BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Organ reproduksi membentuk apa yang dikenal sebagai traktus genetalis yang
berkembang setelah traktus urinarius. Kelamin laki-laki maupun perempuan sejak lahir sudah
dapat ditentukan. Tetapi sifat-sifat kelamin belum dapat dikenal, sel produksi berkembang
disebelah depan ginjal yang tumbuh sebagai koloni-koloni sel kemudian membentuk kelenjar
reproduksi. Perkembangan sifat terjadi pada umur 10-14 tahun. Perubahan penting terjadi pada
usia remaja ketika jiwa dan raganya menjadi matang.
Genetalia pada wanita terpisah dari uretra yang mempunyai saluran tersendiri.
Ada yang istimewa di dalam tubuh seorang wanita dibandingkan kaum lelaki, yaitu
kemampuan untuk membesarkan janin dalam rahimnya. Sebenarnya perbedaan antara laki laki
dan perempuan adalah pada rahimnya. Tapi selain rahim, organ lainnya juga sangat menentukan
keberhasilan seorang wanita untuk dapat hamil dan membesarkan janin dalam rahimnya karena
organ yang satu dengan yang lainnya saling berhubungan sehingga proses kehamilan yang
fisiologis dapat terjadi. Pada dasarnya alat reproduksi wanita dibedakan menjadi 2, yaitu alat
reproduksi eksterna dan interna. Alat reproduksi eksterna yaitu alat reproduksi yang terletak dan
tampak dari luar. Dan alat reproduksi interna yaitu alat reproduksi wanita yang terletak di bagian
dalam
tubuh
wanita.
B.
1.
2.
3.
RUMUSAN MASALAH
Bagaimana anatomi dan fisiologi organ reproduksi wanita bagian luar?
Bagaimana anatomi dan fisiologi organ reproduksi wanita bagiandalam?
Bagaimana anatomi organ seksual ekstragonadal?
C.
1.
2.
3.
TUJUAN
Untuk mengetahui anatomi dan fisiologi organ reproduksi wanita bagian luar.
Untuk mengetahui anatomi dan fisiologi organ reproduksi wanita bagian dalam.
Untuk mengetahui anatomi organ seksual ekstragonadal.
BAB II
PEMBAHASAN
ORGAN REPRODUKSI WANITA
Organ pelvis terletak dibawah, berhubungan dengan rongga abdomen, dibentuk oleh os iski dan
os pubis pada sisi samping dan depan. Os sakrum dsan os koksigis membentuk batas belakang
dan pinggiran pelvis dibentuk oleh promontorium sakrum di belakang iliopektimal sebelah sisi
samping dan depan dari tulang sakrum
Pintu keluar pelvis (pintu bawah) dibatasi oleh os koksigis dibelakang simfisis pubis, di depan
lengkung os pubis, os iski, serta ligamentum yang berjalan dari os iski dan os sakrum disetiap
sisi, pintu keluar ini membentuk dasar pelvis. Dasar pelvis dibentuk oleh 2 berkas otot m. levator
ani dan m. koksigis yang bekerja sebagai diafragma pelvis.
Perineum merupakan bagian terendah dari badan, berupa sebuah garis yang menyambung kedua
tuberositas iski, daerah depan segitiga congenital dan bagian belakang segitiga anal. Titik
tengahnya disebut badan perineum terdiri dari otot fibrus yang kuat disebelah depan anus.
Di dalam rongga pelvis terdapat kandung kemih dan dua buah ureter yang terletak di belakang
simfisis, kolon sigmoid sebelah kiri fosa iliaka, dan rektum terletak disebelah belakang limfe
rongga mengikuti lengkung sakrum. Kelenjar limfe, serabut saraf fleksus lumbosakralis untuk
anggota gerak bawah, cabang pembuluh darah arteri iliaka interna dan vena iliaka interna
melengkapi isi rongga pelvis. Genetalia pada wanita terpisah dari uretra yang mempunyai
saluran tersendiri. Alat reproduksi wanita dibagi menjadi 2 bagian, yaitu alat kelamin luar dan
alat kelamin dalam.
A. ALAT KELAMIN LUAR WANITA
1. Vulva
Vulva adalah alat kelamin bagian luar tempat bermuaranya sistem urogenital, dilingkari oleh
labia mayora kebelakang menjadi satu dengan kommisura posterior dan perineum yang dibawah
kulit vulva terdapat jaringan lemak ( mons veneris). Bagian media dari labia mayora ditemukan
bibir kecil kea rah perineum yang menjadi satu dan membentuk frenolum labiorum pudendi.
Bagian depan frenolum terdapat fossa nafikulare, sedangkan pada kiri kanan fossa nafikulare
terdapat dua buah lubang kecil tempat bermuaranya glandula Bartholini. Bagian depan labia
minora menjadi satu membentuk preposium klitoris dan di bawah preposium klitoris terdapat
klitoris. Kira-kira 1,5 cm di bawah klitoris terdapat orifisium uretra eksterna (lubang kemih), di
kiri dan kanan lubang kemih terdapat dua lubang kecil dari saluran buntu (duktus Skene).
Gambar 2.1 Alat kelamin luar wanita
2. Mons pubis mons veneris
Mons pubis adalah bagian menonjol yang melingkar di depan simpisis pubis yang dibentuk oleh
jaringan lemak dibawah kulit, meliputi daerah simpisis yang ditumbuhi rambut pada masa
pubertas.
3. Labia mayora (bibir besar)
Labia mayora adalah lipatan kulit yang menonjol secara longitudinal yang memanjang kebawah
dan kebelakang dari mons pubis dan membentuk batas lateral yang banyak mengandung saraf.
Masing-masing labium mempunyai dua permukaan yaitu bagian luar mempunyai pigmen dan
ditutupi oleh rambut keritng dan bagian dalam yang permukaannya licin karena dikelilingi oleh
folikel sebasea. Di samping itu juga terdapat pembuluh darah dan glandula yang membentuk
kommisura labialis posterior.
4. Labia minora (Bibir kecil)
Labia minora adalah lipatan kecil yang terdapat diantara labia mayora. Labia minora memanjang
dari klitoris secara obligue kebawah dan samping belakang sepanjang 4 cm disisi orifisium
vagina. Ujung posterior labia minora bergabung pada garis median oleh lipatan kulit disebut
frenolum. Masing-masing labia minora terbagi menjadi:
a.
Bagian atas: melalui klitoris bergabung dengan yang lain membentuk lipatan yang menggantung
pada glans klitoris.
b. Bagian bawah: melalui bawah klitoris dan membentuk permukaan bawah yang saling
berhubungan dinamakan frenolum klitoris.
5. Klitoris
Klitoris adalah tonjolan kecil yang melingkar berisi jaringan erektil yang sangat sensitive
terdapat dibawah kommisura labia anterior dan sebagian tersembunyi diantara ujung anterior
labia minora, dan banyak mengandung saraf. Klitoris terdiri atas:
a. Korpus kavernosus: mengandung jaringan erektil yang ditutupi oleh lapisan padat.
b. Membran fibrosa: bergabung sepanjang permukaan medial oleh septum pektini formis.
Gambar 2.2 Klitoris
6. Vestibulum vagina (serambi)
Celah yang terletak diantara labia minora dan dibelakang glands klitoris. Di dalamnya terdapat
orifisium uretra 2,5 cm yang terletak dibelkang glans klitoris diikuti dengan vagina yang
merupakan muara duktus vestibularis mayor, liang senggama, kelenjar bartholini dan kelenjar
Skene kiri dan kanan.
Gambar 2.3 Vestibula
7. Himen (selaput dara)
Adalah lapisan tipis yang menutupi sebgaian liang senggama. Pada bagian tengah terdapat
lubang tempat keluarnya menstruasi, bentuknya bervariasi dan bila teregang akan terbentuk
cincin. Pada waktu koitus pertama, himen robek di beberapa tempat dan pada sisa himen yang
telah rupture ditemukan penonjolan kecil disebut karunkula mirtiformis. Diantara himen dan
frenolum labia terdapat lekukan kecil yang disebut fossa navikularis.
Gambar 2.4 Himen
8. Orifisium vagina
Adalah celah yang terdapat dibawah belakang muara uretra, ukurannya tergantung pada hymen,
dan lipatan pinggir dalamnya berkontak satu sama lainnya, orifisum vagina muncul sebagai celah
diantara orifisium vagina.
9. Bulbus vestibularis (bulbus vaginalis)
Terdiri dari dua masa erektil dari masing-masing sisi orifisium vagina yang disebut pars
intermedia, masing-masing massa lateralis memiliki panjang 2,5 cm. ujung posterior
diperpanjang dan berkontak dengan glandula vestibularis mayor, ujung anterior bergabung 1
dengan yang lain oleh pars intermedia dan permukaan dalam lapisan superfisia diagfragma dan
ditutupi oleh muskulus bulbokavernosus (muskulus bulbocavernosus).
10. Glandula vestibularis (bulbus vaginalis)
Terdiri atas dua bagian melingkar dengan warna merah kekuning-kuningan pada orifisium
vaginalis ujung posterior dari masing-masing bulbus vestibule dengan panjang duktus 2,5 cm.
ujung posterior diperpanjang dan berkontak dengan glandula vestibularis mayor, ujung anterior
bergabung satu dengan yang lain oleh pars intermedia dan permukaan dalam lapisan superfisialis
diafragma dan ditutupi oleh muskulus bulbokavernosus.
2)
3)
4)
5)
Ligamentum sakrouterinum kiri dan kanan , menahan uterus supaya tidak banyak bergerak.
Ligamentum rotundum kiri dan kanan , menahan uterus agar tetap dalam keadaan antefleksi.
Ligamentum latum kiri dan kanan, ligamentum yang meliputi tuba.
Ligamentum infundibulo pelvikum, ligament yang menahan tuba falopi.
Gambar 2.6 Alat reproduksi wanita
Fungsi uterus untuk menahan ovum yang telah di buahi selama perkembangan , ovum
yang telah keluar dari ovarium di hantarkan melalui tuba uterine ke uterus. Pembuahan ovum
secara normal terjadi di dalam tuba uterine, endometrium disiapkan untuk menerima ovum yang
telah di buahi dan ovum tertanam dalam endometrium. Pada waktu hamil uterus bertambah besar
, dindingnya menjadi tipis tetapi kuat dan besar sampai keluar pelvis masuk kedalam rongga
abdomen pada masa pertumbuhan janin. Pada saat melahirkan uterus berkontraksi mendorong
bayi dan plasenta keluar.
folikel, progesteron oleh korpus luteum pascaovulasi). Berhubungan dengan pars infundibulum
tuba Falopii melalui perlekatan fimbriae. Fimbriae menangkap ovum yang dilepaskan pada
saat ovulasi. Ovarium terfiksasi oleh ligamentum ovarii proprium, ligamentum
infundibulopelvicum dan jaringan ikat mesovarium. Vaskularisasi dari cabang aorta abdominalis
inferior terhadap arteri renalis.
Gambar 2.7 Struktur ovarium
C. ORGAN SEKSUAL EKSTRAGONADAL (PAYUDARA)
Payudara dimiliki oleh kedua jenis kelamin. Kelenjar ini menjadi fungsional saat pubertas untuk
merespons estrogen pada perempuan dan laki-laki biasanya tidak berkembang. Saat kehamilan,
kelenjar mamae mencapai perkembangan puncaknya dan berfungsi untuk produksi susu (laktasi)
setelah kelahiran bayi. Pada wanita kelenjar mamae mulai berkembang pada permulaan masa
pubertas (adolescence) pada umur 11-12 tahun. Kelenjar mamae tumbuh menjadi besar pada
bagian lateral linea aksilaris anterior/media sebelah kranial ruang intercostalis III dan sebelah
kaudal ruang intercostaslis VII-VIII .
b.
Aliran limfe profunda mengalir ke dinding torak menembus muskulus pektolaris mayor
bermuara ke nervus ke 11 pektolaris sepanjang arteri dan vena mamaria interna.
c. Bagian medial aliran limfe subkutan berhubungan antara kedua mamae dan bermuara ke nervus
11 supraklavikularis.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Alat kelamin wanita ada dua yaitu alat kelamin dalam dan alat kelamin luar. Alat kelamin luar
terdiri dari vulva, mons pubis mons veneris, labia mayora, labia minora, klitoris, vestibulus
vagina, himen, orifisium vagina, bulbus vestibularis dan glandula vestibularis mayor. Alat
kelamin dalam terdiri dari vagina, uterus, tuba falopii, Pars isthmica (proksimal/isthmus),
Mesosalping, ovarium.
Pada wanita terdapat kelenjar mamae yang berfungsi untuk produksi susu (laktasi) setelah
kelahiran bayi. Pada wanita kelenjar mamae mulai berkembang pada permulaan masa pubertas
(adolescence) pada umur 11-12 tahun. Kelenjar mamae tumbuh menjadi besar pada bagian
lateral linea aksilaris anterior/media sebelah kranial ruang intercostalis III dan sebelah kaudal
ruang intercostaslis VII-VIII .
DAFTAR PUSTAKA
Guyton. 1990. Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit. Jakarta: EGC
Sloane, Ethel.2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: EGC
Smeltzer, Suzanne C. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner and Suddart. Edisi
8. Volume 2, Jakarta : EGC
Syaifuddin. 2009. Anatomi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan Edisi 2. Jakarta:
Salemba Medika
Wulanda Ayu, F. 2001. Biologi Reproduksi. Jakarta: Salemba Medika
http://www.google.co.id/search?hl=id&q=reproduksi
%20wanita&gs_sm=e&gs_upl=2917l12589l0l12847l17l14l0l0l0l1l1211l6484l51.3.3l9l0&bav=on.2,or.r_gc.r_pw.&biw=1366&bih=511&wrapid=tlif131584104833410&um=1
&ie=UTF-8&tbm=isch&source=og&sa=N&tab=wi