Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Neraca
Merupakan suatu ikhtisar yang menggambarkan posisi harta, utang, dan modal sendiri
suatu perusahaan pada suatu periode
1
Aktiva Lancar
Investasi (Penyertaan)
Aktiva Tetap
Aktiva Tidak Berwujud
Aktiva Lain-lain
Kewajiban:
Modal:
Modal Saham
Agio Saham
Laba Yang Ditahan
2.
Penjualan
Harga pokok penjualan
Laba bruto
Beban usaha
Pendapatan dan beban lain-lain
Laba sebelum pajak penghasilan
2
3.
Pajak penghasilan
Laba bersih sesudah pajak
4.
5.
Membandingkan rasio sekarang (present ratio) dengan rasio-rasio dari waktu yang telah
lalu (histories ratio) atau dengan rasio-rasio yang diperkirakan untuk waktu yang akan
tegantung
kepada
kemampuan
kecerdasan
penganalisis
data
membayar utang-utangnya,
Analis saham, yang tertarik pada efisiensi, risiko, dan prospek pertumbuhan
perusahaan.
Keunggulan dan Keterbatasan Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan merupakan analisis yang paling sering dilakukan untuk
menilai kondisi keuangan dan kinerja perusahaan dibandingkan alat analisis keuangan
lainnya. Analisis rasio keuangan memiliki beberapa keunggulan sebagai alat analisis
sebagaimana yang dikemukakan oleh Harahap (2006 : 298).
Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah dibaca dan
ditafsirkan.
Rasio merupakan pengganti yang sederhana dari informasi yang disajikan laporan
Dengan rasio lebih mudah memperbandingkan perusahaan dengan perusahaan lain atau
atau kelemahan. Menurut Syahyunan (2004 : 82-83) ada beberapa keterbatasan atau
kelemahan analisis rasio keuangan antara lain:
utama dari perhitungan rasio adalah membut perbandingan anntara pos-pos yang
mempunyai hubungan informasi dengan pos-pos lainnya.
Trend dari suatu pos neraca atau aba rugi hanyalah merupakan data, dan belum menjadi
informasi. Ia akan menjadi informasi kalau dikaitkan dengan pos-pos lainnya. Misalkan
kenaikan penjualan dikaitkan dengan: aktiva produktif dalam periode yang sama, harga
pokok penjualan dan biaya operasi.
Kecenderungan naiknya penjualan selama beberapa periode dikaitkan dengan aktiva
yang beroperasi/produktif dalam periode yang sama akan diperoleh informasi besarnya
tingkat perputaran aktiva. Dengan demikian kecenderungan turunnya tingkat perputaran
aktiva menggambarkan perusahaan semakin tidak efisien dalam menggunakan aktivanya. Di
lain pihak untuk menginterprestasikan tingkat pemanfaatan aktiva ini, juga harus berhati-hati
karena rasio ini hanya mengukur:
Hubungan antara penjualan bersih dengan aktiva yang digunakan dan tidak
kadang-kadang dihitung bukan dari aktiva produktif melainkan dari jumlah aktiva. Dengan
contoh kenaikan uang muka biaya sebesar 100%. Kenaikan tingkat persediaan sebesar 10%.
Pada umumnya di dalam menganalisis yang menjadi perhatian adalah suatu perubahan
kenaikan presentase yang besar. Padahal dalam beberapa hal tidak tepat. Bila dilihat
perubahan diatas, maka kenaikan nilai persediaan walaupun kecil (10%) harus mendapatkan
lebih besar daripada kenaikan uang muka.
Menurut Jusuf (2000: 75), common size analysis adalah menganalisis laporan
keuangan untuk satu periode tertentu dengan cara membanding-bandingkan pos yang satu
dengan pos lainnya. Perbandingan tersebut dilakukan dengan menggunakan persentase di
mana salah satu pos ditetapkan patokan 100%. Analisis ini merubah angka-angka yang ada
dalam neraca dan laporan laba rugi menjadi presentase berdasarkan dasar tertentu. Untuk
angka-angka yang ada dalam neraca, common basenya adalah total aktiva. Dengan kata lain
6
total aktiva dipergunakan sebagai 100%. Untuk angka dalam laporan laba rugi, penjualan
neto dipergunakan sebagai 100%.Penyajian dalam common size akan mempermudah
pembaca laporan keuangan memerhatikan perubahan-perubahan yang terjadi dalam neraca.
Analisis ini bertjuan untuk melihat struktur keuangan
perusahaan
dengan
cara
mengkonversi laporan keuangan ke dalam laporan bentuk awam (common size) dengan
menggunakan denominator persentase.
Analisis common-size ialah analisis yang disusun dengan menghitung tiap-tiap
rekening dalam laporan laba-rugi dan neraca menjadi proporsi dari total penjualan (untuk
laporan laba-rugi) atau dari total aktiva (untuk neraca). Laporan keuangan dalam persentase
per-komponen (Common-size statement) menyatakan masing-masing posnya dalam satuan
persen atas dasar total kelompoknya, cara penyusunan laporan keuangan ini disebut teknik
analisis common-size dan termasuk metode analisis vertikal.
Suatu neraca yang disusun dalam persentase per-komponen (Common-size statement)
dapat memberikan informasi sebagai berikut:
DAFTAR REFRENSI