Anda di halaman 1dari 7

BAB III

PERHITUNGAN DIMENSI BANGUNAN


Berdasarkan data data yang telah diketahui, perencanaan dimensi
bangunan dapat dilakukan. Adapun data data yang diketahui adalah sebagai
berikut :
=24 m3/det

Koefisien kekasaran Manning ( n )

= 0.025

Kemiringan tebing sungai

= 1 : 1.5

3.1.

Debit aliran ( Q )

Dimensi Pelimpah

3.1.1. Lebar Pelimpah ( B1 )

B1 Qp

1
2

dimana :
B1

= lebar pelimpah

= koefisien debit ; dimana pada tugas ini diambil nilai sebesar


1 dengan asumsi luas DAS berkisar antara 1 A 10.

Qrencana

= 24 m3/det

Qp

= 24 + ( 12%

24 )

= 26,88 m3/det.
= 1 26,88 0,5

B1

= 5,18 m
3.1.2. Tinggi Muka Air Di Atas Pelimpah ( h3 )
Tinggi muka air di atas pelimpah dianalisa dengan menggunakan
persamaan :
Qp

1.77.B1 0.71.h3 h3 2

h 3 diperoleh dengan trial and

error.
26,88 =

1.771 5,18 0.711,851,85

3
2

26,88 = 26,38
Jadi, tinggi muka air di atas pelimpah adalah 1,85m.

15

3.1.3. Lebar Muka Air Di Atas Mercu ( B2 )


B2

= B1 2 m.h3
= 5,18 2 1,5 1,85
= 10,73 m

3.1.4. Tinggi Jagaan Atau Free Board ( W )


Menurut standart channeled work, besarnya tinggi jagaan ditentukan
berdasarkan besarnya debit banjir.
Debit ( Q ) m3/det

Jagaan ( W ) m

< 200

0.6

200 500

0.8

500 - 2000

1.00

2000 - 5000

1.20

Sumber : Ahmad Rismed, 2006

Oleh karena pada tugas ini debit banjir rencana yang diketahui adalah
24 m3/det, maka besarnya tinggi jagaan adalah 0.6 m.
3.2.

Dimensi Main Dam

3.2.1. Kedalaman Pondasi Main Dam


Kedalaman pondasi main ditentukan berdasarkan hasil survey dan
investigasi serta penelitian mengenai kondisi mekanika tanah di lokasi dimana
akan dibangun Sabo Dam. Oleh karena pada tugas ini tidak diadakan penelitian
tentang hal tersebut di atas, maka kedalaman pondasi main dam diasumsikan
sebesar 2,00 m.
3.2.2. Tinggi Main Dam ( H1 )
Tinggi main dam ditentukan juga berdasarkan kegiatan survey mengenai
karakteristik geologi sungai. Seperti halnya kedalaman pondasi main dam, tinggi
main dam juga diasumsikan sebesar 3,00 m, sehingga tinggi dam total adalah
5,00 m.

16

3.2.3. Tebal Mercu Main Dam ( bi )


bi

n
d
0.06 V 2 H i
2 .4
2

Q
B1 m h3 h3

24
5,18 1.5 1,851,85

= 1,63 m/det.
H

= h3

V2
2 g

= 1,85

1.632
2 9.81

= 0,14 m.
bi

2
0 .5
0.06 1,632 0,14

2 .4
2

= 0,52 m
Dimana :
bi

= tebal mercu pelimpah ( m )

= angka keamanan ( umumnya dipakai nilai 2 )

= kecepatan rata rata aliran di atas ambang pelimpah

di

= tebal gerusan di belakang tembok ( umumnya dipakai nilai 0.5 )

3.2.4. Kemiringan Hulu ( Upstream ) Dan Hilir ( Downstream) Main Dam


kemiringan hilir main dam ( n ) pada umumnya dipakai nilai 0.2.
kemiringan hulu main dam ( m ) pada umumnya menggunakan
persamaan :(karena tinggi sabo dam15m)
{(1 + - ) (1 + ) + (22 3)}m2 + [2 (n + ) {1 + 2 (1 + - )
- } + ( + ) + 2 . ] m (1 + 3 ) - (1 + - ) (n + )2 - Ce2 +
. (4n + ) + (3n + 2 n 2 ) = 0

17

Akan tetapi, karena dalam persamaan tersebut, terdapat variabel yang


harus ditentukan melalui survey lapangan, maka untuk kemiringan hulu main dam
ditentukan berdasarkan batasan yang diberikan seperti pada tabel di bawah ini :
m

Tabel Kemiringan Main Dam


Batasan

0.5

H 8.0 m

0.55

8.0 m < H 11 m

0.60

11 m H 15 m

Sumber : Ahmad Rismed, 2006

dimana H adalah tinggi total Sabo Dam.


Pada tugas ini, tinggi total Sabo Dam adalah 5,00 m, sehingga besarnya m
adalah 0,5
3.3.

Dimensi Apron Main Dam

3.3.1. Panjang Apron Main Dam


L

= 2 H 1 h3
= 2 3 1.85
= 6,85 m.

3.3.2. Tebal Apron Main Dam


t

= 0.1 0.6 H 1 3h3 1


= 0.1 0.6 3 3 1.85 1
= 0.64 m

18

3.4.

Dimensi Sub Dam

3.4.1. Tinggi Sub Dam ( H2 )


H2

1
H1
3

1
3
3

=1m

3.4.2. Lebar sub dam


Lebar sub dam diasumsikan lebih kecil dari lebar main dam yakni 3 m.
3.4.3. Kemiringan Tubuh Sub Dam
=1:0

kemiringan hilir

= 1 : 0.2

3.5.

kemiringan hulu

Dimensi Apron Sub Dam

3.5.1. Panjang Apron Sub Dam


L

= 2 + (H2 + h3)
= 2 3 1,85
= 6,85 m.

3.5.2. Tebal Apron Sub Dam


t

= 0.1 0.6 H 2 3h3 1


= 0.1 0.6 3 3 1.85 1
= 0.64 m

19

3.6.

Dimensi Silt

3.6.1. Lebar Silt


Dengan mnengasumsikan diameter rerata sedimen ( ) sebesar 0.2 m
maka,
B

= 1.5
= 1.5

0.2

= 0.3 m.
3.6.2. Tinggi Silt ( h4 )
h4

= 0 .3 H 1
= 0.3 3
= 0,9 m

3.7.

Dimensi Lubang Drainase ( Drain Hole )


Dimensi lubang drainase pada umumnya dibuat bentuk lingkaran dengan

diameter 0.5 m. Dengan mengasumsikan lubang drainase tersebut diharapkan bisa


mengalirkan debit dasar ( base flow ) sebesar 10 m3/det maka, jumlah lubang
drainase dapat ditentukan dengan langkah langkah sebagai berikut :
3.7.1. Luas Penampang Lubang Drainase
A

1
d 2
4

1
3.14 0.5 2
4

= 0.196 m.
3.7.2. Kecepatan Aliran
V

= C g bi
=

0 .6

9.81 0,52

20

= 1,36 m/det.

3.7.3. Debit Yang Dialirkan Satu Lubang


Q

=A V
= 0.196 m

1,36 m/det

= 0.27 m3 /det
Jadi, jumlah lubang drainase untuk debit dasar adalah :

10
37,03buah 37buah
0.27

21

Anda mungkin juga menyukai