Tes Kesehatan Kerja
Tes Kesehatan Kerja
A. PENDAHULUAN
Produktivitas pekerja akan menurun apabila pekerja terganggu kesehatannya. Karena
pekerja yang sakit membutuhkan biaya pengobatan, perawatan, rehabilitasi dan kompensasi.
Pekerja yang sakit bersama pekerja yang walaupun tidak sakit namun tidak sehat dan tidak
bugar sering kali menjadi langgangan absen sakit, Tingginya absenteisme tidak jarang
meningkatkan stres kerja karena sepeninggalan pekerja yang sakit, teman sekerjanya akan
bertambah beban kerjanya, ketenangan bekerjapun terganggu dan pekerja lainnya bisa
menjadi was was terutama apabila didapatkan penyakitnya terkait dengan pekerjaan. Selain
itu, produktivitas menurun terkait biaya tidak langsung yang harus dikeluarkan organisasi
akibat pekerja yang idle, pekerja dengan file aktif yang memerlukan pengawasan terhadap
kesehatannya dan pengelolaan khusus, termasuk pengelolaan pekerja agar ia bisa bekerja
kembali (return to work management), serta kerugian akibat organisasi kehilangan pekerja
terampil dan biaya yang dikeluarkan untuk mempersiapkan pekerja pengganti.
Dalam dunia usaha dan dunia kerja, Kesehatan Kerja berkontribusi dalam mencegah
kerugian dengan cara mempertahankan, meningkatkan derajat kesehatan dan kapasitas kerja
fisik pekerja, serta melindungi pekerja dari efek buruk pajanan hazard di tempat kerja (yaitu
hazard yang bersumber dari lingkungan kerja, kondisi pekerjaan, pengorganisasian pekerjaan
dan budaya kerja), juga berkontribusi dalam membentuk perilaku hidup sehat dan perilaku
kerja yang kondusif bagi keselamatan dan kesehatannya, dengan demikian ia menjadi sehat,
selamat, sejahtera, produktif dan performa kerjanya menjadi optimal serta berdaya saing kuat,
demikian pula organisasi menjadi kuat dalam persaingan dan dapat memenuhi tuntutan global
dalam hal global work, global compact dan corporate social responsibilty, serta produksi
dapat berjalan dan organisasi dapat berkembang lancar berkesinambungan (sustainable
development) tidak terganggu oleh kejadian kecelakaan maupun pekerja yang sakit atau tidak
sehat sehingga menjadi tidak produktif.
B. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP
1. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yangmemungkinkan
seseorang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
2. Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja merupakan salah satu kegiatan penting dalam
rangka mendapatkan pekerja yang sehat dan sesuai (fit) dengan risiko kesehatan yang
mungkin dihadapinya di tempat kerja (fit to work), agar dalam malaksanakan tugasnya
nanti ia tidak terganggu kesehatannya dan sebaliknya pekerjaannya juga tidak terganggu
karena keterbatasan fisik dan mentalnya, pemeriksaan kesehatan tersebut berupa
pemeriksaan fisik, jiwa, laboratorium, radiologi dan pemeriksaan penunjang lainnya di
sarana kesehatan yang nantinya disimpulkan dengan sehat untuk bekerja (fit to work) an
tidak sehat untuk bekerja (unfit to work) oleh dokter penanggung jawab sarana kesehatan.
3. Sehat untuk bekerja (fit to work) adalah keadaan sehat seorang calon tenaga kerja
berdasarkan dari hasil pemeriksaan kesehatan, baik terhadap kondisi fisik maupun
jiwanya sehingga orang tersebut disimpulkan dapat bekerja sesuai dengan bidang
pekerjaannya.
4. Tidak sehat untuk bekerja (unfit to work) adalah keadaan tidak sehat seorang calon tenaga
kerja berdasarkan dari hasil pemeriksaan kesehatan, baik terhadap kondisi fisik maupun
jiwanya sehingga orang tersebut disimpulkan tidak dapat bekerja.
5. Sarana Pelayanan Pemeriksaan Kesehatan adalah tempat pelaksanaan pelayanan
pemeriksaan kesehatan yang memenuhi Pedoman Pelayanan Sarana Pemeriksaan
6.
Kesehatan serta persyaratan yang ditentukan dan ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.
Persetujuan tindakan kedokteran (Informed consent) adalah persetujuan yang diberikan
oleh pasien atau keluarga terdekat setelah mendapat penjelasan secara lengkap mengenai
tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang akan dilakukan terhadap pasien.
7. Laporan Medik adalah catatan tentang kondisi kesehatan CALON PEKERJA pada saat
diperiksa oleh dokter pemeriksa di sarana kesehatan yang memuat pemeriksaan fisik,
laboratorium, radiologi, jiwa dan pemeriksaan khusus.
8. Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada
pasien.
9. Praktek Berkelompok Dokter Spesialis yang selanjutnya disebut PBDS adalah institusi
yang telah mempunyai izin penyelenggaraan praktek berkelompok beberapa dokter
spesialis.
10. Rumah Sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang telah mempunyai izin
penyelenggaraan pelayanan kesehatan sesuai dengan klasifikasi dan jenisnya.
11. Upaya Pelayanan Pemeriksaan Uji Kesehatan (Medical Check Up) di luar institusi RS
adalah merupakan unit mandiri yang berada diluar institusi RS dimana diselenggarakan
pelayanan pemeriksa-an uji kesehatan (Medicalcheck- Up)
12. Izin Operasional atau Penyelenggaraan adalah Izin yang diberikan untuk suatu institusi
pelayanan kesehatan yang telah berjalan sesuai ketentuan persyaratan standar pelayanan
13. Sertifikat Kesehatan adalah surat keterangan sebagai bukti sehat untuk bekerja yang
disimpulkan dari hasil pemeriksaan kesehatan terhadap dan ditandatangani oleh dokter
penanggungjawab sarana kesehatan.
C. ALUR PELAYANAN
Alur pelayanan pemeriksaan kesehatan dapat disusun dengan cara sebagai berikut :
1. Prosedur pendaftaran : verifikasi identitas dan foto calon pekerja yang akan diperiksa
2. Prosedur konseling : penjelasan dan persetujuan pemeriksaan yang akan dilakukan
Penjelasan Informed consent harus mencakup hal-hal sebagai berikut:
a. pemeriksaan kesehatan merupakan persyaratan untuk bekerja
b. pemeriksaan fisik, jiwa, laboratorium dan radiologi merupakan bagian dari
pemeriksaan kesehatan
c. untuk pemeriksaan HIV dan Narkotika Psikotropika, calon pekerja memberikan
kewenangan kepada laboratorium untuk melaksanakan pemeriksaannya
d. Saya memberi kewenangan kepada laboratorium untuk menindaklanjuti hasil
pemeriksaan ini.
3. Prosedur pemeriksaan (fisik, jiwa, laboratorium, radiologi).
4. Prosedur pencatatan dan pelaporan.
5. Prosedur penerbitan sertifikat kesehatan
Alur pelayanan pemeriksaan kesehatan calon pekerja terpampang di ruang pendaftaran
dan dapat jelas terbaca. Alur pemeriksaan kesehatan dibuat agar calon pekerja dapat
mengetahui tahap-tahap pemeriksaan sehingga dapat mempersiapkan diri sesuai urutan
pemeriksaan, tertib, lancar dan teratur.
D. STANDART PEMERIKSAAN
Standart Pemeriksaan Fisik
1. Anamnesis
Dokter pemeriksa kesehatan menegaskan agar pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
dijawab oleh calon TKI dengan jelas dan benar.
a. Riwayat penyakit sekarang
b. Riwayat penyakit dahulu
c. Riwayat perawatan di rumah sakit: pernah dirawat, alasan dirawat, lama dan jenis
d.
a. Berat badan
j. Pemeriksaan Dada
b. Tinggi badan
k. Pemeriksaan Jantung
c. Denyut nadi
l . Pemeriksaan Paru
d. Frekuensi pernafasan
m. Pemeriksaan Abdomen
e. Tekanan darah
n. Urogenital
f. Pemeriksaan mata
g. Pemeriksaan THT
p. Pemeriksaan Ekstremitas
q. Pemeriksaan EKG
i . Pemeriksaan Leher
Pemeriksaan fisik dilakukan secara teliti agar hasil pemeriksaan sesuai
dengan di negara tujuan yang bersangkutan. Selain itu bila diperlukan dapat
menggunakan Spirometri, Audiometri dan lain-lain sesuai permintaan
negara tujuan.
3. Kesimpulan hasil pemeriksaan fisik : ada/tidak ada kelainan (bila ada
kelainan agar dijelaskan).
Standar Pemeriksaan Jiwa / Psikiatrik
Pada pemeriksaan psikiatrik yang bertujuan mendapatkan data tentang fungsi
kejiwaan dapat dilakukan melalui :
1. Kontak verbal antara dokter dengan calon pekerja (anamnesis)
2. Observasi tampakan umum dan perilaku calon pekerja
3. Pengamatan interaksi antara dokter dengan calon pekerja
4. Pengamatan interaksi antara calon pekerja dengan lingkungan
5. Pemahaman humanistik dokter mengenai calon pekerja.
Tahapan pemeriksaan psikiatrik meliputi :
1. Anamnesis
Dokter pemeriksa kesehatan menegaskan agar pertanyaan-pertanyaan
dijawab oleh calon pekerja dengan jelas dan benar.
Adapun pertanyaan yang diajukan adalah sebagai berikut :
a. Hal-hal yang pernah dikeluhkan (dalam setahun terakhir) atau alasan
calon pekerja pernah berobat
b. Hal-hal yang pernah dialami berkaitan dengan jiwa.
2. Pemeriksaan Psikiatrik
Dokter pemeriksa melakukan pengamatan yang meliputi :
a. Penampakan Umum (kesadaran)
b. Sikap dan perilaku motorik
c. Pikiran
d. Perasaan (afek/emosi)
3. Pemeriksaan Penunjang Psikiatrik
Dokter pemeriksa melakukan pemeriksaan penunjang psikiatrik melalui :
neurotik
berat atau psikotik
Standar Pemeriksaan Laboratorium
Kemampuan pemeriksaan laboratorium
kesehatan
terdiri
dari
jenis
kesehatan
sebelum
kerja
(pre-employment
medical
Administratif
(nama,
alamat,
tanggal
lahir,
EKG
Analisis darah rutin
Sertifikat pemeriksaan gigi
b. Kriteria Penerimaan (Fit to Work Criteria):
Kriteria fitness diberlakukan berbeda untuk masing-masing grup pekerja,
Klinik Kesehatan Kerja perlu mendapatkan informasi tentang jenis pekerjaan
yang ada.
c. Pemeriksaan Kesehatan Khusus (Hazard Based Medical Examination)
Pemeriksaan khusus sebagai tambahn harus dilakukan berdasarkan risiko
pekerjaan masing-masing, misalnya audiogram (bagi pekerja yang terpajan
bising), spirometri/test fungsi paru (bagi pekerja yang menggunakan aparatus
pernafasan/ wearing breathing apparatus), antibodi hepatitis B surface antigen
(bagi pekerja kesehatan), pemeriksaan mikroskopik atau kultur feses/ stool culture
or microscopy (bagi penjamah makanan/ for food handlers).
F. SDM KLINIK KESEHATAN KERJA UNTUK PEMERIKSAAN
KESEHATAN SEBELUM KERJA
SDM untuk melaukan pemeriksaan kesehatan sebelum kerja minimal
adalah seperti berikut.
Tuberkulin test
Psiko test
melindungi
keselamatan
pekerja/buruh
guna
mewujudkan
Mengenai
jenis
dalam Permenakertrans
pemeriksaan
No.:
kesehatan
Per-02/MEN/1980
kerja
Tentang
tertuang
Pemeriksaan
harus
melakukan
pemeriksaan
kesehatan
berkala
bagi
tenaga
Periode : apabila terdapat keluhan- keluhan di antara tenaga kerja, atau atas
pengamatan pegawai pengawas keselamatan dan kesehatan kerja, atau atas
penilaian Pusat Bina Hyperkes dan Keselamatan dan Balai- balainya atau atas
pendapat umum di masyarakat. > Pasal 5
Pemeriksaan Kesehatan Khusus dilakukan pula terhadap:
1.
2.
3.
pekerjaan tertentu.
Tenaga kerja yang terdapat dugaan-dugaan tertentu mengenai gangguangangguan kesehatannya perlu dilakukan pemeriksaan khusus sesuai
dengan kebutuhan.
Dari sekian banyak tahap seleksi kerja corporate medical check up biasanya
menjadi tahap paling akhir. Tujuan dari tes kesehatan adalah untuk melihat status
kesehatan tenaga kerja. Hasil dari tes menjadi pertimbangan perusahaaan
mengenai biaya kesehatan pekerja tersebut dan produktivitas kerjanya.
Menurut Dr. Aditya Trisno Nugroho, dokter yang bertugas di Hi-Lab
Diagnostic Center Yogyakarta, pemeriksaan yang dilakukan perusahaan dibagi
menjadi dua yaitu pemeriksaan pre employement dan periodik. Untuk seleksi kerja
yang biasa dilakukan adalah pemeriksaan . pre employement. Pemeriksaan pre
employement masih dibagi menjadi dua yaitu pemeriksaan laboratorium dan non
laboratorium. Pemeriksaan laboratorium terdiri dari pemeriksaan fisik, darah
rutin, kimia darah, imunoserologi, dan narkoba. Sementara pemeriksaan non
laboratorium adalah rontgen untuk melihat fungsi paru dan jantung.
Berikut ini adalah beberapa tes umum yang biasa dilakukan
1. Tensi atau tekanan darah.
Normalnya 120/80 mmHg, tekanan darah tinggi maupun rendah sama-sama
tidak baik. Ini merupakan tanda vital yang penting karena kesehatan jantung
sangat berpengaruh terhadap kesehatan tubuh secara keseluruhan.
2. Tes urin.
Tes ini dilakukan untuk memeriksa fungsi ginjal, mendeteksi beberapa
penyakit, adanya alkohol atau mengkonsimsi obat-obat terlarang.
3. Tes darah.
Hampir sama dengan tes urin, tes darah bisa mendeteksi adanya amfetamin,
kokain, ganja, metamfetamin, opiat, nikotin, dan alkohol. Mendeteksi adanya
virus HIV juga bisa dilakukan dengan menggunakan sampel darah.
4. Rontgen.
Tes ini sering menakutkan bagi para perokok. Kondisi organ dalam dada
terutama jantung dan paru-paru bisa terlihat dengan tes ini.
5. Tes audiometri (pendengaran)
Audiometri adalah pemeriksaan untuk menentukan jenis dan derajat ketulian
(gangguan dengar). Biasanya pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan
headset untuk mengetes telinga bagian kanan dan kiri.
6. Tes fisik.
Tes ini dilakukan untuk memiriksa bagian fisik dari ujung kaki hingga ujung
kepala. Meliputi fisik mata, tinggi badan, berat badan, gigi dan mulut,
kerongkongan, pemeriksaan fisik jantung, perut, pemeriksaan adanya tato,
tindikan, hingga pemeriksaan adanya wasir.
7. Tes visus .
Tes penglihatan mata digunakan untuk memeriksa penglihatan. Menggunakan
kartu snellen yang susunan huruf dan ukurannya bervariasi. Dites mata kanan
dan kiri secara bergantian.
8. Tes buta warna.
Dilakukan dengan menggunakan gambar Ishihara yaitu buku yang berwarna
warni, dimana dalam setiap gambarnya tersebunyi angka tertentu.
Tes kesehatan yang dilakukan pencari kerja bermacam-macam tergantung dari
pekerjaan yang ditawarkan. Misalnya orang yang melamar pekerjaan Petugas
Pemadam Kebakaran harus ikut tes EKG (tes jantung), Threatmil dan juga lari
keliling lapangan bola.
1. Pendahuluan
Perusahaan mempunyai kewajiban mengadakan pemeriksaan kesehatan
terhadap karyawan dan calon karyawannya.
Pemeriksaan kesehatan berkala adalah pemeriksaan kesehatan pada waktuwaktu tertentu terhadap karyawan yang akan dilakukan oleh dokter.
1.1.
Tujuan
Pemeriksaan kesehatan bertujuan sebagai berikut:
Peraturan Perundang-undangan
Peraturan perundangan yang terkait dengan Pemeriksaan Kesehatan
pekerja antara lain adalah:
Untuk
paket F, yakni mereka yang bertugas tetap sdebagai pengemudi mobil atau
forklift. Selain dari mereka yang telah ditetapkan diatas maka dikenakan
sebagai paket A yakni mengikuti mereka yang ada di pekerjaan administrasi
dll.
Untuk Fire brigade dan welders mereka dikenakan paket E (kimiawi).
Untuk mereka dengan multiple exposure, maka dikenakan paket tertentu
ditambah dengan parameter tertentu untuk exposure yang lain. Misalnya
merekja yang terpapar bising tinggi dan panas, maka terkena paket kebisingan
(C) dan sisa selisih terhadap paket D.
4. Frekuensi Pemeriksaan Kesehatan
Untuk pemeriksaan kesehatan berkala dilakukan dengan frekwensi tertentu
sesuai dengan usia karyawan sebagai berikut:
4.1.
4.2.
4.3.
5. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan pemeriksaan penyelenggara harus dapat bekerjasama
dengan fihak perusahaan dalam menetapkan jadwal kerja dengan tetap
memperhatikan kegiatan produksi yang normal.
Legal
Akan di survey oleh Legal Departemen atau HRD.
6.2.
Kesanggupan
yang
dikalibrasi
oleh petugas
yang
terlatih
(bersertifikat).
6.3.
Hasil Pemeriksaan
Hasil pemeriksaan (interim report) harus dapat diterima dalam waktu
maximal delapan hari dari pemeriksaan. Final report diterima paling
lambat setelah 4 minggu dari saat pemeriksaan. Hasil pemeriksaan
diterima dalam database Access program. Interim report memuat hasilhasil pemeriksaan yang penting untuk ditindak lanjuti segera, misalnya
Tuberkulosis, DM, dll.
6.4.
Komunikasi
Penyelenggara harus memberikan konsultasi kepada setiap
karyawan
Limbah
Penyelenggara harus bertanggung jawab atas limbah dari proses
pemeriksaan kesehatan.
6.7.
Kontinuitas
Biaya
Penyelenggara mencantumkan biaya dengan rinci dan disetujui
oleh pihak manajemen.
7. Pencatatan/Recording
7.1.
7.2.
8. Pelaporan/Reporting
8.1.
External
Pelaporan ke DEPNAKER sesuai peraturan yang berlaku
dilakukann oleh fihak perusahaan.
8.2.
Internal
9. Follow Up
Tindak lanjut dari hasil pemeriksaan akan dilaksanakan oleh perusahaan,
khususnya berupa:
-
Lampiran 1.
PAKET GME / MCU
No
Parameter Uji
Ket
Identitas
Riwayat Pekerjaan
Riwayat Kesehatan
Lihat
Lampiran 2
Lihat
Lampiran 2
Lihat
Lampiran 2
Pemeriksan Fisik :
a. Tinggi Badan
b. Berat Badan
c. Tensi meter
d. BMI
e. Pemeriksaan Mata
- Refraksi (visus)
- Buta Warna
(ishihara)
- Funduscopy
- Tonometri
f. Gigi dan Mulut
g. Organ Fisik:
- THT
- Sistem
5
6
Kardiovaskular
- Sistem pernafasan
- Abdomen
- Genito urinary
system
- Central &
peripheral nerv. System
- Kulit
- Lymph Nodes
- Muscle Skeletal
and spinal bones
Rontgen thorax
EKG
a. untuk usia 35 tahun
atau lebih
b. untuk usia 40 tahun
atau lebih
Laboratorium
a. Darah Lengkap
- Leukosit
- LED
- Diff. Count
- Golongan darah dan
rhesus
b. Gula Darah
- Gula darah puasa
1 kali
No
Parameter Uji
PP
c. Fungsi Hati
- SGOT
- SGPT
- Alkali Phosphate
- Gamma GT
- Billirubin direct
- Billirubin indirect
- Billirubin total
d. Fungsi Ginjal
- Ureum
- Creatinin
- Asam Urat
e. Hepatitis Marker
- HBsAg
- Anti HbsAg
f. Urine Rutin
g. Faeces
- Faeces Rutin
- Faeces Culture
Audiometri
Ket
1 kali
9
10
Spirometri
Drug screening test
Catatan:
Paket A: GME / MCU untuk umum dan admin
Paket B: GME / MCU untuk food handler
Paket C: GME / MCU untuk pekerja dengan pemaparan terhadap kebisingan tinggi
Paket D: GME / MCU untuk pekerja dengan pemaparan terhadap suhu tinggi
Paket E: GME / MCU untuk pekerja dengan pemaparan terhadap bahan kimia (solvents, dll)
Paket F: GME / MCU Driver, untuk pengemudi mobil dan forklift.
Lampiran 2.
1. Identitas
QUESTIONNAIRE
Nama Depan
Given Name
Nomor Karyawan
Employee Number
Nama Keluarga
Surename
Nomor File
File Number
Tanggal Lahir
Date of Birth
Jenis Kelamin
Sex
Tempat Kelahiran
Place of Birth
Suku Bangsa
Ethnic Origin
Jumlah Anak
Number of
Children
Status Perkawinan
Marital Status
Pria
Wanita
Bujang / Nona
Menikah
Janda / Duda
Male
Female
Single
Married
Widow / Widower
Departemen
Department
2. Riwayat Pekerjaan
QUESTIONNAIRE
Apakah Pada Riwayat Pekerjaan Sebelumnya Anda Bekerja Berhubungan Dengan Hal-Hal Sebagai Berikut?
Previous Employment, Job Involves and Potential Occupational Hazard Exposures (Choose All Applicable
Gunakan Tanda () Bila Ya
Use () Sign On The Chosen Items
BAHAYA-BAHAYA
HAZARDS
Kebisingan
Noise
Suhu Sangat Panas
Heat Stress
Suhu Sangat Dingin
Cold Stress
Getaran
Vibrasi
Debu
Dust
Bahan Kimia Berbahaya
Toxic Chemical
Cairan Berbahaya
Iritating Fluid
Asap
Fumes
NAMA PERUSAHAAN
COMPANY NAME
Tahun/Year
Tahun/Year
1.
2.
Tahun/Year..
3.
Tahun/Year...
4.
3. Riwayat Kesehatan
QUESTIONNAIRE
RIWAYAT MEDIS / MEDICAL HISTORY
Berilah Tanda ( ) Bila Anda Pernah atau Sedang Menderita Penyakit/Kondisi Berikut Ini :
Please Indicate () If You Ever Suffered From or Are Suffering The Following Conditions
Y N Disease / Condition
Y N Disease / Condition
Head Injury or Concussion
Allergies
Fainting, Blackouts, epilepsy
Tuberculosis
Visual changes
Psychiatric Disorder
Hearing Loss
Sexual Transmitted Disease
Nose, Sinus, Throat, Voice Trouble
Unusual Change of Weight > 5
> 4 Weeks
Kg/Month
Obstetric
or
Gynaecological
Hypertension
Problems
Chronic Skin Problem
Chest Pain / Heart Disease
Chronic Diarrhoea
Malaria / Tropical Disease
Anorexia > 4 Weeks
Operation / Surgery
Gastritis
Back Pain > 4 Weeks
Jaundice / Hepatitis
Thypoid Fever
Chronic Cough > 4 Weeks
Swollen or Painful Joint
Haemorrhoid
Kidney Problem / Urinary Stones
Chronic Abdominal Pain
Vertigo
Diabetes
Other Chronic Disease
Asthma
DPT
POLIO
HEP.
Tetanus
other
QUESTIONNAIRE
Riwayat Kesehatan Keluarga
Obat-Obatan
Anggur
yang
Dialami?
Sering
Digunakan
- Meninggal? Penyebabnya?
Family Health History
Prescribed
Medication
Cause? )
Ayah / Father :
Merokok (batang/hari)
Ibu
Cigarette ( single/day)
/ Mother :
Minuman
(gr/minggu)
Alkohol
Alergi
Terhadap Any
Allergies
Lainnya / Other
Daftar Pustaka
http://abunajmu.wordpress.com/2012/11/13/jenis-pemeriksaan-kesehatan-tenagakerja/
http://www.ecc.ft.ugm.ac.id/index.php?r=berita/detil&id=1584
Kepmenkes No.1158/Menkes/SK/XII/2008
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per-02/MEN/1980