Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
prosedur audit
2.
ukuran sampel
3.
4.
pnetapan waktu
2.
2.
konfirmasi (confirmation)
3.
dokumentasi (documentation)
4.
5.
6.
rekalkulasi (recalculation)
7.
8.
observasi (observation)
Pemeriksaan
Fisik,
adalah
inspeksi
atau
perhitungan yang dilakukan auditor atas aktiva berwujud.
Jenis bukti ini paling sering berkaitan dengan persediaan
dan kas, tretapi juga dapat diterapkan pada verifikasi
sekuritas, wesel tagih, dan aktiva tetap berwujud.
Konfirmasi, menggambrakan penerimaan respon
tertulis atau lisan dari pihak ketiga yang independent yang
memverifikasi keakuratan informasi yang diajukan oleh
auditor. Permintaan ini ditujukan kepada klien dan klien
meminta pihak ketiga yang independent untuk
meresponnya secara langsung kepada auditor. Kartena
konformasi bersumber dari sumber yang independent
terhadap klien, jenis bukti audit ini sangat dipercaya dan
merupakan jenis bukti yang serig digunakan.
Dokumentasi, adalah inspeksi oleh auditor atas
dokumen dan catatan klien untuk mendukung informasi
yang tersaji, atau seharusnya tersaji, dalam laporan
keuangan. Dokumen yang diperiksa oleh auditor adalah
catatan yang digunakan klien untuk menyediakan
informasi bagi pelaksanaan bisnis dengan cara yang
terorganisir, yang bias juga dalam bentuk kertas, bentuk
elektronik, atau media lain. Karena setiap transaksi dalam
organisasi klien biasanya didukung paling tidak oleh
2
selembar dokumen, jenis bukti audit ini tersedia dalam
jumlah besar. Dokumen dapat diklasifikasikan sebagai
dokumen internal dan eksternal. Dokumen internal adalah
dokumen yang disiapkan dan digunakan dalam organisasi
klien dan disimpan tanpa pernah disampaikan kepada
pihak luar sedangkan dokumen eksternal adalah dokumen
yang ditangani oleh seseorang dilur organisasi klien yang
merupakan pihak yang melakukan transaksi, tetapi
dokumen tersebut saat ini berada ditangan klien atau
dengan segera dapat diakses oleh klien.
Prosedur Analisis, mengambarkan perbandingan
dan hubungan untuk menilai apakah saldo akun atau data
lainnya tampak wajar dibandingkan dengan harapan
auditor.
Prosedur analisis yang digunakan untuk tujuan berbeda
pada suatu audit adlah: memahami industri dan bisnis
klien, menilai kemampuan entitas untuk terus Going
Concern, menunjukkan adanya kemungkinan salah saji
dalam laporan keuangan, mengurangi pengujian audit
yang terinci.
Tanya Jawab dengan Klien, adalah upaya untuk
memperoleh informasi secara lisan maupun tertulis dari
klien sebagai respon atas pertanyaan yang diajukan
auditor. Walaupun banyak bukti yang didapat, namun bukti
itu tidak dapat dianggap debagai bukti yang meyakinkan
karena bukan dari sumber yang independent dan mengkin
mendukung pihak klien. Karena itu, apabila auditor
memperoleh bukti melalui Tanya jawab, biasanya auditor
juga memperoleh bukti pendukung melalui prosedur lain.
Rekalkulasi, melibatkan pengecekan ulang atsa
sempel kalkulasi yang dilakukan oleh klien. Pengecekan
ulang kalkulasi klien ini terdiri dari pengujian atas
keakuratan perhitungan klien dan mencakup prosedurt
seperti perkalian faktur penjualan dan persediaan,
penjumlahan jurnal dan buku tambahan, serta
pengecekan kalkulasi beban penyusutan dan beban
dibayar di muka.
Pelaksanaan Ulang, pengujian independent yang
dilakukan auditor atas prosedur atau pengendalian
akuntansi klien, yang semua dilakukan sebagai bagian
dari system akuntansi dan pengendalian eksternal klien.
Jika rekalkulasi melibatkan pengecekan ulang atas suatu
perhitungan, pelaksanaan ulang melibatkan pengecekan
atas prosedur lain.
Obeservasi, adalah penggunaan indera untuk
menilai aktivitas klien. Selama menjalani penugasan dari
klien, auditor mempunyai banyak kesempatan untuk
menggunakan inderanya penglihatan, perasaan, dan
penciuaman guna mengevaluasi berbagai item. Jenis
observasi kurang dapat diandalkan karena resiko personil
klien akan mengubah perilakunya akibat kehadiran
auditor. Mereka mungkin melaksanakan tanggung
jawabnya
sesuai
dengan
kebijakan
perusahaan
dihadapan auditor, tetapi melakukan hal yang biasa
dilakukan setelah auditor tidak ada. Karena itu, perlu
untuk menindak lanjuti kesan pertama yang diperoleh
dengan jenis bukti pendukung lainnya. Namun demikian,
observasi berguna dalam pelaksanaan sebagian besar
audit.
DOKUMENTASI AUDIT
Standar
auditing
menyatakan
bahwa
dokumentasi audit adalah catatan utama prosedur
auditing yang ditetapkan, bukti yang diperoleh, dan
kesimpulan yang dicapai auditor dalam melaksanakan
penugasan. Tujuan dokumentasi audit secara keseluruhan
adalah untuk membantu auditor dalam memberikan
kepastian yang layak bahwa audit yang memadai telah
dilakukan sesuai dengan standar audit. Secara lebih
khusus, dokumentasi audit yang berkaitan dengan audit
tahun berjalan memberikan:
1.
3.
4.
2.
3.
4.
3
bottom up : Mengevaluasi bukti yang mendukung
transaksi dan akumulasinya dalam laporan keuangan
Pengujian
Prosedur audit mana yang akan dilaksanakan
Terkait dengan tujuan spesifik yang ingin
dicapai auditor
Harus relevan
Mempertimbangkan biaya relatif serta
efektivitas dalam kaitannya dg tujuan audit
Pendekatan compliance atau substantive
test
Saat pengujian
Interim audit atau year end audit
Luas pengujian
Berkaitan dengan berapa banyak bukti audit yang
harus diperoleh
Penerapan staf audit
Terkait dengan due audit care
Tim audit
Independensi
Penggunaan tenaga spesialis
Tujuan Audit Khusus dan Bukti Audit
Terdapat 5 (lima )kelompok umum asersi laporan
keuangan , yaitu :
Keberadaannya
atau
keterjadiannya ( existence or occurrence )
Asersi tentang keberadaan atau terjadinya
berhubungan dengan apakah aktiva atau utang
perusahaan benarbenar ada pada tanggal
neraca dan transaksitransaksi yang tercatat telah
benarbenar terjadi selama periode tertentu.
Keberadaan (eksistensi) suatu aktiva tidak hanya
dilihat dari ujud fisiknya saja, seperti kas ,
persediaan dan aktiva tetap , namun ada pula
yang tidak ada ujud fisiknya , misalnya piutang dan
utang usaha. Sehubungan dengan saldo piutang
di atas , manajemen hanya menyatakan bahwa
piutang yang terdiri dana piutang usaha , benar
benar ada pada tanggal neraca. Manajemen tidak
menyatakan bahwa Rp10.000.000, adalah
jumlah yang benar
Kelengkapannya ( completeness )
Asersi tentang kelengkapannya berhubungan
dengan apakah telah memasukkan semua
transaksi dan akun ( rekening ) yang seharusnya
disajikan dalam laporan keuangan.
Asersi manajemen tentang saldo piutang Rp.
10.000.000, mempunyai arti bahwa jumlah
tersebut telah meliputi semua transaksi dan
kejadian yang mempengaruhi saldo piutang
tersebut , tidak ada piutang yang tidak dilaporkan
(under stated) atau dinyatakan lebih (over stated).
Auditor sangat memperhatikan terhadap asersi
kelengkapan ini dalam kaitannya untuk
menentukan kemungkinan adanya penyajian
komponen laporan keuangan yang kurang dari
yang seharusnya dengan menghilangkan sesuatu
atau transaksi yang seharusnya ada.
Hak dan kewajiban ( right and
obligations )
Asersi tentang hak(rights) dan
kewajiban(obligations) berhubungan dengan
apakah aktiva tersebut benar benar milik
perusahaan dan semua utang adalah benarbenar kewajiban perusahaan pada tanggal neraca.
Asersi ini menyatakan ,bahwa manajemen secara
implisit menyatakan bahwa piutang dan aktiva
aktiva lainnya yang dilaporkan pada neraca benar
benar milik perusahaan , dan utang utang yang
dilaporkan pada neraca benar benar kewajiban
perusahaan secara sah. Dengan demikian asersi
4
Tujuan audit spesifik lebih diarahkan untuk
Bukti kurang kompeten
4)
Faktor Kompetensi
SUMBER
Perolehan
langsung
OBYEKTIVITAS
SAAT/WAKTU
Bukti Audit
Bukti audit adalah segala informasi yang
mendukung data yang disajikan dalam laporan
keuangan , yang terdiri dari data akuntansi dan
informasi pendukung lainnya , yang dapat digunakan
oleh auditor sebagai dasar untuk menyatakan
pendapatnya mengenai kewajaran laporan keuangan
tersebut.
Dasar pembahasan bukti audit adalah Standar
Pekerjaan Lapangan khususnya standar ketiga
,mendasari pembahasan bukti audityang berbunyi :
Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh
melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan
dan konfirmasi sebagai dasar untuk menyatakan
pendapat atas laporan keuangan yang diaudit .
Tipe Bukti Audit
Tipe Data Akuntansi
Pengendalian Intern.
Catatan Akuntansi.
Tipe Informasi Penguat (corroborating
information)
Bukti Fisik.
Bukti Dokumenter.
Perhitungan.
Bukti Lisan.
Perbandingan dan Ratio.
Bukti dari spesialis.
Kecukupan bukti audit
Berkaitan dengan kuantitas bukti audit. Faktor yang
mempengaruhi kecukupan bukti audit , meliputi :
Materialitas.
Resiko audit.
Faktor faktor ekonomi.
Ukuran dan karakteristik
populasi.
Kompetensi Bukti Audit
Kompetensi bukti adalah berkaitan dengan kuantitas
atau mutu dari buktibukti tersebut. Bukti yang
kompeten adalah bukti yang dapat dipercaya , sah ,
obyektif , dan relevan.
Untuk
menentukan
kompetensi
bukti
harus
mempertimbangkan berbagai faktor , yaitu :
Sumber bukti ,
Relevansi bukti ,
Obyektivitas bukti ,
Saat atau waktu.
Judgement atau pertimbangan yang dilakukan auditor
dipengaruhi berbagai faktor , yaitu :
1)
Pertimbangan profesional auditor.
2)
Integritas manajemen.
3)
Transaksi yang terjadi di perusahaan.
atau
pengetahuan
Relevan langsung
RELEVANSI
yg
Obyektif
Bukti diterapkan pada tgl neraca
5)
Kondisi keuangan perusahaan.
Prosedur audit yang dapat digunakan untuk
memperoleh bukti yang kompeten atau dapat dipercaya
adalah :
Inspeksi
Pembuktian ( vouchi
Observasi
Kalkulasi Kembali
Konfirmasi
Analisis
Wawancara
Rekonsiliasi
Perbandingan
Penjajagan
Pengkajian ulang
Perhitungan (count)
Penilaian
Pengujian (test)
Verifikasi
Scanning
Penelusuran
b.
c.
d.
e.
f.
g.
PROGRAM AUDIT
5
Standar Auditing yang berlaku umum menyatakan
bahwa
dalam
Prosedur analitis
merencanakan audit,
Prosedur awal
auditor
harus
mempertimbangkan
Pengujian estimasi
sifat, luas, dan saat
akuntansi
pekerjaan
yang
Pengujian penyajian
harus dilaksanakan
dan pengungkapan
serta
harus
Pengujian
mempersiapkan
pengendalian
suatu program audit
Pengujian transaksi
tertylis untuk setiap
Pengujian saldo
audit.
Maksud suatu program audit adalah mengatur
secara sistematis prosedur audit yang akan
dilaksankan selama audit berlangsung. Program
audit tersebut menyatakan bahwa prosedur audit
yang diyakini oleh auditor merupakan hal yang
penting untuk mencapai tujuan audit. Program audit
juga mendokumentasikan strategi audit. Biasanya
auditor berusaha menyeimbangkan prosedur audit
top-down dan bottom-up ketika mengembangkan
suatu program audit. Jenis pengujian yang termasuk
dalam program audit meliputi :
1.
Prosedur Analitis
Prosedur ini meneliti hubungan yang dapt
diterima antara data keuangan dan data nonkeuangan untuk mengembangkan harapan atas
saldo laporan keuangan.
1.
Prosedur awal
Yakni prosedur untuk memperoleh pemahaman
atas (1) faktor persaingan bisnis dan industri
klien, (2) struktur pengendalian internnya.
Auditor juga melaksanakan prosedur awal untuk
memastikan bahwa catatan-catatan dalam buku
pembantu sesuai dengan akun pengendali
dalam buku besar.
1.
1.
Pengujian pengendalian
Adalah pengujian pengendalain intern yang
ditetapkan oleh strategi audit dari auditor.
1.
Pengujian transaksi
Adalah pengujian substantif yang terutama
meliputi tracing atau vouching transaksi
berdasarkan bukti dokumenter yang mendasari.
1.
Pengujian Saldo
Berfokus pada perolehan bukti secara langsung
tentang saldo akun serta item-item yang
membentuk saldo tersebut.
1.
6
menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian
yang telah dilakukan.
Bukti audit telah diperoleh,
prosedur pemeriksaan yang telah diterapkan
dan pengujian yang telah dilaksanakan, yang
memberikan bukti kompeten yang cukup
sebagai dasar yang memadai untuk
menyatakan pendapat atas laporan keuangan
auditan, yang menunjukkan dilaksanakannya
standar pekerjaan lapangan yang ketiga.
Tujuan Pembuatan Kertas Kerja Audit
indeks
Tick
marks
Pencantuman
Audit program
Agar tak menimbulkan kerancuan istilah maka
perlu dipisahkan pengertian Audit program dan
Audit Procedure. Audit program (program
pemeriksaan) merupakan daftar prosedur
pengauditan untuk seluruh pemeriksaan elemen
tertentu. Sedangkan Procedure audit adalah
instruksi terinci untuk mengumpulkan tipe bukti
pemeriksaan tertentu yang harus diperoleh pada
saat pemeriksaan. Program pemeriksaan dapat
digunakan untuk merencanakan berapa orang
yang diperlukan untuk melaksanakan
pemeriksaan, serta jadwal pemeriksaan yang
direncanakan.
Top Schedules
Merupakan kertas kerja pemeriksaan yang
digunakan untuk meringkas informasi yang dicatat
dalam daftar pendukung untuk rekening-rekening
yang berhubungan.
Supporting schedules
Merupakan kertas kerja yang memuat detail dari
pada temuan hasil pemeriksaan, serta koreksikoreksi yang ada, serta memuat berbagai
informasi
dan
teknik
pemeriksaan
yang
dilaksanakana oleh akuntan.
Dengan kata lain supporting schedule merupakan
rincian dari pada top schedule.
7
pihak ketiga tanpa seizin kliennya, kecuali atas perintah
pengadilan
atau
profesi
akuntan.
Selama
melaksanakan audit, auditor memperoleh sejumlah
informasi yang sifatnya rahasia antara lain berupa
informasi tentang gaji karyawan penting (key
personels), rencana advertensi, data biaya produksi
dan metode penentuan harga jual produk. Jika auditor
membocorkan informasi-informasi pada pihak ketiga
atau kepada karyawan kliennya, maka auditor tersebut
dapat dimintai pertanggung jawabannya atau dituntut ke
pengadilan.
8
pada relevansi data pembanding. Bukti analitis berkaitan
serta dengan asersi keberadaan atau keterjadian,
kelengkapan, dan penilaian atau pengalokasian.
Bukti analitis meliputi perbandingan atas pos-pos tertentu
antara laporan keuangan tahun berjalan dengan laporan
keuangan tahun sebelumnya. Perbandingan in dilakukan
untuk meneliti adanya perubahan yang terjadi dan untuk
menilai penyebabnya.
Referensi
http://warta-ekonomi.blogspot.com/2010/11/jenis-jenisbukti-audit.html
Eksistensi
Kelengkapan
Akurasi
Cut-off
Faktur
Kontrak/perjanjian
Klasifikasi
Eksistensi
Kelengkapan
9
biasanya berhubungan dengan aktiva dan kewajiban
dengan hutang.
Kelengkapan
Materialitas.
Resiko audit.
Penilaian profesional.
Pengamatan (observtion)
Konfirmasi (confirmations)
PROSEDUR AUDIT
Prosedur audit (audit procedures) adalah metode atau
teknik yang digunakan oleh para auditor untuk
mengumpulkan dan mengevaluasi bahan bukti yang
mencukupi dan kompeten. Adapun jenis-jenis prosedur
audit adalah:
10
audit software dalam melakukan perhitungan ulang dan
membandingkannya dengan catatan yang terdapat di
buku besar.
PROGRAM AUDIT
Standar audit yang berlaku umum menyatakan bahwa
dalam merencanakan audit, auditor harus
mempertimbangkan sifat, luas, dan saat pekerjaan yang
harus dilaksanakan serta harus mempersiapkan suatu
program audit tertulis untuk setiap audit. Program audit
tersebut menyatakan bahwa prosedur audit yang diyakini
oleh auditor merupakan hal yang penting untuk mencapai
tujuan audit. Bentuk program audit akan sangat beragam
tergantung pada kondisi audit, praktik, serta kebijakan
kantor akuntan tersebut.
Maksud suatu program audit adalah untuk mengatur
secara sistematis prosedur audit yang akan dilaksanakan
selama audit berlangsung. Auditor menentukan tujuan
audit spesifik yang telah dikembangkan berdasarkan
asersi audit ketika mengembangkan program audit.
Kertas Kerja (Working Papers)
Kertas kerja sebagai catatan yang disimpan oleh auditor
tentang prosedur audit yang ditetapkan pengujian yang
dilaksanakan, informasi yang diperoleh dan kesimpulan
tentang masalah yang dicapai dalam audit. Adapun jenis
kertas kerja meliputi:
Pembuatan heading
Nomor indeks
Cross-referencing
Tick marks
11
Adalah simbol, seperti tanda cek, yang digunakan
pada kertas kerja untuk menunjukkan bahwa auditor telah
melakukan beberapa prosedur pada item yang terdapat
tick marks, atau bahwa informasi tambahan tentang item
tersebut tersedia di tempat lain pada kertas kerja.
Kemahiran seksama
2.
Pengendalian Internal
STANDAR PEMERIKSAAN
3.
Standar Pelaporan
Ketidakkonsistensian
Pengungkapan Informatif
Opini keseluruhan
Standar umum
PSA merupakan penjabaran lebih lanjut dari masingmasing standar yang tercantum didalam standar auditing.
PSA berisi ketentuan-ketentuan dan pedoman utama yang
harus diikuti oleh Akuntan Publik dalam melaksanakan
penugasan
audit.
Kepatuhan
terhadap
PSA
yang
Termasuk
didalam
PSA
adalah
Interpretasi
Standar Umum
Sikap independen
pengamatan,
permintaan
keterangan,
dan
12
Standar pelaporan
Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan
keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum di Indonesia.
Laporan auditor harus menunjukkan atau menyatakan,
jika ada, ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi
dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan
dibandingkan
dengan
penerapan
prinsip
akuntansi
auditor
pendapat
harus
mengenai
keseluruhan
atau
memuat
laporan
suatu
asersi
suatu
pernyataan
keuangan
bahwa
secara
pernyataan
1.
2.
3.
4.
pertimbangan
yang
digunakan
dalam
13
5.
6.
14
Setelah melakukan compliance test, Akuntan Publik harus
menarik kesimpulan mengenai kebaikan-kebaikan dan
kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam Pengendalian Intern
perusahaan. Kemudian hasil temuan tersebut harus
diberitahukan kepada manajemen perusahaan, beserta saransaran perbaikannya dalam sebuah surat yang disebut Manajemen
Letter.
Setelah mengetahui Pengertiannya, Bagaimana Cara membuat
Management Letter
Dalam membuat management letter, perlu diperhatikan beberapa
hal penting agar dihasilkan suatu management letter yang baik
dan efektif:
a. Management letter harus tepat waktu (timely).
Tujuannya, agar perusahaan masih sempat melakukan
perbaikan-peraikan dalam pengendalian intern. Jika
management letter terlambat diberikan, kemungkinan besar
kelemahan-kelemahan dalam pengendalian intern sudah
mengakibatkan terjadinya kesalahan dan kecurangan yang
merugikan perusahaan.
b. Management letter harus berisi saran-saran yang bermanfaat
dan bisa diterapkan.
c. Komentar dan saran-saran dalam management letter harus di
diskusikan terlebih
dahulu dengan manajemen perusahaan dan bagian yang
berkaitan.
d. Management letter harus ditulis dengan menggunakan bahasa
yang baik, sehingga tidak
menyinggung perasaan klien.
e. Kelemahan dan saran yang diberikan bisa diurut berdasarkan
urutan-urutan pos neraca
dan laba rugi atau menurut hal-hal yang paling penting yang
memerlukan perhatian
khusus dari manajemen dan penanganan yang cepat.
MENYELESAIKAN AUDIT
A. Penerapan Pengujian Tambahan atas Penyajian dan
Pengungkapan
Pendekatan auditor dalam memperoleh bukti sehubungan
dengan tujuan penyajian dan pengungkapan konsisten dengan
pendekatan dalam memperoleh bukti yang berkaitan dengan
transaksi dan saldo, diantaranya yaitu :
2.
Terdapat
ketidakpastian
jumlah
pembayaran atau penurunan nilai di masa
mendatang.
3.
15
Ketidakpastian atas pembayaran di masa mendatang dapat
bervariasi dari sangat mungkin terjadi sampai kemungkinan
besar tidak terjadi. Adapun menurut PSAK 57 dijelaskan tiga
tingkatan kemungkinan keterjadian dan perlakuan atas laporan
keuangan yang dapat digunakan sebagai standard evaluasi dalam
mempertimbangkan dan melakukan penilaian secara profesional
bagi auditor terhadap kondisi pelaporan klien.
Standar audit mensyaratkan bahwa manajemen, bukan auditor,
bertanggung jawab atas identifikasi dan penetuan perlakuan
akuntansi yang tepat untuk kewajiban kontinjensi dan pada
dasarnya dalam pengungkapan atas kontijensi dapat dilakukan
atas kerjasama pihak manajemen dengan auditor. Tujuan utama
auditor dalam melakukan verifikasi kewajiban kontijensi
adalah :
Mengevaluasi perlakuan akuntansi atas kewajiban kontinjensi
yang diketahui untuk menentukan apakah manajemen telah
mengklasifikasikan kontijensi dengan benar (tujuan penyajian
dan pengungkapan untuk klasifikasi).
Mengidentifikasi praktek kontinjensi yang belum diidentifikasi
manajemen (tujuan penyajian dan pengungkapan untuk
kelengkapan).
Komitmen sangat berkaitan erat dengan kewajiban kontinjensi.
Komitmen meliputi hal-hal seperti perjanjian untuk membeli
bahan baku atau melakukan sewa guna usaha suatu fasilitas pada
harga tertentu dan penjualan barang dagangan pada harga yang
sudah ditentukan. Karakteristik dalam komitmen yaitu
perusahaan setuju berada dalam kondisi tertentu di masa
mendatang, tanpa memperhatikan apa yang terjadi dengan laba
perusahaan atau perekonomian keseluruhan. Perusahaan
biasanya menjelaskan seluruh komitmen, baik dalam penjelasan
tambahan terpisah maupun digabungkan, dengan sebuah catatan
mengenai kontinjensi.
1.
16
1.
Kerugian
persediaan
yang
diasuransikan akibat kebakaran
tidak
Pengujian Audit
1.
17
harus membahas laporan intern dengan manajemen untuk
menentukan apakah laporan itu dibuat dengan dasar yang sama
dengan laporan periode berjalan dan melakukan Tanya jawab
mengenai perubahan signifikan atas hasil operasinya.
-
B.
1.
2.
Membatasi
telaah
kejadian
setelah
tanggal neraca sehubungan dengan
kejadian baru setelah tanggal neraca.
2.
1.
2.
3.
Mendokumentasikan
jawaban
dari
manajemen atas tanya jawab mengenai
18
berbaagai spek dalam audit. Dokumen ini
dinuat tertulis dan memuat perihal
ketidaksetujuan atu tuntutan hukum
antara auditor dengan klien. Oleh karena
hal ini lebih formal dibandingkan dengan
kamunikasi
langsung,
maka
surat
representasi juga membantu mengurangi
kesalahpahaman antara manajemen dan
auditor.
SA 333 menyebutkan empat kategori penting yang perlu
dimasukkan. Keempat kategori tersebut beserta contohnya,
adalah sebagai berikut :
1.
Laporan keuangan
Pernyataan
manajemen
pertanggungjawaban
atas
laporan keuangan yang wajar.
berisi
penyajian
2. Kelengkapan informasi
Ketersediaan
seluruh
akuntansi dan data terkait.
Informasi
yang
Menyertai
pencatatan
Klien kadang-kadang memasukkan informasi tambahan di luar
laporan keuangan dasar yang dibuat untuk manajemen atau
pengguna laporan dari luar. PSA 36 (SA 351) merujuk pada
informasi tambahan tersebut sebagai informasi yang menyertai
laporan keuangan dasar dalam dokumen yang diserahkan oleh
auditor.
Informasi
mengenai
transaksi
pihak
terkait dan jumlah piutang dan terutang
dari dan kepada pihak terkait.
19
SA 550 hanya menyebutkan informasi yang bukan bagian dari
laporan keuangan, tetapi dipublikasikan bersama dengan laporan
ini. Misalnya, surat direktur dan penjelasan atas aktivitas
perusahaan yang dimasukkan dalam laporan tahunan untuk
hampir sekuruh perusahaan publik. Auditor biasanya hanya
menghabiskan waktu beberapa menit untuk memastikan bahwa
informasi non-laporan keuangan konsisten dengan laporannya.
Jika auditor menyimpulkan bahwa ada ketidakkonsistenan yang
material, maka ia harus meminta klien untuk mengubah
informasi tersebut. Jika klien menolak, dan hal ini tidak biasa,
maka auditor akan memasukkan paragraf penjelasan dalam
laporan audit atau mengundurkan diri.
A.
Evaluasi Hasil
b.
3)
Menghilangkan kerancuan yang sering muncul dalam
penilaian auditor
e.
Telaah independen
20
kemudian membuat evaluasi yang sama untuk laporan keuangan
keseluruhan. Auditor juga mengevaluasi bukti pendukung atas
opini audit dengan mengestimasi salah saji dalam setiap akun
dan kemudian untuk laporan keuangan keseluruhan. Evaluasi
risiko audit dan estimasi salah saji dibuat pada waktu bersamaan
dan berdasarkan evaluasi tersebut, laporan audit diterbitkan
untuk laporan keuangan.
A.
Pembahasan Tentang
Tindakan Ilegal
Kecurangan
dan
Pembahasan
Tentang
Pengendalian Internal
Kurangnya
21
istilah penting
Acceptable audit risk adalah suatu ukuran
seberapa besar kesediaan auditor untuk menerima
bahwa laporan keuangan mengandung salah saji
material setelah audit dilaksanakan dan
unqualified opinion telah diterbitkan.
22
Haphazard sample selection
Metode pemilihan sample nonprobabilistik di mana
setiap item yang dipiliha ga liat ukuran, sumber,
atau karakteristik.
Nonprobabilistic sample selection
Metode pemilihan sample di mana auditor pake
pertimbangan profesional buat mili item dr
populasi
Probabilistic sample selection
Metode pemilihan sampel sedemikian rupa
sehingga item populsi memiliki probabilitas untuk
dimasukan ke dalam sampel dan sampel dipilih
melalui proses acak.
Systematic sample selection
metode sample probabilistik di mana auditor kudu
itung interval (ukuran populasi/ jumlah item
sample yg diinginkan) dan memilih sampel
bedasarkan ukuran interval.
Directed sample selection
nonprobabilistik. setiap item sample dipilih
bdsarkan beberapa kriteria pertimbangan yg
ditetapkan oleh auditor.
Nonsampling Risk
risiko bahwa auditor gagal mengidentifikasi
pengecualian yang ada dalam sampel.
sebab: kegagalan untuk mengenali pengecualian
prosedur audit yang ga sesuai
Sampling Risk
risiko mencapai kesimpulan yang salah gara"
populasinya minim
jadi harus pake ukuran sampel yg lebi gede.
Random Sample
sampel di mana setiap kombinasi dr unsur populasi
punya kesempatan buat jdi sampel
Representative sample
sampel yang karakteristiknya sama dengan
populasi
Attribute Sampling
metode evaluasi sampel probabilistik
hasil: estimasi proporsi item dalam suatu populasi
yang punya karakteristik atau atribut kepentingan
Audit Sampling
pengujian yang lebih kecil dr 100 persen populasi.
tujuan: membuat kesimpulan ttg populasi tsb
Nonstatistical Sampling
penggunaan pertimbangan profesional auditor
buat milih item sampel, estimasi nilai populasi, dan
estimasi risiko sampling.
Statistical Sampling
pake pengukuran matematik buat hitung hasil
statistik formal dan kuantifikasi risiko sampling
Initial Sample size
23
Kerangka kerja Praktik Profesional Internasional :
Kerangka kerja konseptual yang mengatur pedoman resmi yang
dikeluarkan oleh The IIA. Pedoman resmi terdiri dari dua
kategori (1) wajib dan (2) sangat disarankan.
Kode Etik : Kode Etik dari The Institute of Internal Auditors
(IIA) adalah prinsip-prinsip yang relevan dengan profesi dan
praktik audit internal, dan aturan perilaku yang menjelaskan
perilaku yang diharapkan dari auditor internal. Kode Etik
berlaku bagi kedua belah pihak dan entitas yang menyediakan
layanan audit internal. Tujuan Kode Etik adalah untuk
mempromosikan budaya etis dalam profesi global audit internal.
Konflik Kepentingan : Setiap hubungan yang, atau dikesankan,
tidak dalam kepentingan terbaik organisasi. Suatu konflik
kepentingan akan menimbulkan keraguan seseorang akan
mampu melakukan tugas dan tanggung jawabnya secara
objektif.
Layanan Konsultasi : Layanan pemberian advis dan kegiatan
pelayanan klien lainnya, dimana sifat dan cakupan layanan
disepakati dengan klien, dimaksudkan untuk menambah nilai
dan meningkatkan proses tata kelola, manajemen risiko, dan
pengendalian organisasi tanpa auditor internal menerima
pengalihan tanggung jawab manajemen. Contohnya termasuk
nasihat, saran, fasilitasi, dan pelatihan.
Layanan Pemastian (Assurance) : Eksaminasi objektif
terhadap bukti dengan tujuan memberikan penilaian independen
terhadap proses tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian
suatu organisasi. Misalnya penugasan eksaminasi atas aspek
keuangan, kinerja, kepatuhan, keamanan sistem, dan due
diligence.
Lingkungan Pengendalian : Sikap dan tindakan dari Dewan
dan manajemen tentang pentingnya pengendalian dalam
organisasi. Lingkungan pengendalian memberikan disiplin dan
struktur untuk pencapaian tujuan utama dari sistem
pengendalian internal. Lingkungan pengendalian mencakup
unsur-unsur berikut:
Struktur organisasi.
Kompetensi personel.
24
memisahkan transaksi yang dibukukan kedalam golongan
tertentu secara sistematis berikut penjelasannya.
Check / memeriksa : Memeriksa atau mengawasi untuk
mengetahui ada/tidaknya ketelitian. Check juga berarti
pemberian tanda atas sesuatu setelah diverifikasi. Check dipakai
juga dalam hal membandingkan data yang satu dengan yang lain
yang seharusnya sama.
Compare / membandingkan : Membandingkan apakah terdapat
persamaan atau perbedaan mengenai serangkaian data tertentu,
sub total atau total misalnya faktur-faktur dengan buku
penjualan, penjualan 2001 dengan 2000, harga pokok 2001
dengan harga pokok 2000, laporan keuangan 2001 deengan
2000 dan lain-lain.
Confirm/ menegaskan : Memperoleh bukti tambahan yang
berasal dari luar perusahaan atau pembukuan misalnya R/K dari
Bank, surat konfirmasi utang piutang, surat pernyataan dan lainlain.
Examine / memeriksa: Menyelidiki, menginspeksi atau
menguji tepat tidaknya suatu metode dan sesuai tidaknya dengan
standard yang berlaku.
Foot / kaki : Memverifikasi ketelitian sub total dan total secara
vertikal (tegak lurus).
Cross Foot / silang kaki : Memverifikasi ketelitian sub total dan
total secara horizontal (mendatar).
Inspect / memeriksa : Membahas/menyelidiki secara kritis
(melihat dengan teliti scan = scrutinize), tanpa verifikasi
lengkap. Verifikasi lebih sempurna dari pada inspeksi.