Revisi ke : 0
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
TETAP
I
Pengertian
II.
Tujuan
III Kebijakan
Unit Terkait
Ditetapkan,
Direktur
dr..
Rangkaian kegiatan untuk menjamin ketersediaan Perbekalan Farmasi
untuk pelayanan resep rawat inap dan rawat jalan.
Perbekalan farmasi yang disalurkan oleh sub unit logistik farmasi adalah
perbekalan dari sub unit logistik farmasi atas permintaan dari distribusi
farmasi
IV Prosedur
Halaman :1/1
- Logistik Farmasi
- Distribusi Farmasi
LOGO
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
TETAP
I
Pengertian
II.
Tujuan
III Kebijakan
IV Prosedur
Revisi ke : 0
Halaman :1/2
Ditetapkan,
Direktur
dr.............................
Rangkaian kegiatan untuk menjamin ketersediaan Perbekalan Farmasi
untuk pelayanan resep pasien.
Perbekalan farmasi yang disalurkan oleh sub unit logistik farmasi adalah
perbekalan dari sub unit logistik farmasi atas permintaan dari petugas
administrasi bangsal keperawatan.
Mengatur penyaluran perbekalan farmasi
Mengacu pada SK Direktur no. 13/SK/RS PKU /III/2009 tentang
Kebijakan Distribusi Perbekalan Farmasi
a. Penyerahan perbekalan farmasi dilakukan oleh petugas logistik
farmasi dan diterima oleh petugas administrasi bangsal keperawatan
pada hari-hari yang ditentukan.
b. Untuk Instalasi Gawat Darurat permintaan perbekalan farmasi dapat
dilakukan setiap hari.
Untuk bangsal yang lain seminggu dua kali
c. Langkah-langkah penyaluran perbekalan farmasi meliputi :
Perbekalan farmasi diterima oleh petugas administrasi
bangsal dari bagian logistik farmasi beserta buku
permintaannya.
Pengecekan dilakukan dengan mencocokkan antara barang
yang disiapkan bagian logistik farmasi dengan daftar
permintaan oleh petugas administrasi bangsal yang
melakukan permintaan.
Jika terdapat ketidaksesuaian antara barang dan
permintaannya, maka dilakukan konfirmasi dengan petugas
logistik farmasi untuk memperoleh status barang yang
jelas.
Unit Terkait
- Logistik Farmasi
- Unit lain ( OK,IGD,PICU/NICU,ICU/ICCU,Radiologi, Laboratorium,
Poliklinik, Unit Keperawatan).
LOGO
No. Dok :
Revisi ke : 0
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
TETAP
I
Pengertian
II.
Tujuan
III Kebijakan
dr.............................
Pengadaan perbekalan farmasi dilakukan secara rutin setiap hari
kerja, ketika sediaan di logistik farmasi telah menipis/stok minimal
Pembelian diorderkan ke Pedagang besar Farmasi(PBF)/
distributor resmi yang telah ditunjuk. Baik langsung melalui
salesman , maupun dilakukan melalui telpon.
Unit Terkait
Ditetapkan,
Direktur
IV Prosedur
Halaman :1/1
LOGO
No. Dok :
Revisi ke : 0
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
TETAP
I
Pengertian
II.
Tujuan
III Kebijakan
IV Prosedur
Unit Terkait
Halaman :1/1
Ditetapkan,
Direktur
dr.............................
Rangkaian kegiatan untuk mengadakan obat ke apotek rekanan/instalasi
farmasi RS rekanan yang bersifat mendadak atau segera.Cara mengadakan
obat tersebut ada 2 macam, yaitu pinjam ke RS lain jika mungkin dan
dengan cara membeli.
Obat di luar formularium : adalah obat yang tidak termasuk
dalam daftar formularium, dan dokter tidak mau untuk diganti.
Obat kosong : obat yang masuk dalam daftar formularium tetapi
stoknya sedang kosong di distributor.
Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah dalam melengkapi resep
yang belum terlayani sehingga dapat memberi kepuasan terhadap pasien.
Mengacu pada SK Direktur no. 13/SK/RS PKU /III/2009 tentang
Kebijakan Pengadaan Perbekalan Farmasi
Distribusi farmasi menerima resep dari pasien
Apabila diantara resep ada obat/alkes yang tidak tersedia, AA yang
bertugas mengusahakan dengan menelpon ke apotek /rumah sakit
rekanan utaupun yang bukan rekanan.
Obat/ alkes diantar atau dapat juga diambil oleh petugas jaga.
Membuatkan surat pengantar untuk mengambil obat/ alkes
tersebut.
Menerima obat/ alkes dan nota pembelian atau tanda terima barang
Memberikan informasi kepada perawat bangsal, dimana resep
yang tertunda sudah tersedia.
Menghitung harganya, kemudian menyerahkan obatnya.
Distribusi Farmasi
Apotek/ rumah sakit rekanan
Apotek/ rumah sakit bukan rekanan
LOGO
No. Dok :
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
TETAP
I
Pengertian
II
Tujuan
III Kebijakan
IV Prosedur
Unit Terkait
RS XXX
LOGO
Revisi ke : 0
Halaman :1/1
Ditetapkan,
Direktur
dr.............................
Rangkaian kegiatan untuk menyimpan perbekalan farmasi di logistik
farmasi secara sistematis dan aman
Mengatur secara sistematis penataan perbekalan farmasi sehingga mudah
dalam pengambilan, dan pengontrolan serta aman dalam penyimpanan
Mengacu pada SK Direktur no. 13/SK/RS PKU /III/2009 tentang
Kebijakan Penyimpanan Perbekalan Farmasi.
Petugas instalasi farmasi mencatat perbekalan farmasi yang
keluar masuk ke dalam kartu stok
Petugas instalasi farmasi mengelompokkan perbekalan farmasi
tersebut sesuai sifat dan jenis barang berdasarkan alfabetis dan
menggunakan sistem FIFO.
Petugas instalasi farmasi menyimpan perbekalan farmasi di
tempat lemari/rak dan dalam ruangan yang sesuai.
Petugas instalasi farmasi menempatkan kartu stok yang telah
sesuai dengan barangnya disamping obat/ perbekalan farmasi
lainnya.
Logistik Farmasi
Distribusi Farmasi
No. Dok :
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
TETAP
I
Pengertian
II. Tujuan
III Kebijakan
Halaman :1/2
Revisi ke : 0
Ditetapkan,
Direktur
dr.............................
Rangkaian kegiatan untuk melayani resep obat racikan secara
cepat, tepat, dan aman bagi pasien.
Meracik obat adalah proses mengubah bentuk sediaan jadi/padat
dan bahan obat lain menjadi bentuk serbuk yang dapat dibungkus
dengan kertas perkamen atau dimasukkan dalam cangkang kapsul.
IV Prosedur
Distribusi Farmasi
Bangsal perawatan
Unit Terkait
LOGO
No. Dok :
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
TETAP
I
Pengertian
II
Tujuan
III Kebijakan
IV Prosedur
Unit Terkait
Revisi ke :
Halaman :
Ditetapkan,
Direktur
dr.............................
Perencanaan perbekalan farmasi adalah perencanaan kegiatan untuk
pembelian obat, bahan obat, alkes habis pakai yang diperlukan dalam
pelayanan kesehatan.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk membuat perencanaan
kebutuhan perbekalan farmasi secara efektif dan efisien.
Mengacu pada SK Direktur no. 13/SK/RS PKU /III/2009 tentang
Kebijakan Perencanaan Perbekalan Farmasi
LOGO
No. Dok :
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
TETAP
I
Pengertian
II
Tujuan
III Kebijakan
IV Prosedur
Unit Terkait
Halaman :1/1
Ditetapkan,
Direktur
dr.............................
Pengadaan narkotika merupakan bagian dari kegiatan pengadaan rutin
perbekalan farmasi yang dilakukan dengan mekanisme khusus.
Pembelian sediaan narkotika dipesankan kepada PBF Kimia Farma
dengan surat pesanan (SP) khusus narkotika sebanyak 4 rangkap :
- Lembar 1 (asli), 2,3 untuk PBF Kimia Farma
- Lembar 4 untuk arsip bagian pengadaan
- Setiap lembar SP ditandatangani oleh Apoteker Kepala Instalasi
Farmasi.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam mengadakan obat
narkotika.
Mengacu pada SK Direktur no. 13/SK/RS PKU /III/2009 tentang
Kebijakan Pengelolaan Obat Narkotika.
Revisi ke : 0
LOGO
PERUBAHAN HARGA
No. Dok :
Revisi ke : 0
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
TETAP
I
Pengertian
II
Tujuan
III Kebijakan
IV Prosedur
Unit Terkait
Ditetapkan,
Direktur
dr.............................
Rangkaian kegiatan untuk melakukan penyesuaian harga obat/ alkes,
sesuai dengan harga yang diberikan Distributor
Mengatur harga obat sesuai ketentuan yang berlaku.
Mengacu pada SK Direktur no. 13/SK/RS PKU /III/2009 tentang
Kebijakan Evaluasi dan Pengendalian Mutu Perbekalan Farmasi dan
Pelayanan Farmasi.
Halaman :1
Logistik Farmasi
Distribusi Farmasi
Unit lain/ Floor stock
LOGO
No. Dok :
Revisi ke : 0
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
TETAP
I
Pengertian
II
Tujuan
III Kebijakan
IV Prosedur
Unit Terkait
Halaman :1/1
Ditetapkan,
Direktur
dr.............................
Rangkaian kegiatan untuk mengembalikan obat yang rusak/ yang
mendekati kadaluarsa ke pihak Distributor
Sebagai acuan langkah-langkah pengembalian obat yang rusak /
kadaluarsa, untuk menghindari kerugian rumah sakit.
Mengacu pada SK Direktur no. 13/SK/RS PKU /III/2009 tentang
Kebijakan Evaluasi dan Pengendalian Mutu Perbekalan Farmasi dan
Pelayanan Farmasi.
Bagian distribusi/ logistik farmasi melaporkan obat-obat yang
rusak / mendekati kadaluarsa ke pengadaan farmasi
Pengadaan farmasi meneliti obat yang akan di retur mengenai
tanggal kadaluarsa, no batch, kelengkapan administrasi, dan
syarat-syarat yang lain harus dipenuhi.
Pengadaan farmasi menyerahkan obat yang rusak/ mendekati
kadaluarsa ke pihak Distributor melalui salesman sesuai dengan
ketentuan yang diberlakukan oleh pihak Distributor.
-
Distribusi Farmasi
Logistik Farmasi
Pengadaan Farmasi
LOGO
PELAYANAN RESEP
RAWAT INAP
No. Dok :
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
TETAP
I
Pengertian
II
Tujuan
III Kebijakan
Revisi ke : 0
Halaman :1/2
Ditetapkan,
Direktur
dr.............................
Resep adalah permintaan tertulis dari seorang dokter specialis,
dokter umum, dokter gigi kepada apoteker untuk menyediakan
sejumlah obat yang diminta pasien.
Penyiapan resep adalah dari mulai memberi harga mengambil,
memberi etiket, sampai pengecekan kembali sesuai resepnya.
Pasien rawat inap adalah pasien yang dirawat di bangsal-bangsal
yang ada di RS Xxx
Pelayanan pasien rawat inap dilakukan dengan dua sistem cara
pembayaran, yaitu tunai atau bon.
Pembayaran obat secara bon untuk kelas Super Vip,Vip, I,
ICU/ICCU dilakukan oleh perawat, sedangkan untuk kelas II, III
dilakukan oleh keluarga pasien sendiri.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam pelayanan resep rawat
inap secara efisien dan profesional
Mengacu pada SK Direktur no. 13/SK/RS PKU /III/2009 tentang
Kebijakan Distribusi Perbekalan Farmasi
IV Prosedur
Unit Terkait
LOGO
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
TETAP
I
Pengertian
II
Tujuan
III Kebijakan
IV Prosedur
Unit Terkait
Revisi ke : 0
Halaman :1/1
Ditetapkan,
Direktur
dr.............................
Pemantauan perbekalan farmasi kadaluarsa dan macet dilaksanakan untuk
meminimkan jumlah perbekalan farmasi yang tidak terpantau
kadaluarsanya dan yang macet sehingga dapat dikembalikan oleh bagian
pengadaan pada pihak supplier.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam pelaksanaan
pemantauan perbekalan farmasi kadaluarsa dan macet.
Mengacu pada SK Direktur no. 13/SK/RS PKU /III/2009 tentang
Kebijakan Evaluasi dan Pengendalian Mutu Perbekalan Farmasi dan
Pelayanan Farmasi.
Petugas logistik dan distribusi farmasi melaksanakan pengontrolan
kadaluarsa maupun macet melalui kartu stok
Pemantauan melalui kartu stok dilaksanakan tiga bulan sekali
untuk perbekalan farmasi yang macet, sedang perbekalan farmasi
kadaluarsa setiap enam bulan sekali bersamaan dengan stok
opname .
Perbekalan farmasi yang kadaluarsa maupun dicatat pada buku
pemantauan obat kadaluarsa maupun macet
Perbekalan farmasi yang kadaluarsa maupun macet diserahkan
bagian pengadaan untuk segera ditindak lanjuti.
- Logistik Farmasi
- Distribusi farmasi
- Pengadaan Farmasi
LOGO
PELAYANAN RESEP
RAWAT JALAN
No. Dok :
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
TETAP
Revisi ke : 0
Halaman :1/1
Ditetapkan,
Direktur
Pengertian
dr.............................
Rangkaian kegiatan untuk melayani resep rawat jalan secara cepat, tepat
dan benar.
II.
Tujuan
III Kebijakan
IV Prosedur
Unit Terkait
LOGO
PENITIPAN FAKTUR
No. Dok :
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
TETAP
I
Pengertian
II
Tujuan
III Kebijakan
Revisi ke : 0
Halaman :1/1
Ditetapkan,
Direktur
dr.............................
Penitipan faktur asli dari pihak distributor obat/ alkes untuk dilakukan
penagihan pembayaran.
Untuk dapat mengatur alur penitipan faktur dari distributor agar dapat
terlaksana secara tertib
Mengacu pada SK Direktur no. 13/SK/RS PKU /III/2009 tentang
Kebijakan Pencatatan, Pelaporan, Pengarsipan, dan Stok Opname.
IV Prosedur
Unit Terkait
Pengadaan Farmasi
LOGO
No. Dok :
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
TETAP
I
Pengertian
II Tujuan
III Kebijakan
Revisi ke : 0
Halaman :1/1
Ditetapkan,
Direktur
dr.............................
Kegiatan yang dilakukan oleh bagian pengadaan farmasi untuk mengarsip
kopi tembusan surat pesanan obat/ alkes.
Sebagai acuan untuk melakukan pengarsipan .
Mengacu pada SK Direktur no. 13/SK/RS PKU /III/2009 tentang
Kebijakan Pencatatan, Pelaporan, Pengarsipan, dan Stok Opname.
IV Prosedur
Pengadaan Farmasi
Unit Terkait
LOGO
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
TETAP
Revisi ke : 1
Halaman :
Ditetapkan,
Direktur
dr.............................
Pengertian
II
Tujuan
III Kebijakan
IV Prosedur
Unit Terkait
LOGO
Distribusi Farmasi
Logistik Farmasi
Revisi ke : 1
Halaman :
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
TETAP
I
II
Pengertian
Tujuan
III Kebijakan
IV Prosedur
dr.............................
Rangkaian kegiatan menerima perbekalan farmasi dari logistik farmasi
Menjamin kesesuaian antara permintaan perbekalan farmasi bagian
distribusi farmasi dengan penerimaan perbekalan farmasi dari logistik
farmasi
Mengacu pada SK Direktur no. 13/SK/RS PKU /III/2009 tentang
Kebijakan Distribusi Perbekalan Farmasi
Unit Terkait
Ditetapkan,
Direktur
Distribui Farmasi
Logistik Farmasi
LOGO
No. Dok :
Revisi ke : 0
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
TETAP
I
Pengertian
II Tujuan
III Kebijakan
IV Prosedur
Unit terkait
Halaman :1/1
Ditetapkan,
Direktur
dr.............................
Yang dimaksud retur perbekalan farmasi dari pasien adalah
pengembalian perbekalan farmasi yang tidak terpakai oleh pasien
setelah mendapat ijin pulang dari dokter, pulang paksa (APS),
pasien meninggal dunia, atau alergi.
Perbekalan farmasi yang dikembalikan harus yang dibeli di
Instalasi Farmasi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Solo.
Potongan yang dikenakan adalah 5% dari harga eceran tertinggi
(HET)
Bukti pengembalian sebanyak rangkap tiga:
- Warna putih untuk arsip distribusi farmasi
- Warna merah untuk pasien
- Warna kuning untuk kasir
Meringankan beban biaya pasien
Mengacu pada SK Direktur no. 13/SK/RS PKU /III/2009 tentang
Kebijakan Distribusi Perbekalan Farmasi
Petugas bangsal menyerahkan sisa obat/ alkes ke pelayanan
distribusi farmasi
Petugas AA mencocokkan bukti pengembalian dengan sisa obat/
alkes yang dikembalikan
Memasukkan data pengembalian kedalam sistem komputer untuk
mendapat cetakan nota retur pasien
Membubuhkan stempel farmasi pada nota retur
Menyerahkan ke bagian kasir
Distribusi Farmasi
Bangsal keperawatan
Kasir
LOGO
No. Dok :
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
TETAP
I
Pengertian
II
Tujuan
III Kebijakan
IV Prosedur
Halaman :
Ditetapkan,
Direktur
dr.............................
Pelayanan resep sediaan jadi adalah pelayanan tanpa pengolahan lebih
lanjut ( pengubahan bentuk ) meliputi pengambilan obat, alat kesehatan
siap pakai.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan pelayanan
perbekalan farmasi sediaan jadi
Mengacu pada SK Direktur no. 13/SK/RS PKU /III/2009 tentang
Kebijakan Distribusi Perbekalan Farmasi
Petugas AA menyiapkan obat/ alat kesehatan sesuai resep
Unit Terkait
Revisi ke : 1
Distribusi Farmasi
LOGO
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
TETAP
I
Pengertian
II
Tujuan
III Kebijakan
IV Prosedur
Unit Terkait
Halaman :
Ditetapkan,
Direktur
dr.............................
Pengurus yayasan adalah nama-nama yang telah ditetapkan menjadi
anggota pengurus yayasan RS Xxx.
Karyawan adalah semua karyawan RS Xxx
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pelayanan resep bagi pengurus
yayasan dan karyawan RS Xxx.
Mengacu pada SK Direktur no. 13/SK/RS PKU /III/2009 tentang
Kebijakan Distribusi Perbekalan Farmasi
Revisi ke : 1
Distribusi Farmasi
LOGO
No. Dok :
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
TETAP
I
Pengertian
II Tujuan
III Kebijakan
Revisi ke : 1
Halaman :
Ditetapkan,
Direktur
dr.............................
Operan jaga adalah kegiatan komunikasi dan penyerahan beban dan
tanggung jawab atas suatu persoalan kerja yang belum dapat diselesaikan
oleh petugas shift yang telah selesai bertugas kepada petugas shift
berikutnya.
Sebagai acuan langkah-langkah dalam operan jaga antar shift
Mengacu pada SK Direktur no. 13/SK/RS PKU /III/2009 tentang
Kebijakan Pencatatan, Pelaporan, Pengarsipan dan Stok opname
IV Prosedur
Distribusi Farmasi
Unit Terkait
LOGO
No. Dok :
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
TETAP
I
Pengertian
II
Tujuan
III Kebijakan
IV Prosedur
Unit Terkait
Revisi ke : 1
Halaman :
Ditetapkan,
Direktur
dr.............................
Pelayanan resep diberikan kepada pasien peserta asuransi JAMKESMAS
dan PKMS
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam pelayanan resep peserta
JAMKESMAS dan PKMS.
Mengacu pada SK Direktur no. 13/SK/RS PKU /III/2009 tentang
Kebijakan Distribusi Perbekalan Farmasi
Peserta JAMKESMAS dan PKMS menyerahkan resep ke bagian
distribusi.
Petugas Asisten Apoteker menghitung dan membuatkan bukti pengeluaran
obat(blangko bon obat + kwitansi) untuk ditandatangani oleh peserta.
Menyiapkan obat sesuai resep.
Menyerahkan obat.
Bukti pengeluaran obat diserahkan ke bagian kasir oleh peserta
JAMKESMAS/PKMS.
Instalasi Farmasi
Kasir
LOGO
No. Dok :
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
TETAP
Revisi ke : 1
Halaman :
Ditetapkan,
Direktur
Pengertian
dr.............................
Pengarsipan resep adalah cara pengumpulan dan penyimpanan resep
shingga teratur, dan mudah dalam pencariannya apabila diperlukan setiap
saat sesuai dengan tanggal transaksi yang dilakukan.
II
Tujuan
III Kebijakan
IV Prosedur
Unit Terkait
Resep dalam sehari dibendel oleh Asisten Apoteker yang dinas shif
malam menjadi satu dengan memisahkan antara resep yang berisi
obat nakotika dan resep yang tidak mengandung narkotika.
Bendelan resep dikumpulkan jadi satu selama satu bulan dan
disimpan di tempat yang telah ditentukan.
Distribusi farmasi
LOGO
STOK OPNAME
No. Dok :
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
TETAP
I
Pengertian
II
Tujuan
III Kebijakan
Revisi ke : 1
Halaman :
Ditetapkan,
Direktur
dr.............................
Stok opname adalah kegiatan pendataan dan penghitungan seluruh aset
rumah sakit yang meliputi jumlah total pengeluaran, nilai perbekalan
farmasi selama periode tertentu yang telah ditetapkan dalam upaya tertib
administrasi.
Jumlah total pengeluaran perbekalan farmasi adalah jumlah total
perbekalan farmasi yang digunakan untuk pelayanan resep maupun
digunakan di bangsal.
Periode tertentu adalah waktu yang digunakan sebagai standar untuk
pelaksanaan stok opname, ditetapkan setiap 6 bulan.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam pelaksanaan stok
opname, juga untuk mengetahui jumlah aset perbekalan farmasi yang ada
di rumah sakit
Mengacu pada SK Direktur no. 13/SK/RS PKU /III/2009 tentang
Kebijakan Pencatatan, Pelaporan, Pengarsipan, dan Stok Opname.
IV Prosedur
Hari I dan II
Stok opname di logistik farmasi
- Petugas mencocokkan antara fisik barang dengan kartu stok
dan mengontrol kadaluarsa obat
- Pengumpulan kartu stok berdasarkan bentuk sediaan obat dan
alkes.
- Petugas menghitung jumlah pemasukan , pengeluaran , dan
sisa perbekalan farmasi ke dalam berkas stok opnam.
- Mencocokkan harga yang baru
- Setelah selesai berkas stok opname logistik farmasi
dimasukkan ke dalam komputer.
Hari III
Stok opname di distribusi farmasi
- Petugas mencocokkan antara fisik barang dengan kartu stok
dan mengontrol kadaluarsa obat
- Pengumpulan kartu stok berdasarkan bentuk sediaan obat dan
alkes.
- Petugas meghitung sisa perbekalan farmasi ke dalam berkas
stok opnam.
- Hasil perhitungan dimasukkan dalam berkas stok opname
distribusi farmasi
- Mencocokkan harga yang baru
- Setelah selesai berkas stok opname distribusi farmasi
dimasukkan ke dalam komputer
Hari IV
Stok opname di bangsal-bangsal keperawatan
- Petugas meghitung sisa perbekalan farmasi ke dalam berkas
stok opnam.
- Hasil perhitungan dimasukkan dalam berkas stok opname
perbekalan farmasi bangsal
- Mencocokkan harga yang baru
- Setelah selesai berkas stok opname bangsal dimasukkan ke
dalam komputer
Hari terakhir
Evaluasi data
Berkas stok opname logistik, distribusi farmasi, dan bangsal dievaluasi
untuk mengetahui jumlah pengeluaran perbekalan farmasi selama periode
yeng telah ditetapkan beserta nilainya.
Unit Terkait
Instalasi farmasi
Bangsal keperawatan
LOGO
No. Dok :
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
TETAP
I
Pengertian
II
Tujuan
III Kebijakan
IV Prosedur
Unit Terkait
Revisi ke : 1
Halaman :
Ditetapkan,
Direktur
dr.............................
Informasi obat di Instalasi farmasi diberikan oleh Apoteker/ Asisten
Apoteker kepada Staf medis,tenaga kesehatan lain, karyawan RS Xxx
maupun pasien/ keluarganya.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam pemberian informasi
obat.
Mengacu pada SK Direktur no. 13/SK/RS PKU /III/2009 tentang
Kebijakan Informasi obat
Menyiapkan sarana dan prasarana untuk melakukan informasi
obat.
Apabila ada pertanyaan/ permintaan informasi obat dari staff
medis, tenaga kesehatan lain, karyawan maupun pasien/
keluarganya maka pelayanan informasi obat diberikan secara
langsung.
Setelah selesai konsultasi apoteker menulis pada buku yang
tersedia.
Instalasi Farmasi
LOGO
No. Dok :
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
TETAP
I
Pengertian
II Tujuan
III Kebijakan
IV Prosedur
Unit Terkait
Revisi ke : 0
Halaman :1/1
Ditetapkan,
Direktur
dr.............................
Surat Pesanan (SP) adalah permohonan tertulis yang dibuat oleh
bagian pengadaan farmasi, berisi tentang nama dan jumlah
perbekalan farmasi yang dipesan kepada distributor.
Faktur adalah bukti transaksi atas barang-barang yang dikeluarkan
oleh suatu distributor berdasarkan SP, berisi tentang nama
distributor,nama instansi pemesan, nama perbekalan farmasi dan
jumlah yang diserahkan,harga, diskon (bila ada), jumlah nominal
dari keseluruhan perbekalan farmasi yang dibeli, sistem
pembayaran serta jangka waktu pembayaran.
Tanggal kadaluarsa (ED) merupakan batas akhir perbekalan
farmasi memenuhi syarat kualifikasi dan layak untuk dikonsumsi.
Sebagai acuan langkah-langkah dalam penerimaan perbekalan farmasi.
Mengacu pada SK Direktur no. 13/SK/RS PKU /III/2009 tentang
Kebijakan Penerimaan Perbekalan Farmasi
Petugas logistik farmasi memeriksa perbekalan farmasi yang
dikirim oleh distributor berdasarkan faktur dan surat pesanan.
Pemeriksaan yang dilakukan meliputi, kesesuaian nama dan
jumlah perbekalan farmasi yang tertulis di dalam faktur, kualitas
perbekalan farmasi rusak/tidak, tanggal kadaluarsa (ED.
Apabila sudah sesuai, kemudian faktur ditandatangani dan diberi
stempel SIK. AA, dan stempel Instalasi Farmasi RS
Kopi faktur diambil 2 lembar, 1 lembar untuk arsip di logistik
farmasi dan 1lembar lagi diserahkan ke bagian pengadaan farmasi.
Logistik Farmasi
Pengadaan Farmasi
LOGO
No. Dok :
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
TETAP
I
Pengertian
II Tujuan
III Kebijakan
IV Prosedur
Unit Terkait
Revisi ke : 1
Halaman :
Ditetapkan,
Direktur
dr.............................
Pengiriman barang salah jika barang yang dikirim oleh distributor tidak
sesuai dengan Surat Permintaan (SP) dan faktur.
Sebagai acuan jika terjadi kesalahan pengiriman.
Mengacu pada SK Direktur no. 13/SK/RS PKU /III/2009 tentang
Kebijakan Penerimaan Perbekalan Farmasi
Barang yang diterima, dicek mengenai jenis, jumlah barang dengan
surat pesanan ( SP )
Apabila terjadi kesalahan dalam jenis dan atau jumlah barang yang
dikirim maka dilakukan proses retur.
Retur dapat dilakukan melalui pengirim barang, atau salesman
dengan cara mengisi blangko retur dari distributor
Pihak distributor mengisi form salah kirim yang teleh disediakan
logistik farmasi
Logistik Farmasi
Pengadaan Farmasi
LOGO
No. Dok :
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
TETAP
I
Pengertian
II
Tujuan
III Kebijakan
IV Prosedur
V
Unit Terkait
Revisi ke : 1
Halaman :
Ditetapkan,
Direktur
dr.............................
Pengemasan garam inggris merupakan pengemasan kembali dengan cara
memindahkan serbuk garam inggris dari wadah aslinya ke dalam plastik
kemasan sesuai dengan bobot tertentu dengan cara penimbangan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah mengenai cara pengemasan
garam inggris sehingga menjadi sediaan yang siap didistribusikan kepada
pasien.
Mengacu pada SK Direktur no. 13/SK/RS PKU /III/2009 tentang Produksi
atau Pengemasan Kembali
Garam inggris ditimbang seberat 30 gr per bungkus
Kemudian dikemas dalam plastik kecil dan diberi etiket
Logistik farmasi
LOGO
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
TETAP
I
Pengertian
II
Tujuan
III Kebijakan
IV Prosedur
Unit Terkait
Revisi ke : 0
Halaman :1/1
Ditetapkan,
Direktur
dr.............................
Penerimaan Perbekalan Farmsi di luar jam kerja logistik farmasi
dimungkinkan untuk perbekalan farmasi yang bersifat cito/segera
digunakan.
Sebagai acuan untuk penerimaan perbekalan farmasi yang dikirim diluar
jam kerja logistik farmasi.
Mengacu pada SK Direktur no. 13/SK/RS PKU /III/2009 tentang
Kebijakan Penerimaan Perbekalan Farmasi
Petugas distribusi farmasi memeriksa perbekalan farmasi yang
dikirim oleh distributor berdasarkan faktur.
Faktur ditandatangani oleh penerima dengan mencantumkan
nama,tanda tangan dan SIK penerima, dan stempel Instalasi
Farmasi, tanggal dan jam penerimaan. Kopi faktur diambil 2
lembar.
Pemeriksaan kembali dilakukan oleh petuga logistik farmasi
meliputi, kesesuaian nama dan jumlah perbekalan farmasi yang
tertulis di dalam faktur, kualitas perbekalan farmasi rusak/tidak,
tanggal kadaluarsa (ED).
Apabila sudah sesuai, dimasukkan ke kartu stok dan data komputer
Apabila terjadi kekeliruan, ditunda pemasukan data tersebut, dan
ditindaklanjuti bagian pengadaan farmasi ke distributor yang
bersangkutan.
Distribusi Farmasi
Logistik Farmasi
Pengadaan Farmasi
LOGO
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
TETAP
I
Pengertian
II
Tujuan
III Kebijakan
IV Prosedur
Ditetapkan,
Direktur
Unit Terkait
Halaman :
dr.............................
Permintaan rutin perbekalan farmasi dari logistik farmasi ke badilakukan
tiap hari,dengan melihat stok perbekalan farmasi yang sudah menipis.
Revisi ke : 1
LOGO
PENGARSIPAN FAKTUR
No. Dok :
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
TETAP
I
Pengertian
II
Tujuan
III Kebijakan
IV Prosedur
Unit Terkait
Halaman :
Ditetapkan,
Direktur
dr.............................
Pengarsipan faktur merupakan kumpulan dari semua faktur
pembelian perbekalan farmasi dari distributor farmasi
Faktur diarsipkan pada tempat arsip, tercantum bulan periode
pengarsipan.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pendokumentasian
faktur
Mengacu pada SK Direktur no. 13/SK/RS PKU /III/2009 tentang
Kebijakan Pencatatan, Pelaporan, Pengarsipan dan Stok opname
Revisi ke : 1
Logistik Farmasi
LOGO
PENGENCERAN ALKOHOL
No. Dok :
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
TETAP
I
Pengertian
II
Tujuan
III Kebijakan
IV Prosedur
Unit Terkait
Halaman :
Ditetapkan,
Direktur
dr.............................
Pengenceran alkohol dari 88% ke 70% dengan menggunakan aquadest
steril.
Sebagai acuan langka-langkah mengencerkan alkohol dari kadar yang ada
distributor ke kadar yang dibutuhkan dalam praktek /pelayanan ke pasien/
Mengacu pada SK Direktur no. 13/SK/RS PKU /III/2009 tentang
Kebijakan Produksi atau pengemasan Kembali
Revisi ke : 1
LOGO
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
TETAP
I
Pengertian
II
Tujuan
III Kebijakan
Revisi ke : 1
Halaman :
Ditetapkan,
Direktur
dr.............................
Laporan pendapatan bulanan Instalasi Farmasi berisi jumlah pendapatan
Instalasi Farmasi selama satu bulan.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam pembuatan laporan
pendapatan instalasi farmasi.
Mengacu pada SK Direktur no. 13/SK/RS PKU /III/2009 tentang
Kebijakan Pencatatan, Pelaporan, Pengarsipan, dan Stok Opname.
IV Prosedur
Unit Terkait
LOGO
No. Dok :
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
TETAP
I
Pengertian
II
Tujuan
III Kebijakan
Revisi ke : 0
Halaman :1/1
Ditetapkan,
Direktur
dr.............................
Perbekalan farmasi narkotika yang dilaporkan meliputi : pemakaian
pethidin, morphin dan fentanyl injeksi.
Yang dimuat dalam laporan terdiri dari : nama, alamat pasien, nama
dokter, tanggal dan jenis narkotika.
Untuk sediaan narkotika oral yang dilaporkan hanya jumlah pemakaian
dan jumlah sisa akhir.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam pembuatan laporan
pemakaian narkotika.
Mengacu pada SK Direktur no. 13/SK/RS PKU /III/2009 tentang
Kebijakan Pengelolaan Obat Narkotika
IV Prosedur
Unit Terkait
LOGO
No. Dok :
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
TETAP
I
Pengertian
II
Tujuan
III Kebijakan
IV Prosedur
Unit Terkait
Revisi ke : 1
Halaman :
Ditetapkan,
Direktur
dr.............................
Pemusnahan resep dan resep narkotika dilakukan setiap 3 tahun
sekali
Pemusnahan dilakukan dengan cara dibakar, dilakukan oleh
Kepala Instalasi Farmasi dengan disaksikan oleh 2 petugas
Instalasi farmasi, dan dibuat berita acara pemusnahan ke Balai
POM Jawa Tengah dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Surakarta.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah kebijakan mengenai
pemusnahan resep.
Mengacu pada SK Direktur no. 13/SK/RS PKU /III/2009 tentang
Kebijakan Pengelolaan Resep dan Perbekalan Farmasi yang Kadaluarsa/
Rusak Serta Pemusnahannya.
Resep yang telah disimpan selama lebih dari 3 tahun diambil dari ruang
penyimpanan arsip resep.
Kepala instalasi farmasi mengajukan permohonan kepada direktur untuk
memusnahkan resep-resep tersebut.
Setelah ditentukan kapan waktu pelaksanaannya, dilakukan dengan cara
dibakar dan disaksikan oleh para saksi.
Instalasi Farmasi
Sekretariat RS
LOGO
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
TETAP
I
Pengertian
II
Tujuan
III Kebijakan
Revisi ke : 1
Halaman :
Ditetapkan,
Direktur
dr.............................
Perbekalan farmasi yang dimusnahkan meliputi :
o Obat/alkes yang melewati waktu kadaluarsa
o Obat/alkes yang rusak
Kadaluarsa/ rusak adalah semua perbekalan farmasi yang sudah
expired date atau rusak dan tidak dapat dikembalikan ke distributor
farmasi karena sesuatu hal
Dilakukan oleh Kepala Instalasi Farmasi dan disaksikan oleh
petugas instalasi farmasi minimal 1 orang
Berita acara dibuat dan diketahui oleh Direktur RS Xxx, dan
dilaporkan ke Kepala Dinas Kesehatan Kota Surakarta dan Kepala
Balai POM Jawa Tengah.
Mengacu pada SK Direktur no. 13/SK/RS PKU /III/2009 tentang
Kebijakan Pengelolaan Resep dan Perbekalan Farmasi yang Kadaluarsa/
Rusak Serta Pemusnahannya.
IV Prosedur
Unit Terkait
LOGO
PEMBUATAN FORMULARIUM
DAN REVISI FORMULARIUM
RS XXX
No. Dok :
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
TETAP
I
Pengertian
II
Tujuan
III Kebijakan
IV Prosedur
Unit Terkait
Revisi ke : 1
Halaman :
Ditetapkan,
Direktur
dr.............................
Formularium Rumah Sakit adalah buku yang berisi daftar obat yang
meliputi keterangan dari obat-obatan yang dipilih untuk dipergunakan
sebagai standar pengobatan di RS Xxx.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam pembuatan formularium
RS Xxx.
Mengacu pada SK Direktur no. 13/SK/RS PKU /III/2009 tentang
Kebijakan Pemilihan Perbekalan Farmasi.
Panitia Sub Komite Farmasi dan Terapi melakukan rapat yang
membahas:
o Hasil evaluasi formularium yang masih berlaku
o Usul Saran Hasil Evaluasi Formularium
o Mempertimbangkan usulan user/dokter tentang daftar
obat yang akan dimasukkan ke formularium yang akan
disusun
Panitia Sub Komite farmasi dan Terapi merumuskan dan merevisi
Formularium
Formularium dikomunikasikan kepada Komite Medik untuk
mendapatkan
masukan, selanjutnya disyahkan dengan SK
Direktur RS Xxx.
Formularium disosialisasikan kepada seluruh dokter di RS Xxx
dan unit terkait.
Instalasi Farmasi
Unit Pelayanan Medik
LOGO
PENGGUNAAN FORMULARIUM
RS XXX
No. Dok :
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
TETAP
I
Pengertian
II
Tujuan
III Kebijakan
IV Prosedur
Unit Terkait
Revisi ke : 0
Halaman :
Ditetapkan,
Direktur
dr.............................
Formularium RS Xxx adalah daftar obat yang digunakan sebagai acuan
dalam penulisan resep untuk pasien yang berobat di RS Xxx.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam penggunaan
formularium RS Xxx.
Mengacu pada SK Direktur no. 13/SK/RS PKU /III/2009 tentang
Kebijakan Pemilihan Perbekalan Farmasi.
Formularium disosialisasikan kepada seluruh dokter di RS PKU
Muhammadiyah dan unit terkait.
Setiap resep yang akan ditulis mengacu pada formularium RS Xxx
Bilamana ada obat baru/ yang didalam formularium belum
tercantum dengan isi zat aktif yang sama,maka dokter
diperbolehkan menulis dan instalasi farmasi akan mencarikan ke
apotek rekanan untuk mendapatkannya.
Bilamana ada obat yang ditulis oleh dokter di luar daftar
formularium, maka instalasi farmasi akan mengganti obat tersebut
dengan isi zat aktif yang sama, dengan mengkomunikasikan
sebelumnya pada dokter yang bersangkutan.
Instalasi Farmasi
Unit Pelayanan Medik
LOGO
VERIFIKASI FAKTUR
No. Dok :
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
TETAP
I
Pengertian
II Tujuan
III Kebijakan
IV Prosedur
V
Unit Terkait
Revisi ke : 1
Halaman :
Ditetapkan,
Direktur
dr.............................
Kegiatan yang dilakukan oleh pengadaan farmasi untuk memeriksa
kesesuaian tanggal, nomer faktur, jumlah barang, harga obat dan jumlah
total tagihan antara faktur dengan data komputer.
Sebagai acuan langkah-langkah
LOGO
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
TETAP
Revisi ke : 0
Halaman :1/2
Ditetapkan,
Direktur
Pengertian
dr.............................
Suatu prosedur yang mengatur tentang pembuatan jadwal dinas di
Instalasi Farmasi
II
Tujuan
III Kebijakan
IV
Prosedur
Persiapan :
Formulir daftar jadwal dinas 2 lembar,Bolpen warna hitam, Stabilo warna
merah dan kuning, Penggaris
Pelaksanaan :
1. Pembuatan jadwal dinas menjadi tanggungjawab koordinator
distribusi farmasi
2. Koordinator Distribusi farmasi mengisi nama-nama petugas jaga
pada formulir yang sudah ditentukan dibuat rangkap dua :
Untuk ruangan
Untuk personalia
3. Pengaturan jadwal Berdasarkan :
Setiap shif pagi terdiri dari 10 (Asisten Apoteker/AA) dan 3
non AA,shif sore terdiri dari 6 AA,dibagi untuk 3 tempat
pelayanan yaitu instalasi farmasi rawat jalan, rawat inap, dan
satelit IGD.
Shif malam terdiri dari 3 AA dibagi menjadi 2 tempat
pelayanan yaitu Instalasi Farmasi Rawat inap dan Satelit IGD.
Setiap AA pelaksana distribusi farmasi, akan mengalami rotasi
jaga pagi-sore-malam bergantian.
Dalam setiap kelompok shif, harus ada salah seorang AA yang
senior dan dinilai telah cakap dalam mengkoordinasikan tugas
didalam shifnya.
4. Apabila ada tukar jaga shif diajukan 1 hari sebelumnya, petugas
yang melakukan tukar jaga menulis di buku tukar jaga dengan
sepengetahuan koordinator distribusi farmasi.
5. Apabila ada tukar jaga mendadak,harus dikomunikasikan ke
koordinator distribusi untuk dilakukan penggantian/penunjukan
petugas yang menggantikan.
6. Aturan penulisan jadwal jaga sebagai berikut :
Tulisan jadwal dinas sesuai dengan nama petugas yang jaga atau
dengan kode :
P=Pagi
S=Sore M=Malam
Dan Berikan tanda
L=Libur C=Cuti
EL=Ekstra Libur
7. Pada tanggal merah /hari libur nasional,lingkari tanggal dengan
stabilo merah dan garis lurus ke bawah untuk memperjelas
8. Tulis sisa cuti/ekstra libur pada kolom keterangan pada bulan yang
bersangkutan
9. Jadwal Dinas harus diketahui dan ditandatangani oleh Kepala
Instalasi Farmasi.
Unit Terkait
Instalasi Farmasi
Personalia
LOGO
No. Dok :
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
TETAP
I
Pengertian
II
Tujuan
III Kebijakan
IV Prosedur
Ditetapkan,
Direktur
Logistik Farmasi
Distribusi Farmasi
Unit Terkait
Halaman :1/1
dr.............................
Merupakan prosedur penyimpanan bahan kimia yang mudah bereaksi
dengan Oksigen dan menimbulkan kebakaran.
Untuk mencegah timbulnya bahaya apabila terkena tumpahan bahan
mudah terbakar.
Mengacu pada SK Direktur no. 13/SK/RS PKU /III/2009 tentang
Kebijakan Penyimpanan Perbekalan Farmasi
Revisi ke : 0
LOGO
No. Dok :
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
TETAP
I
Pengertian
II
Tujuan
III Kebijakan
IV Prosedur
Unit Terkait
Revisi ke : 0
Halaman :1/1
Ditetapkan,
Direktur
dr.............................
Bahan korosif adalah bahan yang mudah menyebabkan kerusakan apabila
kontak dengan jaringan tubuh atau bahan lain.
Untuk mencegah timbulnya bahaya apabila terkena tumpahan bahan
mudah korosif.
Mengacu pada SK Direktur no. 13/SK/RS PKU /III/2009 tentang
Kebijakan Penyimpanan Perbekalan Farmasi
Logistik Farmasi
Distribusi Farmasi
LOGO
PENGENCERAN PERHIDROL
No. Dok :
09.05.
PROSEDUR
TETAP
I
Pengertian
II
Tujuan
III Kebijakan
IV Prosedur
Tanggal Terbit :
12 September 2009
Unit Terkait
Halaman :1/1
Ditetapkan,
Direktur
dr.............................
Pengenceran perhidrol dari 50% ke 3% dengan menggunakan aquadest
steril.
Sebagai acuan langka-langkah mengencerkan perhidrol dari kadar yang
ada distributor ke kadar yang dibutuhkan dalam praktek /pelayanan ke
pasien
Mengacu pada SK Direktur no. 13/SK/RS PKU /III/2009 tentang
Kebijakan Produksi atau Pengemasan Kembali
Revisi ke : 0
LOGO
No. Dok :
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
TETAP
I
Pengertian
II
Tujuan
III Kebijakan
IV Prosedur
Unit Terkait
Revisi ke : 0
Halaman :
Ditetapkan,
Direktur
dr.............................
Konsultasi obat di Instalasi farmasi diberikan oleh Apoteker RS Xxx
kepada pasien/ keluarganya.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam pemberian konsultasi
obat.
Mengacu pada SK Direktur no. 13/SK/RS PKU /III/2009 tentang
Kebijakan Informasi obat.
Menyiapkan sarana dan prasarana untuk melakukan konsultasi
obat.
Apabila ada pasien / keluarga pasien yang menghendaki konsultasi
obat, petugas farmasi rawat jalan/rawat inap/satelit IGD
menghubungi Apoteker untuk datang di tempat pelayanan
memberikan konsultasi .
Pasien diminta menunggu sebentar (5-10 menit)
Apoteker memberikan konsultasi obat
Setelah selesai konsultasi, Apoteker menulis pada buku yang
tersedia.
Instalasi Farmasi
LOGO
No. Dok :
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
TETAP
I
Pengertian
II
Tujuan
III Kebijakan
IV Prosedur
Revisi ke : 0
Halaman :
Ditetapkan,
Direktur
dr.............................
Resep Obat Anti Tuberkulosis (OAT) adalah resep obat yang
ditulis oleh dokter yang merawat pasien TBC yang terjaring dalam
program DOTS RS Xxx.
Sediaan OAT bisa berupa paket kombipak, paket kombinasi dosis
tetap (KDT)/ fixed dosed combination (FDC), ataupun berupa non
paket
Panduan regimen / aturan pakai OAT :
Kategori 1 : 2(RHZE)/4(RH)3 ;dibaca 2 bulan (Rifampicin,INH,
Pyrazinamide,Ethambutol/4 bulan (Rifampicin-INH) diminum 3x
seminggu ( Senin-Rabu-Jumat/ Selasa-Kamis-Sabtu)
Kategori 2
: 2(RHZE)S/1(RHZE)/5(RH)3E3
Kategori anak :2 (RHZ)/4 (RH)
Kategori sisipan : 1 (RHZE)
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam
pelayanan resep pasien TBC
Sebagai kontrol bahwa pasien TBC tidak putus obat,dan
catatan pengobatan pasien terdata dengan baik
Mengacu pada SK Direktur no. 023/SK/RS PKU /VII/2010 tentang Tim
DOTS RS Xxx..
1. Resep pasien dibawa ke Instalasi farmasi
2. Petugas farmasi melayani resep.
Jika obat masuk dalam paket obat, pasien digratiskan.
Jika obat tidak masuk paket, pasien membayar.
3. Obat disiapkan oleh petugas farmasi. Obat yang telah disiapkan,
dicatat dalam data pengobatan pasien TBC.
4. Sebelum menyerahkan obat, resep dan obat dilakukan kroschek
oleh petugas farmasi.
5. Obat diserahkan ke pasien beserta informasi aturan pakai obat.
Unit Terkait
Instalasi Farmasi
Instalasi Rawat Jalan
LOGO
No. Dok :
Revisi ke : 0
Halaman :
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
TETAP
I
Pengertian
II
Tujuan
dr.............................
Resep Obat Anti Tuberkulosis (OAT) adalah resep obat yang
ditulis oleh dokter yang merawat pasien TBC yang terjaring dalam
program DOTS RS Xxx.
Sediaan OAT bisa berupa paket kombipak, paket kombinasi dosis
tetap (KDT)/ fixed dosed combination (FDC), ataupun berupa non
paket
Panduan regimen / aturan pakai OAT :
Kategori 1 : 2(RHZE)/4(RH)3 ;dibaca 2 bulan (Rifampicin,INH,
Pyrazinamide,Ethambutol/4 bulan (Rifampicin-INH) diminum 3x
seminggu ( Senin-Rabu-Jumat/ Selasa-Kamis-Sabtu)
Kategori 2
: 2(RHZE)S/1(RHZE)/5(RH)3E3
Kategori anak :2 (RHZ)/4 (RH)
Kategori sisipan : 1 (RHZE)
III Kebijakan
IV Prosedur
Unit Terkait
Ditetapkan,
Direktur
LOGO
No. Dok :
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
TETAP
Revisi ke : 0
Halaman :
Ditetapkan,
Direktur
dr.............................
Pengertian
II
Tujuan
III Kebijakan
IV Prosedur
Unit Terkait