Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.

Latar Belakang
Skripsi merupakan karya tulis mahasiswa yang dipersyaratkan sebagai

salah satu bentuk pemenuhan tugas akhir untuk mendapatkan gelar Sarjana S1.
Skripsi ditulis sebagai hasil kegiatan akademik berupa penelitian ilmiah yang
dapat berbentuk penelitian experimental, teoritis, analisis komputasi, penelitian
pustaka dan sebagainya. Skripsi dimaksudkan sebagai latihan bagi para
mahasiswa untuk menuangkan hasil kegiatan penelitian dalam suatu karya tulis
secara sistematis dan metodologis.
Skripsi sebagai karya tulis yang dipersyaratkan pada tingkat S1
mempunyai bobot kegiatan sebesar 6 sks. Oleh karena itu pemilihan judul
penelitian beserta tingkat kedalaman dan keluasan kegiatan penelitiannya perlu
disesuaikan dengan bobot 6 sks ini. Hal ini perlu dipikirkan dengan bimbingan
dan persetujuan dosen pembimbing skripsi.
Ada anggapan sebagian mahasiswa, terutama calon sarjana, bahwa
menyusun skripsi dengan bahasa yang baik dan benar itu rumit. Sesungguhnya
menyusun skripsi tidak jauh berbeda dengan menyusun karya yang lain,
perbedaannya penyusunan skripsi, mengikuti metode ilmiah (scientific metode)
dengan mengatur gagasan melalui garis pemikiran yang konseptual dan prosedural
yang disepakati oleh para ilmuwan.Jadi, siapapun mampu menyusun skripsi, asal
mereka mau mempelajari cara-caranya. Didalam makalah ini, saya mencoba
menguraikan cara penyusunan skripsi dari sumber-sumber yang didapat.

2.

Tujuan
Memberikan pemahaman terhadap mahasiswa agar dapat berpikir secara logis

dan ilmiah dalam menguraikan dan membahas suatu permasalahan serta dapat
menuangkannya secara sistematis dan terstruktur.

BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Skripsi
Secara etimologis kata skripsi berasal dari Bahasa latin scriptio yang
artinya hal menulis, karangan tertulis mengenai sesuatu. Skripsi bertujuan agar
mahasiswa mampu menyusun dan menulis suatu karya ilmiah, sesuai dengan
bidang ilmunya.
Skripsi dapat digambarkan dalam dua karakteristik, yaitu :
a. Skripsi sebagai karya tulis formal yang berfungsi untuk menyampaikan
identifikasi masalah yang bersifat diagnostik. Dengan demikian hal ini
menunjukkan bahwa skripsi harus mengkaji masalah secara kritis dan hatihati, khususnya untuk menentukan sifat, hakekat, dan pentingnya masalah.
b. Skripsi menjadi salah satu syarat untuk mencapai peringkat sarjana (S1)
dalam perguruan tinggi.
2. Tahap Penyusunan Skripsi
1. Persiapan (pemilihan topik, judul dan kerangka)
2. Pengumpulan data
3. Pengorganisasian dan pengonsepan
4. Pemeriksaan / pengetikan
3. Kerangka Inti Skripsi
Penulisan skripsi haruslah berdasarkan kerangka (pola urutan) yang
ditetapkan. Sebuah skripsi yang biasanya terdiri dari banyak halaman itu dapat
kita sederhanakan menjadi tiga bagian utama, yaitu : bagian awal, bagian inti, dan
bagian akhir.
Bagian awal skripsi berupa :
-

Halaman cover (sampul depan)


Halaman judul
3

Halaman pengesahan
Prakata
Daftar isi
Daftar tabel
Daftar gambar
Daftar lampiran
Intisari (abstrak)

Bagian inti skripsi :


-

BAB I Pendahuluan
BAB II Tinjauan Pustaka
BAB III Metodologi Penelitian
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
BAB V Kesimpulan dan Saran

Bagian akhir skripsi berupa :


- Daftar pustaka
- Lampiran
4. Kandungan Masing-Masing Bagian Inti Skripsi
1. BAB I PENDAHULUAN
1.

Latar Belakang Masalah


Latar Belakang merupakan gambaran dari seluruh isi laporan.
Pembaca akan membaca seluruh laporan jika penyajian Latar Belakang
menarik pembaca atau bahkan langsung menilai kualitas laporan hanya
berdasarkan penyajian Latar Belakang.
Pengaruh Latar Belakang terhadap kualitas laporan yang sangat
besar memberikan rambu-rambu untuk tidak sembarangan dan tidak asal
panjang dan lebar. Penulisan Latar Belakang harus memuat beberapa poin
penting dengan alur sebagai berikut :
a. Fenomena / Issue terbaru. Mengemukakan berbagai keadaan di
masyarakat atau di kalangan tertentu yang berhubungan dengan
masalah yang akan di teliti. misalnya berbagai kebijakan pemerintah,
issue pendidikan, kenakalan remaja, prestasi siswa dll.
b. Kondisi Ideal didukung Teori-teori terbaru. Mengemukakan kondisi
yang diharapkan oleh siswa, masyarakat atau pemerintah didukung

oleh pemaparan berbagai kajian teori yang merujuk kondisi yang


diinginkan atau kondisi yang seharusnya.
c. Kondisi Empiris. Mengemukakan kondisi yang terjadi terhadap obyek
yang akan di teliti disertai berbagai bukti yang mendukung terhadap
pengungkapan kondisi tersebut.
d. Penemuan Masalah. Berdasarkan pengungkapan kondisi ideal dan
kondisi empiris di atas maka akan muncul ketimpangan antara
keduanya yang kemudian akan di analisis dan di teliti.
e. Alasan Penelitian. Pada bagian akhir penulisan Latar Belakang
kemukakan

pentingnya

penulisan

dan

pentingnya

pemilihan

permasalahan yang di teliti.


2.

Fokus Penelitian
Fokus penelitian adalah pemusatan fokus kepada intisari penelitian

yang akan dilakukan. hal tersebut harus dilakukan dengan cara eksplisit
agar kedepannya dapat meringankan peneliti sebelum turun atau
melakukan observasi/pengamatan.
Dalam memastikan fokus penelitian, anda mesti menyertakan
syarat-syarat yang merupakan sebagai berikut :
a. Logis. Logis disini lebih ditekankan terhadap penelitian yang akan
anda lakukan terkait dengan hasil observasi, bahwa rumusan masalah
yang ditemukan harus masuk akal dengan latar belakang yang anda
temukan melalui hasil observasi.
b. Rasional. Dalam menentukan rancangan penelitian, selain rumusan
masalah yang terkait dengan latar belakang masalah, rancangan
penelitian juga harus memiliki nilai rasional dalam menentukan tujuan
dan teori yang digunakan, sehingga fokus penelitian dapat disesuaikan
dengan keterbatasan dan kemampuan peneliti, jadi dapat dikatakan

juga bahwa rancangan peneltian harus memiliki fleksibilitas dalam


menguraikan masalah dan tujuan, dan penelitian yang akan dilakukan
kelak menjadi lebih effisien.
c. Propaganda. Dalam hal ini, sangat tidak etis jika mahasiswa
melakukan propaganda terhadap rancangan penelitian nya. karena
perlu diketaui bahwa propaganda merupakan suatu tujuan untuk
mempengaruhi pendapat dengan memberikan informasi tidak secara
obyektif atau hasil pengamatan yang mengada-ngada.
3.

Rumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan salah satu tahap di antara sejumlah

tahap pembuatan makalah yang memiliki kedudukan yang sangat penting


dalam kegiatan pembuatan makalah. Tanpa Perumusan Masalah, suatu
kegiatan penelitian akan menjadi sia-sia dan bahkan tidak akan
membuahkan hasil apa-apa.
Salah satu cara untuk membuat perumusan masalah yang baik ialah
dengan melakukan proses penyempitan masalah dari yang sangat umum
menjadi lebih khusus dan pada akhirnya menjadi masalah yang spesifik
dan siap untuk diteliti.
4.

Tujuan Penelitian
Dalam beberapa penelitian dimana permasalahannya sangat

sederhana terlihat bahwa tujuan sepertinya merupakan pengulangan dari


rumusan masalah, hanya saja rumusan masalah dinyatakan dengan
pertanyaan, sedangkan tujuan dituangkan dalam bentuk pernyataan yang
biasanya diawali dengan kata ingin mengetahui.

5.

Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian merupakan dampak dari tercapainya tujuan dan

terjawabnya rumusan masalah secara akurat. Manfaat penelitian harus


dapat dibedakan antara manfaat teoritis dan manfaat praktisnya. Karena
laporan skripsi ini selalu dibuat dengan dukungan beberapa kajian teoritis
dan temuan sebelumnya, maka akan mempunyai manfaat teoritis. Manfaat
teoritis baik bagi penulis maupun pembaca karya ilmiah tersebut.
Sedangkan manfaat praktisnya tergantung pada bentuk penelitian yang
dilakukan, terutama untuk penelitian evaluasi dan eksperimen.
6. Metode Penelitian
Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan
prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Metodologi juga
merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode. Penelitian
merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan
sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan
terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan
jawaban.
7. Sistematika Penulisan
Susunan penulisan penelitian ini berdasarkan pengelompokan
pokok-pokok pikiran yang tercantum dalam bab-bab sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini akan membahas tentang latar belakang masalah, fokus, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini akan mengungkapkan landasan-landasan teori yang digunakan dan


menjadi acuan bagi penulis dalam menyusun skripsi. Selain itu diuraikan
pula mengenai buku-buku yang relevan dan berhubungan untuk
pembahasan masalah yang dikaji dalam skripsi ini
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan kegiatan serta cara-cara yang penulis tempuh dalam
melakukan

penelitian

guna

mendapatkan

sumber-sumber

yang

berhubungan dengan permasalahan yang dikaji.


BAB IV HASIL DAN ANALISIS DATA PENELITIAN
Bab ini menguraikan hal-hal yang berhubungan dengan seluruh hasil
penelitian yang diperoleh penulis. Di dalamnya berisi tentang analisis dan
pemecahan masalah yang dikaji dalam skripsi ini.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan dikemukakan kesimpulan dari penelitian yang telah
dilaksanakan beserta saran untuk masalah dalam penelitian ini.
2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN
HIPOTESIS
1. Kajian Pustaka
Kajian pustaka merupakan daftar referensi dari semua jenis
referensi seperti buku, jurnal papers, artikel, disertasi, tesis, skripsi, hand
outs, laboratory manuals, dan karya ilmiah lainnya yang dikutip di dalam
penulisan proposal. Semua referensi yang tertulis dalam kajian pustaka
harus dirujuk di dalam skripsi. Referensi ditulis urut menurut abjad huruf

awal dari nama akhir/keluarga penulis pertama dan tahun penerbitan (yang
terbaru ditulis lebih dahulu).
Dalam Penelitian biasanya diawali dengan ide-ide atau gagasan
dan konsep-konsep yang dihubungkan satu sama lain melalui hipotesis
tentang hubungan yang diharapkan. Ide-ide dan konsep-konsep untuk
penelitian dapat bersumber dari gagasan peneliti sendiri dan dapat juga
bersumber dari sejumlah kumpulan pengetahuan hasil kerja sebelumnya
yang kita kenal juga sebagai literatur atau pustaka. Literatur atau bahan
pustaka ini kemudian kita jadikan sebagai referensi atau landasan teoritis
dalam penelitian.
2. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran adalah suatu diagram yang menjelaskan
secara garis besar alur logika berjalannya sebuah penelitian. Kerangka
pemikiran dibuat berdasarkan pertanyaan penelitian (research question),
dan merepresentasikan suatu himpunan dari beberapa konsep serta
hubungan diantara konsep-konsep tersebut (Polancik, 2009).
Kerangka berpikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis
pertautan antar variabel yang akan diteliti. Jadi secara teoritis perlu
dijelaskan hubungan antara variabel independen dan dependen, bila dalam
penelitian ada variabel moderator dan intervening, maka juga perlu
dijelaskan, mengapa variabel itu diikutkan. Pertautan antar variabel
tersebut tersebut selanjutnya dirumuskan kedalam bentuk paradigma
penelitian yang didasarkan pada kerangka berpikir.
3. Hipotesis
Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap
masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan
9

kebenarannya.

Hipotesis

ilmiah

mencoba

mengutarakan

jawaban

sementara terhadap masalah yang kan diteliti. Hipotesis menjadi teruji


apabila semua gejala yang timbul tidak bertentangan dengan hipotesis
tersebut. Dalam upaya pembuktian hipotesis, peneliti dapat saja dengan
sengaja menimbulkan atau menciptakan suatu gejala. Kesengajaan ini
disebut percobaan atau eksperimen. Hipotesis yang telah teruji
kebenarannya disebut teori.
3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN
1. Kategori Penelitian Yang Digunakan
Jenis-jenis Penelitian :
a) Eksperimen
Penelitian eksperimental merupakan bentuk penelitian percobaan yang
berusaha untuk mengisolasi dan melakukan kontrol setiap kondisi-kondisi
yang relevan dengan situasi yang diteliti kemudian melakukan pengamatan
terhadap efek atau pengaruh ketika kondisi-kondisi tersebut dimanipulasi.
b) Deskriptif
Penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang ditujukan untuk
menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung saat ini
atau saat yang lampau. Penelitian ini tidak mengadakan manipulasi atau
pengubahan pada variabel-variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu
kondisi apa adanya. Penggambaran kondisi bisa individual atau
menggunakan angka-angka. (Sukmadinata, 2006:5).
c) Korelasional

10

Penelitian korelasi adalah suatu penelitian yang melibatkan tindakan


pengumpulan data guna menentukan, apakah ada hubungan dan tingkat
hubungan antara dua variabel atau lebih.
d) Komparatif
Penelitian kausal komparatif atau penelitian ex post facto adalah
penyelidikan empiris yang sistematis dimana ilmuan tidak mengendalikan
variabel bebas secara langsung karena eksistensi variabel tersebut telah
terjadi.
e) Survey
Penelitian survey digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi
tentang populasi yang besar dengan menggunakan sampel yang relatif
kecil. Populasi tersebut bisa berkenaan dengan orang, instansi, lembaga,
organisasi dan unit-unit kemasyarakatan dan lain-lain, tetapi sumber
utamanya adalah orang. Desain survey tergantung pada penggunaan jenis
kuisoner. Survey memerlukan populasi yang besar jika peneliti
menginginkan hasilnya mencerminkan kondisi nyata, semakin besar
sample survey semakin memberikan hasil akurat.
f) Studi Kasus
Studi kasus melibatkan investigasi kasus, yang dapat didefinisikan sebagai
suatu entitas atau objek studi yang dibatasi, atau terpisah untuk penelitian
dalam hal waktu, tempat, atau batas-batas fisik.
g) Penelitian Praktis (Penelitian Tindakan/Action Reasearch)
Penelitian tindakan merupakan bentuk penelitian yang berisi
berbagai macam prosedur untuk menguraikan kasus-kasus yang bersifat

11

mikro atau khusus. Simpulan dari penelitian tindakan langsung


diberlakukan

hanya

untuk

kasus

yang

diteliti

dan

tidak

bisa

digeneralisasikan. Penelitian tindakan lebih condok ke metode kualitatif


yang

sangat

bergantung

pada

data

pengamatan

yang

bersifat

behavioralistik.
2. Operasionalisasi Variabel
Definisi operasional variabel adalah pengertian variabel (yang
diungkap dalam definisi konsep) tersebut, secara operasional, secara
praktik, secara riil, secara nyata dalam lingkup obyek penelitian/obyek
yang diteliti. Operasionalisasi (variable) adalah proses mendefinisikan
variable dengan tegas, sehingga menjadi faktor-faktor yang dapat diukur.
3. Sumber dan Cara Penentuan Data
Sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data dapat
diperoleh. Apabila peneliti menggunakan kuesioner atau wawancara dalam
pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden (= orang yang
merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik pertanyaan
tertulis maupun lisan). Apabila menggunakan observasi, maka sumber
datanya bias berupa benda, gerak atau proses sesuatu. Apabila peneliti
menggunakan dokumentasi, maka dokumen atau catatan yang menjadi
sumber data. Sehubungan dengan wilayah sumber data yang dijadikan
subyek penelitian, maka dikenal 3 jenis penelitian yaitu :

Penelitian Populasi

Penelitian Sample

12

Penelitian Kasus

4. Teknik Pengumpulan Data


Adapun tiga teknik pengumpulan data yang biasa digunakan adalah
angket, observasi dan wawancara.
1. Angket
Angket / kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau
pernyataan kepada orang lain yang dijadikan responden untuk
dijawabnya.
2. Observasi
Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data
yang tidak hanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan
angket) namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai
fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila
penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses
kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden yang tidak
terlalu besar.
3. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara
pengumpul data maupun peneliti terhadap narasumber atau sumber
data.
5. Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis

13

Rancangan analisis data merupakan bagian integral dari proses


penelitian yang dituangkan baik dalam bentuk tulisan atau tidak.
Rancangan ini telah terformat sebelum kegiatan pengumpulan data dan
pada saat merumuskan hipotesis. Artinya, rancangan analisis data hasil
penelitian telah dipersiapkan mulai dari penentuan jenis data yang akan
dikumpulkan, sumber data yang ditemui, dan rumusan hipotesis yang akan
diuji telah dibuat.
4. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pembahasan hasil penelitian adalah sub-bab yang paling orisinal
dalam laporan penelitian, termasuk skripsi, Tesis, Disertasi. Pada sub-bab ini,
Peneliti wajib mengulas hasil penelitian yang diperolehnya secara panjang
lebar dengan menggunakan pandangan orisinalnya dalam kerangka teori dan
kajian empirik yang terdahulu. Jogiyanto (2004:196) menyatakan bahwa hasil
pengujian (analisis) dalam suatu penelitian yang tidak dibahas menunjukkan
bahwa si periset tidak mempunyai konteks ceritera dari hasil penelitiannya
itu. Dalam kerangka metode ilmiah, ada tiga aspek yang mungkin digunakan
untuk menyusun dan mengembangan pembahasan ini, yaitu aspek kajian
teoretis, aspek kajian empiris, dan aspek implikasi hasil.
1. Aspek Kajian Teoretis
Salah satu tujuan untuk meneliti adalah untuk memverifikasi
teori. Artinya, Peneliti ingin membuktikan apakah suatu teori tertentu
berlaku atau dapat diamati pada obyek penelitian tertentu. Pada
penelitian seperti ini, hipotesis penelitian perlu diformulasi dan diuji.
2. Aspek Kajian Empiris

14

Pembahasan hasil penelitian perlu juga dilakukan dengan cara


merujuk pada kajian empiris yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu.
Jika hasil penelitian konsisten dengan teori yang ada (atau hipotesis
penelitian terbukti), pembahasan dapat diarahkan untuk memberikan
rujukan penelitian terdahulu yang sesuai dengan hasil penelitian.
3. Aspek Implikasi Hasil
Hasil penelitian, baik yang mampu membuktikan hipotesis
maupun

yang

tidak,

(dampak/konsekuensi)

pada
bagi

dasarnya
obyek

mempunyai

penelitian.

implikasi

Peneliti

harus

mendiskusikan hasil penelitian ini dalam konteks implikasi tersebut.


Dalam hal ini, Peneliti harus menginterpretasikan hasil penelitian dalam
konteks implikasi atau konsekuensi praktikal dari hasil penelitian bagi
obyek penelitian.
5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Kesimpulan merupakan gagasan utama dalam sebuah paragraf,
atau sebuah jawaban akan pembuktian suatu karya ilmiah. Kesimpulan
berisi jawaban atas pertanyaan yang diajukan pada bagian rumusan
masalah. Keseluruhan jawaban hanya terfokus pada ruang lingkup
pertanyaan dan jumlah jawaban disesuaikan dengan jumlah rumusan
masalah yang diajukan. Kesimpulan berasal dari fakta-fakta atau hubungan
yang logis. Pada umumnya kesimpulan terdiri atas kesimpulan utama dan
kesimpulan tambahan. Kesimpulan utama adalah yang berhubungan
langsung dengan permasalahan. Dengan demikian, kesimpulan utama

15

harus bertalian dengan pokok permasalahan dan dilengkapi oleh buktibukti. Pada kesimpulan tambahan, penulis tidak mengaitkan pada
kesimpulan

utama,

tetapi

tetap

menunjukkan

fakta-fakta

yang

mendasarinya.
Pada tulisan ilmiah dari hasil penelitian yang memerlukan
hipotesis, maka pada kesimpulan utamanya harus dijelaskan apakah
hipotesis yang diajukan memperlihatkan kebenaran atau tidak. Kesimpulan
utama pada tulisan ilmiah dari hasil penelitian yang memerlukan hipotesis
tidaklah sedetil kesimpulan yang terdapat pada bab analisis.
2. Saran
Saran hanya berisi rekomendasi yang dirumuskan oleh peneliti
namun bukan untuk menjawab permasalahan dalam pokok penelitian,
saran dirumuskan berdasarkan penelusuran yang menurut penulis dapat
bermanfaat secara praktis maupun bermanfaat bagi pengembangan ilmu
pengetahuan berdasarkan kedekatan objek.

16

BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Dari uraian makalah kami tadi mungkin ada beberapa hal yang kami simpulkan,
diantaranya:
1. Dalam penulisan skripsi harus melalui prosedur-prosedur yang telah ada.
2. Data-data yang termuat dalam skripsi atau buku harus jelas, baik sumber
maupun data itu sendiri.
3. Dalam penyusunan skripsi atau buku, sudah ada cara-caranya, jadi jika kita
ingin menyusun skripsi maka kita harus mengikuti cara-cara tersebut.
4. Skripsi harus tersususn secara rapi dan sistematis.
5. Dalam menyusun skripsi diperlukan ketelitian yang sangat tinggi.
Dari semua kesimpulan di atas, bahwa jika kita ingin menyusun skripsi mencari
data-data yang jelas sumbernya, kemudian menyelesaikan skripsi dengan
mengikuti prosedur-prosedirnya agar menghasilkan skripsi yang baik dan
berkualitas.
2. SARAN
1. Ikutilah prosedur-prosedur penyusunan skripsi apabila kita ingin
menyusun skripsi.
2. Kalau ingin menyusun skripsi, carilah data-data yang jelas dari sumber
yang terpercaya.

Sumber Referensi
Yuzzintani, azizah. 2009. Intisari Bahasa Indonesia. Banjarmasin:tanpa penerbit.
Sudjana, nana, dkk. 2004. Menyusun Karya Tulis Ilmiah. Bandung:Sinar Baru
Algosindo.
Dwiloka, Bambang,

dkk.2005. Teknik

Menyusun

Karya Tulis

Ilmiah.

Jakarta:Rineka Cipta.

17

http://www.informasiahli.com/2015/07/pengertian-kerangka-berpikir-dalampenelitian.html
http://saputro64.blogspot.co.id/2013/04/pengertian-fungsi-ciri-ciri-jenisjenis_4796.html
https://shendud.wordpress.com/pendidikan/jenis-jenis-penelitian/
http://ida201332011.weblog.esaunggul.ac.id/2016/03/06/hipotesis-deskriptifkomparatif-dan-asosiatif/
http://www.pengertianpakar.com/2015/06/pengertian-metode-penelitian-jenis-dancontohnya.html
http://seputarpengertian.blogspot.co.id/2014/02/seputar-pengertian-penelitian.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Metode
https://id.wikipedia.org/wiki/Skripsi
https://ipankreview.wordpress.com/2013/01/02/sistematika-penyusunan-skripsisecara-umum

18

Anda mungkin juga menyukai