Disusun Oleh :
Muhammad Arfian Zakaria
1341170035
Nurul Apriliana
1341170063
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
DI PT. PJB UNIT PEMBANGKIT BRANTAS PLTA SUTAMI
Jl. Basuki Rahmat 271 Karangkates, Sumber Pucung, Malang 65165
Jawa Timur-Indonesia
Disusun Oleh :
Muhammad Arfian Zakaria
1341170035
Nurul Apriliana
1341170063
Dosen Pembimbing 2
Mengesahkan,
Ketua Jurusan Teknik Elektro
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PENGGUNAAN TRANSFORMATOR di PJB UP BRANTAS
PLTA SUTAMI
Disusun Oleh :
Muhammad Arfian Zakaria
1341170035
Nurul Apriliana
1341170063
UP
BRANTAS
Karangkates, 9 September 2016
Menyetujui,
Pembimbing Lapangan
Mengetahui,
Kepala PLTA SUTAMI
Supeno
NID 6385060 JA
Yantoro
NID 6185161 JA
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat
melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) serta dapat menyelesaikan Laporan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) tepat waktu dan tanpa adanya halangan yang
3
berarti.
Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini berjudul Penggunaan
Transformator Pada Pembangkit Listrik Tenaga Air Sutami Di PT. PJB UP
Brantas. Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini telah penulis laksanakan dengan baik
di PT. PJB UP Brantas PLTA Sutami mulai tanggal 1 Agustus 2016 sampai 9
September 2016, yang berlokasi di Jl. Basuki Rahmat 271 Karangkates,
Sumberpucung, Malang 65165.
Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini merupakan tugas yang harus
diselesaikan oleh Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Program Studi D-IV Teknik
Elektronika di Politeknik Negeri Malang.
Penulis menyadari bahwa terlaksananya kegiatan Praktek Kerja Lapangan
(PKL) dan penulisan Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dapat
diselesaikan berkat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan
ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Bapak Supriatna Adhisuwignjo, ST, MT., selaku Kepala Jurusan Teknik
Elektro Politeknik Negeri Malang.
2. Bapak Ir. Totok Winarno,MT., selaku Kepala Program Studi D4 Teknik
Elektronika Politeknik Negeri Malang.
3. Bapak Eka Mandayatma dan Ibu Beauty Anggraheny I selaku dosen
pembimbing PKL yang dengan sabar memberikan pengarahan dalam
penulisan laporan ini.
4. Bapak Supeno selaku Unit Head yang memberikan ijin pada kami
sehingga kami dapat melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di PT.PJB UP
Brantas.
5. Bapak Yantoro yang telah memberikan bimbingan dan memberikan
pemahaman materi selama pelaksanaan Praktek Kerja Industri serta dalam
pembuatan laporan.
6. Ibu Ani selaku HRD yang telah memudahkan kami untuk mengenal staf
dan karyawan perusahaan serta informasi tentang perusahaan.
7. Seluruh pegawai dan staf PT.PJB UP Brantas yang telah membantu dan
memberikan keterangan yang kami perlukan selama praktek kerja
lapangan (PKL).
Penulis menyadari bahwa Laporan Kerja Praktek ini masih begitu banyak
kekurangannya, oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan demi
kesempurnaan Laporan ini. Penyusun berharap semoga Laporan ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iii
KATA PENGANTAR..............................................................................................iv
DAFTAR ISI...........................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................ix
DAFTAR TABEL.................................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan.....................................................1
1.2 Pengertian Praktek Kerja Lapangan.............................................................2
1.3 Tujuan...........................................................................................................2
1.4 Manfaat Praktek Kerja Lapangan.................................................................3
1.5 Batasan Masalah...........................................................................................3
1.6 Tempat dan Waktu........................................................................................4
1.7 Metode Pengumpulan Data..........................................................................4
BAB II PROFIL PERUSAHAAN...........................................................................6
2.1 Sejarah PT. PJB............................................................................................6
2.2 Visi dan Misi PT. PJB...................................................................................6
2.3 Profil PT. PJB UP Brantas............................................................................7
2.4 Profil PLTA Sutami.....................................................................................8
2.5 Lokasi dan Tata letak PT.PJB BRANTAS PLTA SUTAMI......................10
2.6 Struktur Organisasi Perusahaan.................................................................12
2.6.1 Struktur Organisasi PT Pembangkit Jawa-Bali................................12
2.6.2 Struktur Organisasi PLTA Sutami...................................................13
2.7 Uraian Tugas..............................................................................................13
BAB III DASAR TEORI.......................................................................................15
3.1 Sarana dan Prasarana..................................................................................15
3.1.1 Bendungan Karangkates..................................................................15
3.1.2 Bendungan Lahor.............................................................................17
3.1.2 Pintu- Pintu Air................................................................................19
4.2 Transformator.............................................................................................60
4.2.1 Pengertian Transformator.................................................................60
7
Kesimpulan...............................................................................................85
5.2 Saran..........................................................................................................86
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................87
LAMPIRAN...........................................................................................................89
DAFTAR GAMBAR
10
11
12
DAFTAR TABEL
13
1.3
Tujuan
Dalam pelaksanaan kerja praktek ini, penulis mempunyai tujuan
sebagai berikut:
Tujuan Umum:
1. Untuk memenuhi persyaratan pelengkap dalam matakuliah kerja
praktek pada Jurusan Teknik Elektro Prodi Teknik Elektronika D4
Politeknik Negeri Malang.
2. Untuk mendapatkan pengalaman kerja sekaligus menggabungkan
antara teori yang diperoleh dari bangku kuliah dengan kenyataan di
lapangan kerja.
3. Untuk melatih ketrampilan, kreatifitas, sikap serta pola bertindak di
dalam lingkungan kerja yang sesungguhnya.
Tujuan Khusus :
1. Mempelajari Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Air yang diterapkan
oleh PT. PJB UP BRANTAS PLTA SUTAMI
2. Untuk mengetahui Penggunaan Transformator di PLTA SUTAMI
1.4
2.
3.
4.
1.5
Batasan Masalah
Dikarenakan tidak semua hal yang dapat kami pelajari sewaktu
Waktu
Tempat
1.7
Metode Observasi.
Metode pengumpulan data dengan pengamatan langsung pada
Metode Litelatur.
Metode
pengumpulan
data
dengan
cara
mencatat
atau
menggunakan data baik seluruh atau sebagian dari data yang terdapat di
perusahaan, yakni berupa arsip-arsip, katalog, manual dll. Pengumpulan
ini diperoleh dari perusahaan dan perpustakaan.
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
2.1
Pada tahun 1945 dibentuk perusahaan listrik dan gas. Setelah itu pada
tahun 1965 dipecah antara perusahaan listrik dan gas. Kemudian perusahaan
listrik tersebut menjadi nama Perusahaan Listrik Negara (PLN) dengan status
perusahaan umum. Pada tahun 1982 restrukturisasi dimulai di Jawa-Bali dengan
perusahaan unit sesuai fungsinya, yaitu unit PLN pembangkit dan penyaluran.
Pada tahun 1994, status PLN diubah menjadi Persero. Pada tahun 1995
dilakukan restrukturisasi di dalam PT. PLN (Persero) dengan membentuk dua
anak perusahaan di bidang pembangkitan yang bertujuan memisahkan misi sosial
dan misi komersial yang diemban.
Pada tanggal 3 Oktober 1995 Pt. Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa-Bali
II atau yang lebih dikenal dengan PLN PJB II berdiri. Tujuan utama dibentuk PLN
PJB II adalah untuk menyelenggarakan usaha ketenagalistrikan yang bermutu
tinggi serta handal berdasarkan prinsip industri dan niaga sehat dan efisien. Pada
tahun 2000, PLN PJB II berubah nama menjadi PT. Pembangkitan Jawa- Bali.
Saat ini, PJB memiliki 13 unit pembangkit dengan kapasitas terpasang 6.536 MW
dan asset setara kurang lebih Rp. 41,5 tryliun. Didukung 2.203 karyawan, mutu,
kehandalan, dan layanan yang diberikan mampu memenuhi standart internasional.
2.2
misi yang menjadi tujuan yang hendak dicapai oleh perusahaan tersebut. Adapun
kelola
No.
Unit Pembangkitan
Daya Terpasang
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
2 x 14,5 MW
3 x 35 MW
2 x 27 MW
4,5 MW
2 x 18 MW
4,48 MW
5,6 MW
3 x 5,8 MW
3 x 3,6 MW
2 x 0,9 MW
1,4 MW
3 x 0,9 MW
2,2 MW
6,5 MW
2 x 5 MW
perikanan, dan lain-lain. Merupakan manfaat sampingan yang bisa dirasakan oleh
masyarakat.
Pelaksanaan proyek serbaguna karangkates, pada dasarnya dibagi menjadi
dua
tahap :
1.
ditangani
oleh
dan
pembangunan
badan
pelaksana
pelengkap
proyek
induk
GAMBAR PETA
10
11
12
2.6.2
Enginer Mesin
Operator
I.Kepala Jaga
- Hariono
-Moh.Daris Syaifudin
- M.Munthohari
- Budiyono
-Tedik Munthoha
- Sutiawan
- Dhimas Arya
Enginer Listrik
Adminitrasi
Staf Gudang
-Zuhro
-Hendra Kurniawan
- Slamet M
-Yantoro
-Dwi Rianto
-Nuris Mahmuda
II.Operator CCR
- Imam Subekti Enginer Kontrol Instrumen
- Afik Muhtashin
-Sutaji
- Farikh Muhtashin
- Moh. Syaiful Bakrie
Analis LK3
III.Operator Lokal
- Markus Y.P
- Arfaan Rockmanu
- Dwi Suryono
- Gama Ari Wijaya
-Sri Subagidjo
Helper
-Suprapto
-Fepi
2.7
Uraian Tugas
1. Kepala PLTA
Bertanggung Jawab atas segala kelangsungan operasi pemeliharaan
di PLTA Sutami.
13
2. Pemeliharaan Mesin
Bertanggung Jawab terhadap perawatan pemesinan pada PLTA sutami.
3. Pemeliharaan Listrik
Bertanggung Jawab terhadap perawatan kelistrikan pada PLTA
sutami.
4. Pemiliharaan Kontrol
Bertanggung jawab terhadap perawatan kontrol dan instrumentasi pada
PLTA Sutami.
5. Lingkungan , Keselamatan dan Kesehatan kerja
Bertanggung jawab terhadap kondisi lingkungan dan pelaksanaan K3
6. Gudang
Bertanggung jawab terhadap keluar masuknya barang dari gudang.
7. Operator
Bertanggung jawab terhadap pengoperasian unit pembangkit pada
PLTA Sutami
14
BAB III
DASAR TEORI
3.1
3.1.1
Bendungan Karangkates
a.
Waduk
Waduk PLTA SUTAMI berasal dari dua waduk yaitu waduk
Sutami dan waduk Lahor. Waduk ini berfungsi untuk menampung air
hujan.
Bendungan
Bendungan digunakan untuk tempat menampung air dalam jumlah
besar yang berguna sebagai penggerak turbin. Selain itu bendungan juga
berfungsi untuk pengendalian banjir.
15
f.
Terowongan Pengelak
Terowongan pengelak berfungsi untuk irigasi bila turbin tidak bisa
Bendungan Lahor
a.
Waduk
16
b.
Bendungan
c.
17
Terowongan Penghubung
Terowongan penghubung
Waduk lahor
Waduk Karangkataes
18
3.1.2
19
saluran
pembuangan
air
setelah
turbin
beroperasi.
terjadi pada pipa pesat apabila debit air yang masuk ke turbin berkurang
atau berhenti. Surge Tank merupakan bagian pengaman PLTA jika terjadi
perubahan tekanan baik karena perubahan elevasi waduk, tekanan
gelombang dan adanya water hammer akibat benturan dari waduk Setiap
terowongan tekan dilengkapi dengan sebuah tangki pendatar.
20
fungsinya untuk mengalirkan air dari terowongan tekan menuju turbin. Hal
yang perlu diperhatikan dalam pemilihan penstock untuk PLTA adalah
diameter. Dimana semakin kecil diameter maka kecepatan air dalam
penstock akan semakin naik untuk debit yang sama, kerugian
pada
penstock disebabkan debit air dan tinggi jatuh yang relatif kecil dan
ketersediaan material di daerah lokal.
21
gelembung-gelembung
uap
air
yang
dapat
23
3.1.6.2 Generator
Generator PLTA Sutami terdiri dari 3 unit. Generator
terletak dilantai B2. Pada masing-masing generator dihubungkan ke
turbin dengan bantuan poros dan gearbox. Setiap generator terdapat
bantalan yaitu upper bearing, lower bearing dan trush bearing.
Memanfaatkan perputaran turbin untuk memutar kumparan magnet
didalam generator sehingga terjadi pergerakan elektron yang
membangkitkan arus AC yang menghasilkan tegangan listrik
sebesar 11 KV untuk setiap generator unit 1,2 dan 3.
24
terbuka penuh dan pada waktu tidak beroperasi inlet valve tertutup.
Inlet valve digerakkan oleh servo motor yang bekerja secara
hidrolis. Pada inlet valve terdapat by pass valve yang berfungsi
untuk menyamakan dan menyeimbangkan tekanan pada penstock
dengan tekanan pada spiral case. By pass valve dipasang secara
paralel dengan inlet valve dengan bagian belakang dan bagian
depan inlet valve. Apabila tekanan sama inlet valve akan dibuka.
25
27
3.1.6.7 Transformator
Transformator adalah suatu mesin listrik yang digunakan
untuk mentransfer daya dari sisi primer ke sisi sekunder.
Untuk memenuhi kebutuhan pada PLTA Sutami, transformator
terdapat 3 jenis
Utama),
Transformator (SST).
1. Main Transformer (Transformator Utama)
Masing-masing terdiri dari 3 transformator satu fasa
dimana lilitannya terendam dalam minyak. Fungsi dari main
transformator adalah untuk menaikkan tegangan yang dihasilkan
generator utama ke tegangan transmisi 154 KV.
28
Gear
berfungsi
untuk
memutuskan
atau
30
adalah
suatu
alat
yang
digunakan
untuk
31
Peralatan Bantu
3.1.7.1 Governor
Governor digunakan untuk mengubah besaran listrik
menjadi besaran mekanis yang masih kecil sehingga dapat
mengatur pemancar air agar sesuai dengan kebutuhan. Biasanya
dilengkapi dengan servo motor sebagai penguat besaran mekanis
tersebut. Governor digerakkan oleh poros dari turbin dengan
perantara roda gigi atau sabuk.governor digerakkan oleh servo
32
motor yang energinya diambil dari aliran oli dari pompa roda gigi
dan dengan mengatur katup control.
Governor dibedakan menjadi :
a. Mechanical governor menggunakan sistem lama yaitu dengan
belt.
b. electrical governor menggunakan sistem baru yaitu dengan
PMG.
Fungsi Governor :
1. Mengatur kecepatan
2. Mengatur frekuensi
3. Mengatur tegangan output generator
Pada saat turbin berputar normal karena beban telah
seimbang dengan laju pancaran air, oli yang dipompa oleh roda gigi
ke katup pengatur akan kembali lagi ke bak penampungan karena
kedudukan katup pengatur dalam keadaan normal. Begitu
puladengan katup jarum dalam keadaan diam karena servo motor
tidak bekerja.
Sewaktu putaran turbin naik, gaya sentrifugal juga akan
naik yang akan mengakibatkan turunnya kedudukan pendulum,
pendulum merupakan bagian utama dari governor yang berada di
katup distribusi dan peralatan-peralatan kontrol.
Keadaan naik dan turunnya pendulum ditransmisikan untuk
menggerakkan valve, katup pendulum, katup kontrol dan katup
guide vane. Jika pendulum turun maka valve akan menutup dan
juga sebaliknya. Dengan demikian kecepatan turbin akan
33
34
65 S
MOTOR PENDULUM
START AND STOP DEVICE
PENDULUM
LOAD LIMIT
PILOT VALVE
CONTROL PISTON
SERVO MOTOR
GUIDE VANE
TURBINE
GENERATOR
35
Ujung kanan dari pilot restoring lever bergerak turun menekan pilot valve bushing ke bawah dan menutup lubang saluran oli ke sisi
Putaran bertambah dan fly ball mengembang keluar
Guide
Stopper
vane
pada
bergerak
pilot valve
kearah
restoring
menutup
level membebaskan bushing pilot valve dari tekanan ke bawah dan spring m
Control piston didorong oleh oli
Servo motor berhenti bergerak dan guide vane berada pada posisi pembukaan baru
Main distributing valve pluyer bergerak keatas dengan jarak langkah sama dengan saat gerak turun
Pluyer dashpot yang besar juga pada posisi baru
36
3.1.7. Battery
Battery digunakan sebagai sumber DC pada saat awal
start untuk proses eksitasi. Satu set baterai terdiri dari 85 sel baterai
yang ditempatkan dalam ruang kontrol terhadap peralatan dan
penerangan darurat.
37
39
Sistem Pelumasan
3.1.8.1 Lubricating Oil
Sistem pelumasan minyak berfungsi untuk melumasi
bantalan-bantalan pada turbin dan generator dengan sistem
sirkulasi minyak yang dipaksakan (compression). Untuk melumasi
upper guide bearing digunakan sistem pelumasan dengan sistem
pompa (gear pump). Untuk lower guide bearing dan thrust bearing
menggunakan aksi sentrifugal minyak sendiri yang diakibatkan
putaran shaft (thrust runner). Debit minyak untuk upper guide
bearing adalah 20 lt/menit dan turbin guide bearing adalah 40
40
lt/menit.
system
berfungsi
untuk
mengurangi
atau
41
yang melalui gravity head. Peralatan yang digunakan adalah head cooling
water tank (terletak di belakang gedung central), reducing valve yang
terdiri dari sebuah tank, untuk 3 unit pembangkit, dengan 2 buah main
strainer untuk masing-masing unit, pipa saluran dan valve.
Sistem sirkulasi air pendingin:
a. Air pendingin diambil dari penstock sebelum inlet valve melalui pipa
diameter 20 mm, disalurkan menuju cooling water tank
melewati
dengan
sebagai
untuk
valve
42
bergantian
yang memerlukan.
c. Dari pipa outlet main strainer, air disalurkan ke cooler water supply
untuk
pendingin oil sump tank dan water cooling valve, air yang disalurkan ke cooler
water supply untuk pendingin oil sump tank (pressure oil sistem ), menggunakan
pipa dengan diameter 25 mm keempat buah oil cooler dan seterusnya melewati
water flow relay,
3.
4.
bearing.
Water Shaft Seal (Sealing Box).
Untuk 2 dan 3 setelah air cooler, air dibuang ke outlet draft tube
yang sebelumnya melewati water flow relay. Water shaft seal adalah
suatu sistem penyekat air pada head cover dan main shaft yang
menggunakan bushing dan semprotan air bersih yang berfungsi sebagai
real.
Distribusi air pendingin adalah sebagai berikut :
-
Shaft sealing
Oil Cooler (Oil Pressure System Sump Tank)
: 30 lt/menit
: 90 lt/ menit
: 60 lt/ menit
: 100 lt/menit
: 300 lt/menit
43
44
45
46
1.
47
Brake tekanan udara (63AIX) normal ( tekanan tidak lebih kurang dari
8 Kg/cm2)
2. Inlet Valve/ Tahap pembukaan katup air
Dengan memutar master controller dari posisi stop keposisi
Inlet Valve maka proses yang terjadi yaitu mula mula by pass valve
(katup samping) akan membuka sampai casing (rumah turbin) terisi penuh
dengan air sehingga besar tekanan dibagian dalam degan bagian rumah
turbin tersebut sama.
Setelah kondisi ini tercapai, maka inlet valve /katup pintu masuk
(21) akan membuka secara perlahan lahan hingga penuh terbuka.
Pembukaan ini membutuhkan waktu kurang lebih 110 120 detik setelah
master controller diputar ke posisi inlet valve, yang mana hal ini akan
diikuti dengan menyalanya lampu indikator inlet valve.
Ketika master controller dipindah keposisi inlet valve, maka secara
otomatis mekanis batas beban (load limit) akan membuka 20 %, karena
bekerjanya master controller 4 -1, sehingga motor 77M bekerja.
3.
48
menyala
49
dikatakan teah siap untuk dibebani sehingga pada saat itu master
controller dapat diputar ke posisi Load. Jika bebena unit pembangkit
telah mencapai 1,5 MW, maka lampu indikator Load akan menyala.
Dalam operasi pembebanan digunakan sistem pembebanan dengan
frekuensi konstanta 50 Hz , sehingga bila keluaran generator telah
mencapai harga maksimumnya maka relay kontrol daya (91LP) akan
bekerja untuk membatasi, yang mana hal ini ditandai dengan menyalanya
lampu indikatorPower Limit.
a.
Pengaturan Pembangkitan
Pengaturan pembangkitan adalah pengaturan jumlah daya yang
50
menurunkan
Pemindahan Beban
Pemindahan beban dari unit pembangkit yang satu ke unit
dilakukan secara normal ( satu kali gerakan ) yaitu dengan memutar posisi
master controller dari posisi Load ke posisi Stop. Disamping itu unit
pembangkit dapat pula berhenti secara tidak normal yaitu dengan
Emergency Stop apabila terjadi kesalahan kesalahan listrik yang serius
51
otomatis.
Field Breaker (41) membuka dan tegangan akan turun.
Guide vane menutup penuh dan mengunci, inlet valve akan menutup
penuh sehingga kecepatan turbin dan generator akan turun.
Emergency stop
: 86 -1
52
Quick stop
: 86 2
No Load No Excitation
: 86 3
Khususnya mengenai relay relay yang digunakan dan proses kerja dari
lock out (86 -1 ), (86 -2), (86-3) untukk pemberhentian tidak normal.
3. Pemeliharaan Secara Umum
Pemeliharaan merupakan syarat yang sangat penting untuk
memperpanjang umur ekonomis peralatan dan menjaga keandalannya dari
semua unit pembangkit listrik.
Pekerjaan pemeliharaan di PLTA Sutami, terdiri dari pekerjaan :
-
Inspeksi
Perbaikan
Penyempurnaan
Penyetelan
Pengujian
Pencatatan
53
g. Suhu
h. Kekuatan Sambungan
i. Pembersihan
2. Pemeliharaan tingkat dua mingguan, meliputi pekerjaan : pemeriksaan
seluruh bagian penting yaitu Megger, Oli, Grease, Valve, Strainer, dan
peralatan pembersihan.
3. Pemeliharaan tingkat tiga bulanan, meliputi pekerjaan : Pemeriksaan
seluruh bagian peralatan yaitu: Baut Pengikat, Grease, Filter, Megger,
motor motor Control System, Wie Rope dan pembersihan menyeluruh
dari bagian bagian peralatan Filter, Strainer, Flow Relay, dan Fan
Coil.
4. Pembersihan tingkat empat kwartal, meliputi pekerjaan :
a. Pembersihan oli pada Lubrication Oil System dan Pressure Oil
System.
b. Pembersihan Oil Cooler.
c. Pemeriksaan dengan teliti dari peralatan penting.
5. Pembersihan tingkat lima tahunan, meliputi pekerjaan : pemeriksaan
secara teliti (menyeluruh) dari seluruh peralatan unit pembangkit dan
peralatan umum (gap gap turbin, kondisi Runner, Relay , Air Cooler ,
Transformator)
4.
54
Konfigurasi SCADA pada PLTA Sutami terdiri dari 3 unit :Unit 1,Unit 2 dan
Unit 3
Dari masing masing unit dilengkapi dengan seperangkat Rack
yang berisi masing masing rangkaian integrasi PLC. Satu buah Rack yang
berisi 3 buah komputer server serta 3 buah LCD monitor yang berada diatas
meja operator.
BAB IV
STUDI KASUS
4.1
berikut :
55
apabila
terjadi
gangguan
atau
di
stop
atau
dilakukan
ke
pusat
beban. Tegangan
56
tinggi
tersebut kemudian
Mulai
Dam Cadangan
Penstock
Generator
Transformer
Selesai
Listrik
Pada musim penghujan biasanya curah hujan terjadi sangat
berlimpah. Akibatnya dapat menyebabkan ketidakseimbangan antara air
yang masuk (inflow) dengan kapasitas debit yang direncanakan. Dengan
demikian diperlukan suatu langkah khusus untuk mengatasi permasalahan
tersebut. Hal ini pernah terjadi seperti pada tahun Mei 2006 di bendungan
Sutami mengalami elevasi air tertinggi, yaitu 272,5 meter diatas
permukaan laut (mdpl). Adapun batas terendah PLTA untuk bisa
beroperasi dan menghasilkan pembangkit listrik tenaga air adalah 253
(mdpl).
Dengan demikian alternative yang dapat diambil untuk penanganan
masalah tersebut adalah dengan mengalirkan.
Air
Intake
Penstock
Turbin
Reservoir
listrik.
Bendungan cadangan (lower reservoir). Air yang keluar dari turbin
ditampung di lower reservoir sebelum dibuang disungai.
Pada saat beban puncak air dalam lower reservoir akan di pompa
58
Transformator
Pengertian Transformator
Transformator adalah suatu mesin listrik yang digunakan untuk
mentransfer daya dari sisi primer ke sisi sekunder. Alat ini digunakan
untuk menaikkan
dan
menurunkan
tegangan.
Transformator
digunakanlah
Transformator yang
beberapa
Transformator
yang
mana
ada
60
dihasilkan
generator
menjadi
tegangan
tinggi
yang
: 11000/110V
: Metriso
61
transformator
yang
digunakan
untuk
belitan
pada
belitan
primer
atau
sekunder.
62
: Metriso
Transformator
yang
digunakan
untuk
63
4.2.3
Bagian-bagian Transformator
4.2.3.1 Inti Besi
Inti besi digunakan sebagai media mengalirnya flux yang
timbul akibat induksi arus bolak balik pada kumparan yang
mengelilingi inti besi sehingga dapat menginduksi kembali ke
kumparan yang lain. Dibentuk dari lempengan- lempengan besi
yang tipis berisolasi dengan maksud untuk mengurangi eddy
current yang merupakan arus sirkulasi pada inti besi hasil
induksi
medan
magnet,
dimana
arus
tersebut
akan
64
65
akan
memuai
sehingga
volumenya
bertambah.
dengan
naik
turunnya
volume
minyak
di
66
memiliki
batasan
kemampuan
untuk
menyerap
67
tertentu.
4.2.3.6 Tap Changer
Kestabilan tegangan dalam suatu jaringan merupakan salah
satu hal yang dinilai sebagai kualitas tegangan. Trafo dituntut
memiliki nilai tegangan output yang stabil sedangkan besarnya
tegangan input tidak selalu sama. Dengan mengubah banyaknya
belitan sehingga dapat merubah ratio antara belitan primer dan
sekunder dan denganr demikian tegangan output atau sekunder
pun dapat disesuaikan dengan kebutuhan system berapapun
tegangan input atau primernya. Penyesuaian ratio belitan ini
disebut Tap Changer.
Proses perubahan ratio belitan ini dapat dilakukan pada saat
trafo sedang berbeban (On Load Tap Changer) atau saat trafo
tidak berbeban (Off Circuit Tap Changer). Pada PLTA Sutami
diterapkan Off Circuit Tap Changer karena pada saat perubahan
belitan dilakukan saat trafo dalam keadaan sstandby. Bagian dari
Tap Changer adalah :
1. Selector Switch
2. Diverter Switch
3. Tahanan Transisi
4.2.3.7 Minyak Isolasi Transformator
Minyak isolasi berfungsi sebagai media isolasi, pendingin
dan pelindung belitan dari oksidasi. Minyak isolasi trafo
merupakan minyak mineral yang secara umum terbagi menjadi
tiga jenis : yaitu parafinik, napthanik dan aromatic. Ketiga jenis
minyak dasar tersebut tidak boleh dilakukan pencampuran
68
69
4.2.4
71
72
`
Gambar 4.16 Keterangan Single Line Diagram
Generator 1 (G1)
Pemeliharaan Transformator
4.2.5.1 Pemeriksaan Nameplate Transformator
Sebelum pekerjaan pemeliharaan trafo dilaksanakan,
prosedur pelaksanaan pekerjaan yang pertama dilakukan adalah
mendata spesifikasi teknis dari trafo tersebut dengan mengamati
(nameplate)
4.2.5.2 Pemeriksaan Secara Visual
Pemeriksaan fisik trafo secara visual meliputi pemeriksaan
sebagai berikut :
1. Pemeriksaan kondisi tangki dan kebocoran atau akibat dari
2.
3.
4.
5.
6.
benturan
Pemeriksaan kondisi baut - baut pengikat di bushing
Pemeriksaan kondisi bushing primer atau sekunder
Pemeriksaan valve tekanan udara
Pemeriksaan thermometer
Pemeriksaan kondisi tap charger
74
75
76
77
4.2.7
78
Minimum dc Test
0 600
Voltage
1000
601 5000
2500
5001 15000
5000
15001 69000
5000
79
3.
80
bagian groundnya.
Melepas sambungan pada bintang transformator. Hal ini
dilakukan agar pada saat megger test tegangan (5000 V) yang
diberikan pada transformator dapat memunculkan nilai saat
pengukuran megger pada lilitan primer ground. Lilitan
sekunder ground, lilitan primer lilitan sekunder.
Bersihkan
isolator
bushing
pada
transformator
dengan
7.
sekunder.
Pada saat melakukan megger, yang perlu diperhatikan adalah
tidak menyentuh titik ukur objek pengukuran yang baru selesai
diukur tahanan isolasinya. Hal ini akan mengakibatkan
terjadinya aliran arus yang melintas badan dan meski tidak
81
82
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Dari hasil Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT. PJB UP
BRANTAS diketahui banyak hal yang baru dan ilmu yang bisa dipelajari
serta berbagai pengalaman yang sangat berharga mengenai dunia kerja dan
sangat membantu kami dalam menerapkan apa yang telah kami terima di
bangku perkuliahan. Dari Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini memberikan
gambaran kepada kami mengenai apa yang harus dipersiapkan dalam
dunia kerja.
Dalam Praktek Kerja Lapangan (PKL) penulis mempunyai batasan
masalah yang dibahas dalam laporan, yaitu Proses produksi Pembangkit
Listrik Tenaga Air dan Penggunaan Transformator di PLTA SUTAMI.
Oleh karena itu penulis dapat menarik beberapa kesimpulan dari apa yang
telah dilakukan :
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah pembangkit listrik
yang mengandalkan energi potensial dan kinetik dari air untuk
menghasilkan energi listrik. Energi listrik yang dibangkitkan dari ini biasa
disebut sebagai hidroelektrik.
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sutami merupakan dua
diantara sebelas unit kegiatan usaha inti dari Unit Pembangkitan (UP)
Brantas. UP Brantas secara keseluruhan mempunyai 25 unit pembangkit
(turbin) dengan daya total sebesar 274.88 MW yang dapat menyediakan
83
energi listrik 1.200 GWh per tahun. Untuk PLTA sutami sendiri
menghasilkan
Saran
Berdasarkan kerja praktek yang dilakukan selama 1 bulan 1
suatu
hasil
pemeliharaan
84
DAFTAR PUSTAKA
http://skemaku.com/jenis-jenis-trafo-pada-rangkaian-elektronika/
Di akses pada 28 Agustus 2016.
Dermanto, Trikueni. 2014.Prinsip Kerja dan efisiensi pada Transformator.
http://trikueni-desainsistem.blogspot.co.id/2014/03/Prinsip-KerjaTransformator.html. Di akses pada 28 Agustus 2016.
Anonim. Tanpa Tahun. Skema dan Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Air
PLTA.. https://porgas.wordpress.com/2015/06/30/skema-dan-cara-kerjapembangkit-listrik-tenaga-air-plta/l. Di akses pada 25 Agustus 2016
Anonim.
Tanpa
Tahun.
Potential
Transformator.
http://betrahia-
034.blogspot.co.id/2015/08/pada-artikel-sebelumnya-sudah
dibahas.html. Di akses pada 27 Agustus 2016
Anonim.
Tanpa
Tahun.
Mengenal
Fungsi
Trafo
CT.
http://www.infolistrik.com/2015/11/11/mengenal-fungsi-trafo-arus-ct//
Di akses pada 28 Agustus 2016
PLTA SUTAMI, 2011. SOP Pengoperasian Pembangkit. Karangkates
PLTA SUTAMI, Tanpa Tahun. Pedoman Operasi Pusat Listrik Sutami,
Karangkates 1972
Bejo,
2013.
Pengukuran
Tahanan
Isolasi
Trafo
Tenaga.
http://
ilmulistrik.com_pengukuran-tahanan-isolasi-trafo-tenaga.html, Di akses
85
Kusuma, Ade Fajar dan Rahman, Fatchur. (2016). Pengukuran Tahann Isolasi
Transformator Utama Unit II 11/154KV 39 MVA di PLTA SUTAMI PT
PJB UP Brantas. Universitas Gadjah Mada:Tidak diterbitkan.
Putra, Kiki Satria, et al. (2014). Praktek Kerja Lapangan Di PT.PJB Unit
Pembangkit Brantas. Polieknik Negeri Malang: tidak diterbitkan.
86
LAMPIRAN
87