Disusun oleh :
Arini Atika 21010113120117
Bab I
Pendahuluan
1.1.
Latar Belakang
Dalam pembangunan suatu proyek konstruksi pengendalian biaya proyek merupakan
hal yang penting dalam proses pengelolaan biaya proyek. Sebelum pemilik bangunan
memutuskan untuk melanjutkan proyek ke tahap desain dan konstruksi , anggaran biaya perlu
dipersiapan terlebih dahulu. Anggaran biaya ini sering menjadi kendala dalam kegiatan suatu
proyek, anggaran biaya tersebut dipengaruhi dari beberapa aspek diantaranya dari segi bahan,
cara pengerjaan, jumlah tenaga kerja, waktu pelaksanaan, dan lain-lain. Namun elemen
tersebut masih dapat dioptimalisasi dengan cara pengefisienan kembali. Dalam manajemen
konstruksi (MK) terdapat suatu displin ilmu teknik sipil yang digunakan untuk
mengefisienkan biaya. Ilmu tersebut dikenal dengan nama Rekayasa Nilai (Value
Engineering). Rekayasa Nilai (Value Engineering) adalah suatu cara pendekatan yang kreatif
dan terencana dengan tujuan untuk mengidentifikasi dan mengefisienkan biaya biaya yang
tidak perlu. Rekayasa nilai (Value Engineering) digunakan untuk mencari alternatifalternatif
atau ideide yang bertujuan untuk menghasilkan biaya yang lebih baik/lebih rendah dari
harga yang telah direncanakan dengan batasan fungsional dan mutu pekerjaan. Metode
Analisa Value Engineering memiliki kelebihan, yaitu adanya upaya pendekatan yang
sistematis, rapi, dan terorganisir dalam menganalisa nilai (value) dari pokok permasalahan
terhadap fungsi atau kegunaannya namun tidak menghilangkan aspek kinerja/perform,
ketahanan/durability, keandalan/reability, mutu, fungsi, manfaat, estetika dan aspek lainnya
yang dianggap penting dari suatu elemen pekerjaan. Hal ini dapat menjamin adanya hasil
akhir pekerjaan yang dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, Value Engineering
adalah alternatif pilihan atau cara yang tepat dalam melakukan penghematan anggaran, maka
Value Engineering perlu diterapkan pada proyek konstruksi di Indonesia.
Bab II
Pembahasan
2.1 Pengertian Value Engineering
Sebagai negara yang berkembang, Pemerintah Indonesia berusaha menjalankan
Program Effisiensi dalam penghematan biaya pembangunan. Usaha-usaha yang dilakukan
pemerintah untuk mengadakan penghematan biaya pembangunan diantaranya yaitu
dengan penerapan proses Assistensi Dana Proyek di Bappenas, Kementerian Keuangan,
dan proses Penetapan Pemenang Tender di Sekretariat Negara. Disamping usaha-usaha
yang telah dijalankan Pemerintah tersebut diatas mengambil pengalaman dari negaranegara maju terutama di U.S.A. yang telah membuktikan bahwa Aplikasi Value
Engineering dan Analysis merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk
penghematan anggaran.
Value engineering adalah suatu pendekatan yang terorganisasi dan kreatif yang
bertujuan untuk mengadakan pengidentifikasian biaya yang tidak perlu. Biaya yang
tidak perlu ini adalah biaya yang tidak memberikan kualitas, kegunaan, sesuatu yang
menghidupkan, penampilan yang baik ataupun sifat yang diinginkan oleh konsumen
(Barrie, 1987). Konsep Value Engineering adalah penekanan biaya produk atau jasa
dengan melibatkan prinsip-prinsip Engineering. Teknik ini berusaha untuk mencapai
mutu yang minimal sama dengan yang direncanakan denganbiaya seminimal
mungkin.
2.2 Unsur-unsur Utama Value Engineering
Value Engineering mempunyai beberapa kemampuan yang dapat dipakai
sebagai alat bagi Value Analysis. Kemampuan itu dikenal sebagai unsur-unsur utama dari
Value Engineering, adapun unsur-unsur utama tersebut adalah sebagai berikut:
b.
Keperluan-keperluan (requirement)
c.
pemilik
proyek
guna
mendapatkan
perhatian
dalam
mengambil
keputusannya.
Paling tidak rekayasa nilai ini harus dilaksanakan pada tahap pengembangan
desain dan menyertai penyampaian hasil dari tahapan pengembangan perencanaan
ini. Pada tahap ini hasil perencanaan telah diputuskan bentuk, ukuran dan
spesifikasi telah diketahui yang mana memungkinkan untuk memberikan
kepastian yang lebih akurat dalam menentukan biaya-biaya dari sistem arsitektur
dan struktur yang digunakan.
Perencana dapat pula menyertakan suatu Value Engineering Incentive Clause
dalam dokumen kontrak yang dipersiapkannya. Ide ini untuk memberikan manfaat
bagi pemilik proyek dari pengalaman praktek yang dimiliki oleh kontraktor dan
mendorongnya dengan bantuan dari value engineering consultant untuk
menyampaikan Value Engineering Change Proposal (VECPs) yang mana akan
menghemat biaya tanpa mengurangi dan mempengaruhi baik lingkup pekerjaan
maupun kualitas dari proyek. Sebagai incentive, kontraktor dengan bantuan Value
Engineering Consultant memperoleh 50% dari hasil penghematan yang dapat
dihasilkannya. .Pada akhir dari tahap perencanaan ini, perencana biasanya
diharuskan untuk menyampaikan laporan tentang usaha penghematan biaya.
Apabila suatu item atau system telah diteliti oleh Value Engineering study pada
tahapan sebelumnya, yang mana memerlukan penelitian lebih lanjut sebelum
diputuskan. Misalnya suatu item atau system telah diteliti oleh Value Engineering
study pada tahap pengembangan perencanaan, yang mana memerlukan testing atau
research sebelum diputuskan. Meskipun terjadi kelambatan dengan proses yang
demikian, mungkin akan menguntungkan untuk diteruskan apabila dapat
memberikan potensi penghematan biaya dan peningkatan kwalitas yang sangat
besar.
2.4.
Tahapan Tahapan dalam Analisis Rekaysa Nilai
Tahap Pengumpulan Informasi, Pada tahap ini kita harus mengumpulkan datadata baik data primer berupa wawancara langsung dengan pihak terkait misalnya
kontraktor, owner dan konsultan serta pengumpulan data sekunder berupa RAB,
Worth (C/W) dimana menganalisis antara biaya elemen dengan biaya fungsi
elemen tersebut.
Tahap Kreatifitas dan Inovasi, pada tahap ini kita diharapkan menggunakan
inovasi dan kreatifitas dalam mengolah elemen biaya yang berpotensi dapat
dilakukan efisiensi dengan tetap mengacuh pada prinsip tidak mengurangi syarat
umum yaitu kinerja, ketahanan, keandalan, mutu, manfaat, fungsi dan estetikanya.
Tahap inilah biasanya yang paling sulit dalam implementasinya. Tahap ini pula
yang memunculkan beberapa alternatif dari inovasi tersebut yang kemudian dapat
potensi biaya yang terendah selama umur dari seluruh alternatif tersebut.
Tahap Analisis Keputusan, Pada tahap ini dilakukan suatu analisis keputusan untuk
dijadikan laporan dalam suatu pengambilan keputusan oleh pembuat keputusan
(Decision Maker) dalam tahap ini ada beberapa variabel yang dianalisis dalam
menentukan tingkat rangking/peringkat dari alternatif-alternatif yang telah
dianalisis.
Tahap Rekomendasi, Tahap ini merupakan tahap penyajian suatu analisis secara
keseluruhan yang kemudian diserahkan ke pada pihak-pihak yang akan mengambil
setidaknya bisa mereduksi hingga 30% dari biaya total jika dilakukan dengan
baik.Salah satu contoh penerapan value engineering pada proyek di indonesia adalah
Proyek Pembangungan Gedung Riset dan Museum Energi dan Mineral Institut
Bab III
Penutup
3.1. Kesimpulan
Rekayasa Nilai (Value Engineering) adalah suatu cara pendekatan yang kreatif dan
terencana dengan tujuan untuk mengidentifikasi dan mengefisienkan biaya biaya
yang tidak perlu. Rekayasa nilai (Value Engineering) digunakan untuk mencari
alternatifalternatif atau ideide yang bertujuan untuk menghasilkan biaya yang lebih
baik/lebih rendah dari harga yang telah direncanakan dengan batasan fungsional dan
mutu pekerjaan.
Value Engineering harus dilaksanakan secara terpadu, oleh pemilik proyek, perencana dan
kontraktor. Kontraktor perlu memperoleh kesempatan untuk meningkatkan nilai pada
tahap pelaksanaan. Bagaimanapun juga, sehubungan dengan pengalamannya dan
pengetahuannya atas biaya konstruksi, harga material, seringkali kontraktor dapat
memberikan usulan perubahan yang mana memberikan penampilan fungsional yang
sama, bahkan lebih baik, dan disertai dengan pengurangan biaya kontrak.
Union Floor Deck W-1000 yang merupakan salah satu produk dari steel floor deck
system dapat digunakan sebagai alternatif pengganti bekisting dan mengurangi
volume beton dalam sistem cor beton konvensional , maka diperoleh penghematan
(cost saving) sebesar Rp 120.988.335,12 atau 9,297 % dari biaya awal sebelum
dilakukan value engineering pada pelat lantai 1 (satu) sampai dengan 4 (empat) yang
berjumlah Rp 1.301.369.134,00.
Daftar Pustaka
https://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwimkeWep5H
PAhXMJZQKHXOiAAgQFggYMAA&url=http%3A%2F%2Fejournal.unsri.ac.id
%2Findex.php%2Fjtsl%2Farticle%2Fview%2F160314-166170%2Fpdf&usg=AFQjCNHgsGKb4w4tCr3caCKF8VvE8XS5Iw&sig2=UfXENKcqkPbs86
WkRvu8_A
http://eprints.undip.ac.id/34343/6/2176_CHAPTER_III.pdf
https://www.scribd.com/doc/80144453/8-Value-Engineering
http://www.ilmusipil.com/value-engineering-proyek
http://ft.uajy.ac.id/wp-content/uploads/2015/12/078K.pdf