Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TEORI AKUNTANSI
STAKEHOLDER THEORY
OLEH
KELOMPOK 2 :
1. DIAN SAFITRI
I2F015071
I2F015077
3. M. JULHAM RINALDI
I2F015078
4. USWATUN HASANAH
I2F015088
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang...................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 3
2.1. Pengertian Stakeholder......................................................................... 3
2.1.1. Teori Stakeholder....................................................................... 4
2.1.2. Stakeholder Internal................................................................... 7
2.1.3. Stakeholder Eksternal................................................................ 10
2.2. Fungsi Stakeholder Dalam Organisasi.................................................. 12
2.3. Pola Kehidupan Saling Ketergantungan Antar Stakeholder................. 13
2.3.1. Sektor Swasta............................................................................ 13
2.3.2. Sektor Publik............................................................................. 15
2.4. Pertentangan Kepentingan Antar Stakeholder...................................... 17
BAB III PENUTUP............................................................................................. 22
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 23
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
Banyak sekali berdirinya organisasi-organisasi bisnis, namun ada juga
1.2.
RUMUSAN MASALAH
BAB II
PEMBAHASAN
mengenai
siapa
saja
Sekarang
yang
ini
termasuk
perusahaan
sudah
dalam
tidak
memandang bahwa stakeholder mereka hanya investor dan kreditor saja. Konsep
yang mendasari mengenai siapa saja yang termasuk dalam stakeholder perusahaan
sekarang ini telah berkembang mengikuti perubahan lingkungan bisnis dan
kompleksnya aktivitas bisnis perusahaan. Dengan menggunakan definisi diatas,
pemerintah bisa saja dikatakan sebagai stakeholder bagi perusahaan karena
pemerintah mempunyai kepentingan atas aktivitas perusahaan dan keberadaan
perusahaan sebagai salah satu elemen sistem sosial dalam sebuah Negara. Oleh
kerena itu, perusahaan tidak bisa mengabaikan eksistensi pemerintah dalam
melakukan operasinya. Terdapatnya birokrasi yang mengatur jalanya perusahaan
dalam sebuah negara yang harus ditaati oleh perusahaan melaui kepatuhan
terhadap peraturan pemerintah menjadikan terciptanya sebuah hubungan antara
perusahaan dengan pemerintah.
bentuk
pendekatan perusahaan dalam melakukan aktifitas usaha. Ada dua bentuk dalam
pendekatan stakehoder menurut Budimanta dkk, 2008 yaitu old-corporate
relation dan new-corporate relation. Old corporate relation menekankan pada
bentuk pelaksanaan aktifitas perusahaan secara terpisah dimana setiap fungsi
dalam sebuah perusahaan melakukan pekerjaannya tanpa adanya kesatuan
diantara fungsi-fungsi tersebut. Bagian produksi hanya berkutat bagaimana
memproduksi barang sesuai dengan target yang dikehendaki oleh manajemen
perusahaan, bagian pemasaran hanya bekerja berkaitan dengan konsumenya tanpa
mengadakan koordinasi satu dengan yang lainya. Hubungan antara pemimpin
dengan karyawan dan pemasok pun berjalan satu arah, kaku dan berorientasi
jangka pendek. Hal itu menyebabkan setiap bagian perusahaan mempunyai
kepentingan, nilai dan tujuan yang berbeda-beda bergantung pada pimpinan
masing-masing fungsi tersebut yang terkadang berbeda dengan visi, misi, dan
capaian yang ditargetkan oleh perusahaan.
Hubungan dengan pihak di luar perusahaan bersifat jangka pendek dan
hanya sebatas hubungan transaksional saja tanpa ada kerjasama untuk
menciptakan kebermanfaatan bersama. Pendekatan tipe ini akan banyak
menimbulkan
konflik
karena
perusahaan
memisahkan
diri
dengan
para stakeholder baik yang berasal dari dalam perusahaan dan dari luar
perusahaan. Konflik yang mungkin terjadi di dalam perusahaan adalah tekanan
dari karyawan yang menuntut perbaikan kesejahteraan. Tekanan tersebut bisa
berupa upaya pemogokan menuntut perbaikan sistem pengupahan dan sebagainya.
Jika pemogokan tersebut terjadi dalam jangka waktu yang lama maka hal itu bisa
mengganggu aktifitas operasi perusahaan dan mengakibatkan kerugian bagi
perusahaan. Sedangkan konflik yang mungkin terjadi dari luar perusahaan adalah
munculnya tuntutan dari masyarakat karena dampak pembuangan limbah
perusahaan yang berpotensi menimbulkan kerugian signifikan bagi perusahaan
apabila diperkarakan secara hukum.
New-corporate relation menekankan kolaborasi antara perusahaan dengan
seluruh stakeholder-nya sehingga perusahaan bukan hanya menempatkan dirinya
sebagai bagian yang bekerja secara sendiri dalam sistem sosial masyarakat karena
profesionalitas telah menjadi hal utama dalam pola hubungan ini. Hubungan
perusahaan
dengan internal
kebermanfaatan
yang
stakeholders dibangun
membangun
kerjasama
berdasarkan
untuk
bisa
konsep
menciptakan
mendukung
pengelolaan
perusahaan
berdasarkan
perspektif
teori
1.
Argumen deskriptif
Menyatakan bahwa pandangan pemangku kepentingan secara sederhana
merupakan deskripsi yang realistis mengenai bagaimana perusahaan
sebenarnya beroperasi atau bekerja. Manajer harus memberikan perhatian
penuh pada kinerja keuangan perusahaan, akan tetapi tugas manajemen lebih
penting dari itu. Untuk dapat memperoleh hasil yang konsisten, manajer harus
memberikan perhatian pada produksi produk-produk berkualitas tinggi dan
inovatif bagi para pelanggan mereka, menarik dan mempertahankan
karyawan-karyawan yang berkualitas tinggi, serta mentaati semua regulasi
pemerintah yang cukup kompleks. Secara praktis, manajer mengarahkan
energi mereka terhadap seluruh pemangku kepentingan, tidak hanya terhadap
pemilik saja.
2.
Argumen instrumental
Menyatakan bahwa manajemen terhadap pemangku kepentingan dinilai
sebagai
suatu
strategi
perusahaan.
Perusahaan-perusahaan
yang
Argumen normatif
Menyatakan bahwa manajemen terhadap pemangku kepentingan merupakan
hal yang benar untuk dilakukan. Perusahaan mempunyai penguasaan dan
kendali yang cukup besar terhadap banyak sumber daya, dan hak istimewa ini
menyebabkan adanya kewajiban perusahaan terhadap semua pihak yang
mendapat efek dari tindakan-tindakan perusahaan.
Negara
adalah
lembaga
pemerintahan
atau
"Civilizated
Organization" di mana lembaga tersebut dibuat oleh negara, dari negara, dan
untuk negara di mana bertujuan untuk membangun negara itu sendiri.
4. Pegawai Pemerintah.
Pegawai negeri adalah pegawai yang telah memenuhi syarat yang
ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam
suatu jabatan negeri, atau diserahi tugas negara lainnya, dan digaji
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
b. Stakeholder Pada Sektor Swasta
Karena stakeholders internal mudah dikendalikan dan biasanya lebih
diserahkan kepada bagian kepegawaian atau dirangkap langsung oleh eksekutif
puncak. Unsur-unsur stakeholders internal adalah sebagai berikut :
1. Pemegang Saham
Pemegang saham atau pemilik perusahaan mempunyai kekuasaan yang besar
karena mudanya usia perusahaan dan seluruh karyawan mengidentikkan
pemilik sebagai pemimpin spiritual perusahaan. Selama pemilik itu adalah
pendiri hal ini akan berubah bila perusahaan telah go public dan tidak ada lagi
konsentrasi kepemilikan saham pada pihak tertentu. Perusahaan muda adalah
perusahaan yang relative masih dinahkodai oleh pemilik,berada pada generasi
pertama dan dominasi keluarga pemilik.
2. Manajer dan Top Executives
Manajer perusahaan berada dibawah kendali pemilik, hanya dengan kapasitas
memadailah seorang manajer dapat tampil otonom dalam mengelola
perusahaan. Manager professional membutuhkan mitra yang mempunyai
kapasitas manajerial dan wawasan intelektual.
Kasus berpindahnya secara bergerombol (enblock),redaksi senior media massa
yang mapan dalam kurun waktu 1985-1990 ke media baru terjadi karena
adanya daya tarik dari investor baru yang ingin cepat menguasai teknologi
penerbitan dan bayangan hidup lebih baik bagi para wartawan nuda.
Solidaritas pers akan rusak dan persaingan dapat saling mematikan. Tugas
Public Relation adalah memantau gejala-gejala ini dan member masukan dan
rekomendasi kepada perusahaan agar perusahaan tersebut tidak menimbulkan
dampak bagi:
3. Karyawan
Karyawan adalah orang-orang dalam perusahaan yang tidak memegang
jabatan struktural. Public Relation perlu menangani karyawan karena Pertama,
karyawan adalah orang yang paling banyak jumlahnya dalam perusahaan,
secara struktural mereka lemah. Kedua, karena tingkat pendidikannya rendah,
karyawan mudah disulut isu. Ketiga, karyawan adalah ujung tombak
perusahaan jasa. Keempat, karyawan merupakan sumber suara potensial
dalam pemilihan umum. Kelima, pers umumnya bersimpati kepada karyawan
yang dilanggar hak-haknya oleh manajemen.
Public Relation umumnya menggunakan MBWA (Managing by Walking
Aroun) untuk memperoleh simpati kayawan. Tugas Public Relation adalah
menciptakan iklim baik agar karyawan dapat bekerja tenang dan aman. Rasa
tidak aman akan mengakibatkan mereka mencari perlindungan dari pihakpihak diluar perusahaan, turut campurnya pihak luar menunjukkan perusahaan
sudah kehilangan kepercayaan dari karyawannya.
4. Keluarga Karyawan
Tugas Public Relation adalah menimbulkan pemahaman para anggota
keluarga tentang keadaan pekerjaan anggota keluarganya sehingga mereka
dapat menyesuaikan perilakunya. Public Relation juga perlu mendapatkan
kepercayaan dari anggota keluarga karyawannya atas produk-produk yang
dihasilkan perusahaan, sebelum perusahaan memperoleh kepercayaan diri dari
konsumen
raihlah
kepercayaan
yang
turut
10
11
12
POLA
KEHIDUPAN
SALING
KETERGANTUNGAN
ANTAR
STAKEHOLDER
2.3.1. Sektor Swasta
Hubungan antara pemimpin dengan karyawan dan pemasok pun berjalan
satu arah, kaku dan berorientasi jangka pendek. Hal itu menyebabkan setiap
bagian perusahaan mempunyai kepentingan, nilai dan tujuan yang berbeda-beda
bergantung pada pimpinan masing-masing fungsi tersebut yang terkadang berbeda
dengan visi, misi, dan capaian yang ditargetkan oleh perusahaan.
Menekankan kolaborasi antara perusahaan dengan seluruh stakeholder-nya
sehingga perusahaan bukan hanya menempatkan dirinya sebagai bagian yang
bekerja secara sendiri dalam sistem sosial masyarakat karena profesionalitas telah
menjadi hal utama dalam pola hubungan ini.
Hubungan perusahaan dengan internal stakeholders dibangun berdasarkan
konsep kebermanfaatan yang membangun kerjasama untuk bisa menciptakan
kesinambungan usaha perusahaan sedangkan hubungan dengan stakeholder di luar
perusahaan bukan hanya bersifat transaksional dan jangka pendek namun lebih
kepada hubungan yang bersifat fungsional yang bertumpu pada kemitraan selain
usaha untuk menghimpun kekayaan yang dilakukan oleh perusahaan, perusahaan
13
2.
Manajer
Manajer merupakan stakeholder yang sangat vital karena mereka bertanggung
jawab untuk menggunakan modal dan sumber daya perusahaan untuk
meningkatkan kinerja dan harga saham perusahaan. Manajer telah
memberikan ketrampilan, keahlian, dan pengalamannya untuk meningkatkan
kinerja perusahaan sehingga mereka mempunyai hak untuk mendapatkan
penghargaan berupa gaji yang tinggi, promosi jabatan, dan bonus. Manajer
bertanggung jawab untuk menetukan tujuan perusahaan dan menggunakan
sumber daya secara efisien untuk mencapai tujuan tersebut. Keputusankeputusan itu kadang-kadang sangat sulit dan menantang manajer untuk tetap
memegang nilai-nilai etika karena di satu sisi keputusan tersebut dapat
menguntungkan beberapa stakeholder, tapi bisa merugikan kelompok lain.
Selain itu, manajer juga mempunyai hak untuk mengharapkan suatu hasil
imbalan atau penghargaan yang baik dengan menginvestasikan modal manusia
mereka untuk memperbaiki suatu kinerja perusahaan.
3.
Karyawan
Perusahaan bersikap etis terhadap karyawan, bila perusahaan dapat
menciptakan struktur pekerjaan yang wajar dan pemberian penghargaan
dilakukan secara adil. Perusahaan harus melaksanakan pengerahan, pelatihan,
penilaian kinerja dan sistem penghargaan dengan tidak membeda-bedakan.
14
4.
5.
6.
memahami bahwa mereka adalah bagian dalam kelompok sosial yang besar.
Setiap keputusan yang mereka ambil dan tindakan yang dilakukan tidak hanya
mempengaruhi mereka saja tetapi juga mempengaruhi yang lain.
2.3.2. Sektor Publik
Berdasarkan identifikasi Stakeholder yang telah dilakukan
dengan
15
Ramirez
dalam
Buckles,
http://www.suarapublik.org/Artikel/index.html),
D,
1999
mengelompokkan
(dalam
stakeholder
a. Stakeholder primer.
Stakeholder primer merupakan stakeholder yang memiliki kaitan kepentingan
secara langsung dengan suatu kebijakan, program dan proyek. Mereka harus
ditempatkan sebagai penentu utama dalam proses pengambilan keputusan.
1. Masyarakat dan tokoh masyarakat : Masyarakat yang terkait dengan
proyek, yakni masyarakat yang di identifkasi akan memperoleh manfaat
dan yang akan terkena dampak (kehilangan tanah dan kemungkinan
16
17
dengan kreditur (agency costs of debt). Menurut mereka agency cost itu meliputi
tiga hal, yaitu monitoring costs, bonding costs dan residual loss. Monitoring costs
merupakan pengeluaran yang dibayar oleh prinsipal untuk mengukur, mengamati
dan mengontrol perilaku agen agar tidak menyimpang. Biaya ini timbul karena
adanya ketidakseimbangan informasi antara prinsipal dan agen. Dalam situasi
tertentu, agen memungkinkan untuk membelanjakan sumber daya perusahaan
(bonding costs) untuk menjamin bahwa agen tidak akan bertindak yang dapat
merugikan prinsipal atau untuk meyakinkan bahwa prinsipal akan memberikan
kompensasi jika dia benar-benar melakukan tindakan tersebut. Akan tetapi masih
bisa terjadi perbedaan antara keputusan- keputusan agen dengan keputusankeputusan yang dapat memaksimalkan kesejahteraan agen. Nilai uang yang
ekuivalen dengan pengurangan kesejahteraan yang dialami prinsipal disebut
dengan residual loss.
Teori agency ini sangatlah sulit untuk diterapkan dan banyak kendala serta
masih belum memadai, sehingga diperlukan suatu konsep yang lebih jelas
mengenai perlindungan terhadap para stakeholders , yang menyangkut masalahmasalah konflik kepentingan dan biaya- biaya agensi yang akan timbul, sehingga
berkembanglah suatu konsep baru yang memperhatikan dan mengatur
kepentingan-kepentingan para pihak yang terkait dengan kepemilikan dan
pengoperasional (stakeholders) suatu perusahaan, yang dikenal dengan konsep
corporate governance. Atas pemikiran Nash yang kemudian disebut sebagai Nash
Equilibrium atau keseimbangan noncooperative, yaitu: satu kompetisi sempurna
dimana setiap produsen memaksimalisasi. Hingga saat ini masih ditemui definisi
yang bermacam-macam tentang Corporate Governance. Namun demikian
umumnya mempunyai maksud dan pengertian yang sama. FCGI dalam publikasi
yang
pertamanya
mempergunakan
definisi
Cadbury
Committee,
yaitu:
18
19
kepemilikan
(kepemilikan
manajerial
dan
kepemilikan
20
21
BAB III
PENUTUP
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan:
1. Teori
stakeholder
terutama
digunakan
untuk
memahami
dan
22
DAFTAR PUSTAKA
23
iii