Anda di halaman 1dari 3

DASAR TEORI

Aspirin adalah turunan dari asam salisilat yang mana zat yang berwarna, berbentuk
kristal, dan merupakan asam lemah, yang mana mempunyai titik lebur 135 0C. Asam
asetilsalisilat larut dengan cepat dalam larutan amonium asetat atau dalam asetat,
karbonat, sitrat atau logam alkali hidroksid. Asam asetilsalisilat stabil dalam udara kering,
tapi akhirnya terhidrolisis ketika kontak dengan udara lembab menjadi asam dan asam
salisilat. Dalam larutan alkali, hidrolisis berlangsung cepat dan larutan jernih terbentuk
yang mungkin seluruhnya mengandung asetat dan salisilat.
Aspirin ialah pereda nyeri yang paling banyak digunakan di dunia. Aspirin yang
telah digunakan untuk mengobati sakit gigi, sakit kepala, arthritis, dan nyeri lainnya
selama 100 tahun. Akan tetapi, baru-baru ini saja kita memahami bagaimana aspirin
bekerja. Ini merupakan cerita menarik karena ada hubungan langsung dengan biosintesis
prostaglandin. Salah satu efek samping dari aspirin ialah iritasi lambung dan ini juga
merupakan akibat dari penghambatan sintesis prostaglandin. Ternyata bahwa PGE 2
melindungi sel pada dinding lambung dengan merangsang pembentukan lapisan
pelindung dari mukosa. PGE2 juga membantu meregulasi tingkat asam dalam lambung,
tanpa zat ini, produksi asam hidroklorida akan meningkat. Jadi, dapat dimengerti
bagaimana penghambatan lepasnya PGE2 dalam lambung karena menelan aspirin dapat
mengakibatkan gangguan lambung. Tebtu saja, hal ini tidak mencegah pemanfaatan
aspirin. Seperti pasa banyak elixir, bila diminum dengan takaran sedang, aspirin sangat
berguna tetapi bila takarannya berlebihan akan menimbulkan masalah.
Komponen Penyusun Aspirin
Aspirin merupakan hasil reaksi antara asam salisilat dengan anhidrida asetat.

Asam salisilat
Asam salisilat (asam ortohidroksibenzoat) merupakan asam bifungsional yang
mengandung dua gugus OH dan COOH. Karenanya asam salisilat ini dapat
mengalami dua jenis reaksi yang berbeda yaitu reaksi asam dan basa.

Nama asam salisilat berasal dari spesies dedalu (bahasa Latin: salix), yang
memiliki kandungan asam tersebut secara alamiah, dan dari situlah manusia
mengisolasinya. Penggunaan dedalu dalam pengobatan tradisional telah dilakukan
oleh bangsa Sumeria, Asyur dan sejumlah suku Indian seperti Cherokee.Salisilat
umumnya bekerja melalui kandungan asamnya. Hal tersebut dikembangkan
secara menetap ke dalam salisilat baru.

Nama Sistematis

Asam

2-

hidroksibenzoat

Sifat
Rumus molekul

C7H6O3

Massa molar

138,12 g/mol

Densitas

1,44 g/cm3

Titik leleh

159 C

Titik didih

211 C (2666 Pa)

Kelarutan

dalam kloroform 0,19 M;

kloroform, etanol, etanol


metanol

1,84

M;

?nalgesi 2,65 M

[1]

Senyawa terkait
Metil

salisilat,

Asam

benzoat,

Fenol,

Aspirin,

Asam

4-

hidroksibenzoat,
Senyawa terkait

Magnesium
salisilat,
Bismut
subsalisilat,
Asam
sulfosalisilat

Anda mungkin juga menyukai