Anda di halaman 1dari 4

Berita Subahoon

Selasa, 27 September 2011

Mengenal Air Laut


Untuk menghindari kesalahan dalam penyediaan air laut dan mengefisienkan
biaya maka seluk-beluk air laut harus dipahami. Beberapa hal yang penting untuk
diketahui mengenai air laut adalah komposisi, sifat fisik, kimia, dan biologi.
Komposisi
Semua benda di dunia ini terdiri dari bahan penyusun. Bahan-bahan tersebut
terbentuk dari partikel terkecil yang disebut molekul. Molekul ini disusun oleh bagian
yang lebih kecil lagi yaitu elemen. Elemen sendiri terdiri atas atom, bagian terkecil
dari suatu benda yang merupakan akhir dari rantai komposisi.
Beberapa atom mempunyai muatan listrik yang kecil, positif atau negatif.
Atom-atom yang bermuatan listrik disebut ion. Antara ion yang satu dengan ion
lainnya dapat bergabung membentuk molekul gabungan yang lazim disebut garam.
Sebagian besar komponen air laut adalah garam-garam yang beraneka ragam.
Jumlah masing-masing garam yang terkandung di dalam air laut berbeda-beda,
bahkan komposisi garam antara air laut di daerah satu dengan daerah lainnya pun
berbeda. Namun, secara umum di dalam air laut terdapat sejumlah unsur yang
dominan (bagian mayoritas) dan unsur pelengkap (bagian minoritas).
Komponen mayor antara lain :
Oksigen (0), Hidrogen (H), Klor (CI), Sodium, Magnesium (Mg), Sulfur (S),
Kalsium (Ca) dan Natrium (Na)
Komponen minor antara lain :
Brom (Br), Karbon (C), Strontium (Sr), Boron (B) dan Silikon (Si)
Komponen berjumlah sedikit
Fluor (F), Nitrogen (N), Litium (Li), Rubidium (Rb), Fosfor (P), Yodium (I),
Borium (Br), Aluminium (Al), Besi (Fe), Molibdenum (Mo), Seng (Zn), Nikel (Ni),
Arsenik (As), Tembaga (Cu), Timah, Uranium (U), Mangan (Mn), Vanadium (V),
Caesium (Cs), Perak (Ag), Yttrium (Y), Kobalt (Co) dan Selenium (Se)

Sifat Fisika, Kimia, dan Biologi


Beberapa sifat air laut yang harus diperhatikan antara lain suhu air, kadar
garam, berat jenis, derajat keasaman, kandungan oksigen, kandungan karbondioksida,
dan kejernihan. Sifat-sifat air tersebut mempengaruhi kenyamanan dan keselamatan
mahluk hidup di dalamnya.
Suhu air sangat mempengaruhi metabolisme ikan. Bila air di dalam akuarium
terlalu dingin, ikan akan mengeluarkan sebagian kalori dari badannya untuk melawan
suhu dingin tersebut. Akibatnya, pertumbuhan ikan menjadi terhambat dan mudah
terserang penyakit. Air yang panas juga kurang baik bagi kesehatan ikan dan dapat
menyebabkan pesatnya pertumbuhan lumut di dalam akuarium. Suhu ideal untuk
akuarium laut berkisar antara 27-28 C atau rata-rata suhu ruangan. Suhu air
hendaknya tidak melampaui 29 C. Pada suhu tinggi, kandungan oksigen terlarut akan
berkurang. Selain harus berada pada kisaran yang optimum, suhu air juga tidak boleh
berubah secara drastis. Untuk mendapatkan suhu air yang optimum sekaligus menjaga
kestabilan suhu, akuarium air laut dapat dilengkapi dengan alat pemanas.
Keasaman air yang lebih dikenal sebagai pH (paissanee negatif de H) juga
sangat besar pengaruhnya bagi kehidupan ikan. Keasaman dihitung berdasarkan
persentase logaritma negatif dari ion-ion hidrogen per liter air. Keasaman (pH) yang
terlalu tinggi atau rendah akan meracuni ikan dan hewan lainnya. Keasaman air dapat
diukur menggunakan pH tester atau kertas pH. Kertas pH harganya lebih murah,
tetapi cepat rusak apabila terkena air. Sementara pH tester lebih aman sekalipun
harganya mahal. Bila menggunakan kertas pH, kertas tersebut harus dicelupkan ke
dalam air kemudian warna kertas yang sudah berubah dicocokkan pada skala.
Penggunaan pH tester lebih mudah. Ujungnya dicelupkan ke dalam air kemudian
jarumnya akan bergerak menunjukkan tingkat keasaman air. Keasaman air laut yang
baik sekitar 8,2.
Aktivitas ikan dan binatang lainnya seperti pernapasan dan pembuangan
kotoran dapat menurunkan pH air. Penurunan ini harus dicegah, karena dapat
membahayakan ikan dan penghuni lainnya. Untuk mengembalikan pH seperti semula
digunakan karbon aktif dan serat filter yang dipasang pada alat filter (penyaring).
Sifat lain dari air laut yang penting dipahami adalah berat jenis. Berat jenis
berkaitan dengan salinitas atau kadar garam. Air laut mengandung berbagai jenis
garam sehingga berat jenisnya lebih besar daripada air murni. Berat jenis air laut
sendiri bervariasi, air laut di daerah pantai lebih rendah daripada air di tengah lautan
atau di atol. Namun, pada umumnya berat jenis air laut berkisar antara 1,032-1,031
sehingga rata-rata berat jenis air laut adalah 1,025.
Berat jenis 1,025 setara dengan 35 permil atau 35 bagian per seribu. Ikan-ikan
yang mempunyai toleransi yang besar terhadap kandungan garam dan berat jenis ini
dikenal sebagai ikan golongan euryhaline. Ikan-ikan penghuni karang menghendaki

air laut dengan berat jenis 1,025 atau kadar garam 35 permil. Ikan-ikan ini disebut
golongan stenohaline. Apabila golongan stenohaline akan dijadikan ikan hias, air laut
yang digunakan harus murni dengan kadar garam yang masih tinggi. Bila volume air
laut di akuarium berkurang maka kadar garamnya akan naik. Untuk mengukur kadar
garam dapat digunakan salinometer atau hidrometer.
Air laut juga harus cukup mengandung oksigen. Oksigen yang dimaksud
adalah oksigen terlarut dalam air, bukan oksigen di udara bebas. Dengan selaput
insangnya, ikan akan memisahkan oksigen dari air. Oksigen akan masuk ke dalam
tubuhnya, sedangkan airnya kembali ke luar.
Oksigen di dalam air dapat masuk melalui difusi dengan udara bebas atau hasil
fotosintesis dari tanaman berhijau daun di dalam air. Jumlah oksigen dalam air laut
yang ideal sekitar 5 mg pada suhu 20-300 C. Oksigen di dalam air dapat berkurang
karena proses pernapasan dan pembusukan yang terjadi di dasar akuarium, baik oleh
bangkai ikan, tanaman, atau sisa makanan. Untuk mengantisipasi kekurangan oksigen
dapat digunakan pompa aerasi dan filter.
Ketika bernapas, ikan dan hewan laut lainnya menyerap oksigen kemudian
mengeluarkan gas karbondioksida. Selain itu, gas karbondioksida juga dihasilkan dari
pembongkaran bahan-bahan organik. Karbondioksida dalam jumlah tertentu memang
dibutuhkan oleh tumbuhan berhijau daun untuk proses fotosintesis. Namun, bila
jumlah karbondioksida berlebihan, dapat membahayakan kehidupan makhluk air.
Kadar karbondioksida di dalam akuarium air laut dapat dikurangi dengan
menggunakan pompa aerasi dan filter. Gerakan air yang mengandung oksigen dapat
menguapkan gas karbondioksida. Upaya lainnya adalah membersihkan akuarium dari
bahan-bahan organik yang sedang membusuk.
Memburu Air Laut Sendiri
Bagi hobiis yang tinggal di daerah dekat pantai seperti Jakarta tentu sangat
mudah memperoleh air laut. Namun, pengambilan air laut yang akan digunakan harus
selektif. Apabila air yang diambil telah tercemar tentu ikan-ikan akan mati keracunan.
Jika ingin mengambil sendiri air laut untuk akuarium, beberapa petunjuk
berikut hendaknya diperhatikan.
1. Air laut yang diambil sebaiknya berasal dari lepas pantai.
Air yang berada dekat pantai sering tercemar oleh bahan-bahan kimia. Air laut
dari muara sungai juga sarat dengan kandungan lumpur dan endapan lainnya.
Pengambilan air laut jangan dilakukan setelah hujan lebat atau lebih-lebih saat hujan
lebat.
2. Wadah yang aman untuk mengambil air laut adalah jarigan-jarigan plastik
dengan volume 30-40 liter. Jangan menggunakan wadah berlapis seng atau apa pun
yang terbuat dari tembaga, kuningan, ataupun perak pada sambungan atau bagian
lainnya. Bila berkarat, logam-logam ini dapat menjadi racun berbahaya bagi ikan.

3. Sebaiknya kapal motor yang dipergunakan konstruksinya sudah memadai


agar oli atau minyak lainnya dari motor tidak mencemari air laut yang akan diambil.
4. Air laut yang telah diperoleh hendaknya disimpan dengan baik. Jarigan
plastik harus ditutup rapat-rapat dan dihindarkan dari berbagai pencemaran baik oleh
asap tembakau, bau cat, insektisida seperti obat nyamuk semprot dan berbagai
kontaminasi lainnya dari udara.
5. Pada setiap jarigan diberikan keterangan tanggal dan tempat pengambilan
air laut. Keterangan tersebut berguna untuk mengidentifikasi lokasi yang airnya bagus
atau sebaliknya.
6. Air laut yang baru diambil biasanya masih keruh, tetapi setelah didiamkan
beberapa hari akan menjadi jernih. Kekeruhan air laut yang disebabkan oleh
kandungan pasir halus masih dapat digunakan. Namun, bila keruhnya karena ada
endapan semacam tanah sehingga sulit menjadi jernih maka air tersebut jangan
digunakan.
Pustaka
Ikan hias air laut Oleh Heru Susanto
Artikel Terkait:
* Pertumbuhan Dan Perkembangan Tubuh
* Meningkatkan Produksi ASI
* Makanan Sehat untuk Ibu Hamil
* Gizi Untuk Kesehatan Dan Kecerdasan Balita
* Sistem Sirkulasi Darah
Tags: kalsium, kandungan, komponen, mahluk, metabolisme suhu air
akuarium laut, binatang laut yg harganya lebih mahal, komposisi kimia pada air laut,
perawatan ikan hias#sclient=psy, pertambahan air laut, ph dan kadar garam untuk
aquarium air laut, pH dan suhu pada air, pH lautan, sifat fisika dan kimia di badan laut,
sifat keasaman di laut, penyebab kadar seng tinggi pada air laut, pengaruh komposisi
garam air laut sifat air laut dan gerakan air laut, komposisi unsur dlm air laut yg
sedikit, manfaat strontium untuk akuarium air laut, menaikan ph air aquarium laut,
mengapa salinitas air laut penting diketahui, mengenal kadar ph air untuk kehidupan
ikan, mengenal tumbuhan yg bermuatan listrik, Muatan ion borium, pemeliharaan air
laut menjaga suhu dan kadar garam dalam akuarium.
*sumber: beritasubahoon.blogspot.co.id/2011/09/mengenal-air-laut.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai