Anda di halaman 1dari 24

Peningkatan Kompetensi Profesional Guru melalui Supervisi klinis di SMP

Negeri 3 Kusan Hulu


ABSTRAK
Masih rendahnya Kompetensi profesional terdiri dari ; menguasai materi,
struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang
diampu, menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang
diampu di SMP Negeri 3 Kusan Hulu, mendorong peneliti untuk melakukan penelitian
tindakan sekolah. Masalah yang diteliti Apakah dengan Supervisi Klinis dapat
meningkatkan kompetensi profesional guru mata pelajaran terutama penguasaan
terhadap ; materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata
pelajaran yang diampu dalam kegiatan belajar mengajarnya di SMP Negeri 3 Kusan
Hulu?
Penelitian direncanakan dalam 2 siklus, setiap siklus meliputi perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Teknik analisis yang digunakan adalah dengan
membandingkan hasil pengamatan

setelah perlakuan tindakan sekolah dengan

indikator kinerja, yaitu Kompetensi profesional guru mata pelajaran, terutama


penguasaan terhadap ; materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang
mendukung mata pelajaran yang diampu dalam kegiatan belajar mengajarnya di SMP
Negeri 3 Kusan Hulu dalam kegiatan belajar sebelum penelitian adalah rata-rata 2,13
(cukup menguasai), sesudah peelitian adalah rata-rata 2,23 (cukup menguasai).
Terjadi peningkatan kompetensi profesional guru 0,10 dari 2,13 (cukup
menguasai) sebelum pelaksanaan tidakan sekolah menjadi 2,23 (cukup menguasai)
setelah pelaksanaan tindakan sekolah.
Tingkat partisipasi guru dalam proses supervisi adalah rata-rata 1,59%
sangat tidak tepat, 33,33% tidak tepat, 34,92% agak tepat, 26,98% tepat.
Penelitian tindakan sekolah yang dilaksanakan tidak berhasil mencapai
indikator yang telah ditetapkan.

BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan mencakup 8 (delapan) standar, yakni (1) standar isi, (2) standar proses,
(3) standar kompetensi lulusan, (4) standar pendidik dan tenaga kependidikan, (5)
standar sarana dan prasarana, (6) standar pengelolaan, (7) standar pembiayaan,
serta (8) standar penilaian pendidikan.
Peraturan Pemerintah no 17 tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Guru

memuat tentang

kompetensi pedagogik,

kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi professional.


Kompetensi profesional terdiri dari ; menguasai materi, struktur, konsep,
dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu, menguasai
standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu,
mengembangkan

materi

pembelajaran

yang

diampu

secara

kreatif,

mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan


tindakan reflektif, memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
mengembangkan diri.
Penguasaan terhadap materi, struktur, konsep, dan pola piker keilmuan
yang mendukung mata pelajaran yang diampu merupakan factor paling penting
bagi guru sebelum melakukan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas.
Dinas Pendidikan Propinsi Kalimantan Selatan maupun Dinas Pendidikan
Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tanah Bumbu telah mengadakan berbagai
pelatihan dan workshop untuk meningkatkan kompetensi guru. Akan tetapi karena
jumlah sekolah dan jumlah guru di Tanah Bumbu yang cukup banyak tersebar di
beberapa

kecamatan

menyebabkan

tidak

meratanya

guru

mendapatkan

kesempatan dalam meningkatkan kompetensinya.


SMP Negeri 3 Kusan Hulu yang memiliki jumlah rombongan belajar
sebanyak 6 rombongan belajar dengan jumlah siswa sebanyak 129 siswa dengan
tenaga guru sebanyak 10 orang.

Karena masih banyaknya guru yang belum mampu meningkatkan


kompetensinya dalam kegiatan belajar mengajarnya, maka melalui penelitian yang
berjudul Peningkatan Kompetensi Profesional Guru (y) melalui Supervisi
klinis (x) di SMP Negeri 3 Kusan Hulu ini diharapkan guru dapat
meningkatkan kompetensinya dalam kegiatan belajar mengajar.
2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, dapat diidentifikasi perma
salahan berikut:
2.1

Kompetensi profesional guru mata pelajaran terutama penguasaan terhadap ;


materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata

2.2
2.3

pelajaran yang diampu masih rendah,


Pengembangan materi pelajaran yang diampu belum kreatif.
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri
masih rendah

3. Batasan Masalah
Identifikasi masalah pada penelitian ini difokuskan pada pemecahan
masalah nomor satu tentang Peningkatan Kompetensi profesional guru mata
pelajaran terutama penguasaan terhadap ; materi, struktur, konsep, dan pola
pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu dalam
kegiatan belajar mengajar malalui supervisi klinis.
4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, rumusan masalah dalam pene litian
ini adalah sebagai berikut: Apakah dengan Supervisi Klinis dapat meningkatkan
kompetensi profesional guru mata pelajaran terutama penguasaan terhadap ;
materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran
yang diampu dalam kegiatan belajar mengajarnya di SMP Negeri 3 Kusan Hulu?
5. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini ialah untuk meningkatkan kompetensi
profesional guru mata pelajaran terutama penguasaan terhadap ; materi, struktur,
konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu

dalam kegiatan belajar mengajarnya di SMP Negeri 3 Kusan Hulu dalam kegiatan
belajar mengajarnya.
6. Manfaat Penelitian
Manfaat bagi peneliti dari penelitian ini ialah:
6.1 Menambah pengetahuan dan kompetensi guru dalam kegiatan belajar
mengajar,
6.2 Meningkatkan profesionalisme, khususnya dalam hal pengembangan profesi
Kepala Sekolah,
6.3 Memenuhi Peraturan Pemerintah nomor 16 tahun 2007 tentang

standar

proses dan standar penilaian pembelajaran, khususnya dalam peningkatan


kompetensi guru dalam pembelajarannya.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA
2.1 LANDASAN TEORI
2.1.1 Kompetensi Profesional Guru
Kompetensi Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama pada SMP adalah
sebagai berikut ;
2.1.1.1

Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam

Menginterpretasikan materi, struktur, konsep, dan pola pikir


ilmu-ilmu yang relevan dengan pembelajaran Pendidikan
Agama Islam.

Menganalisis materi, struktur, konsep, dan pola pikir ilmuilmu yang relevan dengan pembelajaran Pendidikan Agama
Islam.

2.1.1.2

2.1.1.3

2.1.1.4

Kompetensi Guru Mata Pelajaran PKn pada SMP

Memahami materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan


yang
mendukung
mata
pelajaran
Pendidikan
Kewarganegaraan.

Memahami substansi Pendidikan Kewarganegaraan yang


meliputi pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge),
nilai dan sikap kewarganegaraan (civic disposition), dan
keterampilan kewarganegaraan (civic skills).

Menunjukkan
manfaat
kewarganegaraan.

mata

pelajaran

pendidikan

Kompetensi Guru Mata Pelajaran Seni Budaya pada SMP

Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan


(mencakup materi yang bersifat konsepsi, apresiasi, dan
kreasi/rekreasi) yang mendukung pelaksanaan pembelajaran
seni budaya (seni rupa, musik, tari, teater) dan keterampilan.

Menganalisis materi, struktur, konsep, dan pola pikir ilmuilmu yang relevan dengan pembelajaran Seni Budaya.

Kompetensi Guru Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga,


dan Kesehatan pada SMP

Menjelaskan dimensi filosofis pendidikan jasmani termasuk


etika sebagai aturan dan profesi.

Menjelaskan perspektif sejarah pendidikan jasmani.

2.1.1.5

2.1.1.6

Menjelaskan dimensi anatomi manusia, secara struktur dan


fungsinya.

Menjelaskan aspek kinesiologi dan kinerja fisik manusia.

Menjelaskan aspek fisiologis manusia dan efek dari kinerja


latihan.

Menjelaskan aspek psikologi pada kinerja manusia, termasuk


motivasi dan tujuan, kecemasan dan stress, serta persepsi diri.

Menjelaskan aspek sosiologi dalam kinerja diri, termasuk


dinamika sosial; etika dan perilaku moral, budaya, suku, dan
perbedaan jenis kelamin.

Menjelaskan teori perkembangan gerak, termasuk aspekaspek yang mempengaruhinya.

Menjelaskan teori belajar gerak, termasuk keterampilan dasar


dan kompleks dan hubungan timbal balik di antara domain
kognitif, afektif dan psikomotorik.

Kompetensi Guru Mata Pelajaran Matematika pada SMP

Menggunakan bilangan, hubungan di antara bilangan,


berbagai sistem bilangan dan teori bilangan.

Menggunakan pengukuran dan penaksiran.

Menggunakan logika matematika.

Menggunakan konsep-konsep geometri.

Menggunakan konsep-konsep statistika dan peluang.

Menggunakan pola dan fungsi.

Menggunakan konsep-konsep aljabar.

Menggunakan konsep-konsep kalkulus dan geometri analitik.

Menggunakan konsep dan proses matematika diskrit.

Menggunakan trigonometri.

Menggunakan vektor dan matriks.

Menjelaskan sejarah dan filsafat matematika.

Mampu menggunakan alat peraga, alat ukur, alat hitung,


piranti lunak komputer, model matematika, dan model
statistika.

Kompetensi Guru Mata Pelajaran IPA pada SMP

Memahami konsep-konsep, hukum-hukum, dan teori-teori


IPA serta penerapannya secara fleksibel.

2.1.1.7

Memahami proses berpikir IPA dalam mempelajari proses


dan gejala alam.

Menggunakan bahasa simbolik dalam mendeskripsikan


proses dan gejala alam.

Memahami hubungan antar berbagai cabang IPA, dan


hubungan IPA dengan matematika dan teknologi.

Bernalar secara kualitatif maupun kuantitatif tentang proses


dan hukum alam sederhana.

Menerapkan konsep, hukum, dan teori IPA untuk menjelaskan


berbagai fenomena alam.

Menjelaskan penerapan hukum-hukum IPA dalam teknologi


terutama yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

Memahami lingkup dan kedalaman IPA sekolah.

Kreatif dan inovatif dalam penerapan dan pengembangan


IPA.

Menguasai prinsip-prinsip dan teori-teori pengelolaan dan


keselamatan kerja/ belajar di laboratorium IPA sekolah.

Menggunakan alat-alat ukur, alat peraga, alat hitung, dan


piranti lunak komputer untuk meningkatkan pembelajaran
IPA di kelas, laboratorium, dan lapangan.

Merancang eksperimen IPA untuk keperluan pembelajaran


atau penelitian

Melaksanakan eksperimen IPA dengan cara yang benar.

Memahami sejarah perkembangan IPA dan pikiran-pikiran


yang mendasari perkembangan tersebut.

Kompetensi Guru Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial


(IPS) pada SMP

Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir mata


pelajaran IPS baik dalam lingkup lokal, nasional, maupun
global.

Membedakan struktur keilmuan IPS dengan Ilmu-ilmu Sosial.

Menguasai konsep dan pola pikir keilmuan dalam bidang IPS.

Menunjukkan manfaat mata pelajaran IPS.

2.1.1.8

Kompetensi Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia pada SMP

Memahami konsep, teori, dan materi berbagai aliran


linguistik

yang

terkait

dengan

pengembangan

materi

pembelajaran bahasa.

Memahami hakekat bahasa dan pemerolehan bahasa.

Memahami kedudukan, fungsi, dan ragam bahasa Indonesia.

Menguasai

kaidah

bahasa

Indonesia

sebagai

rujukan

penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

2.1.1.9

Memahami teori dan genre sastra Indonesia.

Mengapresiasi karya sastra secara reseptif dan produktif.

Kompetensi Guru Bahasa Inggris pada SMP

Memiliki pengetahuan tentang berbagai aspek kebahasaan


dalam bahasa Inggris (linguistik, wacana, sosiolinguistik, dan
strategis).

Menguasai bahasa Inggris lisan dan tulis, reseptif dan


produktif dalam segala aspek komunikatifnya (linguistik,
wacana, sosiolinguistik, dan strategis).

2.2.1

Supervisi Klinis
2.2.1.1

Pengertian
Arti supervisi klinis merupakan bentuk bimbingan
profesional yang diberikan kepada guru dan pihak sekolah
berdasarkan kebutuhannya melalui siklus yang sistematis. Makna
yang terkandung dalam istilah klinis merujuk pada unsur-unsur
khusus, yaitu: a) adanya hubungan tatap muka antara peneliti dan
guru di dalam kegiatan supervisi, b) terfokus pada tingkah laku
yang sebenarnya di dalam proses supervisi, c) adanya observasi
dan wawancara secara cermat, d) deskripsi data secara rinci, e)
peneliti dan guru/sekolah bersama-sama menilai penampilan

guru atau kinerja sekolah, f) fokus sesuai dengan kebutuhan guru


atau sekolah.
2.2.1.2

Tujuan Supervisi
Tujuan Supervisi Klinis adalah sebagai berikut;
(1) Melakukan pengamatan dan pembimbingan secara langsung
keterlaksanaan program sekolah;
(2) Mendeteksi hambatan-hambatan yang dihadapi sekolah
dalam melaksanakan program dan membantu upaya
pemecahan masalah;
(3) Mengumpulkan dan menganalisis data yang ditemukan di
lapangan untuk menyusun rekomendasi terkait dengan
perbaikan pelaksanaan program ke depan.

2.2.1.3

Instrumen Yang Digunakan


Instrumen yang digunakan dalam supervisi Klinis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner dan
lembar observasi.

2.2.1.4

Indikator Perilaku
Indikator kompetensi profesional masing-masing guru yang
diharapkan dari supervisi klinis ini adalah sebagai berikut :
Tabel 1 : Indikator Tingkat Kompetensi Profesional Guru
No

Indikator Tingkat Kompetensi Profesional


Guru

Nilai

Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam

Kompetensi Guru Mata Pelajaran PKn

Kompetensi Guru Mata Pelajaran Seni Budaya

Kompetensi Guru Mata Pelajaran Pendidikan


Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

Kompetensi Guru Mata Pelajaran Matematika

Kompetensi Guru Mata Pelajaran IPA

Kompetensi
Guru
Mata
Pengetahuan Sosial (IPS)

Kompetensi Guru
Indonesia pada SMP

Kompetensi Guru Bahasa Inggris pada SMP

Mata

Pelajaran
Pelajaran

Ilmu

Bahasa

5
5
5

RATA-RATA
2.2.1.5

Pelaksanaan Supervisi
Pada tahap pendahuluan, peneliti dan guru bersama-sama
membicarakan rencana tentang materi supervisi yang akan
dilaksanakan. Pada tahap berikutnya guru mengisi lembar
kuesioner yang dibagikan. Pada tahap berikutnya peneliti
menganalisis dan menginterpretasikan data instrumen yang telah
diisi oleh guru. Hal ini perlu sebagai rujukan dan pedoman
terhadap

proses

pembinaan

dan

peningkatan

kompetensi

profesionalisme guru selanjutnya dalam bidang tersebut.


Dalam

proses

pengkajian

terhadap

berbagai

cara

pemecahan yang mungkin dilakukan, setiap alternatif pemecahan


dipelajari

kemungkinan

keterlaksanaannya

dengan

cara

mempertimbangkan faktor-faktor peluang yang dimiliki seperti


fasilitas dan kendala yang mungkin dihadapi. Alternatif
pemecahan masalah yang terbaik adalah alternatif yang paling
mungkin dilakukan, dalam arti lebih banyak faktor-faktor
pendukungnya dibandingkan dengan kendala yang dihadapi
selain memiliki nilai tambah yang paling besar bagi pengingkatan
Kompetnsi profesional guru.
2.2 KERANGKA BERFIKIR
Kondisi awal

Tabel 2 : Tingkat Kompetensi Profesional Guru


No

Tingkat Kompetensi Profesional Guru

Nilai

Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam

Kompetensi Guru Mata Pelajaran PKn

Kompetensi Guru Mata Pelajaran Seni Budaya

Kompetensi Guru Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani,


Olahraga, dan Kesehatan

Kompetensi Guru Mata Pelajaran Matematika

Kompetensi Guru Mata Pelajaran IPA

Kompetensi Guru Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial


(IPS)

Kompetensi Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia pada SMP

Kompetensi Guru Bahasa Inggris pada SMP


RATA-RATA
Keterangan:
Nilai

Keterangan

Kurang menguasai

Cukup menguasai

Menguasai

Sangat menguasai

Kondisi Akhir yang diharapkan dalam penelitian ini adalah ;


Tabel 2 : Tingkat Kompetensi Profesional Guru
No

Tingkat Kompetensi Profesional Guru

Nilai

Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam

Kompetensi Guru Mata Pelajaran PKn

Kompetensi Guru Mata Pelajaran Seni Budaya

Kompetensi Guru Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani,


Olahraga, dan Kesehatan

Kompetensi Guru Mata Pelajaran Matematika

Kompetensi Guru Mata Pelajaran IPA

Kompetensi Guru Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

Siklus 2

(IPS)

Lihat Tabel 3
8

Kompetensi Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia pada SMP

Kompetensi Guru Bahasa Inggris pada SMP

RATA-RATA
Keterangan:
Nilai

Keterangan

Kurang menguasai

Cukup menguasai

Menguasai

Sangat menguasai

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Setting
3.1.1

Tempat Penelitian
Tempat yang digunakan untuk melakukan penelitian berjudul
Peningkatan Kompetensi Profesional Guru melalui Supervisi Klinis
di SMP Negeri 3 Kusan Hulu adalah di SMP Negeri 3 Kusan Hulu.

3.1.2

Waktu dan Siklus Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan lebih kurang selama satu bulan tanggal
27 September sampai dengan tanggal 30 Oktober 2010, dengan rincian
sebagai berikut :
3.1.2.1

Penyiapan instrumen berupa kuesioner dan lembar observasi serta


dokumen penelitian selama 1 (satu) minggu yaitu tanggal 27
September s.d 02 Oktober 2010.

3.1.2.2

Pelaksanaan siklus I selama satu minggu , yaitu tanggal 4


Oktober s.d 9 Oktober 2010.

3.1.2.3

Pelaksanaan siklus II selama satu mingu juga, yaitu tanggal 11


Oktober s.d 16 Oktober 2010.

3.1.2.4

Penyusunan laporan penelitian selama dua minggu yaitu tanggal


18 Oktober s.d 30 Oktober 2010.

3.1.3

Observer
Observer atau pengamat yang dilibatkan dalam penelitian diambil
dari teman sejawat, yaitu bapak Mariyadi, S.Pd, dan bapak Subarno,
S.Pd, MM. Pemilihan dua observer berbeda dimaksudkan agar data yang
diperoleh reprensentatif.

3.2 Subyek Penelitian


Subyek dalam penelitian yaitu Guru di SMP Negeri 3 Kusan Hulu yang
berjumlah 9 orang.
3.3 Sumber Data

Data yang akan diolah dalam penelitian ini yaitu data yang diperoleh dari
kuesioner yang diisi oleh responden dan kegiatan observasi berupa catatan
observer yang dituliskan dalam instrument dan hasil penilaian pada setiap siklus
penelitian.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini tergolong Penelitian Tindakan Sekolah dengan melibatkan 9
orang Guru di SMP Negeri 3 Kusan Hulu. Data yang diperlukan untuk menjawab
tujuan dari penelitian ini, adalah meningkatkan kompetensi profesional guru
dijaring menggunakan lembar kuesioner dan lembar instrument observasi.
3.5 Validasi Data
Instrumen lembar kuesioner dan lembar observasi yang digunakan adalah
Instrumen yang dibuat oleh peneliti berdasarkan hasil kajian terhadap teori yang
diberikan oleh para ahli sesuai dengan kajian teori diatas.
3.6 Analisis Data
Data yang telah terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis
diskriptif komparatif, yaitu membandingkan hasil instrument observasi pada siklus
I dan sisklus II.
3.7 Indikator Kinerja.
Kondisi akhir yang diharapkan setelah pelaksanaan penelitian siklus I dan
siklus II adalah ;
Tabel 4 : Tingkat Kompetensi Profesional Guru
No

Tingkat Kompetensi Profesional Guru

Nilai
Rata-rata

Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam

Meningkat

Kompetensi Guru Mata Pelajaran PKn

Meningkat

Kompetensi Guru Mata Pelajaran Seni Budaya

Meningkat

Kompetensi Guru Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani,


Olahraga, dan Kesehatan

Meningkat

Kompetensi Guru Mata Pelajaran Matematika

Meningkat

Kompetensi Guru Mata Pelajaran IPA

Meningkat

Kompetensi Guru Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial


(IPS)

Meningkat

Kompetensi Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia pada SMP

Meningkat

Kompetensi Guru Bahasa Inggris pada SMP

Meningkat

RATA-RATA

Meningkat

Keterangan:
Nilai

Keterangan

Kurang menguasai

Cukup menguasai

Menguasai

Sangat menguasai

3.8 Prosedur Penelitian


Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan
Sekolah terdiri dari 2 siklus. Langkah-langkah dalam siklus terdiri dari:
3.8.1

Perencanaan Tindakan Siklus 1


Peneliti merencanakan pembagian kuesioner, pengisian kuesioner,
analisis data pada kuesioner, pelaksanaan supervisi, pembagian kuesioner,
pengisian kuesioner, analisis data pada kuesioner.

3.8.2

Pelaksanaan Siklus 1
Melaksanakan kegiatan sesuai dengan perencanaan tindakan siklus 1.
Dalam pelaksanaan ini melibatkan 9 orang guru yang diteliti.

3.8.3

Pengamatan dalam siklus 1


Pengamatan dilakukan oleh observer yang berlaku sebagai observator yang
membantu melakukan pengamatan dengan berpedoman pada Instrumen
observasi untuk mengamati aktifitas guru pada saat dilakukan supervisi
dilakukan. Pelaksanaan sesuai dengan perencanaan, sedangkan peneliti
berlaku sebagai pelaksana supervisi.

3.8.4

Refleksi dalam siklus 1

Hasil pengamatan pelaksanaan tindakan yang dilakukan oleh observer


dievaluasi dan dianalisis apakah sesuai dengan rencana pelaksanaan.
3.8.5

Siklus 2
Siklus 2 dilakukan guna membandingkan hasil tindakan pada siklus
pertama jika hasil yang diharapkan pada siklus 1 belum memenuhi
indikator yang diharapkan. Dengan dilaksanakannya sisklus 2 diharapkan
mendapatkan hasil yang lebih baik dari siklus 1.

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Kondisi Awal
Diskripsi kondisi awal yang tergambar pada tabel 5 di bawah ini
merupakan kondisi awal pada saat guru belum mendaptkan supervisi. Supervisi
klinis merupakan bentuk bimbingan profesional yang diberikan kepada guru dan
pihak sekolah berdasarkan kebutuhannya melalui siklus yang sistematis. Makna
yang terkandung dalam istilah klinis merujuk pada unsur-unsur khusus.
Tabel 5: Tingkat Kompetensi Profesional Guru
No

Tingkat Kompetensi Profesional Guru

Nilai

Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam

1,00

Kompetensi Guru Mata Pelajaran PKn

1,67

Kompetensi Guru Mata Pelajaran Seni Budaya

1,00

Kompetensi Guru Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani,


Olahraga, dan Kesehatan

1,89

Kompetensi Guru Mata Pelajaran Matematika

3,00

Kompetensi Guru Mata Pelajaran IPA

2,36

Kompetensi Guru Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial


(IPS)

3,25

Kompetensi Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia pada SMP

2,00

Kompetensi Guru Bahasa Inggris pada SMP

3,00

RATA-RATA
Keterangan:
Nilai

Keterangan

Kurang menguasai

Cukup menguasai

Menguasai

Sangat menguasai

2,13

Kondisi seperti pada tabel 5 diatas menggugah peneliti untuk melakukan


penelitian terhadap guru. Untuk itu peneliti berfikir sekiranyan dilakukan supervisi
klinis terhadap guru tersebut, maka akan membantu meningkatkan kompetensi
Profesional guru terutama pada penguasaan materi, struktur, konsep, dan pola
pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.
4.2 Deskripsi Hasil Siklus I
4.2.1

Perencanaan Tindakan
Peneliti merencanakan waktu, sasaran, dan cara mengobservasi
selama proses supervisi, merencanakan metode supervisi dan perencanaan
tindak lanjut.
Observer atau pengamat yang dilibatkan dalam penelitian diambil
dari rekan sejawat, yaitu Bpk. Mariyadi, S.Pd dan Bpk. Subarno, S.Pd,
MM. Pemilihan dua observer berbeda dimaksudkan agar data yang diperoleh
reprensentatif.
Peneliti juga mempersiapkan instrumen hasil supervisi, kemudian
menganalisis hasil supervisi tersebut. Perencanaan dilakukan kurang lebih
1 minggu, yaitu tanggal 27 September s.d 30 Oktober 2010. Tidak ada
kendala yang berarti yang dihadapi peneliti selama menyusun perencanaan
tindakan sekolah ini.

4.2.2

Pelaksanaan Tindakan
Melaksanakan kegiatan sesuai dengan perencanaan tindakan siklus 1.
Dalam pelaksanaan ini melibatkan 9 orang guru yang diobservasi.
Tindakan pertama pada hari Senin, tanggal 04 Oktober 2010 jam
pelajaran ke 4 s.d 8 , seluruh guru dikumpulkan dalam satu ruangan
kemudian diberikan supervisi terutama dalam penguasaan materi, struktur,
konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang
diampu. Pembinaan ditekankan pada proses pengumpulan bahan bacaan baik
dari buku maupun dari internet, guru dibimbing menggunakan internet
sebagai media belajar guru., Selain itu guru juga dibimbing dalam
menggunakan dan pemanfaatan sember belajar. Selama pelaksanaan,
observer duduk di belakang mengamati kegiatan kepala sekolah (peneliti).

Setelah melakukan serangkaian kegiatan supervisi pada masingmasing guru yang diteliti diberikan kusioner untuk diisi. Lemba kuesioner
yang telah diisi dianalisis. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 05
Oktober s.d 09 Oktober 2010. Tidak ada kendala yang berarti yang
dihadapi peneliti selama proses pelaksanaan ini.
4.2.3

Hasil pengamatan
Selama melakukan serangkaian kegiatan supervisi, guru terlihat
antuasias dalam menyimak, bertanya, dan mengumpulkan materi pelajaran
sesuai denga palajaran yang diampu.

4.2.4

Refleksi
Lembar kuesioner yang telah diisi oleh guru yang diteliti
dikumpulkan dan dianalisis. Hasil analisis terhadap kuesioner yang telah
diisi oleh guru adalah seperti tabel berikut :
Tabel 5: Tingkat Kompetensi Profesional Guru

No

Tingkat Kompetensi
Profesional Guru

Sebelum
supervisi

Sesudah
supervisi

Peningkatan

Nilai

Nilai

Nilai

Kompetensi Guru Pendidikan


Agama Islam

1,00

1,50

0,50

Kompetensi
Pelajaran PKn

Guru

Mata

1,67

1,67

0,00

Kompetensi
Guru
Pelajaran Seni Budaya

Mata

1,00

1,00

0,00

Kompetensi
Guru
Mata
Pelajaran Pendidikan Jasmani,
Olahraga, dan Kesehatan

1,89

2,00

0,11

Kompetensi
Guru
Pelajaran Matematika

Mata

3,00

3,15

0,15

Kompetensi
Pelajaran IPA

Mata

2,36

2,36

0,00

Kompetensi
Guru
Mata
Pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS)

3,25

3,25

0,00

Kompetensi

2,00

2,17

0,17

Guru

Guru

Mata

Pelajaran Bahasa
pada SMP
9

Indonesia

Kompetensi
Guru
Inggris pada SMP

Bahasa

RATA-RATA

3,00

3,00

0,00

2,13

2,23

0,10

Keterangan:
Nilai

Keterangan

Kurang menguasai

Cukup menguasai

Menguasai

Sangat menguasai

Tabel 6 : Tingkat Partisifasi Guru dalam Kegiatan Supervisi

No

SKOR

Tingkat partisifasi Guru

Bertanya pada supervisor

Menjawab
supervisor

Bertanya pada teman

Menjawab pertanyaan dari teman

Memberikan
diskusi

Menyelesaikan
supervisor

Ketepatan mengumpulkan tugas

pertanyaan

pendapat
tugas

RATA-RATA
Keterangan:

33.
33

44.
44

22.2
2

33.
33

66.6
7

77.
78

22.
22

44.
44

33.
33

66.
67

33.
33

11.
11

11.
11

77.
78

1.
59

33.
33

34.
92

dari

dalam
dari

100.0
0
26.9
8

11.1
1
1.5
9

Nilai

Keterangan

Sangat Tidak Tepat

Tidak Tepat

Agak Tepat

Tepat

Sangat Tepat

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
5.1.1

Kompetensi profesional guru mata pelajaran, terutama penguasaan


terhadap ; materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang
mendukung mata pelajaran yang diampu dalam kegiatan belajar
mengajarnya

di SMP Negeri 3 Kusan Hulu dalam kegiatan belajar

sebelum penelitian adalah rata-rata 2,13 (cukup menguasai), sesudah


peelitian adalah rata-rata 2,23 (cukup menguasai).
5.1.2

Terjadi peningkatan kompetensi profesional guru 0,10 dari 2,13 (cukup


menguasai) sebelum pelaksanaan tidakan sekolah menjadi 2,23 (cukup
menguasai) setelah pelaksanaan tindakan sekolah.

5.1.3

Tingkat partisipasi guru dalam proses supervisi adalah rata-rata 1,59%


sangat tidak tepat, 33,33% tidak tepat, 34,92% agak tepat, 26,98% tepat.

5.1.4

Penelitian tindakan sekolah yang dilaksanakan tidak berhasil mencapai


indikator yang telah ditetapkan.

5.2 Saran
5.2.1

Perlu

kiranya

kepada

kepala

sekolah

mempertimbangkan

untuk

melakukan Supervisi secara teratur, sistimstis dan berkala terhadap semua


guru dalam rangka supervisi guru.
5.2.2

Kepada pihak terkait terutama pengawas sekolah kiranya dapat


menjadikan hasil penelitian tindakan sekolah ini untuk lebih memotivasi
kepala sekolah di lingkungan kebupaten Tanah Bumbu
supervisi secara teratur, sistimatis dan berkala
pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

melakukan

guna perbaikan mutu

Anonim,2005,Undang-Undang Republik Indonesia Tahun 2005,Jakarta,Tentang


Guru dan Dosen, Cemerlang Jakarta.
Anonim,2008,Petunjuk Teknis Penelitian Tindakan sekolah(School Action
Research) Peningkatan Kompetensi Supervisi Pengawas Sekolah SMA/SMK,
Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral PMPTS.
Departemen Pendidikan Nasional, 2001, Manajemen Berbasis Sekolah,
Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Taman KanakKanak dan Sekolah Dasar.
______,2003,Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Biro Hukum dan Organisasi Sekretariat
Jendral Departemen Pendidikan Nasional.
_______,2008,Peraturan Pemerintah No.74 tahun 2008 tentang Peraturan
Pemerintah tentang Guru
______, 2007,Standar Kualifikasi Dan Kompetensi Tenaga Administrasi
Sekolah, BNSP
______,2003,Kamus Pelajar SLTP,Balai Pustaka
______,2006,Kumpulan Materi Perbekalan Profesi Bagi Jabatan Fungsional
Pengawas Sekolah dan Kepala Sekolah, Dalam Penulisan Karya Tulis
Ilmiah,Direktorat

Jendral

Peningkatan

Pendidikan,Direktorat Tenaga Kependidikan.

Mutu

Pendidikan

dan

Tenaga

Anda mungkin juga menyukai