Positioning adalah tindakan perusahaan untuk merancang produk dan bauran
pemasaran untuk menciptakan kesan tertentu diingatan konsumen. Cara perusahaan dalam menentukan dan mengembangkan positioning: Menentukan Competitive Frame of Reference / FOR Competitive Frame of Reference artinya menentukan merek mana yang menjadi merek pesaing perusahaan. a. Identifikasi Pesaing. Dimulai dengan category membership yaitu mengidentifikasi produk yang menjadi merek pesaing perusahaan yang memiliki fungsi sebagai pengganti terdekat. Bisa dari sudut pandang industri dan pasar. Industri adalah kelompok perusahaan yang menawarkan produk tertentu yang dapat menjadi pengganti terdekat satu sama lain. Pemasar mengklasifikasikan industri menurut jumlah penjual, tingkat diferensiasi produk, kehadiran atau ketiadaan penghalang untuk masuk, mobilitas dan penghalang untuk keluar, strutur biaya, tingkat integrasi vertical, dan tingkat globalisasi. Sedangkan dari sudut pasar, pesaing sebagai perusahaan yang memuaskan kebutuhan pelanggan yang sama. b. Menganalisis pesaing Perusahaan harus memperhatikan 3 variabel dalam menganalisis pesaing : 1. Pangsa pasar (share of market) sasaran pesaing 2. Pangsa pikiran (share of mind) 3. Pangsa hati (share of heart) Perusahaan harus menentukan strategi, tujuan, kekuatan dan kelemahan mereka. 1. Strategi Setiap perusahaan memiliki strategi tersendiri untuk mematikan lawannya. Perusahaan harus memantau strategi pesaingnya secara kontinyu, karena pesaing yang cerdik akan merevisi strategi mereka dari waktu ke waktu. Jelaslah, bahwa perusahaan juga harus mewaspadai perubahan-perubahan yang diinginkan pelanggan dan bagaimana para pesaing merevisi strategi mereka untuk memenuhi hasrat yang diinginkan oleh para pelanggan tersebut. 2. Tujuan Perusahaan harus bertanya apa yang dicari pesaing di pasar? Apa yang menggerakkan perilaku pesaing? Kita mengasumsikan bahwa pesaing memaksimalkan laba. Perusahaan juga harus mengamati rencana ekspansi pesaing. 3. Kekuatan dan kelemahan
Penyaji Teori Raras Ganita (162222103)/MM Margareth Henrika (162222104)/MM
Perusahaan harus mengumpuilkan informasi tentang kekuatan dan
kelemahan pesaing yang bisa dilihat dari analisis SWOT. Menentukan Point of Difference (PoD) dan Point of Parity (PoP) PoD (Point of Difference) adalah atribut atau manfaat yang ada pada suatu produk yang dinilai positif, dan diyakini tidak dapat ditemukan kesamaannya pada merek pesaing. Contohnya desain Apple, kinerja dari Nike, dan kualitas Lexus. Tiga kriteria untuk menentukan apakah asosiasi merek yang benar-benar dapat berfungsi sebagai point of difference: Diinginkan oleh konsumen. Konsumen harus melihat asosiasi merek sebagai pribadi yang relevan untuk mereka. Dapat disampaikan oleh perusahaan. Perusahaan harus memiliki sumber daya internal dan komitmen untuk layak dan menguntungkan menciptakan dan memelihara asosiasi merek di benak konsumen. Membedakan dari pesaing. Konsumen harus melihat asosiasi merek sebagai khas dan unggul dari pesaing yang relevan. PoP (Point of Parity) adalah asosiasi / atribut yang tidak musti unik terhadap merek dan dapat dimiliki bersama dengan merek lain. Artinya semua brand harus memenuhi kriteria umum, misalnya sebuah sabun haruslah memiliki aroma wangi dan lembut. Menciptakan Brand Mantra Brand mantra merupakan pernyataan yang jelas, logis dan unik dua sampai tiga kata yang terbaik menyampaikan visi misi perusahaan. Brand mantra secara langsung terkait dengan tujuan strategis perusahaan yang membangun hubungan jangka panjang pelanggan, dan loyalitas pelanggan. Kriterianya adalah harus komunikatif, simple dan menginspirasi. Contoh : Nike, Authentic Athletic Performance Walt Disney, Fun Family Entertainment McDonald, Food Folks Fun