Anda di halaman 1dari 1

THE KING OF KINGS AND THE LORD OF LORDS

Ide cerita

: Kebanyakan Natal selalu mengekspose kelahiran Yesus sebagai bayi.


Hal ini sangat menyedihkan, karna anak-anak selalu membayangkan
dalam imajinasi mereka bahwa Yesus itu
hanyalah seorang adik bayi yang lucu, digendong, lemah karna
menghadapi ancaman pembunuhan pun harus
diungsikan oleh Yusuf ke Mesir, dll
Walaupun tidak ada yang salah dengan imajinasi tersebut, namun kita
harus ingat bahwa
kedatangan Yesus kedua kali nanti (yang pastinya segera!), Dia tidak
datang sebagai bayi lagi,
namun Ia akan datang sebagai Raja di atas segala raja dan Tuan di atas
segala tuan.
Hal inilah yang perlu ditekankan pada anak-anak, agar mereka menyadari
bahwa saat ini Yesus bukanlah bayi lagi.
Mereka harus siap menyambut kedatangan Yesus sebagai Raja yang
Agung,mulia.
Menyambut kedatangan Raja tidaklah sama dengan menyambut
kedatangan seorang Bayi.

Bentuk Acara

: Cerita Wawancara

Alasan pemilihan bentuk


Cerita narasi terlalu biasa untuk anak-anak. Cerita drama juga terlalu
:
acara
biasa ditampilkan di hari natal
Semakin banyak bahasa lisan, semakin menarik untuk anak-anak
Dengan kostum dan wawancara akan terasa istimewa di mata anak-anak
Dekorasi

: Bingkai TV raksasa dari stereofoam, remote control


tepi kiri dan kanan diberi kain penutup, untuk keluar masuk pemain
tulisan thema yang bisa digulung sebagai layar TV : The King of kings
and the Lord of lords
Jika dekorasi semacam ini tidak memungkinkan cukup tulisan thema saja,
anggap ruang ibadah sebagai studio TV, dan penonton sebagai penonton
di studio
Tetapi jika memungkinkan ada TV raksasa, maka penonton di gereja
dianggap pemirsa di rumah.
Jika memungkinkan jadikan layar LCD sebagai latar belakang TV
sehingga ada gambar-gambar yang ditambahkan/ditayangkan selama
wawancara/berita berlangsung

Pemain

Naskah

Audisi

: Pilih beberapa calon pewawancara, dan pilih yang terbaik


Pilih beberapa calon narasumber dan pilih yang terbaik
Persiapkan dengan baik, acara iklan.

Rangkaian Mata Acara

: Pujian dan penyembahan


Nonton TV bareng ( cerita wawancara, iklan, pembagian hadiah , dll)
Refleksi
Wisuda kelas Tunas Remaja untuk pelepasan kenaikan kelas ke Remaja

Pewawancara: anak sekolah minggu yang sudah dilatih gaya berbahasa


seperti penyiar TV
Iklan : acara lainnya, seperti penampilan nyanyi, ensamble,
yang memang telah diagendakan dalam acara, namun tidak termasuk
dalam cerita wawancara
Seluruh orang yang diwawancara (narasumber) adalah diperankan oleh
anak-anak.
Pewawancara tidak perlu menghafal pertanyaan,cukup dengan membaca
kertas naskah, seperti penyiar TV
Narasumber pada saat latihan boleh membaca naskah, tetapi mendekati
hari H, jawaban barus dihafal, dan mereka
dilatih sedemikian rupa sehingga jawaban mereka terkesan spontan,
bukan membaca atau menghafal, walaupun dalam
prosesnya tetaplah melalui proses membaca dan menghafal. Jadi intonasi
tertawa harus lepas, harus ada ekspresi
terkesan sedang memikirkan jawaban, dll

Anda mungkin juga menyukai