Anda di halaman 1dari 7

Author : Cindra

Trigger
Anamnesis
: usia kehamilan 38 minggu
BBL = 200 gram
BB saat ini = 6,6 kg
PB saat ini = 72 cm
Status generalis batas normal
LO
1. Status nutrisi anak menurut CDC, WHO dan kebutuhan kalori
a. Berdasarkan CDC
BB actual = 6,6 kg
BB ideal = 9,5 kg (grafik CDC Birth to 36 Months : Girls)

Status Gizi

b.

2.
a.

b.

c.

3.

= (BB actual/BB ideal) x 100%


= (6,6 / 9,5 ) x 100%
= 69,5 % (malnutrisi berat waterlow 1972 )
Kebutuhan Kalori
= BB ideal x kebutuhan kalori
= 9,5 x 100
= 950 Kkal/ kg BB/hari
Berdasarkan WHO (lihat : Chart z-score WHO Child Growth Standards)
PB//Umur = Normal
BB//Umur = underweight
BB//PB
= wasted
BMI
= BB/PB.PB
= 6,6/ 0,72 . 0,72
= 12,73 (wasted)
PB//Usia PB 72 seharusnya pada usia sekitar 9,8 bulan
BB//Usia usia 9,8 maka BB usia tinggi = 8,4 kg
BB ideal
= (BB/ BB usia tinggi) x 100%
= (6,6 x 8,4) x 100%
= 78,6 % (malnutrisi sedang waterlow 1972)
Kebutuhan Kalori
= BB usia tinggi x kebutuhan kalori
= 8,4 x 100
= 840 Kkal
Bagaimana penatalaksanaannya
Penanganan untuk anak tersebut kita dasarkan pada kebutuhan dasar anak, yaitu:
kebutuhan fisik biomedik (ASUH)
Memperbaiki nutrisi anak dengan memberikan makanan yang memenuhi zat gizi anak. Dan
bentuk makanannya disesuaikan dengan umur anak.
Melengkapi imunisasi anak
Memperbaiki higene anak.
Mendeteksi dini adanya penyakit(kecurigaan ortu penting)
Kebutuhan emosi/kasih sayang (ASIH)
Ibu/penggantinya lebih dekat dengan anak dengan mencurahkan kasih sayang dan perhatiannya
kepada anak.
Kebutuhan akan stimulasi mental (ASAH)
Ibu harus lebih banyak bicara kepada anak, mengajak bermain, melatih anak duduk,berdiri sesuai
dengan umur anak, memberikan permainan yang sesuai dengan umurnya.
Yang terpenting pula adalah memberikan penyuluhan dan edukasi kepada Ibu mengenai tumbuh
kembang anak dan kebutuhan anak.
Factorfactor yang mempengaruhi tumbuh kembang
FAKTOR GENETIK
Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang
anak. Melalui instruksi genetik yang terkandung di dalam sel telur yang telah dibuahi, dapat
ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan
FAKTOR LINGKUNGAN
Lingkungan Pranatal

Gizi ibu pada waktu hamil


Gizi ibu yang jelek sebelum terjadinya kehamilan maupun pada waktu sedang hamil, lebih sering
menghasilkan bayi dengan BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) atau lahir mati.
- Mekanis
Trauma dan cairan ketuban yang kurang dapat menyebabkan kelainan bawaan pada bayi yang
dilahirkan.
- Toksin/ zat kimia
Masa organogenesis adalah masa yang sangat peka terhadap zat-zat teratogen. Misalnya obatobatan anti kanker dsb dapat menyebabkan kelainan bawaan.
- Endokrin
Hormone-hormon yang mungkin berperan dalam pertumbuhan janin adalah Somatotropin,
hormon plasenta, hormon tiroid dan insulin.
- Radiasi
Radiasi pada janin sebelum umur kehamilan 18 minggu dapat menyebabkan kematian janin,
kerusakan otak, mikrosefali atau cacat bawaan lainnya.
- Infeksi
Infeksi intrauterine yang sering menyebabkan cacat bawaan adalah TORCH>
- Stress
Stress yang dialami ibu pada waktu hamil dapat mempengaruhi tumbuh kembang janin antara
lain: cacat bawaan dan kelainan kejiwaan.
- Imunitas
Rhesus ABO inkomtabilitas sering menyebabkan abortus, hidrops fetalis atau lahir mati.
- Anoksia Embrio
Menurunnya oksigenasi janin melalui gangguan pada plasenta atau tali pusat, menyebabkan
BBLR (Berat badan Lahir Rendah)
Lingkungan Post-natal
- Lingkungan biologis
Ras/ suku bangsa
Pertumbuhan somatic juga dipengaruhi oleh ras/ suku bangsa.
Jenis kelamin
Dikatakan anak laki-laki lebih sering sakit dibandingkan anak perempuan.
Umur
Umur yang paling rawan adalah masa balita, oleh karena pada masa itu anak mudah sakit dan
mudah terjadi kekurangan gizi.
Gizi
Makanan memegang peranan penting dalam tumbuh kembang anak, dimana kebutuhan anak
berbeda dengan dewasa, karena makanan bagi anak dibutuhkan juga untuk pertumbuhan, diman
dipengaruhi oleh ketahanan makanan keluarga.
Perawatan kesehatan
Perawatan kesehatan yang teratur, tidak saja kalau anak sakit, tetapi pemeriksaan kesehatan dan
menimbang anak secara rutin setiap bulan, akan menunjang pada tumbuh kembang anak.
Kepekaan terhadap penyakit
Dengan memberikan imunisasi, maka diharapkan anak terhindar dari penyakit-penyakit yang
sering menyebabkan cacat atau kematian.
- Faktor fisik

Cuaca, musim dan keadaan geografis suatu daerah


Musim kemarau yang panjang/ adanya bencana alam, dapat berdampak pada tumbuh kembang
anak, antara lain : akibat gagalnya panen, sehngga banyak anak yang kekurangan gizi.
Sanitasi
Sanitasi lingkungan memiliki peranan penting yang cukup dominan dalam penyediaan
lingkungan yang mendukung kesehatan anak dan tumbuh kembangnya.
Keadaan rumah
Keadaan perumahan yang layak dengan konstruksi bangunan yang tidak membahayakan
penghuninya, serta tidak penuh sesak akan menjamin kesehatan penghuninya.
- Faktor psikososial
Stimulasi
Anak yang mendapat stimulasi terarah dan teratur akan lebih cepat berkembang dibandingkan
anak yang kurang/ tidak mendapat stimulus.
Stress
Stress pada anak akan berpengaruh pada anak berpengaruh pada tumbuh kembangnya.
Cinta dan kasih sayang
Salah satu hak anak adalah hak untuk dicintai dan dilindungi. Anak memerlukan kasih sayang
dan perlakuan yang adil dari orang tuanya.
Kualitas interaksi anak dan orang tua
Interaksi timbale balik antara anak dan orang tua, akan menimbulkan keakraban dalam keluarga.
- Faktor keluarga
Pekerjaan dan pendapatan keluarga
Pendapatan keluarga yang baik akan menunjang tumbuh kembang anak karena orang tua akan
menyediakan segala kebutuhan anak.
Pendidikan orang tua.
Merupakan salah satu faktor yang penting dalam tumbuh kembang anak.
Jumlah saudara
Jumlah anak yang banyak pada keluarga yang keadaan sosial ekonominya cukup akan
mengakibatkan berkurangnya perhatian dan kasih saying yang diterima anak.
Stabilitas rumah tangga
Tumbuh kembang anak akan berbeda pada keluarga yang harmonis dibandingkan dengan mereka
yang kurang harmonis.
Kepribadian orang tua
Kepribadian orang tua yang terbuka tentunya berpengaruh berbeda tehadap tumbuh kembang
anak, bila dibandingkan dengan mereka yang yang kepribadiannya tertutup
4. BBLR
Definisi bayi baru lahir
Bayi baru lahir disebut juga dengan neonates merupakan individu yang sedang bertumbuh dan
baru saja mengalami trauma kelahiran serta harus dapat melakukan penyesuaian diri dari
kehidupan intrauterine ke kehidupan ekstrauterin.(dewi Vivian, 2010)
BBL adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu, memiliki
berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram. Bayi baru lahir dapat dilahirkan melalui 2 cara, secara
normal melalui vagina atau melalui operasi cesar. Bayi baru lahir harus mampu beradaptasi
dengan lingkungan yang baru karena setelah plasentanya dipotong maka tidak ada lagi asupan
makanan dari ibu selain itu kondisi bayi baru lahir masih rentan terhadap penyakit. Karena

itulah bayi memerlukan perawatan yang insentif. Jagalah kebersihan bayi dan berikan nutrisi
yang cukup kepada bayi melalui ASI.
Definisi BBLR
Berat badan lahir rendah (BBLR) ialah bayi lahir yang berat lahirnya saat kelahiran kurang dari
2500 gram atau sampai dengan 2449 gram. (Prawirohardjo, Sarwono, 2006)
Bayi berat lahir rendah adalah bayi yang lahir dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa
memandang masa kehamilan. Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam 1 jam setelah
lahir. Unuk keperluan bidan di desa berat lahir masih dapat diterima apabila dilakukan
penimbangan dalam 24 jam pertama ( Depkes RI, 2009)
Prognosis BBLR
Prognosis bayi berat lahir rendah ini tergantung dari berat ringannya masalah perinatal,
misalnya masa gestasi (makin muda masa gestasi/ makin rendah berat bayi makin tinggi angka
kematian), asfiksia / iskemia otak, sindroma gangguan pernafasan, perdarahan intraventrikuler,
dysplasia bronkopulmonal, retrolental fibroplasias, infeksi, gangguan metabolic (asidosis,
hipoglikemia, hiperbilirubinemia ). Prognosis ini juga tergantung dari keadaan sosial ekonomi,
pendidikan orang tua dan perawatan pada saat kehamilan, persalinan dan postnatal (pengaturan
suhu lingkungan, resusitasi, makanan, mencegah infeksi, mengatasi gangguan pernapasan,
asfiksia, hiperbillirubinemia, hipoglikemia, dan lain-lain.(Prawihardjo, Suwarna, 2005)
Etiologi
Penyebab BBLR sangat kompleks. BBLR dapat disebabkan oleh kehamilan kurang bulan, bayi
kecil untuk masa kehamilan atau kombinasi keduanya. Bayi kurang bulan adalah bayi yang lahir
sebelum umur kehamilan 37 minggu. Sebagian bayi kurang bulan belum siap hidup diluar
kandungan dan mendapatkan kesulitan untuk mulai bernapas, menghisap, melawan infeksi dan
menjaga tubuhnya agar tetap hangat.( Depkes RI, 2009)
Prinsip Dasar BBLR
Bayi berat lahir rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari
2500 gram (sampai dengan 2499 gram). Berkaitan dengan penanganan dan harapan hidupnya,
bayi berat lahir rendah dibedakan dalam:

Bayi berat lahir rendah (BBLR) berat lahiR 1500-2500 gram

Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR), berat lahir < 1500 gram

Bayi berat lahir ekstrem rendah (BBLER), berat lahir< 1000 gra (Prawirohardjo, 2002)
Penyebab BBLR terdiri dari beberapa factor
a. Faktor ibu
Penyakit
Beberapa penyakit yang dapat menyebabkan terjadinya BBLR diantaranya : hipertensi dan
ginjal yang kronik, penderita diabtes mellitus yang berat, toksemia, hipoksia ibu ( tinggal
didaerah pegunungan, hemoglobinopati, penyakit paru kronik ) anemia berat, pre-eklampsia,
infeksi selama kehamilan ( infeksi kandung kemih), hepatitis, IMS, HIV/AIDS, malaria.( Depkes
RI, 2009)
Kebiasaan ibu

Kebiasaan ibu yang dapat menyebabkan terjadinya BBLR diantaranya perokok, peminum
alkohol, pekerja berat, dan pengguna obat terlarang.( Depkes RI, 2009)
Rokok merupakan bentuk penyalahgunaan yang sering dilakukan. Insidensi perempuan hamil
yang merokok sekitar 16,3 52%, tergantung populasi yang diteliti (Sarwono, 2006).
Asap rokok mengandung lebih dari 4.000 bahan kimia berbeda yang dilepaskan ke dalam
udara sebagai partikel dan gas. Fase partikulat asap rokok termasuk nikotin, "tar" (itu sendiri
terdiri dari banyak bahan kimia), benzena dan benzo. Fase gas termasuk karbon monoksida,
amonia, dimethylnitrosamine, formaldehida, hidrogen sianida dan akrolein. Menurut sebuah
penelitian yang dilakukan oleh National Cancer Institute pada bulan November 2001 dilaporkan
ada 69 karsinogen diketahui atau lebih dalam asap rokok (Barry, 2004).
Merokok selama hamil berkaitan dengan keguguran, perdarahan vagina, kelahiran prematur,
dan bayi dengan berat lahir rendah (BBLR). Kejadian BBLR pada ibu perokok adalah dua kali
lipat dibanding yang bukan perokok dan perokok ringan (<5 rokok sehari) dikaitkan dengan
peningkatan kejadian BBLR. Secara keseluruhan tingkat kejadian BBLR adalah 8,8% untuk
kelahiran perokok dan 4,5% untuk kelahiran bukan perokok. Di antara perokok, tingkat BBLR
terus meningkat dengan meningkatnya konsumsi rokok (Ventura, et al., 2003).
Usia Ibu dan Paritas Ibu
Angka kejadian BBLR tertinggi ditemukan pada bayi yang dilahirkan oleh ibu-ibu dengan
usia <20 dan >35 tahun, selain itu jarak kehamilan yang terlalu pendek ( kurang dari 1 tahun )
juga mempengaruhi terjadinya BBLR. (Depkes RI, 2009 ).
Status Ekonomi Ibu
Status ekonomi ibu juga sangat berpengaruh terhadap penyebab terjadinya BBLR antara
lain: keadaan ibu yang sangat miskin, beratnya kurang, dan status gizinya kurang.( Depkes RI,
2009 ).
Umur Kehamilan
Menurut Teori Prawirohardjo tahun 2005 makin rendah masa gestasi dan makin kecil
bayi yang dilahirkan makin tinggi morbiditas dan mortalitasnya.
Faktor uterus dan plasenta
kelainan pembuluh darah (hemangioma), insersi tali pusat yang tidak normal, uterus
bikornis, infark plasenta, transfuse dari kembar yang satu ke kembar yang lain, sebagian plasenta
lepas.( Prawirohardjo, Sarwono, 2005 ).
Faktor janin
Bayi ganda, kelainan kromosom, cacat bawaan, infeksi dalam kandungan
( toksoplasmosis, rubella, sitomegalovirus, herpes, sifilis ; TORCH ). ( Prawirohardjo, Sarwono,
2005 ).
Selain itu juga ada faktor janin lain yang dapat menyebabkan BBLR adalah :
Premature
Bayi prematur adalah suatu proses kelahiran bayi sebelum usia kehamilan 37 minggu
atau sebelum 3 minggu dari waktu perkiraan persalinan
Hidramnion

Hidramnion adalah jumlah air ketuban melebihi 2000 cc sering terjadi pada kehamilan
kembar. Pada kehamilan kembar, janin dengan jantung kuat mengakibatkan hidramnion karena
pengeluaran air kencingnya lebih banyak.
Kelainan Kromosom
Posted by Anti-Remed with MECO MMSA at 07.19

Anda mungkin juga menyukai