Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Skripsi merupakan karya tulis mahasiswa yang dipersyaratkan sebagai
salah satu bentuk pemenuhan tugas akhir untuk mendapatkan gelar Sarjana S1.
Skripsi ditulis sebagai hasil kegiatan akademik berupa penelitian ilmiah yang
dapat berbentuk penelitian experimental, teoritis, analisis komputasi, penelitian
pustaka dan sebagainya. Skripsi dimaksudkan sebagai latihan bagi para
mahasiswa untuk menuangkan hasil kegiatan penelitian dalam suatu karya tulis
secara sistematis dan metodologis.
Skripsi sebagai karya tulis yang dipersyaratkan pada tingkat S1
mempunyai bobot kegiatan sebesar 6 sks. Oleh karena itu pemilihan judul
penelitian beserta tingkat kedalaman dan keluasan kegiatan penelitiannya perlu
disesuaikan dengan bobot 6 sks ini. Hal ini perlu dipikirkan dengan bimbingan
dan persetujuan dosen pembimbing skripsi.
Ada anggapan sebagian mahasiswa, terutama calon sarjana, bahwa
menyusun skripsi dengan bahasa yang baik dan benar itu rumit. Sesungguhnya
menyusun skripsi tidak jauh berbeda dengan menyusun karya yang lain,
perbedaannya penyusunan skripsi, mengikuti metode ilmiah (scientific metode)
dengan mengatur gagasan melalui garis pemikiran yang konseptual dan prosedural
yang disepakati oleh para ilmuwan.Jadi, siapapun mampu menyusun skripsi, asal
mereka mau mempelajari cara-caranya. Didalam makalah ini, saya mencoba
menguraikan cara penyusunan skripsi dari sumber-sumber yang didapat.
2.
Tujuan
Memberikan pemahaman terhadap mahasiswa agar dapat berpikir secara logis
dan ilmiah dalam menguraikan dan membahas suatu permasalahan serta dapat
menuangkannya secara sistematis dan terstruktur.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Skripsi
Secara etimologis kata skripsi berasal dari Bahasa latin scriptio yang
artinya hal menulis, karangan tertulis mengenai sesuatu. Skripsi bertujuan agar
mahasiswa mampu menyusun dan menulis suatu karya ilmiah, sesuai dengan
bidang ilmunya.
Skripsi dapat digambarkan dalam dua karakteristik, yaitu :
a. Skripsi sebagai karya tulis formal yang berfungsi untuk menyampaikan
identifikasi masalah yang bersifat diagnostik. Dengan demikian hal ini
menunjukkan bahwa skripsi harus mengkaji masalah secara kritis dan hatihati, khususnya untuk menentukan sifat, hakekat, dan pentingnya masalah.
b. Skripsi menjadi salah satu syarat untuk mencapai peringkat sarjana (S1)
dalam perguruan tinggi.
2. Tahap Penyusunan Skripsi
1. Persiapan (pemilihan topik, judul dan kerangka)
2. Pengumpulan data
3. Pengorganisasian dan pengonsepan
4. Pemeriksaan / pengetikan
3. Kerangka Inti Skripsi
Penulisan skripsi haruslah berdasarkan kerangka (pola urutan) yang
ditetapkan. Sebuah skripsi yang biasanya terdiri dari banyak halaman itu dapat
kita sederhanakan menjadi tiga bagian utama, yaitu : bagian awal, bagian inti, dan
bagian akhir.
Bagian awal skripsi berupa :
-
Halaman pengesahan
Prakata
Daftar isi
Daftar tabel
Daftar gambar
Daftar lampiran
Intisari (abstrak)
BAB I Pendahuluan
BAB II Tinjauan Pustaka
BAB III Metodologi Penelitian
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
BAB V Kesimpulan dan Saran
pentingnya
penulisan
dan
pentingnya
pemilihan
Fokus Penelitian
Fokus penelitian adalah pemusatan fokus kepada intisari penelitian
yang akan dilakukan. hal tersebut harus dilakukan dengan cara eksplisit
agar kedepannya dapat meringankan peneliti sebelum turun atau
melakukan observasi/pengamatan.
Dalam memastikan fokus penelitian, anda mesti menyertakan
syarat-syarat yang merupakan sebagai berikut :
a. Logis. Logis disini lebih ditekankan terhadap penelitian yang akan
anda lakukan terkait dengan hasil observasi, bahwa rumusan masalah
yang ditemukan harus masuk akal dengan latar belakang yang anda
temukan melalui hasil observasi.
b. Rasional. Dalam menentukan rancangan penelitian, selain rumusan
masalah yang terkait dengan latar belakang masalah, rancangan
penelitian juga harus memiliki nilai rasional dalam menentukan tujuan
dan teori yang digunakan, sehingga fokus penelitian dapat disesuaikan
dengan keterbatasan dan kemampuan peneliti, jadi dapat dikatakan
Rumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan salah satu tahap di antara sejumlah
Tujuan Penelitian
Dalam beberapa penelitian dimana permasalahannya sangat
5.
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian merupakan dampak dari tercapainya tujuan dan
penelitian
guna
mendapatkan
sumber-sumber
yang
awal dari nama akhir/keluarga penulis pertama dan tahun penerbitan (yang
terbaru ditulis lebih dahulu).
Dalam Penelitian biasanya diawali dengan ide-ide atau gagasan
dan konsep-konsep yang dihubungkan satu sama lain melalui hipotesis
tentang hubungan yang diharapkan. Ide-ide dan konsep-konsep untuk
penelitian dapat bersumber dari gagasan peneliti sendiri dan dapat juga
bersumber dari sejumlah kumpulan pengetahuan hasil kerja sebelumnya
yang kita kenal juga sebagai literatur atau pustaka. Literatur atau bahan
pustaka ini kemudian kita jadikan sebagai referensi atau landasan teoritis
dalam penelitian.
2. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran adalah suatu diagram yang menjelaskan
secara garis besar alur logika berjalannya sebuah penelitian. Kerangka
pemikiran dibuat berdasarkan pertanyaan penelitian (research question),
dan merepresentasikan suatu himpunan dari beberapa konsep serta
hubungan diantara konsep-konsep tersebut (Polancik, 2009).
Kerangka berpikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis
pertautan antar variabel yang akan diteliti. Jadi secara teoritis perlu
dijelaskan hubungan antara variabel independen dan dependen, bila dalam
penelitian ada variabel moderator dan intervening, maka juga perlu
dijelaskan, mengapa variabel itu diikutkan. Pertautan antar variabel
tersebut tersebut selanjutnya dirumuskan kedalam bentuk paradigma
penelitian yang didasarkan pada kerangka berpikir.
3. Hipotesis
Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap
masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan
9
kebenarannya.
Hipotesis
ilmiah
mencoba
mengutarakan
jawaban
10
11
hanya
untuk
kasus
yang
diteliti
dan
tidak
bisa
sangat
bergantung
pada
data
pengamatan
yang
bersifat
behavioralistik.
2. Operasionalisasi Variabel
Definisi operasional variabel adalah pengertian variabel (yang
diungkap dalam definisi konsep) tersebut, secara operasional, secara
praktik, secara riil, secara nyata dalam lingkup obyek penelitian/obyek
yang diteliti. Operasionalisasi (variable) adalah proses mendefinisikan
variable dengan tegas, sehingga menjadi faktor-faktor yang dapat diukur.
3. Sumber dan Cara Penentuan Data
Sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data dapat
diperoleh. Apabila peneliti menggunakan kuesioner atau wawancara dalam
pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden (= orang yang
merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik pertanyaan
tertulis maupun lisan). Apabila menggunakan observasi, maka sumber
datanya bias berupa benda, gerak atau proses sesuatu. Apabila peneliti
menggunakan dokumentasi, maka dokumen atau catatan yang menjadi
sumber data. Sehubungan dengan wilayah sumber data yang dijadikan
subyek penelitian, maka dikenal 3 jenis penelitian yaitu :
Penelitian Populasi
Penelitian Sample
12
Penelitian Kasus
13
14
yang
tidak,
(dampak/konsekuensi)
pada
bagi
dasarnya
obyek
mempunyai
penelitian.
implikasi
Peneliti
harus
15
harus bertalian dengan pokok permasalahan dan dilengkapi oleh buktibukti. Pada kesimpulan tambahan, penulis tidak mengaitkan pada
kesimpulan
utama,
tetapi
tetap
menunjukkan
fakta-fakta
yang
mendasarinya.
Pada tulisan ilmiah dari hasil penelitian yang memerlukan
hipotesis, maka pada kesimpulan utamanya harus dijelaskan apakah
hipotesis yang diajukan memperlihatkan kebenaran atau tidak. Kesimpulan
utama pada tulisan ilmiah dari hasil penelitian yang memerlukan hipotesis
tidaklah sedetil kesimpulan yang terdapat pada bab analisis.
2. Saran
Saran hanya berisi rekomendasi yang dirumuskan oleh peneliti
namun bukan untuk menjawab permasalahan dalam pokok penelitian,
saran dirumuskan berdasarkan penelusuran yang menurut penulis dapat
bermanfaat secara praktis maupun bermanfaat bagi pengembangan ilmu
pengetahuan berdasarkan kedekatan objek.
16
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Dari uraian makalah kami tadi mungkin ada beberapa hal yang kami simpulkan,
diantaranya:
1. Dalam penulisan skripsi harus melalui prosedur-prosedur yang telah ada.
2. Data-data yang termuat dalam skripsi atau buku harus jelas, baik sumber
maupun data itu sendiri.
3. Dalam penyusunan skripsi atau buku, sudah ada cara-caranya, jadi jika kita
ingin menyusun skripsi maka kita harus mengikuti cara-cara tersebut.
4. Skripsi harus tersususn secara rapi dan sistematis.
5. Dalam menyusun skripsi diperlukan ketelitian yang sangat tinggi.
Dari semua kesimpulan di atas, bahwa jika kita ingin menyusun skripsi mencari
data-data yang jelas sumbernya, kemudian menyelesaikan skripsi dengan
mengikuti prosedur-prosedirnya agar menghasilkan skripsi yang baik dan
berkualitas.
2. SARAN
1. Ikutilah prosedur-prosedur penyusunan skripsi apabila kita ingin
menyusun skripsi.
2. Kalau ingin menyusun skripsi, carilah data-data yang jelas dari sumber
yang terpercaya.
Sumber Referensi
Yuzzintani, azizah. 2009. Intisari Bahasa Indonesia. Banjarmasin:tanpa penerbit.
Sudjana, nana, dkk. 2004. Menyusun Karya Tulis Ilmiah. Bandung:Sinar Baru
Algosindo.
Dwiloka, Bambang,
dkk.2005. Teknik
Menyusun
Karya Tulis
Ilmiah.
Jakarta:Rineka Cipta.
17
http://www.informasiahli.com/2015/07/pengertian-kerangka-berpikir-dalampenelitian.html
http://saputro64.blogspot.co.id/2013/04/pengertian-fungsi-ciri-ciri-jenisjenis_4796.html
https://shendud.wordpress.com/pendidikan/jenis-jenis-penelitian/
http://ida201332011.weblog.esaunggul.ac.id/2016/03/06/hipotesis-deskriptifkomparatif-dan-asosiatif/
http://www.pengertianpakar.com/2015/06/pengertian-metode-penelitian-jenis-dancontohnya.html
http://seputarpengertian.blogspot.co.id/2014/02/seputar-pengertian-penelitian.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Metode
https://id.wikipedia.org/wiki/Skripsi
https://ipankreview.wordpress.com/2013/01/02/sistematika-penyusunan-skripsisecara-umum
18