Anda di halaman 1dari 22

BeeQuinn Blog

from NOTHING being SOMETHING | be ministry angel

Beranda

Keperawatan

Story of Life

Kuliner

tugas kampus

just share

RSS

ENZIM

PENGERTIAN

Protein yang berperan sebagai katalis dalam metabolisme makhluk hidup. Enzim
berperan untuk mempercepat reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup,
tetapi enzim itu sendiri tidak ikut bereaksi.

Enzim merupakan senyawa organik bermolekul besar yang berfungsi untuk


mempercepat jalannya reaksi metabolisme di dalam tubuh tanpa mempengaruhi
keseimbangan reaksi

Enzim tidak ikut bereaksi, struktur enzim tidak berubah baik sebelum dan sesudah
reaksi tetap

Enzim sebagai biokatalisator

Bagian enzim yang aktif adalah sisi aktif dari enzim

SIFAT-SIFAT
1. Biokatalisator, mempercepat jalannya reaksi tanpa ikut bereaksi.
2. Thermolabil, mudah rusak, bila dipanasi lebih dari suhu 60 C, karena enzim tersusun
dari protein yang mempunyai sifat thermolabil.
3. Merupakan senyawa protein sehingga sifat protein tetap melekat pada enzim.
4. Dibutuhkan dalam jumlah sedikit, sebagai biokatalisator, reaksinya
sangat cepat dan dapat digunakan berulang-ulang.
5. Bekerjanya ada yang di dalam sel (endoenzim) dan di luar sel (ektoenzim), contoh
ektoenzim: amilase,maltase.
6. Umumnya enzim bekerja mengkatalisis reaksi satu arah, meskipun ada
juga yang mengkatalisis reaksi dua arah, contoh : lipase, mengkatalisis pembentukan
dan penguraian lemak. lipase
Lemak + H2O > Asam lemak + Gliserol
7. Bekerjanya spesifik ; enzim bersifat spesifik, karena bagian yang aktif
(permukaan tempat melekatnya substrat) hanya setangkup dengan
permukaan substrat tertentu.
8. Umumnya enzim tak dapat bekerja tanpa adanya suatu zat non
protein tambahan yang disebut kofaktor.
Sifat lain :

Suhu: optimum 300C, minimum 0 0C, maksimum 400C

Logam, memacu aktifitas enzim: Mg, Mn, Co, Fe

Logam berat, menghambat aktivitas enzim: Pb, Cu, Zn, Cd, Ag

pH, tergantung pada jenis enzimnya (pepsin aktif kondisi masam, amilase kondisi
netral, tripsin kondisi basa)

Konsentrasi substrat, substrat yang banyak mula-mula memacu aktifitas enzim, tetapi
kemudian menghambat karena: penumpukan produk (feed back effect)

Konsentrasi enzim, peningkatan konsentrasi enzim memacu aktifitasnya

Air, memacu aktifitas enzim

Vitamin, memacu aktifitas enzim

Tata nama enzim

Enzim diberi nama sesuai dengan nama substrat dan reaksi yang dikatalisis

Biasanya ditambah akhiran ase

Enzim dibagi ke dalam 7 golongan besar

Sedangkan berdasarkan Commision on Enzymes of the International Union of


Biochemistry, enzym dibagi menjadi

6 golongan besar
Klas
Oksidoreduktase (nitrat reduktase, glutamate dehidrogenase,
xantin oksidase)
Transferase (Kinase, metiltransferase, hidroksimetiltransferase,
karboksiltransferase, asiltransferase, emino transferase)
Hidrolase (protease, lipase, amilase)
Liase (fumarase, dekarboksilase, aldolase, hidratase)
Isomerase (epimerase)
Ligase/sintetase (tiokinase, glutamin sintetase, piruvat
karboksilase)
Polimerase

Tipe reaksi
memisahkan dan menambahkan elektron ata
hidrogen
memindahkan gugus senyawa kimia

memutuskan ikatan kimia dengan penambah


air
membentuk ikatan rangkap dengan melepas
satu gugus kimia
mengkatalisir perubahan isomer
menggabungkan dua molekul yang disertai
dengan hidrolisis ATP
menggabungkan monomer-monomer sehing
terbentuk polimer

PENGGOLONGAN ENZIM
PENGGOLONGAN

OKSIDASE DAN REDUKTASE : yaitu enzime yang bekerja dalam proses oksidasi
dan reduksi.

HIDROLASE : Hidrolase merupakan enzim-enzim yang menguraikan suatu zat


dengan bantuan air

DESMOLASE : yaitu enzim-enzim yang memutuskan ikatan-ikatan C-C, C-N dan


beberapa ikatan lainnya.

GOLONGAN OKSIDASE REDUKTASE

Dehidrogenase : enzim ini memegang peranan penting dalam mengubah zat-zat


organik menjadi hasil-hasil oksidasi.

Katalase : enzim yang menguraikan hidrogen peroksida menjadi air dan oksigen.

PENGGOLONGAN HIDROLASE

Karbohidrase yaitu enzim-enzim yang menguraikan golongan karbohidrat.

Esterase yaitu enzim-enzim yang memecah golongan ester.

Proteinase/Protease yaitu enzim enzim yang menguraikan golongan protein.

KARBOHIDRASE
Enzim-enzim yang menguraikan golongan karbohidrat.
Contoh :
1. Amilase, yaitu enzim yang menguraikan amilum (suatu polisakarida) mjd maltosa
(suatu disakarida).
2. Maltase, yaitu enzim yang menguraikan maltosa menjadi glukosa
3. Sukrase, yaitu enzim yang mengubah sukrosa (gula tebu) menjadi glukosa dan
fruktosa.
4. Laktase, yaitu enzim yang mengubah laktase menjadi glukosa dan galaktosa.
5. Selulase, emzim yang menguraikan selulosa (suatu polisakarida) menjadi selobiosa
(suatu disakarida)
6. Pektinase, yaitu enzim yang menguraikan pektin menjadi asam-pektin.
GOLONGAN ESTERASE

Lipase, yaitu enzim yang menguraikan lemak menjadi gliserol dan asam lemak.

Fosfatase, yaitu enzim yang menguraikan suatu ester hingga terlepas asam fosfat.

GOLONGAN PROTEASE

Peptidase, yaitu enzim yang menguraikan peptida menjadi asam amino.

Gelatinase, yaitu enzim yang menguraikan gelatin.

Renin, yaitu enzim yang menguraikan kasein dari susu.

OKSIDASE REDUKTASE

Enzime yang menolong dalam proses oksidasi dan reduksi.

DESMOLASE

Enzim-enzim yang memutuskan ikatan-ikatan C-C, C-N dan beberapa ikatan lainnya

GOLONGAN DESMOLASE

Karboksilase : yaitu enzim yang mengubah asam piruvat menjadi asetaldehida.

Transaminase : yaitu enzim yang memindahkan gugusan amine dari suatu asam
amino ke suatu asam organik sehingga yang terakhir ini berubah menjadi suatu asam
amino.

PERANAN ENZIM DLM KEHIDUPAN

Pengolahan susu susu asam, dadih/yogurt (Minangkabau), koumiss, kefir atau


keju, mentega. Contoh di Batak : bogot ni horbo

Melembutkan daging : daun pepaya, buah pepaya muda, nenas, dan kulit pohon
tertentu

Pembuatan tape (ketan, ubi kayu, jagung)

Pengolahan hasil laut, belacan/terasi, kecap, tempe, oncom, dan beberapa jenis kue

Pengeritingan rambut.

TEMPAT AKTIF ENZIM (ACTIVE SITE)

Tempat aktif terletak di pecahan, celah, atau rongga pada enzim. Susunan ruang
semacam ini menyebabkan air dapat dikeluarkan dan memungkinkan gugus
fungsional mendekati substrat yang bereaksi dari tiga-dimensi.

REAKSI DI T4 AKTIF ENZIM

SUBSTRAT TDK PD T4 AKTIF / TDK SESUAI

CARA KERJA ENZIM

Teori kunci dan gembok


Teori ini diusulkan oleh Emil Fischer pada 1894. Menurut teori ini, enzim bekerja
sangat spesifik. Enzim dan substrat memiliki bentuk geometri komplemen yang sama
persis sehingga bisa saling melekat.

Teori ketepatan induksi


Teori ini diusulkan oleh Daniel Koshland pada 1958. Menurut teori ini, enzim tidak
merupakan struktur yang spesifik melainkan struktur yang fleksibel. Bentuk sisi aktif
enzim hanya menyerupai substrat. Ketika substrat melekat pada sisi aktif enzim, sisi
aktif enzim berubah bentuk

PENGATURAN ENZIM

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

Suhu
Semakin tinggi suhu, kerja enzim juga akan meningkat. Tetapi ada batas
maksimalnya. Untuk hewan misalnya, batas tertinggi suhu adalah 40C. Bila suhu di
atas 40C, enzim tersebut akan menjadi rusak. Sedangkan untuk tumbuhan batas
tertinggi suhunya adalah 25C

pH
Pengaruh pH terhadap suatu enzim bervariasi tergantung jenisnya. Ada enzim yang
bekerja secara optimal pada kondisi asam. Ada juga yang bekerja secara optimal pada
kondisi basa.

Konsentrasi substrat
Semakin tinggi konsentrasi substrat, semakin meningkat juga kerja enzim tetapi akan
mencapai titik maksimal pada konsentrasi tertentu.

Konsentrasi enzim
Semakin tinggi konsentrasi enzim, semakin meningkat juga kerja enzim.

Adanya aktivator
Aktivator merupakan zat yang memicu kerja enzim.

Adanya inhibitor
Inhibitor merupakan zat yang menghambat kerja enzim.

Penghambatan aktifitas enzim ada dua tipe:


1. Kompetitif: zat penghambat mempunyai struktur yang mirip dengan substrat sehingga
dapat bergabung dengan sisi aktif enzim. Terjadi kompetisi antara substrat dengan
inhibitor untuk bergabung dengan sisi aktif enzim (misal feed back effect)
2. Non kompetitif: zat penghambat menyebabkan struktur enzim rusak sehingga sisi
aktifnya tidak cocok lagi dengan substrat

SPESIFITAS ENZIM
1. Model kunci dan anak kunci pada pengikatan substrat
o Rintangan sterik dan penolakan muatan di tempat pengikatan substrat bahkan
dapat mencegah pengikatan senyawa yang berhubungan erat. Pada model
kunci-dan-anak kunci, komplementeritas (saling mengisi) antara substrat dan
tempat pengikatannya dibayangkan seperti anak kunci yang masuk ke dalam
kunci yang kaku.
o Model kunci dan anak kunci pada pengikatan substrat
2. Model Induced Fit pada Pengikatan Substrat
o Sewaktu substrat terikat, hampir semua enzim mengalami perubahan
konformasi, induced fit, yang menyebabkan reposisi rantai sisi asam amino
di tampat aktif dan meningkatkan jumlah interaksi pengikat. Model induced fit
untuk pengikatan substrat mengakui bahwa tempat pengikatan substrat
bukanlah kunci yang kaku, tetapi suatu permukaan dinamik yang terbentuk
oleh struktur tiga-dimensi enzim keseluruhan yang fleksibel.
o Model Induced Fit pada Pengikatan Substrat

DISTRIBUSI ENZIM DALAM SEL


Keberadaan enzim di dalam sel mempunyai tenpat tersendiri di bagian sel tersebut. Misalnya
enzim-enzim siklus Krebs dijumpai di mitokondria sel bagian dalam (bagian matriks). Rantai
pernafasan terdapat di membran dalam mitokondria. Mitokondria sering dinamakan sebagai

Pusat Energi karena mitokondria mengekstrak energi dari zat-zat makanan dan menangkap
energi yang dilepaskan oleh proses oksidatif berbentuk ATP.
1. Struktur Intraseluler tertentu : merupakan tempat aktivitas biokimiawi tertentu dari
sel. Keberadaan enzim di dalam sel mempunyai tempat tersendiri di bagian sel
tersebut
o Pada organisme multiseluler : berbagai jaringan tertentu mempunyai fungsi
khusus
o Semua sel mempunyai : membran sel, inti sitoplasma sangat diperlukan
untuk melakukan fungsi biokimiawi dan fisiologis sel tersebut
2. Membran sel :
o Fungsi spesifik jaringan
o Mempertahankan lingkungan kimiawi dan permeabilitas selektif
o Lisosom : mengandung enzim-enzim pencernaan yang menghidrolisis lemak,
protein, asam nukleat, dll, yang dapat dimetabolisis di mitokondria
o Retikulum Endoplasmik : merupakan saluran melanjutkan/menuju ke
membran luar. Menempel Ribosom yang merupakan tempat sintesis protein
o Aparatus Golgi : struktur pengantar Retikulum Endoplasmik
o Ribosom : tempat sintesis protein
o Nukleolus : di dalam nukleus, mengandung RNA
o Nukleus : banyak mengandung DNA dan Kromatin
o Sentrosom : hanya tampak pada saat sel akan membelah (ikut serta dalam
proses mitosis)
3. Mitokondria :
o Merupakan pabrik ATP
o Pusat Energi : mengekstrak energi dari makanan dan menangkap energi
dari proses oksidatif
o Terdapat 2 membran :
1. Membran dalam :

Membentuk lipatan yang menonjol, membentuk krista, masuk


ke dalam matriks

Terdiri dari lipid dan protein

Terdiri atas rantai respirasi (Fosforilasi Oksidatif)

2. Di dalam matriks dan bagian dalam mitokondria terdapat enzim-enzim


untuk siklus Krebs.
PENCERNAAN DI DALAM MULUT
Saliva mengandung enzim Amilase dan Lipase :

Lipasem : Disekresi oleh permukaan dorsal lidah/glandula Ebner

Amilase (Ptialin)
o Dikeluarkan oleh kelenjar Parotid/ saliva
o Fungsi : memecah molekul amilum (tepung glikogen) menjadi maltosa
melalui proses hidrolisis
o Proses berjalan lebih baik apabila makanan dikunyah lebih halus
o Bekerja optimal pada pH 6,6
o Amilase saliva/ ptialin: zat pati dekstrin, maltosa, glukosa

Enzim di lambung
o Lapisan sel Chief, terdiri dari selapis sel mukosa lambung. Kelenjar ini
mensekresi suatu zimogen (proenzim) pepsinogen.
o Pepsinogen diaktifkan oleh HCl lambung menjadi enzim yang aktif : pepsin,
o

Pepsin: suatu enzim proteolitik yang memecah protein menjadi proteosa dan
pepton

o Streapsin: pada mukosa gaster,


o trigliserida asam lemak, digliserida, monogliserida
o PH optimum adalah 1.5 2.5.

Lipase :
o Katalis pada reaksi pemecahan molekul lipid (hidrolisis)

o Kerja optimal pada pH 5,5 7,5 sehingga di dalam lambung tidak efektif dan
optimal
o Tahan terhadap lingkungan yang sangat asam

Renin :
o Berasal dari prorenin, yaitu suatu zimogen yang dengan suasana asam berubah
nejadi renin
o Penting dalam pencernaan makanan pada bayi, karena kasein (dalam susu)
dengan bantuan Ca++ diubah menjadi parakasein, sehingga susu tidak cepat
keluar dari lambung parakasein dihidrolisis lebih lanjut menjadi makanan
bagi bayi
Ca++Kasein (susu) -> Parakasein
o Dalam lambung orang dewasa TIDAK TERDAPAT RENIN !

Cairan Pankreas

Lipase : sebagai katalis dalam proses hidrolisis lemak menjadi asam lemak, gliserol,
monoasilgliserol dan diasilgliserol. Bekerja pada pH 7,0 8,8 dan aktivitasnya
bertambah dengan adanya ion Ca++

Amilase : sama dengan amilase dalam saliva, yaitu berfungsi sebagai katalis dalam
proses hidrolisis amilum dekstrin dan glikogen menjadi maltosa

Nukleopolimerase : memecah nukleat menjadi mono-nukleotida. Macam


nukleopolimerase : ribonuklease dan deoksiribonuklease.

Kolesistokinin : kontraksi kantung empedu untuk mengeluarkan cairan

Enterokinin : terbentuknya cairan usus

Tripsin : protein dan polipetida polipeptida, dipeptida, asam amino.

PENCERNAAN DALAM USUS (INTESTINAL)

Organ tubuh yang mempunyai peranan penting dalam proses pencernaan makanan
dalam usus yaitu : pankreas, empedu dan usus sendiri

Sifat cairan : basa, syarat bekerjanya enzim-enzim yang menjadi katalis dalam proses
pencernaan makanan dalam usus

USUS / INTESTINAL

Cairan Usus : Dihasilkan oleh kelenjar Brunner dan Lieberkuhn dengan pengaruh
enterokinin.
Enzim-enzimnya :

Karbohidrase : enzim pemecah karbohidrat

Peptidase : pemecah ikatan peptida

Nukleosidase : memecah nukleosida menjadi basa purin/pirimidin dan


ribosa/deoksiribosa

Nukleotidase : memecah nukleotida menjadi nukleosida dan asam fosfat

Enterokinase : mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin

Fosfatase : memisahkan gugus fosfat dari senyawa fosfat organik

Fosfolipase : memecah fosfolipid menjadi gliserol, asam lemak, asam fosfat dan
kolin.

Enzim-enzim lainnya:

Maltase : maltosa glukosa

Sukrosa : sukrosa glukosa, fruktosa

Laktosa : laktosa glukosa, galaktosa

Aminopeptidase : polipeptida dipeptida, asam amino

Dipeptida : dipeptida asam amino

Cairan Empedu

Dibuat dalam hati dan disimpan dalam kantung empedu apabila tidak digunakan

Jernih, kuning, agak kental, rasa pahit, 500 700 ml/24 jam, pH 6,9 7,7

Asam empedu yang penting : asam kolat dan deoksikolat.

Fungsi :

Emulgator dalam pencernaan lemak (dalam usus)Mengaktifkan lipase


dalam cairan pankreas

Membantu absorpsi asam-asam lemak, kolesterol, vitamin D dan K, serta


karoten

Perangsang aliran empedu dari hati

Menjaga kolesterol tetap larut dalam cairan empedu mencegah endapan


kolesterol.
HASIL AKHIR PENCERNAAN:

Karbohidrat Monosakarida

Protein Asam amino

Lemak Asam-asam lemak, gliserol, monogliserida dan digliserida

PENCERNAAN MAKANAN : Proses pengubahan molekul besar menjadi molekul yang


lebih kecil dan dapat diabsorpsi melalui dinding usus.
KOENZIM

Koenzim merupakan senyawa organik yang diperlukan untuk aktivitas sesuatu enzim
tertentu

Senyawa yang terkandung dalam dialisat yang tidak dapat diendapkan, nisbi lebih
tahan panas dan mempunyai berat molekul lebih kecil

Substansi pada ketiadaan koenzim tidak dapat menjalankan fungsi enzimatiknya.

CO-ENZYME merupakan senyawa organik yang diperlukan untuk aktivitas sesuatu enzim
tertentu.
Misalnya :

NAD+ diperlukan untuk aktivitas enzim LDH

KoASH diperlukan untuk aktivitas enzim Tiokinase

Piridoksal fosfat diperlukan untuk aktivitas enzim Transaminase

Tetrahidrofolat diperlukan untuk aktivitas enzim Transformilase.

Lain dengan enzim, koenzim bersifat termostabil. Gabungan enzim (sebagai protein)
dengan koenzim (non-protein) dinamakan Holoenzim

Apoenzim : enzim yang belum sempurna

Holoenzim : gabungan antara apoenzim dan koenzim yang secara keseluruhan mampu
menjalankan fungsi enzimatik

Reaksi (gambaran fenomena dalam reaksi kimia) :

Sebagian yang cukup besar dari koenzim ini merupakan turunan dari keluarga atau
kompleks vitamin B, sehingga harus tersedia dalam makanan sehari-hari. Selain
vitamin B, ada pada vitamin C dan K

Sebagian dari koenzim dapat disintesis oleh tubuh (tidak memerlukan sumber dari
luar).

KLASIFIKASI KOENZIM
1. Koenzim turut dalam pemindahan suatu gugus yang bukan hidrogen.
Misalnya : Koenzim A-SH; Tiamin Piro Fosfat (TPP); Piridoksal-fosfat; Tetrahidro
Folat, Biotin, Kobamida, Lipoat.
2. Koenzim yang turut dalam pemindahan hidrogen.
Misalnya : NAD, NADP, FMN, FAD, L(SH)2, Koenzim Q.
KOFAKTOR DALAM KATALISIS
Sejumlah besar enzim membutuhkan suatu komponen lain untuk dapat berfungsi sebagai
katalis. Komponen ini secara umum disebut sebagai kofaktor. Kofaktor ini dapat dibagi
dalam 3 (tiga) kelompok :
1. Gugus Prostetik
Kelompok kofaktor yang terikat pada enzim dan tidak mudah terlepas dari enzimnya.
Misalnya : Flavin Adenin Dinukleotida enzim suksinat dehidrogenasi
2. Aktivator
Ion-ion logam yang dapat terikat atau mudah terlepas dari enzim. Misalnya : K+ Mn+
+ Mg++ Cu++ Zn++
3. Koenzim
Molekul organik kecil, tahan terhadap panas, mudah terdisosiasi dan dapat dipisahkan
dari enzimnya dengan cara dialisis.
VITAMIN
Golongan senyawa kimia yang terdapat dalam jumlah kecil makanan tetapi mempunyai arti
yang penting, sebab kekurangan vitamin akan menimbulkan beberapa jenis penyakit. (beriberi, skorbut, rabun senja, dll) avitaminosis.

Niasin
o berupa molekul nikotinamida atau asam nikotinat
o terdapat dalam tumbuhan/hewan : daging
o Koenzim : NAD+ (Nikotinamida Adenin Dinukleotida), NADP+
(Nikotinamida Adenin Dinukleotida Fosfat)
o Merupakan enzim dehidrogenase pada reaksi oksidasi reduksi. Misalnya :
reaksi oksidase alkohol

Riboflavin (vitamin B2)


o terdiri dari D-ribitol yang terikat pada cincin iso-allosazin yang tersubstitusi

o sebagai faktor pertumbuhan

Asam Lipoat
o faktor pertumbuhan
o terdapat dalam hati
o satu-satunya turunan vitamin B yang larut lemak
o koenzim : asam lipoat
o berperan dalam reaksi dekarboksilasi oksidatif 2 asam a-keto

Biotin (vitamin H)

sebagai koenzim pada reaksi karboksilasi : menerima dan memisahkan gugus CO2

terdapat dalam hati dan berikatan dengan suatu protein

mudah berikatan dengan avidin (protein basa dalam putih telur) inhibitor efektif
bagi reaksi yang menggunakan biotin (karena afinitasnya sangat tinggi) defisiensi zat gizi.
Terapi dengan menggunakan : kuning telur, susu, dan hati.

Tiamin Pirifosfat (vitamin B1)

terdapat bebas dalam beras atau gandum

defisiensi : beri-beri (sembab, kesemutan, letargi)

koenzim : TPP (Tiamin Pirifosfat)

berperan dalam reaksi yang menggunakan enzim transketolase dan fosfoketolase

TPP juga diperlukan dalam metabolisme karbohidrat

Piridoksal fosfat (vitamin B6)

terdiri dari piridoksal, piridoksin dan piridoksamin

terdapat dalam tumbuhan dan hewan, terutama beras dan gandum

defisiensi : dermatitis dan gangguan SSP.

Asam Folat

Keonzim : asam tetrahidrofolat

Bakteri dalam usus memproduksi asam folat dalam jumlah kecil

Banyak terdapat dalam alam

Vitamin B12

Sianokobalamina yang diisolasi dari hati

Bagian dari koenzim B12

Disebut juga sebagai kobalamin

Penting dalam proses isomerisasi. Misalnya : metilmalonat asam suksinat

Defisiensi : aterosklerosis

Asam Pantotenat

komponen dalam molekul koenzim A

faktor pertumbuhan

penting sebagai pembawa gugus asetil dalam biosintesis asam lemak

Asam Askorbat (vitamin C)


penting dalam proses hidroksilasi yang melibatkan enzim hidroksilase

kerja vitamin ini belum jelas, tetapi bila kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan
proses hidroksilasi asam amino lisin dan prolin terganggu, sehingga fungsi prolin yang
terbentuk tidak sempurna

diperlukan dalam jumlah yang banyak dalam kelenjar adrenal sebagai tempat
hidroksilasi yang aktif dalam pembentukan hormon steroid

Vitamin K

diperlukan dalam proses karboksilasi atom C-M, terdapat dalam beberapa protein
faktor penggumpalan darah, antara lain protombin

diperlukan dalam proses modifikasi asam amino

Koenzim Q / KoQ / Q

bukan berasal dari vitamin

dapat disintesis sendiri oleh tubuh

turunan dari hidrokinon sebagai ubikinon

Kelompok Vitamin B dan Koenzim Turunannya :

Vitamin B1 (Aneurin, Tiamin)

K (Koenzim) : Tiamin Pirofosfat (TPP), A (Apoenzim) : Dekarboksilase asam a-keto

Vitamin B2 (Riboflavin) :

K : FAD (Flavindinukleotida) dan FMN (Flavinmononukleotida), A : Dehidrogenase Aerob

Asam Lipoat

K : asam lipoat, A : Dehidrogenase piruvat

Biotin , K : Biotin, A : karboksilase

Vitamin B6 (piridoksin)

K : Piridoksalfosfat, A : Transaminase, dekarboksilase asam amino

Vitamin B12 (kobalamin)

K : Koenzim B12 (metilkobalamin), A : transmetilase, isomerase

GUGUS PROSTETIK

Sejumlah koenzim yang terikat sangat erat, bahkan mungkin dengan ikatan kovalen,
ke apoprotein yang sesuai

Tidak dapat dipisahkan (dengan mudah), dengan cara yang biasa (pengendapan atau
dialisis), tanpa merusak struktur holoenzimnya

Contoh : FAD, FMN, piridoksal fosfat dan gugus hem

Hemoprotein : enzim yang memiliki hem sebagai gugus prostetiknya

Apoprotein : protein bukan enzim yang terpisah dari gugus prostetiknya, sehingga
tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya

PROENZIM / ZIMOGEN

Merupakan enzim-enzim yang disekresikan dalam bentuk yang belum aktif

Biasanya diberi nama sesuai nama trivial, ditambah dengan awalan pro- atau akhiran
ogen

Diaktifkan terlebih dahulu menggunakan bantuan. Misalnya : pepsinogen


memerlukan HCl menjadi pepsin, atau secara autokatalisis

Proses pengaktifan zimogen selalu terjadi hidrolisis terbatas

AUTOKATALISIS

Peristiwa pengaktifan suatu proenzim atau zimogen oleh enzim aktif produknya
sendiri. Misalnya : pepsin, tripsin.

Pengaktifan suatu proenzim haruslah dilakukan di tempat yang tepat dan saat yang
tepat pula.

OKSIDASI-REDUKSI

OKSIDASI adalah proses pelepasan (pengurangan) elektron, sedangkan reduksi


adalah proses penambahan (pengambilan) elektron.

OKSIDASI

Oksidasi bahan bakar yang tiada hentinya dalam tubuh dipergunakan untuk
memperbaharui ATP. ATP merupakan energi ikatan kimia yang digunakan untuk
menjalankan kerja yang diperlukan bagi kehidupan.

Sebagian besar proses yang terjadi dalam tubuh yang memerlukan energi,
menggunakan ikatan fosfat berenergi tinggi pada ATP.

Transport aktif, kerja mekanis dan reaksi bio-sintetik merupakan proses yang
memerlukan energi :

ATP ADP + Pi

Ikatan ATP sebagai ikatan fosfat berenergi tinggi karena : ikatan tersebut cepat terurai
dalam hidrolisis dan reaksi lain.

Enzim dan koenzim yang berperan dalam oksidasi-reduksi

Oksidase

Enzim yang mengkatalisis pelepasan hidrogen dan substrat AH2 dan diterimakan hanya
kepada oksigen (1/2 O2) sebagai akseptor hidrogen.

Dehidrogenase Aerob

Adalah enzim yang mengkatalisis pelepasan hidrogen dari substrat, tetapi berbeda dengan
OKSIDASE, dapat memakai oksigen maupun zat buatan (seperti BIRU METILEN) sebagai
akseptor Hidrogen.

Enzim yang mengkatalisis pelepasan hidrogen dari substrat AH2, tetapi tidak
menggunakan Oksigen sebagai akseptor hidrogen, melainkan

Mentransfer hidrogen dengan tidak menggunakan reaksi rantai pernafasan

Mentransfer hidrogen dengan menggunakan rantai pernafasan

Hidroperoksidase

H2O2 sebagai substrat. Terdapat 2 macam :

Katalase

Peroksidase

Oksigenase

Enzim yang mengkatalisis penggabungan oksigen secara langsung kepada substrat. Terdapat
2 macam, yang dikenal sebagai :

Dioksigenase (oksigen transferase / true-oksigenase)

Monooksigenase (mixed function oxydase-hydroxylase)

Superoksida

Oksigen jaringan dengan mudah direduksi menjadi superoksida. Dan superoksida diuraikan
oleh superoksida dismutase menjadi H2O2 + O2.

Anda mungkin juga menyukai