Jurnal Skripsi Ridwan
Jurnal Skripsi Ridwan
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan mengetahui bukti empiris
beberapa faktor yang diduga dapat mempengaruhi tindakan income smoothing.
Faktor-faktor yang diuji dalam penelitian ini adalah Return on Asset, Net Profit
Margin, Financial Leverage, Harga Saham dan Pajak.
Populasi penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2007-2011. Dan sampel penelitian yang
digunakan adalah 17 perusahaan yang dipilih dengan menggunakan metode
purposive sampling, dengan periode pengamatan dari 2007-2011. Penelitian ini
menggunakan analisis regresi logistik yang bertujuan untuk menguji apakah
keseluruhan faktor-faktor dalam penelitian ini berpengaruh terhadap tindakan
income smoothing pada tahun pengamatan
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa secara parsial Pajak
berpengaruh terhadap tindakan income smoothing. Dan variabel Return on Asset,
Net Profit Margin, Financial Leverage dan Harga Saham tidak terbukti
berpengaruh terhadap tindakan income smoothing. Sementara itu hasil penelitian
secara simultan diperoleh bahwa Return on Asset, Net Profit Margin, Financial
Leverage, Harga Saham dan Pajak secara serentak tidak berpengaruh terhadap
tindakan income smoothing.
Kata kunci: income smoothing, perataan laba, return on asset, net profit margin,
financial leverage, harga saham, pajak.
Pendahuluan
Laporan keuangan adalah ringkasan dari proses akuntansi selama tahun
buku yang bersangkutan yang digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara
data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap data atau aktivitas perusahaan tersebut (Apriyono, 2008).
Laporan keuangan juga dapat dijadikan skala untuk mengukur kinerja manajemen
suatu perusahaan. Salah satu parameter yang digunakan untuk mengukur kinerja
manajemen adalah laba.
Laba adalah kenaikan modal (aktiva bersih) yang berasal dari transaksi
sampingan atau transaksi yang jarang terjadi dari suatu badan usaha, dan dari
semua transaksi atau kejadian lain yang mempunyai badan usaha selama satu
periode, kecuali yang timbul dari pendapatan revenue atau investasi pemilik
(Baridwan, 1992).
Perhatian investor yang sering terpusat pada informasi laba, tanpa
memperhatikan prosedur yang digunakan untuk menghasilkan informasi laba
mendorong manajer melakukan manajemen laba (earnings management). Salah
satu tindakan manajemen atas laba yang dapat dilakukan oleh manajemen adalah
tindakan perataan laba (income smoothing) (Silviana, 2010). Koch (1981)
menyatakan tindakan income smoothing dapat di definisikan sebagai suatu sarana
yang digunakan manajemen untuk mengurangi varibialitas urut-urutan pelaporan
laba relatif terhadap beberapa urut-urutan target yang terlihat karena adanya
manipulasi variabel-variabel akuntansi atau riil.
Income smoothing didefinisikan sebagai sebuah praktik dengan
menggunakan teknik-teknik akuntansi untuk mengurangi fluktuasi laba bersih
selama beberapa periode waktu (Rivard, 2003). Income smoothing mempunyai
dua tipe yaitu income smoothing yang dilakukan secara sengaja oleh manajemen
dan income smoothing yang terjadi secara alami. Income smoothing secara alami
terjadi sebagai akibat dari proses menghasilkan suatu aliran laba yang merata,
sementara income smoothing yang disengaja dapat terjadi akibat teknik income
smoothing riil atau teknik income smoothing artifisial. Income smoothing riil
adalah income smoothing yang terjadi apabila manajemen mengambil tindakan
untuk menyusun kejadian-kejadian ekonomi sehingga menghasilkan aliran laba
yang rata. Income smoothing artifisial adalah income smoothing yang terjadi
apabila manajemen memanipulasi saat pencatatan akuntansi untuk menghasilkan
aliran laba yang rata (Atmini, 2000).
Landasan Teori
Pengertian Income Smoothing
Joel G. Siegel dan Jae K. Shim (1996) dalam kamus istilah akuntansi
menyatakan bahwa income smoothing merupakan bentuk manajemen pendapatan
yang mencerminkan hasil ekonomi yang diinginkan manajemen. Hasil dari hal
tersebut sifatnya lebih rendah dari keuntungan karena laba tidak menunjukkan
kinerja ekonomi pada saat itu. Income smoothing tidak melakukan pemalsuan atau
penyimpangan tetapi dengan cara menggunakan alternatif prinsip akuntansi yang
lainnya. Tujuan dari income smoothing adalah mengurangi fluktuasi laba dengan
cara mengalihkan pendapatan dari tahun yang baik ke tahun yang lebih buruk.
Jenis Income Smoothing
Ada dua jenis income smoothing, yaitu (Riahi-Belkaoui, 2007) :
1. Intentional atau designed smoothing
Intentional atau designed smoothing ialah keputusan atau pilihan yang dibuat
untuk mengatur fluktuasi earnings pada level yang diinginkan.
2. Natural smoothing
Natural smoothing adalah income generating process yang natural, bukan hasil
dari tindakan yang diambil oleh manajemen.
Sasaran Income Smoothing
Belkoui (2007) menyatakan laporan keuangan yang seringkali dijadikan
sasaran untuk melakukan income smoothing adalah:
1. Unsur penjualan
a. Saat pembuatan faktur. Sebagai contoh penjualan yang sebenarnya untuk
periode yang akan datang pembuatan fakturnya dilakukan pada periode ini
dan dilaporkan sebagai penjualan periode ini.
b. Pembuatan pesanan atau penjualan fiktif
c. Downgrading (penurunan produk). Sebagai contoh dengan cara
mengklasifikasikan produk yang belum rusak ke dalam kelompok produk
rusak dan selanjutnya dilaporkan telah terjual dengan harga yang lebih
rendah dari harga yang sebenarnya.
2. Unsur biaya
a. Memecah faktur, misalnya faktur untuk sebuah pembelian atau pesanan
dipecah menjadi beberapa pembelian atau pesanan dan selanjutnya
dibuatkan beberapa faktur dengan tanggal yang berbeda kemudian
dilaporkan dalam beberapa periode akuntansi.
2. Net profit margin yang diukur dari rasio antara laba bersih setelah pajak dengan
total pendapatan.
Rumus :
EAT
T.Pendapatan
3. Financial Leverage yang diproksikan dengan rasio debt to total asset yaitu
rasio antara total kewajiban dan total aktiva perusahaan.
Rumus :
T. Kewajiban
T.Aktiva
EBIT - EAT
Metodologi Penelitian
Populasi dan Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar
dalam Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007 - 2011. Dipilihnya sebagai tempat
penelitian karena BEI merupakan bursa pertama di Indonesia yang dianggap
memiliki data yang lebih lengkap dan telah terorganisasi dengan baik.
Pemilihan dan teknik Penarikan Sampel
Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan
metode purposive judgement sampling yaitu pemilihan sampel atas dasar
kesesuaian antara karakteristik sampel dengan kriteria pemilihan sampel yang
telah ditentukan. Sampel yang dipilih dalam penelitian ini adalah perusahaan
perbankan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007 - 2011
dengan kriteria sebagai berikut :
1. Perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2007 - 2011.
2. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan tahun 2007 - 2011.
3. Perusahaan yang tidak melakukan akuisisi atau merger selama periode
pengamatan. Bila perusahaan melakukan kegiatan akuisisi atau merger selama
periode pengamatan akan mengakibatkan variabel-variabel dalam penelitian
mengalami perubahan yang tidak sebanding dengan periode sebelumnya.
Sedangkan bila suatu perusahaan dilikuidasi maka hasil penelitian tidak akan
berguna karena perusahaan tersebut tidak lagi beroperasi di masa yang akan
datang.
4. Perusahaan yang tidak mengalami kerugian secara berturut- turut selama
periode pengamatan.
Keterangan:
CV Sales
CV Earning
Keterangan :
IS
CV sales
CV earnings
X
: income smoothing
: Koefisien variasi perubahan penjualan
: Koefisien variasi perubahan laba
: Perubahan laba atau penjualan
N
Nilai yang diharapkan
Pembahasan
Dari 17 sampel perusahaan dengan waktu pengamatan 5 tahun, didapatkan
hasil sebagai berikut:
Descriptive Statistics
Minimum Maximum
N
ROA
NPM
FL
HS
P
Valid N (listwise)
85
85
85
85
85
85
.039915
.340394
.943998
10500
4602936
Std. Deviation
.01841861
.12736467
.89103927
2031.55
708226.06
.009437963
.067320037
.035388868
2424.190
1114805.579
Iteration Historya,b,c
-2 Log
Coefficients
likelihood
Constant
Iteration
Step 0
.000644
-.001346
.789569
50
4818
Mean
104.714
-.776
104.680
-.819
104.680
-.819
Iteration Historya,b,c,d
Iteratio
n
Step 1
-2 Log
likelihood
Coefficients
Constant
ROA
NPM
FL
PS
98.306
1.915
22.818
-4.879
-2.692 .000165
-.000001
96.969
1.610
30.765
-5.922
-2.403 .000253
-.000001
96.854
1.405
33.155
-6.119
-2.193 .000284
-.000001
96.853
1.392
33.394
-6.142
-2.179 .000287
-.000001
96.853
1.392
33.397
-6.142
-2.179 .000287
-.000001
96.853
1.392
33.397
-6.142
-2.179 .000287
-.000001
Adanya penurunan nilai -2log likehood awal menjadi nilai -2log likehood
akhir menunjukkan bawah model yang dihipotesiskan pada penelitian ini fit
dengan data, artinya dengan adanya variabel-variabel independen yaitu Return on
Asset, Net Profit Margin, Financial Leverage, harga saham dan pajak ke dalam
model penelitian akan memperbaiki model fit penelitian ini.
Classification Tablea
Observed
Predicted
IS
Step 1
Bukan Perata
IS
Bukan Perata
56
Perata
Percentage
Correct
Perata
24
94.9
7.7
Overall Percentage
68.2
3.708
.813
Dari tabel tersebut dapat dilihat nilai signifikan menunjukkan angka 0,813
nilai sigfinikan yang diperoleh tersebut lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima
yang artinya tidak ada beda antara model dengan nilai observasi berarti model
mampu memprediksi nilai observasi.
Step 1a
Sig.
Exp(B)
ROA
33.397
60.232
.307
.579
3.193E+14
NPM
-6.142
8.335
.543
.461
.002
FL
-2.179
7.151
.093
.761
.113
HS
.000287
.000236
1.488
.223
1.000
-.000001
.000001
3.370
.066
1.000
1.392
6.574
.045
.832
4.024
P
Constant
Hasil pengujian logistic regression dengan metode enter pada tabel dapat
dilihat bahwa variabel Return on Asset, Net Profit Margin, Financial Leverage,
harga saham dan pajak memperoleh nilai p-value lebih besar dari 0,05 sehingga
variabel-variabel tersebut tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tindakan
income smoothing
Analisis Regresi Logistik dengan Metode Backward
Hosmer and Lemeshow Test tahap
kedua
Step
Chi-square
df
Sig.
1
4.356
.738
Dari tabel tersebut dapat dilihat nilai signifikan menunjukkan angka 0,738
yang diperoleh tersebut lebih besar dari 0,05, karena nilai signifikan lebih besar
dari 0,05, Ho diterima yang artinya model regresi layak untuk digunakan dalam
analisis selanjutnya, karena tidak ada perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang
diprediksi dengan klasifikasi yang diteliti dan model tersebut mampu
memprediksi hasil observasinya.
Variables in the Equation tahap kedua
B
S.E.
Wald
df
Step 1a
Sig.
Exp(B)
ROA
38.137
58.098
.431
.512
3.653E+16
NPM
-6.242
8.314
.564
.453
.002
.000284
.000235
1.460
.227
1.000
-.000001
.000001
3.541
.060
1.000
-.603
.625
.928
.335
.547
HS
P
Constant
6.428
.491
Dari tabel tersebut dapat dilihat nilai signifikan menunjukkan angka 0,491
yang diperoleh tersebut lebih besar dari 0,05, karena nilai signifikan lebih besar
dari 0,05, Ho diterima yang artinya model regresi layak untuk digunakan dalam
analisis selanjutnya, karena tidak ada perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang
diprediksi dengan klasifikasi yang diteliti dan model tersebut mampu
memprediksi hasil observasinya.
Variables in the Equation tahap ketiga
B
S.E.
Wald
df
Sig.
Step 1a
NPM
HS
P
Exp(B)
-2.397
.000326
5.733
.000226
.175
2.080
1
1
.676
.149
.091
1.000
-.000001
.000001
3.539
.060
1.000
-.469
.584
.646
.422
.626
Constant
Hasil pengujian backward tahap ketiga variabel Net Profit Margin, harga
saham dan pajak menghasilkan p-value lebih besar dari 0,05 yang berarti Ho
diterima dan Ha ditolak.
Hosmer and Lemeshow Test tahap
keempat
Step
Chi-square
df
Sig.
1
9.000
.253
Dari tabel tersebut dapat dilihat nilai signifikan menunjukkan angka 0,253
yang diperoleh tersebut lebih besar dari 0,05, karena nilai signifikan lebih besar
dari 0,05, Ho diterima yang artinya model regresi layak untuk digunakan dalam
analisis selanjutnya, karena tidak ada perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang
diprediksi dengan klasifikasi yang diteliti dan model tersebut mampu
memprediksi hasil observasinya.
Step 1a
Exp(B)
HS
.000302
.000219
1.903
.168
1.000
.000001
.000001
4.148
.042
1.000
-.676
.313
4.678
.031
.508
Constant
7.872
.344
Dari tabel tersebut dapat dilihat nilai signifikan menunjukkan angka 0,344
yang diperoleh tersebut lebih besar dari 0,05, karena nilai signifikan lebih besar
dari 0,05, Ho diterima yang artinya model regresi layak untuk digunakan dalam
analisis selanjutnya, karena tidak ada perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang
diprediksi dengan klasifikasi yang diteliti dan model tersebut mampu
memprediksi hasil observasinya.
Variables in the Equation tahap kelima
B
S.E.
Wald
df
Sig.
Step 1a
P
Constant
.0000003
.000001
-.480
.275
Exp(B)
3.624
.046
1.000
3.049
.081
.619
Hasil pengujian backward tahap kelima variabel pajak menghasilkan pvalue lebih kecil dari 0,05 yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima.
Block
7.828
.166
Model
7.828
.166
Hasil pengujian overall model fit, didapat nilai Chi-Square sebesar 7,828
dengan nilai tingkat signifikansi 0,166 lebih besar dari 0,05 Ho diterima. Artinya,
variabel independen (Return on Asset, Net Profit Margin, Financial Leverage,
harga saham dan pajak) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perataan
laba (Income Smoothing).
Step
1
Model Summary
-2 Log
Cox & Snell R Nagelkerke R
likelihood
Square
Square
96.853a
.088
.124
Ln
P
1 P
Dari persamaan logistic regression diatas dapat dilihat bahwa log of odds
perusahaan perata secara positif berhubungan dengan variabel return on asset dan
harga saham. Secara negatif berhubungan dengan variabel net profit margin,
financial leverage dan pajak.
Setiap kenaikan pada variabel return on asset dan harga saham akan
meningkatkan log of odds perusahaan menjadi perata sebesar 33,397 dan
0,000287. Setiap kenaikan pada variabel net profit margin, financial leverage dan
pajak akan menurunkan atau mengurangi log of odds perusahaan perata masingmasing sebesar 6,412, 2,719 dan 0,000001.
Hubungan antara odds dan variabel bebas dapat dijelaskan sebagai berikut
: jika rasio return on asset dianggap konstan, maka odds perusahaan akan
melakukan perataan laba naik dengan faktor 3,192 (e33,397) untuk setiap kenaikan
return on asset. Jadi jika return on asset dianggap konstan, maka odds perusahaan
melakukan perataan laba adalah 3,192 kali lebih tinggi untuk setiap kenaikan pada
rasio return on asset. .
Jika variabel net profit margin dianggap konstan, maka odds perusahaan
akan melakukan perataan laba akan turun dengan faktor 1,641 (e-6,412) untuk
setiap kenaikan rasio net profit margin. Jadi jika rasio net profit margin dianggap
konstan, maka odds perusahaan akan melakukan perataan laba adalah 1,641 kali
lebih rendah untuk setiap kenaikan pada rasio net profit margin.
Jika variabel financial leverage dianggap konstan, maka odds perusahaan
akan melakukan melakukan perataan laba akan turun dengan faktor 0,065 (e-2,719)
untuk setiap kenaikan rasio financial leverage. Jadi jika rasio financial leverage
dianggap konstan, maka odds perusahaan akan melakukan perataan laba adalah
0,065 kali lebih rendah untuk setiap kenaikan pada rasio financial leverage.
Jika variabel harga saham dianggap konstan, maka odds perusahaan akan
melakukan melakukan perataan laba akan naik dengan faktor 1 (e0,000287) untuk
setiap kenaikan harga saham Jadi jika harga saham dianggap konstan, maka odds
perusahaan akan melakukan perataan laba adalah 1 kali lebih tinggi untuk setiap
kenaikan pada harga saham.
Begitu juga dengan variabel pajak, jika variabel pajak dianggap konstan,
maka odds perusahaan akan melakukan perataan laba akan turun dengan faktor
0,999 (e-0,000001) untuk setiap kenaikan pajak. Jadi jika pajak dianggap konstan,
maka odds perusahaan akan melakukan perataan laba adalah 0,999 kali lebih
rendah untuk setiap kenaikan pada pajak.
Penutup
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan dengan menggunakan
pengujian regresi logistik dengan waktu pengamatan 5 tahun dan 17 perusahaan
maka dapat disimpulkan bahwa.
Terdapat 26 perusahaan di sektor perbankan yang melakukan tindakan income
smoothing pada tahun 2007-2011.
Variabel Return on Assets tidak berpengaruh terhadap tindakan income
smoothing pada perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di BEI periode
2007-2011.
Variabel Net Profit Margin tidak berpengaruh terhadap tindakan income
smoothing pada perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di BEI periode
2007-2011.
DAFTAR PUSTAKA
Assih, Prihat. 2000. Hubungan Tindakan Perataan Laba dengan Reaksi Pasar atas
Pengumuman Informasi atas Laba Perusahaan yang terdaftar di BEJ, Jurnal
Riset Akuntansi Indonesia.
Atmini, Sari. 2000. Standar Akuntansi Yang Memberi Peluang Bagi Manajemen. Untuk
Melakukan Perataan Laba. Kajian Bisnis, No 18 (Jan) Hal: 43-59.
Baridwan, Zaki. 1992. Intermediate Accounting, Edisi 7, BPFE, Yogyakarta.
Belkaoui, Ahmed Riahi. 2007. Accounting Theory (Teori Akuntansi), Edisi Kelima,
Jakarta: Salemba Empat.
Biedleman, (1973), Income Smoothing The Role of Management, Accounting
Review.
Bitner, Larry, Robert Dolan. 1998, Does Smoothing Earning Add Value?,
Management Accounting, Oktober.
Budhijono, Fongnawati. 1996. Evaluasi Perataan Laba pada Industri Manufaktur dan
Lembaga Keuangan yang Terdaftar di BEJ, Akuntabilitas, hal 70-79.
Budiasih, Igan, 2009. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba, Jurnal
Akuntansi dan Bisnis, Vol. 4, No. 1: 1 14.
Dahlan, Siamat. 2001. Manajemen Lembaga Keuangan, Jakarta, Lembaga penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Daniel, 2011. Pengaruh ukuran perusahaan, financial leverage, net profit margin, dan
operating profit margin terhadap perataan laba (income smoothing) pada
perusahaan property, real estate and building construction yang terdaftar di
BEI, Jurnal Bisnis dan Akuntansi.
Destaria, Ersita. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Tindakan
Perataan Laba (Income Smoothing) pada Sektor Perbankan yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia (BEI), Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma,
Depok.
Dewi, 2010. Pengaruh Jenis Usaha, Ukuran Perusahaan dan Financial Leverage
Terhadap Tindakan Perataan Laba Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia, Jurnal Bisnis dan Akuntansi.
Dwiatmini, S. dan Nurkholis. 2001. Analisis Reaksi Pasar terhadap Informasi Laba:
Kasus Praktik Perataan Laba pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek
Jakarta, Tema, Vol 2.
Eckel, N. 1981. The Income Smoothing Hypothesis Revisited, Abacus.
Etty dan Tobia Parulian. 2006. Pengaruh Faktor-faktor Internal Perusahaan Terhadap
Income Smoothing, Media Riset Akuntansi, Auditing dan Informasi, Vol:6 Hal
51-74.
Harahap, Sofyan Syafri. 2011. Teori Akuntansi, Edisi Revisi, Cetakan ke 11, Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.
Hendriksen, 1992. Accounting Theory, 5th Ed. Irwin, MC Graw Hill.
Hepworth, S. R. 1953. Smoothing Periodic Income, Accounting Review.
Idroes, Ferry dan Sugiarto. 2006. Manajemen Risiko Perbankan, Jakarta : Graha Ilmu
Ikatan Akuntan Indonesia. 2008. Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta: Salemba Empat.
Imhoff. 1981. A Market Based Analysis of Income Smoothing, Jurnal of Business
Finance & Accounting, December.
Jatiningrum, 2000. Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Perataan
Penghasilan atau Laba Pada Perusahaan Yang Terdaftar di BEJ, Jurnal Bisnis
dan Akuntansi, Vol. 2, No. 2: 145 155.
Jumingan, 2006. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara.
Juniarti dan Corolina, 2005. Analisa Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap
Perataan Laba (Income Smoothing) Pada Perusahaan-Perusahaan Go Public,
Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 7, No. 2: 148 162.
Koch, B.S Juli. 1981. Income Smoothing: An Experiment, The Accounting Review,
LVI(3): 574-586
Kusumawati, Harini. 2002. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Praktek Perataan Laba
pada Perusahaan Perbankan Non Go Publik di Indonesia, Tesis, Universitas
Diponegoro, Semarang.
Linda, Deni dan Sovi Ismawati. 2008. Analisis Perataan Laba (Income Smoothing) dan
Faktor-faktor yang Mempengaruhinya (Studi pada Sektor Manufaktur di Bursa
Efek Indonesia), Dikta Ekonomi, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 5 No. 2,
Agustus 2008.
Masodah, 2007. Praktik Perataan Laba Sektor Industri Perbankan dan Lembaga
Keuangan Lainnya dan Faktor yang Mempengaruhinya, Proceeding PESAT,
Vol. 2: A16 A23.
Munawir. 1995. Analisa Laporan Keuangan, Yogyakarta: Liberty.
Mursalim. 2005. Income Smoothing dan Motivasi Investor: Studi Empiris pada Investor
di BEJ, Simposium Nasional Akuntansi VIII, Solo, 15 16 September.
Nufus, Nurhayatun. 2010. Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan
Financial Leverage Terhadap Tindakan Income Smoothing pada Perusahaan
Sektor Keuangan (Finance) yang Terdaftar di Bei Periode 2004-2008, Skripsi,
Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma, Depok.
Putra, Nanda Ismana. 2011. Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas,
Financial Leverage dan Dividend Payout Ratio Terhadap Tindakan Income
Smoothing Pada Perusahaan sub sektor Properti dan Real Estate yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI), Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma,
Depok.
Ramadhan, Novita. 2011. Pengaruh Kinerja Keuangan dan Ukuran Perusahaan Terhadap
Tindakan Perataan Laba pada Perusahaan Sektor Perbankan yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia, Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma,
Depok.
Rindjin, Ketut. 2000. Pengantar Perbankan, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
Rivard, Richard. J., Eugene B dan Gay B.H Morris. 2003. Income Smoothing Behaviour
of V.S Banks Under Revised International.
Rizky, Febby. 2011. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tindakan Perataan
Laba pada Perusahaan Property And Real Estate Di BEI, Skripsi, Fakultas
Ekonomi Universitas Gunadarma, Depok.
Santosa, Purbayu Budi dan Ashari. 2005. Analisis Statistik dengan Microsoft Excel dan
SPSS, Yogyakarta: ANDI.
Santoso, Singgih. 2006. Menggunakan SPSS untuk Statistik Multivariat, Jakarta: PT Elex
Media Komputindo.
Santoso, Yosika Tri. 2010. Analisis Pengaruh NPM, ROA, Company Size, Financial
Leverage Dan DER Terhadap Praktek Perataan Laba pada Perusahaan Property
Dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Skripsi, Fakultas
Ekonomi Universitas Gunadarma, Depok.
Scott William R. 2000. Financial Accounting Theory, Prentice-Hall.
Septoaji, Arwinto. 2002. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perataan Laba
(Income Smoothing) Pada Perusahaan Go Publik di Bursa Efek Jakarta, Tesis,
Universitas Diponegoro, Semarang.
Siegel, Joel G dan Jae K. Shim. 1996. Kamus Istilah Akuntansi, Jakarta : PT. Elex Media
Computindo
Silviana, 2010, Analisis Perataan Laba (Income Smoothing): Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Perataan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri
Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (2005 2009),
Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma, Depok.
Subagyo, Sri Fatmawati, Rudy Badrudin, Astuti Purnawati dan Algifari. 1998. Bank dan
Lembaga Keuangan Lainnya, Jogjakarta : STIE YKPN
Sugiri, S. 1998, Earning Management Theory, Model dan Bukti Empiris, Telaah 1-15
Sugiarto, Sopa. 2003. Perataan Laba Dalam Mengantisipasi Laba Masa Depan
Perusahaan Manufaktur Yang Tedaftar di Bursa Efek Jakarta, SNA VI
Surabaya, Oktober.
Surifah. (Mei-September 1999), Informasi Asimetri dan Pengaruh Manajemen Terhadap
Pelaporan Keuangan dalam Perspektif Agency Theory, Kajian Bisnis, hal 71-81.
Sutojo, Siswanto. 1997. Manajemen Terapan Bank, Jakarta : Pustaka Binaman Pressindo
Suwito, Edy dan Arleen Herawaty. 2005. Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan
Terhadap Tindakan Perataan Laba Yang Dilakukan oleh Perusahaan Yang
Terdaftar di Bursa Efek Jakarta, Simposium Nasional Akuntansi VIII, Solo, 15
16 September.
Syahriana, Nani. 2006. Analisis Perataan Laba dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta (2000 2004), Skripsi,
Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.
Winahyu dan Dr. Widyatmini. 2010. Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, ROA, Net
Profit Margin dan Financial Leverage Terhadap Tindakan Perataan Laba pada
Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar dan Kimia yang Terdaftar di BEI,
Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma, Depok.
Yuliana. 2007. Pengaruh Income Smoothing (Perataan Laba) Terhadap Earning
Response (Reaksi Pasar) Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta
(BEJ), Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang, Semarang.
Yusuf, Muhammad dan Soraya. 2004. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Praktik
Perataan Laba pada Perusahaan Asing dan Non Asing di Indonesia. Jurnal
Akuntansi dan Auditing Indonesia.
Sumber Internet :
www.idx.ac.id