Percobaan 2
Percobaan 2
PERCOBAAN II
ANALISIS PERLINDUNGAN SINAR UV DARI BEBERAPA JENIS TABIR
SURYA YANG ADA DI KOTA KENDARI
OLEH:
NAMA
: DIMAN SAPUTRA
NIM
: F1C1 14 052
KELOMPOK
: II (DUA)
ASISTEN
: HIKMAYANI
LABORATORIUM KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2016
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Radikal bebas merupakan suatu molekul yang memiliki elektron tidak
berpasangan
dapat menimbulkan
kerusakan-kerusakan
yang berlanjut
dan
terus
manusia
dan
bumi
menyatakan bahwa penggunaan tabir surya setiap hari ternyata dapat menurunkan
probabilitas terjadinya kanker kulit. Penelitian tentang usaha pencegahan dan
pengurangan dampak negatif dari
kulit
semakin
banyak
beralih ke bahan alam yang dianggap lebih aman dan harganya terjangkau.
Pati (Amilum) bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.) Urb.) merupakan salah satu
contoh bahan alam alternatif yang secara tradisional digunakan sebagai bedak
dingin dengan cara ditempelkan pada
Contoh
tabir
surya
fisik
adalah titanium
dioksida,
zinkoksida,
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari percobaan ini adalah sebagai berikut:
1.
2.
suatu sampel?
C. Tujuan Praktikum
Tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut:
1.
2.
2. Dapat
C. Prosedur Kerja
g/mL
- diukur
serapannya
pada
panjang
gelombang
Hasil Pengamatan
Nama Sampel
(1,9%)
Sampel A
2
3
4
Sampel B
Sampel C
Sampel D
Sampel E
UV A 300-400
nm
347,1 nm
0,058 Abs
365,7 nm
369,9 nm
382,3 nm
10000 Abs
-
UV B 290320 nm
310,8 nm
10000 Abs
295,8 nm
307,8 nm
-
UV C 200290 nm
214,4 nm
10000 Abs
217,7 nm
289,4 nm
-
228,8 nm
4,004 Abs
2575,1 nm
3,682 Abs
280,9 nm
10000 Abs
Sampel F
Sampel G
370,2 nm
10000 Abs
294,8 nm
10000 Abs
Karakteristik Sampel
Sampel A: milik pribadi, warna pink soft,
cream
Sampel B: milik pribadi, warna putih, cream
Sampel C: milik pribadi, warna putih, cream
Sampel D: milik pribadi, warna putih, cream
Sampel E: milik pribadi, warna hijau, gel
Sampel F: milik pribadi, warna kuning,
cream
Sampel G: milik pribadi, warna putih, cream
Sampel I: milik kelompok, bening
Sampel H: milik kelompok, hijau
Tanggal Kadaluarsa
14 Desember 2016
10 November 2017
01 Juni 2018
29 Maret 2018
22 Desember 2018
10 Oktober 2018
17 Desember 2017
26 Agustus 2018
30 uni 2019
B. Pembahasan
Sunscreen digunakan untuk melindungi kulit dari kerusakan akibat
sinar UV. Dalam jumlah yang tidak berlebihan, sinar ultraviolet sebenarnya
berguna bagi tubuh, antara lain untuk membentuk vitamin D dari provitamin D
agar tulang tidak keropos, membentuk tirosin menjadi melanin sehingga kulit
berwarna, dan mampu membunuh bakteri jahat yang dapat menyebabkan
penyakit seperti jamur. Sinar matahari terdiri dari 3 komponen, yaitu sinar UVA,
UVB, dan UVC.
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas tabir surya dalam
melindungi tubuh dari paparan sinar UV dan menganalisis suatu sampel dengan
menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Sinar UVA (panjang gelombang antara
315-400 nm) mampu lebih dalam menembus kulit dan memiliki jangka waktu
yang lebih lama untuk menimbulkan kerusakan pada kulit, seperti kerutan, dan
gejala-gejala penuaan dini. Sinar UVA ini akan membuat kulit menjadi hitam
(tanning). Sedangkan sinar UVB (panjang gelombang 280 nm) hanya 0,2 % dari
sinar matahari total. Paparan sekitar 15 menit/hari dari sinar UVB ini sebenarnya
sangat penting untuk memicu pembentukan vitamin D3 (salah satu komponen
Vitamin D) dari provitaminnya. UVB sebenarnya juga mampu melindungi
kulit terhadap pembakaran lebih lanjut dengan cara menebalkan lapisan tanduk
pada kulit. Namun, paparan sinar UVB yang terlalu lama dan terlalu sering
bisa menyebabkan kulit terbakar yang dapat meningkatkan kemungkinan
terjadinya kanker kulit akibat penekanan imunitas seluler kulit. Sinar UVC
(panjang gelombang 100 nm) sebenarnya amat berbahaya dan sangat
merusak kulit, tetapi sinar ini ditahan oleh lapisan ozon. Kebocoran lapisan
ozon (O3) menyebabkan beberapa (sebagian kecil) sinar ini masuk ke bumi.
Mencegah interaksi sinar UV dengan kromofor kulit merupakan
fungsi utama dari tabir surya. Produk tabir surya sangat sederhana, tabir
surya mengabsorbsi, memantulkan, atau menghamburkan radiasi UV dari
sinar matahari sebelum energi ini diabsorbsi oleh residu kromofor dalam kulit.
Tabir surya kimia yang biasa digunakan adalah oktil metoksisinamat sebagai
UVB filter yang paling banyak digunakan. Bahan ini kurang efektif dalam
mengabsorbsi UVB dibandingkan para-aminobenzoic acid (PABA) dan pada
formulasinya dianjurkan penambahan UVB filter untuk memperoleh nilai
SPF
yang
tinggi.
UVA
filter
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan tujuan dan hasil percobaan yang telah dilakukan maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Efektifitas dari suatu sediaan tabir surya dapat ditunjukkan salah satunya
adalah dengan nilai sun protection factor (SPF). Pengukuran nilai SPF suatu
sediaan tabir surya dapat dilakukan secara in vitro. Metode pengukuran nilai
SPF secara in vitro dengan menggunakan alat spektrofometer UV Vis.
2. Spektrofotometer adalah alat untu mengukur transmitan atau absorban suatu
sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Prinsip kerja spektrofotometer
adalah dengan memancarkan sinar tampak pada panjang gelombang tertentu
yang kemudian melewati suatu larutan dan diserap oleh larutan yang dilewati
sehingga serapannya tersebut yang dikatakan sebagai absorbansi.
B. Saran
Saran yang dapat saya ajukan pada percobaan ini yaitu sebaiknya
ketelitian saat mengukur sampel lebih diutamakan agar hasil yang diperoleh lebih
maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Acharjiya, S.K., Rao, M.E.B., Kumar, B.V.V.R., dan Annapurna, M.M., 2011, UV
Spectrophotometric Methods for The Determination of Zolmitriptan in
Bulk and Pharmaceutical Dosage Forms, Journal of Advanced Scientific
Research, 2(3): 42-47.
Alhabsy, D.F., Edi, S., dan Defny, S.W., 2014, Aktivitas Antioksidan dan Tabir
Surya pada Ekstrak Kulit Buah Pisang Goroho (Musa acuminate L.),
Jurnal Ilmiah Farmasi, 3(2): 1-8.
Patil, S., Fegade, B., Zamindar, U., dan Bhaskar, V.H., 2015, Determination of
Active Phytocompounds from Formulated Sunscreen Cream Containing
Pongamia Pinnata Leaves and Punica Granatum Peel Extract by High
Performance Thin Layer Chromatography, World Journal of
Pharmaceutical Research, 4(7): 802-812.
Purwaningsih, S., Ella, S., Adnin, M.N., 2015, Efek Fotoprotektif Krim Tabir
Surya dengan Penambahan Karaginan dan Buah Bakau Hitam (Rhizopora
mucronata Lamk.), Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 7(1): 1-14.
Shaath, N. A., 1990, The Chemistry of Sunscreens, in Sunscreens, Marcel Dekker
Inc, New York, 211-232.
Shovyana, H.H., dan Zulkarnain, A.K., 2013, Physical Stability and Activity of
Cream W/O Etanolic Fruit Extract of Mahkota Dewa (Phaleria
Macrocarpha (Scheff.) Boerl,) as A Sunscreen, 18(2): 109-117.
Suryani, Rini, H., Nurlena, I., Ahmad, Z., dan Hasnawati, 2014, Uji Aktivitas
Tabir Surya Formula Sediaan Losio Ekstrak Metanol Daun Mangkokan
(Nothophanax scutellarium Merr.), Medula, 2(1): 1-5.
Wahdaningsih, S., Setyowati, E.P., dan Wahyuono, S., 2011, Aktivitas Penangkap
Radikal Bebas dari Batang Pakis (Alsophila Glauca J. Sm), Majah Obat
Tradisional, 16(3): 156-160.
Zulkarnain, A.K., Ernawati, N., dan Sukardani, N.I., 2013, Activities of Yam
Starch (Pachyrrizus Erosus (L.) Urban) as suNscreen in Mouse and The
Effect of Its Concentration to Viscosity Level, Traditional Medicine
Journal, 18(1): 1-8.