Anda di halaman 1dari 10

AL QURAN

FIRMAN SIAPAKAH ?

I.

AL QURAN
Al Quran adalah kitab suci utama yang digunakan sebagai dasar dari seluruh iman
kepercayaan agama Islam. Al Quran diyakini berisi Firman Allah yang disampaikan
oleh malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad secara bertahap selama jangka waktu
20 tahun yang diwujudkan dalam 114 Kitab pada abad VII.
Selain Al Quran, penganut agama Islam mempercayai Hadits yang berisi tulisan para
sahabat Muhammad.

Makalah ini membahas hasil studi literatur Al Quran untuk melihat apakah benar Al
Quran berisi Firman Allah dengan melihat Al Quran secara keseluruhan serta
hubungannya dengan Nabi Muhammad, Sumber terkait serta hubungannya dengan
Hadits yang berkaitan dengan hakekatnya sebagai firman Allah.

Allah adalah Maha Suci, Maha Mulia dan Maha Kuasa. Dan sudah semestinya pribadi
Allah yang Maha Agung tercermin dalam karyanya yang berupa Al Quran.

II.

TURUNNYA AL QURAN
Dikisahkan bahwa Malaikat Jibril datang setelah Nabi Muhammad sering melakukan
semedi di Gua Hira, sehingga sulit untuk mengerti bahwa malaikat Jibril hadir di
tempat yang gelap dan angker yang lebih merupakan suatu pesugihan. Jika makhluk
tersebut adalah malaikat, maka kedatangannya tidak perlu didalam tempat yang
gelap dan angker seperti itu.

Kedatangan makhluk tersebut konon membuat Nabi Muhammad ketakutan. Hal ini
sesuatu yang wajar karena Muhammad baru pertama kali melihatnya. Namun yang
menjadi pertanyaan adalah apakah makhluk tersebut benar-benar malaikat ataukah
iblis (Malaikat Lucifer). Hal ini sangat penting dipelajari karena keduanya sanggup
melakukan hal yang sama kepada Muhammad.

Semua peristiwa turunnya Al Quran tanpa disaksikan oleh orang lain selain
Muhammad seorang diri. Agama adalah kepercayaan agar selamat sampai di sorga
sehingga sudah sepantasnya dasar kepercayaan tersebut harus dapat dibuktikan/
diuji kebenarannya. Iman bukanlah sesuatu yang buta, tetapi harus memiliki dasardasar yang kuat. Jika suatu iman kepercayaan mengandalkan hanya kata orang atau
kepada satu orang saja, maka risikonya terlampau besar. Ini merupakan pertaruhan
sorga dan neraka sehingga jika salah, maka risiko nya adalah masuk neraka dan tidak
ada seorang pun yang bisa menolong jika sudah terjadi.

Ada dua kesaksian besar yang diperlukan, yaitu kesaksian untuk membuktikan
apakah peristiwa turunnya Al Quran benar-benar terjadi. Dan Kesaksian berikutnya
adalah apakah peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam Al Quran juga benar-benar
terjadi seperti peristiwa Isra-Miraj yang mengisahkan perjalanan Nabi Muhammad
ke sorga.

III.

KITAB-KITABNYA
Ada 115 Kitab dari 116 kitab dalam Al Quran yang dimulai dengan kalimat sebagai
berikut:
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

Kalimat tersebut lebih merupakan sumpah, doa atau apapun yang menandakan
bahwa kalimat-kalimat sesudahnya bukan firman Allah. Allah tidak perlu bersumpah,
berdoa karena Allah adalah Yang Tertinggi.

Ada yang beralasan bahwa Muhammad sedang melafalkan apa yang dikatakan oleh
malaikat tersebut, tetapi tidak tepat jika firman Allah dimulai dengan kalimat
tersebut. Kalimat-kalimat sesudahnya lebih cocok berisi uraian, pandangan, ataupun
pendapat Muhammad atau Malaikat Jibril tentang firman Allah.

IV.

LITERALISASI & TAFSIRAN


Jika diperhatikan, Al Quran mengandung kata-kata dalam kurung yang merupakan
penjelasan atas kata-kata aslinya. Contohnya ditambahkan kata Al Quran untuk
memperjelas apa yang dimaksud ayat sebagai berikut:

AL-BAQARAH QS 2:2 Kitab (Al Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya;
petunjuk bagi mereka yang bertakwa

Namun penambahan kata-kata dalam Al Quran tidak hanya memperjelas tetapi juga
merupakan tafsiran yang mengarahkan pembaca untuk menerima tafsiran tersebut.
Dengan membuang semua tafsiran yang ada, maka dapat dipelajari isi Al Quran
yang sesungguhnya. Misalnya siapakah makhluk yang mendatangani Muhammad?

QS16: 102. Katakanlah: "Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al Qur'an itu dari
Tuhanmu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah
beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang
berserah diri (kepada Allah)"

QS16: 102. Katakanlah: "Ruhul Qudus menurunkan Al Qur'an itu dari Tuhanmu
dengan benar, untuk meneguhkan orang-orang yang telah beriman, dan
menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri"

Jika ayat tersebut diambil secara literal, maka Ruhul Qudus yang ditafsirkan sebagai
malaikat Jibril adalah tafsiran semata dari para ulama. Demikian pula dalam ayat
dibawah ini, JIbri tidak menurunkan Al Quran, tetapi Jibril justru akan menurunkan
sesuatu kedalam hati orang yang menjadi musuh Jibril.

QS 2: 97. Katakanlah: Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu
telah menurunkannya (Al Qur'an) ke dalam hatimu dengan seizin Allah;
membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta
berita gembira bagi orang-orang yang beriman. 98. Barang siapa yang
menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan
Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir.

Dalam ayat berikut, tanpa kata-kata dalam kurung, maka tidak secara tegas
dinyatakan bahwa malaikat Jibril-lah yang menemui Muhammad. Informasi yang
disajikan adalah Adanya makhluk yang sangat kuat, cerdas, dan berada di ufuk yang
tinggi telah menampakkan dirinya dalam rupa yang asli kepada Muhammad. Ayat 13
dibawah ini memang Muhammad telah melihat Jibril pada waktu yang lain, tetapi
tidak disebut apa yang dilakukan oleh malaikat jibril.

QS 53: 5. yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat, 6. Yang
mempunyai akal yang cerdas; dan (Jibril itu) menampakkan diri dengan rupa
yang asli. 7. sedang dia berada di ufuk yang tinggi. 8. Kemudian dia mendekat,
lalu bertambah dekat lagi, 9. maka jadilah dia dekat (pada Muhammad
sejarak) dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi). 10. Lalu dia
menyampaikan kepada hamba-Nya (Muhammad) apa yang telah Allah
wahyukan. 11. Hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya. 12.
Maka apakah kamu (musyrikin Mekah) hendak membantahnya tentang apa
yang telah dilihatnya? 13. Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril
itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain,

Perhatikan ayat dibawah ini, jika kata-kata dalam kurung dihilangkan, maka Al
Quran hanya merupakan firman utusan yang mulia saja. Hanya tafsiran para ulama
yang menyebutkan bahwa Al Quran adalah firman Allah yang dibawa oleh Jibril.
Ayat 20 mengandung kebenaran bahwa iblis memang masih memiliki kedudukan

disisi Allah sampai kiamat seperti yang tercantum dalam kitab Ayub maupun dalam
ayat-ayat lain dalam al Quran dimana iblis ditunda sampai akhir jaman.
QS81:19. sesungguhnya Al Qur'an itu benar-benar firman (Allah yang dibawa
oleh) utusan yang mulia (Jibril), 20. yang mempunyai kekuatan, yang
mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah yang mempunyai Arasy, 21. yang
ditaati di sana (di alam malaikat) lagi dipercaya. 22. Dan temanmu
(Muhammad) itu bukanlah sekali-kali orang yang gila. 23. Dan sesungguhnya
Muhammad itu melihat Jibril di ufuk yang terang
QS7:14. Iblis menjawab: "Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka
dibangkitkan". 15. Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu termasuk mereka
yang diberi tangguh."

QS15:36. Berkata iblis: "Ya Tuhanku, (kalau begitu) maka beri tangguhlah
kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan". 37. Allah berfirman: "(Kalau
begitu) maka sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh,
Ada dua makhluk yang sanggup melakukan hal itu yaitu Malaikat Jibril dan Lucifer.
Ada kekuasaan Allah yang membatasi Lucifer yaitu ketidak-berdayaan Lucifer dalam
mencatut nama Allah sehingga ayat-ayat yang disampaikan Lucifer kepada
Muhammad dalam Al Quran bersifat ambigu. Lucifer tidak bersalah dalam
menulis ayat-ayat tersebut namun sekaligus membuka peluang kepada para ulama
untuk menafsirkannya. Inilah kepintaran Lucifer dalam menipu manusia yaitu
Lucifer tidak menghujat Allah dalam menuliskan ayat-ayat Al Quran, tetapi
membuka penafsiran sehingga umat muslim disesatkan justru oleh para ulama
tersebut. Siapakah yang bertanggung jawab ? Tidak Lucifer, tetapi siapa lagi kalau
bukan para ulama.

V.

KAFIR
Dalam Al Quran banyak ungkapan kata kafir yang menunjuk kepada orang-orang
yang tidak beriman kepada Allah dan biasanya ditujukan kepada golongan non
muslim. Dengan kata lain, orang kafir adalah orang-orang yang memeluk agama
selain agama Islam, yaitu golongan Yahudi, Nasrani, Majusi, Hindu, Budha dan
golongan lainnya. Kafir juga ditujukan kepada golongan di luar golongan yang
diyakininya walaupun masih dalam satu agama Islam. Sehingga tidaklah
mengherankan jika dalam agama Islam, satu golongan mengkafirkan golongan yang
lainnya, bahkan mereka kadang menghalalkan segala cara untuk menghancurkan
golongan yang dianggapnya kafir tersebut.

Dalam Al Quran, banyak ayat-ayat yang menyuruh orang beriman untuk berjihad
memerangi orang-orang kafir bahkan orang-orang kafir harus dibunuh dimanapun
mereka berada. Bahkan kalau perlu kita harus mengorbankan jiwa dan raga untuk
memerangi orang-orang kafir tersebut.

Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu


najis . (QS At Taubah 9 : 28).
Hai Nabi, korbankanlah semangat orang-orang yang beriman untuk
berperang . (QS Al Anfal 8 : 65)
Bunuhlah orang-orang musyrik itu dimana saja kamu jumpai dan
tangkaplah mereka, kepunglah dan dudukilah setiap markas mereka . (QS
At Taubah 9 :5)

. Bunuhlah pimpinan-pimpinan orang kafir, sesungguhnya mereka adalah


orang-orang yang tidak dapat dipegang janjinya . (QS At Taubah 9 : 12)
Bunuhlah (orang-orang kafir), Allah akan menyiksa mereka dengan tangantanganmu, Dia memberikan kehinaan kepada mereka dan Dia akan menolong
kamu terhadap mereka serta Dia melegakan hati kaum yang beriman. (QS At
Taubah 9 : 14)
Bunuhlah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah. (QS At Taubah 9
: 29)
Hai Nabi berjihadlah melawan orang-orang kafir dan munafik dan bersikap
keraslah terhadap mereka .. QS At Taubah 9 : 73).
Hai sekalian orang-orang yang beriman, bunuhlah orang-orang kafir yang
ada di sekitar kamu dan hendaklah mereka merasakan kekerasan
daripadamu .. (QS At Taubah 9 : 123).
Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta
benda mereka dengan surga kepada mereka, mereka membunuh di jalan
Allah maka mereka membunuh atau terbunuh. Maka bergembiralah dengan
jual beli yang telah kamu lakukan dengan-Nya dan itulah kemenangan yang
besar. (QS At Taubah 9 : 111).
Ambillah sebagian dari harta mereka (orang kafir) sebagai sedekah untuk
membersihkan dan menyucikan mereka dengannya. Dan doakanlah mereka
karena sesungguhnya doamu itu menjadi ketentraman bagi mereka (QS
At Taubah 9 : 103).
Sebuah Kitab suci mengandung pesan-pesan moral sesuai dengan moral sumbernya
dan sulit untuk diterima jika Allah memperlakukan musuhnya sedemikian kejam
kepada siapapun yang tidak sepaham tanpa alasan.

VI.

KEKUASAAN ALLAH

Muhammad pernah bersumpah bahwa Al Quran adalah firman Allah yang tertuang
dalam ayat-ayat sebagai berikut:
QS 69:43. Ia adalah wahyu yang diturunkan dari Tuhan semesta alam. 44.
Seandainya dia (Muhammad) mengada-adakan sebagian perkataan atas
(nama) Kami, 45. Niscaya benar-benar kami pegang dia pada tangan
kanannya. 46. Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya. 47.
Maka sekali-kali tidak ada seorang pun dari kamu yang dapat menghalangi
(Kami), dari pemotongan urat nadi itu.

Ada dua peristiwa yang berperan dalam kematian Muhammad yaitu Peracunan
oleh wanita Yahudi dan Kematian yang sesungguhnya. Wanita Yahudi menguji
apakah Muhammad adalah nabi palsu atau bukan dengan membubuhkan racun
pada makanan Muhammad tetapi Muhammad tidak langsung mati pada saat itu,
namun efek racun itu diyakini mempengaruhi peristiwa kematiannnya.
Tabaqat Ibn Sa'd halaman 249
Wanita Yahudi yang meracuni Muhammad berkata, Aku ingin tahu apakah
kau benar-benar seorang nabi, yang jika memang benar maka racun ini tidak
akan mengganggumu, dan jika kau ternyata seorang nabi palsu, maka aku
akan dapat membebaskan masyarakat dari dirimu."

Allah menunjukkan kekuasaanNya dengan menjawab sumpah dan tantangan


Muhammad yang tertuang dalam Al Quran QS 69:43-47 dalam peristiwa kematian
Muhammad sekaligus menyatakan bahwa Al Quran bukanlah firman ataupun
wahyu Allah.
9

Hadis Sahih Bukhari Volume 5, Book 59, Number 713:


Dikisahkan oleh Aisha:
Pada waktu sakitnya sebelum dia mati, sang Nabi sering mengatakan,
"Wahai Aisha! Aku masih merasa kesakitan karena daging yang kumakan di
Khaybar, dan sekarang aku merasa urat nadiku dipotong oleh racun itu."
Tabaqat Ibn Sa'd, halaman 252
Rasul Allah hidup sampai tiga tahun setelah itu sampai racun itu
menyebabkan rasa sakit sehingga ia wafat. Selama sakitnya dia biasa
berkata, Aku tidak pernah berhenti mengamati akibat dari daging (beracun)
yang kumakan di Khaibar dan aku menderita beberapa kali (dari akibat racun
itu) tapi sekarang kurasa tiba saatnya batang nadiku terputus.

VII. KESIMPULAN
Al Quran bukanlah firman atau wahyu Allah seperti yang dijawab oleh Allah
sendiri, tetapi Al Quran adalah tafsiran para ulama yang membawa seluruh umat
muslim kepada kebinasaan. Lucifer adalah oknum yang berhasil menipu sekian
banyak umat muslim dengan memanfaatkan Muhammad, para sahabatNya
terutama ulama-ulama yang memberikan penafsiran ayat-ayat Al Quran.

-------oOo-------

10

Anda mungkin juga menyukai