Anda di halaman 1dari 10

STATISTIK

Uji Ranking Bertanda Wilcoxon-1


Dosen Pembimbing : Nils Aria Zulfianto, M.Sc

Disusun Oleh :
ANGGIE MARAMIS S
DELICIA DANA DAMRI
FAIRUZ NIKMAH N

D IV A

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA II


JURUSAN GIZI
2014/2015

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. Wb
Puji syukur penulis hanturkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karuniaNya, makalah Statistik yang berjudul Uji Rangking Bertanda Wilcoxon-1 ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya. Kami berterima kasih kepada kepada dosen pembimbing
mata kuliah Statistik yaitu bapak Nils Aria Zulfianto, M.Sc dan semua pihak yang telah
membantu hingga terselesaikan nya penulisan makalah ini.
Menyadari bahwa penulisan makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka sebagai
langkah awal menuju itu, penulis berharap pembaca dapat memberikan saran dan komentar
dari pembaca Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagai sumber referensi dan
sebagainya. Mohon maaf atas kekurangan yang ada.

Jakarta 04 Januari 2015

Penulis

DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR................................................................................................... 2
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................. 4
1.1

Latar Belakang.......................................................................................... 4

BAB II ISI................................................................................................................ 5
2.1

Definisi Wilcoxon........................................................................................... 5

2.2

Fungsi pengujian............................................................................................ 5

2.3

Persyaratan Data :........................................................................................... 5

2.4

Asumsi Peringkat Bertanda Wilcoxon..................................................................5

2.5

Prosedur Pengujian :........................................................................................ 5

2.6

Rumus....................................................................................................... 6

2.7

Contoh Soal uji wilcoxon..................................................................................6

BAB III PENUTUP.................................................................................................... 9


DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 10

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Uji jumlah peringkat Wilcoxon dirancang untuk menentukan apakah dua sampel yang
independen berasal dari populasi yang sama, serta jumlah observasi yang relavan cukup besar. Seperti
diketahui bahwa untuk observasi yang biasanya bersifat normal, sehingga uji beda antara dua sampel
dapat digunkan uji Z. Uji jumlah peringkat wilcoxon dapat digunakan untukmembedakan dua sampel
tanpa harus mempunyai distribusi normal dan varians yang sama.
Uji jumlah peringkat wilcoxon didasarkan pada jumlah peringkat. Data ang ada dar dua sampel
digabungkan jadi satu dan dibuat peringkatnya seolah-olah menjadi satu sampel. Setelah melakukan
pemeringkatan, maka dilakukan penjumlahan peringka untuk setiap sampelnya. Untuk melakukan uji
jumlah peringkat Wilcoxon digunakan uji Z dengan rumus sebagai berikut.

BAB II ISI
2.1 Definisi Wilcoxon
Pengertian uji bertanda wilcoxon adalah suatu pengujian yang digunakan untuk mengetahui ada
tidaknya perbedaan antara dua sampel dependen yang berpasangan atau berkaitan dan digunakan
sebagai alternatif pengganti uji Paired Sample T Test jika data tidak berdistribusi normal.
Uji wilcoxon cocok digunakan apabila kita tidak hanya mengetahui besarnya setiap beda tetapi juga
arah harga pengamatan yang bersangkutan, maka kita dapat menetapkan peringkat untuk masingmasing beda tersebut. Uji wilcoxon berfungsi untuk menguji perbedaan antar data berpasangan,
menguji komparasi antar 2 pengamatan sebelum dan sesudah (before after design) dan mengetahui
efektivitas suatu perlakuan.

2.2 Fungsi pengujian


Untuk

menguji

perbedaan

median

dua

populasi

berdasarkan

median

dua

sampel

berpasangan. Uji ini selain mempertimbangkan arah perbedaan, juga mempertimbangkan besar
relatif perbedaannya. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa Uji Tanda Wilcoxon memiliki
kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan Uji Tanda yang dibahas sebelumnya.

2.3 Persyaratan Data :


Data paling tidak berskala ordinal.

2.4 Asumsi Peringkat Bertanda Wilcoxon


Terdapat beberapa asumsi untuk menggunakan uji peringkat bertanda wilcoxon.Berikut ini
asumsi yang digunakan.
1. Data untuk analisis terdiri atas n buah benda atau unit.
2. Sampel X dan Y merupakan variabel-variabel yang acak kontinyu (berkelanjutan).
3. Data hasil pengukuran merupakan data kuantitatif yang tidak diketahui normalitas distribusinya
(data interval).
4. Berhadapan dengan kasus sampel yang berhubungan.

2.5 Prosedur Pengujian :


1. Urutkan nilai jenjang/skor setiap pasangan dari anggota kelompok sampel pertama
dan kedua.
2. Hitung nilai beda (di) untuk setiap pasangan anggota kelompok sampel pertama dan
kedua.
3. Buat ranking untuk setiap di tanpa memperhatikan tandanya (positif atau negatif).
Rangking ke-1 diberikan terhadap harga mutlak d i terkecil. Jika ada ranking kembar
buat rata-rata rankingnya.

4. Pada ranking di, cantumkan tanda + dan -, sesuai dengan tanda + dan - pada nilai
beda di
5. Pisahkan ranking di yang memiliki tanda + atau - paling sedikit.
6. Tentukan nilai T, dengan cara menjumlahkan nilai rangking d i yang memiliki tanda +
atau - paling sedikit tanpa memperhatikan tandanya (nilai harga mutlak rangking d i )
7. Tentukan pula nilai N, dengan cara menghitung frekuensi d i yang memiliki tanda + dan , sedangkan frekuensi di yang memiliki tanda 0 jangan dimasukan ke dalam hitungan.
8. Jika N 25, lihat Tabel G (Siegel, 1997) yang menyajikan kemungkinan satu
sisi/one tailed

dan dua sisi/two tailed untuk harga T dari pengamatan di bawah Ho.

Jika harga T dari pengamatan Tabel , maka tolak Ho untuk tingkat signifikansi tertentu.
9. Jika N > 25 , gunakan rumus (4.3). Sedangkan tabel yang digunakan adalah Tabel A
(Siegel, 1997) yang menyajikan kemungkinan satu sisi/one tailed untuk kemunculan
harga z pengamatan di bawah Ho. Uji satu sisi digunakan apabila telah memiliki perkiraan
skor kelompok sampel tertentu akan lebih besar atau lebih kecil dari skor kelompok
sampel yang lainnya. Jika belum memiliki perkiraan, harga p dalam Tabel A
dikalikan dua (harga p = p Tabel x 2). Jika p diasosiasikan dengan harga z yang diamati
ternyata a, maka tolak Ho.

2.6 Rumus

2.7 Contoh Soal uji wilcoxon


Seorang professor mengajar psikologi di dua kelas. Kelas pagi terdiri atas 9 mahasiswa dan kelas
siang terdiri dari 12 mahasiswa. Pada ujian akhir dijadwalkan pada waktu yang sama untuk semua
kelas, mahasiswa mahasiswa tersebut memiliki nilai ujian seperti dalam tabel di bawah ini.
Dapatkah seseorang berkesimpulan bahwa rata rata nilai kelas pagi lebih buruk daripada kelas
siang? Dengan taraf nyata 0,05 ?

Kelas

73

87

79

75

82

66

95

75

70

Pagi
6

Kelas

86

81

84

88

90

85

84

92

83

91

53

84

Siang
Jawab :
Hipotesis
Ho : rata-rata nilai kelas pagi sama dengan kelas siang
H1 : rata-rata nilai kelas pagi lebih kecil dibandingkan dengan kelas siang
: 5%
Statistik Uji
-Tahap Ranking Data (berdasarkan kelompok)
R-Kelas

Kelas

73
87
79
75
82
66
95
75
70

Pagi
4
16
7
5,5
9
2
21
5,5
3

73

Siang
86
81
84
88
90
85
84
92
83
91
53
84
R

Kelas Pagi

R-Kelas Siang
15
8
12
17
18
14
12
20
10
19
1
12
158

sehingga diperoleh angka yang sama :

0,5

2,5

i
75
8
4

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan
Uji bertanda wilcoxon adalah suatu pengujian yang digunakan untuk mengetahui ada
tidaknya perbedaan antara dua sampel dependen yang berpasangan atau berkaitan dan digunakan
sebagai alternatif pengganti uji Paired Sample T Test jika data tidak berdistribusi normal.
Uji wilcoxon cocok digunakan apabila kita tidak hanya mengetahui besarnya setiap beda tetapi
juga arah harga pengamatan yang bersangkutan, maka kita dapat menetapkan peringkat untuk
masing-masing beda tersebut. Uji wilcoxonberfungsi untuk menguji perbedaan antar data
berpasangan, menguji komparasi antar 2 pengamatan sebelum dan sesudah (before after design)
dan mengetahui efektivitas suatu perlakuan

DAFTAR PUSTAKA
1. http://dedeparadise23.blogspot.com/2013/11/statistikanonparametrik.html

10

Anda mungkin juga menyukai