Anda di halaman 1dari 12

TUGAS

EKONOMI MAKRO
PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI

DI SUSUN OLEH :
SAHABUDIN
MARTO DWIYONO S. PADANG
BALADEWA GILANG E. SAKTI
NONA HERMAN T.
DESITA SARI

(156602110)
(156602003)
(156602078)
(156602 )
(156602027)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ENAM-ENAM


KENDARI
2016

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Selama ini banyak negara sedang berkembang telah berhasil menunjukkan laju
pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, tetapi masih banyak permasalahan pembangunan
yang belum terpecahkan, seperti : tingkat pengganguran tetap tinggi, pembagian pendapatan
tambah tidak merata, masih banyak terdapat kemiskinan absolut, tingkat pendidikan ratarata masih rendah, pelayanan kesehatan masih kurang, dan sekelompok kecil penduduk
yang sangat kaya cenderung semakin kaya sedangkan sebagian besar penduduk tetap saja
bergelut dengan kemiskinan, yang terjadi bukan trickle down tapi trickle up. Keadaan ini
memprihatinkan, banyak ahli ekonomi pembangunan yang mulai mempertanyakan arti dari
pembangunan.
Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi merupakan dua istilah yang
berbeda, sekalipun ada beberapa ahli mengatakan sama. Pertumbuhan ekonomi merupakan
salah satu indikator dari keberhasilan pembanguanan ekonomi. Jadi akan ada pertumbuhan
ekonomi jika ada pembangunan ekonomi dimana pembangunan ekonomi itu mengakibatkan
perubahan-perubahan pada sektor ekonomi. Pendirian industri-industri baru dan
meningkatnya kegiatan ekspor dan impor akan membawa perubahan dalam sektor industri
dan sektor perdagangan. Sektor pertanian juga akan berubah melalui pembangunan di
bidang sarana dan prasarana, seperti penambahan ruasa jalan.
Perubahan-perubahan pada berbagai sektor ekonomi tersebut akan mengakibatkan
terjadinya pertumbuhan ekonomi, yang ditandai dengan naiknya produksi nasional,
pendapatan nasional, dan pendapatan perkapita. Situasi semacam itu akan berlangsung
secara terus-menerus.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pertumbuhan ekonomi?
2.
3.
4.

Apa perbedaan pertumbuhan ekonomi dan perkembangan ekonomi?


Cara menghitung pertumbuhan ekonomi
Indikator penghitungan pertumbuhan ekonomi

5. Manfaat pertumbuhan ekonomi

C. Tujuan
1.
2.
3.

Dapat membedakan pertumbuhan ekonomi dan perkembangan ekonomi


Dapat menghitung pertumbuhan ekonomi
Dll

BAB II

PERTUMBUHAN EKONOMI DAN


PEMBANGUNAN EKONOMI

A. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi


Pertumbuhan ekonomi ( Economic Growth ) adalah perkembangan kegiatan dalam
perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat
bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Masalah pertumbuhan ekonomi dapat
dipandang sebagai masalah makro ekonomi dalam jangka panjang. Perkembangan
kemampuan memproduksi barang dan jasa sebagai akibat pertambahan faktor-faktor
produksi pada umumnya tidak selalu diikuti oleh pertambahan produksi barang dan jasa yang
sama besarnya. Pertambahan potensi memproduksi seringkali lebih besar dari pertambahan
produksi yang sebenarnya. Dengan demikian perkembangan ekonomi adalah lebih lambat
dari potensinya. (Sadono Sukirno, 1994;10).
Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas
produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional.
Perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan apabila jumlah balas jasa riil terhadap
penggunaan faktor-faktor produksi pada tahun tertentu lebih besar daripada tahun
sebelumnya. Berkelanjutan pertumbuhan ekonomi harus mengarah standar hidup yang lebih
tinggi nyata dan kerja meningkat.
Menurut Sadono Sukirno (1996: 33), pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
memiliki definisi yang berbeda, yaitu pertumbuhan ekonomi ialah proses kenaikan output
perkapita yang terus menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi tersebut
merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan. Dengan demikian makin
tingginya pertumbuhan ekonomi biasanya makin tinggi pula kesejahteraan masyarakat,
meskipun terdapat indikator yang lain yaitu distribusi pendapatan.
Simon Kuznet mendefenisikan pertumbuhan ekonomi suatu negara sebagai
kemampuan negara itu untuk menyediakan barang-barang ekonomi yang terus
meningkat bagi penduduknya, pertumbuhan kemampuan ini berdasarkan pada
kemajuan teknologi dan kelembagaan serta penyesuaian ideologi yang dibutuhkannya.

Indikator yang digunakan untuk menghitung tingkat Pertumbuhan Ekonomi


Tingkat Pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto)
Tingkat Pertumbuhan PNB (Produk Nasional Bruto)
Dalam praktek angka, PNB kurang lazim dipakai, yang lebih populer dipakai adalah
PDB, karena angka PDB hanya melihat batas wilayah,terbatas pada negara yang
bersangkutan.
Sumber Kenaikan Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi umumnya didefinisikan sebagai kenaikan GDP riil per kapita.
Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product, GDP) adalah nilai pasar keluaran total
sebuah negara, yang merupakan nilai pasar semua barang jadi dan jasa akhir yang diproduksi
selama periode waktu tertentu oleh faktor-faktor produksi yang berlokasi di dalam sebuah
negara.

Kenaikan GDP dapat muncul melalui:


1. Kenaikan penawaran tenaga kerja
Penawaran tenaga kerja yang meningkat dapat menghasilkan keluaran yang lebih
banyak. Jika stok modal tetap sementara tenaga kerja naik, tenaga kerja baru cenderung akan
kurang produktif dibandingkan tenaga kerja lama.
2. Kenaikan modal fisik atau sumber daya manusia
Kenaikan stok modal dapat juga menaikkan keluaran, bahkan jika tidak disertai oleh
kenaikan angkatan kerja. Modal fisik menaikkan baik produktivitas tenaga kerja maupun
menyediakan secara langsung jasa yang bernilai. Investasi dalam modal sumber daya
manusia merupakan sumber lain dari pertumbuhan ekonomi.
3. Kenaikan produktivitas
Kenaikan produktivitas masukan menunjukkan setiap unit masukan tertentu
memproduksi lebih banyak keluaran. Produktivitas masukan dapat dipengaruhi oleh faktorfaktor termasuk perubahan teknologi, kemajuan pengetahuan lain, dan ekonomisnya skala
produksi. (Case dan Fair, 1999;326)

Perbedaan Pembangunan Ekonomi dengan Pertumbuhan Ekonomi


1. Pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi
juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur perekonomian.
2. Pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan
dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan

1.
2.
3.
4.

Persamaan Pembangunan Ekonomi dengan Pertumbuhan Ekonomi


Kedua-duanya merupakan kecenderungan di bidang ekonomi.
Pokok permasalahan akhir adalah besarnya pendapatan per kapita.
Kedua-duanya menjadi tanggung jawab pemerintah dan memerlukan dukungan rakyat.
Kedua-duanya berdampak kepada kesejahteraan rakyat

B. Perhitungan Pertumbuhan Ekonomi

Untuk dapat mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi, maka harus dipahami terlebih
dahulu apa yang dimaksud dengan Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic
Product (GDP).
PDB atau GDP adalah total produksi barang dan jasa yang dihasilkan di dalam suatu
wilayah pada periode tertentu, misalnya satu tahun. (Di level provinsi di Indonesia biasanya
disebut Produk Domestik Regional Bruto-PDRB)
PDB jika dibagi dengan jumlah penduduk maka menjadi PDB per kapita. Ukuran ini
lebih spesifik karena memperhitungkan jumlah penduduk serta mencerminkan kesejahteraan
penduduk di suatu tempat.
Ada banyak pendapat mengenai penyebab naik turunnya total produksi barang dan
jasa, namun banyak ahli ekonomi yang setuju akan dua penyebab berikut ini :
(1) Sumber pertumbuhan. Ahli-ahli ekonomi sering merujuk pada tiga sumber pertumbuhan,
yaitu : (a) peningkatan tenaga kerja, (b) peningkatan modal, dan (c) peningkatan efisiensi
dimana kedua faktor ini digunakan. Jumlah tenaga kerja dapat meningkat jika pekerja yang
telah tersedia bekerja lebih lama, atau jika ada tambahan tenaga kerja baru. Sedangkan
persediaan modal dapat meningkat jika perusahaan mendorong kapasitas produktifnya
dengan menambah pabrik dan peralatan (investasi). Efisiensi bertambah ketika output yang
lebih dapat diperoleh dari jumlah tenaga kerja dan/atau modal yang sama. Ini sering disebut
sebagai Total Factor Productivity (TFP).
(2) Terjadinya penurunan (downturns) pada ekonomi. Ini menjawab pertanyaan mengapa output
dapat turun atau naik lebih lambat. Secara logika, apapun yang menyebabkan penurunan pada
tenaga kerja, modal, atau TFP akan menyebabkan penurunan pada output atau setidaknya
pada tingkat pertumbuhan output. Misalnya, peristiwa seperti bencana alam, penyebaran
penyakit berbahaya dan kerusuhan.
Lalu bagaimana PDB diukur? Caranya, total nilai berbagai macam barang dan jasa
diagregasikan. Namun karena berton-ton baja tidak mungkin dijumlahkan begitu saja dengan,
misalnya, produksi roti, maka proses agregasi dilakukan berdasarkan nilai uang produksi
barang-barang tersebut. Di Indonesia PDB diukur setiap tiga bulanan dan tahunan oleh Biro
Pusat Statistik (BPS).
Nilai total pendapatan nasional dalam satuan harga sekarang disebut dengan PDB
nominal (PDB atas dasar harga berlaku). Nilainya tentu berubah dari waktu ke waktu, seiring
dengan perubahan kuantitas produksi barang/jasa atau dalam harga dasarnya.
Jika nilai nominal ini dihitung dalam harga yang tetap atau dipatok, didapatlah nilai
PDB riil (PDB atas dasar harga konstan). Untuk menghitung nilai riil tersebut dipilihlah satu
tahun dasarmisalnya tahun 2000. Kemudian, nilai semua barang dan jasa dihitung
berdasarkan harga masing-masing yang berlaku pada tahun tersebut. Karena harga barang
sudah tetap, PDB riil dianggap hanya berubah sesuai dengan adanya perubahan kuantitas
barang/jasa.
Perubahan PDB ini mencerminkan perubahan kuantitas output produksi secara riil.
Inilah yang sehari-hari disebut dengan pertumbuhan ekonomi. Jadi yang disebut sebagai
pertumbuhan ekonomi tidak lain mengacu pada peningkatan nilai total barang dan jasa
yang diproduksi dalam sebuah perekonomian.
Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut :
g = {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100%

g = tingkat pertumbuhan ekonomi


PDBs = PDB riil tahun sekarang
PDBk = PDB riil tahun kemarin
Contoh soal :
PDB Indonesia tahun 2008 = Rp. 467 triliun, sedangkan PDB pada tahun 2007 adalah = Rp.
420 triliun. Maka berapakah tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2008 jika diasumsikan
harga tahun dasarnya berada pada tahun 2007 ?
jawab :
g = {(467-420)/420}x100% = 11,19%

C. Manfaat Pertumbuhan Ekonomi


Manfaat Pertumbuhan Ekonomi antara lain sebagai berikut:
1. Laju pertumbuhannya untuk mengukur kemajuan ekonomi sebagai hasil pembangunan
nasional Pendapatan perkapitanya dipergunakan untuk mengukur tingkat kemakmuran
penduduk, sebab semakin meningkat pendapatan perkapita dengan kerja konstan semakin
tinggi tingkat kemakmuran penduduk dan juga produktivitasnya.
2. Sebagai dasar pembuatan proyeksi atau perkiraan penerimaan negara untuk perencanaan
pembangunan nasional atau sektoral dan regional. Sebagai dasar penentuan prioritas
pemberian bantuan luar negari oleh Bank Dunia atau lembaga internasional lainnya.
Sebagai dasar pembuatan prakiraan bisnis, khususnya persamaan penjualan bagi perusahaan
untuk dasar penyusunan perencanaan produk dan perkembangan sumbur daya (tenaga kerja
dan modal). (Dornbuch, R dan Fischer, S, 1994:649-651)

PEMBANGUNAN EKONOMI
2.1 Perbedaan Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi
Sebelum memberikan pemaparan yang lebih dalam mengenai strategi pembangunan
ekonomi daerah alangkah baiknya kita rinci terlebih dahulu apa yang di maksud dengan
istilah pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi.
Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan
perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan
perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan
bagi penduduk suatu Negara.
Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic growth)
pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan
ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi.
Yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas
produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan Pendapatan Nasional
Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi
peningkatan GNP riil di negara tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi
keberhasilan pembangunan ekonomi.
Perbedaan antara keduanya adalah pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat
kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi
yang dihasilkan, sedangkan pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya
pertambahan produksi, tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur produksi
dan
alokasi
input
pada
berbagai
sektor
perekonomian
seperti
dalam
lembaga, pengetahuan, sosial dan teknik . Selanjutnya pembangunan ekonomi diartikan
sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk meningkat dalam
jangka panjang.

2.2 Teori Strategi Pembangunan Ekonomi


Strategi Penataan Kembali Indonesia yang diarahkan untuk menyelamatkan sistem
ketatanegaraan Republik Indonesia berdasarkan semangat, jiwa, nilai, dan konsensus dasar
yang melandasi berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang meliputi Pancasila;
Undang-Undang Dasar 1945 (terutama Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945) ; tetap
tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan tetap berkembangnya pluralisme dan
keberagaman dengan prinsip Bhineka Tunggal Ika.
Strategi Pembangunan Indonesia yang diarahkan untuk membangun Indonesia di segala
bidang yang merupakan perwujudan dari amanat yang tertera jelas dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945 terutama dalam pemenuhan hak dasar rakyat dan penciptaan
landasan pembangunan yang kokoh.

Paradigma Pembangunan untuk semua dalam konteks Indonesia, menurut Presiden


Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), hanya dapat dilakukan dengan menerapkan enam
strategi dasar pembangunan.
a.Menerapkan strategi pembangunan yang inklusif, yang menjamin pemerataan dan
keadilan, serta mampu menghormati dan menjaga keberagaman rakyat Indonesia. Dalam
kerangka pembangunan yang inklusif ini, pemerintah telah menjalankan berbagai macam
kebijakan. Di antaranya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)
Mandiri,ujarnya.
b.Pembangunan Indonesia haruslah berdimensi kewilayahan.
c.Menciptakan integrasi ekonomi nasional dalam era globalisasi
d.Pengembangan ekonomi lokal di setiap daerah, guna membangun ekonomi domestik yang
kuat secara nasional.
e.Adanya keserasian antara pertumbuhan dan pemerataan, atau Growth with Equity.Oleh
sebab itu, pemerintah menerapkan Program Keluarga Harapan (PKH), , BLT, Jamkesmas,
BOS, dan Kredit Usaha Kecil (KUR). Strategi demikian juga merupakan koreksi atas
kebijakan pembangunan terdahulu, yang dikenal dengan trickle down effect , ujarnya.
f.Adapun strategi yang terakhir adalah pembangunan yang menitik-beratkan pada kemajuan
kualitas manusianya. Manusia Indonesia bukan sekedar obyek pembangunan, melainkan
justru subyek pembangunan. Sumber daya manusia menjadi aktor dan sekaligus fokus tujuan
pembangunan, sehingga dapat dibangun kualitas kehidupan manusia Indonesia yang makin
baik

2.3 Macam-macam Strategi Pembangunan Ekonomi


Salah satu konsep penting yang perlu diperhatikan dalam mempelajari perekonomian suatu
Negara adalah mengetahui tentang strategi pembangunan ekonomi. Strategi pembangunan
ekonomi diberi batasan sebagai suatu tindakan pemilihan atas faktor-faktor (variable) yang
akan dijadikan faktor/variable utama yang menjadi penentu jalannya proses pertumbuhan
(suroso, 1993). Beberapa strategi pembangunan ekonomi yang dapat disampaikan adalah :

A. Strategi pertumbuhan
Inti dari konsep ini adalah :
a. Strategi pembangunan ekonomi suatu Negara akan terpusat pada upaya pembentukan
modal, serta bagaimana menanamkannya secara seimbang, menyebar, terarah, dan
memusat, sehingga dapat menimbulkan efek pertumbuhan ekonomi.
b. Selanjutnya bahwa pertumbuhan ekonomi akan dinikmati oleh golongan lemah
melalui proses merambat ke bawah (trickle-down-effect) pendistribusian kembali.
c. Jika terjadi ketimpangan atau ketidakmerataan, hal tersebut merupakan persyaratan
terciptanya pertumbuhan ekonomi.

d. Kritik paling keras dari strategi yang pertama ini adalah, bahwa pada kenyataannya
yang tgerjadi adalah ketimpangan yang semakin tajam.

B.Strategi pembangunan dengan pemerataan


Inti dari konsep ini adalah, dengan ditekankannya peningkatan pembangunan melalui
teknik social engineering, seperti halnya melalui penyusunan perencanaan induk, dan
program terpadu.
Keadaan sosial antara si kaya dan si miskin mendorong para ilmuwan untuk mencari
alternatif. Alternatif baru yang muncul adalah strategi pembangunan pemerataan. Strategi ini
dikemukakan oleh Ilma Aldeman dan Morris.Yang menonjol pada pertumbuhan pemerataan ini
adalah
ditekannya
peningkatan
pembangunan
melalui
teknik
social
e n g i n e e r i n g , seperti melalui penyusunan rencana induk, paket program terpadu. Dengan
kata lain, pembangunan masih diselenggarakan atas dasar persepsi, instrumen yang
ditentukan dari dan oleh mereka yang berada diatas (Ismid Hadad, 1980). Namun ternyata
model pertumbuhan pemerataan ini juga belum mampu memecahkan masalah pokok yang
dihadapi negara-negara sedang berkembang seperti pengangguran masal, kemiskinan
struktural dan kepincangan sosial.
Berikut adalah contoh kasus strategi pemerataan pembangunan yang terjadi di Provinsi Banten :
Tak dapat dipungkiri, kondisi geografis suatu daerah mempunyai peranan penting dalam
kemajuan pembangunan. Daerah yang berada di wilayah strategis sangat signifikan dalam
mempercepat dan meningkatkan pembangunan ekonomi. Sebagai contoh, Provinsi Banten
yang secara geografis bisa dibagi dalam dua wilayah pembangunan, yaitu utara dan selatan.
Bagian utara meliputi Tangerang, Kota Tangerang Selatan, dan Cilegon. Sedangkan bagian
selatan meliputi Kabupaten Lebak, Pandeglang, dan Serang.

Daerah bagian selatan relatif tertinggal dibandingkan daerah bagian utara. Menurut data
Badan Pusat Statistik (BPS), PDRB 2009 di Kabupaten Pandeglang dan Lebak bagian selatan
masing-masing mencapai Rp 3,9 miliar dan Rp 3,8 miliar. Sedangkan bagian utara seperti
Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang mencapai Rp 17 miliar dan Rp 27 miliar. Padahal,
Kabupaten Lebak dan Pandeglang luasnya 63,89 persen dari luas Banten. Sementara
Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang hanya 12.06 persen luas Banten.
Kondisi tersebut disebabkan oleh geografi-strategis daerah bagian utara yang sangat dekat
dengan kota metropolis DKI Jakarta. Posisi Tangerang dan Kota Tangerang sebelah utara
merupakan hinterland bagi DKI Jakarta. Tangerang lebih melayani Jakarta dibandingkan
wilayah selatan. Sebaliknya, bagian selatan seolah menjadi daerah yang berdiri sendiri. Di
samping itu, kawasan bagian utara merupakan spill over (tumpahan) pembangunan di DKI
Jakarta. Bisa dilihat misalnya, Kota Tangsel yang relaf baru sudah memiliki indikator

pembangunan sangat baik. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Tangsel sudah


mencapai 75,1 dan pendapatan per kapita Rp 8.459 juta lebih.
Oleh karena itu, ketimpangan yang terjadi antara utara-selatan harus segera diatasi, salah
satunya, melalui strategi pembangunan jangka panjang dengan memaksimalkan potensi
daerah tertinggal. Saat ini, strategi yang tengah dikembangkan, antara lain, dengan
menjadikan daerah bagian selatan sebagai kawasan minapolitan. Konsep utamanya adalah
pembangunan kelautan dan perikanan yang berbasis kawasan dengan keterpaduan lintas
sektor untuk peningkatan taraf hidup masyarakat. Sedangkan prinsipnya adalah
pengembangan kewilayahan yang efektif, efisien disertai dukungan lintas sektor.
Lokasi-lokasi pengembangan minapolitan Banten meliputi Pelabuhan perikanan Nusantara
(PPN) Karangantu, Kota Serang, Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Labuan, Kabupaten
Pandeglang, kawasan budidaya rumput laut Pontang, Kota Serang, dan kawasan budidaya
kerang Panimbang dan kawasan pangkalan pendaratan ikan (PPI) Binuangeun. Lokasi itu
merupakan sentra pengembangan perikanan yang diprioritaskan. Mulai 2012 empat kawasan
pelabuhan perikanan tersebut akan menjadi kawasan minapolitan di Banten untuk jenis
perikanan tangkap.
Anggaran sektoral pada DKP (Dinas Kelautan dan Perikanan) Banten akan difokuskan untuk
memberikan input produksi serta sarana dan prasarana pokok. Sedangkan yang lintas sektoral
berupa penyediaan prasarana pendukung seperti jalan, saluran irigasi serta dukungan lain
yang diperlukan. Dalam pelaksanaannya, sebagain besar yang dimiliki akan difokuskan pada
lokasi minapolitan dimaksud.
Proyek pengembangan kawasan minapolitan di Banten ini akan menjadi percontohan
nasional bagi sektor kelautan dan perikanan. Karena itu, proyek ini perl dikawal oleh seluruh
elemen masyarakat supaya proyek ini berhasil. Pengembangan kawasan minapolitan harus
menjadi prioritas utama yang dikerjakan sungguh-sungguh di masing-masing daerah.
Dukungan dan kerja sama semua pihak sangat dibutuhkan untuk menyukseskan program
strategis ini, sehingga kesenjangan pembangunan dapat teratasi.

C.Strategi Ketergantungan
Tidak sempurnanya konsep strategi pertama dan kedua mendorong para ahli ekonimi
mencari alternatif lain, sehingga pada tahun 1965 muncul strategi pembangunan dengan nama
strategi ketergantungan adalah :
-

Jika suatu Negara ingin terbebas dari kemiskinan dan keterbelakangan ekonomi,
Negara tersebut harus mengarahkan upaya pembangunan ekonominya pada usah
melepaskan ketergantungan dari pihak lain. Langkah yang dapat ditempuh
diantaranya adalah; meningkatkan produksi nasional

BAB III
PENUTUP
3.1

Kesimpulan

Didalam melakukan pertumbuhan dan pembangunan, setiap Pemerintaah Daerah


memerlukan perencanaan yang akurat serta diharapkan dapat melakukan evaluasi terhadap
pembangunan yang dilakukannya. Seiring dengan semakin pesatnya pembangunan bidang
ekonomi, maka terjadi peningkatan permintaan data dan indikator-indikator yang
menghendaki ketersediaan data sampai tingkat Kabupaten/Kota. Data dan indikator-indikator
pembangunan yang diperlukan adalah yang sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan.
Menghadapi realitas kehidupan yang menunjukkan adanya kesenjangan kesejahteraan
mengakibatkan adanya pekerjaan berat kepada para ahli pembangunan termasuk di dalamnya
para pembuat kebijakan. Ini dimaksudkan untuk mengatasi berbagai persoalan yang muncul
akibat kesenjangan kesejahteraan, perlu dilakukan upaya pembangunan yang
terencana.Upaya pembangunan yang terencana dapat dilakukan untuk mencapai tujuan
pembangunan yang dilakukan. Lebih jauh lagi berarti perencanaan yang tepat sesuai dengan
kondisi di suatu wilayah menjadi syarat mutlak dilakukannya usaha pembangunan.
Perencanaan pembangunan memiliki ciri khusus yang bersifat usaha pencapaian tujuan
pembangunan tertentu. Adapun ciri dimaksud antara lain:
1.Perencanaan yang isinya upaya-upaya untuk mencapai perkembangan ekonomi yang kuat
dapat tercermin dengan terjadinya pertumbuhan ekonomi positif.
2. Ada upaya untuk meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat.
3.Berisi upaya melakukan struktur perekonomian Mempunyai tujuan meningkatkan
kesempatan kerja.
5. Adanya pemerataan pembangunan.
3.2

Saran

Pertumbuhan dan Pembangunan daerah disertai dengan otonomi atau disebut juga otonomi
daerah, sangat relevan dengan pembangunan secara menyeluruh karena beberapa alasan.

Anda mungkin juga menyukai