Anda di halaman 1dari 3

Namun, Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto di DPR menegaskan agar blok itu diserahkan 100 persen kepada

Pertamina. Soal nanti Pertamina menggandeng partner lain


untuk menggarap, biar manajemen yang memutuskan. Kami bisa kerja sama dengan Total. Karena Total yang tahu kondisi sebelumnya, ucapnya.
Dihubungi secara terpisah, Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam mengatakan bahwa pihaknya siap menerima apa pun keputusan pemerintah. Namun, Pertamina tetap
berjuang agar mendapatkan hak pengelolaan Blok Mahakam. Saat ini tim sedang menyusun rencana pengelolaan lading minyak itu secara menyeluruh.

Sejak 2009 hingga September 2012, Pertamina telah dengan sangat meyakinkan mengatakan mau dan mampu mengelola BM sebagaimana pernyataan-pernyatakan berikut:
Pada 17 Juni 2009, dalam rangka mempersiapkan diri mengelola BM, Pertamina meminta masuk sejak dini (2010). Dirut Pertamina menyatakan di Kementerian BUMN:
Kami minta antara 10 hingga 25 persen di Mahakam. Pada 20 Agustus 2009 (Antara), kembali Dirut mengatakan: "Kami siap mengambil lapangan gas Mahakam.
Pada April 2010 Dirut Karen, setelah Raker dengan Komisi VII DPR, di Gedung DPR, Senayan, mengatakan: Kita (Pertamina) siap mengambil 100 persen Blok Mahakam;
Pada Juni 2011, Salis S Aprilian, SVP Upstream Strategis Planning Pertamina pada seminar tentang BM di Gedung MPR menyatakan Pertamina mempunyai pengalaman
mengelola blok migas lepas pantai seperti West Madura Off-shore (WMO) dan Off-shore North West Java ONWJ), sehingga sangat siap mengelola BM;
Pada Juli 2011, Slamet Riadhy, SPV Upstream Business Development Pertamina pada seminar tentang BM di Gedung MPR mengatakan Pertamina siap menjadi tuan di rumah
di negara sendiri mengelola BM. Kita sudah bisa melakukan drilling di perairan (offshore) dengan kedalaman 1000 meter. Kedalaman BM hanya berkisar di 50 meter;
Pada 2 April 2012 VP Komunikasi Pertamina M Harun mangatakan: "Pertamina dan Total E&P sepakat tahun ini SDM dari Pertamina mulai masuk ke Blok Mahakam,".
Dengan masuk sebelum masa kontrak berakhir, maka investasi dan penerimaan negara dari hasil produksi migas bisa terjaga. "Dengan masuk lebih awal, kami berharap,
peralihan operator saat kontrak habis pada tahun 2017 bisa berjalan lancar," katanya.
Pada 22 Juli 2012 Dirut Pertamina kembali mengatakan siap mengambil alih BM pada 2017. Kami siap, SDM kan ada, yang penting manajemen bagaimana mengelola
aset off-shore, dan kita sudah terbukti mengelola di WMO dan ONWJ
Pada 11 Oktober 2012, VP Corporate Communication Pertamina, Ali Mundakir mangatakan: Kami tetap pada komitmen awal ingin sebagai operator Blok Mahakam. Kita
inginnya Mahakam kembali ke bangsa".

Sebenarnya almarhum Wamen ESDM Widjajono Partowidagdo pernah mengatakan (14/11/2011): Sebagai orang Indonesia saya akan terus mendorong Pertamina yang
merupakan BUMN kita, untuk mengelola blok Mahakam. Blok Mahakam mesti dikelola perusahaan nasional, baik itu BUMN, BUMD, maupun swasta nasional pasca berakhirnya
masa konsesi". Widjajono mengatakan pengelolaan BM pasca 2017 sudah dibicarakan dengan Menteri Jero Wacik. Ia berharap keputusan akan dumumkan sesegera mungkin.
Arogansi Jero & Rudi: Pertamina tidak Mau dan Tidak Mampu!
Hanya dalam waktu beberapa bulan setelah Prof. Widjajono wafat, sikap pemerintah berubah. Prof. Rudi yang mengaku murid Prof. Widjajono mengatakan meskipun
didukung oleh lembaga masyarakat, Pertamina belum tentu mau mengelola blok tersebut. Siapa bilang Pertamina mau? Belum tentu mau. Tanya ke Pertamina,
coba speech lah Pertamina jangan diam-diam saja. Emangnya seluruh rakyat Indonesia seperti yang di gerakan tadi (Petisi Mahakam), ini kan untuk seluruh rakyat
Indonesia berpikirnya untuk negara. Bukan pemerintah yang raih 2017 tapi negara apalagi berpikir LSM dan BUMN," kata Rudi (19/10/2012).
Sebelumnya Menteri Jero Wacik mengatakan Dia (Marwan) ngerti gak? Sekarang tanya Pertamina donk, Pertamina-nya mampu gak beli? Mampu gak ambil?
Jangan dibilang pemerintah gak ngasih (Blok Mahakam ke Pertamina. Pertaminanya mampu gak. Mampu artinya keuangannya ada. Terus kalau ada uangnya, mau gak dia
(Pertamina) ambil itu semua. Karena Pertamina punya program. Kalau punya uang seratus kan gak mau dicimplungi kesitu semua. Nanti kalau terjadi apa-apa bangkrut
Pertaminanya," kata Jero di Gedung DPR (11/10/2012).
Kalau Pertamina disuruh bicara untuk mengatakan mau dan mampu mengelola BM

Ia pernah datang kepada Rasulullah saw. meminta (tambang) garam. Beliau lalu memberikan tambang itu. Setelah ia pergi, ada seorang laki-laki yang bertanya kepada beliau, Wahai Rasulullah,
tahukah apa yang engkau berikan kepada dia? Sesungguhnya engkau telah memberi dia sesuatu yang bagaikan air mengalir. Lalu ia (perawi) berkata: Kemudian Rasulullah saw. pun menarik
kembali tambang itu dari dia (HR Abu Dawud dan at-Tirmidzi).

Lebih dari itu, dengan menerapkan syariah Islam secara menyeluruh, keberkahan akan benar-benar melimpahi negeri ini dan penduduknya dari segala arah. Allah SWT telah
menjanjikan hal itu.

Andai penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi (TQS al-Araf [7]: 96).

Dalam ayat ini Allah SWT menggunakan ungkapan lafatahna untuk menunjukkan bahwa sebenarnya amat mudah bagi Allah SWT menurunkan keberkahan-Nya; ibarat tinggal
membuka pintu, keberkahan itu akan langsung menggelontor deras. Syaratnya, penduduk negeri harus beriman dan bertakwa. Wujudnya adalah dengan menerapkan syariah Islam
secara total di bawah sistem yang telah diberikan oleh Islam, yaitu Khilafah ar-Rasyidah ala minhaj an-nubuwwah.

Anda mungkin juga menyukai