PROPOSAL PENELITIAN
OLEH :
1. LATAR BELAKANG
Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan komoditas
hortikultura berjenis umbi lapis yang memiliki banyak manfaat dan bernilai
ekonomis tinggi serta mempunyai prospek pasar yang cukup baik. Bawang
merah banyak digunakan sebagai bahan untuk bumbu berbagai macam
masakan. Bawang merah juga memiliki manfaat lain yaitu sebagai obat
tradisional karena mengandung banyak antiseptik dan senyawa aillin yang
memiliki sifat anti mikroba termasuk bakteri sehingga berfungsi untuk
menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh bakteri.
Berkaitan dengan nilai penting di atas, kebutuhan bawang merah di
Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan sebesar 5%. Hal ini
sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk Indonesia yang setiap
tahun mengalami peningkatan, sementara produksi bawang merah
menurun. Menurut Direktorat
Penggunaan mulsa, baik mulsa organic maupun sintetik dapat
meningkatkan pertum-buhan berbagai macam sayuraa (Dutton dan Woods,
1957). Manfaat lain penggunaan mulsa adalah menjaga kelembaban
tanah,mengurangi
tanah,melindungi
pencucian
agregat
hara,
memelihara
tanah,mengurangi
aliran
bahan
organic
permukaandan
2. RUMUSAN MASALAH
a. Bagaimana pengaruh mulsa terhadap pertumbuhan tanaman
bawang merah?
b. Bagaimana dampak yang di timbulkan mulsa terhadap produksi
bawang merah?
3. BATASAN MASALAH
Ide dari penelitian ini di usung oleh bapak Zaidan dan di setujui
oleh saudara Bryan selaku wali kelas pratikum dasar dasar agronomi.
Adapun ruang lingkup penelitian ini adalah di lahan tepatnya di ATC
Universitas Sriwijaya.
4. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan Umum : Mengamati pertumbuhan bawang merah yang sudah di
beri perlakuan mulsa plastic.
Tujuan Khusus : 1. Meneliti dan menilaah apakah penggunaan mulsa
plastic tersebut dapat menaikkan kualitas dan produksi dari bawang
merah tersebut.
5. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah, para petani dapat menaikan
produktivitas dan memilik efektivitas waktu dan tenaga dan juga
menekan biaya produksi. Dengan penggunaan mulsa terhadap tanaman
bawang merah.
1. Akar
Berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal dan bercabang
terpencar, pada kedalaman antara 15 30cm di dalam tanah.
2. Batang
Memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya seperti
cakram, tipis dan pendek sebagai tempat melekat perakaran dan mata
tunas
(titik
tumbuh).
Di bagian atas discus terbentuk batang semu dari pelepah-pelepah
daun. Batang semu yang berada di dalam tanah akan berubah bentuk
dan
fungsinya
menjadi
umbi
lapis
(bulbus).
Diantara kelopak bulbus terdapat mata tunas yang dapat membentuk
tanaman baru atau anakan, terutama pada spesies bawang merah biasa.
3. Daun
Bentuknya seperti pipa, yakni bulat kecil memanjang antara 50 70
cm, berlubang, bagian ujungnya meruncing, berwarna hijau muda
sampai hijau tua, dan letak daun melekat pada tangkai yang ukurannya
relatif pendek.
4. Bunga
Tangkai daun keluar dari ujung tanaman (titik tumbuh) yang
panjangnya antara 30 90 cm, dan diujungnya terdapat 50 200
kuntum bunga yang tersusun melingkar (bulat) seolah berbentuk
payung (umbrella).
Tiap kuntum bunga terdiri atas 5 6 helai daun bunga yang berwarna
putih, 6 benang sari berwarna hijau atau kekuning-kuningan, 1 putik dan
bakal buah berbentuk hampir segitiga.
lebih dari 5% per rumpun daun, semprot dengan insektisida yang berbahan
aktif klorfirifos.
Penyakit layu fusarium, disebabkan oleh cendawan. Gejalanya daun
menguning dan seperti terpilin. Bagian pangkal batang membusuk.
Penanganannya
dengan
mencabut
tanaman
yang
mati
kemudian
2.3 MULSA
Bahan yang dapat dipakai sebagai mulsa dalam jumlah yang cukup
amat beragam dari tempat yang satu ke tempat yang lain. Jerami padi,
sekam padi, jerami alang-alangdanserbuk gergaji adalahbahan-bahan yang
tersedia dalam jumlah melimpah yang bisarligunakan sebagai mulsa
organic di Indonesia. Di lain pihak, mulsa plastic telah dilaporkan pula
dapat meningkat-kan pertumbuhan dan produksi sayuran (suamiati, 1989;
carter dan Johnson, l9s8).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh beberapa jenis
mulsa,yaitu jerami padi, sekam padi, jerariri alang-alang, serbuk gergaji,
dan plastic hitam terhadap pertumbuhan dan produksi bawang merah dan
cabe merah.
nyata
dengan ratarata 700 kg/ha atau kenaikan hasil 20 % (Gurning dan Arifin,
1994).
Mulsa jerami padi menurunkan suhu tanah rata-rata 2,5%, sedangkan
mulsa plastik hitam meningkatkan suhu tanah rata-rata 1,3% dibanding
tanpa
mulsa. Mulsa jerami padi dan plastik hitam meningkatkan kelembapan air
dalam
tanah masing-masing 9,9% dan 9,2% dibanding tanpa mulsa (Ansar, 2012).
Penggunaan mulsa plastik merupakan salah satu cara budidaya yang telah
terbukti dapat meningkatkan hasil tanaman. Warna mulsa plastik yang
umumnya
digunakan di Amerika Utara dan Eropa secara komersial adalah warna
hitam,
transparan (bening), hijau dan warna perak. Plastik berwarna hitam dapat
menghambat pertumbuhan gulma dan dapat menyerap panas matahari lebih
banyak. Mulsa plastik bening dapat menciptakan efek rumah kaca,
sementara
mulsa plastik perak dapat memantulkan kembali sebagian panas yang
diserap
sehingga mengurangi serangan kutu daun (aphid) pada tanaman (Mawardi,
2000).
Mulsa plastik hitam perak mampu menciptakan kondisi mikroklimat
menjadi lebih sesuai dengan kebutuhan bawang merah. Mulsa plastik hitam
perak
menyebabkan tanah menjadi lembab dan lebih gelap. Kondisi ini
mendukung
pertumbuhan perakaran tanaman, sehingga akar mampu menyerap air dan
unsur
hara medium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan mulsa
plastik
hitam
perak meningkatkan tinggi tanaman, bobot basah, bobot basah dan bobot
produksi
2.4 WARING
Waring adalah anyaman yang dibuat dari bahan plastik. Waring sendiri
banyak digunakan untuk berbagai macam hal
Waring yang biasa digunakan untuk sayuran memiliki tiga macam
pilihan warna yaitu merah, hijau, dan juga kuning. Untuk anda yang
membutuhkan tempat membungkus hasil panen. Waring sayuran bisa
membantu menjaga hasil panen sayuran tetap segar.
2. Ujung ujung mulsa plastik ditarik secara bersamaan lalu kedua ujung
dipasak
dengan
menggunakan
pasak
dari
bambu.
3. Salah satu sisanya dipasang pasak bambu dengan jarak setiap 50 cm.
Setelah satu sisinya selesai, sisi lainnya menyusul. Pemasangan pasak ini
dilakukan sambil menarik secara perlahan-lahan mulsa plastik sehingga
menutup bedengan dengan rapat.
Cara Melubangi Mulsa Plastik
Setelah mulsa plastik terpasang, tahapan berikutnya adalah membuat
lubang-lubang pada mulsa untuk calon tempat tanaman cabe. Bagaimana
cara melubangi plastik mulsa?
cm).
2. Calon lubang tanah ditandai dengan spidol berbentuk lingkaran atau
segitiga. 3. Cara melakukan pelubangan dengan menggunakan bekas
kaleng susu. Kaleng susu yang digunakan adalah kaleng susu kecil yang
berdiameter
sekitar
10
cm.
4. Salah satu ujung kaleng ini kita gunting berbentuk gerigi. Cara
menggunakannya dengan menancapkan kaleng itu ke mulsa sambil
memutarnya.
5. Saat kaleng kita angkat, tanahpun ikut terangkat sehingga membentuk
lubang tanam di mulsa plastik, juga membentuk lubang tanam di bedengan
karena tanahnya ikut terangkat.
3.4 PASAMOTOR
3.4.1 Pertumbuhan
WAKTU
TINGGI
TANAMAN
JUMLAH DAUN
LEBAR DAUN
3.4.2 Produksi
WAKTU
JUMLAH PRODUKSI
JUMLAH UMBI