Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena, atas
kasih dan penyertaanMU sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas makalah ini
dengan baik dan tanpa ada suatu halangan yang dapat menghambat penulis dalam
menyelesaikan tigas makalah ini.
Makalah ini di susun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang struktur
kayu atau yang berhubungan dengan konstruksi kayu yang kami sajikan dari berbagai
sumber. Makalah ini disusun oleh penulis dengan berbagai rintangan, baik itu yang
datang dari luar maupun dalam, namun dengan penuh kesabaran dan pertolongan dari
TUHAN akhrnya, makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini
membahas tentang struktur kayu atau yang berhubungan dengan konstruksi kayu,
namun kurang sempurna tapi diharapkan pembaca dapat memahami isi dari makalah
ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca, walaupun makalah ini jauh dari kesempurnaan, namun penyusun berharap
agar pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang baik guna memperbaiki
makalah ini. sekian dan terimakasih.

Hormat kami

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Geologi adalah suatu bidang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang segala
sesuatu mengenai planet bumi, beserta isinya. ini merupakan kelompok ilmu yang membahas
tentang sifat sifat dan alam yang membentuk bumi. struktur proses proses yang bekerja
baik di alam dan luar maupun di atur di bumi. Keduanya di alam semesta serta sejumlah
perkembangan sejak bumi ini lahir di alam hingga sekarang. Geologi dapat digolongkan
sebagai suatu ilmu pengetahuan yang kompleks. Mempunyai pembahasan materi yang
bermakna ragam, namun juga mempunyai suatu bidang ilmu pengetahuan yang menarik
untuk dipelajari ilmu ini mempelajari dari benda sekecil atau hingga seukuran benua,
samudra, cekungan dan rangkaian pegunungan. Hampir semua kebutuhan kita sehari-hari
diperoleh dari bumi mulai dari perhiasan perlengkapan rumah tangga, serta alat transportasi
dan bahan energi lainnya seperti, minyak dan gas bumi serta batu bara. Dan hampir setiap
bentuk kegiatan manusia akan berhubungan dengan bumi. Baik itu berupa pembangunan
teknik sipil yakni pembangunan bendungan, jembatan, gedung bertingkat, dan jalan raya
yang dibangun dimuka bumi ini maupun untuk memiliki kebutuhannya. Seperti bahan-bahan
tambang maupun energi migas dan batu bara yang harus digali dan diambil didalam bumi.
kaitannya sangat erat dengan bidang-bidang kerekayasaan seperti teknik sipil pertambangan
pengembangan wilayah dan tata kota serta lingkungannya menyebabkan ilmu ini semakin
banyak dipelajari dan memperdalam ilmu geologi teknik sebagai profesinya.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Mempelajari tentang apa yang dimaksud dengan geologi yang berhubungan dengan
bangunan gedung.

Kayu, Kelebihan Dan Kelemahannya

Kayu, mungkin dan hampir pasti setiap hari kita melihat yang namanya kayu. Mulai dari
meja, kursi, pintu, rangka atap, dan masih banyak lagi benda yang menggunakan kayu
sebagai bahan pembuatannya. Meski saat ini sudah ada bahan alternatif pengganti kayu,
misalkan saja baja, besi, plastik, dan lain sebagainya, namun kayu masihlah menjadi bahan
yang paling banyak dipergunakan.
Dibandingkan dengan material lain, kayu memiliki beberapa kelebihan, diantaranya adalah:

Kayu mudah dalam pengerjaan, bisa dibuat atau dibentuk sesuai keinginan, misalkan
saja untuk ukiran, desain kusen, dll. Selain itu, kayu juga mudah untuk dipaku, dibaut,
dan direkatkan

Kualitas kayu bisa dilihat secara visual, misalkan saja bila terjadi cacat kayu dapat
diketahui secara kasat mata.

Kayu lebih tahan terhadap tekanan dan lenturan.

Dengan adanya bermacam jenis kayu, maka kayu memiliki tekstur yang baik dan
indah.

Kayu memiliki berat jenis yang cukup ringan sehingga bisa mengapung dan sifat
resonansinya.

Kayu dapat diubah menjadi bentuk pulp (bubur kayu), dan bisa diolah untuk dijadikan
bahan produk lainnya, misal untuk bahan baku pembuatan kertas.

Sedangkan kekurangan atau kelemahan material kayu diantaranya adalah:

Tidak tahan api, sehingga kayu mudah terbakar, apalagi kalau dalam kondisi kering.

Kayu tidak dapat dimanfaatkan secara keseluruhan sehingga sisa penggunaan kayu
hanya menjadi limbah.

Untuk pekerjaan tertentu (yang besar atau lebar), kayu tidak bisa menutup secara
keselurahan karena terbatasnya diameter kayu. Biasanya untuk menyikapi hal ini kayu
harus disambung atau diperlebar/perbesar.

Kayu mudah diserang oleh serangga pemakan kayu seperti rayap atau serangga
lainnya.

Kayu mengandung air dan berpengaruh besar terhadap bentuk kayu. Kayu yang
belum kering biasanya masih mengalami penyusutan atau perubahan bentuk, oleh
karena itu kayu harus dikeringkan sebelum digunakan.

Kayu bersifat higroskopis, dan sensitif terhadap kelembaban.

Demikian beberapa kelebihan dan kelemahan dari kayu, mungkin masih ada kelebihan dan
kekurangan lainnya, bila dirasa masih kurang lengkap, Anda bisa menambahkan dari
referensi lainnya. Semoga bermanfaat

SIFAT-SIFAT KAYU DAN PENGGUNAANNYA


Dalam kehidupan kita sehari-hari, kayu merupakan bahan yang sangat sering dipergunakan
untuk tujuan penggunaan tertentu. Terkadang sebagai barang tertentu, kayu tidak dapat
digantikan dengan bahan lain karena sifat khasnya. Kita sebagai pengguna dari kayu yang
setiap jenisnya mempunyai sifat-sifat yang berbeda, perlu mengenal sifat-sifat kayu tersebut
sehingga dalam pemilihan atau penentuan jenis untuk tujuan penggunaan tertentu harus betulbetul sesuai dengan yang kita inginkan. Berikut ini diuraikan sifat-sifat kayu (fisik dan
mekanik) serta macam penggunaannya.
Pengenalan Sifat-Sifat Kayu
Kayu merupakan hasil hutan yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai dengan
kemajuan teknologi. Kayu memiliki beberapa sifat yang tidak dapat ditiru oleh bahan-bahan
lain. Pemilihan dan penggunaan kayu untuk suatu tujuan pemakaian, memerlukan
pengetahuan tentang sifat-sifat kayu. Sifat-sifat ini penting sekali dalam industri pengolahan
kayu sebab dari pengetahuan sifat tersebut tidak saja dapat dipilih jenis kayu yang tepat serta
macam penggunaan yang memungkinkan, akan tetapi juga dapat dipilih kemungkinan
penggantian oleh jenis kayu lainnya apabila jenis yang bersangkutan sulit didapat secara
kontinyu atau terlalu mahal.
Kayu berasal dari berbagai jenis pohon yang memiliki sifat-sifat yang berbeda-beda. Bahkan
dalam satu pohon, kayu mempunyai sifat yang berbeda-beda. Dari sekian banyak sifat-sifat
kayu yang berbeda satu sama lain, ada beberapa sifat yang umum terdapat pada semua jenis
kayu yaitu :
1. Kayu tersusun dari sel-sel yang memiliki tipe bermacam-macam dan susunan dinding
selnya terdiri dari senyawa kimia berupa selulosa dan hemi selulosa (karbohidrat)
serta lignin (non karbohidrat).
2. Semua kayu bersifat anisotropik, yaitu memperlihatkan sifat-sifat yang berlainan jika
diuji menurut tiga arah utamanya (longitudinal, radial dan tangensial).
3. Kayu merupakan bahan yang bersifat higroskopis, yaitu dapat menyerap atau
melepaskan kadar air (kelembaban) sebagai akibat perubahan kelembaban dan suhu
udara disekelilingnya.

4. Kayu dapat diserang oleh hama dan penyakit dan dapat terbakar terutama dalam
keadaan kering.

Sifat Fisik Kayu


1. Berat dan Berat Jenis
Berat suatu kayu tergantung dari jumlah zat kayu, rongga sel, kadar air dan zat
ekstraktif didalamnya. Berat suatu jenis kayu berbanding lurus dengan BJ-nya. Kayu
mempunyai berat jenis yang berbeda-beda, berkisar antara BJ minimum 0,2 (kayu
balsa) sampai BJ 1,28 (kayu nani). Umumnya makin tinggi BJ kayu, kayu semakin
berat dan semakin kuat pula.
2. Keawetan
Keawetan adalah ketahanan kayu terhadap serangan dari unsur-unsur perusak kayu
dari luar seperti jamur, rayap, bubuk dll. Keawetan kayu tersebut disebabkan adanya
zat ekstraktif didalam kayu yang merupakan unsur racun bagi perusak kayu. Zat
ekstraktif tersebut terbentuk pada saat kayu gubal berubah menjadi kayu teras
sehingga pada umumnya kayu teras lebih awet dari kayu gubal.
3. Warna
Kayu yang beraneka warna macamnya disebabkan oleh zat pengisi warna dalam kayu
yang berbeda-beda.
4. Tekstur
Tekstur adalah ukuran relatif sel-sel kayu. Berdasarkan teksturnya, kayu digolongkan
kedalam kayu bertekstur halus (contoh: giam, kulim dll), kayu bertekstur sedang
(contoh: jati, sonokeling dll) dan kayu bertekstur kasar (contoh: kempas, meranti dll).
5. Arah Serat
Arah serat adalah arah umum sel-sel kayu terhadap sumbu batang pohon. Arah serat
dapat dibedakan menjadi serat lurus, serat berpadu, serat berombak, serta terpilin dan
serat diagonal (serat miring).
6. Kesan Raba
Kesan raba adalah kesan yang diperoleh pada saat meraba permukaan kayu (kasar,
halus, licin, dingin, berminyak dll). Kesan raba tiap jenis kayu berbeda-beda
tergantung dari tekstur kayu, kadar air, kadar zat ekstraktif dalam kayu.
7. Bau dan Rasa
Bau dan rasa kayu mudah hilang bila kayu lama tersimpan di udara terbuka.
Beberapa jenis kayu mempunyai bau yang merangsang dan untuk menyatakan bau

kayu tersebut, sering digunakan bau sesuatu benda yang umum dikenal misalnya bau
bawang (kulim), bau zat penyamak (jati), bau kamper (kapur) dsb.
8. Nilai Dekoratif
Gambar kayu tergantung dari pola penyebaran warna, arah serat, tekstur, dan
pemunculan riap-riap tumbuh dalam pola-pola tertentu. Pola gambar ini yang
membuat sesuatu jenis kayu mempunyai nilai dekoratif.

9. Higroskopis
Kayu mempunyai sifat dapat menyerap atau melepaskan air. Makin lembab udara
disekitarnya makin tinggi pula kelembaban kayu sampai tercapai keseimbangan
dengan lingkungannya. Dalam kondisi kelembaban kayu sama dengan kelembaban
udara disekelilingnya disebut kandungan air keseimbangan (EMC = Equilibrium
Moisture Content).
10. Sifat Kayu terhadap Suara, yang terdiri dari :
a. Sifat akustik, yaitu kemampuan untuk meneruskan suara berkaitan erat dengan
elastisitas kayu.
b. Sifat resonansi, yaitu turut bergetarnya kayu akibat adanya gelombang suara.
Kualitas nada yang dikeluarkan kayu sangat baik, sehingga kayu banyak
dipakai untuk bahan pembuatan alat musik (kulintang, gitar, biola dll).
11. Daya Hantar Panas
Sifat daya hantar kayu sangat jelek sehingga kayu banyak digunakan untuk membuat
barang-barang yang berhubungan langsung dengan sumber panas.
12. Daya Hantar Listrik

13. Pada umumnya kayu merupakan bahan hantar yang jelek untuk aliran listrik. Daya
hantar listrik ini dipengaruhi oleh kadar air kayu. Pada kadar air 0 %, kayu akan
menjadi bahan sekat listrik yang baik sekali, sebaliknya apabila kayu mengandung air
maksimum (kayu basah), maka daya hantarnya boleh dikatakan sama dengan daya
hantar air.

Mengenal Jenis dan Ciri Kayu Yang Sering Digunakan


Sebagai Bahan Konstruksi
Kayu merupakan salah satu material bahan bangunan yang sering digunakan dalam
konstruksi. Setiap kayu memiliki sifat dan ciri tersendiri baik dalam segi keindahan serat,
kadar air, keawetan, berat jenis, kerapatan, dan kekuatan. Maka dalam memilih kayu yang
akan dipergunakan ada baiknya kita mengenal Jenis dan Ciri Kayu Yang Sering Digunakan
Sebagai Bahan Konstruksi. Selain agar kita dapat mengetahui kayu yang cocok dengan
kriteria dan spesifikasi yang kita inginkan, tentunya juga agar kita tidak tertipu dengan jenisjenis kayu lainnya. Berikut beberapa macam kayu yang sering digunakan sebagai bahan
konstruksi.
KAYU JATI

Kayu jati sering dianggap sebagai kayu


dengan serat dan tekstur paling indah. Karakteristiknya yang stabil, kuat dan tahan lama
membuat kayu ini menjadi pilihan utama sebagai material bahan bangunan. Termasuk kayu
dengan Kelas Awet I, II dan Kelas Kuat I, II. Kayu jati juga terbukti tahan terhadap jamur,
rayap dan serangga lainnya karena kandungan minyak di dalam kayu itu sendiri. Tidak ada
kayu lain yang memberikan kualitas dan penampilan sebanding dengan kayu jati.

Pohon Jati bukanlah jenis pohon yang berada di hutan hujan tropis yang ditandai dengan
curah hujan tinggi sepanjang tahun. Sebaliknya, hutan jati tumbuh dengan baik di daerah

kering dan berkapur di Indonesia, terutama di pulau Jawa. Jawa adalah daerah penghasil
pohon Jati berkualitas terbaik yang sudah mulai ditanam oleh Pemerintah Belanda sejak
tahun 1800 an, dan sekarang berada di bawah pengelolaan PT Perum Perhutani. Semua kayu
jati kami disupply langsung dari Perhutani dari TPK daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Kami tidak memakai kayu jati selain dari 2 daerah tersebut.

Harga kayu jati banyak dipengaruhi dari asal, ukuran dan kriteria batasan kualitas kayu yang
ditoleransi, seperti: ada mata sehat, ada mata mati, ada doreng, ada putih. Penentuan kualitas
kayu jati yang diinginkan seharusnya mempertimbangkan type aplikasi finishing yang dipilih.
Selain melindungi kayu dari kondisi luar, finishing pada kayu tersebut diharapkan dapat
memberikan nilai estetika pada kayu tersebut dengan menonjolkan kelebihan dan kekurangan
kualitas kayu tersebut.
KAYU KAMPER

kayu kamper telah lama menjadi alternatif bahan


bangunan yang harganya lebih terjangkau. Meskipun tidak setahan lama kayu jati dan sekuat
bangkirai, kamper memiliki serat kayu yang halus dan indah sehingga sering menjadi pilihan
bahan membuat pintu panil dan jendela. Karena tidak segetas bangkirai, retak rambut jarang
ditemui. Karena tidak sekeras bangkirai, kecenderungan berubah bentuk juga besar, sehingga,
tidak disarankan untuk pintu dan jendela dengan desain terlalu lebar dan tinggi. Termasuk
kayu dengan Kelas Awet II, III dan Kelas Kuat II, I. Pohon kamper banyak ditemui di hutan
hujan tropis di kalimantan. Samarinda adalah daerah yang terkenal menghasilkan kamper
dengan serat lebih halus dibandingkan daerah lain di Kalimantan.

KAYU KELAPA

Kayu kelapa adalah salah satu sumber


kayu alternatif baru yang berasal dari perkebunan kelapa yang sudah tidak menghasilkan lagi
(berumur 60 tahun keatas) sehingga harus ditebang untuk diganti dengan bibit pohon yang
baru. Sebenarnya pohon kelapa termasuk jenis palem. Semua bagian dari pohon kelapa
adalah serat /fiber yaitu berbentuk garis pendek-pendek. Anda tidak akan menemukan alur
serat lurus dan serat mahkota pada kayu kelapa karena semua bagiannya adalah fiber. Tidak
juga ditemukan mata kayu karena pohon kelapa tidak ada ranting/ cabang. Pohon kelapa
tumbuh subur di sepanjang pantai Indonesia. Namun, yang paling terkenal dengan warnanya
yang coklat gelap adalah dari Sulawesi. Pohon kelapa di jawa umumnya berwarna terang.

KAYU MERANTI MERAH

Kayu meranti merah termasuk jenis kayu


keras, warnanya merah muda tua hingga merah muda pucat, namun tidak sepucat meranti
putih. selain bertekstur tidak terlalu halus, kayu meranti juga tidak begitu tahan terhadap
cuaca, sehingga tidak dianjurkan untuk dipakai di luar ruangan. Termasuk kayu dengan Kelas
Awet III, IV dan Kelas Kuat II, IV. Pohon meranti banyak ditemui di hutan di pulau
kalimantan

KAYU KARET

Kayu Karet, dan oleh dunia internasional disebut Rubber wood pada
awalnya hanya tumbuh di daerah Amzon, Brazil. Kemudian pada akhir abad 18 mulai
dilakukan penanaman di daerah India namun tidak berhasil. Lalu dibawa hingga ke Singapura
dan negara-negara Asia Tenggara lainnya termasuk tanah Jawa.
Warna Kayu
Kayu karet berwarna putih kekuningan, sedikit krem ketika baru saja dibelah atau dipotong.
Ketika sudah mulai mengering akan berubah sedikit kecoklatan.
Tidak terdapat perbedaan warna yang menyolok pada kayu gubal dengan kayu teras. Bisa
dikatakan hampir tidak terdapat kayu teras pada rubberwood.
Densitas
Kayu karet tergolong kayu lunak - keras, tapi lumayan berat dengan densitas antara 435-625
kg/m3 dalam level kekeringan kayu 12%.
Kayu Karet termasuk kelas kuat II, dan kelas awet III, sehingga kayu karet dapat digunakan
sebagai substitusi alternatif kayu alam untuk bahan konstruksi

KAYU GELAM

Kayu gelam sering digunakan pada bagian perumahan,


perahu,
Kayu bakar, pagar, atau tiang tiang sementara. Kayu gelam dengan diameter kecil umumnya
dikenal dan dipakai sebagai steger pada konstruksi beton, sedangkan yang berdiameter besar
biasa dipakai untuk cerucuk pada pekerjaan sungai dan jembatan. Kayu ini juga dapat dibuat

arang atau arang aktif untuk bahan penyerap.

KAYU ULIN

Kayu ini banyak digunakan untuk bahan bangunan rumah,


kantor, gedung, serta bangunan lainnya. Berdasarkan catatan, kayu ulin merupakan salah satu
jenis kayu hutan tropika basah yang tumbuh secara alami di wilayah Sumatera Bagian
Selatan dan Kalimantan.
Jenis ini dikenal dengan nama daerah ulin, bulian, bulian rambai, onglen, belian, tabulin dan
telian.
Pohon ulin termasuk jenis pohon besar yang tingginya dapat mencapai 50 m dengan diameter
samapi 120 cm, tumbuh pada dataran rendah sampai ketinggian 400 m. Kayu Ulin berwarna
gelap dan tahan terhadap air laut.
Kayu ulin banyak digunakan sebagai konstruksi bangunan berupa tiang bangunan, sirap (atap
kayu), papan lantai,kosen, bahan untuk banguan jembatan, bantalan kereta api dan kegunaan
lain yang memerlukan sifat-sifat khusus awet dan kuat. Kayu ulin termasuk kayu kelas kuat I
dan Kelas Awet I.
KAYU AKASIA

Kayu Akasia (acacia


mangium), mempunyai berat jenis rata-rata 0,75 berarti pori-pori dan seratnya cukup rapat
sehingga daya serap airnya kecil. Kelas awetnya II, yang berarti mampu bertahan sampai 20
tahun keatas, bila diolah dengan baik. Kelas kuatnya II-I, yang berarti mampu menahan lentur
diatas 1100 kg/cm2 dan mengantisipasi kuat desak diatas 650 kg/cm2. Berdasarkan sifat

kembang susut kayu yang kecil, daya retaknya rendah, kekerasannya sedang dan bertekstur
agak kasar serta berserat lurus berpadu, maka kayu ini mempunyai sifat pengerjaan mudah,
sehingga banyak diminati untuk digunakan sebagai bahan konstruksi maupun bahan meibelfurnitur

Anda mungkin juga menyukai