Anda di halaman 1dari 21

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu
tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya
penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah Zoologi Avertebrata.
Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas Mandiri. Makalah
ini membahas tentang Spesies Lobster(Metanephrops sibogae).
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penulis
hadapi. sehingga kendala-kendala penulis dapat teratasi.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas
dan memberikan sumbangsih pemikiran kepada pembaca khususnya
mahasiswa dalam memahami Peranan

Lobster yang ditinjau dalam

Perspektif Islam . Dalam makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari

sempurna.

Untuk

itu,

kepada

Dosen

pembimbing

Ibu

Eka

Fitriah,S.Si,M.Pd serta pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang


membangun guna perbaikan makalah ini.

Cirebon,

September

2015

Penyusun

DAFTAR ISI
Kata Pengantar...........................................................................................................................1
Daftar Isi....................................................................................................................................2
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................................3
B. Rumusan Masalah....................................................................................................4
C. Tujuan Pembahasan.................................................................................................4
BAB II : PEMBAHASAN
A. Klasifikasi

lobster(Metanephrops

sibogae)..........................................................5
B. Morfologi
lobster(Metanephrops
sibogae)..........................................................5
C. Anatomi
tubuh
pada
Lobster

(Metanephrops

sibogae).......................................9
D. Siklus
hidup
Lobster

(Metanephrops

sibogae)...................................................9
E. Habitat
dan
Penyebaran
Lobster

(Metanephrops

sibogae) ..................................11
F. Peranan Lobster (Metanephrops

sibogae)

bagi

kehidupan

manusia.................11
G. Peranan Lobster (Metanephrops sibogae) yang ditinjau dalam
Perspektif Islam.15
BAB III : PENUTUP
Kesimpulan........................................................................................................................17
Daftar Pustaka..........................................................................................................................19

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lobster adalah hewan laut yang termasuk dalam Crustacea atau
udang - udangan, jenis udang raksasa ini termasuk dalam keluarga
Nephropidae dan juga keluarga Homaridae termasuk lobster yang
memiliki capit salah satu jenis yang termasuk dalam golongan ini
adalah Metanephrops sibogae. Lobster merupakan salah satu hewan laut
yang memiliki nilai ekonomis tinggi selain produk ikan.Lobster biasanya
menjadi

favorit

bagi

penggemar

masakan

ikan

laut

yang

ad

di

restaurant restaurant besar. Harganya yang mahal menjadikan lobster


menjadi primadona

bagi

para

penangkapnya

untuk

mendapatkan

keuntungan yang besar.Lobster juga memiliki kerabat yang bentuknya


tidak sepenuhnya sama denganyang kita kenal. Lobster chelae adalah
jenis yang tidak memiliki cakar, lobster air tawar juga merupakan kerabat
lobster karang namun memiliki rasa dantekstur yang jauh berbeda karena
habitat asalnya.
Lobster termasuk hewan nokturnal yang aktif pada malam hari, pada
waktu siang hari lebih suka berdiam pada lubang-lubang karang dan nanti
pada malam hari keluar dari persembunyiannya untuk mencari makan di
sekitar karang yang lebih dangkal pada waktu air pasang. Lobster laut
tinggal di daerah perairan yang yang berbatu, berkarang dan berpasir.
Banyaknya batu karang akan membantu lobster untuk bersembunyi dan
beranak pinak. Tempat tinggal yang strategis bagikelangsungan hidup
mereka adalah batu karang yang banyak lubangnya dimanamereka bisa
3

bersembunyi

di

dalamnya.

Hampir

semua

perairan

di

dunia

menjadihabitat penyebaran hewan crustacea ini. Lobster di alam liar


termasuk hewanyang memiliki pola makan omnivora atau pemakan
segala.

Ia

memakan

ikankecil,

berbagai

jenis

moluska

kecil

dan

udang udang kecil lain serta makanganggang serta tanaman laut. Dalam
mencari

makanan

ia

berjalan

di

dasar perairan

laut

dengan

menggunakan kaki kakinya serta berburu denganmenggunakan capit


yang juga berfungsi sebagai tangan juga.
Lobster termasuk keluarga crustacean yaitu suatu kelompok besar
dariarthropoda,

terdiri

dari

kurang

lebih

52.000

spesies

yang

terdeskripsikan, dan biasanya dianggap sebagai suatu subfilum.Kelompok


ini mencakup hewan-hewan yang cukup dikenal seperti lobster, kepiting,
udang, udang karang, sertateritip. Mayoritas merupakan hewan akuatik,
hidup

di

air

tawar

atau

laut,walaupun

beberapa

kelompok

telah

beradaptasi dengan kehidupan darat, sepertikepiting darat. Mayoritas


dapat bebas bergerak, walaupun beberapa takson bersifat parasit dan
hidup dengan menumpang pada inangnya. artikel(wikipedia.co.id)
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Klasifikasi lobster(Metanephrops sibogae) ?
2. Bagaimana Morfologi lobster(Metanephrops sibogae) ?
3. Bagaimana Anatomi tubuh pada Lobster (Metanephrops sibogae) ?
4. Bagaimana Siklus hidup Lobster (Metanephrops sibogae) ?
5. Bagaimana tempat Habitat dan Penyebaran Lobster (Metanephrops
sibogae) ?
6. Bagaimana

Peranan

Lobster

(Metanephrops

sibogae)

bagi

kehidupan manusia ?
7. Bagaimana Peranan Lobster (Metanephrops sibogae) yang ditinjau
dalam Perspektif Islam ?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Klasifikasi lobster(Metanephrops sibogae)
2. Untuk Mengetahui dan Memahami Morfologi lobster(Metanephrops
sibogae)
3. Untuk Mengetahui Anatomi Lobster (Metanephrops sibogae)
4. Untuk Memahami Siklus hidup Lobster (Metanephrops sibogae)

5. Untuk

Mengetahui

tempat

Habitat

dan

Penyebaran

Lobster

(Metanephrops sibogae)
6. Untuk Mengetahui dan Memahami bagaimana Peranan Lobster
(Metanephrops sibogae) bagi kehidupan manusia
7. Untuk Mengetahui dan Memahami bagaimana Peranan Lobster
(Metanephrops sibogae) ditinjau dalam Perspektif Islam.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Klasifikasi Lobster (Metanephrops sibogae)
Kingdom

: Animalia

Phylum

: Arthropoda

Class

: Crustacea

Order

: Decapoda

Suborder

: Macrura Reptantia

Superfamily

Nephropoidea
Family

: Nephropidae

Subfamily

: Nephropinae

Genus

Metanephrops
Species

: Metanephrops

sibogae
5

B. Morfologi Lobster (Metanephrops sibogae)


Tubuh lobster terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian depan terdiri
dari kepala dan dada yang disebut cephalothorax. Sementara bagian
belakang terdiridari badan dan ekor yang disebut abdomen. Kepala
ditutupi oleh kulit ataucangkang kepala (carapace). Carapace ini berperan
dalam melindungi organtubuh, seperti otak, insang, hati dan lambung.
Carapace berbahan zat tanduk atau kitin yang tebal dan merupakan
nitrogen polisakarida yang disekresikan oleh kulit epidermis dan dapat
mengelupas saat terjadinya pergantian cangkang tubuh (moulting ).
Hewan ini tertutupi kerangka luar kitin, yang mengandung sebagian besar
kapur danskelerotin yaitu yang membuat rangka lebih keras dan berat
tapi

sangat

baik sebagai

lapisan

pelindung.

Kitin

luar

tipis

dan

berhubungan, untuk memberikankelenturan maksimal. Bagian anterior


tubuhnya

disebut

Carapace

dan

masing-masing

segmen

posterior

abdominal terdiri dari lengkungan dorsal tergum, dualateral pleura dan


sebuah ventral sternum.

a.carapas

b.capit

c.abdomen

Gambar 2.0 bagian bagian tubuh lobster Metanephrops sibogae


Anggota badan lobster memperlihatkan suatu rangkaian yang
sangat penting dari adaptasi dan modifikasi dalam hidupnya. Antennules
dan antennaemerupakan modifikasi untuk tactil dan chemical stimulation
6

(rangsangan kimia); rahang bawah untuk mengunyah, lima berikutnya,


maxillae dan maxillipeds,terutama untuk mendorong makanan; pasangan
berikutnya adalah chelipeds yang sangat besar untuk mencapit makanan
dan untuk pertahanan; empat pasangselanjutnya untuk berjalan dan
enam pasang terakhir untuk berenang dan untuk berbagai fungsi yang
lain.Lubang

kecil

melubangi

seluruh

rangka,

banyak

tersebar

di

anggota badan dan bagian ekor. Kumpulan di dalam itu adalah bulu-bulu
yang membuat hewan itu sangat sensitif terhadap lingkungan sekitar
melalui taktil stimulation.Semua anggota badan ini, dengan berbagai
macam, bentuk dan fungsi, berawaldari sebuah anggota badan sederhana
dengan satu fungsi yang disebut daya penggerak.

Gambar 2.1 Skema tubuh dan kaki lobster (Nephropoidea)


Menurut Spence (1989), lobster terdiri dari kepala dan thorax yang
tertutup oleh karapas dan memilikiabdomenyang terdiri dari enam
segmen.Karakteristik yang paling mudah untuk mengenali lobster adalah
adanya capit(chelae) besar yang pinggirnya bergerigi tajam yang dimiliki
lobster

untuk menyobek

dan

juga

menghancurkan

makanannya.

Isnansetyo dan Yuspanani(1993)memberikan gambaran morfologi Lobster


secara umum, yaitumempunyai bentuk badan memanjang, silindris,
kepala besar ditutupi olehcapace berbentuk silindris, keras, tebal dan
7

bergerigi. Mempunyai antenna besar dan panjang menyerupai cambuk,


dengan rostum kecil. Pada udang barong betina endopod pada pleopod II
tanpa appendix interna/stylamblys.
Muljanah

et.

al.(1994)menyatakan

bahwa,

lobster

secara

umummemiliki tubuh yang berkulit sangat keras dan tebal, terutama di


bagian kepala,yang ditutupi oleh duri-duri besar dan kecil. Mata lobster
agak tersembunyi di bawah cangkang ruas abdomen yang ujungnya
berduri tajam dan kuat. Lobster memiliki dua pasang antena, yang
pertama kecil dan ujungnya bercabang dua,disebut juga sebagai kumis.
Antena kedua sangat keras dan panjang dengan pangkal antena besar
kokoh dan ditutupi duri-duri tajam, sedangkan ekornyamelebar seperti
kipas. Warna lobster bervariasi tergantung jenisnya, pola-poladuri di
kepala, dan warna lobster biasanya dapat dijadikan tanda spesifik
jenislobster. Lobster
(M.sibogae) memiliki warna orange bercampur dengan warna merah
muda pada seluruh tubuhnya.

Gambar 2.3 Morfologi Metanephrops sibogae


C. Anatomi tubuh Lobster (Metanephrops sibogae)
1. Sistem Pernapasan
Lobster air tawar bernafas menggunakan

insang

yang

terdapat di bagian dalam carapce. Organ ekskresi berupa kelenjar


8

hijau (green gland) yang berfungsi untuk membuang sisa bahan


organik dari darah dan cairan tubuh. Ammonium (NH4+) terdifusi
melalui bagian eksoskeleton yang lunak. Sistem syaraf berupa
sistem syaraf ganglion yang tediri atas ganglion supraesofageal dan
konektor.
2. Sistem Ekskresi
Crustacea memiliki hati yang terletak di dekat lambung. Alat
ekskresi berupa kelenjar hijau yang menghasilkan cairan berwarna
hijau dan terdapat di dasar antena. Crustacea bernapas dengan
insang.

Pada

udang

air

payau

dan

air

tawar,

insang

aktif

mengabsorpsi garam-garam dari lingkungannya. Crustacea memiliki


sistem peredaran darah terbuka, serta memiliki jantung, arteri, dan
sinus. Darah masuk ke jantung melalui tiga pasang ostium. Darah
mengandung pigmen hemoglobin atau hemosianin.
3. Sistem Reproduksi
Crustacea

bereproduksi

secara

seksual.

Pada

umumnya.

Crustacea bersifat diesis, namun ada yang hermafrodit. Crustacea


mengalami

kopulasi

dan

pembuahan

terjadi

secara

internal.

Biasanya telur dierami oleh induk. Telur menetas menjadi larva


nauplius yang tidak bersegmen. Setelah beberapa kali mengalami
molting (pergantian kulit), tubuhnya secara bertahap membentuk
segmen segmen. Molting dapat terjadi seumur hidup, sehingga
hewan tersebut semakin tua semakin besar, contohnya udang
karang atau lobster. Akan tetapi, ada pula yang proses moltingnya
berhenti setelah hewan dewasa, misalnya pada kepiting.
D. Siklus hidup Lobster (Metanephrops sibogae)
Menurut

(Subani,1984);(

in

Utami,1999)

lobster

dapat

digolongkan sebagai binatang yang mengasuh dan memelihara


keturunannya walaupun sifatnyahanya sementara. Lobster betina
yang sedang bertelur melindungi telurnya dengan cara meletakkan
atau menempelkan butir-butir telurnya di bagian bawah badan
(abdomen) sampai telur tersebut dibuahi dan menetas menjadi
9

larva udang. Menjelang akhir periode pengeluaran telur dan setelah


dibuahi, lobster akan bergerak menjauhi pantai dan menuju ke
perairan karang yang lebih dalam untuk penetasan Nontji (1993)
menyatakan bahwa, jumlah telur yang dihasilkan setiap ekor betina
lobster dapat mencapai lebih dari 400.000 butir. Telur-telur tersebut
akan menetas dan berubah menjadi larva pelagis. Selanjutnya
dikatakan pula bahwa, udang karang (lobster) mempunyai daur
hidup yang kompleks.Telur yang telah dibuahi menetas menjadi
larva dengan beberapa tingkatan (stadium). Larva lobster memiliki
bentuk yang sangat berbeda dari yang dewasa.Larva pada stadium
filosoma misalnya, mempunyai bentuk yang pipih seperti daun
sehingga mudah terbawa arus.

Gambar 2.4 siklus hidup lobster


Semenjak telur menetas menjadi larva hingga mencapai tingkat
dewasadan akhirnya mati, maka selama pertumbuhannya, lobster selalu
mengalami pergantian kilit (moulting ). Pergantian kulit tersebut lebih
sering terjadi padastadia larva. (Subani,1984);( in Utami,1999) Secara
umum dikenal adanya tiga
tahapan stadia larva, yaitu naupliosoma , filosoma dan puerulus.
Perubahan dari stadia satu ke stadia berikutnya selalu terjadi pergantian
kulit yang diikuti perubahan-perubahan bentuk (metamorphose) yang
terlihat denganadanya modifikasi-modifikasi terutama pada alat geraknya.
Pada stadia filosoma yaitu bagian pergantian kulit yang terakhir, terjadi
10

stadia baru yang bentuknyasudah mirip lobster dewasa walaupun kulitnya


belum

mengeras

atau

belummengandung

zat

kapur.Pertumbuhan

berikutnya setelah mengalami pergantian kulit lagi,terbentuklah lobster


muda yang kulitnya sudah mengeras karena diperkuatdengan zat kapur.
Bentuk dan sifatnya sudah mirip lobster dewasa (induknya)atau disebut
sebagai juvenile. Lama hidup sebagai stadia larva untuk lobster berbedabeda

untuk

setiap

jenisnya.

Lobster

yang

hidup

di

perairan

tropis, prosesnya lebih cepat dibanding dengan yang hidup di daerah subtropis. Waktuyang diperlukan untuk mencapai stadia dewasa untuk lobster
tropis antara 3sampai 7 bulan (Subani, 1984) ; (in Utami,1999).
Lobster Metanephrops sibogae mempunyai ukuran panjang tubuh rata
rata 11,5 13 cm tetapi dapatmencapai ukuran hingga 18 cm.
D. Habitat dan Penyebaran Lobster (Metanephrops sibogae)
Longhurst dan Pauly (1987) menyatakan bahwa lobster terdapat di
mana-mana pada substrat keras di laut-laut tropis dan merupakan bagian
penting faunaterumbu karang, dengan sifat ekologis mirip seperti
kerabatnya yang hidup didaerah sub tropis.

Gambar 2.5 penyebaran Lobster Metanephrops sibogae


Lobster hidup pada beberapa kedalaman tergantung pada jenis
spesiesdan lingkungan yang cocok mulai dari daerah intertidal sampai
perairan yangdalam. Banyak spesies yang hidup pada substrat yang
berbatu-batu, lumpur atau

pasir dan membuat lubang. Lobster


11

Metanephrops

sibogae

hidup

pada

kedalaman

248

320

dan

mempunyai penyebaran yang sangat luas danmenyukai hidup pada


lubang atau celah-celah batu karang. Biasanya mendiami tempat-tempat
yang terlindung di antara batu-batu karang dan jarang ditemukan dalam
kelompok yang berjumlah besar. Banyak terdapat di Perairan Kepulauan
Kai, Indonesia. Terlalu sedikit yang diketahui tentang kebiasaan dan
habitatyang sebenarnya dari spesies ini.
E. Peranan Lobster (Metanephrops sibogae) bagi Kehidupan Manusia
Lobster atau di kenal sebagai udang raksasa di kenal baik sebagai
makanan penghasil protein tinggi. Dalam satu cangkir daging lobster, lalu
memasak dengan di tumis, maka akan menemukan 129 kalori. Cukup
banyak bukan? Namun hal itu juga di imbangi dengan protein yang di
hasilkan, yakni sebesar 28 gram. Bahkan angka ini mencapai 16% dari
rekomendasi diet 2000 kalori.
Kandungan yang di miliki juga bukan hanya itu. Namun juga karbohidrat,
serat, juga beberapa vitamin yang baik untuk tubuh. Salah satunya adalah
vitamin B niasin, B6, juga B12. Selain itu juga terdapat vitamin E, A serta
vitamin C yang memiliki kadar lebih sedikit dari kumpulan vitamin B tadi.
Mineral yang ada dalam lobster juga cukup banyak, misalnya seperti
fosfor, kalium,

magnesium, serta

seng yang paling

mendominasi.

Sebenarnya masih ada vitamin lainya yang terkandung dalam lobster ini,
akan tetapi kadarnya sangat kecil.
Manfaat Lobster bagi tubuh Manusia :
1. Penghasil Protein Tinggi
Meskipun makanan ini masuk dalam kategori hati-hati bagi
obesitas, namun bukan berarti tidak berhak mengonsumsinya.
Sebab siapa sangka manfaat lobster ini ternayata kaya akan
kandungan protein hewani. Sangat di anjurkan untuk anak-anak
yang

masih

dalam

tahap

pertumbuhan

untuk

mengonsumsi

makanan ini.
12

2. Baik untuk Pembentukan Sel Baru


Manfaat lobster ini memang kaya akan kandungan protein.
Sehingga memakan lobster untuk anda memang di perlukan. Sebab
mampu membantu dalam proses pembentukan sel baru serta
mengganti sel sel yang rusak. Dengan begitu sistem tubuh anda
lebih berjalan lancar.
3. Mencegah Penyakit Kwashiorkor
Manfaat lobster juga sangat baik mengatasi penyakit yang
berhubungan dengan mal nutrisi, salah satunya adalah penyakit
kwashiokhor. Biasanya di tandai dengan membuncitnya perut, lalu
tangan dan kaki menjadi kurus kering. Hal ini bisa terjadi karena
kurangnya asupan gizi, terutama gizi protein. Untuk itu di sarankan
bagi penderita kwashiokhor mengonsumsi makanan ini.
4. Baik untuk Perkembangan Sel Otak
Manfaat lain yang dapat diperoleh dari mengonsumsi lobster
adalah mampu menstimulus perkembangan dan pertumbuhan sel
otak. Keadaan protein apalagi yang berasal dari laut, lebih
mendukung adanya kandungan zat omega 3. Zat ini sangat aktif
dalam pembentukan se otak, dimana mampu mendorong untuk
bekerja maksimal. Penelitian terakhir membuktikan, anak yang
mengonsumsi omega 3 memiliki ingatan lebih tajam.
5. Cepat Mengatasi Memar dan Luka Lebam
Keadaan jatuh, memar dan luka lebam merupakan kejadian
yang

tidak

bisa

kita

perhitungkan.

Beberapa

orang

ketika

mengalami luka tersebut, ada yang cepat sembuh ada juga yang
lama. Salah satu cara untuk mengatasi luka lebam dan memar
tersebut ialah dengan mengonsumsi lobster. Sebab kandungan
proteinya mampu membantu tubuh untuk memperbaiki sel rusak
akibat memar dan lebam tadi.
6. Membantu Pemasokan Energi Cadangan
Memakan lobster tentu membuat kenyang, bukan? Memang
dalam kendungan lobster terrdapat kalori yang cukup untuk
membuat menjadi kenyang. Apalagi protein yang di dalamnya juga
sangat banyak. Jika kandungan protein yang banyak tadi tidak di
gunakan, maka akan di simpan dalam bentuk energi dalam tubuh.
7. Kandungan Asam Amino Essensial
13

Dalam lobster juga terdapat asam amino essensial. Dimana


asam amino ini tidak bisa di produksi oleh tubuh kita. Untuk itu cara
pemenuhanya adalah dengan mengonsumsi dari luar. Misalnya dari
makanan yang mengandung asam amino essensial tersebut.
8. Cepat Menyembuhkan Proses Peradangan
Manfaat lobster lainnya juga terdapat pada kandungan yang
menakjubkan di dalam daging lobster adalah adanya omega 6
(asam arakhidonat atau AA) dan omega 3 (asam eikosapentaenoat
atau EPA serta asam dokosaheksanoat atau DHA). Kandungan ini
sangat aktif dan baik untuk memproduksi Prostaglandin. Dengan di
bantu pengubahan dari omega 6, hak ini dapat membantu
menyembuhkan peradangan.
9. Mencegah dan Mengurangi Resiko Stroke
Bukan hanya itu, manfaat lobster yang ada dapatkan dari
omega 6 adalah mampu mengurangi resiko stroke. Sebab dengan
adanya zat omega 6, kelenturan dinding pembuluh darah semakin
terjaga. Akibatnya kemungkinan dan resiko terjadinya stroke serta
jantung koroner juga menurun.
10. Menghaluskan Kulit
Lobster yang dikonsumsi ternyata juga baik untuk merawat
dan

menjaga

kesehatan

kulit.

Sebab

di

dalamnya

terdapat

kandungan vitamin E dan vitamin A yang bekerja aktif untuk


membantu menjaga peremajaan kulit anda agar tetap halus dan
lembut
11. Menambah Sistem Kekebalan Tubuh
Dalam kandungan 100 gram lobster, terdapat kandungan
vitamin C yang mampu di jadikan penambah sistem kekebalan
tubuh. Akan merasakanya ketika tubuh anda lelah, maka sebaiknya
memakan

vitamin

C.

Mengonsumsi

lobster

juga

membantu

memperbaiki sistem imunnitas.


12. Baik untuk Pertumbuhan Tulang
Lobster merupakan makanan yang amat baik dikonsumsi
untuk usia anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan.
Pasalnya lobster memiliki kandungan fosfor dan kalsium yang cukup
tinggi. Kedua zat ini sangat membantu pembentukan tulang untuk

14

menjadi kuat dan kokoh. Bukan hanya itu, tapi juga membantu
memperbaiki struktur tulang.
13. Memperkuat Pertumbuhan gigi
Gigi adalah salah satu organ penting untuk membantu anda
makan, apalagi kalau patah, tidak dapat mennggunya untuk tumbuh
kembali. Sebab gigi hanya mengalami masa tumbuh 2 kali, masa
gigi susu serta gigi permanen. Ketika dua masa itu sudah terlewati,
maka gigi tidak akan tumbuh lagi. Untuk itu sangat penting bagi kita
menjaga serta merawat pertumbuhan gigi. Zat yang sangat
berperan dalam hal ini adalah kalsium dan fosfor. Kedua senyawa itu
baik untuk memperkuat gigi agar menancap pada akarnya, juga
memperkuat struktur gigi untuk tidak patah.
14. Satu makanan, Sejuta Nutrisi
Anda mungkin perlu sesekali memberikan lobster sebagai
daftar menu masakan rumah. Sebab meskipun hanya satu daging
lobster, sudah memenuhi beberpa nutrisi yang cukup baik untuk
tubuh anda. Misalnya vitamin B12, B6, C, A, E, serta beberapa
mineral seperti kalium, kalsium, fosfor, magnesium, dan seng.
Apalagi di perkaya akan zat omega 3 dan omega 6 yang baik untuk
pertumbuhan dan perkembangan otak si kecil. Kandungan tersebut
juga sangat bermanfaat untuk orang tua, yakni penurun resiko
penyakit kardiovaskular seperri jantungkoroner, artherosklerosis,
dan stroke.
15. Menurunkan Berat Badan
Lobster ternyata cukup ampuh untuk membantu menurunkan
berat badan. Pasalnya makanan ini memiliki kandungan lemak yang
rendah. Apalagi kandungan kalori yang tidak terlalu tinggi ini juga
tidak terlalu membahayakan.
Bahkan beberapa orang beranggapan mengonsumsi lobster sama
saja juga mengonsumsi supplement multivitamin.
F. Peranan Lobster (Metanephrops sibogae) ditinjau dalam Perspektif
Islam
Sebelum kita masuk inti pembahasan, alangkah baiknya kita mengingat suatu
kaedah tentang makanan atau hewan: Hukum asal segala sesuatu adalah halal.
Sesuatu tidaklah diharamkan kecuali jika diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya.
Inilah kaedah yang disampaikan oleh Muhammad bin Ali Asy Syaukani
15

rahimahullah ketika mengawali pembahasan beliau dalam kitab Al Athimah


(masalah makanan)
Dalil dari kaedah di atas adalah firman Allah Taala,


Katakanlah: Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu
yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya. (QS. Al Anam: 145)
Dari Saad bin Abi Waqqash, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,


Kaum muslimin yang paling besar dosanya adalah yang bertanya tentang sesuatu,
lantas sesuatu tersebut diharamkan karena pertanyaannya, padahal sebelumnya tidak
diharamkan. (HR. Bukhari no. 7289 dan Muslim no. 2358)
Dalil di atas menunjukkan bahwa asal segala sesuatu itu halal sampai ada dalil yang
mengharamkannya, Setelah memahami kaedah ini, kita akan masuk ke pembahasan inti.
Dalil Tentang Hewan Air :
Allah Taala berfirman,



Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang berasal) dari laut. (QS.
Al Maidah: 96)
Yang dimaksud dengan air di sini bukan hanya air laut, namun juga termasuk hewan air
tawar. Karena pengertian al bahru al maa adalah kumpulan air yang banyak. Asy
Syaukani rahimahullah mengatakan, Yang dimaksud dengan air dalam ayat di atas
adalah setiap air yang di dalamnya terdapat hewan air untuk diburu (ditangkap), baik itu
sungai atau kolam.
Dalam perkatan yang masyhur dari Ibnu Abbas, yang dimaksud shoidul bahr dalam
ayat di atas adalah hewan air yang ditangkap hidup-hidup, sedangkan yang dimaksud
thoamuhu adalah bangkai hewan air. Yang dimaksud bangkai hewan air adalah yang
mati begitu saja, tanpa diketahui sebabnya.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia mengatakan,

16

- -


- -
.
Seseorang pernah menanyakan pada Nabi shallallahu alaihi wa sallam, Wahai
Rasulullah, kami pernah naik kapal dan hanya membawa sedikit air. Jika kami
berwudhu dengannya, maka kami akan kehausan. Apakah boleh kami berwudhu dengan
air laut? Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam lantas menjawab, Air laut itu suci
dan bangkainya pun halal. (HR. Abu Daud no. 83, An Nasai no. 59, At Tirmidzi no.
69. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Dari Ibnu Umar radhiyallahu anhuma, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
bersabda,


Kami dihalalkan dua bangkai dan darah. Adapun dua bangkai tersebut adalah ikan
dan belalang. Sedangkan dua darah tersebut adalah hati dan limpa. (HR. Ibnu Majah
no. 3314. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih),
Jadi dapat kita simpulkan dari kutipan Q.S Al-Maidah ayat 96 di
atas bahwasan nya Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan
(yang berasal) dari laut. Lobster adalah termasuk Hewan yang hidup di air, Lobster
adalah hewan laut yang termasuk dalam Crustacea atau udang
- udangan, jenis udang raksasa ini termasuk dalam keluarga
Nephropidae dan juga keluarga Homaridae.Lobster merupakan salah
satu hewan laut yang memiliki nilai ekonomis tinggi selain produk
ikan.Lobster biasanya menjadi favorit bagi penggemar masakan
ikan laut yang ad di restaurant restaurant besar.Berdasarkan
pernyataan-pernyataan

dalam

Hadits

dan

Para

Ulama

dalam

pandangan Islam dapat dikatakan Lobster Halal untuk dikonsumsi.

BAB III
17

PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Lobster adalah hewan laut yang termasuk dalam Crustacea atau
udang udangan,

jenis

udang

raksasa

ini

termasuk

dalam

keluarga Nephropidae dan juga keluarga Homaridae termasuk


lobster yang memiliki capit salah satu jenis yang termasuk dalam
golongan ini adalah Metanephrops sibogae
2. Lobster termasuk hewan nokturnal yang aktif pada malam hari,
pada waktusiang hari lebih suka berdiam pada lubang-lubang
karang dan nanti padamalam hari keluar dari persembunyiannya
untuk mencari makan di sekitar karang yang lebih dangkal pada
waktu air pasang
3. Muljanah et. al.(1994)menyatakan bahwa, lobster secara umum
memilikitubuh yang berkulit sangat keras dan tebal, terutama di
bagian kepala, yangditutupi oleh duri-duri besar dan kecil. Mata
lobster agak tersembunyi di bawah cangkang ruas abdomen
yang ujungnya berduri tajam dan kuat.Lobster memiliki dua
pasang antena, yang pertama kecil dan ujungnya bercabang dua,
disebut

juga

sebagai

kumis.

Antena

kedua

sangat

keras

dan panjang dengan pangkal antena besar kokoh dan ditutupi


duri-duri

tajam,sedangkan

Lobster (Metanephrops

ekornya

sibogae)

melebar

memiliki

seperti
warna

kipas.
orange

bercampur warna merah muda pada seluruh tubuhnya.


4. (Subani, 1984 in Utami, 1999) Secara umum dikenal adanya tiga
tahapan stadia larva, yaitu naupliosoma, filosoma dan
puerulus.Lama hidup
sebagai stadia larva untuk lobster berbeda-beda untuk setiap
jenisnya.Lobster yang hidup di perairan tropis, prosesnya lebih
cepat dibandingdengan yang hidup di daerah sub-tropis. Waktu
yang diperlukan untuk mencapai stadia dewasa untuk lobster
tropis antara 3 sampai 7 bulan(Subani, 1984) ; ( in Utami, 1999).
18

Lobster Metanephrops sibogae mempunyaiukuran panjang tubuh


rata rata
11,5 -13 cm tetapi dapat mencapai ukuranhingga 18 cm
5. Lobster Metanephrops sibogae hidup pada kedalaman 248 320
m dan mempunyai penyebaran yang sangat luas dan menyukai
hidup pada lubang atau celah-celah batu karang serta dasar dari
terumbu

karang.

Biasanyamendiami

tempat-tempat

yang

terlindung di antara batu-batu karang dan jarang ditemukan


dalam

kelompok

yang

berjumlah

besar.

Banyak

terdapatdiperairan Kepulauan Kai, Indonesia. Terlalu sedikit yang


diketahui tentangkebiasaan dan habitat yang sebenarnya dari
spesies ini.
6. Manfaat
Lobster
Manusia,meliputi:

(Metanephrops
Penghasil

sibogae)

Protein

Tinggi,

bagi

tubuh

Baik

untuk

Pembentukan Sel Baru, Mencegah Penyakit Kwashiorkor, Baik


untuk Perkembangan Sel Otak, Cepat Mengatasi Memar dan Luka
Lebam, Membantu Pemasokan Energi Cadangan, Kandungan
Asam

Amino

Peradangan,

Essensial,
Mencegah

Cepat
dan

Menyembuhkan

Mengurangi

Resiko

Proses
Stroke,

Menghaluskan Kulit, Menambah Sistem Kekebalan Tubuh, Baik


untuk Pertumbuhan Tulang,Memperkuat Pertumbuhan gigi,Satu
makanan Sejuta Nutrisi dan Menurunkan Berat Badan.
7. Sistem Pernapasan Pada Lobster menggunakan insang yang
terdapat di bagian dalam Carapce.
8. Sistem Ekskresi berupa kelenjar hijau (green gland) yang
berfungsi untuk membuang sisa bahan organik dari darah dan
cairan

tubuh.

Ammonium

(NH4+)

terdifusi

melalui

bagian

eksoskeleton yang lunak. Sistem syaraf berupa sistem syaraf


ganglion yang tediri atas ganglion supraesofageal dan konektor.
9. Sistem Reproduksi Lobster Crustacea bereproduksi secara
seksual. Pada umumnya. Crustacea bersifat diesis, namun ada
yang hermafrodit.
10. Daging Lobster (Metanephrops sibogae) dalam pandangan
Islam dikatakan Halal untuk dikonsumsi.
19

DAFTAR PUSTAKA
Ad Daroril Al Mudhiyah, Muhammad bin Ali Asy Syaukani, hal. 432, Darul
Aqidah,
cetakan tahun 1425 H

Ahmad Faizin 2001, Penanganan dan Pemasaran Lobster Air Laut.(Panulirus


Spp) Untuk Tujuan
Ekspor Pada UD. OBA Cilacap Jawa Tengah.

Anonim
,2009.The IUCN Red List Of Threatened Species
(Http://Www.Iucnredlist.Org Diakses
pada tanggal 14 September 2015)

Anonim,2010.manfaat-lobster(http://manfaat.co.id/Diakses pada tanggal


14 September 2015)

Anonim,2009.Respirasi Lobster
(http://latindonesia.blogspot.co.id/2009/03/respirasi.html.Diakses
Pada Tanggal 28 September 2015)

Anonim,2014.Sistem Ekskresi dan Sistem Reproduksi


20

Crustacea(http://budisma.net/2014/09/ciri-ciri-crustacea-udangudangan.html.Diakses
Pada Tanggal 28 September 2015)

Gary C.B.Poore, Marine Decapod Crustacea Of Southern Australia : A Guide


ToIdentification,
Museum Victoria 2004

L. B. Holthuis,FAO Spesies Catalogue ; Vol, 13 Marine Lobsters Of The


World, Nationaal
Natuurhistorisch Museum Leiden, The Netherlands, Rome 1991

Richard J. F. Jenkins 1992, Metanephrops,A New Genus Of Late Pliocene


ToRecent Lobsters
(Decapoda, Nephropidae)

Tin-Yan Cham 2010,Annotated Checklistof Theworlds


Marinelobsters(Crustacea:Decapoda:
Astacidea, Glypheidea, Achelata, Polychelida), NationalUniversity Of
Singapore

21

Anda mungkin juga menyukai