dalam suatu perusahaan, untuk mendapatkan keuntungan yang dibagi bersama sesuai
dengan bagian atau proporsi yang telah disepakati bersama.
Di Inggris, menurut Pasal 1 Partnership Act 1890 persekutuan perdata adalah hubungan
antara orang yang menjalankan kegiatan bisnis dengan tujuan untuk mendapatkan
keuntungan (partnership is relation which subsists between persons carrying a business in
common with a view to profit).
Persekutuan perdata atau lebih popular disebut Maatschap merupakan bentuk genus
(umum) dari Persekutuan Firma (VoF) ,Persekutuan Komanditer (CV) dan Perseroan
Terbatas (PT). Hanya saja, karena saat ini pengertian tentang PT sudah jauh berkembang,
maka ada pendapat yang mengatakan PT bukan lagi termasuk bentuk species (khusus)
dari Maatschap. Jelasnya, apa yang diatur dalam BW mengenai Maatschap berlaku pula
terhadap Firma dan CV. Keadaan ini terbaca dalam Pasal 15 KUHD, yang menyatakan
bahwa persekutuan-persekutuan yang disebut dalam Buku I, Bab III, Bagian I KUHD,
diatur oleh perjanjian-perjanjian antara para pihak dan oleh BW.
Dalam kepustakaan dan ilmu hukum, istilah persekutuan bukanlah istilah tunggal, karena
ada istilah pendampingnya yaitu perseroan dan perserikatan. Ketiga istilah ini sering
digunakan untuk menerjemahkan istilah bahasa Belanda maatschap; vennootschap.
Maat maupun vennoot dalam bahasa aslinya (Belanda) berarti kawan atau sekutu.
Persekutuan artinya persatuan orang-orang yang sama kepentingannya terhadap suatu
perusahaan tertentu. Sedangkan sekutu artinya peserta dalam persekutuan.Jadi,
persekutuan berarti perkumpulan orang-orang yang menjadi peserta pada perusahaan
tertentu. Jika badan usaha tersebut tidak menjalankan perusahaan, maka badan itu
bukanlah persekutuan perdata, tetapi disebut perserikatan perdata. Sedangkan orangorang yang mengurus badan itu disebut sebagai anggota, bukan sekutu.
Dengan demikian, terdapat dua istilah yang pengertiannya hampir sama, yaitu
perserikatan perdata dan persekutuan perdata. Perbedaannya, perserikatan perdata
tidak menjalankan perusahaan, sedangkan persekutuan perdata menjalankan perusahaan.
Dengan begitu maka perserikatan perdata adalah suatu badan usaha yang termasuk
hukum perdata umum, sebab tidak menjalankan perusahaan. Sedangkan persekutuan
perdata adalah suatu badan usaha yang termasuk dalam hukum perdata khusus (hukum
dagang), sebab menjalankan perusahaan.
H.Van der Tas, dalam Kamus Hukum menerjemahkan Maatschap sebagai perseroan,
perserikatan, persekutuan. Fockema Andreae, menerjemahkannya sebagai perseroan,
perseroan perdata. R. Subekti dalam terjemahan BW menyebut istilah Maatschap sebagai
persekutuan.
Menurut Purwosutjipto, persekutuan perdata (maatschap) sebagaimana diatur dalam
Buku III, Bab VIII BW adalah persekutuan yang termasuk dalam bidang hukum perdata
umum, sebab apa yang disebut maatschap itu pada umumnya tidak menjalankan
perusahaan. Tetapi dalam praktek, persekutuan perdata juga sering menjalankan
perusahaan. Namun persekutuan yang dimaksud adalah persekutuan perdata khusus. Hal
ini dapat diketahui dari Pasal 1623 BW jo Pasal 16 KUHD. Pasal 1623 BW
berbunyi :Persekutuan perdata khusus ialah persekutuan perdata yang hanya mengenai
barang-barang tertentu saja, pemakaian atau hasil yang didapat dari barang-barang itu atau
mengenai suatu usaha tertentu, melakukan perusahaan ataupun melakukan pekerjaan.
Sedangkan Pasal 16 KUHD berbunyi : Yang dinamakan persekutuan firma ialah
persekutuan perdata yang didirikan untuk menjalankan perusahaan dengan nama bersama
(firma).
Sedangkan Menurut Soenawar Soekowati, Maatschap adalah suatu organisasi kerjasama
dalam bentuk taraf permulaan dalam suatu usaha. Yang dimaksudkan dalam taraf
permulaan disini adalah bahwa Maatschap merupakan suatu badan yang pra atau
sebelum menjadi perkumpulan berbadan hukum. Ia merupakan bentuk badan yang paling
sederhana, sebagai dasar dari bentuk-bentuk badan usaha yang telah mencapai taraf yang
sempurna (berbelit-belit) pengaturannya. Jadi, maatschap bentuknya belum sempurna,
artinya belum memiliki pengaturan yang rumit atau belum memenuhi unsur-unsur
sebagai badan hukum.
Persekutuan Perdata (partnership / maatschap) menurut pasal 1618 KUHPerdata adalah
perjanjian antara dua orang atau lebih mengikatnya diri untuk meamsukkan sesuatu
(inbreng) ke dalam persekutuan dengan maksud membagi keuntungan yang diperoleh
karenanya.
Batasan yuridis Maatschap dimuat di dalam Pasal 1618 BW yang dirumuskan sebagai
berikut: Persekutuan perdata (Maatschap) adalah suatu persetujuan dengan mana dua
orang atau lebih mengikatkan diri untuk memasukkan sesuatu (inbreng) dalam
persekutuan dengan maksud untuk membagi keuntungan yang terjadi karenanya.
Dalam Pasal 1618 dikatakan bahwa tiap peserta harus memasukkan sesuatu ke dalam
persekutuan. Hal yang dimaksudkan disini adalah pemasukan (inbreng). Yang dimaksud
dengan pemasukan (inbreng) bisa berwujud barang, uang atau tenaga, baik tenaga
badaniah maupun tenaga kejiwaan (pikiran). Adapun hasil dari adanya pemasukan itu
tidak hanya keuntungan saja, tetapi mungkin pula kemanfaatan, misalnya: 3 (tiga) orang
bersahabat asal yogyakarta (Sadimin,Sudimin dan Sudiwati) yang hendak pergi ke Pulau
Bali untuk bertamasya dan sekaligus mengunjungi teman kuliahnya di magister
kenotariatan UNDIP dulu yang bernama Ni Putu Sri, masing-masing inbreng berupa ;
Sadimin menyediakan mobil, Sudiwati menyediakan uang bensin dan Sudimin yang
menyetir mobilnya. Sedikitpun tidak mendapat keuntungan dari persekutuan tersebut,
tetapi hanya kemanfaatan yang berwujud kepuasan hati. Kenyataan hukum ini disebut
perserikatan perdata.
Inti perjanjian dalam Pasal 1618 KUHPerdata ini adalah adanya kerja sama. Selain itu
juga unsur memasukkan sesuatu, dan mendapatkan keuntungan. Sesuatu itu bisa berupa :
1. Pemasukan dengan barang (inbreng van zaken);
2. Pemasukan dengan uang (inbreng van Geld); dan
Tujuan Pasal 1619 KUHPerdata, menetapkan bahwa segala Perseroan harus mengenai
suatu usaha yang hal ini, dan dibuat untuk kemanfaatan bersama dari pihak-pihak yang
bersangkutan. Kemanfaatan bersama dari pihak yang bersangkutan dimaksudkan bahwa
masing-masing sekutu berjanji untuk mendapatkan keuntungan, yang akan dibagi
bersama di antara para anggota sekutu. Setiap usaha dari peserta pesero tidaklah dapat
dibenarkan bila ditujukan untuk diri pribadinya sendiri, akan tetapi harus selalu
ditujukan bagi kepentingan bersama, termasuk dalam hal mendapatkan keuntungan
ditujukan untuk keuntungan bersama, sehingga janji memberikan keuntungan kepada
seseorang pesero atau beberapa orang adalah batal. Sebaliknya bila kerugian boleh
diparjanjikan bahwa bila terjadi kerugian dalam usahanya, maka segala kerugian hanya
dipikul oleh seseorang atau beberapa orang anggota sekutu.
1. Ciri-ciri Persekutuan Perdata (Maatschap)
Ciri-ciri persekutuan perdata adalah :
1. Adanya perjanjian antara dua orang atau lebih;
2. Para pihak memasukkan sesuatu ke dalam persekutuan (inbreng); dan
3. Tujuan memasukkan sesuatu ke dalam persekutuan untuk membagi keuntungan
atau kemanfaatan dari hasil usaha yang dilakukan secara bersama-sama
Dalam Pasal 1619 ayat (1) KUHPdt yang berisikan usaha persekutuan usaha yang halal
dan dibuat untuk manfaat bersama para pihak, pasal yang menjelaskan bahwa bidang
usaha yang dapat dilakukan oleh persekutuan sesuatu yang bermanfaat bagi para sekutu.
Dalam mencapai tujuan tersebut dibutuhkan sarana seperti yang dijelaskan dalam Pasal
1619 ayat (2) KUHPerdata, yaitu :masing-masing sekutu diwajibkan memasukkan uang,
barang, dan keahliannya ke dalam persekutuan.
2. Sifat Persekutuan Perdata (Maatschap)
Sifat dari Persekutuan Perdata adalah :
1. Gunanya untuk mencari keuntungan;
2. cara pendirian sederhana;
3. cara pembubarannya tidak memerlukan persyaratan formal; dan
4. Cara pendirian persekutuan perdata dimulai saat ditandatanganinya akta
pendirian di notaris dan selanjutnya didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan
negeri.
Sumber Hukum :
Persekutuan Firma adalah kaitan atau hubungan yuridis yang timbul dari
perjanjian sukarela antara beberapa pihak yang bersangkutan, baik
secara lisan, maupun tertulis atau tersirat dari tindakan pribadi sekutu
bersangkutan.
Firma (Fa) adalah suatu persekutuan antara dua aorang atau lebih yang
menjalankan badan usaha dengan nama bersama dengan tujuan untuk
membagi hasil yang diperoleh dari persekutuan tersebut. Dalam
mendirikan firma memiliki anggota paling sedikit dua orang. Semua
anggota memiliki tanggung jawab terhadap perusahaan dan menyerahkan
kekayaan pribadi sesuai yang tercantum dalam akta pendirian Firma.
Apabila bangkrut semua anggota harus bertanggung jawab sampai harta
milik pribadi ikut dipertanggungkan.
Modal firma berasal dari kekayaan pribadi anggota pendiri, serta laba/
keuntungan dibagikan kepada anggota dengan perbandingan sesuai akta
pendirian.
11.
Seorang anggota tidak berhak memasukkan anggota baru
tanpa seizin anggota yang lainnya;
12.
13.
dan
14.
1. Kepentingan bersama;
2. Kehendak bersama;
3. Tujuan bersama; dan
4. Kerja sama.
Sebagai firma:
Unsur
kekhususan
persekutuan
komanditer
:
Persekutuan
komanditer merupakan persekutuan firma dengan bentuk khusus.
Bentuk khususnya adalah adanya sekutu komanditer.
Ada anggota aktif yang memiliki tanggung jawab tidak terbatas dan
ada yang pasif tinggal menunggu keuntungan;
tujuan dari pendirian CV adalah sebagai Badan usaha agar suatu usaha
memiliki wadah resmi dan legal untuk memudahkan pergerakan badan
usaha itu sendiri, misalnya pengadaan barang, perlu suatu sarana
melakukan kerjasama, selain itu biasanya juga diisyaratkan apabila akan
menjalin kerjasama dengan suatu instansi pemerintah atau pihal lain
adanya pembentukan suatu badan usaha. Contohnya : untuk pengadaan
barang di kantor atau instansi pemerintah dengan nilai s/d Rp 200 juta,
harus menggunakan CV atau PT dengan klasifikasi kecil.
Dasar Hukum :
Kitab Undang-Undang Hukum Dagang
Referensi :
1. Marjanne Thermorshuizen,
(Jakarta: Djambatan, 1999),
Kamus
Hukum
Belanda-Indonesia,
24.
Berbicara mengenai tujuan PT (Perseroan Terbatas), Tujuan PT
(Perseroan Terbatas) didirikan adalah untuk menjalankan suatu
perusahaan dengan modal tertentu yang terbagi atas saham-saham,
yang dimana para pemegang saham (persero) ikut serta mengambil
satu saham atau lebih dan melakukan perbuatan-perbuatan hukum
dibuat oleh nama bersama, dengan tidak bertanggung jawab sendiri
untuk persetujuan-persetujuan perseroan itu (dengan tanggung
jawab yang semata-mata terbatas pada modal yang mereka
setorkan).
25.
26.| Macam Macam PT (Perseroan Terbatas) |
27.
Berbicara mengenai macam macam PT (Perseroan Terbatas),
ditinjau dari cara menghimpun modal PT, maka macam macam PT
(Perseroan Terbatas) dapat dibedakan menjadi PT Terbuka, PT
Tertutup dan PT Perseorangan.
28.
29.
1. PT Terbuka
30.
Pengertian PT Terbuka adalah suatu PT (Perseroan Terbatas) di
mana masyarakat luas dapat ikut serta menanamkan modalnya
dengan cara membeli saham yang ditawarkan oleh PT Terbuka
melalui bursa dalam rangka memupuk modal untuk investasi PT atau
biasa disebut "PT yang go-public".
31.
Pengertian PT Terbuka tercantum dalam UU No.40 tahun 2007,
PT Terbuka adalah perseroan yang modal dan jumlah pemegang
sahamnya memenuhi kriteria tertantu, atau perseroan yang
melakukan penawaran umum sesuai dengan peraturan perundangundangan di bidang pasar modal.
32.
33.
Dari Pengertian PT Terbuka di atas, maka PT terbuka dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu :
34.
(a) PT (Perseroan Terbatas) yang go-public, yang emlakukan
penawaran umum sesuai buti 2;
35.
(b) Perseroan publik. Adapun yang dimaksud perseroan publik
ini adalah PT yangtidak melakukan penawaran umum dalam arti
tidak menjual sahamnya melalui bursa (go-public), namun modalnya
sangat besar dan terbagi atas sejumlah pemegang saham yang
banyak sekali.
36.
Selain itu PT terbuka dalam UUPT (Undang-undang Perseroan
Terbatas) mengharuskan pada akhir perseroan ditambah dengan
singkatan "Tbk" dan juga harus didahului dengan perkataan
"Perseroan Terbatas" atau disingkat "PT". Contohnya : PT. Gudang
Garam Tbk, berarti "Perseroan Terbatas Gudang Garam adalah PT
terbuka".
37.
38.
2. PT Tertutup
39.
Pengertian PT Tertutup adalah PT (Perseroan Terbatas) yang
didirikan dengan tidak menjual sahamnya kepada masyarakat luas,
berarti tidak setiap orang dapat ikut menanamkan modalnya.
40.
Pengertian PT tertutup tidak dapat ditemukan dalam UU PT,
Namun dapat ditafsir bahwa "PT tertutup bukan merupakan PT
terbuka". Dapat ditarik kesimpulan bahwasannya PT tertutup
merupakan yang tidak termasuk pada kriterian yang termuat dalam
UU PT.
41.
42.
3. PT Perseorangan
43.
Pengertian PT Perseorangan adalah saham-saham dalam PT
(Perseroan Terbatas) tersebut dikuasai oleh seorang pemegang
saham (Pesero). Hal ini dapat terjadi setelah melalui proses
pendirian PT itu sendiri. Pada waktu pendirian PT, terdapat lebih dari
seorang pemegang saham, yang selanjutnya beralih menjadi berada
pada seorang pemegang saham.
44.
45.
Setelah berlakunya UU PT maka PT Perseorangan tidak
mungkin dilakukan lagi, karena UU PT melarang hal yang demikian.
Dalam pasal 7 angka (5) UU PT menyebutkan dengan tegas :
"setelah Perseroan memperoleh status badan hukum dan pemegang
saham menjadi kurang dari 2 (dua) orang, dalam jangka waktu
paling lama 6 (enam) bulan terhitung sejak keadaan tersebut
pemegang saham yang bersangkutan wajib mengendalikan sebagian
sahamnya kepada orang lain".
46.
47.
Tidak dimungkinkan pemegang saham tunggal dalam PT
(Perseroan Terbatas) menurut UU PT seperti yang dijelaskan di atas.
Namun
terdapat
pengecualian
terhadap
ketentuan
tidak
dimungkinkannya pemegang saham tunggal yaitu terhadap
perseroan yang merupakan BUMN (Badan Usaha Milik Negara),
dimana saham-sahamnya berada pada satu tangan yaitu berada
pada tangan pemerintah melalui Menteri Keuangan sebagai satusatunya pemegang saham. Hal ini ditegaskan dalam pasal 7 angka
(7) UU PT.
48.
49.
Sekian pembahasan mengenai pengertian PT, Ciri ciri PT,
Tujuan PT dan Macam Macam PT, semoga tulisan saya mengenai
pengertian PT, Ciri ciri PT, Tujuan PT dan Macam Macam PT dapat
bermanfaat.
50.Sumber : Buku dalam Penulisan Pengertian PT, Ciri ciri PT, Tujuan PT dan
Macam Macam PT :
51.
- C.S.T. Kansil dan Christine S.T. Kansil, 2009. Judul : Seluk
Beluk Perseroan Terbatas. Penerbit PT Rineka Cipta : Jakarta.
Pengertian
Substansi
Hubungan
perbedaan
lingkungan
Cara kerja
Pemanfaatan
sumber daya
Pengertian
Organisasi
koperasi
menurut
Ropke
Dalam membahas koperasi, Ropke berusaha menggambarkan ciri-ciri dari
sebuah organisasi koperasi sebagai berikut.
1. Adanya beberapa atau sejumlah individu yang bersatu dalam suatu
kelompok, atas dasar sekurang kurangnya satu kepentingan atau
tujuan yang sama, yang disebut sebagai kelompok koperasi.
2. Adanya anggota anggota koperasi yang bergabung dalam kelompok
usaha untuk memperbaiki kondisi sosial ekonomi mereka sendiri,
yang disebut sebagai swadaya atau kerja kolektif dari kelompok
koperasi.
3. Adanya anggota koperasi yang bergabung dalam koperasi
mendayagunakan serta memanfaatkan koperasi secara bersama,
yang disebut sebagai perusahaan koperasi.
4. Koperasi sebagai perusahaan mempunyai tugas untuk menunjang
kepentingan para anggota kelompok koperasi, dengan cara
menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh anggota dalam
kegiatan ekonominya.
Berdasarkan ciri ciri organisasi koperasi menurut Ropke dan kriteria
koperasi yang ada diatas, dapat diambil beberapa kesimpulan tentang
koperasi bahwa:
Tujuan Koperasi
Dalam peraturan perundang undangan Indonesia telah diatur tentang
tujuan koperasi. Berdasarkan Pasal 3 UU No. 25 tahun 1992, tujuan
koperasi adalah
3. Koperasi Jasa
Koperasi jasa| Pengertian koperasi konsumsi adalah jenis koperasi yang
melakukan kegiatan usaha dengan memberi pelayanan atau jasa kepada
para anggota khususnya dan masyarakat sekitarnya. contoh koperasi
asuransi, koperasi simpan pinjam ataupun koperasi perkreditan.
Jenis jenis koperasi dapat juga dibagi atas jumlah jenis aktivitas usaha
yang dimiliki. Koperasi tersebut adalah koperasi single purpose dan
koperasi multipurpose. Pengertian koperasi single purpose adalah
koperasi yang bergerak dalam satu bidang usaha seperti hanya bergerak
dalam bidang jasa simpan pinjam, ada koperasi yang hanya bergerak
dalam bidang konsumsi saja. Koperasi multi purpose adalah koperasi yang
mengelola semua atau lebih dari satu bidang koperasi baik itu jasa,
konsumsi maupun produksi. Koperasi jenis multi purpose terbilang
koperasi yang sudah memiliki umur dan modal yang cukup besar untuk
mengembangkan kapasitas, fungsi dan peranan anggota dalam koperasi.
Contoh jenis koperasi multi purpose adalah KUD (Koperasi Unit Desa).
Berdasarkan UU No. 25 Tahun 1992, koperasi dapat dibedakan menurut
keanggotaanya, yaitu koperasi primer dan koperasi sekunder. Koperasi
primer adalah jenis koperasi yang beranggotakan orang seorang
(berdasarkan ketentuan minimal 20 orang), sedangkan koperasi sekunder
adalah jenis koperasi beranggotakan badan badan hukum koperasi
(gabungan).
Kelebihan dan kekurangan koperasi
Sama dengan badan badan usaha lainnya,
kelebihan dan kelemahan sebagai berikut:
1. Kelebihan koperasi
koperasi
juga
memiliki
2. Kelemahan Koperasi
Pengurus koperasi
Pengawas koperasi
Pengelola koperasi
Pengesahan
pertanggungjawaban
pelaksanaan tugasnya.
pengurus
koperasi
dalam
Prinsip Munkner
Prinsip Rochdale
Prinsip Raiffeisen
Prinsip Schulze
Prinsip ICA
untuk jangka waktu selama 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali
untuk 1 (satu) kali masa jabatan. Pendirian yayasan didirikan oleh satu
orang atau lebih dengan memisahkan sebagian harta kekayaan
pendirinya, sebagai kekayaan awal dan dilakukan dengan akta notaris dan
dibuat dalam bahasa Indonesia. Dalam pembuatan akta pendirian
Yayasan, pendiri dapat diwakili oleh orang lain berdasarkan surat kuasa
yang diberikan oleh para pendiri yayasan kepada http://lawyer.fahrul.com
untuk menghadap kenotaris, menandatangani, menyerahkan berkas dan
mengambil akta yayasan beserta salinan dan pengesahan menteri hukum
dan Ham dalam surat kuasa yang terlampir dalam halaman Pendirian
Yayasan. Sesuai dengan ketentuan pasal 10 ayat (1) UU No 16 Tahun 2001.
Yayasan memperoleh status badan hukum setelah akta pendirian
memperoleh pengesahan dari Menteri dengan mengajukan permohonan
kepada Menteri melalui Notaris yang membuat akta pendirian Yayasan
tersebut. Dengan menggunakan layanan jasa http://lawyer.fahrul.com
dalam pendirian yayasan, sudah termasuk dengan akta pendirian yayasan
dan pengesahan menteri. Para pendiri cukup menyerahkan lampiran
berkas yang dibutuhkan dalam halaman pendirian yayasan.
Copy From http://lawyer.fahrul.com | Kuliah Konsultasi Hukum Online.
http://lawyer.fahrul.com/2016/02/pengertian-yayasan-dan-organyayasan.html