Anda di halaman 1dari 8

ACARA II

REAKSI-REAKSI KIMIA
A. PELAKSANAAN PRAEKTIKUM
Tujuan praktikum :
1. Untuk mengenal berbagai reaksi kimia
2. Untuk menentukan stoikiometri reaksi .
Waktu praktikum : Jumat ,07 oktober 2011
Tempat praktikum : Lanoratorium Kimia Dasar,lantai III Fakultas matematika dan ilmu pengatahuan
alam,universitas mataram
B. LANDASAN TEORI
Adanya reakton larut dalam suatu larutan yang memberikan beberapa keuntungan jika terjadi
suatu reaksi.Misalnya,kita mencampur Kristal bubuk natrium klorida,NaCl,dengan Kristal bubuk
perak nitrat,AgNo3,tidak terlihat ada sesuatu yang terjadi.akan tetapi,jika kedua senyawa ini
masing-masing kita larutkan terlebih dahulu dalam air dan kemudian dicampur,suatu reaksi
yang cepat akan terjadi alas an terjadinya perbedaan dalam keadaan yang padat dan keadaan
cair tidak begitu sukar untuk dipahami.jika Kristal dicampur hanya permukaan luarnya saja yang
dapat kontak,yang berarti hanya senbagian kecil reakton yang mungkin breaksi.jika senyawa ini
dilarutkan dengan mudah bercampur dan menyebabkan terjadinya reaksi diantara kedua
senyawa ini,bercampur dan menyebabkan terjadinya reaksi dantara kedua senyawa tersebut
lebih cepat.
NaCl (ag) + AgNo3(ag)
Agcl (5) + NaNo3( ag )
Kita menggunakan katta (aq) untuk memperklihatkan NaCl,AgNo3 dan NaNo3 berada dalam
keadaan larut dalam pelarut air (aquousolution)dan (5) untuk memperlihatkan AqCl dalam
keadaan padat(solid) .cairan yang terbentuk susu kental dari hasil reaksi campuran disebabkan
oleh munculnya zat padat putih AqCl.zat padat yang terbentuk dalam larutan sebagai hasil suatu
reaksi kimia seperti ini disebutt endapan (prespitat).suatu reaksi kimia dalam larutan tidak selalu
dilihat dengan terbentuknya suatu endapan .Dalam beberapa reaksi terbentuk gas seperti reaksi
antara asam klorido dan natrium karbonat.Kadang-kadang yang terjadi hanya perubahan warna
dan bahkan ada yang kelihatannya tidak terjadi perubahan sama sekali.Hal ini karena senyawa
reakton dan hasil reaksi larut dalm air dan tidak berwarna (Brady,2002:117)
Reaksi kimia dapat dikelompokan menjadi dua yaitu : 1) reaksi kimia yang berlangsung
tanpa perpindahan electron.2) reaksi kimia yang berlangsung dengan terjadinya perpindahan
electron .reaksi reaksi yang terjadi dengan tidak adanya perpindahan electron biasanya
meliputii penggabungan atau pemisahan ion-ion atau molekul-molekul.Contoh reaksi dengan
tidak adanya perpindahan electron terjadi bila larutan berair natrium klorida mengandung ionion natrium dan ion-ion klor,sedangkan larutan perak nitrat mengandung ion-ion perak dan ionion nitrat,bila dua larutan tersebut dicampur maka suatu reaksi kimia terjadi,yang dibutuhkan

dan ditunjukan dengan terbentukknya suatu endapan putih .padaytan putih ini terdiri atas ionion perak dan klor yang bergabung bersama dalam suatu gugusan yang besar ..Pada keadaan
akhir,ion-ion perak te;ah bergabung dengan ion-ion klor untuk membentuk padatan perak
klorida yang tidak larut dalam air dan ion-ion natrium dan ion-ion nitrat tetap seperti semula
.Secara reaksi dapat dinyatakan sebagai berikut:
Ag+(ag) + No3- (ag) + Na+ (ag) + Cl (ag)

AgCl(5) + Na+ (ag) Na+(ag) + No3-(ag)

Singkatan ag menyatakan bahwa ion dalam larutan larutan dan notasi (5) menyatakan bahwa
perak nitrat dibentuk sebagai padatan.Garis miring disebelah kiri dan kanan dari reaksi
menyatakan bahwa ion-ion dihapus yang tidak berubah selama reaksi berlangsung.Namun ini
tidak berarti bahwa ion-ion nattrium dan nitrat hilang dari sistem .Tanda dicoret sekedar untuk
menyederhanakan reaksi
Ag+(ag) + Cl-(ag) AgCl (5)
Reaksi-reaksi yang disertai terjadinya perpindahan electron dari satu atom ke atom lain dikenal
sebagai reaksi oksidasi reduksi lazim dikenal sebagai reaksi redoks.Kebanyakan reaksi kimia
dimasukkan dalam kelompok ini .sebagai contoh penggabungan satu atom natrium dengan satu
atom klor yang dapat dipandang sebagai hasil perpindahan satu electron dari atom natrium ke
atom klor,seperti ditunjukan pada reaksi berikut :
Na+ +Cl Na+ : ClSebuah atom netral natrium memberikan satu electron ke atom netral klor hingga terbentuk
muatan positif Na+ dan muatan negative Cl- (Hardjono,2005:107).
Reaksi kimia dapat digolongkan dalam ( Achmad dan Tupamahu ,2001:32)
1) Reaksi sintesis yaitu pembentukan senyawa dari unsure-unsurnya .Fe+Cl2 FeCl2.
2)reaksi metasintesis yaitu penukaran antar senyawa NaCl + AgNO3 AgCl(15) + NaNo3
. 3) reaksi penetralan atau reaksi asam basa .Hcl +NaOH
NaCl + H2O. 4) reaksi
redoks.K2So3 + o2 K2so4.
Mol merupakan satuan yang paling umum digunakan untuk menunjukan kuantitas suatu zat
kimia . untuk semua zat padat , cair dan gas,kamu dapat menggunakan,mengubah berat menjadi mol(
atau dari mol menjadi berat).untuk gas,kamu harus mengikat konversi dari volum ke mol( atau dari mol
ke volum): pada 0 dan tekanan 1atmosfer,atau ke mol setiap gas menempati kira-kira 22,4 L .oleh
karena itu reaksi sebelumnya yang menggambarkan terjadinya oksidasi karbon berarti bahwa 12 g
karbon yang terbakar dalam 22,4 L o2 akkan menghasilkan 22,4 L karbon dioksida.Banyak sekali zat yang
tidak berwujud dalam bentuk molekul.Contohnya atom-atom yang ada pada sebagian besar zat
anorganik berupa struktur tiga dimensi dimana dimensi setiap atom dikelilingi sejumllah atom
lainnya.Pada Kristal natrium klorida tidak ada pasangan Na dan Cl yang disebut sebagai molekul karena
setiap natrium dikelilingi oleh enam klor dan setiap klor dikelilingi oleh enam natrium(Harold dan
Carles,2004 : 17).

Tak peduli bagaimana ruetnya persamaan keseluruhan,umumnya reaksi berlngsung dalam cara
bertahap yang sederhana ,dengan tiap-tiap tahapnya biasanya melibatkan hanya satu atau dua dan tiga
partikel sebagai pereaksinya .tahap-tahap dengan mana perubahan kimia terjadi biasanya disebut
proses elementer atau reasi elementer .Reaksi hydrogen dan oksigen dikenal yang membentuk
air,merupakan contoh ynag baik mengenai reaksi jalan yang lebih rumit dari pada yang dinyatakan oleh
reaksi keseluruhan.
2H2 + O2

H2O

Reaksi ini ,subyek dari ratusan makalah keilmuan,diduga melibatkan beberapa reaksi elementer
,beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :
H2+O2

H+HO2

H + O2

O+OH

O + H2

H+OH

H + H2O

H2O + OH

H2+OH

H2O+H

H + OH

H2O

Seperti H,O.OH dan H2O,disebut radikal.suatu radikal iialah suatu atom atau gugus atom yang
mempunyai satu electron tak berpasangan atau lebih .umumnya radikal berusia pendek , barang kali
hanya sepersekian persen detik sebelum dengan bertabrakan dan bereaksi dengan partikel lain untuk
membentuk kovalen.(keenan , 1999:512)

G.PEMBAHASAN
Spektrometri massa merupakan cara yang paling baik untuk menentukan massa atom relative
magnesium(mg) karena dengan menggunakan cara ini data yang dihasilkan akan lebih akurat
spektrometri massa adalah yang digunakan untuk menentukan massa atom atau molekul yang
ditemukan oleh franci William aston pada tahun 1919 .Prinsip kerja alat ini adalah pembelokan partikel
muatan dalam medan magnet spektrometri merupakan teknik instrumental untuk membantu
identifikasi dan elusidasi struktur molekul senyawa murni berdasarkan massa molekul relative ionnya
/ion fragmennya.
Pada percobaan ini ,loogam magnesium (Mg)dipanaskan atau dipijarkan dengan mennggunakan tanur
pada suhu tinggi,sehingga energy dari system dan lingkungan mengalami peningkatan dan bisa
bereaks.Diketahui bahwa diudara mengandung sekitar 78,09% nitrogen : 20,95 % oksigen ; 0,93 % Argon
dan 0,04 % Gas-gas lainnya.pada saat pembakaran berlangsung /dalam reaksi senya MgO dengan reaksi

MgO(5)+ O2(g)
MgO (g).hal ini menunjukkan bahwa swgala sesuatu yang terbakar akan bereaksi
dengan oksigen .Dimana logam magnesium setelah mengalami pemijaran selama beberapa menit dalam
suhu tinggi berubah menjadi bubuk berwarna putih.
Magnesium merupakan logam ringan ,putih keperak-perakan dan cukup kuat .Magnesium
mudah terbakar dan mudah ternoda diudara.maggnesium yang terbelah belah secara halus dapat
dengan mudah terbakar terbakar di udara dan mengeluarkan lidah api putih yang menakjubkan .Ketika
magnesium yang telah dipijarkan ditetesi dengan aquades terbentuk gas dan gas tersebut terhalang
oleh kertas lak mus merah (netral) dan terjadi perubahan warna dari kertas lakmus merah menjadi biru
hal itu disebabkan karena gas yang dihasilkan memiliki sifat basa ,Karenna nitrogen bereaksi dengan
magnesium dan ketika ditetesi dengan aquades reaksi yang terjadi adalah Mg2N2(5) + 6H2O (e)
3mg(OH) 2 (5) + 2NH3 (g).
Saat penetesan aquades terjadi reaksi antara magnesium dan air (aquades) ,selain dihasilkan gas
amoniak .karena pada massa atom relative hanya melibatkan magnesium dengan oksigen,maka atom
hydrogen perlu dihilangkan dengan memanaskan kembbali persenyawaan tersebut dalam tanur
sehingga magnesium hidroksida membentuk magnesium oksida dan uap air dengan reaksi Mg ( OH2)(5)
MgO(5) + H2O(g) ketika dilakukan pemijaran krus dan isinya berubah menjadi merah ,halini
menunjukan bahwa kandungan air yang ada telah mmengalami penguapan.

Sebelum krus yang berisi logam Mg dipijarkan dalam tanur ,berat krus kosong sebesar 5,97
gram,berat awal logam mg adalah 0,1 gram dan brat krus yang berisi logam mg setelah dipijarkan /
dipanaskan sebesar 6,14 gram .jadi dapat diketahui berat mgO yang dihsilkan sebesar 0,17 gram
.Berdasarkan hasil percobaan dan analisis data diperoleh massa atom relative mg atau Ar mg sebesar
22,857 .Namun apabila dibandingkan dengan nilai Ar Mg pada system periodic unsure yakni sebesar
24,305 mengalami perbedaan ,hal ini bisa disebabkan oleh banyak factor sehingga diperoleh kesalahan
dalam pengukuran perhitungan maupun pengamatan yang telah dilakukan . hal ini juga ditunjang
dengan persiapan alat yang lebih efektif digunakan sehingga data yang diperoleh lebih akurat .Alat yang
paling mendukung ialah timbangan yang memiliki ketetian yang tinggi sehingga persentasi kesalahan
pengukuran yang didapatkan bisa seminim mungkin.Kesalahan juga dapat terjadi ketika peruses
pembakaran,logam magnesium yang seharusnya dipanaskan atau dipijarkan pada suhu 650 ,ketika
percobaan berlangsung peraktikan memijarkannya hingga 700 ,sedangkan logam magnesium melebur
pada suhu 650 .
H.PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan percobaan yang telah dilakukan bahwa untuk
menentukan massa atom relative (Ar) dari magnesium dapat dilakukan dengan cara
spektrometri massa diperoleh hasil ArMg dalam percobaan sebesar 22,857 gram/mol
sementara dalam SPU (system produk unsure )ArMg=24,305 gram/mol.
2. Saran

sebaiknya peraktikan lebih teliti dan cermat ketika melakukan percobaan dan
pengamatan pengukuran agartidak terjadi kesalahan dan diperoleh hasil yang akurat.

G.PEMBAHASAN
Gas merupakan kumpulan molekul-molekul dengan gerakan kacau balau ,acak tetapi berkesinambungan
,dengan kecepatan yang bertambah jika temperature dinaikkan .Gas memang berbeda dengan cairan (
Yng molekul_molekulnya juga bergerak kacau )karena molekul-molekul gas terpisah jauh satu sama lain
.Molekul-molekul gas selalu bertumbukan dengan molekul-molekul lainya atau dengan dinding bejana
.tumbukan terhadap dinding menyebabkan adanya tekanan.Dalam penentuan tetapann gas dan volume
molar oksigen ada beberapa hokum yang dipelajari diantara : hokum Boile,Gay lussac,carles,Dalton
tentang hokum parsal dan hokum Avogadro.
Percobaan ini adalah untuk menentukan satu mol gas O2 dari senyawa Kcl O3 .digunakan Kcl o3 sebab
bahan tersebut bersifat oksidator sehingga ketika dilakukan pemanasan terhadap bahan tersebut akan
terjadi reaksi 2Kcl O3 2Kcl + 3o2 yang hasil akhirnya diperoleh gas o2 dan senyawa Kcl.Gas memiliki
volume yang sama dengan wadahnya, bila gas tidak diwadahi,volume gas akan menjadi tak hingga
besarnya dan tekananya akan menjadi takk hingga kecilnya.Hal ini dikarenakan pada gas gaya tarik
menarik antara molekul sangat kecil,susunanya sangat tidak teratur letaknya,saling berjauhan dan
bergerak sangat bebas , sehingga bila tidak terdapat dalam wadah tumbukan antara molekulnya
menjadi semakin kecil dan menyebabkan tekanan pada gas semakin kecil diluar wadah.jika ketika reaksi
tersebut menghasilkan gas sedangkanvolumenya tetap (Dalam wadah ) maka tekanan dalam wadah
tersebut akan semakin besar .Besarnya tekanan dalam wadah tersebut menyebabkan terjadinya
perpindahan air yang berada dalam labu bundar / pendesakan air oleh tekanan gas O2.

Besarnya volume gas O2 yang terbentuk dapat diketahui dengan menggunakan persamaan gas ideal
yaitu P.V= NRT danmenggunakan persamaan vander walls untuk agar nyata.pemanasan Kcl O3
bertujuan untuk melepaskan o2 sehingga air yang terdapat dalam labu bundar bisa bergerak dalam
volume O2 yang tertampung bisa diketahui .Selain volume yang ditempati dan jumlah zat ( jumlah mol )
sifat dasar untuk mempelajri gas dan tekanan dan temperaturnya.Tekanan gas pada volume tetap
dapat digunakan untuk membuat sekala temperature yang hamper tidak ttergantung pada identitas gas.

Berdasrkan teori semakin tinggi suhu maka gerakan antara partikel semakin cepat sehingga sering
terjadi tumbukan antara partikel hal tersebut menyebabkan tekanan dalam wadah tersebut bertambah
besar.Hubungan kenaikan temperature pada volume Gas O2 yaitu semakin tinggi suhun yang dihasilkan
oleh reakasi dari peruses penguraian semakin cepat sering ditemukan dengan bertambahnya suhu pada
saat pemanasan . Hukum yang mendasari teori ini yaitu berdasarkan hukum Gay lussac yang

menyattakan bahwa volume dari sejumlah gas tertentu pada tekanan tetap adalah sebanding lurus
.(pada tekanan tetap , volume gas akan meningkat bila temperaturnya di naikkan ).

Hasil percobaan menunjukan bahwa dengan berat Kcl O3 + Mn O2 sebesar 0,9445 gram setelah
dipanaskan dipanaskan dimana seberat mula-mula sebesar 1,2 gram .Pada tekanan 0,94 atm ,pada suhu
35 dihasilkan O2 sebesar 0,26 gram atau 0,008 mol dan volume molarnya sebesar 0,0288 L .pada
perbedaan ini didapatkan tetapan gas ( R ) sebesar 0,001 L atm /mol K namun nilai tetapan gas ( R )
yang diperoleh tidak sama dengan nilai tetapan gas yang telah digunakan secara internasional yaitu
sebesar 0,082 L atm/mol K .Perbedaan nnilai gas ini dapat sdisebabkan oleh beberapa factor yaitu
tekanan yang digunakan tidak pada keadaan standar (STP)atau terjadi kesalahan dalam pengukuran
.suhu yang digunakan ketika perhitungan juga tidak dalam keadaan standar .pada perhitungan akhir
yaitu perhitungan persen O2 yang ada dalam senyawa Kcl O3 dimana diketahui persamaan reaksi 2Kcl
2Kcl +3O2 dibangkan dengan massa Kcl O3 sehingga diperoleh hasil persen O2 sebesar
40,05 %

H.PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan percobaan yang telah dilakukan bahwa penentuan
tetapan gas dan volume molar oksigen dapat menggunakan persamaan gas ideal ,
persamaan vander walls dimana tetapan gas internasional ( R )= 0,082 L atm/mol K
namun diperoleh nilai (R) = 0,011 L atm/mol K dan volume molar O2 = 0,0288 L
2. Saran
Sebaiknya peraktikan harus lebih teliti dan berrhati-hati dalam melakukan pengamatan
sehingga diperoleh data yang lebih akurat.

G.PEMBAHASAN
Pad prakktikum bertujuan memppelajari reaksi kesetimbangan komplek besi ( III ) tiosianat dimana
pada percobaan pertama kesetimbangan besi (III) tiosianat,10 nc KSCN direaksikan dengan 2 tetes Fe (
No3) 3menghasilkan senyawa berwarna merah tua yang disebabkan terbentuknyya system ion
terkoordinasi larutan tersebut dibagi menjadi 4 tabung pada tabung pertama dijadikan sebagai larutan
standar.Tabung kedua direaksikandengan KSCN pekat yang mempunyai warna bening dihasilkan
perubahan warna menjadi merah pekkat dibandingkan dengan warna larutan ditabung pertama.Hal itu
terjadi karena dengan menambahkkan ion SCN dari ionisasi llarutan KSCN menyebabkan larutan standar
menjjadi lebih merah berarti ion fe SCN 2+ bertambah .pada system kesetimbangan diatas

,penambahan ion SCN menyebabkan kesetimnbangan bergeser kearaah ion fe (SCN) 2+ yng merupakan
pengaruh konsentrasi dimana telah dijelaskan jika konsentrasi diperbesar ,maka reaksi bergeser
menjauhi zat terebut ,jika konsentrasi zat diperkecil,reaksi akan bergeser mendekati zat tersebut.Hal itu
juga sama terjadi pada tabung III dimana penambahan l;arutan ( fe (No3)3) menyebabkan penambahan
ion Fe 3+ menyebabkan kesetimbangan bergeser kkearah ion Fe SCN 2 + karena pengaruh factor
konsentrasi pula.Warna larutan yang dihasilkan lebih pekat dibandingkan dengan tabung I dan tabung II
konsentrasi semakin tinggi .Sedangkan pada tabung reaksi 4 larutan yyang direaksikan dengan beberapa
butir ( kristal )Na2Hpc4 menggakibatkan warna merah larutan standar mengghilang dan menjadi warna
putih keruh ,Hal itu disebabkkan Na2 HpO4 berfungsi untuk mengikat ion Fe 3+ untuk menjjadi kondisi
tetap dalam kesetimbanggan ion fe3+ dan ion SCN berarti harus terjadi pergeseran kearahnya maupun
kearah zat lainnya tergantung perubahan konsintrasi yang terjadi pada tabung reaksi I dan II .

Dalam percobaan tentang kesetimbanggan besi (3) tiosianat yang semakin diencerkan dilakukan
sebanyak empat kali yang menyebabkan terjadinya perubahan warna , dan molaritas larutan .Dimana
intensitas warna dan molaritas larutan tiap kali penngenceran semmakin berkurang .Hal itu disebabkan
karena pengaruh volume yang semakin ditambbahkan walaupun konsentrasii larutan berbeda .apabila
volume diperbesar reaksi akan bergeser ke jumlah koefisien yang besar dan apabila volume di
perkecil,reaksi akan bergeser ke jumlah koefisien yang kecil.

Berdasrkan pengamatan dan hasil analisis data diperoleh hasil tetapan atau konstanta kesetimbangan
suatu zat atau larutan tidak konstan dilihatt dari harga Kc sementara seharusnya konstanta
kesetimbangan suhu zat tuidak akan berubah walaupu konsentrasi zat yang dicampurkan berubah
ubah.DImana konstanta / tetapan kesetimbangan merupakan nilai perbandngan antara perkalian
konsentrasi produk dengan perkalian masinmg-masing senyawa yang bereaaksi atau perkalian
konsengtrasi reaktan yang dipangkatkan dengan koefisien masing-masing konsentrasi larutannya
dalam percobaan apabila volume diperbesar maka tekanan larutan akan semakain kecil begitupun jika
volume diperkecilkan maka akan menyebabkan tekanan larutan semakin besar namun hal itu hanya
bisa terjadi apabila koefisiennya tidak sama .karena dalam percobaann jumlah koefisien senyawanya
sama maka factor yang memppengaruhi pergeseran kesetimbangan konsentrasi dan volume.karena
melalui pengenceran konsentrasi semakin berkurang atu kecil karena bertambahnya volume . namun
hasil tetapan kesetimbanggan yang diperoleh tetap tidak konstan karena pengaruh beberapa factor
salah satunya kurangnya ketelitiian praktikan ketika melakukan percobaan,teruutama saat
mmenyamakan intensitas warna tabung standar dengan tabung 2,3 dan 4 dimana jika kurang teliti
dalam mengamati warna pada tabung 1 akan mempengaruhi jumlah larutan yang ditambah atau
dikurangi pada ttabung 1 sehingga akan mempengaruhi tinggi larutan dalam larutan dalam
tabung,karena pengukuran ini akan mempengaruhi langkah-langkah perhitungan selanjutnya .

H.PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pengamatan bahwa
Dalam reaksi kesetimbangan komplek besi (3) iosianta factor yang pali8inng
mempengaruhi konsentrasi dan volume dimana dua factor ini mempengaruhi
kesetimbangan .
2. Saran
Sebaiknya perhatikan lebih teliti dalam melakukan pengaturan pengamatan terutama
dalam menggamati intensitas warna,agar mendapatkan data dan perhitungan yang
sesuai dengan yang diharapkan.

Anda mungkin juga menyukai