K
DENGAN DIAGNOSA MEDIK DISPEPSIA
DIRUANG PENYAKIT DALAM WANITA RSU CUT MUTIA
BUKET RATA
LAPORAN PENDAHULUAN
DISPEPSIA
A. PENGERTIAN
Dispepsia adalah merupakan kumpulan keluhan atau gejala klinis yang terdiri
rasa tidak enak atau sakit diperut bagian atas yang menetap atau mengalami
kekambuhan. Keluhan refluks gastroesofagus klasik berupa rasa panas didada
(heart burn) dan regurgitasi asam lambung, kini tidak lagi termasuk dispepsia.
Pengertian dispepsia terbagi dua, yaitu :
1) Dispepsia organik, bila telah diketahui adanya kelainan organik sebagai
penyebabnya.
2) Dispepsia non organik atau dispepsia fungsional atau dispepsia non ulkus
(DNU), bila tidak jelas penyebabnya.
B. ETIOLOGI
Penyebab dispepsia, yaitu :
1) Dalam Lumen Saluran Cerna.
Tukak peptic
Gastritis
Keganasan
2) Gastroparesis
3) Obat-obatan
AINS
Teofilin
Digitalis
Antibiotik
4) Hepato Biller
Hepatitis
Kolesistitis
Kolelitiatis
Keganasan
Disfungsi spincter odii
5) Pancreas
Pankreatitis
Keganasan
6) Keadaan Sistematik
DM
Penyakit tiroid
Gagal ginjal
Kehamilan
PJI
7) Gangguan Fungsional
Dispepsia fungsional
Sindrom kolon iritatif
C. PATOFISIOLOGI
Dengan kriteria tidak adanya kelainan organik pada SCBA, maka teori
patogenesisnya sangat bervariasi. Berbagai usaha telah dicoba untuk
2) Pemeriksaan Endoskopi
PROSES KEPERAWATAN
DISPEPSIA
A. PENGKAJIAN
1. Kaji tanda dan gejala dispepsia
Apakah klien mengalami nyeri ulu hati, tidak dapat makan, mual atau
muntah.
Kapan gejala tersebut terjadi, apakah terjadi sebelum/ sesudah makan,
setelah mencerna makanan pedas/ pengiritasi/ setelah mencerna obat tertentu/
alkohol.
lambung.
3. Kaji nutrisi klien.
4. Kaji tanda yang diketahui pada saat pemeriksaan fisik meliputi nyeri tekan
abdomen dehidrasi (perubahan turgor kulit, membran mukosa).
5. Kaji terhadap tindakan klien untuk mengatasi gejala dan efek-efeknya.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Berdasarkan semua data pengkajian, diagnosa keperawatan yang mungkin
muncul meliputi :
1. Risiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan masukan cairan
tidak cukup dan kehilangan cairan berlebihan karena muntah.
2. Perubahan nutrisi, kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
masukan nutrisi yang tidak adekuat.
3. Nyeri berhubungan dengan mukosa lambung teriritasi.
4. Ansietas berhubungan dengan pengobatan.
5. Kurang pengetahuan tentang penatalaksanaan diet dan proses penyakit.
C. PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI
Tujuan utama mencakup mempertahankan keseimbangan cairan, menghindari
makanan pengiritasi dan menjamin masukan nutrisi adekuat, menghilangkan
nyeri, mengurangi ansietas, meningkatkan kesadaran tentang penatalaksanaan
diet.
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Meningkatkan keseimbangan cairan.
a) Pantau masukan dan haluran cairan setiap hari untuk mendeteksi tandatanda awal dehidrasi.
b) Kaji nilai elektrolit (natrium, kalium, klorida) setiap 24 jam untuk
mendeteksi indikator awal ketidakseimbangan.
2. Meningkatkan nutrisi
a) Kaji adanya mual, muntah, sakit ulu hati dan kelelahan.
b) Hindari makanan/ minuman yang mengandung kafein karena kafein adalah
stimulan sistem saraf pusat yang meningkatkan aktivitas lambung.
c) Hindari penggunaan alkohol dan nikotin.
3. Menghilangkan nyeri
a) Kaji tingkat nyeri dan kenyamanan klien.
b) Menghindari makanan dan minuman yang dapat mengiritasi mukosa
lambung.
4. Mengurangi ansietas
e)
pemahaman klien.
E. EVALUASI
Hasil yang diharapkan :
1. Mempertahankan keseimbangan cairan.
a. Mentoleransi terapi intravena
b. Minum 6-8 gelas air setiap hari
c. Mempunyai haluaran urin kira-kira 1 liter setiap hari
d. Menunjukkan turgor kulit
DAFTAR PUSTAKA
http://andismarbligblog.blogspot.com/2012/07/asuhan-keperawatan-pada-nykdengan_10.html
Nama
: Ny. N
2.
Umur
: 42 tahun
3.
Jenis Kelamin
: Perempuan
4.
Agama
: Islam
5.
Suku/Bangsa
:ACEH/ Indonesia
6.
Status Marital
: Kawin
7.
Pendidikan/Pekerjaan
: Petani
8.
9.
Alamat
: Datang sendiri
: 03-07-2012
: Tn. A
: suami
jam : 17.45
3. Umur
: 45 thn
4. Pendidikan/ pekerjaan
: Swasta
5. Alamat Lengkap
Provocative/ Palliative.
Disebabkan oleh tidak nafsu makan, faktor yang memperberat adalah mual,
Quality/ Quantity.
Klien merasakan mual pada perut dan klien terlihat memuntahkan makanan
apabila klien makan.
3)
Regional.
Saverity Scale
Klien mengatakan penyakitnya tidak begitu berat dengan skala keparahan 2
(sedang).
Ket :
5) Timing
Klien merasakan ingin muntah ketika makanan dan minuman dimasukkan ke
dalam perutnya.
III.
RIWAYAT KESEHATAN
Di RS
hari.
B. Eliminasi (BAB dan BAK)
1. BAB
Pre MRS : Klien BAB 1x/ hari dengan konsistensi padat lunak, warna
kuning dan berbau khas feces.
Di RS
kuning dan berbau khas feces tapi lebih sedikit karena klien tidak banyak
makan.
2. BAK
Pre MRS : Frekuensi BAK 5-6x/ hari, berwarna kuning jernih dan berbau
khas (amoniak).
Di RS
khas (amoniak).
C. Istirahat dan Tidur
1. Istirahat
Pre MRS :
2. Tidur
Pre MRS : Klien mengatakan tidur jam 14.00-15.30 Wita dan malam jam
21.00-05.00 Wita.
Di RS
Di RS
= mandiri penuh
penyuluhan)
3
2-3x/
minggu, potong kuku 1x/ mgg, klien tidak mengalami hambatan untuk
melakukan personal hygiene.
Di RS
F. Rekreasi
Pre MRS : Untuk mengisi waktu luang klien biasanya menonton TV, dan
melakukan pekerjaan rumah lain nya
Di RS
V.
PSIKOSOSIAL
a. Psikologis
Persepsi klien terhadap penyakitnya yaitu menganggap bahwa sakit yang
dideritanya saat ini adalah cobaan dari Tuhan, klien merasa sakitnya bisa
disembuhkan cepat/ lambat, klien hanya bisa bersabar dan pasrah terhadap
kesembuhan penyakitnya. Klien bisa beradaptasi dengan keluarganya dan
PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan Umum
: Lemah
TD : 100/60 mmHg
T : 36,5 C
5. Golongan Darah : o
B. Head to Toe
1. Kepala dan Rambut
Bentuk kepala simetris, dapat digerakkan, kulit kepala bersih dan tidak rontok,
tidak ada uban dan rambut lurus.
2. Penglihatan
Visus/ ketajaman penglihatan tidak terkaji, sklera tidak ikterik. Konjungtiva
tidak anemis,posisi bola mata simetris dan
menggunakan alat bantu.
3. Hidung/ penciuman
Bentuk dan posisi simetris, tidak terdapat kotoran/ sekret. Fungsi penciuman
normal. Tidak terdapat peradangan pada mukosa dan tidak ada polip.
4. Telinga/ pendengaran
Bentuk dan posisi simetris, fungsi pendengaran baik (jika dipanggil klien
langsung memberi respon), tidak ada cairan yang keluar dari telinga, tidak ada
peradangan dan klien tidak menggunakan alat bantu pendengaran.
bernapas.
Palpasi
Perkusi
Klien berjenis kelamin perempuan, klien tidak menggunakan alat bantu dalam
BAK dan tidak ada kelainan pada alat kelamin klien.
VII.
PEMERIKSAAN PENUNjANG
Laboratorium
Tanggal
: 7-8-2006
Asam Urat
Normal
: 5,3 Mg/ dl
: L = 3,4-7,0
P = 2,4-5,7
Tanggal : 8-8-2006
Gula darah sewaktu
Normal
: 119
: < 200
VIII. PENGOBATAN
Infus D5/ RL
: 20 tts/ menit
Gastridin
: 1 amp/ 12 jam
Tomit
:1 amp/ 8 jam
Farmacrol Syr
: 3xCI
Frego
: 2x1
Mefrobal
: 2x1
Ilusemin
: 2x1
Tequinol
: 2x1
IX.
No
.
1.
ANALISA DATA
Data Subjektif dan Objektif
DS :
Etiologi
Implamasi
Klien
mengatakan
Masalah
Nyeri akut
pada perut
DO :
- Klien terlihat meringis
-
Skala
nyeri
(nyeri
sedang)
- TTV :
TD : 100/70 mmHg
R
: 24x/ menit
2.
: 36,5 C
Anoreksia
Ketidak
seimbangan
nutrisi kurang
DS :
dari kebutuhan
dan
tidak
tubuh.
nafsu
makan
DO :
- Klien tampak lemah
- Klien muntah 2-3x
3.
Intake cairan
Risiko ketidak
seimbangan
disediakan
cairan dan
elektrolit
DS : DO :
- Mukosa bibir kering
- Klien tampak lemah
- Muntah 2-3x
- Cairan peroral hanya 2-3
gelas/ hari
- Output cairannya 600 ltr
X.
DAFTAR MASALAH
No
.
1.
Diagnosa keperawatan
Nyeri
akut
dengan
berhubungan
inflamasi
mukosa
mengatakan
nyeri
pada perut.
DO :
- Klien terlihat meringis
-
Skala
nyeri
sedang) - TTV :
(nyeri
Tanggal muncul
Tanggal teratasi
7-08-2006
TD : 110/60 mmHg
R
: 24x/ menit
: 36,5 C
Ketidakseimbangan
7-08-2006
9-08-2006
7-08-2006
9-08-2006
nutrisi
dengan
mengatakan
dan
tidak
mual,
nafsu
makan
DO :
- Klien tampak lemah
- Klien muntah 2-3x
3.
dan
elektrolit
- Muntah
2-3x
XI.
INTERVENSI KEPERAWATAN
Hari/tangga
Diagnos
o.
l/
Jam
Keperaw
Tujuan
Intervensi
Rasional
atan
1.
Senin/4-72012
Jam : 11.00
WiB
Setelah
dilakukan
1.Kaji
1.Untuk
perawatan
- Lokasi
selama 3x24
- Durasi
nyeri.
jam
- Penyeba-
dengan
kriteria
evaluasi :
ran
2.Monitor
tingkat
2.Menget
ahui
keadaan
klien.
lagi
mengeluh
3.Diharap
rasa nyeri.
memfokus
mungkin.
kan
pemikir-
II
an.
4.Dengan
4.Kolaborasi
dengan
dokter untuk
pemberian
obat
anti
nyeri.
2.
SELASA/57-2012
Jam : 11.00
WiB
Setelah
III
penjelasan
perawatan
tentang
-Keadaan
umun tampak
segar
-Pola makan
kembali
normal.
rasa
nyeri
hilang.
katkan
pengetahu
an
klien
tentang
2.Menget
terpenuhi
evaluasi :
kan
makan.
nutrisi
kriteria
diharap-
pentingnya
kebutuhan
dengan
obat
1.Mening
1.Beri
dilakukan
jam
pemberian
ehui status
2.Monitor
intake
dan
nutrisi.
3.Merang-
4.Perawatan
yang
lebih
4.Kolaborasi konprehen
dengan ahli sif
gizi.
terhadap
klien.
3.
1.Menget
ahui
Senin/6-7-
1.Kaji TTv.
Tidak terjadi
2012
cairan
Wita
2.Menget
dan
ahui status
elektrolit
dalam
umum
klien.
kekurangan
Jam : 11.00
keadaan
3x24
jam
perawatan
dengan
2.Monitor
intake
evaluasi :
-TTV stabil.
-Membran
mukosa
lembab.
-Tidak
muntah lagi.
3.Untuk
kriteria
dan
cairan.
untuk tubuh.
banyak
4.Menceg
minum.
ah
4.Kolaborasi terjadinya
dengan
muntah.
dokter untuk
pemberian
obat
anti
muntah
dan
infus.
XII.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No
Hari/Tgl/ja
Diagnosa
Keperawata
n
Implementasi
Evaluasi
1.
RABU/7-806
Jam : 16.00
1.Mengkaji tingkat
nyeri
mengatakan
-Lokasi:pada perut.
WiB
-Durasi:kadang-
kadang.
-Klien
-Penyebaran:tidak
terlihat
meringis
menyebar.
-Skala nyeri 2
2.Memeriksa TTV:
(nyeri sedang)
TD : 110/60mmHg
- TTV :
R : 24x/ menit
TD:110/60mm
II
S:Klien
Hg
: 36,5 C
R:24x/mnt
3.Memberikan
Pols:80x/ mnt
T:36,5 C
cara
A:Masalah
menggunakan
teratasi
posisi seluruhnya.
berbaring
setengah duduk.
P:Lanjutkan
intervensi 1,2,3
dan 4
4.Memberikan
terapi gastridin
amp/ 12 jam
2.
KAMIS/57-2012
Jam : 16.00
Wita
III
1.Menjelaskan
kepada klien tentang
pentingnya makan.
2.Memonitor intake
dan output nutrisi
S:Klien
mengatakan
mual,
muntah
klien.
makan
3.Menciptakan
O:
lingkungan
yang
bersih
tenag lemah
dan
dengan
membatasi
pengunjung.
-Klien tampak
-Klien muntah
2-3x
4.Memberikan
-Klien
hanya
hangat.
disediakan.
A:Masalah
belum
1.Mengukur TTV :
3.
: 24x/ mnt
seluruhnya.
P:Lanjutkan
intervensi
teratasi
1,2,3,4
: 36,5 C
2.Memonitor intake
dan output
cairan
dengan
cara
menanyakan
frekuensi
S:O:
-Mukosa bibir
kering
minum
dan BAK
3.Menganjurkan
-Klien
tampk
lemah
-Muntah
banyak
2-
minum 3x
minimal 7-8 gelas/ -Cairan peroral
hari
hanya 2-3
4.Berkolaborasi
gelas/ hari
-Output
D5/RL=20
tts/mnt.
A:Masalah
belum
teratasi
seluruhnya.
P:Lanjutkan
intervensi 1,2,3
dan 4
Hari/tgl/jam
Diagnosa
Catatan Perkembangan
Keperawatan
Senin/7-8-06
Jam : 16.00
Wita
II
TD : 110/60 mmHg
R
: 24x/ mnt
Senin/7-8-06
seluruhnya.
Jam : 16.00
Wita
P:Lanjutkan
III
intervensi
1,2,3,4
S : Klien mengatakan mual,
muntah dan tidak nafsu
makan.
O:
3.
hanya
menghabiskan makanan
Senin/7-8-06
Jam : 16.00
Wita
seluruhnya.
II
P:Lanjutkan
intervensi
1,2,3,4
S:O:
-Mukosa bibir kering.
-Klien tampak lemah.
4.
Selasa/8-8-
III
06
-Muntah 2-3x.
-Cairan peroral hanya 2-3
gelas/ hari.
Jam : 20.30
Wita
P : Lanjutkan intervensi
1,2,3,4
5.
Selasa/8-8-
II
06
TD : 100/60 mmHg
Jam : 20.30
Wita
: 26x/ mnt
III
T : 37,5 C
A
Masalah
sebagian
teratasi.
6.
P : Lanjutkan intervensi 1
dan 4
Selasa/8-806
Jam : 20.30
Wita
7.
hanya
menghabiskan makanan
porsi dari yang disediakan.
A
teratasi.
Masalah
sebagian
P : Lanjutkan intervensi 3
Rabu/9-8-06
dan 4
Jam : 07.30
Wita
S:O:
-Mukosa bibir kering.
-Klien tampak lemah.
-Muntah 1-2x.
-Cairan peroral hanya 3-4
8.
gelas/ hari.
-Output cairannya 600 ltr
A
Rabu/9-8-06
Jam : 07.30
Wita
Masalah
sebagian
teratasi.
P : Lanjutkan intervensi
1,2,4
S : Klien mengatakan nyeri
pada
perut
sudah
tidak
9.
O:
- Klien terlihat tenang dan
santai
- Skala nyeri 1 (nyeri
Rabu/9-8-06
ringan).
Jam : 07.30
- TTV :
Wita
TD : 100/90 mmHg
R
: 24x/ mnt
Masalah
sebagian
teratasi.
P : Lanjutkan intervensi 1
dan 4 (klien APS).
S : Klien mengatakan mual,
muntah dan kurang nafsu
makan sudah tidak ada lagi.
O:
-Klien
tampak
cerah
(segar).
-Klien muntah tidak ada
lagi.
-Klien sudah bisa makan
apa yang disediakan.
A :Masalah teratasi.
P:Intervensi dipertahankan
(APS).
S:O:
-Mukosa bibir lembab.
-Klien
tampak
cerah
(segar).
-Muntah tidak ada lagi.
-Cairan peroral hanya 5-6
gelas/ hari.
-Output cairannya 1200
ltr.
A:Masalah teratasi.
P:Intervensi dipertahankan
(APS).
Add a comment
asuhan keperawatan
Classic
Flipcard
Magazine
Mosaic
Sidebar
Snapshot
Timeslide
1.
Jul
10
LAPORAN PENDAHULUAN
DISPEPSIA
A. PENGERTIAN
B. ETIOLOGI
Penyebab dispepsia, yaitu :
1) Dalam Lumen Saluran Cerna.
Tukak peptic
Gastritis
Keganasan
2) Gastroparesis
3) Obat-obatan
AINS
Teofilin
Digitalis
Antibiotik
4) Hepato Biller
Hepatitis
Kolesistitis
Kolelitiatis
Keganasan
Disfungsi spincter odii
5) Pancreas
Pankreatitis
Keganasan
6) Keadaan Sistematik
DM
Penyakit tiroid
Gagal ginjal
Kehamilan
PJI
7) Gangguan Fungsional
Dispepsia fungsional
or pencetus
DATA BIOGRAFI
A. Identitas klien
Nama
: An M
Alamat
: SMA
Agama
: Islam
Pekerjaan
: -
Umur
: 30 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Suku / Bangsa
: bugis
Tgl masuk
: 05/01/07
Tgl pengkajian
: 08/01/07
Diagnosa
: DYSPEPSIA
B. Penanggung
II.
: PT.ASKES
a. Keluhan utama
b. Riwayat keluhan utama
: sakit kepala
: Klien masuk dengan keluhan nyeri ulu hati, mual, muntah kurang
lebih 2 kali sehari, pusing dan demam. Dialami sejak 2 hari sebelum masuk Rumah Sakit.
Klien juga batuk sejak 1 minggu sebelum masuk Rumah Sakit dirasakan berat bila klien
dalam posisi duduk. Kemudian keluarga klien membawanya ke Rumah Sakit Labuang Baji
pada tanggal 05/01/07 jam 14.00 di IRD dan oleh Dokter dianjurkan untuk rawat inap.
: Makanan yang pedas
keluhan
: hilang timbul
: Daerah kepala
a.
nogram
80
79
90
68
89
65
70
40
68
55
50
48
70
65
30
25
20
Keterangan :
: Klien
:
Garis perkawinan
: Garis keturunan
: Garis tinggal serumah
- Tinggal serumah dengan klien tidak ada yang menderita penyakit kronis yangmenular
- Saudara bapak dan ibu klien meninggal karena ketuaan dan ada yang meninggal karena
penyakit yang tidak diketahui penyebabnya.
GI
G II
: Saudara orang tua klien meninggal karena penyakit yang tidak diketahui, orang tua dan
saudara klien yang masih hidup tidak ada yang menderita penyakit yang kronis.
G III
: Saudara klien sehat tidak ada yang menderita penyakit yang sama dengan klien.
: Composmentis
KU
: pusing kepala
b. BB selama sakit : 45 Kg
TB : 150 cm
N : 80 x/i
S : 38 C
P : 24 x/i
d. keadaan kulit
Turgor
: baik / normal
f.
Muka
Inspeksi
Simetris kiri dan kanan
Ekspresi wajah murung
Palpasi
Tidak ada nyeri tekan
g. Mata
Inpeksi
Palpebra : tidak ada oedema,tidak ada radang
Sclera tidak icterus,conjungtiva pucat,pupil isokor kiri / kanan
Tidak ada penonjolan bola mata
Tidak menggunakan alat bantu seperti kacamata
Palpasi
Tekanan bola mata tidak ada
Penglihatan tidak kabur
h. Hidung
Inpeksi
Polip tidak ada,septum tidak bengkok,tidak ada secret,dan ada radang.
Tidak terdapat pernapasan cuping hidung.
Palpasi
Tidak ada nyeri pada sinus maxilaris,sinus frontalis,sinus ethomoidalis
Tidak ada perdarahan pada hidung
i.
Telinga
Inpeksi
Posisi telinga simetris kiri dan kanan
Canalis bersih,tidak ada serumen,tidak ada nanah.
Tidak memakai alat bantu pendengaran
Pendengaran baik.
j.
Rongga mulut
Inspeksi
1.Gigi
Keadaan gigi : tidak caries,sebagian gigi tanggal
Tidak memakai gigi palsu
2.Gusi
Ketiak
Inspeksi
Tidak nampak pembesaran getah bening
Palpasi
Tidak teraba pembesaran kelenjar getah bening.
r.
Pemeriksaan penunjang
1.Hasil LAB
TGL 08/01/07
GDS : 335 mg/dl
Bilirubin total : 0,4 mg/dl
Bilirubin direk : 0,21 mg/dl
Kolestrol LDL : 217mg / dl
Trigleserida : 207 mg/dl
Kolesterol HDL : 44,9 mg/dl
Ureum : 52 mg/dl
: 3 x sehari
Nafsu makan
: baik
: tidak spesifik
Frekuensi makanan
: 3 x sehari
Nafsu makan
: amoniak
: 5 6 x sehari
Warna
: kuning
Jumlah
: 700 1000 ml
Bau
: amoniak
2.BAB
a.Kebiasaan
Konsistensi
: lembek
Warna : kuning
Frekuensi
: 3 x / hari
: lembek
Warna
: kuning
Frekuensi
: 1 x / hari
Tidur siang
KLASIFIKASI DATA
DATA SUBJEKTIF
Klien mengatakan lemah
Klien mengatakan selera makan berkurang
DATA OBJEKTIF
TTV
TD : 140 / 80
S : 38 C
N : 80 x/i
P : 24 x / i
ANALISA DATA
No
1. DS :
DATA
PENYEBAB
Rangsangan ditalamus
kebutuhan nutrsi
BB selama sakit : 40 Kg
BB sebelum sakit : 42 Kg
TB : 150 cm
MASALAH
Gangguan pemenuhan
terpenuhi
PRIORITAS MASALAH
1.Nyeri b/d dengan adanya peradangan pada mukosa lambung,ditandai dengan :
DS :
Klien mengatakan sakit ulu hati
DO :
Expresi wajah murung
TTV :
T : 120/ 80 mmHg
P : 24 x /i
N : 80 x/ i
S : 39 C
2.Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi b/d intake yang tidak adekuat,ditandai dengan :
DS :
Klien mengatakan lemah
Klien mengatakan selera makan berkurang.
DO :
Klien nampak lemah
Porsi makan porsi yang di habiskan
TTV :
T : 120/80 mmHg
P : 24 x/i
N : 80x/i
S : 39 C
BB sebelum sakit : 42 Kg
BB selama sakit : 40 Kg
TB : 150 cm
3.Gangguan istirahat tidur b/d adanya nyeri ulu hati dan kecemasan,ditandai dengan :
DS :
Klien mengatakan kurang tidur
Klien mengatakan mudah terbangun
DO :
Klien nampak lemah
Conjungtiva anemis
TTV :
T : 120/80 mmHg
N : 80 x/i
S : 39 C
P : 24 x/i
4.Penurunan ADL b/d kelemahan fisik,ditandai dengan :
DS :
Klien mengatakan kebutuhan sehari hari di bantu
Klien mengatakan lemah
Klien mengatakan pusing
DO :
Klien nampak lemah
Wajah klien murung
TTV:
T : 120/80 mm Hg
N : 80 x/ i
S : 39 C
P : 80 x/i
5.Ansietas b/d terjadinya perubahan status kesehatan ,ditandai dengan :
DS :
Klien sering menanyakan penyakitnya
Klien mengatakan lemah
DO :
Klien nampak lemah
Wajah klien murung
Klien tampak cemas
ASUHAN KEPERAWATAN
Nama
: Nn M
No.Register
: 05752
Umur
: 30 tahun
Tgl MSR
: 05/01/07
Jenis kelamin
: perempuan
DX.Medik
NO
TGL
: DISPEPSYA
TUJUAN
1.
DX KEPERAWATAN
Nutrisi kurang dari
Klien
08/01/0
menampakkan
RENCANA KEPERAWATAN
INTERVENSI
RASIONAL
tidak adekuat,ditandai
kebutuhan nutrisi
2. makanan bervariasi
dengan :
DS :
kreteria :
keluarga untuk
memberi makan
- porsi makan di
makan berkurang
habiskan
DO :
tapi sering
dihabiskan ( porsi)
semula / normal
memudahkan absorsi
terhadap lambung
BB sebelum sakit : 57 Kg
4. Mengukur BB 4. mengetahui
perkembangan status
timbangan yang
nutrisi klien
sama
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama
: Nn M
No.Register
: 05752
Umur
: 30tahun
Tgl MSR
: 05/01/07
Jenis kelamin
: perempuan
DX.Medik
HARI / TGL
Selasa
09/01/07
: DISPEPSYA
NDX
IMPLEMENTASI
EVALUASI
1. Mengkaji pola dan kebiasaan makan S : - Klien mengatakan selera makannya
klien
kurang
http://yufjyftyfydthdghgd.blogspot.com/
Diposkan oleh antok konzled di 08.36 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
Label: antok
Beranda
Langganan: Entri (Atom)
Arsip Blog
2012 (1)
o Juni (1)
Mengenai Saya
antok konzled
keberasilan berawal dari kegiatan dan doa
Lihat profil lengkapku
Templa
BAB I
PENDAHULUAN
1. A. Latar Belakang
Kata Dyspepsia berasal dari bahasa -Yunani yang berarti pencernaan yang sulit / jelek, juga
dikenal sebagai sakit perut atau gangguan pencernaan, mengacu pada kondisi gangguan
pencernaan Ini adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan nyeri kronis atau berulang di
atas. perut kepenuhan dan merasa kenyang lebih awal dari yang diharapkan ketika makan.
Hal ini dapat disertai dengan kembung, bersendawa, mual, atau mulas. Dispepsia adalah
masalah umum, dan sering akibat penyakit gastroesophageal reflux (GERD) atau gastritis,
tetapi dalam sebuah minoritas kecil mungkin merupakan gejala pertama dari penyakit ulkus
peptikum (tukak lambung dari lambung atau duodenum) dan kadang-kadang kanker
Banyak sumber, banyak juga angka yang diberikan. Ada yang menyebut 1 dari 10 orang,
namun ada juga yang menyatakan sekitar 25 persen dari populasi. Mengenai jenis kelamin,
ternyata baik lelaki maupun perempuan bisa terkena penyakit itu. Penyakit itu tidak mengenal
batas usia, muda maupun tua, sama saja. Di Indonesia sendiri, survei yang dilakukan dr Ari F
Syam dari FKUI pada tahun 2001 menghasilkan angka mendekati 50 persen dari 93 pasien
yang diteliti. Sayang, tidak hanya di Indonesia , di luar negeri pun, menurut sumber di
Internet, banyak orang yang tidak peduli dengan dispepsia itu. Mereka tahu bahwa ada
perasaan tidak nyaman pada lambung mereka, tetapi hal itu tidak membuat mereka merasa
perlu untuk segera memeriksakan diri ke dokter.
Padahal, menurut penelitian- masih dari luar negeri-ditemukan bahwa dari mereka yang
memeriksakan diri ke dokter, hanya 1/3 yang tidak memiliki ulkus (borok) pada lambungnya
atau dispepsia non-ulkus. Angka di Indonesia sendiri, penyebab dispepsi adalah 86 persen
dispepsia fungsional, 13 persen ulkus dan 1 persen disebabkan oleh kanker lambung.
Menurut Depkes (2003), dispepsia berada pada peringkat ke 10 dengan proporsi 1,5% untuk
kategori 10 penyakit terbesar pada pasien rawat jalan diseluruh rumah sakit di Indonesia.
Tahun 2004 dispepsia menempati urutan ke 15 dari daftar 50 penyakit dengan pasien rawat
inap terbanyak di Indonesia dengan proporsi 1,3 % dan menempati urutan ke 35 dari 50
penyakit penyebab kematian. Survei yang dilakukan dr Ari F. Syam dari FKUI pada tahun
2001 dari 93 pasien yang diteliti, hampir 50% mengalami dispepsia. Berdasarkan data dari
Rumah Sakit umum Mokopido Tolitoli tahun 2011 didapatkan bahwa angka kejadian rawat
inap kasus dispepsia diruang teratai interna berjumlah 204 pasien (22,7%), dan untuk tahun
2012 periode bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2012 adalah 154 pasien, dengan
presentase 17,2%.
Masalah kesehatan yang tersebut diatas menarik minat peneliti untuk menulis karya tulis
ilmiah oleh karena masalah tersebut harus ditanggulangi untuk mengurangi dan mencegah
komplikasi komplikasi yang lebih berat. Dan untuk mengatasi masalah masalah yang
lazim tersebut, diperlukan asuhan keperawatan yang komprenhensif ditujukan untuk
meningkatkan mencegah, mengatasi dan memulihkan kesehatan dengan mempergunakan
pendekatan proses keperawatan.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :Bagaimana pelaksanaan asuhan
keperawatan pada ny. m dengan kasus dispepsia diruang terarai interna rsu mokopido
tolitoli.
C. Tujuan Penulisan
1. 1. Tujuan umum
Untuk memperoleh pengalaman tentang penerapan Asuhan Keperawatan Pada Ny. M Dengan
Kasus Dispepsia Di Ruang Teratai Interna RSU Mokopido Tolitoli
1. 2.
Tujuan khusus
D. Metode Penulisan
Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis menggunakan metode deskriptif dengan
menggambarkan data secara objektif dimulai dari pengumpulan data, pengolahan sampai
evaluasi dan selanjutnya menyajikan dalam bentuk narasi. Dalam penyusunan Karya tulis
ilmiah ini penulis memperoleh data melalui :
1. Wawancara langsung dengan tanya jawab pada klien, keluarga, pembimbing.
1. Observasi yaitu dengan cara mengamati langsung pada saat melakukan asuhan
keperawatan.
2. Pengkajian fisik sebelum melakukan perencanaan dan tindakan keperawatan.
BAB II
TINJAUAN TEORI
Dispepsia Fungsional
Diagnosis
Mencari tahu sebab (diagnosis) dari dispepsia tidaklah mudah. Dalam dunia kedokteran,
diagnosis harus ditegakkan dulu sebelum memberi pengobatan. Dalam hal itu pengobatan
dispepsia boleh dibilang relatif sukar karena untuk mengetahui dengan pasti penyebab
penyakit itu relatif tidak gampang.
Dokter harus dengan saksama membedakan antara dispepsia yang mempunyai ulkus dan
yang tidak, antara dispepsia fungsional dan dispepsia organik. Beberapa hal yang bisa
dijadikan petunjuk oleh para dokter, yaitu sebagai berikut.
1. Penelitian yang besar menunjukkan bahwa secara
statistisnyeri ulu hati yang terjadi pada malam hari dan berkurang dengan pemberian antasid,
cenderung dihubungkan dengan luka pada lambung (peptic ulcer).
1. Pada dispepsia non-ulkus, tidak terjadi komplikasi dari perdarahan seperti kurang
darah, penurunan berat badan atau muntah-muntah.
2. Nyeri atau ketidaknyamanan akibat Irritable Bowel Syndrome
dapat terjadi pada ulu hati. Untuk membedakannya dengan dispepsia adalah dengan
memperhatikan pola buang air besar.
Dengan pemeriksaan fisik saja, sangat sukar membedakan dispepsia ulkus dan non-ulkus.
Pengobatan
Intervensi dini terhadap sakit maag yaitu dengan mengonsumsi obat yang bisa menetralkan
atau menghambat produksi yang berlebihan dari asam lambung (jenis antasid). Bisa juga
diberikan obat yang memperbaiki motilitas lambung. Apabila setelah dua minggu obat yang
diberikan tidak bermanfaat, biasanya dokter akan memeriksa dengan peralatan khusus.
1. Phatofisiologi
Obat obatan, penyakit sitemik, endotoksin bakteri, makanan yang terkontaminasi, makanan
yang berbumbu seperti lada, cuka atau mustard, kafein, alcohol, dan aspirin, obat obatan
lain seperti, NSAID (indometasin, ibuprofen, naproksen), sulfonamide, steroid dan digitalis
keadaan tersebut dapat menyebabkan kerusakan jaringan, khususnya pembuluh darah, hal ini
akan merangsang pengeluaran histamine, pengeluaran histamine merangsang peningkatan
vasodilatasi, meningkatkan permiabilitas kapiler terhadap protein, plasma bocor ke
interstisium, mukosa menjadi edema, dan sejumlah protein plasma hilang, mukosa kapiler
dapat hilang, mukosa kapiler menjadi rusak
Peningkatan asam akan mengakibatkan perangsangan kolinergik sehingga mengakibatkan
peningkatan motalitas, juga meningkatnya sekresi pepsinogen dan menyebabkan fungsi sawar
menurun dan terjadinya perubahan kualitatif mucus lambung keadaan ini menyebabkan
terjadinya dyspepsia (Brunner & Suddart, 2002)
1. Pemeriksaan Diagnostik
2. Anamnesis akurat untuk menilai apakah keluhan itu local atau berdasarkan gangguan
sistemik
3. Pemeriksaan fisis untuk mengidentifikasi kelainan intralumen yang padat misalnya
massa intra abdomen, tanda peritonitis, organomegali
Antasida
2)
Antagonis reseptor H2
a)
Semitidin
b)
Ranitidine
c)
Famotidin
d)
Roksatidin
e)
Nizatidin
3)
4)
Prokinetik :
a)
Metolokpramid
b)
Donperidon
c)
Cisapride
5)
Antikolonergik
6)
Psikoterapi (corwin,2003)
1. Non farmakologik
1. Istirahat
2. Diet :
a) Seimbang antara karbo hidrat, protein, lemak dan vitamin
b) Jangan banyak pantangan
( Harrrison,1999)
B. Teori Asuhan Keperawatan (Doengus E. Marilynn,2000)
1. Pengertian Asuhan Keperawatan
Asuhan keperawatan adalah Menurut Ali (1997) proses keperawatan adalah metode asuhan
keperawatan yang ilmiah,sistematis,dinamis,dan terus- menerus serta berkesinambungan
dalam rangka pemecahan masalah kesehatan pasien/klien,di mulai dari pengkajian
(pengumpulan data,analisis data,dan penentuan masalah) diagnosis keperawatan,
pelaksanaan, dan penilaian tindakan keperawatan. Asuhan keperawatan di berikan dalam
upaya memenuhi kebutuhan klien. Menurut A Maslow ada lima kebutuhan dasar manusia
yaitu kebutuhan fisiologis meliputi oksigen,cairan,nutrisi,kebutuhan rasa aman dan
perlindungan,kebutuhan rasa cinta dan saling memiliki,kebutuhan akan harga diri dan
kebutuhan aktualisasi diri. dimana tahapan asuhan keperawatan terdiri dari :
1. a.
Pengkajian Keperawatan
Pengkajian adalah merupakan tahap awal proses keperawatan dan merupakan suatu proses
yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan
mengidentifikasi status kesehatan klien. Pengkajian keperawatan pada klien dengan dispepsia
adalah sebagai berikut :
1. Identitas klien
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Pekerjaan
Agama
Suku Bangsa
Alamat
Kelemahan, kelelahan
Tanda
terhadap aktivitas
Sirkulasi
Gejala
Hipotensi (termasuk postural), takikardia, distritmia
(hipovolemia/hipoksemia), kelemahan, nadi perifer, lemah, pngisian kapiler
lambat/perlahan (vasokontriksi), warna kulit : pucat, sianosis (tergantung pada jumlah
kehilangan darah), kelembaban kulit/membrane mukosa, berkeringat (menunjukkan status
syok, nyeri akut, respon psikologik)
Integritas Ego
Gejala
Tanda
Tanda ansietas misalnya : gelisah, pucat,
menyempit, gemetar, suara gemetar
hubungan kerja)
berkeringat, perhatian
Eliminasi
Gejala
Riwayat pengobatan di rumah sakit sebelumnya karena perdarahan Gi atau
masalah yang berhubungan dengan GI,mis : luka, peptic/gaster, gastritis, bedah
gaster,iradiasi are gaster, peubahan pola defekasi/karakteristik feses
Tanda
Nyeri tekan abdomen, distensi, bunyi usus : sering hiperaktif selama
perdarahan, hipoaktif setelah perdarahan. Karakter feces : diare, darah warna gelap,
kecoklatan, atau kadang kadang merah cerah, berbusa, bau busuk (steatorhoe). Konstipasi
dapat terjadi
(perubahan diet, penggunaan antasida). Haluran urine : menurun, pekat
Makanan/Cairan
Gejala
Anoreksia, mual, muntah (muntah yang memanjang diduga obstruksi
pilorik bagian aluar sehubungan
dengan luka duodenal).
Masalah menelan : cegukan. Nyeru uluh hati, sendawa bau asam, mual, muntah. Tidak
toleran terhadap makanan, cotoh makanan pedas, coklat: diet kusus untuk penyakit ulkus
sebelumnya. Penurunan berat badan.
Tanda
Muntah : Warna kopi atau warna cerah, dengan atau tanpa bekuan darah.
Membrane mukosa kering, penurunan produksi mukosa, turgor kulit buruk (perdarahan
kronis). Berat jenis urin menigkat.
Neurosensori
Gejala
Status mental :Tingkat kesadaran dapat terganggu, agak cendrung tidur, disorientasi. bingung,
sampai pingsan dan koma (tergantung pada volume sirkulasi/oksigenasi)
Nyeri/Kenyamanan
Gejala
Nyeri, digambarkan sebagai tajam, dangkal, rasa terbakar, perih : nyeri
hebat tiba tiba dapat disertai perforasi. Rasa ketidaknyamanan/distress samar samar
setelah makan banyak dan hilang dengan makan (gastritis akut). Nyeri epigastrium kiri
sampai tengah/atau menyebar kepunggung terjadi 1- 2 jam setelah makan dan hilang dengan
antasida (ulkus gaster).Nyeri epigastrium terlokalisir di kanan terjadi kurang lebih 4 jam
setelah makan bila lambung kosong dan hilang dengan makanan atau makan antasida (ulkus
duodenali). Tak ada rasa nyeri (varises esofageal atau gastritis). Factor pencetus : Makanan,
rokok, alcohol, penggunaan obat obat tertentu (salisilat, reserpin, antibiotic,
ibuprofen),stress psikologis.
Tanda
Wajah berkerut, berhati hati pada area yang
perhatian menyempit
Keamanan
Gejala
Tanda
Peningkatan suhu. Spider angioma, eritema
(menunjukan sirosis/hipertensi portal)
palmar
Penyuluhan/Pembelajaran
Gejala
Adanya penggunaan obat resep/dijual bebas yang mengandung ASA,
alcohol, steroid, NSAID
menyebabkan perdarahan Gi. Keluhan saat ini bisa diterima
karena (mis, anemia) atau disgnosa yang tak berhubungan (mis, trauma kepala) : flu usus,
atau episode muntah berat. Masalah kesehatan lama mis, sirosis, alkoholisme, hepatitis,
gangguan makanan
Pertimbangan rencana pemulangan
pengobatan.
1. b. Diagnose Keperawatan
1. Pengertian diagnose keperawatan
A nursing diagnosis is a clinical judgment about individual, family, or community responses
to actual or potential health problems / life processes. Nursing diagnoses provide the basic
for selection of nursing interventions to achieve outcomes for which the nurse is accountable
(NANDA, 1992 p.5) atau diagnose keperawatan merupakan keputusan klinik tentang respon
individu, keluarga dan masyarakat tentang masalah kesehatan aktual atau potensial, dimana
berdasarkan pendidikan dan pengalamannya, perawat secara akontabilitas dapat
mengidentifikasi dan memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga, menurunkan,
membatasi, mencegah dan merubah status kesehatan klien (Carpenito, 2000; Gordon, 1976 &
NANDA) Menurut Inayah (2004) bahwa diagnosa keperawatan yang lazim timbul pada klien
dengan dispepsia.
1. Diangnose keperawatan yang di jumpai pada kasus dispepsia adalah sebagai berikut :
1. Nyeri epigastrium berhubungan dengan iritasi pada mukosa lambung.
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan rasa tidak enak setelah
makan, anoreksia.
3. Perubahan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan adanya
mual, muntah
4. Kecemasan berhubungan dengan perubahan status kesehatannya
Awasi tekanan darah dan nadi, pengisian kapiler, status membran mukosa, turgor kulit
Awasi jumlah dan tipe masukan cairan, ukur haluaran urine dengan akurat
Rasional : Klien tidak mengkomsumsi cairan sama sekali mengakibatkan dehidrasi atau
mengganti cairan untuk masukan kalori yang berdampak pada keseimbangan elektrolit
3)
Rasional :Membantu klien menerima perasaan bahwa akibat muntah dan atau penggunaan
laksatif/diuretik mencegah kehilangan cairan lanjut
4) Identifikasi rencana untuk meningkatkan/mempertahankan keseimbangan cairan
optimal misalnya : jadwal masukan cairan
Rasional :Melibatkan klien dalam rencana untuk memperbaiki keseimbangan untuk berhasil
5)
Berikan/awasi hiperalimentasi IV
Rasional :Mengetahui sejauh mana tingkat kecemasan yang dirasakan oleh klien sehingga
memudahkan dlam tindakan selanjutnya
2) Berikan dorongan dan berikan waktu untuk mengungkapkan pikiran dan dengarkan
semua keluhannya
Rasional :Klien merasa ada yang memperhatikan sehingga klien merasa aman dalam segala
hal tundakan yang diberikan
3)
Rasional :Klien memahami dan mengerti tentang prosedur sehingga mau bekejasama dalam
perawatannya.
4)
Rasional :Bahwa segala tindakan yang diberikan untuk proses penyembuhan penyakitnya,
masih ada yang berkuasa menyembuhkannya yaitu Tuhan Yang Maha Esa.
1. Implementasi
Implementasi dilakukan sesuai rencana setelah dilakukan validasi, penguasaan ketrampilan
interpersonal, intelektual dan tehnikal.
1. Evaluasi Keperawatan
Tahap evaluasi dalam proses keperawatan mencakup pencapaian terhadap tujuan apakah
masalah teratasi atau tidak, dan apabila tidak berhasil perlu dikaji, direncanakan dan
dilaksanakan dalam jangka waktu panjang dan pendek tergantung respon dalam keefektifan
intervensi
1. Catatan Perkembangan
Pada tahap ini ada dua evaluasi yang dapat dilaksanakan oleh perawat, yaitu evaluasi formatif
yang bertujuan untuk menilai hasil implementasi secara bertahap sesuai dengan kegiatan
yang dilakukan secara kontrak. Dan pada tahapan catatan perkembangan dilakukan secara
evaluasi sumatif yang bertujuan menilai secara keseluruhan terhadap pencapaian diagnosis
keperawatan apakah rencana diteruskan, diteruskan sebahagian, diteruskan dengan perubahan
intervensi, atau dihentikan.
BAB III
APLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
2. Data Umum
No Register
: 070145
Tanggal masuk
: 27 juli 2012
Tanggal pengkajian
: 27 juli 2012
Diagnosa medis
: Dispepsia
1. Identitas klien
Nama
: Ny. M
Umur
Jenis kelamin
55 thn
: Perempuan
Agama
: Islam
Suku/bangsa
: Buol/Indonesia
Pekerjaan
URT
Pendidikan
SD
Alamat
Kelurahan Baru
Nama
: Tn.S
Umur
Jenis kelamin
54 thn
: Laki-Laki
Agama
: islam
Pendidikan
SD
Pekerjaan
Kuli Bangunan
Alamat
Hub.dengan klien :
Kelurahan Baru
Suami
1. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama
Klien mengatakan nyeri uluh hati seperti terbakar , klien memegang bagian perut yang sakit,
klien cemas dan tegang, Sekali-kali klien meremas-remas tangannya, klien tidak konsentrasi
pada saat diajak komunikasi,klien juga mengatakan bahwa nafsu makan kurang.
1. Riwayat kesehatan masa lalu
Klien mengatakan belum pernah mengalami penyakit seperti yang diderita saat ini dan belum
pernah di rawat di Rumah Sakit.
1. Riwayat kesehatan keluarga
Klien mengatakan didalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit yang sama dengan
klien
1. Riwayat alergi
Klien mengatakan bahwa keluarganya tidak ada yang menderita alergi, baik bahan kimia,
udara, makanan dan lain-lain sebagainya.
1. Data Demografi
Gambar 1.Genogram 3 generasi
Ket:
= laki-laki
= perempuan
= penderita
=bersaudara
.. = tinggal serumah
x
= meninggal
1.
No
Kegiatan
1
Di rumah
Dirumah sakit
Nutrisi
a. Pola makan
Nasi,sayur, ikan
Bubur,sayur, ikan
b. frekuensi
3 x 1 sehari
1 kali sehari
c. nafsu makan
Baik
Menurun
d. makanan kesukaan
Nasi putih
Bubur
e. makanan pantangan
Tidak ada
Tidak ada
Frekuensi
Setiap haus
Setiap haus
volume
1000 ml/hari
Air putih
Air putih
Frekuensi
2 x sehari
>10 kali
Konsisten
Lunak
cair
Warna
Kuning
Coklat
bau
Khas makanan
Khas makanan
Frekuensi
3 4 x sehari
3 4 kali/sehari
Warna
Putih
Putih
Bau
Pesing
Pesing
Mandi
2 x sehari
Hanya dilap
Cuci rambut
1 minggu 3x
Tidak perna
Memotong kuku
1 kali seminggu
Tidak perna
Penampilan
Cukup bersih
Cairan ( minum )
Eliminasi
1. BAB
1. BAK
Personal hygiene
1. Pemeriksaan fisik
2. Keadaan umum
3. Tingkat kesadaran
4. Vital sign
Lemah
Composmentis
:
TD
: 140 / 80 mmHg
ND
: 90 x/mnt
SB
: 37oc
RR
: 20 x/mnt
BB sebelum sakit
: 60 kg
BB selama sakit
: 50 kg
BB ideal
: 70 Kg
System integument
Inspeksi
Palpasi
2)
massa/benjolan
Inspeksi
Bentuk kepala branchiosepalus,warna rambut hitam, kotoran (-), tidak
ada benjolan,penyebaran rambut merata, tidak teraba lesi.
Palpasi
3)
Wajah
Inspeksi
Bentuk wajah oval,simetris kiri dan kanan,tidak ada edema, wajah
meringis pada saat dilakukan palpasi di bagian epigastrium
Palpasi
4)
Tidak terba adanya nyeri tekan, tidak teraba adanya massa atau benjolan.
Mata
Inspeksi
anemis
Mata kiri dan kana simetris,gerak bola mata normal, konjungtiva tidak
Palpasi
5)
Telinga
Inspeksi
Bentuk telinga kira dan kanan simetris,tidak ada serumen, fungsi
pendengaran baik, bersih
Palpasi
6)
Tidak teraba adanya nyeri tekan, tidak teraba adanya massa atau benjolan
Hidung
Inspeksi
Hidung simetris kira dan kanan, tidak ada peradangan, fungsi penciuman
baik, septum deviasi (-), pasase udara kuat
Palpasi
7)
Inspeksi
Mukosa bibir kering dan kotor,warna lidah merah, tidak ada peradangan
pada gusi, terdapat banyak karang gigi
Palpasi
8)
Leher
Inspeksi
tiroid,
Palpasi
9)
Dada
Inspeksi
Bentuk dada simetri kiri dan kanan, tidak ada pembesaran
dinding dada, tidak ada lesi, frekuensi pernapasan teratur 20 x /mnt.
Palpasi
Auskultasi
10)
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
pada
Auskultasi
11) Abdomen
Inspeksi
Palpasi teraba nyeri tekan dengan skala 8, nyeri yang dirasakan terasa pedis dan seperti
terbakar di daerah epigastrium tembus kebagian belakang.
Auskultasi
12)
Ekstermitas
Superior
Inspeksi
Kulit kering, tangan kiri terpasang infuse RL 16 tts/mnt, tidak ada lesi,
tangan kanan memegang abdomen yang sakit
Palpasi
kesegala arah
Tidak ada nyeri tekan, kekuatan oto skala 5 yaitu dapat melakukan gerakan
Inferior
Inspeksi
Palpasi
Kekuatan tonus otot skala 5, yaitu dapat melakukan gerakan kesegala arah
1. Pemeriksaan Diagnostik :
Table 2 : Pemeriksaan laboratorium Ny. M Di Ruang Teratai Interna tanggal 27 Juli 2012
Jenis pemeriksaan
Hasil
Satuan
Nilai normal
WBC
8,3 H
103/ml
5,0 10,0
RBC
4,9
106/ml
4,00 5,50
HGB
12,7
g/dl
12,0 15,0
HCT
37,9
40,0 48,0
MCV
90,5
Fl
80,0 95,0
MCH
30,3
p/g
25,0 34,0
MCHC
33,5
g/dl
32,0 36,0
PLT
238
103/ml
150 400
(%)
(103/ml)
(%)
Ly
F2
2,5
11,0 49,0
MO
F2
0,6
0,0 9,0
GR
F4
10,8
42,0 85,0
11,9
10,0 16,5
0,10 1,00
RDW
PCT
MPV
4,5
PL
5,0 10,0
PDW
12,0 18,0
1. Data pengobatan
Tanggal 27 Juli 2012 :
a. RL 16 tetes/menit
1. PCT 3 x 1
1. Klasifikasi Data
1. Data Subjektif :
2. Klien mengatakan kurang nafsu makan
3. Klien mengatakan mual
4. Klien mengatakan nyeri uluhati seperti terbakar dan pedis serta tembus
belakang
5. Klien mengatakan nyeri hilang timbul
6. Klien menanyakan tentang penyakitnya
7. Klien mengatakan baru pertama kali mengalami penyakit yang saat ini diderita
oleh klien
8. Data Objektif :
1. Mucosa bibir dan hidung kering
2. Klien lemah
3. Rush kulit kering
4. Observasi vital sign : TD
= 20 x/mnt, S = 37oc
= 140 / 80 mmHg, ND
= 90 x/mnt, RR
13. m. BB. 50 kg
1. Analisa Data
Tabel 3 :Analisa Data Keperawatan Tanggal 27 Juli 2012 Pada Ny.M Di Ruang Teratai
Interna RSU Mokopido Tolitoli
Tgl/Jam
Pengelompokan Data
Etiologi
Problem
Nyeri
epigastrium
Anoreksia
Nutrisi kurang
dari kebutuhan
1. Data Subjektif :
27/07/2012
09.10
sakit
3. Tegang
4. Pemeriksaan
laboratorium tanggal 27
Juli 2012 : HCT =
38,3%; MPV = 4,2
5. Tidak konsentrasi pada
TD
= 140 / 80 mmHg
ND
= 90 x/mnt
RR
= 20 x/mnt
= 37oc
S
DS :
1. H.
Diagnose Keperawatan Prioritas Tanggal 22 Juli 2012 Pada Ny.M Di Ruang Teratai Interna
RSU Mokopido Tolitoli
Diagnosa Keperawatan
1
1. Rencana Tindakan
Rencana Tindakan, pada Ny. M,Tanggal 26 Juli 2012 di Ruang Teratai Interna RSU
Mokopido Tolitoli .
Diagnose keperawatan
1. Nyeri epigastrium berhubungan dengan iritasi pada mukosa lambung
Tujuan : setelah dilakukan tindakan 24 jam nyeri dapat berkurang yang ditandai dengan :
1. Rasa nyeri berkurang
2. Pasien tenang
3. Ekspresi wajah cerah
4. Pasien dapatmenyebutkan penyebab dan cara mengatasi nyeri
5. Observasi vital sign
TD = 110 / 90 mmhg
ND = 80 x/mnt
RR = 16 x/mnt
= 36c
1.
Rasional
1. Untuk mengidentifikasi indikasi/perkembangan dari hasil yang diharapkan
2. Membantu menentukan keseimbangan cairan yang tepat.
3. Meminimalkan anoreksia, dan mengurangi iritasi gaster
4. Berguna dalam mendefinisikan derajat masalah dan intervensi yang tepat Berguna
dalam pengawasan kefektifan obat, kemajuan penyembuhan.
5. membantu menigkatkan nafsu makan Makanan yang hangat
1. Implementasi
Tabel 4 : Implementasi Keperawatan Ny.M tanggal 27 Juli 2012 di Ruang Teratai Interna.
No
Dx
Diagnose
Keperawatan
Tgl/Jam
Tindakan
Nyeri epigastrium
berhubungan
dengan Iritasi
pada mukosa
lambung.
27/07/2012
09.00 09.15wita
2. Memberikan istirahat
dengan posisi semifowler
3. Mengaanjurkan klien untuk
menghindari makanan
Nutrisi kurang
dari kebutuhan
berhubungan
dengan anoreksia
27/07/12
09.00 09.15wita
2. Menimbang BB dengan
hasil 50 Kg
3. Mengajurkan untuk
memberikan makanan
sedikit tapi sering
4. Mencatat status nutrisi
dengan hasil klien mual
tapi tidak muntah
5. Menganjurkan untuk
27/07/2012
3
Kecemasan
berhubungan
dengan perubahan
proses kesehatan
1. Mengkaji tingkat
kecemasan : kecemasan
1. Menjelaskan semua
prosedur dan pengobatan
1. Memberikan dorongan
spiritual.
1. Evaluasi
Tabel 5 : Evaluasi Keperawatan Ny.M Tanggal 28 Juli 2012 di Ruang Rawat Teratai Interna
No
Dx
Diagnose
Keperawatan
Tgl/Jam
Evaluasi
Nyeri epigastrium
berhubungan
dengan Iritasi pada
mukosa lambung.
S:
28/07/2012
1. Klien mengatakan nyeri uluhati
seperti terbakar dan pedis serta
tembus belakang
09.00 wita
S:
28/07/12
09.00 wita
P: Intervensi dilanjutkan
-
Timbang BB
28/07/12
berhubungan
dengan Perubahan 09.20
10.00Wita
S:
1. Klien menanyakan tentang
penyakitnya
proses kesehatan
Tabel 6 : Catatan Perkembangan Ny.M Tanggal 28 Juli 2012 di Ruang Rawat Teratai Interna
No Dx
Diagnose
Keperawatan
Tgl/Jam
Evaluasi
Nyeri epigastrium
berhubungan
dengan iritasi pada
mukosa lambung.
S:
28/07/2012
1. Klien mengatakan nyeri uluhati
seperti terbakar dan pedis serta
tembus belakang.
2. Klien mengatakan nyerinya terus
menerus
3. Klien mengatakan mual
O:
1. Meringis
2. Memegang yang sakit
3. Tegang
4. Tidak konsentrasi saat
diajak komunikasi
1. Observasi TTV :
TD = 140/80 mmhg, ND = 90X/mnt =
90 x/mnt, RR = 20 x/mnt
A:
09.00 09.15
Nyeri epigastrium
wita
12.00 12.15 P :
wita
1. Kaji tingkat nyeri, beratnya (010)
12.00 12.15
wita
Nutrisi kurang
dari kebutuhan
berhubungan
dengan anoreksia
S:
28/07/12
1.
09.00
09.15wita
P:
1. Pantau pemasukan makanan
2. Ajurkan untuk makanan sedikit
tapi sering
3. Anjurkan untuk makan ketika
masih hangat.
I:
1. Memantau masukan makanan
dengan hasil porsi makan
dihabiskan hanya 7 sendok
2. Menganjurkan untuk makan
sedikit tapi sering
3. Menganjurkan untuk makan
ketika masih hangat
E:
S:
Klien mengatakan nafsu makan
berkurang
-
P : Intervensi dilanjutkan
-
R :Intervensi dilanjutkan.
Kecemasan
3
S:
28/07/12
berhubungan
dengan Perubahan
proses kesehatan
O:
1. Klien cemas
2. Klien tegang
3. Klien meremas-remas tangannya
4. Observasi vital sign :TD = 130 /
60mmHg, ND = 88 x/mnt,
RR = 20 x/mnt
A:
Kecemasan
P:
1. Kaji tingkat kecemasan
09.00-09.15wita
10,00 11.00
wita
I:
1. Mengkaji tingkat kecemasan :
Kecemasan ringan
2. Memberikan dorongan dan
berikan waktu untuk
mengungkapkan pikiran dan
dengarkan semua keluhannya
E:
Masalah belum teratasi
R:
1. Mengkaji tingkat kecemasan
Kecemasan ringan
1. Menjelaskan semua prosedur dan
pengobatan
2. Memberikan dorongan spiritual
Tabel 7 : Catatan Perkembangan Ny.M Tanggal 29 Juli 2012 di Ruang Rawat Teratai Interna
No Dx
Diagnose
Keperawatan
Tgl/Jam
Evaluasi
Nyeri epigastrium
berhubungan
dengan Iritasi
pada mukosa
lambung.
S:
29/07/2012
1. Klien mengatakan nyeri uluhati
seperti terbakar dan pedis serta
tembus belakang
.
09.00 09.15
wita
09.15 09.17
wita
09.17 -10.00
wiat
10.00 11.00
wita
12.00 12.15
wita
3. Tegang
4. Tidak konsentrasi saat diajak
komunikasi
12.20 12.30
wita
lambung
4. Anjurkan klien untuk mengatur
waktu makanya
5. Observasi TTV tiap 24 jam
6. Diskusikan dan ajarkan tehnik
relaksasi
7. Kolaborasi dengan pemberian
obat analgesic : paracetamol 3 x
1, cemitidine 1 amp
I:
1. Mengkaji tingkat nyeri beratnya
(0 10) : skala nyeri yang
diraskan klien skala 8
2. Memberikan istirahat dengan
posisi semifowler
3. Menganjurkn klien untuk
menghindari makanan yang
dapat meningkatkan kerja asam
lambung seperti makanan yang
pedis, asam
4. Menganjurkan klien untuk tetap
mengatur waktu makanya
5. Observasi TTV tip 24 jam : TD =
140 / 80 mmhg, ND = 90 x/mnt,
RR = 20 x/mnt, S = 37c
6. Mendiskusikan dan mengajarkan
tehnik relaksasi dengan cara :
menarik nafas dalam 3 kali,
menahanya sesaat
&menghembuskanya secara
spontan.
E:
Nutrisi kurang
dari kebutuhan
berhubungan
dengan anoreksia
S:
29/07/12
1. Klien mengatakan nafsu makan
berkurang
09.00
09.15wita
09,15 09.17
wita
O:10,00 11.00
wita
A:
Masalah belum teratasi
P:
1. Pantau pemasukan makanan
2. Ajurkan untuk makanan sedikit
tapi sering
3. Anjurkan untuk makan ketika
masih hangat.
I:
S:
29/07/12
berhubungan
dengan Perubahan
proses kesehatan
O:
1. klien cemas
2. klien tegang
3. klien meremas remas tanganya
4. observasi vital sign : TD =
130/60 mmhg, ND = 88 X/mnt,
RR = 20 x/mnt
A:
Kecemaan
P:
1. kaji tingkat kecemasan
2. jelaskan semua prosedur dan
pengobatan
3. memberikan dorongan spiritual
I:
1. Mengkaji tingkat kecemasan :
kecemasan ringan
2. Menjelaskan semua prosedur dan
pengobatan
3. Memberikan dorongan spiritual
E:
09.15 09.17 Masalah belum teratasi
wita
09,15 09.17
wita
R:
10,00 11.00
wita
Tabel 8 : Catatan Perkembangan Ny.M Tanggal 30 Juli 2012 di Ruang Rawat Teratai Interna
No Dx
Diagnose
Keperawatan
Tgl/Jam
Evaluasi
Nyeri epigastrium
berhubungan
dengan Iritasi
pada mukosa
lambung.
S:
30/07/2012
1. Klien mengatakan nyeri uluhati
seperti terbakar dan pedis serta
tembus belakang
2. Klien mengatakan nyerinya
terus menerus
3. Klien mengatakan mual
O:
1. Meringis
2. Memegang bagian yang sakit
3. Tidak konsentrasi saat diajak
komunikasi
4. Observasi vital sign : TD = 140 /
80 mmhg, ND = 90 x/mnt, RR =
20 x/mnt
09.00 09.15
wita
09.15 09.17 A :
wita
Nyeri epigastrium
13.00 13.05
P:
wita
1. Kaji tingkat tingkat nyeri
beratnya (skala 0 10)
2. Observasi TTV tiap 24 jam
3. Kolaborasi pemberian obat
analgesic : Paracetamol 3 x 1,
cemitidine 1 amp
I:
1. Mengkaji tingkat (skala 0
10) : skala nyeri yang dirasakan
skala 8
2. Observasi TTV tiap 24 jam : TD
Nutrisi kurang
dari kebutuhan
berhubungan
dengan anoreksia
S:
30/07/12
1. Klien mengatakan mulai ada
nafsu makan
2. Klien mengatakan tidak mual
O:
Porsi makan dihabiskan kurang lebih 10
sendok
A:
Masalah belum teratasi
P:
1. Pantau pemasukan makanan
09,15 09.17
Wita
10.00 11.00
I:
wita
12.00 12.15
wita
10 sendok
2. Menganjurkan untuk makan
sedikit tapi sering
3. Menganjurkan untuk makan
ketika masih hangat.
E:
S:
1. Klien mengatakan nafsu makan
bertambah
2. Klien mengatakan tidak mual
O:
Porsi makan dihabiskan kurang lebih 10
sendok
A:
Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan dirumah
1. Ajurkan untuk makanan sedikit
tapi sering
2. Anjurkan untuk makan ketika
masih hangat.
R:
Intervensi dilanjutkan dirumah
Kecemasan
3
S:
30/07/12
berhubungan
dengan Perubahan
proses kesehatan
10.00 11.00 E :
wita
Masalah teratasi
12.00 12.15
R:wita
1. Kaji tingkat kecmasan
BAB IV
PEMBAHASAN
1. A. Pengkajian
Secara teori pengkajian dimulai dengan pengumpulan data, pengelompokan, atau analisa
data, dan perumusan diagnosa, pengkajian juga merupakan tahap pertama dari proses
keperawatan
Pada tahap pengkajian, penulis tidak banyak menemukan hambatan dalam mendapatkan
informasi baik dari klien, keluarga, dan perawat.
Data yang dikumpulkan berupa: data dasar yaitu semua informasi tentang klien mencakup :
riwayat kesehatan, riwayat keluhan utama, riwayat kesehatan masa lalu, riwayat kesehatan
keluarga, riwayat psikososial dan riwayat spiritual.
Berdasarkan hasil pengumpulan data pada kasus Ny.M didapatkan data bahwa.
1. Gejala
Klien mengatakan nyeri uluhati seperti terbakar serta tembus belakang ,klien mengatakan
mual, klien memegang bagian perut yang sakit, klien cemas dan tegang, sekali-kali klien
meremas remas tanganya, Klien mengatakan nyerinya terus menerus,Klien menanyakan
tentang penyakitnya,Klien mengatakan baru pertama kali mengalami penyakit yang saat ini
diderita oleh klien.
1. Tanda :
Mucosa bibir dan hidung kering, Klien lemah,Rush kulit kering,Pemeriksaan laboratorium
tanggal 27 Juli 2012 : HCT = 37,9%; MPV = 2,6 L, Observasi vital sign : TD = 140 / 80
mmHg, ND = 90 x/mnt, RR = 20 x/mnt, S
= 37oc, Bising usus (+), Peristaltik usus
24 kali/menit, Meringis,Memegang bagian yang sakit, Tidak konsentrasi pada saat diajak
komunikasi, Klien cemas,Klien tegang, Klien meremas-remas tangannya.
Tidak ada kesenjangan yang didapatkan oleh peneliti antara data yang didapatkan oleh
peneliti melalui hasil pengkajian dengan teori tentang gejala dan tanda pada klien dengan
dispepsia, hanya saja format pengkajian yang peneliti gunakan tidak mencakup seluruh aspek
yang akan dinilai. Misalnya saja untuk mengkaji integritas ego, neurosensori, dan
nyeri/kenyamanan.
Sebab dari data hasil pengkajian yang dilakukan didapatkan data data yang termasuk dalam
lingkup aspek integritas ego, neurosensori, dan nyeri/kenyamanan, yang menunjang terhadap
masaalah keperawatan yaitu nyeri dan kecemasan.
B. Diagnosa keperawatan
Berdasarkan analisa data yang penulis lakukan dengan kasus dispesia pada Ny.M didapatkan
diagnosa keperawatan :
1. Nyeri berhubungan dengan Iritasi mukosa lambung akibat
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anoreksia
3. Kecemasanberhubungan dengan Perubahan proses kesehatan
Secara teori diagnosa keperawatan yang mungkin timbul pada kasus dispepsia adalah adalah :
1. Nyeri epigastrium berhubungan dengan iritasi pada mukosa lambung.
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan rasa tidak enak setelah makan,
anoreksia.
3. Perubahan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan adanya mual,
muntah
4. Kecemasan berhubungan dengan perubahan status kesehatannya
Dari ketiga diagnosis keperawatan yang didapatkan peneliti setelah peneliti melakukan
analisa terhadap data objektif dan data subjektif diagnose yang didapatkan oleh peneliti dari
hasil pengkajian, ada satu diagnose keperawatan yang seharusnya actual tetapi dalam
penulisan karya tulis ini peneliti menempatakan diagnose perubahan keseimbangan cairan
dan elektrolit berhubungan dengan mual, muntah kedalam diagnose resiko oleh karena data
yang didapatkan oleh penulis tidak mendukung masalah tersebut untuk ditempatkan sebagai
diagnose actual.
Sebagaiman kita ketahui bahwa Obat obatan, penyakit sitemik, endotoksin bakteri,
makanan yang terkontaminasi, makanan yang berbumbu seperti lada, cuka atau mustard,
kafein, alcohol, dan aspirin, obat obatan lain seperti, NSAID (indometasin, ibuprofen,
naproksen), sulfonamide, steroid dan digitalis keadaan tersebut dapat menyebabkan
kerusakan jaringan, khususnya pembuluh darah, hal ini akan merangsang pengeluaran
histamine, pengeluaran histamine merangsang peningkatan vasodilatasi, meningkatkan
permiabilitas kapiler terhadap protein, plasma bocor ke interstisium, mukosa menjadi edema,
dan sejumlah protein plasma hilang, mukosa kapiler dapat hilang, mukosa kapiler menjadi
rusak
D. Implementasi
Pelaksanaan rencana keperawatan mengacu pada rencana yang telah ditetapkan dalam teori.
Namun penulis tidak dapat melaksanakan semua rencana yang ada dalam teori tapi dapat
melaksanakan semua rencana sesuai dengan diagnosa keperawatan pada Ny.M dengan kasus
dipepsia diruang Teratai Interna RSU Mokopido Tolitoli.
Pada tahap pelaksanaan ini dalam memberikan asuhan keperawatan penulis tidak sepenuhnya
berada diruangan selama 24 jam. Maka selama penulis tidak berada diruangan perawatan
dilanjutkan oleh perawat yang ada diruangan.
Adapun yang menjadi faktor penghambat dalam memberikan asuhan keperawatan pada
Ny.M dengan kasus dispepsia diruang Teratai Interna RSU Mokopido Tolitoli adalah tidak
terpantaunya perawatan secara kontinue yang penulis rawat, karena tidak sebandingnya
jumlah perawat diruangan dengan klien yang dirawat.
1. E. Evaluasi
Evaluasi adalah proses yang berkelanjutan untuk menilai efek dari tindakan keperawatan
pada klien. Evaluasi dilakukan terus menerus pada respon klien terhadap tindakan
keperawatan yang telah dilaksanakan. Dalam melaksanakan evaluasi, penulis menggunakan
evaluasi proses dan evaluasi hasil.
Evaluasi proses dilakukan setiap selesai melaksanakan tindakan. Sedangkan evaluasi hasil
dilakukan dengan membandingkan respon klien pada tujuan yang telah ditentukan.
Evaluasi yang penulis lakukan pada asuhan keperawatan Ny.M dengan kasus dispepsia
dilakukan dengan pendekatan SOAP dan didokumentasikan pada catatan perkembangan
dengan menggunakan pendekatan SOAPIER.
Dari hasil pelaksanaan tindakan keperawatan yang diamati melalui catatan perkembangan
selama tiga hari, maka hasil yang diperoleh adalah pada tanggal 29 Juli 2012 untuk diagnose
kedua masalah teratasi yaitu cemas , sedangkan diagnose ketiga, yaitu : nutrisi kurang dari
kebutuhan. Tidak terjadi sampai hari ketiga dilakukan catatan perkembangan. Sedangkan
yang tidak teratasi adalah diagnose pertama yaitu nyeri sejak dilakukannya catatan
perkembangan dari tanggal 28 Juli sampai tanggal 30 dan terus diimplementasi berdasarkan
catatan perkembangan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Di dalam pengkajian dan penegakkan diagnosa keperawatan tidak ditemukan adanya
kesenjangan dan yang ditemukan oleh peneliti antara data yang didapatkan oleh
peneliti melalui hasil pengkajian dengan teori tentang gejala dan tanda pada klien
dengan dispepsia, hanya saja format pengkajian peneliti gunakan tidak mencangkup
seluruh aspek yang akan dinilai. Misalnya saja untuk mengkaji integritas ego,dan
neurosensori.
Sebab data dari hasil pengkajian yang dilakukan didapatkan data-data yang termasuk dalam
lingkup aspek integritas ego, neurosensori, dan nyeri/kenyamanan, yang menunjang terhadap
masalah keperawatan yaitu nyeri dan kecemasan.
1. Data yang diperoleh pada klien merupakan langkah awal yang ditempuh oleh penulis
untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan agar asuhan keperawatan dapat
ditegakkan. Dan hasil dari data pengkajian keperawatan yang timbul pada klien kasus
dispepsia dalam teori tidak selamanya sama dengan yang ditemukan pada Ny.M
dengan kasus dispepsia diruang Melati RSU Mokopido Tolitoli.
2. Dari 4 diagnosa yang ada diteori, ketiga diagnosa yang didapatkan penulis pada
Ny.M kasus dispepsia yaitu, nyeri, nutrisi kurang dari kebutuhan dan cemas. .
berdasarkan teori (E Doenges, 1999) , nanda dan carpenito. Dimana diagnosa tersebut
penulis tidak mencantumkannya diteori. Dan tidak selamanya kasus yang sama
mempunyai diagnosa yang sama.
3. Perencanaan keperawatan kasus pada Ny.M dengan kasus dispepsia dibuat
berdasarkan teori yang ada. Namun penulis hanya menyesuaikan perencanaan yang
ada dikasus berdasarkan masalah keperawatan yang timbul
4. Pada tahap pelaksanaan, penulis dapat melaksanakan rencana yang telah disusun
dengan adanya dukungan dan bantuan klien serta keluarga.
5. Tahap evaluasi berdasarkan tujuan yang ditetapkan maka penulis menganalisa bahwa
tidak semua masalah dapat segera diatasi karena memerlukan waktu untuk perawatan
dan pengobataan teratur.
B. Saran
1. Bagi Institusi Rumah Sakit Khususnya Ruang Teratai Interna
Sebagai bahan acuan dalam penerapan proses keperawatan khususnya pasien dengan
dispepsia ruang melati, sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan keperawatan
1. Instisusi Pendidikan
Sebaiknya membuat acuan pengkajian asuhanan keperawatan sistim pencernaan yang baku
sehingga menjadikan panduan dalam penyusunan asuhan keperawatan di klinik baik bagi
mahasiswa maupun dosen. juga dapat mencegah timbulnya persepsi yang berbeda antara
dosen yang satu dengan dosen yang lainnya
1. Bagi Peneliti
Merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi peneliti, dan dapat dijadikan bekal pada
saat peneliti melakukan implementasi asuhan keperawatan kepad individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat
1. Bagi Pasien dan Keluarga
Sebagai sumber informasi bagi pasien dan keluarga, sehingga dapat dijadikan pedoman
dalam pencegahan dan penatalaksanaan jika pasien menderita dyspepsia atau dapat
memberikan informasi tersebut kepada orang lain baik yang membutuhkan.
1. Riwayat Hidup
Nama
: 20 Tahun
Agama
: Islam
Alamat
1. Riwayat Pendidikan
2. Tamat SDN 08 Palele Tahun 2003
3. Tamat SMP Negeri 1 Palele Tahun 2006
4. Tamat SMA Negeri 1 Palele Tahun 2009
5. Mengikuti Pendidikan Akper Pemda Tolitoli tahun 2009-2012
Share this:
Like this:
Suka Memuat...
Dituliskan dalam: Uncategorized
Navigasi tulisan
Older
Newer
Tinggalkan Balasan
Cari
Tulisan Terkini
37
Tanda-tanda Radang
Askep Apendisitis
Komentar Terakhir
Merpati10
April 2013
Kategori
Uncategorized
Meta
Daftar
Masuk
RSS Entri
RSS Komentar
WordPress.com
Ikuti
Follow merpatisepuluh
Get every new post delivered to your Inbox.
Powered by WordPress.com