Anda di halaman 1dari 3

BAB 14

AUDIT INVESTIGATIF
DENGAN TEKNIK PERPAJAKAN
Dalam bab 14 ini, dijelaskan 2 teknik audit investigasi yang digunakan untuk menentukan
penghasilan kena pajak yang belum dilaporkan oleh Wajib Pajak dalam SPT-nya. Kedua teknik
ini antara lain Net Worth Method dan Expenditure Method.
NET WORTH METHOD
Net Worth Method untuk audit investigatif pajak ingin membuktikan adanya PKP yang belum
dilaporkan oleh Wajib Pajak. Untuk organized crime yang ingin dibuktikan ialah penghasilan
yang tidak sah dan melawan hukum.
A. Net Worth Method untuk perpajakan.
Di Indonesia, wajib pajak diwajibkan melaporkan penghasilannya secara lengkap dan
benar dalam SPT (Surat Pemberitahuan Tahunan, dalam hal ini SPT PPh). Di awal tahun,
pemeriksa pajak menetapkan Net Worth

atau kekayaan bersih seseorang. Cara

sederhananya Net Worth = asset liabilitas .


Setelah dihitung seharusnya kenaikan net worth antara tahun ke 1 dan ke 2 sama dengan
PKP tahun ke 2.
Tahun 1
Aset
(-) Liabilitas
Net Worth

Tahun 2
1.000 Aset
200
(-) Liabilitas
800 Net Worth
Net Worth tahun 1
Kenaikan Net Worth
(+) Non deductible Expense
(-) Nontaxable income
Corrected taxable income
(-) reported taxable income
Unreported taxable income

3.000
250
2750
800
1950
1000
400
2550
1250
1300

Keterangan Istilah :
1. Non Deductible Expense = biaya biaya yang tidak boleh dibebankan dalam
menghitung PKP.
2. Non Taxable Income = penghasilan seseorang (atau perusahan) yang untuk
kepentingan perpajakan bukan merupakan PKP.

3. Corrected Taxable Income = PKP sesungguhnya yang harus dilaporkan wajib pajak
berdasarkan perhitungan Net Worth Method
4. Unreported taxable income = PKP yang belum dilaporkan Wajib pajak. Informasi
inilah yang dihitung pemeriksa atau penyidik pajak.
B. Net Worth Method untuk Organized Crime
Dengan perhitungan yang hampir sama, kita dapat menggunakan perhitungan tersebut
untuk illegal income juga.
Tahun 1
Aset
(-) Liabilitas
Net Worth

Tahun 2
1.000 Aset
200
(-) Liabilitas
800 Net Worth
Net Worth tahun 1
Kenaikan Net Worth
(+) Personal Expense
Corrected Legal Income
(-) legal income
Illegal Income

3.000
250
2750
800
1950
1000
2950
1250
1700

Catatan penting dalam menerapkan Net Worth Method :


1. Rekaman Makin banyak transaksi terekam, makin ampuh pula net worth method.
Seperti, penggunaan kartu kredit.
2. Penyimpanan uang tunai ada beberapa pelaku kejahatan yang menggunakan jasa
perbankan atau pasar modal dalam menyimpan bahkan menggandakan uang hasil
kejahatan mereka. Ada pula yang menyimpan uang dalam rumah dinas atau rumah
tempat tinggal mereka dalam jumlah yang besar, disebut juga Cash Hoarding.
3. Tambahan penghasilan kalau tambahan dari pembelian tanah atau warisan, masih bisa
ditelusuri. Yang menjadi perhatian bahkan KPK menetapkan aturan dalam hal ini adalah
gratifikasi.
4. Pembalikan beban pembuktian membalikkan apa yang sudah dilaporkan ke pemerintah
dari yang bersangkutan.
5. Catatan pembukuan catatan yang seringkali tidak lengkap dan menjadi tantangan bagi
penyidik.
EXPENDITURE METHOD
Expenditure Method lebih cocok untuk wajib pajak yang tidak mengumpulkan harta benda, tetapi
mempunyai pengeluaran-pengeluaran mewah dalam jumlah besar.
Jumlah pengeluaran
(-) total nontaxable income

10.000
1.000

Adjusted gross income


(-) itemized/ standard deduction
(-) exemptions
Corrected Taxable Income
Reported taxable income
Unreported taxable income

9.250
750
500
8.000
3.000
5.000

Keterangan istilah :
1. Itemized = pengurangan yang diperkenankan UU baik yang bersifat standar atau dirinci
satu per satu.
2. Exemption = pengecualian.
Expenditure Method biasa digunakan atas kondisi kondisi perpajkaan yang sangat kuat dan
dominan, seperti:
a.
b.
c.
d.
e.

Wajib pajak tidak menyelenggarakan pembukuan atau catatan


Pembukuan dan catatan wajib pajak tidak tersedia misalnya terbakar
Wajib pajak menyelenggarakan pembukuan tetapi tidak memadai.
Wajib pajak menyembunyikan pembukuannya
Wajib pajak tidak mempunyai asset yang terlihat atau dapat diidentifikasi.

Expenditure Method biasa digunakan pada organized crime atas kondisi kondisi yang sangat kuat
dan dominan, seperti:
1. Tersangka keliahatannya tidak membeli asset seperti rumah, tanah, saham, mobil, kapal
mewah dan lainnya.
2. Tersangka mempunyai gaya hidup mewah dan agak diluar kemampuan.
3. Tersangka diduga mengepalai jaringan kejahatan.
4. Illegal income ditentukan untuk menghitung denda (misalnya kejahatan penebangan
hutan illegal), menghitung kerugian negara (dalam kasus korupsi) dan pungutan negara
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai