TINJAUAN PUSTAKA
masalah
kesehatan
secara
mandiri
baik
bencana
maupun
kegawatdaruratan.
2)
keluarganya.
b) Sasaran Tidak Langsung
Pemerintah daerah dan semua Dinas, Badan dan Lembaga terkait di
3)
Kabupaten/Kota
Tokoh Masyarakat Informasi dan ulama, pembuka masyarakat di
tingkat Kabupaten/Kota, Kecamatan dan Desa
4)
(a)
POGI, IDAI dll), LSM, PKK, dll. Dan diharapkan dapat berpungsi :
Sebagai pembuat kebijakan dan strategi serta Melaksanakan
(b)
(c)
2)
3)
Siaga Aktif
Kemudahan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dasar yang buka atau
4)
5)
6)
7)
berjalan
Sudah memiliki Kader Pemberdayaan Masyarakat/ kader kesehatan
c)
d)
e)
f)
g)
Aktif
Belum memiliki peraturan di tingkat desa atau keurahan yang
melandasi dan mengatur pengembangan Desa / Kelurahan Siaga
h)
Aktif
Kurang dari 20 persen rumah tangga di desa/kelurahan mendapat
a)
b)
c)
2)
hari.
d)
e)
f)
g)
h)
a)
b)
c)
d)
e)
3)
usaha.
Sudah ada peran aktif masyarakat dan peran aktif dari dua ormas
dalam kegiatan Desa/Kelurahan Siaga Aktif.
g)
h)
a)
b)
c)
d)
e)
4)
usaha.
Sudah ada peran aktif masyarakat dan peran aktif lebih dari dua
g)
h)
yang
melandasi
dan
mengatur
pengembangan
1.
2.
KPM/Kader Kesehatan
MADYA
Berjalan, tapi
belum rutin
setiap triwulan
PURNAMA
Berjalan setiap
triwulan
MANDIRI
Berjalan setiap bualan
Sudah ada
minimal 2
orang
3.
Ya
Ya
Ya
Ya
4.
Posyandu ya,
UKBM
lainnya tidak
aktif
Posyandu & 2
UKBM lainnya
aktif
Posyandu & 3
UKBM lainnya
aktif
Sudah ada
dana dari
pemerintah
Desa dan
Kelurahan
serta satu
sumber dana
lainnya
5.
6.
7.
8.
Ada peran
aktif
masyarakat
dan tidak ada
peran aktif
ormas
Belum ada
Ada, belum
direalisasikan
Ada, sudah
direalisasikan
Pembinaan
PHBS kurang
dari 20%
rumah tangga
yang ada
Pembinaan
PHBS minimal
20% rumah
tangga yang ada
Pembinaan
PHBS minimal
dari 40% rumah
tangga yang ada
Pembinaan PHBS
minimal dari 70% rumah
tangga yang ada
2)
desa)
(3) Musyawarah Masyarakat Desa (di awal pembentukan).
Pelaksanaan
a)
b)
c)
d)
e)
f)
dalam
kesiagaan
bencana
dan
Sadar Gizi.
Pemantauan dan Evaluasi
Keberhasilan pengembangan Desa siaga dapat dilihat dari empat
(4) indikatornya yaitu masukan, proses, keluaran dan dampak.
lainnya
dilaksanakan.
Tujuan
langkah
ini
adalah
masyarakat.
Pengembangan Tim di Masyarakat
Tujuan langkash ini adalah untuk mepersiapkan para petugas,
tokoh masyarakat, serta masyarakat (Forum Kesehatan Desa), agar
mereka
tahu
dan
mau
bekerjasama
dalam
satu
tim
untuk
dan kesepakatan.
Survei Mawas Diri
Survei Mawas Diri (SMD) atau Telaah Mawas Diri (TMD) atau
Community Self Survey (CSS) bertujuan agar pemuka-pemuka
masyarakat mampu melakukan telaah mawas diri untuk desanya. Survei
harus dilakukan oleh pemuka-pemuka masyarakat setempat dengan
bimbingan tenaga kesehatan. Dengan demikian, diharapkan mereka
menjadi sadar akan permasalahan yang dihadapi di desanya, serta
bangkit niat atau tekat untuk mencari solusinya, termasuk membangun
Poskesdes sebagai upaya mendekatkan pelayanan kesehatan dasar
kepada masyarakat Desa. Untuk itu, sebelumnya perlu dilakukan
pemilihan dan pembekalan keterampilan bagi mereka.
Keluaran atau output dari SMD ini berupa identifikasi masalahmasalah
kesehatan
serta
daftar
potensi
di
Desa yang
dapat
pula
kalangan
dunia
usaha
yang
mau
mendukung
Pelaksanaan Kegiatan
Secara operasional pembentukan Desa Siaga dilakukan dengan
kegiatan sebagai berikut :
a) Pemilihan Pengurus dan Kader Desa Siaga
Pemilihan pengurus dam kader Desa Siaga dilakukan
melalui pertemuan khusus para pimpinan formal Desa dan tokoh
masyarakat serta beberapa wakil masyarakat. Pemilihan dilakukan
umum,
pembangunan
dan
pengelolaan
Poskesdes,
menular,
penyediaan
air
bersih
dan
penyehatan
masyarakat,
pengembangan
kesiapsiagaan
dan
berpedoman
kepada
panduan
yang
berlaku.
d)
e)
f)
3)
4)
PHBS.
Indikator Keluaran (out put)
Meliputi :
a) Cakupan Persalinan oleh Nakes
b) Cakupan Rujukan Bumil, Bulin, Bufas dan BBL
c) Cakupan Bumil, Bulin, Bufas dan BBL Risiko yang di tangani
d) Cakupan Komplikasi Kebidanan dan BBL yang ditangani
e) Cakupan pelayanan kesehatan dasar atau poskesdes.
Indikator dampak
Indikator dampak adalah indicktor yang mengukur seberapa besar dampak
dari hasil kegiatan di Desa dalam rangka pengembangan Desa Siaga.
Indikator proses terdiri atas hal hal berikut :
a)
b)
c)
d)
e)
mempengaruhi derajat
faktor
kedua
yang
lingkungan
kesehatan
individu,
keluarga
dan
kesehatan,
pencegahan
terhadap
penyakit,
obstetric.
Kegunaan
Informasi mengenai tingginya MMR akan bermanfaat
untuk
pengembangan
program
peningkatan
kesehatan
4.
yang
dimaksud
adalah
Contoh
Berdasarkan data SDKI 2002 - 2003, Angka Kematian Ibu atau
Maternal Mortality Ratio(MMR) di Indonesia untuk periode
tahun1998-2002, adalah sebesar 307 per 100.000 kelahiran
hidup.
5.
Keterbatasan
AKI sulit dihitung, karena untuk menghitung AKI
dibutuhkan sampel yang besar, mengingat kejadian kematian
ibu adalah kasusyang jarang. Oleh karena itu kita umumnya
dignakan
AKI
yang
telah
tersedia
untuk
keperluan
bulan
pertama
setelah
dilahirkan,
dan
umumnya
bertempat
tinggal
termasuk
pemeliharaan
X 1000
Banyaknya balita
Gambar 2.1 Rumus Angka Kematian Balita
Sumber data: BPS (SP, SDKI, Kor Susenas) dan Departemen Kesehatan
D. UHH ( usia harapan hidup )
1. DefInisi
Usia harapan hidup (Life Expectancy Rate) merupakan
lama hidup manusia di dunia. Usia harapan hidup perempuan
usia
harapan
hidup
penduduk
Indonesia
Penyebab
Penyebab panjangnya umur manusia, diluar soal takdir
tentunya, tergantung dari Penyakit bawaan dari lahir. Mereka
yang diberi berkah oleh Tuhan Yang Maha Kuasa untuk
menjalani hidup lebih panjang adalah orang-orang yang terkait
dengan rendahnya penyakit degeneratif. Yaitu penyakit-penyakit
yang mengancam kehidupan manusia, seperti penyakit kanker,
jantung koroner, diabetes dan stroke.Lingkungan tempat tinggal
Stress atau tekanan.
Tahun
Jumlah
Jumlah kelahiran
kematian bayi
hidup
1
2010
22
8374
2
2011
26
7422
3
2012
52
7873
4
2013
102
8479
5
2014
40
8480
Sumber : Dinkes Kab. Batu Bara tahun 2014
Angka kematian
bayi /1000 KH
2,63
3,50
6,60
12,05
4,72
Tahun
Jumlah balita
Jumlah kematian
AKB /1000 kh
balita
1
2010
42.890
2011
42.444
16
0,38
2012
43.769
58
1,33
2013
43.806
63
1,44
2014
46.660
47
5,54
No
Tahun
Jumlah
Jumlah kematian
kelahiran
ibu
AKI /100.000 kh
hidup
1
2010
8.352
13
155,65
2011
7.422
12
161,68
2012
7.873
16
203,23
2013
8.464
11
129,96
2014
8.480
13
153,30