Obat Anestesi dibagi menjadi dua kelompok yaitu anestesi umum
dan anestesi lokal Anestesi umum adalah hilang rasa sakit disertai hilangnya kesadaran. Anestesi umum ini digunakan pada pembedahan dengan maksud mencapai keadaan pingsan, merintangi rangsangan nyeri (analgesia), memblokir reaksi refleks terhadap manipulasi pembedahan serta menimbulkan pelemasan otot (relaksasi). Anestesi umum yang kini tersedia tidak dapat memenuhi tujuan ini secara keseluruhan, maka pada anestesi untuk pembedahan umumnya digunakan kombinasi hipnotika, analgetika, dan relaksansia otot. Sedangkan anestesi lokal adalah obat yang digunakan untuk mencegah rasa nyeri dengan memblok konduksi sepanjang serabut saraf secara reversibel. Anestesi lokal umumnya digunakan dalam prosedur minor pada tempat bedah sehari. Untuk menghilangkan rasa nyeri pasca-operasi maka dokter dapat memberi anestesi lokal pada area pembedahan. Keadaan teranestesi dapat dihasilkan secara kimia dengan obatobatan dan secara fisik melalui penekanan sensori pada syaraf. Obatobatan anestetika umumnya diklasifikasikan berdasarkan rute penggunaannya, yaitu: Topikal misalnya melalui kutaneus atau membrana mukosa, Injeksi seperti intravena, subkutan, intramuskular, dan intraperitoneal, Gastrointestinal secara oral atau rektal, dan respirasi atau inhalasi melalui saluran nafas. Rute pemberian obat (Routes of administration )merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi efek obat, karena karakteristik lingkungan fisiologis anatomi dan biokimia yang berbeda pada daerah kontak obat dan tubuh karakteristik ini berbeda karena jumlah suplai darah yang berbeda. Enzim-enzim dan getah-getah fisiologis yang terdapat di lingkungan tersebut berbeda .Hal-hal ini menyebutkan bahwa jumlah obat yang dapat mencapai lokasi kerjanya dalam waktu tertentu akan berbeda tergantung dari rute pemberian obat .Bentuk sediaan yang diberikan akan mempengaruhi kecepatan dan besarnya obat yang diabsorbsi , dengan demikian akan mempengaruhi pula kegunaan dan efek terapi obat. Bentuk sediaan obat dapat memberi efek obat secara lokal atau sistemik. Efek sistemik diperoleh jika obat beredar keseluruh tubuh melalui peredran darah, sedang efek lokal adalah efek obat yang bekerja setempat misalnya salep.