Abstrak
Tulang ditubuh manusia terdiri dari 206, terbagi atas ossa axiales (80 ossa) dan ossa
appendiculares (126). Yang termasuk tulang ossa axiales adalah cranium, columnna vertebralis,
ossa thoracis. Yang termasuk ossa appendiculares adalah : cingulum membri superior, ossa
membri superior libera, cingulum membri inferior, ossa membri inferior libera. Tulang tersusun
oleh jaringan tulang kompakta dan kanselus atau spongiosa, Sel-sel penyusun tulang terdiri dari
osteoblas, osteosit dan osteoklas. Proses pembentukan tulang atau osifikasi, dimana osteoblast
akan matang dan membentuk osteosit. Osifikasi sendiri dibagi menjadi dua jenis yaitu osifikasi
intramembranosa dan osifikasi endochondral. metabolisme tulang dipengaruhi oleh sejumlah
mineral dan hormon seperti, kalsium, fosfor, kalsitonin, vitamin D, hormone paratiroid,
glukokortiroid, hormone pertumbuhan dan hormone seksual. Terdapat banyak gangguan
metabolism tulang diantaranya seperti osteomalasia dan osteoporosis. Dari segi faktor resiko dari
osteoporosis terbagi jadi dua yaitu yang tidak dapat dikendalikan dan yang dapat dikendalikan.
Kata kunci : tulang, metabolisme tulang, osteoporosis, struktur tulang, osifikasi
Abstract
Bones human body consists of 206, divided into Ossa axiales (80 Ossa) and Ossa appendiculares
(126). Which included bone axiales Ossa is the cranium, vertebral columnna, Ossa thoracis.
Which includes Ossa appendiculares are: cingulum membri superior, superior Ossa membri
libera, cingulum membri inferior, Ossa membri inferior libera. Bone is composed of bone tissue
kompakta and cancellous or spongy, bone constituent cells consisting of osteoblasts, osteocytes
and osteoclasts. The process of bone formation or ossification, which will mature osteoblasts and
osteocytes form. Ossification itself is divided into two types: intramembranosa ossification and
endochondral ossification. Bone metabolism is influenced by a number of minerals and
1
Sel-sel penyusun tulang terdiri dari, pertama Osteoblas yang berfungsi menghasilkan
jaringan osteosit dan menyekresi sejumlah besar fosfatasealkali dan berperan dalam
pengendapan kalsium dan fosfat ke dalam tulang matriks. Kedua osteosit yang merupakan sel-sel
tulang dewasa dan bertindak sebagai lintasan untuk pertukaran kimiawi melalui tulang padat
selain itu memelihara fungsi tulang dan letaknya di osteon (unit matriks tulang). Osteon itu
sendiri merupakan unit fungsional mikroskopis tulang dewasa. Ditengah osteon terdapat kapiler
dan Di sekeliling kapiler ada mariks tulang yang disebut lamella, di dalam lamela terdapat
osteosit. Yang ketiga adalah osteoklas, merupakan sel-sel berinti banyak sehingga mineral dan
matriks tulang dapat diabsorpsi sel-sel ini menghasil!an enzim proteolitik dan memecah matriks
dan beberapa asam serta melarutkan mineral tulang, sehingga kalsium dan fosfat terlepas
kedalam darah dan Osteoklas juga berperan dalam penghancuran dan remodeling tulang.5
Dibagian luar tulang diselimuti oleh periosteum, periosteum memberi nutrisi ke tulang
dan memungkinkannya tumbuh, selain sebagai tempat perlekatan tendon dan ligament,
Periosteum mengandung saraf, pembuluh darah, dan limfatik.
Pembentukan Tulang
Tulang adalah struktur terspesialisasi yang paling padat dalam tubuh manusia. Tulang
sendiri disusun oleh sel pendukung berupa osteoblast (sel tulang muda) dan osteosit (sel tulang),
sel perombak atau remodeling yaitu osteoklas. Proses pembentukan tulang atau osifikasi, dimana
osteoblast akan matang dan membentuk osteosit. Osifikasi sendiri dibagi menjadi dua jenis yaitu
osifikasi intramembranosa dan osifikasi endochondral.
Osifikasi
intramembranosa/mesenkimal,
pada
osifikasi
intramembrane
terjadi
pembentukan tulang dari jaringan mesenkim menjadi tulang. Osifikasi jenis ini biasanya terjadi
pada tulang tengkorak, mandibula, dan clavicula. Proses terjadinya osifikasi intramembranosa
dibagi menjadi 4 tahap. Pertama-tama sel-sel mesenkim akan mengelompok dan berdiferensiasi
menjadi osteoblast. Proses osifikasi dimulai pada pusat osifikasi dan membentuk tribicula. Tahap
kedua, pembuluh darah tumbuh kedalam tribicula dan menyuplai nutrisi osteoblast. Tahap ketiga
yaitu pembentukan tulang sponge pada bagian terdalam tulang atau endosteum. Tahap keempat,
area tulang sponge dapat dilepaskan dan menjadi ruang untuk sumsum tulang.
Metabolime tulang
metabolisme tulang dipengaruhi oleh sejumlah mineral dan hormon seperti, kalsium dan fosfor,
jumlah kalsium dalam tulang 99% dan fosfor 90%. Konsentrasi kalsium dan fosfor punya ikatan
yang erat, bi!a kadar kalsium meniningat, jumlah fosfor berubah. keseimbangan fosfor dan
kalsium dipertahankan oleh kalsitonin dan hormon paratiroid. Kalsitonin, diproduksi oleh
kelenjar tiroid dan menurunkan konsentrasi kalsium serum. jika jumlah kalsitonin meningkat di
atas normal, kalsitonin menghambat penyerapan kalsium dan fosfor dalam tulang serta
meningkatkan ekskresi kalsium dan fosfor melalui urin sehingga dibutuhkan kalsium dan
fosfor.5,8
Vitamin D, terkandung dalam lemak hewan, minyak ikan, dan mentega. tubuh manusia
juga dapat menghasil!an vitamin D dari sinar ultraviolet matahari dapat mengubah ergosterol
pada kulit menjadi vitamin D. Vitamin D diperlukan agar kalsium dan fosfor dapat diserap dari
usus dan digunakan tubuh. Hormon paratiroid, pada saat kadar kalsium menurun, sekresi hormon
paratiroid meningkat dan menstimulasi tulang untuk meningkatkan aktivitas osteoblastik dan
menyumbangkan kalsium kedalam darah. Jika kadar kalsium meningkat sekresi hormon
paratiroid diminimalkan, hormon tersebut mengurangi ekskresi kalsium di ginjal dan
memfasilitasi penyerapannya dari usus halus, hal ini untuk mempertahankan suplai kalsium di
tulang. Hormon pertumbuhan, bertanggung jawab
menentukan jumlah matriks tulang dibentuk sebelum masa pubertas. Hormon Glukokortikoid,
mengatur metabolisme protein juga dapat membantu pengaturan kalsium di intestinum dan
penyerapan fosfor. Hormon seksual, estrogen menstimulasi aktivitas osteoblastik dan cenderung
menghambat peran hormon paratiroid.8
Gangguan Metabolisme Tulang
Terdapat banyak gangguan metabolism tulang diantaranya seperti osteomalasia dan osteoporosis.
Osteomalasia dikerenakan gangguan mineralisasi matriks osteid dimana tulang melunak karna
kekurangan vitamin D atau gangguan metabolisme vitamin tersebut biasanya terjadi pada orang
yang kurang terpapar sinar matahari terutama pada usia lanjut yang kurang menjalankan aktivitas
diluar. Osteoporosis adalah gangguan metabolisme tulang sehingga massa tulang berkurang,
kompenen matriks tulang yaitu mineral dan protein berkurang resorpsi terjadi lebih cepat
5
daripada formasi sehingga tulang menjadi lebih tipis dan mudah mengalami fraktur. Kurangnya
kalsium menyebabkan osteoporosis
Daftar Pustaka
1. Tandra Hans. Segala sesuatu yang harus anda ketahui tentang Osteoporosis. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama; 2009
2. Compston Juliet E, Rosen Clifford J. Osteoporosis. Jakarta: Health Press Limited; 2002
3. Cosman Felicia, M.D. Osteoporosis: pandun lengkap agar tulang anda tetap sehat.
Jakarta: B First; 2009
4. Suratun Heryati, Manurung S, Raenah E. Klien gangguan system musculoskeletal: seri
asuhan keperawatan. Jakarta:EGC:2008
5. newman, WA, Dorlands illustrated medical dictionary. 31 ed. Philadelphia: Saunders
ElsevierA:2007
6. Vanderbilt. Komposisi tulang. Post at 2008. Diunduh dari http://mc.vanderbilt.edu, 27
Maret 2016
7. Pearce EC. Anatomi dan fisislogi untuk paramedic. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama;2009.
8. Ward JPT, Clarke RW, Linden RWA. At glance fisiologi. Jakarta: PT. Gelora Aksara
Pratama;2009.
9. Yatim, Faisal. penyakit tulang dan persendian (arthritis atau arthralgia). Jakarta: Pustaka
Popular Obor;2006
10.
Penebar Plus;2006