Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nyalah
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Kimia, yaitu berjudul IRIGASI tepat pada
waktunya.
Dalam penulisan ini, penulis sangat banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak
yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Untuk itu, dalam kesempatan ini, penulis
mengucapkan terima kasih yang kepada pihak-pihak yang telah membantu keberhasilan
jalannya tulisan ini.
Harapan penulis semoga makalah ini membantu menambah pengetauan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga penulis dapat meperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini penulis akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang penulis
miliki sangat kurang, oleh karena itu penulis harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Kolaka, 29 Oktober 2014

Kelompok

[Type the company name]

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................3
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................5
2.1 Pengertian air, tanah, udara dan tanaman...........................................................5
2.2 Hubungan antara air, tanah, udara dan tanaman.............................................6
2.3 Kebutuhan air untuk irigasi.............................................................................8
2.4 Kebutuhan air untuk irigasi dan efisiensi irigasi................................................9
BAB III KESIMPULAN...................................................................................................13
BAB IV DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................14

BAB I
[Type the company name]

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mungkin memang sangat jarang dibahas secara umum. Tetapi, untuk kalangan para
pelajar dan mahasiswa, mungkin akan sangat dibutuhkan dan dicari. Karena, memang ada
mata pelajaran atau mata kuliah yang mungkin membutuhkan informasi tentang hubungan
yang ada diantara keempat komponen tersebut.
Tidak berbeda dengan makhluk hidup yang lainnya, tanaman dapat tumbuh dan
berkembang bila ada tanah, air, dan udara. Tanaman dapat tumbuh dengan sangat baik apabila
tanah yang ditanami dalam keadaan baik, yaitu :
- Mudah dikerjakan
- Memberi kesempatan bagi akar tanaman untuk tumbuh dan berkembang
- Mngandung unsur hara
- Memungkinkan terjadinya proses sirkulasi air dan udara
- mempunyai tingkat kelembaban yang cukup
Tanah mudah dikerjakan apabila tanah tersebut merupakan aluvial atau hasil pelapukan,
sehingga tidak keras dan tidak banyak mengandung batuan. Dengan keadaan tanah yang tidak
keras maka akan memungkinkan akar dapat tumbuh dan berkembang. Agar tanah
mengandung unsur hara, maka tanah harus memiliki pori tanah untuk menyimpan unsur hara.
Pori tanah juga bermanfaat untuk menyimpan butir air dan menjaga kelembaban tanah. Pori
tanah tidak selalu dan tidak semuanya berisi air, melainkan sebagian berisi udara yang
diperlukan bagi kehidupan tanaman, khususnya agar akar tanaman tidak busuk ( khusus bagi
tanaman yang tidak tahan genangan air ).
Didalam pengairan, yang perlu diperhatikan adalah kapasitas lapang dan titik layu permanen.
Karena, diantara dua keadaan tersebut terdapat air yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman.
Kapasitas lapang adalah kapasitas maksimum air kapiler yang dapat ditahan di zone
perakaran pada keadaan letak muka air tanah cukup dalam sehingga air tidak dapat ditarik ke
zone perakaran.
[Type the company name]

Titik layu permanen adalah suatu keadaan dimana jumlah lengas pada keadaan tanaman
menjadi layu pertama kali. Keadaan ini memberi indikasi bahwa tanaman perlu tambahan air
sesegera mungkin.

1.2 Perumusan Masalah

Apa hubungan air, tanah, udara dan tanaman?


Bagaimana kebutuhan air untuk tanaman ?
Bagaimana kebutuhan air untuk irigasi dan efisiensi irigasi?

1.3 Tujuan

Mengetahui dan memahami hubungan air, tanah, udara dan tanaman


Memahami kebutuhan air pada tanaman
Mengetahui kebutuhan air untuk irigasi dan efisiensi irigasi

BAB II
PEMBAHASAN
[Type the company name]

2.1 Pengertian air, tanah, udara dan tanaman


a. Air
Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang
diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71%
permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kubik (330 juta mil) tersedia di bumi. Jenis Jenis Air
sendiri di bagi menjadi 2 macam. Penempatan Air sebagian besar terdapat di laut / air asin
dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat
hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air dan lautan es, Air dalam
obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui penguapan, hujan
dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata air, muara, sungai) menuju laut.
Air yang bersih sangat penting bagi kehidupan manusia dan alam sekitar, Di banyak
tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan air. Selain di bumi, sejumlah besar air juga
diperkirakan terdapat pada kutub utara dan selatan planet Mars, serta pada bulan-bulan Eropa
dan Enceladus. Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air). Air merupakan
satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan bumi dalam ketiga wujudnya
tersebut.
b. Tanah
Tanah adalah kumpulan tubuh alam yang menduduki sebagian besar daratan planet
bumi, yang mampu menumbuhkan tanaman dan sebagai tempat mahluk hidup lainnya dalam
melangsungkan kehidupannya. Tanah mempunyai sifat yang mudah dipengaruhi oleh iklim,
serta jasad hidup yang bertindak terhadap bahan induk dalam jangka waktu tertentu.
Istilah tubuh alam bebas adalah hasil pelapukan batuan yang menduduki sebagian besar
daratan permukaan bumi, dan memiliki kemampuan untuk menumbuhkan tanaman, serta
menjadi

tempat

mahluk

hidup

lainnya

dalam

melangsungkan

kehidupannya.

Menurut pandangan dan pengertian yang diberikan oleh para ahli tanah adalah sebagai
berikut :
1. Tanah adalah bentukan alam, seperti tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia, yang
mempunyai sifat tersendiri dan mencerminkan hasil pengaruh berbagai faktor yang
membentuknya di alam.
[Type the company name]

2. Tanah adalah sarana produksi tanaman yang mampu menghasilkan berbagai tanaman.
c. Udara
Udara adalah sumber daya yang berharga bagi kehidupan . Udara terdiri dari campuran
gas antara lain 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% gas-gas lain seperti xenon, karbon
dioksida, argon, neon, hidrogen, helium, dan kripton . Oksigen merupakan gas yang paling
penting bagi kehidupan. Tanpa itu, kita akan mati dalam beberapa menit. Oksigen yang
terkandung dalam udara, dihasilkan oleh proses fotosintesis yang terjadi pada tumbuhan.
Untuk itu tumbuhan merupakan hal yang penting bagi kehidupan.
d. Tanaman
Tanaman adalah beberapa jenis organisme yang dibudi dayakan pada suatu ruang atau
media untuk dipanen pada masa ketika sudah mencapai tahap pertumbuhan tertentu.
Pengertian ini dibedakan dari penggunaan secara awam bahwa tanaman sama dengan
tumbuhan. Pada kenyataannya, hampir semua tanaman adalah tumbuhan, tetapi ke dalam
pengertian tanaman tercakup pula beberapa fungi (jamur pangan, seperti jamur kancing dan
jamur merang) dan alga (penghasil agar-agar dan nori) yang sengaja dibudidayakan untuk
dimanfaatkan nilai ekonominya. Tanaman "sengaja" ditanam, sedangkan tumbuhan adalah
sesuatu yang muncul atau tumbuh dari permukaan bumi.
2.2 Hubungan antara air, tanah, udara dan tanaman
Tanaman sejak disemaikan sampai mengeluarkan hasil memerlukan unsur hara. Selain
ketersediaan unsur hara, pertumbuhan tanaman menyangkut kesuburan dipengaruhi faktorfaktor sepert: air, iklim, dan tanaman itu sendiri.
Kebutuhan pokok untuk kesuburan hidup tanaman adalah; unsur-unsur tertentu (hara),
air, udara, cahaya, dan panas (suhu). Pertumbuhan akar dipengaruhi oleh tingkat tinggi
rendahnya suhu tanah pada daerah perakaran, begitu pula dengan ketersediaan udara dalam
tanah mempengaruhi pula pernafasan sebagian dari akar-akar tanaman. Pertumabuhan
tanaman akan menjadi baik bilamana disediakan kondisi ideal untuk tanaman tersebut. Unsur
hara dalam konsentrasi yang optimum sangat diperlukan oleh tanaman. Unsur hara yang
diperlukan adalah unsur hara makro dan mikro

[Type the company name]

Ketersediaan unsur hara dalam tanah berupa senyawa kompleks yang sukar larut dan
dapat berupa senyawa sederhana yang larut dalam air dan relatif tersedia untuk tanaman.
Keragaman jenis tumbuh-tumbuhan karena adanya pengaruh iklim yang kompleks, selain
butuh air, tanaman membutuhkan tempat untuk tumbuh yaitu tanah. Tanah yang baik untuk
usaha pertanian adalah tanah yang mudah diolah, dan produktivitas tinggi. Sedangkan
komposisi tanah untuk kepentingan pertanian berupa tanah mineral dengan kandungan bahan
organic (humus) dan tentu saja unsur air dan udara ada pada komposisi tanah tersebut.
Di bawah permukaan tanah, pori-pori tanah mengandung air dan udara dengan jumlah
yang berubah-ubah. Bila air hujan jatuh ke permukaan tanah, air terus bergerak ke bawa
melalui zone aerasi dan sebagian mengisi pori-pori tanah dan tinggal dalam pori-pori yang
ditahan oleh gaya-gaya kapiler disekitar butir-butir tanah.
Air yang berada pada lapisan atas dari zona aerasi disebut lengas tanah. Bila kapasitas
menahan air tanah pada zone aerasi telah dipenuhi, air akan bergerak ke bawah menuju zone
saturasi, dan air ini disebut air tanah. Bentuk lengas tanah secara umum diklasifikasikan
sebagai: air gravitasi, air kapiler, dan air higroskopis. Di dalam pembicaraan tengtang
konstanta lengas tanah, dijumpai beberapa istilah yaitu: kapasitas kejenuhan, kapasitas
lapang, titik layu permanen, titik layu akhir, dan koefisien higroskopis.
Frekuensi pemberian air irigasi dipengaruhi oleh sifat hubungan antara tanaman, tanah,
dan air. Faktor yang mempengaruhi daya penahan tanah adalah tekstur, struktur, dan bahanbahan organic yang terkandung dalam tanah. Sedangkan ukuran butir menentukan struktur
tanah, dan produktivitas tanaman dipengaruhi oleh struktur tanah. Frekuensi pemberian air
yang paling sesuai merupakan hasil keputusan berdasarkan pengaruh berbagai faktor
kombinasi (hasil percobaan/penelitian). Kesuburan fisik tanah ditentukan oleh struktur tanah,
namun kesuburan kimiawi ditentukan oleh kemampuan tanah menyediakan unsur hara dalam
jumlah yang cukup dan seimbang. Unsur-unsur utama, yakni: C, H, O, N, S, P, K, Ca, Mg,
Fe, Mn, Cu, B, Zn, Mo, dan Cl.
Tanaman memerlukan air dalam jumlah berbeda menurut macam tanaman. Bila ditinjau
response terhadap air, secara garis besar digolongkan menjadi 3 jenis: tanaman aquatik,
tanaman semi aquatik, dan tanaman tanah kering.
2.3 Kebutuhan air untuk tanaman
[Type the company name]

Kebutuhan air suatu tanaman dapat didefinisikan sebagai jumlah air yang diperlukan
untuk memenuhi kehilangan air melalui evapotranspirasi (ET-tanaman) tanaman yang sehat,
tumbuh pada sebidang lahan yang luas dengan kondisi tanah yang tidak mempunyai kendala
(kendala lengas tanah dan kesuburan tanah) dan mencapai potensi produksi penuh pada
kondisi lingkungan tumbuh tertentu. Untuk menghitung ET-tanaman direkomendasikan
suatu prosedur tiga tahap, yaitu:
1. Pengaruh iklim terhadap kebutuhan air tanaman diberikan oleh ETo (evapotranspirasi
tanaman referensi), yaitu laju evapotranspirasi dari permukaan berumput luas setinggi 815 cm, rumput hijau yang tingginya seragam, tumbuh aktif, secara lengkap menaungi
permukaan tanah dan tidak kekurangan air. Empat metode yang dapat digunakan
adalah Blaney-Criddle, Radiasi, Penman dan Evaporasi Panci, dimodifikasi untuk
menghitung ETo dengan menggunakan data iklim harian selama periode 10 atau 30 hari.
2. Pengaruh karakteristik tanaman terhadap kebutuhan air tanaman diberikan oleh koefisien
tanaman (kc) yang menyatakan hubungan antara ETo dan ET tanaman (ETtanaman = kc .
ETo). Nilai-nilai kc beragam dengan jenis tanaman, fase pertumbuhan tanaman, musim
pertumbuhan, dan kondisi cuaca yang ada.
3. Pengaruh kondisi lokal dan praktek pertanian terhadap kebutuhan air tanaman, termasuk
variasi lokal cuaca, tinggi tempat, ukuran petak lahan, adveksi angin, ketersediaan lengas
lahan, salinitas, metode irigasi dan kultivasi tanaman.
Beberapa pendekatan dapat digunakan untuk perencanaan pemanfaatan sumberdaya air
secara optimal dalam sistem produksi pertanian. Informasi pokok yang diperlukan adalah
mengenai sumberdaya air, lahan dan tanaman. Khusus dalam kaitannya dengan pekarangan,
maka informasi yang diperlukan adalah sumberdaya air (air hujan, air tanah dan air irigasi
permukaan), sifat dari ciri tanah, dan syarat tumbuh berbagai tanaman pekarangan.
Berdasarkan atas informasi ini maka baru dapat disusun alternatif sistem produksi pada lahan
pekarangan. Beberapa parameter penting adalah:
1. Pemilihan tanaman: beberapa faktor yang juga harus dipertimbangkan adalah jumlah air
yang tersedia, kondisi tanah dan iklim, preferensi petani, kebutuhan tenagakerja dan
modal, peluang pasar dan tingkat teknologi. Penyusunan pola tanam dilakukan sesuai
dengan neraca lengas lahan.
2. Intensitas pertanaman (Cropping intensity): seringkali intensitas ini bervariasi antar waktu
(musim) dan lokasi lahan. Hal ini berkaitan erat dengan tingkat investasi.
[Type the company name]

3. Tingkat penyediaan air irigasi ditentukan oleh ketersediaan air irigasi, neraca lengas
lahan, pola tanam dan intensitas pertanaman. Suplai air tersedia dapat dinyatakan sebagai:
(a) kekurangan irigasi musiman tidak boleh melampaui 50% dari suplai air yang
diperlukan selama satu tahun tertentu, (b) jumlah kekurangan irigasi tidak boleh melebihi
150% dari suplai air yang diperlukan dalam periode 25 tahun. Informasi sangat penting
adalah periode-periode kapan kekurangan air sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan
dan produktivitas tanaman.
4. Metode irigasi: Pemilihan metode irigasi harus dilakukan pada awal periode perencanaan.
Pertimbangannya meliputi investasi, efisiensi penggunaan air, kemudahan penerapan,
dan kesesuaian dengan kondisi lokal, erodibilitas tanah, laju infiltrasi, salinitas air dan
lainnya.
5. Drainage dan pencucian. Drainase yang baik sangat diperlukan untuk menunjang
keberhasilan program irigasi lahan pekarangan. Untuk menghindari akumulasi garam
pada zone perakaran tanaman dan kemungkinan kerusakan tanaman yang diakibatkannya,
maka kebutuhan pencucian harus ditentukan secara tepat.

2.4 Kebutuhan air untuk irigasi dan efisiensi irigasi


Menurut Arsyad (2010), irigasi berarti pemberian air kepada tanah untuk memenuhi
kebutuhan air bagi pertumbuhan tanaman. Tujuan irigasi adalah memberikan air kepada
tanaman dalam jumlah yang cukup dan pada waktu yang diperlukan. Selain dari kegunaan
untuk memenuhi kebutuhan air tanaman, air irigasi mempunyai kegunaan lain, yaitu:
a.
b.
c.
d.
e.

Mempermudah pengolahan tanah,


Mengatur suhu tanah dan iklim mikro,
Mencuci tanah dari kadar garam atau asam yang terlalu tinggi,
Membersihkan kotoran dari selokan (sanitasi),
Menggenangi tanah untuk memberantas gulma dan hama serta penyakit tanaman.

Pekerjaan irigasi meliputi penampungan dan pengambilan air dari sumbernya,


pengaliran air melalui saluran terbuka atau pipa ke areal tanaman, dan pembuangan air yang
berlebih (air lebih) dari areal tanaman. Cara Pemberian Air Cara pemberian air irigasi
berbeda-beda, tergantung pada kondisi tanah, topografi, ketersediaan air, jenis tanaman,
iklim, kebiasaan petani dll.
Menurut Sudjarwadi (1990), cara pemberian air irigasi secara garis besar dapat
dibedakan menjadi 4 (empat) cara :
1. Pemberian air lewat permukaan.
2. Pemberian air melalui bawah permukaan.
[Type the company name]

3. Pemberian air dengan cara pancaran.


4. Pemberian air dengan cara tetesan.
Pemberian Air Lewat Permukaan (surface irrigation) Cara pemberian air melalui
permukaan meliputi:
a.
b.
c.
d.

peluapan dan penggenangan bebas,


peluapan dan penggenangan terkendali,
sistem kalenan,
pembuatan cekungan-cekungan penggenangan.
Cara pemberian air irigasi dengan peluapan dan penggenangan bebas, telah lama

digunakan. Misalnya sistem irigasi kuno yang dilaksanakan di Mesir. Dalam hal ini, air
diberikan pada areal irigasi dengan jalan peluapan untuk penggenangan meliputi daerah luas,
yaitu daerah pada kanan kiri sungai yang relatif mempunyai permukaan datar. Efisiensi
pemberian air dengan cara peluapan penggenangan bebas adalah rendah, maka untuk keadaan
dengan air yang tersedia tidak berlimpah, orang sering masih memakai cara peluapan
penggenangan, tetapi penggenangan itu dikendalikan.
Contoh pemberian air lewat permukaan-lainnya adalah peluapan dan penggenangan
terkendalikan. Cara yang umum dipakai dalam hal ini adalah penggunaan parit pemberi,
kemudian dari parit pada satu sisi petak sawah, air dimasukkan ke petak tersebut melalui
peluapan-peluapan khusus yang telah ditentukan letaknya maupun ukurannya. Termasuk pula
dalam cara pemberian air lewat-permukaan adalah pembuatan cekungancekungan
penggenangan. Cara ini umumnya hanya dipakai untuk tanaman buah-buahan.
Menurut Arsyad (2010), irigasi permukaan (surface irrigation) yang umum digunakan
adalah: a)Irigasi selokan alur (furrow irrigation), b)Irigasi tepi (border irrigation), c)Irigasi
basin (basin irrigation). Air pada umumnya disalurkan menggunakan tenaga gravitasi.
Irigasi selokan (furrow irrigation) adalah pemberian air pada selokan yang ada di antara dua
galengan baris tanaman. Irigasi selokan digunakan pada tanaman yang akan mengalami
kerusakan jika akarnya terendam air, seperti tanaman jagung, kacang tanah, kedelai, kapas
dan berbagai jenis sayuran dan kacangan lainnya. Irigasi tepi (border irrigation) adalah
pemberian air ke bagian tepi yang digali sekeliling areal tanaman.

[Type the company name]

10

Air menglir secara alami ke areal tersebut dan ke bagian bawah melalui alur yang telah
dibuat sekeliling areal tanaman. Metode pemberia air seperti ini sesuai bagi tanaman yang
tumbuh rapat seperti alfalfa dan rumput makanan ternak lainnya. Irigasi basin (basin
irrigation) adalah metode pemberian air irigasi dengan mengalirkan air ke permukaan lahan
yang bertanaman. Metode pemberian air demikian ini dapat digunakan untuk berbagai jenis
tanaman. Akan tetapi yang paling dikenal adalah pemberian air pada lahan padi sawah.
Pemberian Air Melalui Bawah Permukaan (subsurface irrigation). Cara ini sering juga
disebut pemberian air dengan cara resapan. Memang pada tempat-tempat tertentu keadaan
tanah asli dan keadaan topografi sesuai pemakaian cara ini. Cara yang dipakai bisa dengan
sistem saluran terbuka, dan air meresap ke kiri kanan melalui dinding-dinding saluran.
Umumnya pada cara ini air diberikan pada tanah di bawah zone perakaran, di atas muka air
tanah. Oleh daya kapiler, lengas tanah digerakan memasuki zone perakaran dan dapat
dimanfaatkan oleh tanaman. Cara lain adalah dengan menggunakan pipa-pipa yang dipasang
di bawah permukaan tanah. Pipa yang digunakan adalah pipa berpori, atau pipa yang diberi
lubang-lubang kecil tertentu, selanjutnya kedalaman letak pipa diatur sesuai jenis tanah dan
jenis tanaman, demikian pula jarak pipa disesuaikan dengan keperluan bagi masingmasing
tempat.
Pemberian Air Dengan Pancaran, Cara ini sering disebut sprinkler irrigation. Prinsip
yang digunakan yaitu memancarkan air ke udara, kemudian air yang dipancarkan tersebut
jatuh ke permukaan tanah menyerupai hujan. Irigasi sprinkler juga dinamai overhead
irrigation. Peralatan irigasi sprinkler berkisar dari sprinkler yang dapat digerakan dengan
tangan dan micro prinkler untuk usaha tani kecil, sampai pada sprinkler yang menggunakan
center pivot (suatu alat pengayun pusat), dipindahkan secara linier, dan alat yang baru-baru
ini dikembangkan yang dinamai sistem LEPA (Low Energy Precise Application) untuk usaha
tani berskala luas. Di dunia saat ini sekitar 20 juta hektar lahan menggunakan sprinkler
irrigation (Arsyad, 2010).
Irigasi mikro (micro irrigation) dicirikan dengan penyaluran air dengan laju rendah ke
permukaan tanah terbatas di sekitar tanaman. Peralatan yang digunakan meliputi penetes
(drippers), penyemprot (sprayers), penggelembung (bubblers), dan micro jets.

[Type the company name]

11

Pemberian Air Dengan Cara Tetesan, Cara ini sering disebut trickle irrigation, atau
kadang-kadang disebut drip irrigation. Sistem yang digunakan memakai pipa-pipa dan pada
tempat-tempat tertentu diberi perlengkapan untuk jalan keluarnya air menetes pada tanah.
Tempat untuk keluarnya tetes-tetes air tersebut diletakkan sedikit di atas tanah dan jangan
terlalu tinggi.
Efisiensi irigasi adalah perbandingan antara jumlah air yang nyata bermanfaat bagi
tanaman yang diusahakan dengan jumlah air yang diberikan yang dihitung dalam persen (%).
Menurut Arsyad (2010), efisiensi irigasi dipengaruhi oleh efisiensi pemakaian air di
petak sawah dan efisiensi pengaliran air dari bendung (sumber air) sampai ke sawah, yang
dipengaruhi oleh:
a). Kondisi tekstur lapisan olah dan permeabilitas lapisan bawah (sub-soil),
b). Keadaan topografi,
c). Banyaknya air di dalam saluran,
d). Sistem pengelolaan air (water management).
Kehilangan air sistem pendistribusian berbeda tergantung pada metode distribusi dan
pemberian air. Kehilangan air pada sistem pendistribusian dengan sistem distribusi saluran
terbuka yang salurannya tidak dilapisi ditaksir sebesar 40%. Pada sistem irigasi pipa,
kehilangan air berkisar dari 10% untuk sistem irigasi mikro lokal dan irigasi tetes (drip
irrigation), sedangkan pada sistem irigasi sprinkler sampai 30% (Arsyad, 2008).

BAB III
KESIMPULAN

Didalam pengairan, yang perlu diperhatikan adalah kapasitas lapang dan titik layu
permanen. Karena, diantara dua keadaan tersebut terdapat air yang dapat dimanfaatkan oleh
tanaman. Kapasitas lapang adalah kapasitas maksimum air kapiler yang dapat ditahan di zone

[Type the company name]

12

perakaran pada keadaan letak muka air tanah cukup dalam sehingga air tidak dapat ditarik ke
zone perakaran.
Efisiensi irigasi adalah perbandingan antara jumlah air yang nyata bermanfaat bagi
tanaman yang diusahakan dengan jumlah air yang diberikan yang dihitung dalam persen (%).
Faktor yang mempengaruhi efisiensi pengaliran: Kondisi jaringan irigasi, bangunan dan
salurannya; kehilangan air banyak terjadi waktu pengaliran, baik karena penguapan maupun
peresapan. Penyadapan air secara liar pada saluran sekunder dan primer guna dialirkan secara
langsung ke petak persawahan.

IV
DAFTAR PUSTAKA

Http://www.google.com
http://azwaruddin.blogspot.com/2008/02/hubungan-tanah-air-udara-dan-tanaman.html
http://www.slideshare.net/naylarahmi7/pemberian-airdanefisiensiirigasi
[Type the company name]

13

[Type the company name]

14

Anda mungkin juga menyukai