BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan mencakup 8 (delapan) standar, yakni (1) standar isi, (2) standar proses,
(3) standar kompetensi lulusan, (4) standar pendidik dan tenaga kependidikan, (5)
standar sarana dan prasarana, (6) standar pengelolaan, (7) standar pembiayaan,
serta (8) standar penilaian pendidikan.
Peraturan Pemerintah no 17 tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Guru
memuat tentang
kompetensi pedagogik,
materi
pembelajaran
yang
diampu
secara
kreatif,
kecamatan
menyebabkan
tidak
meratanya
guru
mendapatkan
2.2
2.3
3. Batasan Masalah
Identifikasi masalah pada penelitian ini difokuskan pada pemecahan
masalah nomor satu tentang Peningkatan Kompetensi profesional guru mata
pelajaran terutama penguasaan terhadap ; materi, struktur, konsep, dan pola
pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu dalam
kegiatan belajar mengajar malalui supervisi klinis.
4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, rumusan masalah dalam pene litian
ini adalah sebagai berikut: Apakah dengan Supervisi Klinis dapat meningkatkan
kompetensi profesional guru mata pelajaran terutama penguasaan terhadap ;
materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran
yang diampu dalam kegiatan belajar mengajarnya di SMP Negeri 3 Kusan Hulu?
5. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini ialah untuk meningkatkan kompetensi
profesional guru mata pelajaran terutama penguasaan terhadap ; materi, struktur,
konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu
dalam kegiatan belajar mengajarnya di SMP Negeri 3 Kusan Hulu dalam kegiatan
belajar mengajarnya.
6. Manfaat Penelitian
Manfaat bagi peneliti dari penelitian ini ialah:
6.1 Menambah pengetahuan dan kompetensi guru dalam kegiatan belajar
mengajar,
6.2 Meningkatkan profesionalisme, khususnya dalam hal pengembangan profesi
Kepala Sekolah,
6.3 Memenuhi Peraturan Pemerintah nomor 16 tahun 2007 tentang
standar
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 LANDASAN TEORI
2.1.1 Kompetensi Profesional Guru
Kompetensi Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama pada SMP adalah
sebagai berikut ;
2.1.1.1
Menganalisis materi, struktur, konsep, dan pola pikir ilmuilmu yang relevan dengan pembelajaran Pendidikan Agama
Islam.
2.1.1.2
2.1.1.3
2.1.1.4
Menunjukkan
manfaat
kewarganegaraan.
mata
pelajaran
pendidikan
Menganalisis materi, struktur, konsep, dan pola pikir ilmuilmu yang relevan dengan pembelajaran Seni Budaya.
2.1.1.5
2.1.1.6
Menggunakan trigonometri.
2.1.1.7
2.1.1.8
yang
terkait
dengan
pengembangan
materi
pembelajaran bahasa.
Menguasai
kaidah
bahasa
Indonesia
sebagai
rujukan
2.1.1.9
2.2.1
Supervisi Klinis
2.2.1.1
Pengertian
Arti supervisi klinis merupakan bentuk bimbingan
profesional yang diberikan kepada guru dan pihak sekolah
berdasarkan kebutuhannya melalui siklus yang sistematis. Makna
yang terkandung dalam istilah klinis merujuk pada unsur-unsur
khusus, yaitu: a) adanya hubungan tatap muka antara peneliti dan
guru di dalam kegiatan supervisi, b) terfokus pada tingkah laku
yang sebenarnya di dalam proses supervisi, c) adanya observasi
dan wawancara secara cermat, d) deskripsi data secara rinci, e)
peneliti dan guru/sekolah bersama-sama menilai penampilan
Tujuan Supervisi
Tujuan Supervisi Klinis adalah sebagai berikut;
(1) Melakukan pengamatan dan pembimbingan secara langsung
keterlaksanaan program sekolah;
(2) Mendeteksi hambatan-hambatan yang dihadapi sekolah
dalam melaksanakan program dan membantu upaya
pemecahan masalah;
(3) Mengumpulkan dan menganalisis data yang ditemukan di
lapangan untuk menyusun rekomendasi terkait dengan
perbaikan pelaksanaan program ke depan.
2.2.1.3
2.2.1.4
Indikator Perilaku
Indikator kompetensi profesional masing-masing guru yang
diharapkan dari supervisi klinis ini adalah sebagai berikut :
Tabel 1 : Indikator Tingkat Kompetensi Profesional Guru
No
Nilai
Kompetensi
Guru
Mata
Pengetahuan Sosial (IPS)
Kompetensi Guru
Indonesia pada SMP
Mata
Pelajaran
Pelajaran
Ilmu
Bahasa
5
5
5
RATA-RATA
2.2.1.5
Pelaksanaan Supervisi
Pada tahap pendahuluan, peneliti dan guru bersama-sama
membicarakan rencana tentang materi supervisi yang akan
dilaksanakan. Pada tahap berikutnya guru mengisi lembar
kuesioner yang dibagikan. Pada tahap berikutnya peneliti
menganalisis dan menginterpretasikan data instrumen yang telah
diisi oleh guru. Hal ini perlu sebagai rujukan dan pedoman
terhadap
proses
pembinaan
dan
peningkatan
kompetensi
proses
pengkajian
terhadap
berbagai
cara
kemungkinan
keterlaksanaannya
dengan
cara
Nilai
Keterangan
Kurang menguasai
Cukup menguasai
Menguasai
Sangat menguasai
Nilai
Siklus 2
(IPS)
Lihat Tabel 3
8
RATA-RATA
Keterangan:
Nilai
Keterangan
Kurang menguasai
Cukup menguasai
Menguasai
Sangat menguasai
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Setting
3.1.1
Tempat Penelitian
Tempat yang digunakan untuk melakukan penelitian berjudul
Peningkatan Kompetensi Profesional Guru melalui Supervisi Klinis
di SMP Negeri 3 Kusan Hulu adalah di SMP Negeri 3 Kusan Hulu.
3.1.2
3.1.2.2
3.1.2.3
3.1.2.4
3.1.3
Observer
Observer atau pengamat yang dilibatkan dalam penelitian diambil
dari teman sejawat, yaitu bapak Mariyadi, S.Pd, dan bapak Subarno,
S.Pd, MM. Pemilihan dua observer berbeda dimaksudkan agar data yang
diperoleh reprensentatif.
Data yang akan diolah dalam penelitian ini yaitu data yang diperoleh dari
kuesioner yang diisi oleh responden dan kegiatan observasi berupa catatan
observer yang dituliskan dalam instrument dan hasil penilaian pada setiap siklus
penelitian.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini tergolong Penelitian Tindakan Sekolah dengan melibatkan 9
orang Guru di SMP Negeri 3 Kusan Hulu. Data yang diperlukan untuk menjawab
tujuan dari penelitian ini, adalah meningkatkan kompetensi profesional guru
dijaring menggunakan lembar kuesioner dan lembar instrument observasi.
3.5 Validasi Data
Instrumen lembar kuesioner dan lembar observasi yang digunakan adalah
Instrumen yang dibuat oleh peneliti berdasarkan hasil kajian terhadap teori yang
diberikan oleh para ahli sesuai dengan kajian teori diatas.
3.6 Analisis Data
Data yang telah terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis
diskriptif komparatif, yaitu membandingkan hasil instrument observasi pada siklus
I dan sisklus II.
3.7 Indikator Kinerja.
Kondisi akhir yang diharapkan setelah pelaksanaan penelitian siklus I dan
siklus II adalah ;
Tabel 4 : Tingkat Kompetensi Profesional Guru
No
Nilai
Rata-rata
Meningkat
Meningkat
Meningkat
Meningkat
Meningkat
Meningkat
Meningkat
Meningkat
Meningkat
RATA-RATA
Meningkat
Keterangan:
Nilai
Keterangan
Kurang menguasai
Cukup menguasai
Menguasai
Sangat menguasai
3.8.2
Pelaksanaan Siklus 1
Melaksanakan kegiatan sesuai dengan perencanaan tindakan siklus 1.
Dalam pelaksanaan ini melibatkan 9 orang guru yang diteliti.
3.8.3
3.8.4
Siklus 2
Siklus 2 dilakukan guna membandingkan hasil tindakan pada siklus
pertama jika hasil yang diharapkan pada siklus 1 belum memenuhi
indikator yang diharapkan. Dengan dilaksanakannya sisklus 2 diharapkan
mendapatkan hasil yang lebih baik dari siklus 1.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Kondisi Awal
Diskripsi kondisi awal yang tergambar pada tabel 5 di bawah ini
merupakan kondisi awal pada saat guru belum mendaptkan supervisi. Supervisi
klinis merupakan bentuk bimbingan profesional yang diberikan kepada guru dan
pihak sekolah berdasarkan kebutuhannya melalui siklus yang sistematis. Makna
yang terkandung dalam istilah klinis merujuk pada unsur-unsur khusus.
Tabel 5: Tingkat Kompetensi Profesional Guru
No
Nilai
1,00
1,67
1,00
1,89
3,00
2,36
3,25
2,00
3,00
RATA-RATA
Keterangan:
Nilai
Keterangan
Kurang menguasai
Cukup menguasai
Menguasai
Sangat menguasai
2,13
Perencanaan Tindakan
Peneliti merencanakan waktu, sasaran, dan cara mengobservasi
selama proses supervisi, merencanakan metode supervisi dan perencanaan
tindak lanjut.
Observer atau pengamat yang dilibatkan dalam penelitian diambil
dari rekan sejawat, yaitu Bpk. Mariyadi, S.Pd dan Bpk. Subarno, S.Pd,
MM. Pemilihan dua observer berbeda dimaksudkan agar data yang diperoleh
reprensentatif.
Peneliti juga mempersiapkan instrumen hasil supervisi, kemudian
menganalisis hasil supervisi tersebut. Perencanaan dilakukan kurang lebih
1 minggu, yaitu tanggal 27 September s.d 30 Oktober 2010. Tidak ada
kendala yang berarti yang dihadapi peneliti selama menyusun perencanaan
tindakan sekolah ini.
4.2.2
Pelaksanaan Tindakan
Melaksanakan kegiatan sesuai dengan perencanaan tindakan siklus 1.
Dalam pelaksanaan ini melibatkan 9 orang guru yang diobservasi.
Tindakan pertama pada hari Senin, tanggal 04 Oktober 2010 jam
pelajaran ke 4 s.d 8 , seluruh guru dikumpulkan dalam satu ruangan
kemudian diberikan supervisi terutama dalam penguasaan materi, struktur,
konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang
diampu. Pembinaan ditekankan pada proses pengumpulan bahan bacaan baik
dari buku maupun dari internet, guru dibimbing menggunakan internet
sebagai media belajar guru., Selain itu guru juga dibimbing dalam
menggunakan dan pemanfaatan sember belajar. Selama pelaksanaan,
observer duduk di belakang mengamati kegiatan kepala sekolah (peneliti).
Setelah melakukan serangkaian kegiatan supervisi pada masingmasing guru yang diteliti diberikan kusioner untuk diisi. Lemba kuesioner
yang telah diisi dianalisis. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 05
Oktober s.d 09 Oktober 2010. Tidak ada kendala yang berarti yang
dihadapi peneliti selama proses pelaksanaan ini.
4.2.3
Hasil pengamatan
Selama melakukan serangkaian kegiatan supervisi, guru terlihat
antuasias dalam menyimak, bertanya, dan mengumpulkan materi pelajaran
sesuai denga palajaran yang diampu.
4.2.4
Refleksi
Lembar kuesioner yang telah diisi oleh guru yang diteliti
dikumpulkan dan dianalisis. Hasil analisis terhadap kuesioner yang telah
diisi oleh guru adalah seperti tabel berikut :
Tabel 5: Tingkat Kompetensi Profesional Guru
No
Tingkat Kompetensi
Profesional Guru
Sebelum
supervisi
Sesudah
supervisi
Peningkatan
Nilai
Nilai
Nilai
1,00
1,50
0,50
Kompetensi
Pelajaran PKn
Guru
Mata
1,67
1,67
0,00
Kompetensi
Guru
Pelajaran Seni Budaya
Mata
1,00
1,00
0,00
Kompetensi
Guru
Mata
Pelajaran Pendidikan Jasmani,
Olahraga, dan Kesehatan
1,89
2,00
0,11
Kompetensi
Guru
Pelajaran Matematika
Mata
3,00
3,15
0,15
Kompetensi
Pelajaran IPA
Mata
2,36
2,36
0,00
Kompetensi
Guru
Mata
Pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS)
3,25
3,25
0,00
Kompetensi
2,00
2,17
0,17
Guru
Guru
Mata
Pelajaran Bahasa
pada SMP
9
Indonesia
Kompetensi
Guru
Inggris pada SMP
Bahasa
RATA-RATA
3,00
3,00
0,00
2,13
2,23
0,10
Keterangan:
Nilai
Keterangan
Kurang menguasai
Cukup menguasai
Menguasai
Sangat menguasai
No
SKOR
Menjawab
supervisor
Memberikan
diskusi
Menyelesaikan
supervisor
pertanyaan
pendapat
tugas
RATA-RATA
Keterangan:
33.
33
44.
44
22.2
2
33.
33
66.6
7
77.
78
22.
22
44.
44
33.
33
66.
67
33.
33
11.
11
11.
11
77.
78
1.
59
33.
33
34.
92
dari
dalam
dari
100.0
0
26.9
8
11.1
1
1.5
9
Nilai
Keterangan
Tidak Tepat
Agak Tepat
Tepat
Sangat Tepat
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.1.1
5.1.3
5.1.4
5.2 Saran
5.2.1
Perlu
kiranya
kepada
kepala
sekolah
mempertimbangkan
untuk
DAFTAR PUSTAKA
melakukan
Jendral
Peningkatan
Mutu
Pendidikan
dan
Tenaga