Anda di halaman 1dari 4

PRAKTIKUM BIOLOGI

(Fermentasi)

Oleh:
Iftikhar Ahmad Rajwie
Mutmainna Mustafa
Nurhidaya S.
Sahriani

XII JJ Thomson
SMAN 2 Pangkajene
2014

Kata Pengantar
Puji dan syukur kami haturkan atas kehadirat Allah SWT karena atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan hasil pratikum yang
berjudul Fermentasi. Tak lupa pula shalawat dan salam tetap tercurah kepada junjungan kita,
Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari alam yang gelap gulita menuju alam yang
terang benderang.
Dengan selesainya laporan praktikum ini, tidak lepas dari kerjasama kelompok IIIdan
pihak-pihak lain yang turut membantu dalam proses penyelesaiannya. Oleh karena itu, kami
mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang turut memberikan partisipasi
dalam penyelesaian laporan praktikum ini. Terkhusus kepada guru Biologi, Bapak Suparman
S.Pd, M.Pd, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya karena telah membimbing
kami baik dalam proses pemberian materi mengenai perkecambahan maupun dalam proses
praktikum.
Dalam penyusunan laporan hasil praktikum ini, kami menyadari masih terdapat banyak
kekurangan dan ketidaksempurnaan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
dari berbagai pihak demi penyempurnaan dan perbaikan tugas ini.
Pangkajene, 12 Oktober 2014

Kelompok II

A. Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui proses fermentasi yang terjadi pada pembentukan tape ketan.
Untuk mengetahui faktor yang menyebabkan kegagalan pada proses pembuatan tape.
B. Alat dan Bahan
liter beras ketan hitam
Ragi manis
Larutan gula
Wadah
Tapis
Sendok
C. Langkah Kerja
1. Merendam beras ketan hitam selama 5 jam.
2. Mengukus beras ketan hitam yang telah direndam hingga matang.
3. Menghaluskan ragi dengan mengunakan tapis.
4. Mencampurkan ragi dengan beras ketan. Lalu mengaduk hingga rata.
5. Membulat-bulatkan hasil campuran dan menaruhnya di dalam wadah. Setiap bulatan
diberi larutan gula.
6. Menutup wadah agar tidak ada celah sedikitpun yang dapat dilalui udara. Kemudian,
menyimpan di dalam lemari.
7. Mengamati perubahan yang terjadi setelah 3 hari.
D. Hasil Gambar

E.
Hasil

Pengamatan:
No
.
1.
2.
3.
4.

Perbandinga

Sebelum fermentasi

n
Tekstur beras

Bentuk seperti beras pada

Air
Aroma
Rasa

umumnya
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada

Setelah Fermentasi
Bentuk seperti beras lunak
Ada, meskipun sedikit
Wangi tape (asam)
Agak manis

Sebelum

fermentasi,

beras

ketan

berbentuk seperti beras pada umumnya. Namun, setelah mengalami proses fermentasi

beras ketan tersebut berubah menjadi seperti beras lunak. Selain itu, beras ketan yang
semula tidak berair, tidak beraroma, dan tidak berasa, setelah difermentasi, menghasilkan air
meskipun sedikit yang mengandung alkohol serta menimbulkan rasa asam dan agak
manis.
Meski demikian, namun seharusnya tape yang terbentuk setelah melewati proses
fermentasi adalah tape yang berbentuk lunak seperti nasi. Hal ini terjadi karena sebelum
dikukus, ketan direndam terlebih dahulu. Selain itu, beras ketan yang telah difermentasi juga
seharusnya menghasilkan air yang mengandung alkohol serta menimbulkan rasa asam dan
manis. Kondisi tersebut disebabkan karena pada beras ketan yang berupa karbohidrat
diberikan ragi yang berupa mikroorganisme. Ragi tersebut berfungsi mengubah glukosa
menjadi alkohol dan menghasilkan air. Dengan adanya alkohol, tape ketan bersifat manis
dan agak asam.
Banyaknya ragi yang digunakan disesuaikan dengan jumlah beras ketan. Bila terlalu
banyak akan mempercepat proses fermentasi dan menyebabkan rasa tape menjadi pengar,
bila terlalu sedikit dapat menyebabkan tape yang terbentuk tidak manis dan terasa keras.
Ketan tidak boleh terkena air jika sudah diberi ragi karena akan mematikan ragi
(bakteri) sehingga proses fermentasi tidak berjalan sempurna. Ketan juga harus diletakkan/
disimpan didalam tempat yang kedap udara. Karena jika terkena oksigen, proses fermentasi
juga akan gagal. Faktor lain yang dapat menyebabkan kegagalan dalam pembuatan tape
yaitu: kurang sterilnya tempat pembuatan, pembuat terlalu banyak bicara, pembuat
(perempuan) sedang haid, terlalu banyak memberi ragi, jenis ragi kurang tepat, dll.
Dari faktor-faktor penyebab kegagalan dalam proses pembuatan tape yang tertera di
atas, mungkin beberapa di antaranya adalah faktor yang menyebabkan gagalnya tape yang
kami buat saat praktikum.
F. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan dan hasil pengamatan di atas, kita dapat menyimpulkan
bahwa pembuatan tape dikatakan berhasil apabila menghasilkan tape yang yang berbentuk
lunak seperti nasi menghasilkan air yang mengandung alkohol serta menimbulkan rasa
asam dan manis. Namun, adakalanya proses pembuatan tape tidak berhasil. Hal ini
disebabkan oleh jumlah ragi yang digunakan tidak sesuai takaran, ketan yang telah diberi
ragi terkena air sehingga ragi (bakteri) mati, selama proses fermentasi ketan terkena
oksigen, kurang sterilnya tempat pembuatan, pembuat terlalu banyak bicara, pembuat
(perempuan) sedang haid, jenis ragi kurang tepat, dll.

Anda mungkin juga menyukai