PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Islam adalah agama yang diturunkan Allah Swt untuk kepentingan dan
keselamatan, kebahagian serta kesejahteraan umat manusia lahir dan bathin, di
dunia maupun di akhirat. Kesehatan merupakan salah satu rahmat dan karunia
Allah yang sangat besar yang diberikan kepada umat manusia, karena kesehatan
adalah modal pertama dan utama dalam kehidupan. Selain merupakan rahmat dan
karunia, Kesehatan merupakan amanah yang wajib kita syukuri dengan cara
menjaga, memellihara, merawat dan harus dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya
untuk hal-hal yang diridhoi Allah Swt. Mensyukuri nikmat kesehatan berarti
menjadikan kesehatan sebagai modal utama dalam melaksankan serta
meningkatkan amal shaleh dan ketaatan kepada Allah Swt. Kesehatan merupakan
kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia, mendapat perhatian besar dalam
Islam. Islam menganjurkan untuk hidup serba sehat, didahului oleh perintah
mewujudkan kesucian dan kebersihan.
Sakit dan sehat adalah dua hal yang datang sangat terkait dalam kehidupan
manusia dan makhluk hidup lainnya. Sakit sangat mengganggu kelangsungan
hidup manusia karena dapat menghambat kegiatan manusia. Oleh karena itu,
mereka selalu berusaha menghindari dari segala macam resiko untuk sakit. Dan
sehat adalah yang sangat diinginkan setiap manusia agar tetap berkegiatan dengan
normal.
Islam telah memberikan penjelasan tentang kesehatan mulai dari manusia itu
dilahirkan. Manusia dilahirkan dalam kondisi atau keadaan suci, bersih, fithrah.
Perkataan ini menunjukkan bahwa Islam telah menanamkan kebersihan, kesucian,
dan kesehatan sejak dini agar tidak ada ketimpangan dalam meniti kehidupan di
dunia fana. Akan tetapi, apabila hal tersebut terabaikan, baik oleh diri sendiri atau
campur tangan orang lain, maka akan timbul sesuatu yang tidak diinginkan, baik
yang merusak dirinya maupun orang lain.
Islam memberikan tuntunan yang benar, agar manusia tidak salah jalan dalam
masalah kesehatan. Al-Quran dan Sunnah Nabi telah banyak memberikan
penjelasan dan gambaran dalam urusan kesehatan yang meliputi kesehatan Fisik,
kesehatan Mental dan Jiwa, kesehatan Nutrisi, kesehatan Masyarakat, kesehatan
Lingkungan.
Dalam menjaga kesehatan tersebut kita sebagai sesama manusia patut
memberikan atau membagi informasi yang ada kepada sesama. Dalam Al-quran
dan hadist pun telah dijelaskan sebagai berikut:
a. QS Al-Baqarah (2) : 151
Artinya : Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan nimat Kami
kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang
membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan
mengajarkan kepadamu Al Kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan
kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.
b. QS Al-Araf : 157
Artinya : (Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi
yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada
di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang maruf dan
melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi
mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang
buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu
yang ada pada mereka. (QS. Al Araf:157)
c.
HR Muslim
cahaya dan shadaqah adalah pelita, dan sabar adalah sinar, dan Al Quran
adalah pedoman bagimu. (HR. Muslim)
Dalam hadist dijelaskan bahwa kebersihan merupakan sebagian dari iman.
Maksudnya adalah, keimanan seseorang akanmenjadi lengkap kalau dia dapat
menjaga kebersihan. Dengan kata lain, orang yang tidak dapat menjaga
kebersihan berarti keimanannya masih belum sempurna. Secara tidak langsung
hadis ini menandaskan bahwa kebersihan bagi umat Islam merupakan sesuatu
yang sangat penting untuk diterapkan. Rangkaian hadits semacam ini secara tidak
langsung juga sebagai isyarat bahwa menjaga kebersihan adalah sangat penting
dan utama sebagaimana keutamaan dari zikir, shalat, shadaqah, dan sabar.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah hubungan dakwah dengan media promosi kesehatan ?
2. Bagaimana Pandangan Islam mengenai dakwah sebagai media promosi
kesehatan ?
1.3 Tujuan
1. Agar mahasiswa mengetahui hubungan dakwah dengan media promosi
kesehatan.
2. Agar mahasiswa mengetahui Pandangan Islam mengenai dakwah sebagai
media promosi kesehatan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Dakwah
Menurut Islam, Dakwah secara lughawi berasal dari bahasa Arab, da'wah
yang artinya seruan, panggilan, undangan. Secara istilah, kata da'wah berarti
4
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Hubungan Dakwah dengan Media Promosi Kesehatan
Pada dasarnya media promosi kesehatan merupakan semua sarana atau upaya
untuk menampilkan pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh
komunikator, baik itu melalui media cetak, elektronik dan media luar ruang,
sehingga sasaran dapat meningkat pengetahuannya yang akhirnya diharapkan
dapat berubah perilakunya kearah positif terhadap kesehatannya. Pada dewasa ini
semakin banyak media yang digunakan untuk meningkatkan pengetahuan
masyarakat mengenai kesehatan. Seperti dakwah yang merupakan kegiatan yang
bersifat menyeru, mengajak dan memanggil orang untuk beriman dan taat kepada
Allah Subhaanahu wa ta'ala sesuai dengan garis aqidah, syari'at dan akhlak
Islam.
Dakwah dapat dimanfaatkan sebagai salah satu media promosi kesehatan.
Metode promosi atau pendidikan dengan menggunakan dakwah ini bersifat
massa (publik). Metode ini ditujukan baik untuk sasaran pendidikan tinggi
maupun rendah. Jika diambil benang lurusnya hubungan dakwah sebagai media
promosi kesehatan sangat diperlukan oleh umat islam, untuk menunjang
peningkatan pengetahuan khususnya umat islam agar lebih sadar akan
kesehatannya dan bersyukur akan nikmatNya. Media promosi kesehatan dengan
dakwah cocok digunakan di indonesia, yang mayoritas penduduknya beragama
islam serta sangat patuh akan agamanya. Selain itu metode ini dapat
mengkorelasikan tentang kesehatan dengan ayat-ayat Al-Qur'an dan hadist
sebagai penguatnya.
3.2 Pandangan Islam mengenai Dakwah sebagai Media Promosi Kesehatan
Dakwah dalam Islam tidak hanya menyangkut ilmu agama tetapi juga ilmuilmu yang lain, salah satunya adalah ilmu kesehatan. Untuk itu, dakwah dalam
Islam sangat penting dilakukan sebagai media promosi kesehatan mengingat
bahwa Islam telah mengajarkan kesehatan sejak pertama kali diturunkannya AlQuran. Semua hal-hal tentang kesehatan telah termuat dalam Al-Quran secara
detail.
Islam sejak dari awal sangat mementingkan hidup sehat melalui tindakan
promotif, preventif dan protektif. Langkah dimulai dari pembinaan terhadap
manusia sebagai subjek sekaligus objek persoalan kesehatan itu sendiri. Islam
menanamkan nilai-nilai tauhid dan manifestasi dari tauhid itu sendiri pada diri
manusia. Nilai-nilai tersebut mampu merubah persepsi-persepsi tentang
kehidupan manusia di dunia yang pada gilirannya tentu saja merubah perilaku
manusia yang merupakan realisasinya dari ketaatan terhadap perintah dan
larangan Allah.
Empat faktor utama yang mempengaruhi kesehatan adalah lingkungan (yang
utama), perilaku, pelayanan kesehatan, dan genetik. Bila ditilik semuanya
tetaplah bemuara pada manusia. Faktor lingkungan (fisik, sosek, biologi) yang
mempunyai pengaruh paling besar terhadap status kesehatan tetap saja ditentukan
oleh
manusia.
Manusialah
yang
paling
memiliki
kemampuan
untuk
10
e. Kesehatan Lingkungan
Islam agama yang indah, agama yang cinta dengan kebersihan. Sudah
pasti, Islam akan selalu memperhatikan dalam menjaga kesehatan
lingkungan dalam arti luas. Islam tidak hanya menjaga kesehatan
lingkungan dirinya, rumahnya, dan sekitar tetangganya. Akan tetapi,
memperhatikan pula dalam menjaga kesehatan lingkungan dalam
memilih, baik dalam memilih calon pendamping, calon pemimpin, dan
tempat bekerja.
Terdapat lima alasan dakwah dapat digunakan sebagai media promosi
kesehatan di lingkungan masyarakat, yaitu :
1. Sebagai Pendidik (Muaddib)
Melaksanakan fungsi edukasi tentang kesehatan yang sesuai dengan ajaran
Islam.
2. Sebagai Pelurus Informasi (Musaddid)
Informasi tentang kesehatan harus diluruskan agar sesuai dengan ajaran dan
kaidah Islam.
3. Sebagai Pembaharu (Mujaddid)
Penyebar paham pembaharuan dan pengamalan ajaran Islam tentang
kesehatan.
12
BAB IV
Aplikasi Dakwah sebagai Media Promosi Kesehatan
4.1 Contoh Dakwah sebagai Media Promosi Kesehatan
Manfaat Menahan Marah Bagi Fisik, Kesehatan dan Rohani
Ada manfaat yang sangat besar apabila kita dapat menahan marah. Tidak saja
manfaat bagi fisik dan kesehatan, tetapi juga manfaat bagi rohani dan keagamaan
yang bersifat islami.
Manfaat fisik dan kesehatan dari menahan marah dapat berupa terhindarnya
kita dari hormon noradrenalin. Hormon noradrenalin adalah senyawa beracun
yang bersama-sama hormon adrenalin (hormon yang timbul akibat kecemasan
13
normal
dikucilkan atau dijauhi orang lain
menghilangkan keharmonisan hubungan sosial
mempengaruhi syaraf di otak
rusak dan hancurnya harta benda
membuka pintu bagi syetan untuk mempengaruhi tindakannya.
Dikarenakan manfaat yang sangat besar bila menahan marah dan resiko yang
juga sangat besar bila mengikuti sifat marah atau mengumbar kemarahan maka
kemudian Rasul memberikan dalil larangan marah :
: :
:
Dari Abu Hurairah r.a. sesungguhnya seseorang bertanya kepada Rasulullah
saw. : (Ya Rasulallah) nasihatilah saya. Beliau bersabda : Jangan kamu marah.
Seseorang itu menanyakan hal itu berkali-kali. Maka beliau bersabda : Jangan
engkau marah. (HR. Bukhori )
14
Sedangkan manfaat menahan marah bagi rohani dan keagamaan dapat dilihat
dari dijadikannya menahan marah sebagai indikator takwa seseorang dan dijamin
masuk surga.
Tentang menahan marah sebagai indikator takwa, terungkap dalam Firman
Allah QS. Ali Imron 133-134 sebagai berikut :
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga
yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang
bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu
lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan
memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat
kebajikan. (QS. Ali Imron : 133-134)
Sedangkan jaminan surga bagi yang mampu menahan marah termaktub dalam
Hadits Rasulullah tentang larangan marah berikut ini :
Ya Rasulallah, tunjukkan kepadaku suatu amal yang dapat memasukkanku
ke surga. Rasul menjawab :jangan marah, maka untukmu surga. (HR.
Thabrani)
Demikian catatan kecil tentang manfaat menahan marah dari Materi Dakwah
Islam dan Kultum. Semoga bermanfaat.
Sumber : http://www.pak-sodikin.com/manfaat-menahan-marah.html
diakses pada 13 September 2012
Contoh diatas adalah contoh mengenai Dakwah yang berisikan suatu
informasi mengenai kesehatan yang mana mencakup dalam dakwah sebagai
15
media promosi kesehatan. Dalam hal ini penyampaian dakwah melalui tulisan
artikel atau catatan kecil tentang manfaat marah.
4.2 Kegiatan Dakwah sebagai Media Promosi Kesehatan
Pesantren Punya Peran Penting Tingkatkan Kesehatan Masyarakat
Foto: purworejonews.com
Pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan mempunyai peranan penting
dalam peningkatan kesehatan masyarakat. Hal ini menjadi poin penting dalam
acara orientasi program peningkatan peran serta ormas dalam kegiatan promosi
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat melalui pembinaan pesantren dan santri
sehat tahun 2012.
Kegiatan diselenggarakan oleh Pengurus Pusat Lembaga Kesehatan Nahdlatul
Ulama (PP LKNU) dengan Pusat Promosi Kesehatan Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia di Hotel Bumi Asih Jaya, Jl Soekarno Hatta 452 Bandung ini
rencananya akan digelar selama tiga hari ini (6-8 Juli 2012).
16
17
Misalnya apakah istilah suci berarti steril, apakah kotor sama dengan najis? Dan
masih banyak istilah yang fiqih dan medis yang harus di sinkronkan,
pungkasnya.
Sumber: http://www.lazuardibirru.org/berita/news/pesantren-punya-peranpenting-tingkatkan-kesehatan-masyarakat/
diakses pada13 September 2012
Dalam kutipan tersebut menggambarkan mengenai dakwah sebagai media
promosi kesehatan yang mana langsung pada penerapannya khususnya 5
Program PHBS ini yaitu cuci tangan dengan memakai air mengalir, personal
Hygiene, Kamar Sehat, Air Bersih dan Kawasan Tanpa Rokok yang merupakan
program yang harus segera diadopsi di lingkungan pesantren.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, kesimpulan yang dapat diambil antara lain adalah
bahwa dakwah merupakan serangkaian aktivitas yang bersifat mengajak,
memanggil dan mensosialisasikan ajaran-ajaran serta nilai-nilai yang terkandung
dalam Islam dengan hikmah dan kebijaksanaan agar mengerti, memahami dan
melaksanakan pesan tersebut guna mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan
akhirat. Sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-Quran Surat An-Nahl ayat
18
125, dakwah merupakan kewajiban bagi setiap manusia yang mengaku dirinya
telah Islam. Dakwah dan promosi kesehatan dapat saling berkorelasi karena
dakwah dapat dimanfaatkan sebagai salah satu media promosi kesehatan karena
metode promosi dan dakwah yang sama-sama bersifat massa. Selain itu, terdapat
lima alasan dakwah dapat digunakan sebagai media promosi kesehatan di
lingkungan masyarakat, antara lain sebagai pendidik (muaddib), sebagai pelurus
informasi (musaddid), sebagai pembaharu (mujaddid), sebagai Pemersatu
(Muwahid), dan sebagai Pembela (Mujahid).
5.2 Saran
Sebagai umat muslim kita harus menjaga kesehatan karena menjaga anugerah
yang diberikan oleh Allah adalah salah satu bentuk rasa bersyukur kita terhadap
apa yang telah diberikan-Nya. Salah satu cara agar semua orang dapat menjaga
kesehatan adalah melalui promosi kesehatan yang medianya dapat melalui
dakwah seperti contoh kasus diatas. Cara promosi kesehatan melalui dakwah
sebenarnya cukup efektif jika dakwah yang diberikan tidak terlalu membosankan
Apalagi mayoritas penduduk di Indonesia beragama islam serta sangat patuh
akan agamanya maka media promosi kesehatan dengan dakwah ini sangat cocok
digunakan di indonesia. Selain itu, metode ini dapat mengkorelasikan tentang
kesehatan dengan ayat-ayat Al-Qur'an dan hadist sebagai penguatnya.. Jadi pada
intinya, media promosi kesehatan melalui dakwah harus lebih ditingkatkan lagi
untuk menunjang peningkatan pengetahuan khususnya umat islam agar lebih
sadar akan kesehatannya dan bersyukur akan nikmat-Nya sehingga tercipta
masyarakat yang sehat.
19
20