Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN
Congenital talipes equinovarus (CTEV), yang dikenal sebagai club foot
atau kaki pengkor adalah gangguan perkembangan di ekstremitas bawah yang
kurang dipahami di kalangan masyarakat 1. CTEV sebagai salah satu kelainan
kongenital di bidang ortopedi dikenal oleh Hippocrates sejak tahun 400 BC 2.
CTEV dikarakteristikan sebagai perubahan patologi dari sendi, tulang terutama
talus, otot, tendon, dan kesalahan posisi dari subtalus (talipes equines, aduksi
varus dan cavus) 3. Penyebab kejadian ini pun sulit dipahami. Neurologis, otot,
tulang, jaringan ikat dan mekanisme vaskular diduga sebagai faktor penyebab,
namun diduga bukti kuat pada kasus yang ringan terkait pada masa intrauterin.
Terdapat juga bukti yang menyatakan kontribusi genetik sebagai penyebab
terjadinya CTEV. Kejadian ini bervariasi pada kelompok ras, namun berdasarkan
penelitian ditemukan riwayat keluarga dalam 24%-50% kasus1.
Kata talipes berasal dari talus (ankle) dan pes (foot), menunjukkan suatu
kelainan pada kaki yang menyebabkan penderita berjalan dengan kaki yang tidak
sesuai. Angka kejadian kasus CTEV sekitar 1-2 per 1000 kelahiran. Laki-laki dua
kali lebih banyak dibandingkan perempuan dan sekitar 1/3 kasus mengalami club
foot bilateral. Penyebab kelainan ini masih belum diketahui secara pasti,
kemungkinan

terdapat

kelainan

genetik

atau

pada

saat

perkembangan

organogenesis4. Pada CTEV yang berat, biasanya diikuti dengan kelainan


kongenital lainnya, seperti spina bifida, atrofi otot spinal, agenesis sacrum atau
arthrogiposis. Dapat juga berhubungan dengan kelemahan sendi dan dislokasi
kongenital5.
Penatalaksanaan CTEV harus dimulai secara dini setelah lahir. Jika
dibiarkan tanpa ditatalaksana, maka CTEV akan mengakibatkan disabilitas jangka
panjang, deformitas dan nyeri.
Kejadian CTEV masih terus menjadi tantangan ahli bedah ortopedi anak
karena memiliki kecendrungan untuk kambuh, baik pada kejadian yang sudah
ditatalaksana secara konservatif maupun operatif 2.

Anda mungkin juga menyukai