PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
Sebagai bahan pedoman untuk melaksanakan kegiatan pelayanan di unit layanan
obat, sehingga dapat memberikan pelayanan kesehatan yang cepat dan tepat dan
memberikan kepuasan pada masyarakat.
D. BATASAN OPERASIONAL
E. LANDASAN HUKUM
1.
2.
3.
4.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA
Pola ketenagaan dan kualifikasi SDM Unit layanan obat adalah :
NO
Jenis
Ketenagaan
Kompetensi
( Ijazah )
Jumlah
1.
Apoteker
2.
Perawat
Profesi
Apoteker
D 3 Keperawatan yang sudah
B. JADWAL PELAYANAN
SENIN KAMIS
JUMAT
SABTU
: 08. 30 Selesai
: 08. 30 Selesai
: 08. 30 Selesai
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. DENAH RUANG
B. STANDAR FASILITAS
Ruangan terdiri dari 2 ( dua ) lemari rak obat, 1 (satu) lemari kaca, 1 meja puyer
beserta 1 (satu) set alat puyer.
Peralatan unit layanan obat adalah sejumlah alat yang dipergunakan untuk
melaksanakan pelayanan di unit layanan obat.
A. Bahan Habis Pakai :
1. Tissue
2. Sabun Tangan / antiseptic
3. Kertas resep
4. Pulpen
5. Sak obat
6. Hekter dan isi hekter
7. Tas obat
8. Doubletip
B. Perlengkapan :
1. Sapu
2. Tempat sampah
3. Dispenser & Galon
4. Kipas angin
C. Meubeler :
1. Kursi Kerja 4 buah
2. Lemari Arsip 1 buah
3. Lemari obat 1 buah
4. Rak obat 2 buah
5. Lemari Narkotik 1 buah
D. Pencatatan dan Pelaporan
1. Buku bantu Bon obat ke gudang
2. LPLPO
3. Resep
4. Daftar pemakaian obat
5. Buku registrasi obat
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN OBAT
Perangkat Kerja
Alat puyer
Kertas puyer
ATK
Tata Laksana Pelayanan unit layanan obat
1. Pengambilan resep sesuai urutan, kecuali resep yang memiliki
kode PIM ( Periculum In Mora ), CITO, URGENT
2. Skrining kelengkapan dan kejelasan resep
3. Pengambilan serta peracikan obat sesuai resep
4. Penyerahan resep ke pasien dengan disertai KIE
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN DI RUANG FARMASI
Keselamatan Pasien ( Patien Safety ) Adalah suatu system dimana puskesmas membuat
asuhan pasien lebih aman. Hal ini termasuk asesmen resiko, identifikasi dan pengelolaan
hal yang ber hubungan dengan resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan
belajar dari insiden dan tindak lanjutnya, implementasi solusi untuk meminimalkan
timbulnya risiko. Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan
akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya
diambil.
Tujuan penerapan keselamatan pasien adalah terciptanya budaya keselamatan pasien,
meningkatkan akuntabilitas puskesmas terhadap pasien dan masyarakat, menurunkan
kejadian tidak diharapkan (KTD) di puskesmas, terlaksananya program program
BAB VII
PENGENDALIAN MUTU
Indikator mutu yang digunakan di unit layanan obat Puskesmas Tilamuta dalam
memberikan pelayanan adalah :
1. Waktu tunggu resep non racikan 2 5 menit dan racikan 5 10 menit
Waktu tunggu adalah waktu yang diperlukan mulai pasien menyerahkan resep
sampai pasien menerima obatnya.
2. Jam buka pelayanan
Jam buka pelayanan adalah jam dimulainya pelayanan di poli jam buka 08.30 s.d
Selesai setiap hari kerja kecuali jumat sabtu
3. Tepat pembacaan resep, untuk menghindari kesalahan pengambilan obat
4. Tepat pemberian obat, dengan memperhatikan apakah dosis sudah tepat, takaran
obat sudah tepat, dan cara pemberian obat sudah tepat.
5. Waktu tunggu obat, sejak resep masuk sampai resep diberikan kepada pasien
6. Pemberian penjelasan disertai dengan KIE ( Konseling, Informasi Obat dan
Edukasi )
7. Dan memastikan obat tidak rusak / tidak kadaluarsa
BAB VIII
PENUTUP
Demikian pedoman penyelenggaraan pelayanan unit layanan obat
dibuat sebagai acuan pelayanan bagi petugas dipuskesmas Tilamuta.
Dengan adanya pedoman pelayanan ini, diharapkan dapat lebih
memudahkan semua pihak yang terkait dengan penyelenggaraan
kegiatan dan pelayanan internal maupun eksternal.
PEDOMAN PENGELOLAAN
UNIT LAYANAN OBAT
PUSKESMAS TILAMUTA
JL. Abbas Machmud Telp. ( 0443 ) 2120415
Tilamuta