Duodenum merupakan bagian pertama intestinum tenue, Duodenum sebagian besar terletak
dalam pada dinding posterior abdomen. Duodenum terletak pada regio epigastrica dan
umbilicalis.
Pemisahan duodenum dan jejunum ditandai oleh ligamentum treitz
Jejenum terletak di region abdominalis media sebelah kiri, sedangkan ileum cenderung terletak
di region abdominalis bawah kanan.
Jejunum mulai pada juncture denojejunalis dan ileum berakhir pada junctura ileocaecalis
daerah 9 regio abdomen , yaitu: hipokondriak kanan, epigastrik, hipokondriak kiri,
lumbal kanan, umbilikal, lumbal kiri, ilium kanan, hipogastrium/ suprapubik, dan
ilium kiri.
Kolon transversum menyilang abdomen pada regio umbilikalis dari fleksura koli dekstra sampai
fleksura koli sinistra. Kolon transversum, waktu mencapai daerah limpa, membengkok ke
bawah, membentuk fleksura koli sinistra (fleksura lienalis) untuk kemudian menjadi kolon
descendens
Kolon sigmoid mulai pada pintu atas panggul. Kolon sigmoid merupakan lanjutan kolon
descendens. Ia tergantung ke bawah dalam rongga pelvis dalam bentuk lengkungan. Kolon
sigmoid bersatu dengan rektum di depan sakrum.
Rektum menduduki bagian posterior rongga pelvis.
Sekum, kolon asendens, dan bagian kanan kolon transversum dipendarahi oleh cabang arteri
mesenterika superior, yaitu arteri ileokolika, arteri kolika dekstra, dan arteri kolika media. Kolon
transversum bagian kiri, kolon desendens, kolon sigmoid, dan sebagian besar rektum dipendarahi
oleh arteri mesenterika inferior melalui arteri kolika sinistra, arteri sigmoid, dan arteri
hemoroidalis superior.
Saraf-saraf duodenum berasal dari saraf simpatis dan parasimpatis (vagus) dari pleksus
mesentericus superior dan pleksus coeliacus.
Sedangkan saraf untuk jejenum dan ileum berasal dari saraf simpatis dan parasimpatis (nervus
vagus) dari pleksus mesentericus superior. Rangsangan parasimpatis merangasang aktivitas
sekresi dan pergerakan, sedangkan rangsangan simpatis menghambat pergerakan usus. Serabutserabut sensorik sistem simpatis menghantarkan nyeri, sedangkan serabut-serabut parasimpatis
mengatur refleks usus.
Sekum, appendiks dan kolon ascendens dipersarafi oleh serabut saraf simpatis dan parasimpatis
nervus vagus dari pleksus saraf mesentericus superior. Pada kolon transversum dipersarafi oleh
saraf simpatis nervus vagus dan saraf parasimpatis nervus pelvikus.
Sedangkan pada kolon descendens dipersarafi serabut-serabut simpatis dari pleksus saraf
mesentericus inferior dan saraf parasimpatis nervus pelvikus . Perangsangan simpatis
menyebabkan penghambatan sekresi dan kontraksi, serta perangsangan sfingter rektum,
sedangkan perangsangan parasimpatis mempunyai efek berlawanan.
Fisiologi Usus
Usus halus mempunyai dua fungsi utama : pencernaan dan absorpsi bahan- bahan nutrisi dan air.
Usus besar mempunyai berbagai fungsi yang semuanya berkaitan dengan proses akhir isi usus.
Fungsi usus besar yang paling penting adalah mengabsorpsi air dan elektrolit, yang sudah hampir
lengkap pada kolon bagian kanan.
Kolon sigmoid berfungsi sebagai reservoir yang menampung massa feses yang sudah dehidrasi
sampai defekasi berlangsung.
Kolon mengabsorpsi air, natrium, khlorida, dan asam lemak rantai pendek serta mengeluarkan
kalium dan bikarbonat. Hal tersebut membantu menjaga keseimbangan air dan elektrolit dan
mencegah dehidrasi. Menerima 900-1500 ml/hari, semua, kecuali 100-200 ml diabsorpsi, paling
banyak di proksimal. Kapasitas sekitar 5 l/hari
Dinding
1.
usus
Tunica
duodenum,
5
halus
dibagi
kedalam
Serosa.
Tunica
serosa
hampir
lengkap
di
kecil,
tempat
lembaran
sebagian
atau
dalam
empat
lapisan
usus
peritoneum,
halus
visera
lapisan
dan
(Sabiston,1995):
tak
mesenterica,
mesenterica
lengkap
di
kekecualian
peritoneum
atas
pada
bersatu
usus
ke
dalamnya
Plexus
halus.
arah
stratum
myentericus
lapisan otot.
Ia
distal.
circulare.
saraf
paling
tebal
di
dalam
duodenum
Lapisan
luarnya
stratum
Yang
terakhir
membentuk
(Auerbach)
dan
saluran
longitudinale
limfe
dan
berkurang
dan
lapisan
massa
dinding
usus.
terletak
diantara
kedua
3. Tela Submucosa. Tela submucosa terdiri dari dari jaringan ikat longgar yang
terletak
diantara
mukosa,
yang
tunica
terletak
muskularis
di
bawah
dan
lapisan
mukosa.
Dalam
tipis
lamina
ruangan
ini
muskularis
berjalan
jalinan
pembuluh darah halus dan pembuluh limfe. Di samping itu, di sini ditemukan
neuroplexus meissner.
4. Tunica Mucosa. Tunica mucosa usus halus, kecuali pars superior duodenum,
tersusun
dalam
lipatan
sirkular
tumpang
tindih
yang
berinterdigitasi
secara
halus
permukaan
1.
ditandai
dan
Lapisan
dinamakan
lumen
jejenum
oleh
membantu
mukosa
valvula
sekitar
dan
dan
adanya
tiga
fungsi
absorpsi
submukosa
koniventes
ampai
menghilang
10
(lipatan
mm.
struktur
yang
menambah
fungsi
lipatan-lipatan
kerckringi)
pertengahan
sangat
merupakan
membentuk
Lipatan-lipatan
dekat
yang
yang
ini
ileum.
nyata
utamanya:
sirkular
menonjol
pada
Adanya
luas
ke
yang
dalam
duodenum
dan
lipatan-lipatan
ini
Vili
merupakan
tonjolan-tonjolan
seperti
jari-jari dari
mukosa
yang
jumlahnya
sekitar 4 atau 5 juta dan terdapat di sepanjang usus halus. Villi panjangnya 0,5
sampai
mm
(dapat
dilihat
dengan
mata
telanjang)
dan
menyebabkan
permukaan
luar
setiap
villus.
Mikrovilli
terlihat
dengan
mikroskop
Adhesi (perlekatan usus halus), ileus karena adhesi umumnya tidak disertai strangulasi. Adhesi
umumnya berasal dari rangsangan peritoneum akibat peritonitis setempat atau umum, atau
pascaoperasi. adhesi dapat berupa perlengketan mungkin dalam bentuk tunggal maupun multipel,
mungkin setempat maupun luas. Sering juga ditemukan bentuk pita. Pada operasi, perlengketan
dilepaskan dan pita dipotong agar pasase usus pulih kembali.
Neoplasma. Tumor primer usus halus dapat menyebabkan obstruksi intralumen, sedangkan
tumor metastase atau tumor intraabdominal dapat menyebabkan obstruksi melalui kompresi
eksternal.
Volvulus adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan terpilinnya usus secara
abnormal, yang menyebabkan penyumbatan dan buruknya aliran darah pada usus.
Hal ini lebih sering terjadi pada kolon (usus besar). Meskipun penyebab pastinya
masih belum diketahui, telah ditemukan bahwa kondisi ini lebih sering terjadi pada
anak-anak.
Invaginasi. Invaginsi atau Intususepsi usus halus sering ditemukan pada anak-anak dan agak
jarang pada orang muda dan dewasa. Invaginasi pada anak biasanya bersifat idiopatik. invaginasi
menimbulkan obstruksi dan nekrosis iskhemia terhadap bagian usus yang mengalami intususepsi
dengan komplikasi perforasi dan peritonitis.
Askariasis. Kebanyakan cacing askaris hidup di usus halus bagian yeyunum. Biasanya ada
puluhan hingga lebih seratus, tetapi mungkin terdapat ratusan ekor. Yang jantan berukuran antara
15-30 cm sedangkan yang betina antara 25-35 cm. Obstruksi bisa terjadi dimana-mana usus
halus, tetapi biasanya di ileum terminal, tempat lumen paling sempit
Penekanan eksternal oleh tumor, abses, hematoma, intususepsi, atau penumpukan cairan.
Bezoar
Divertikulum Meckel adalah suatu kelainan bawaan, yang merupakan suatu
kantung (divertikula) yang menjulur/menonjol dari dinding usus halus; divertikula
bisa mengandung jaringan seperti yang terdapat pada lambung, pankreas, atau
keduanya.
Batu empedu yang masuk ke ileus. Inflamasi yang berat dari kantong empedu menyebabkan
fistul dari saluran empedu ke duodenum atau usus halus yang menyebabkan batu empedu masuk
ke traktus gastrointestinal. Batu empedu yang besar dapat terjepit di usus halus, umumnya pada
bagian ileum terminal atau katup ileocaecal yang menyebabkan obstruksi
Crohns Disease atau penyakit Crohn adalah salah satu penyakit radang usus dan
merupakan kondisi jangka panjang yang mana peradangan bisa terjadi pada
seluruh lapisan dinding sistem pencernaan, mulai dari mulut hingga ke anus. Tapi
kondisi ini lebih sering terjadi pada bagian akhir usus kecil (ileum) atau usus besar.
Patofisiologi
Obstruksi ileus merupakan penyumbatan intestinal mekanik yang terjadi karena adanya daya
mekanik yang bekerja atau mempengaruhi dinding usus yang nantiya menyebabkan
penyempitan/penyumbatan lumen usus. Hal tersebut menyebabkan pasase lumen usus terganggu.
Akibatnya tersumbat, akan terjadi pengumpulan isi lumen usus berupa gas dan cairan, khususnya
di daerah proximal. hal itu akan menyebabkan rangsangan terjadinya hipersekresi kelenjar
pencernaan, yang membuat cairan dan gas tersebut akan meningkat dan menyebabkan pelebaran
dinding usus (distensi).
Sumbatan ini menyebabkan gerakan usus yang meningkat (hiperperistaltik) sebagai usaha
alamiah. Sebaliknya juga terjadi gerakan anti peristaltik. Hal ini menyebabkan terjadi serangan
kolik abdomen dan muntah-muntah.
syok hipovolemik adalah terganggunya sistem sirkulasi akibat dari volume darah
dalam pembuluh darah yang berkurang
Cemas.
Berkeringat.
darah.
Ileus obstruktif strangulasi, dimana obstruksi yang disertai adanya penjepitan pembuluh
darah sehingga terjadi iskemia yang akan berakhir dengan nekrosis atau gangren yang
ditandai dengan gejala umum berat yang disebabkan oleh toksin dari jaringan gangren.1
Ileus obstruktif jenis gelung tertutup, dimana terjadi bila jalan masuk dan keluar suatu
gelung usu tersumbat, dimana paling sedikit terdapat dua tempat obstruksi.
Ileus paralitik
Merupakan suatu gawat abdomen berupa distensi abdomen karena usus tidak
berkontraksi akibat adanya gangguan motilitas di mana peristaltik usus dihambat
sebagian akibat pengaruh toksin atau trauma yang mempengaruhi kontrol otonom
pergerakan usus. Manifestasi kliniknya berupa distensi perut, tidak dapat flatus maupun
defekasi dan dapat disertai muntah serta perut terasa kembung. Pada pemeriksaan fisik
ditemukan distensi abdomen, bising usus menurun atau bahkan menghilang, tidak
terdapat nyeri tekan dan perkusi timpani di seluruh lapang abdomen. Pada pemeriksaan
radiologi, foto polos abdomen didapatkan gambaran dilatasi usus menyeluruh dari gaster
sampai rektum dan herring bone appearance (gambaran tulang ikan).
Pada ileus paralitik nyeri yang timbul lebih ringan tetapi konstan dan difus, dan
terjadi distensi abdomen. Ileus paralitik, bising usus tidak terdengar dan tidak
terjadi ketegangan dinding perut. Bila ileus disebabkan oleh proses inflamasi akut,
akan ada tanda dan gejala dari penyebab primer tersebut.
Colic Abdomen adalah rasa nyeri pada perut yang sifatnya hilang timbul dan
bersumber dari organ yang terdapat dalam abdomen (perut).
Sepsis adalah kondisi medis serius di mana terjadi peradangan di seluruh tubuh
yang disebabkan oleh infeksi
Perforasi Saluran Cerna, yang umumnya juga dikenal sebagai perforasi usus,
adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan terbentuknya suatu lubang pada
dinding lambung, usus halus atau usus besar, yang menyebabkan kebocoran isi
usus kedalam rongga perut.
Peritoneum adalah lembaran tipis kontinu jaringan, atau membran yang melapisi
rongga perut dan panggul, dan mencakup permukaan organ yang ditemukan dalam.
Dehidrasi adalah gangguan dalam keseimbangan cairan atau air pada tubuh. Hal
ini terjadi karena pengeluaran air lebih banyak daripada pemasukan (misalnya
minum). Gangguan kehilangan cairan tubuh ini disertai dengan gangguan
keseimbangan zat elektrolit tubuh.
K+. Pemasangan infus untuk rehidrasi dan koreksi elektrolit/asam-basa segera dilakukan.
Pantau pasien, diagram keseimbangan cairan, kateter urin atau tekanan vena sentral
adhesi); atau
Terdapat tanda-tanda strangulasi atau peritonitis.
Antibiotik yang bersifat aktif bekerja terhadap banyak jenis mikroba yaitu bakteri gram positif
dan gram negative. Contoh antibiotik dalam kelompok ini adalah sulfonamid, ampisilin,
sefalosforin, kloramfenikol, tetrasiklin, dan rifampisin.
Antibiotik yang bersifat aktif bekerja hanya terhadap beberapa jenis mikroba saja, bakteri gram
positif atau gram negative saja. Contohnya eritromisin, klindamisin, kanamisin, hanya bekerja
terhadap mikroba gram-positif. Sedang streptomisin, gentamisin, hanya bekerja terhadap kuman
gram-negatif.