Anda di halaman 1dari 2

Nama

Nim
Fakultas

: Sri Weli Teguh Pujo Sakti


: 142010101038
: Kedokteran

Integrasi Nasional
Integrasi Nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan perbedaan
yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional.
Pada kuliah KWN 64 tanggal 20 September 2016, diputarlah beberapa video mengenai
permasalahan pokok integrasi nasional. Video-video ini menjelaskan makna apa itu Integrasi
Nasional dan apakah tujuannya dari Integrasi Nasional tersebut.
Video pertama menjelaskan tentang permasalahan Timur Leste di mana adanya
perbedaan pendapat mengenai pengibaran bendara Merah Putih dan tancapkannya bendera
Indonesia itu sehingga muncul perang sesama penduduk Timur Leste. Pada hari
memperingati HUT Republik Indonesia yang ke-62 tahun, tertancap bendera Merah Putih
dibeberapa perbatasan Indonesia dengan Timor Leste. Hal ini memicu terjadinya konflik
besar dan tanggapan dari duta luar negeri Indonesia mengatakan bahwa hal tersebut adalah
masalah ini tidak perlu dibawa diselesaikan secara besar-besaran.
Kemudian, video kedua memperlihatkan GAM (Gerakan Aceh Merdeka) melakukan
serangan baku tembak dengan TNI (Tentara Nasional Indonesia). Tujuan GAM sendiri adalah
ingin hidup bebas dari Indonesia dan dapat hidup mandiri. Namun, kekuatan militer
Indonesia begitu kuat sehingga pihak GAM menjadi kewalahan untuk melakukan baku
tembak dengan TNI. Banyak masyarakat Aceh saat itu menjadi korban akibat peperangan
tersebut. Akhirnya, GAM menyerahkan diri kepada Indonesia karena sudah menemukan titik
utama dari penyelesaian konflik ini, yaitu pemerintah Indonesia akan turut memfasilitasi
pembentukan partai politik dan pemberian amnesti bagi anggota GAM.
Video berikutnya menjelaskan tentang peperang yang terjadi di Ambon. Perang ini
melibatkan masywarakat Islam dengan TNI dan Nasrani dengan Polisi. Hal ini terjadi akibat
salah paham dan menuduh masyarakat yang memeluk Islam adalah teroris yang di jelaskan
CNN yaitu Indonesia sebagai Islam Teroris. Peperangan ini mengakibatkan banyak korban
yang tidak bersalah berjatuhan dan tujuan perang ini pun tidak ada. Kerugian besar melanda
pada saat itu juga.
Dari pemutaran kedua video tersebut, munculah topik pembicaraan yang mengerucut
yaitu dibutuhkannya integrasi nasional. Pada tanggal 28 September 1927 munculah kata-kata
Sumpah Pemuda dari kalangan pemuda-pemuda dari Jong Java, Sumatra, Ambon, dan lainlainnya yang mengatakan Kami putra putri Indonesia serta saat itulah terjadi peleburan
egoisme dan terciptalah persatuan nasional. Peleburan Jong Java, Sumatra, Ambon , dan lainlainya tersebut merupakan kebutuhan politik dam sebagai tindakan politik. Selain dari segi
politik, Indonesia juga dibangun dari segi kebudayaannya.

Sebelum adanya Sumpah Pemuda, masyarakat yang hidup di Maluku sudah


menciptakan integrasi dari beberapa pandangan yaitu Ekonomi dan Sosial. Dari segi ekonomi
yaitu saat melaksanakan transaksi jual beli, mereka melakukan komunikasi bahasa serapan
Arab yang kemudian lahir Bahasa Melayu yang digunakan hingga saat ini. Selain itu, mereke
juga mematok standartnya barang, jasa, dan lain-lainnya. Dari segi ekonomi tersebut
munculah integrasi sosial. Masyarakat Maluku, Sulawesi, dan Papua akhirnya memiliki
pemikiran bahwa mereka hidup saling membutuhkan dilihat dari kebutuhan sehari-hari yang
sama. Akhirnya mereka menganggap bahwa mereka adalah saudara sendiri.
Dalam hidup berkelompok pasti ada rasa individual, di mana individu tersebut ingin
menang dan menguasai segalanya. Perpedaan pendapat antar satu dengan yang lain pun bisa
menyebabkan perpecahan bahkan dapat menimbulkan perang saudara sendiri. Maka dari itu,
perlu adanya aturan hukum dasar yang melandasi untuk menyelesaikan sengketa-sengketa
yang terjadi di kehidupan sehari-harinya, contohnya Undang-Undang Dasar 1945. Aturan
dasar tersebut yang dapat mengikat Integrasi Sosial, Budaya, Hukum, Etik, dan Ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai