Beranda
Keperawatan
Story of Life
Kuliner
tugas kampus
just share
RSS
ENZIM
PENGERTIAN
Protein yang berperan sebagai katalis dalam metabolisme makhluk hidup. Enzim
berperan untuk mempercepat reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup,
tetapi enzim itu sendiri tidak ikut bereaksi.
Enzim tidak ikut bereaksi, struktur enzim tidak berubah baik sebelum dan sesudah
reaksi tetap
SIFAT-SIFAT
1. Biokatalisator, mempercepat jalannya reaksi tanpa ikut bereaksi.
2. Thermolabil, mudah rusak, bila dipanasi lebih dari suhu 60 C, karena enzim tersusun
dari protein yang mempunyai sifat thermolabil.
3. Merupakan senyawa protein sehingga sifat protein tetap melekat pada enzim.
4. Dibutuhkan dalam jumlah sedikit, sebagai biokatalisator, reaksinya
sangat cepat dan dapat digunakan berulang-ulang.
5. Bekerjanya ada yang di dalam sel (endoenzim) dan di luar sel (ektoenzim), contoh
ektoenzim: amilase,maltase.
6. Umumnya enzim bekerja mengkatalisis reaksi satu arah, meskipun ada
juga yang mengkatalisis reaksi dua arah, contoh : lipase, mengkatalisis pembentukan
dan penguraian lemak. lipase
Lemak + H2O > Asam lemak + Gliserol
7. Bekerjanya spesifik ; enzim bersifat spesifik, karena bagian yang aktif
(permukaan tempat melekatnya substrat) hanya setangkup dengan
permukaan substrat tertentu.
8. Umumnya enzim tak dapat bekerja tanpa adanya suatu zat non
protein tambahan yang disebut kofaktor.
Sifat lain :
pH, tergantung pada jenis enzimnya (pepsin aktif kondisi masam, amilase kondisi
netral, tripsin kondisi basa)
Konsentrasi substrat, substrat yang banyak mula-mula memacu aktifitas enzim, tetapi
kemudian menghambat karena: penumpukan produk (feed back effect)
Enzim diberi nama sesuai dengan nama substrat dan reaksi yang dikatalisis
6 golongan besar
Klas
Oksidoreduktase (nitrat reduktase, glutamate dehidrogenase,
xantin oksidase)
Transferase (Kinase, metiltransferase, hidroksimetiltransferase,
karboksiltransferase, asiltransferase, emino transferase)
Hidrolase (protease, lipase, amilase)
Liase (fumarase, dekarboksilase, aldolase, hidratase)
Isomerase (epimerase)
Ligase/sintetase (tiokinase, glutamin sintetase, piruvat
karboksilase)
Polimerase
Tipe reaksi
memisahkan dan menambahkan elektron ata
hidrogen
memindahkan gugus senyawa kimia
PENGGOLONGAN ENZIM
PENGGOLONGAN
OKSIDASE DAN REDUKTASE : yaitu enzime yang bekerja dalam proses oksidasi
dan reduksi.
Katalase : enzim yang menguraikan hidrogen peroksida menjadi air dan oksigen.
PENGGOLONGAN HIDROLASE
KARBOHIDRASE
Enzim-enzim yang menguraikan golongan karbohidrat.
Contoh :
1. Amilase, yaitu enzim yang menguraikan amilum (suatu polisakarida) mjd maltosa
(suatu disakarida).
2. Maltase, yaitu enzim yang menguraikan maltosa menjadi glukosa
3. Sukrase, yaitu enzim yang mengubah sukrosa (gula tebu) menjadi glukosa dan
fruktosa.
4. Laktase, yaitu enzim yang mengubah laktase menjadi glukosa dan galaktosa.
5. Selulase, emzim yang menguraikan selulosa (suatu polisakarida) menjadi selobiosa
(suatu disakarida)
6. Pektinase, yaitu enzim yang menguraikan pektin menjadi asam-pektin.
GOLONGAN ESTERASE
Lipase, yaitu enzim yang menguraikan lemak menjadi gliserol dan asam lemak.
Fosfatase, yaitu enzim yang menguraikan suatu ester hingga terlepas asam fosfat.
GOLONGAN PROTEASE
OKSIDASE REDUKTASE
DESMOLASE
Enzim-enzim yang memutuskan ikatan-ikatan C-C, C-N dan beberapa ikatan lainnya
GOLONGAN DESMOLASE
Transaminase : yaitu enzim yang memindahkan gugusan amine dari suatu asam
amino ke suatu asam organik sehingga yang terakhir ini berubah menjadi suatu asam
amino.
Melembutkan daging : daun pepaya, buah pepaya muda, nenas, dan kulit pohon
tertentu
Pengolahan hasil laut, belacan/terasi, kecap, tempe, oncom, dan beberapa jenis kue
Pengeritingan rambut.
Tempat aktif terletak di pecahan, celah, atau rongga pada enzim. Susunan ruang
semacam ini menyebabkan air dapat dikeluarkan dan memungkinkan gugus
fungsional mendekati substrat yang bereaksi dari tiga-dimensi.
PENGATURAN ENZIM
Suhu
Semakin tinggi suhu, kerja enzim juga akan meningkat. Tetapi ada batas
maksimalnya. Untuk hewan misalnya, batas tertinggi suhu adalah 40C. Bila suhu di
atas 40C, enzim tersebut akan menjadi rusak. Sedangkan untuk tumbuhan batas
tertinggi suhunya adalah 25C
pH
Pengaruh pH terhadap suatu enzim bervariasi tergantung jenisnya. Ada enzim yang
bekerja secara optimal pada kondisi asam. Ada juga yang bekerja secara optimal pada
kondisi basa.
Konsentrasi substrat
Semakin tinggi konsentrasi substrat, semakin meningkat juga kerja enzim tetapi akan
mencapai titik maksimal pada konsentrasi tertentu.
Konsentrasi enzim
Semakin tinggi konsentrasi enzim, semakin meningkat juga kerja enzim.
Adanya aktivator
Aktivator merupakan zat yang memicu kerja enzim.
Adanya inhibitor
Inhibitor merupakan zat yang menghambat kerja enzim.
SPESIFITAS ENZIM
1. Model kunci dan anak kunci pada pengikatan substrat
o Rintangan sterik dan penolakan muatan di tempat pengikatan substrat bahkan
dapat mencegah pengikatan senyawa yang berhubungan erat. Pada model
kunci-dan-anak kunci, komplementeritas (saling mengisi) antara substrat dan
tempat pengikatannya dibayangkan seperti anak kunci yang masuk ke dalam
kunci yang kaku.
o Model kunci dan anak kunci pada pengikatan substrat
2. Model Induced Fit pada Pengikatan Substrat
o Sewaktu substrat terikat, hampir semua enzim mengalami perubahan
konformasi, induced fit, yang menyebabkan reposisi rantai sisi asam amino
di tampat aktif dan meningkatkan jumlah interaksi pengikat. Model induced fit
untuk pengikatan substrat mengakui bahwa tempat pengikatan substrat
bukanlah kunci yang kaku, tetapi suatu permukaan dinamik yang terbentuk
oleh struktur tiga-dimensi enzim keseluruhan yang fleksibel.
o Model Induced Fit pada Pengikatan Substrat
Pusat Energi karena mitokondria mengekstrak energi dari zat-zat makanan dan menangkap
energi yang dilepaskan oleh proses oksidatif berbentuk ATP.
1. Struktur Intraseluler tertentu : merupakan tempat aktivitas biokimiawi tertentu dari
sel. Keberadaan enzim di dalam sel mempunyai tempat tersendiri di bagian sel
tersebut
o Pada organisme multiseluler : berbagai jaringan tertentu mempunyai fungsi
khusus
o Semua sel mempunyai : membran sel, inti sitoplasma sangat diperlukan
untuk melakukan fungsi biokimiawi dan fisiologis sel tersebut
2. Membran sel :
o Fungsi spesifik jaringan
o Mempertahankan lingkungan kimiawi dan permeabilitas selektif
o Lisosom : mengandung enzim-enzim pencernaan yang menghidrolisis lemak,
protein, asam nukleat, dll, yang dapat dimetabolisis di mitokondria
o Retikulum Endoplasmik : merupakan saluran melanjutkan/menuju ke
membran luar. Menempel Ribosom yang merupakan tempat sintesis protein
o Aparatus Golgi : struktur pengantar Retikulum Endoplasmik
o Ribosom : tempat sintesis protein
o Nukleolus : di dalam nukleus, mengandung RNA
o Nukleus : banyak mengandung DNA dan Kromatin
o Sentrosom : hanya tampak pada saat sel akan membelah (ikut serta dalam
proses mitosis)
3. Mitokondria :
o Merupakan pabrik ATP
o Pusat Energi : mengekstrak energi dari makanan dan menangkap energi
dari proses oksidatif
o Terdapat 2 membran :
1. Membran dalam :
Amilase (Ptialin)
o Dikeluarkan oleh kelenjar Parotid/ saliva
o Fungsi : memecah molekul amilum (tepung glikogen) menjadi maltosa
melalui proses hidrolisis
o Proses berjalan lebih baik apabila makanan dikunyah lebih halus
o Bekerja optimal pada pH 6,6
o Amilase saliva/ ptialin: zat pati dekstrin, maltosa, glukosa
Enzim di lambung
o Lapisan sel Chief, terdiri dari selapis sel mukosa lambung. Kelenjar ini
mensekresi suatu zimogen (proenzim) pepsinogen.
o Pepsinogen diaktifkan oleh HCl lambung menjadi enzim yang aktif : pepsin,
o
Pepsin: suatu enzim proteolitik yang memecah protein menjadi proteosa dan
pepton
Lipase :
o Katalis pada reaksi pemecahan molekul lipid (hidrolisis)
o Kerja optimal pada pH 5,5 7,5 sehingga di dalam lambung tidak efektif dan
optimal
o Tahan terhadap lingkungan yang sangat asam
Renin :
o Berasal dari prorenin, yaitu suatu zimogen yang dengan suasana asam berubah
nejadi renin
o Penting dalam pencernaan makanan pada bayi, karena kasein (dalam susu)
dengan bantuan Ca++ diubah menjadi parakasein, sehingga susu tidak cepat
keluar dari lambung parakasein dihidrolisis lebih lanjut menjadi makanan
bagi bayi
Ca++Kasein (susu) -> Parakasein
o Dalam lambung orang dewasa TIDAK TERDAPAT RENIN !
Cairan Pankreas
Lipase : sebagai katalis dalam proses hidrolisis lemak menjadi asam lemak, gliserol,
monoasilgliserol dan diasilgliserol. Bekerja pada pH 7,0 8,8 dan aktivitasnya
bertambah dengan adanya ion Ca++
Amilase : sama dengan amilase dalam saliva, yaitu berfungsi sebagai katalis dalam
proses hidrolisis amilum dekstrin dan glikogen menjadi maltosa
Organ tubuh yang mempunyai peranan penting dalam proses pencernaan makanan
dalam usus yaitu : pankreas, empedu dan usus sendiri
Sifat cairan : basa, syarat bekerjanya enzim-enzim yang menjadi katalis dalam proses
pencernaan makanan dalam usus
USUS / INTESTINAL
Cairan Usus : Dihasilkan oleh kelenjar Brunner dan Lieberkuhn dengan pengaruh
enterokinin.
Enzim-enzimnya :
Fosfolipase : memecah fosfolipid menjadi gliserol, asam lemak, asam fosfat dan
kolin.
Enzim-enzim lainnya:
Cairan Empedu
Dibuat dalam hati dan disimpan dalam kantung empedu apabila tidak digunakan
Jernih, kuning, agak kental, rasa pahit, 500 700 ml/24 jam, pH 6,9 7,7
Fungsi :
Karbohidrat Monosakarida
Koenzim merupakan senyawa organik yang diperlukan untuk aktivitas sesuatu enzim
tertentu
Senyawa yang terkandung dalam dialisat yang tidak dapat diendapkan, nisbi lebih
tahan panas dan mempunyai berat molekul lebih kecil
CO-ENZYME merupakan senyawa organik yang diperlukan untuk aktivitas sesuatu enzim
tertentu.
Misalnya :
Lain dengan enzim, koenzim bersifat termostabil. Gabungan enzim (sebagai protein)
dengan koenzim (non-protein) dinamakan Holoenzim
Holoenzim : gabungan antara apoenzim dan koenzim yang secara keseluruhan mampu
menjalankan fungsi enzimatik
Sebagian yang cukup besar dari koenzim ini merupakan turunan dari keluarga atau
kompleks vitamin B, sehingga harus tersedia dalam makanan sehari-hari. Selain
vitamin B, ada pada vitamin C dan K
Sebagian dari koenzim dapat disintesis oleh tubuh (tidak memerlukan sumber dari
luar).
KLASIFIKASI KOENZIM
1. Koenzim turut dalam pemindahan suatu gugus yang bukan hidrogen.
Misalnya : Koenzim A-SH; Tiamin Piro Fosfat (TPP); Piridoksal-fosfat; Tetrahidro
Folat, Biotin, Kobamida, Lipoat.
2. Koenzim yang turut dalam pemindahan hidrogen.
Misalnya : NAD, NADP, FMN, FAD, L(SH)2, Koenzim Q.
KOFAKTOR DALAM KATALISIS
Sejumlah besar enzim membutuhkan suatu komponen lain untuk dapat berfungsi sebagai
katalis. Komponen ini secara umum disebut sebagai kofaktor. Kofaktor ini dapat dibagi
dalam 3 (tiga) kelompok :
1. Gugus Prostetik
Kelompok kofaktor yang terikat pada enzim dan tidak mudah terlepas dari enzimnya.
Misalnya : Flavin Adenin Dinukleotida enzim suksinat dehidrogenasi
2. Aktivator
Ion-ion logam yang dapat terikat atau mudah terlepas dari enzim. Misalnya : K+ Mn+
+ Mg++ Cu++ Zn++
3. Koenzim
Molekul organik kecil, tahan terhadap panas, mudah terdisosiasi dan dapat dipisahkan
dari enzimnya dengan cara dialisis.
VITAMIN
Golongan senyawa kimia yang terdapat dalam jumlah kecil makanan tetapi mempunyai arti
yang penting, sebab kekurangan vitamin akan menimbulkan beberapa jenis penyakit. (beriberi, skorbut, rabun senja, dll) avitaminosis.
Niasin
o berupa molekul nikotinamida atau asam nikotinat
o terdapat dalam tumbuhan/hewan : daging
o Koenzim : NAD+ (Nikotinamida Adenin Dinukleotida), NADP+
(Nikotinamida Adenin Dinukleotida Fosfat)
o Merupakan enzim dehidrogenase pada reaksi oksidasi reduksi. Misalnya :
reaksi oksidase alkohol
Asam Lipoat
o faktor pertumbuhan
o terdapat dalam hati
o satu-satunya turunan vitamin B yang larut lemak
o koenzim : asam lipoat
o berperan dalam reaksi dekarboksilasi oksidatif 2 asam a-keto
Biotin (vitamin H)
sebagai koenzim pada reaksi karboksilasi : menerima dan memisahkan gugus CO2
mudah berikatan dengan avidin (protein basa dalam putih telur) inhibitor efektif
bagi reaksi yang menggunakan biotin (karena afinitasnya sangat tinggi) defisiensi zat gizi.
Terapi dengan menggunakan : kuning telur, susu, dan hati.
Asam Folat
Vitamin B12
Defisiensi : aterosklerosis
Asam Pantotenat
faktor pertumbuhan
kerja vitamin ini belum jelas, tetapi bila kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan
proses hidroksilasi asam amino lisin dan prolin terganggu, sehingga fungsi prolin yang
terbentuk tidak sempurna
diperlukan dalam jumlah yang banyak dalam kelenjar adrenal sebagai tempat
hidroksilasi yang aktif dalam pembentukan hormon steroid
Vitamin K
diperlukan dalam proses karboksilasi atom C-M, terdapat dalam beberapa protein
faktor penggumpalan darah, antara lain protombin
Koenzim Q / KoQ / Q
Vitamin B2 (Riboflavin) :
Asam Lipoat
Vitamin B6 (piridoksin)
GUGUS PROSTETIK
Sejumlah koenzim yang terikat sangat erat, bahkan mungkin dengan ikatan kovalen,
ke apoprotein yang sesuai
Tidak dapat dipisahkan (dengan mudah), dengan cara yang biasa (pengendapan atau
dialisis), tanpa merusak struktur holoenzimnya
Apoprotein : protein bukan enzim yang terpisah dari gugus prostetiknya, sehingga
tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya
PROENZIM / ZIMOGEN
Biasanya diberi nama sesuai nama trivial, ditambah dengan awalan pro- atau akhiran
ogen
AUTOKATALISIS
Peristiwa pengaktifan suatu proenzim atau zimogen oleh enzim aktif produknya
sendiri. Misalnya : pepsin, tripsin.
Pengaktifan suatu proenzim haruslah dilakukan di tempat yang tepat dan saat yang
tepat pula.
OKSIDASI-REDUKSI
OKSIDASI
Oksidasi bahan bakar yang tiada hentinya dalam tubuh dipergunakan untuk
memperbaharui ATP. ATP merupakan energi ikatan kimia yang digunakan untuk
menjalankan kerja yang diperlukan bagi kehidupan.
Sebagian besar proses yang terjadi dalam tubuh yang memerlukan energi,
menggunakan ikatan fosfat berenergi tinggi pada ATP.
Transport aktif, kerja mekanis dan reaksi bio-sintetik merupakan proses yang
memerlukan energi :
ATP ADP + Pi
Ikatan ATP sebagai ikatan fosfat berenergi tinggi karena : ikatan tersebut cepat terurai
dalam hidrolisis dan reaksi lain.
Oksidase
Enzim yang mengkatalisis pelepasan hidrogen dan substrat AH2 dan diterimakan hanya
kepada oksigen (1/2 O2) sebagai akseptor hidrogen.
Dehidrogenase Aerob
Adalah enzim yang mengkatalisis pelepasan hidrogen dari substrat, tetapi berbeda dengan
OKSIDASE, dapat memakai oksigen maupun zat buatan (seperti BIRU METILEN) sebagai
akseptor Hidrogen.
Enzim yang mengkatalisis pelepasan hidrogen dari substrat AH2, tetapi tidak
menggunakan Oksigen sebagai akseptor hidrogen, melainkan
Hidroperoksidase
Katalase
Peroksidase
Oksigenase
Enzim yang mengkatalisis penggabungan oksigen secara langsung kepada substrat. Terdapat
2 macam, yang dikenal sebagai :
Superoksida
Oksigen jaringan dengan mudah direduksi menjadi superoksida. Dan superoksida diuraikan
oleh superoksida dismutase menjadi H2O2 + O2.