Anda di halaman 1dari 31

INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF

Mekanisme Perdagangan kontrak berjangka di


BEI (Bursa Efek Indonesia) dan BBJ (Bursa
Berjangka Jakarta)

Oleh :
1. NAJMY ALA

13080574001

Kelas : MK13A

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS EKONOMI
S1 MANAJEMEN
2016

Mekanisme Perdagangan kontrak berjangka di


BEI (Bursa Efek Indonesia) dan BBJ (Bursa
Berjangka Jakarta)
Perdagangan berjangka dilakukan di Bursa Berjangka, yang
selanjutnya disebut dengan Bursa, yang memperdagangkan
Kontrak Berjangka berbagai komoditi. Tempat dimana Kontrak
Berjangka diperdagangkan juga disebut pasar berjangka. Di
Indonesia bursa berjangka merupakan badan usaha berbentuk
perseroan terbatas seperti PT Bursa Berjangka Jakarta dan PT
Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (PT. BKDI) Fungsi bursa :
Penyedia

fasilitas

untuk

dapat

terselenggaranya

transaksi

kontrak berjangka.
Bursa

Berjangka

Suatu

badan

usaha

yang

menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan / atau sarana


untuk kegiatan jual beli komoditi berdasarkan Kontrak Berjangka
dan Opsi atas Kontrak Berjangka. (UU No : 32 th 1997)
Perdagangan Berjangka (Futures) : Segala sesuatu yang
berkaitan

dengan

jual

beli

komoditi

dengan

penyerahan

kemudian berdasarkan kontrak berjangka dan opsi atas kontrak


berjangka (pasal 1 UU 32/97 tentang Perdagangan Berjangka
Komoditi)
Mekanisme perdagangan berjangka adalah antar bursa
lokal (nasional) dan bursa luar negeri. Kesepakatannya, melalui
kesepakatan terhadap Badan Pengawas Luar Negeri, Bursa
Berjangka

Luar

Negeri,

Pialang

Berjangka

Anggota

Kliring

Tertentu, melalui koordinasi terhadap Bank Sentral, Kejaksaan


Agung, Kepolisian sebagai wujud Pengelolaan Sentra Dana
Berjangka yang dilakukan oleh Badan

Pengawas Perdagangan

Berjangka Komoditi (Bappebti) kepada badan pengawas lainnya


di seluruh negara potensial di dunia, atas mandat (tanggung
jawab) dari Kementrian

Perindustrian

dan

Perdagangan

Republik Indonesia. Tujuan mendasarnya, adalah tercapaianya


perdagangan bilateral dan multilateral yang teratur,

saling

menguntungkan, dan meningkatkan gairah perdagangan dan


ekonomi nasional dan internasional.
Secara umum mekanisme perdagangan dibagi menjadi 2
(dua) bagian yaitu multilateral dan bilateral. Multilateral adalah
suatu mekanisme transaksi (jual/beli) antara banyak pihak
dengan banyak pihak dengan sistem tawar-menawar secara
terbuka di bursa. Sedangkan bilateral adalah transaksi yang
hanya dilakukan oleh satu pihak dengan satu pihak yang
biasanya terjadi di luar bursa atau dikenal dengan over-thecounter (OTC).
Mekanisme multilateral diterapkan di dalam perdagangan
berjangka bertujuan untuk proses pembentukan harga (price
discovery), aktivitas lindung nilai (hedging), serta manfaat
ekonomi lainnya. Mekanisme ini umumnnya dapat dilakukan
serah terima fisik komoditi. Sementara mekanisme di luar bursa
(OTC) atau dikenal dengan istilah Sistem Perdagangan Alternatif
(SPA)

diselenggarakan

hanya

untuk

tujuan

spekulasi

dan

penyelesaiannya dilakukan secara tunai.

MULTILATERAL
Dalam bursa
Aturan bursa
Sistem bursa (JAFeTS,J-Trader)
Lawan tidak tetap
Umumnya Order Driven
Bisa tidak ada harga
Bisa antri
Harga
sama
untuk
satu

BILATERAL
Luar bursa (SPA)
Aturan penyelenggara SPA
Sistem penyelenggara
Lawan tetap
Semuanya Quote Driven
Pasti ada harga
Harus makan harga yang ada
Spread berbeda-beda

kontrak
Bursa netral

Motivasi untung

Alur Perdagangan Multilateral


Kontrak transaksi multilateral adalah kontrak transaksi
pembelian dan penjualan (buy/sell) antara banyak pihak dengan
banyak pihak, dengan sistem tawar-menawar secara terbuka di
bursa

(JFX).

Kontrak

multilateral

diterapkan

di

dalam

perdagangan berjangka, bertujuan untuk proses pengalihan


resiko, sarana pembentukan harga yang efektif dan transparan,
serta informasi harga yang terjadi dapat digunakan sebagai
sarana patokan dan rujukan bagi masyarakat luas, termasuk
petani dan produsen kecil, di dalam pengelolaan usahanya.
Mekanisme

dalam

kontrak

multilateral

umumnya

dapat

melakukan serah terima fisik komoditi. Produk-produk di dalam


kontrak multilateral antara lain sebagai berikut, yaitu Olein
(OLE), Kontrak berjangka emas (GOL), Kontrak gulir emas (KGE),
dan Kontrak gulir indeks emas (KIE).

Keterangan: N = Nasabah (Client)


Terdapat 5 (lima) proses alur perdagangan kontrak multilateral,
antara lain sebagai berikut:

1. Diawali para nasabah melakukan transaksi pembelian dan


penjualan (bid-ask) melalui wakil pialang di masing-masing
perusahaan pialang berjangka di bursa berjangka (JFX).
2. Transaksi pembelian dan penjualan dari nasabah,
amanatnya akan diteruskan oleh pedagang berjangka
(wakil pialang) di bursa berjangka melalui JaFETS Platform
dengan sistem Online Real Time Trading Feed.
3. Saat transaksi pembelian dan penjualan (bid-ask) telah
masuk di bursa, bursa berjangka akan menyusun kontrak
berjangka,

menyepadankan

transaksi,

melakukan

pengawasan pasar, lindung nilai (hedging), Price Discovery,


dan menjamin Investment Enhancement.
4. Umumnya pembelian penjualan berbentuk Order Driven,
kemungkinan ada order mengantri, harga sama untuk satu
kontrak, bursa (JFX) bersikap netral, dan saat bertransaksi
ada kemungkinan tidak langsung ada harga yang tersedia.
5. KBI atau Kliring Berjangka Indonesia, berfungsi sebagai
bank

penyimpan

menyediakan

dana

rekening

margin

terpisah

nasabah,

dengan

(segregated

account)

pialang QQ nasabah, dan rekening terpisah (segregated


account) LKB QQ pialang dan QQ pedagang. Lingkup
transaksi yang terjadi di bursa berjangka (JFX) harus secara
legal dijamin oleh KBI (kliring berjangka indonesia) yang
bertugas memantau hak dan kewajiban semua pihak telah
terpenuhi dengan baik, memastikan terjadinya Marked to
Market, menjamin Margin Collection yang sesuai, terjadi
Physical

Delivery,

dan

memastikan

Cash

Settlement

berjalan baik.
Fungsi Bursa Dan Kliring Pada Transaksi Multilateral
Terdapat 2 (dua) peran dan fungsi bursa, termasuk kliring dalam
perdagangan kontrak Multilateral , antara lain:

1. Fungsi utama bursa (JFX) dalam kontrak multilateral,


adalah menjaga integritas pasar. Fungsi umum bursa
dalam kontrak multilateral, adalah menyusun kontrak
berjangka, menyepadankan transaksi, pengawasan pasar,
sebagai sarana lindung nilai (Hedging), sebagai sara Price
Discovery, dan sebagai sarana Investment Enhancement.
2. Fungsi utama kliring dalam kontrak multilateral, adalah
menjaga integritas keuangan. Fungsi umum lembaga
kliring dalam kontrak multilateral, adalah memantau hak
dan

kewajiban

semua

pihak,

memastikan

terjadinya

Marked to Market, sebagai lembaga Margin Collection,


sebagai lembaga Psysical Delivery, dan sebagai lembaga
Cash Settlement.
Kontrak

multilateral

sangat

berdampak

terhadap

pembangunan sektor riil dalam negeri dibandingkan kontrak


bilateral.

Komoditas-komoditas

yang

diperdagangkan

pun

merupakan komoditas utama dalam negeri, sehingga semakin


tinggi volume

transaksikontrakmultilateral akan berpengaruh

positif terhadap perkembangan sektor komoditi (khususnya


Pertanian) nasional. Namun sayangnya, 90% perdagangan bursa
berjangka adalah bilateral dan 10% lainnya adalah multilatral.
Sehingga 90% arus dana pun mengalir ke negara lain dan 10%
masuk ke dalam negeri (Sumber: Majalah Bulanan Kontrak
Berjangka, Kementrian Perdagangan Republik Indonesia 2013).
Kejadian ini sangat merugikan, dan menggagalkan tujuan dasar
pendirian bursa berjangka 13 tahun yang lalu, sehingga segera
harus ditindak lanjuti. Berikut penulis lampirkan update informasi
yang bersifat usang, adalah: Pimpinan Kementerian Perdagangan
di tahun 2013 ini menetapkan sejumlah unit Eselon I dibawahnya
dan Bappebti untuk menjaga ritme kebijakan pemerintah dengan
mengikat Kepala Bappebti dengan enam poin kontrak kerja di
bidang perdagangan berjangka komoditi. Salah satu poin kontrak

kerja Kepala Bappebti kepada Kementrian adalah meningkatkan


volume perdagangan kontrak berjangka multilateral menjadi
sebesar 30%.
Apakah target 30% dapat terealisasi? Agaknya, pertanyaan itu
cukup realistis. Sebab sepanjang kinerja bursa berjangka (JFX)
dan bursa komoditi dan derivatif indonesia (BKDI) secara
kumulatif hanya tidak lebih dari 10%. Itu saja diperoleh dari
transaksi BKDI yang memang fokus pada kontrak berjangka
multilateral. Indikator capaian kepala Bappebti adalah langkah
pemaksaan yang mewajibkan perusahaan pialang berjangka dan
pedagang berjangka harus melakukan transaksi multilateral ke
bursa berjangka (JFX) minimal 5% dari total transaksi SPA yang
telah dilakukannya. Dasar hukumnya adalah sejak keluarkannya
Peraturan Kepala Bappebti No. 69 Th 2009, dan direvisi dengan
Peraturan Kepala Bappebti No. 71 Th 2009. Langkah Bappebti
sudah tepat, karena tanpa pemaksaan maka nasib kontrak
berjangka komoditi (multilateral) akan semakin buruk. Sesuai
Kepres, terdapat 12 jenis komoditas yang dapat dijadikan objek
kontrak berjangka multilateral. Namun sejauh ini dua bursa
berjangka BBJ dan BKDI (Sumber: Bursa Komoditi dan Derivatif
Indonesia), hanya tertarik pada komoditas Minyak Sawit dan
Emas batangan. Diharapkan akan menyusul komoditas seperti
Kakao, Lada, Kopi dan lain sebagainya.
Sejauh ini respon para pelaku pasar (pialang dan wakil
pialang)

adalah

sanggup.

Yang

menyatakan

kesiapannya

mendukung target program tersebut. Hal tersebut disampaikan


pada saat kepala Bappebti menyelenggarakan paparan kebijakan
di bidang perdagangan berjangka komoditi di Bandung-Jabar, 22
Januari 2013.
Alur Perdagangan Bilateral

Kontrak transaksi bilateral adalah kontrak transaksi yang


hanya dilakukan oleh satu pihak dengan satu pihak, yang
biasanya terjadi di luar bursa atau dikenal dengan Over The
Counter

(OTC).

Mekanismenya,

adalah

dengan

sistem

perdagangan alternatif atau SPA yang diselenggarakan hanya


untuk tujuan spekulasi dengan penyelesaiannya dilakukan secara
tunai.
Secara khusus, jenis kontrak bilateral kurang berdampak
dan tidak terlalu berkontribusi positif terhadap laju perekonomian
nasional. Namun sayangnya, malah kontrak bilateral inilah yang
lebih banyak porsi transaksinya di Bursa Berjangka di Indonesia.
Bursa

berjangka

perekonomian

hanya

nasional

akan
ketika

berdampak
bursa

signifikan

dapat

bagi

berkontribusi

terhadap pembangunan sektor riel komoditi dalam negeri.


Produk-produk di dalam kontrak bilateral antara lain sebagai
berikut, yaitu Valuta Asing (Foreign Exchange), Indeks Saham
Internasional (International Stock Index Exchange), dan PALN.
Contoh kontrak

bilateral valuta

asing adalah: Pound

Sterling (GBP), Dollar (USD), Dollar Canada (CAD), Mark German


(DEM), Yen Jepang (JPY), Peso Mexico (MXN), Frank Swiss (CHF),
dan lain sebagainya.
Contoh

kontrak

bilateral

indeks

saham

internasional

adalah: Indeks Saham Hangseng (Hongkong), Indeks Saham


Kospi (Korea), dan Indeks Saham Nikkei (Jepang). Contoh kontrak
bilateral PALN adalah: GASJFX, ORIJFX, TACJFX.

Terdapat

(enam)

proses

alur

perdagangan

kontrak

bilateral, antara lain sebagai berikut:


1.

Diawali para nasabah melakukan amat pembelian dan


penjualan (buy/sell) melalui pialang SPA satu dengan
pialang SPA lainnya dengan kuotasi harga saat itu. *SPA

adalah sistem perdagangan alternatif.


2. Amanat pembelian dan penjualan (buy/sell) dari pialang
SPA akan diteruskan kepada penyelenggara SPA yang
memastikan

terjadinya

Matching

Transaction

antara

pembeli dan penjual (buyer/seller) dengan referensi harga


pasar global yang terpercaya dan dapat diakses dengan
cepat akurat.
3. Lalu, transaksi dari pialang-pialang SPA oleh penyelenggara
SPA akan diteruskan ke bursa berjanka (JFX) dengan
menggunakan Online Real Time Trade Feed.
4. Saat transaksi pembelian penjualan (buy/sell) masuk di
bursa (JFX), bursa berjangka hanya menerima rekapitulasi
laporan

transaksi

dan

mulai

melakukan

perdagagan yang sedang berlangsung.

pengawasan

5. Umumnya

berbetuk

Quote

Driven,

tidak

ada

order

mengantri, Spread berbeda-beda, bursa (JFX) termotivasi


mencari keuntungan dan kepastian bahwa selalu ada harga
yang tersedia. *Spread adalah selisih bid (beli) dan ask
(jual).
6. KBI atau Kliring Berjangka Indonesia, berfungsi sebagai
bank

penyimpanan

dana

margin

nasabah,

dengan

menyediakan rekening terpisah pialang QQ nasabah, dan


rekening terpisah LKB QQ pialang dan QQ pedagang.
Lingkup transaksi yang terjadi di bursa berjangka (JFX)
harus secara legal dijamin oleh KBI (kliring berjangka
indonesia) yang bertugas memantau hak dan kewajiban
semua pihak telah terpenuhi dengan baik, memastikan
terjadinya Marked to Market, menjamin Margin Collection
yang sesuai, terjadi Physical Delivery, dan memastikan
Cash Settlement berjalan baik.
Fungsi Bursa Dan Kliring Pada Transaksi Bilateral
Terdapat 2 (dua) peran dan fungsi bursa, termasuk kliring dalam
perdagangan kontrak bilateral, antara lain:
1. Fungsi utama bursa (JFX) dalam kontrak bilateral, adalah
hanya

menerima

rekapitulasi

laporan

transaksi

dan

melakukan pengawasan perdagangan.


2. Fungsi utama Kliring dalam kontrak bilateral, adalah hanya
menerima registrasi transaksi, Settlement, dan Guarantee
saja.

Alur Mekanisme Transaksi Kontrak Berjangka Komoditi

Keterangannya sebagai berikut:


1. Untuk dapat melakukan transaksi pembelian dan penjualan
(buy/sell) di instrumen
seorang

investor

kontrak

berjangka,

anda

atau

diharuskan menjadi nasabah di salah

satu jasa perusahaan pialang resmi (dapat anda cek di


www.bappebti.go.id). Anda patut mengindentifikasi apakah
pialang yang anda pilih merupakan pialang anggota kliring
atau

pialang

bukan

anggota

kliring.

Pilihlah

pialang

anggota kliring.
2. Memastikan bahwa anda telah membuat kesepakatan
dengan pedagang
perusahaan
nasabah

berjangka

pialang
dengan

(wakil

pialang)

di

anggota kliring untuk menjadi


cara

mengisi

formulir

pembukaanrekening, memenuhi kelengkapan dokumendokumen yang diperlukan, menandatangani perjanjian


kontrak yang disediakan wakil pialang resmi (broker)
sesuai

perusahaan

berjangka

yang

anda

pilih,

dan

menyetorkan sejumlah dana tertentu sebagai margin ke

rekening

terpisah

pialang

berjangka

di

bank

penyimpanan.
3. Setelah melakukan penyetoran dana, dan dirasa cukup
untuk belajar tentang pasar dan bagaimana melakukan
segala

strategi

untuk minimalisir

resiko.

Anda

bisa

hubungi wakil pialang (pedagang berjangka) anda untuk


mulai

melakukan

amanat

transaksi

pembelian atau

penjualan (buy/sell) di bursa berjangka komoditi.


4. Level harga pada amanat transaksi pembelian

atau

penjualan di bursa berjangka atau bursa komoditi yang


anda inginkan akan dikonfirmasikan ulang oleh pedagang
berjangka (wakil pialang anda) sebagai langkah validitas
data sekaligus konfirmasi keputusan setuju beli atau setuju
jual.
5. Setelah

amanat

jual

dan

amanat

beli

anda

tersampaikan secara sempurna, maka bursa berjangka


atau bursa komoditi (BKDI) melakukan konfirmasi laporan
transaksi perdagangan beli jual anda ke lembaga
berjangka

Indonesia.

Dan

lembaga

kliring

kliring
akan

memberikan konfirmasi transaksi berupa laporan laba dan


rugi anda ke wakil pialang (pedagang berjangka) anda.
6. Selanjutnya pedagang berjangka (wakil pialang) anda
akan mengkonfirmasikan atau mengirimkan laporan laba
rugi kiriman dari KBI ke anda (investor).
7. Untuk perhitungan mengenai perubahan saldo investor
akibat pembelian dan penjualan (untung

maupun rugi)

dari harga aset dasar (underlying asset)

menggunakan

sistem Mark to Market, yaitu sebuah sistem perhitungan


untung dan rugi secara harian yang nilainya langsung
ditambahkan atau dikurangkan ke dalam saldo rekening
anda saat itu. Jika saldo rekening anda berkurang dan
lebih

sedikit

dari Cadangan

Wajib

Deposito

(margin

requirement atau maintenance margin) yang ditentukan

oleh

undang-undang,

maka

anda

akan dikenakan

Margin Call, yaitu anda patut menambah dana kurangan


anda untuk

memenuhi

cadangan

wajib

deposito

tersebut. Apabila tidak dipenuhi, maka akan pasar akan


melikuidasi posisi pasar anda.
Keterangan:

Nasabah, pialang berjangka anggota kliring, lembaga


kliring

berjangka,

dan bursa berjangka atau bursa

komoditi adalah sebuah mekanisme pasar

yang diawasi

kebenaran prosesnya oleh Bappebti (badan pengawas

perdagangan berjangka komoditi).


Bappebti merupakan badan eksekutif yang bertanggung
jawab

melakukan koordinasi

Bapepam,

Kejaksaan

kepada

Agung,

Bank

Indonesia,

dan Kepolisian

Republik

Indonesia tentang aktivitas kontrak berjangka komoditi,


dan

juga

yang

kesepakatan

bertanggung

jawab

melakukan

terhadap Badan Pengawas Luar Negeri di

seluruh dunia.
Sistem Transaksi di bursa berjangka
Secara garis besar, cara bertransaksi di bursa berjangka
dibagi menjadi 2 (dua), yaitu: dengan Dealing Quotes (DQ) atau
melalui telepon biasa, dan dengan Online Trading (OT) atau
menggunakan fasilitas jaringan internet.
1. Dealing Quotes (DQ)
Masyarakat awam
dealing

quotes) melalui

bertelepon
Dalam

dengan

beberapa

sering

televise.

sibuknya
detik

melihat

ini

(transaksi

Seorang

sedang

dan menanyakan

transaksi

selesai,

dan

harga.
data

transaksi telah disimpan oleh dealer.


Dealer memberi tahu investor (nasahab) tentang
harga

yang berlaku saat ini. Apabila terjadi kecocokan

(match), maka transaksi terjadi. Bukti

transaksi,

adalah

berupa rekaman suara percakapan telepon dan quotes


(catatan)

yang

semuanya

Kelihatannya sederhana
perhatikan

lebih

kelemahan.
Kelemahan

disimpan

dan mudah. Tapi

jauh,

cara

pertama,

oleh

dealer.

apabila

kita

ini banyak memiliki

adalah

lemahnya

bukti

transaksi yang hanya dipegang oleh pihak dealer. Investor


(nasabah) hanya bergantung dengan bukti

transaksi,

berupa quotes dan rekaman yang juga dipegang oleh


pihak

dealer, investor atau nasabah harus mengakui

bahwa bukti transaksi sah yang diakui, hanyalah kedua hal


tersebut

(karena

terikat

dengan

client

agreement).

Sedangkan, bila investor memiliki bukti transaksi yang


dicatat atas inisiatifnya sendiri, bukti tersebut tidak diakui
secara legal (hukum) oleh

dealer

dan

hukum

yang

berlaku. Kesimpulannya: posisi investor menjadi lemah.


Lalu, bagaimana bila bukti transaksi tersebut
hilang

atau

berlangsung
untung

rusak, sementara
dan

(profit)?

investor
Inilah

transaksi

sudah

seharusnya memperoleh

kelemahan

lainnya,

transaksi

yang ditengahi oleh dealer yang juga manusia maka faktor


human error selalu ada. Dealer memang orang terlatih,
namun tetap saja memiliki faktor ketidak telitian, alpha,
atau bahkan factor emosional yang dapat mengurangi
profesionalitas kerja.
2. Online Trading (OT)
Seiring dengan majunya dunia jaringan internet
(cyber), kini transaksi bisa dilakukan melalui jaringan
internet. Harga yang terpampang, adalah harga resmi
dan

diakui

oleh

dunia

internasional. Artinya, harga

tersebut valid dan reliable


berada tepat

di

layar

(dapat dipercaya). Dan itu

komputer

atau

smartphone

nasabah (investor) masingmasing. Dengan metode ini,


investor dapat mentransaksikan uangnya sesuai dengan
keinginan mereka (tidak lagi memerlukan dealer). Karena
transaksi
sendiri,

dilakukan

oleh

nasabah

(investor)

tersebut

maka kemungkinan kerugian (loss) akibat faktor

dealer menjadi nol (tidak ada).


Pelaporan dibuat secara online dan realtime oleh
Lembaga

Kliring Berjangka.

permainan
illegal

harga

dan

oleh

kondisi

Lebih

para

mudah,

tidak

ada

dealer, pialang-pialang

benar-benar

di

tangan

(kendali)

investor. Selain hal tersebut diatas, ada banyak sekali


fasilitas-fasilitas yang dimiliki pada transaksi online

ini

yang tidak dimiliki oleh system transaksi konvensional.


Investor (nasabah) tidak perlu pergi ke bursa ataupun
menelepon, cukup dengan line internet, semuanya sudah
dapat terpenuhi.
Dasar Sistem Perdagangan Berjangka
1. Sistem Margin Trading
Margin trading adalah

jaminan

berupa

dana

yang

didepositokan dalam sebuah account (rekening) sesuai


dengan

besarnya

transaksi

pembelian

maupun

penjualan (buy/sell). Dengan kata lain, berhutang untuk


berinvestasi.
Perdagangan dengan margin trading adalah sebuah
fasilitas yang disediakan kepada pelaku pasar untuk bisa
melakukan transaksi (trading)lebih

besar

dari

modal

yang dimiliki. Hal ini bisa terjadi karena pelaku pasar


mendapatkan pinjaman dari bank atau broker, dimana
pelaku pasar atau investor cukup menyediakan sejumlah
dana sebagai jaminannya (collateral).
Bagi pelaku pasar, penggunaan margin
dapat

meningkatkan

daya

beli

karena

dana

trading
yang

ditransaksikan bisa lebih besar dari jumlah modal yang


dimiliki. Bagi perusahaan atau bank pemberi pinjaman,
penggunaan

margin

trading

competitive advantage.

dapat

meningkatkan

Dengan sistem margin trading,

maka investasi menjadi lebih mudah dan terjangkau oleh


siapapun.

Lalu,

bagaimana

investor mengalami kerugian

apabila

saat transaksi,

(loss)?

Jika mengalami

kerugian dan kurangnya dana margin yang ada, maka


dilakukan

margin call atau permintaan penambahan

margin trading.
a. Percentage Based Margin
Percentage based margin
persentase,
investor

adalah

sebesar

atau

memberikan

margin

dengan

pinjaman

kepada

persentase tertentu

dari

nilai

transaksi. Margin diberikan pada mata uang yang


menjadi

base

currency

dalam

kuotasi,

dengan

collateral sebesar 1%, maka untuk transaksi

USD/JPY adalah sebesar $100.000 (1

misalnya:

unit),

yaitu

investor cukup hanya menyediakan sejumlah dana


sebesar $1.000 (1% x $100.000).
b. Fixed Amount Margin
Dalam
perdagangan
dengan

margin

trading,

terdapat istilahLeverage (daya ungkit). Leverage yaitu


perbandingan

atau

rasio

jumlah

dana

yang

bisa

ditransaksikan dengan modal sendiri (sebagai collateral


atau jaminan) yang dimiliki. Leverage ratio untuk
setiap broker atau bank, adalah berlainan satu dengan
lainnya, misalnya:

leverage

50:1, 100:1, 200:1 atau

1000:1. Leverage 100:1, artinya investor cukup hanya


menyediakan
sebuah
2.

sejumlah

dana

sebesar

$1

untuk

transaksi pembelian yang bernilai sebesar

$100.
Resiko dan Keuntungan Margin Trading

Meskipun margin trading memudahkan investor atau


nasabah melakukan investasi, bukan berarti kemudahan
tersebut

merupakan keuntungan bagi investor. Karena

modal berhutang untuk investasi adalah tetap

bersifat

hutang

yang

potensi

dampak

negatif

harus

dibayar,

dan

dampak

artinya
positif.

ada
Bila

demikian,

solusinya hanyalah bagaimana cara mengatur dampak


negatif

dan

positif

tersebut

dengan

tepat

(desain

menejemen yang tepat). Dibawah ini, saya (penulis)


lampirkan

keuntungan

dan

kelemahan/kerugian

bertransaksi dengan margin pada instrumen-instrumen


berjangka.

1. Proses Pelaksanaan Perdagangan di Bursa

Sumber : www.bei.co.id
2. Proses Pelaksanaan Perdagangan secara Remote

Sumber : www.bei.co.id
Pelaksanaan perdagangan Efek di Bursa dilakukan dengan
menggunakan fasilitas JATS (Jakarta Automatic Trading System).
Perdagangan Efek di Bursa hanya dapat dilakukan oleh Anggota

Bursa (AB) yang juga menjadi Anggota Kliring KPEI. Anggota


Brusa bertanggung jawab terhadap seluruh transaksi yang
dilakukan di Bursa baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk
kepentingan nasabah.
3. Jam Perdagangan
Perdagangan efek di Pasar Reguler, Pasar Tunai, dan Pasar
Negosiasi dilakukan selama jam perdagangan setiap hari
bursa dengan berpedoman pada waktu JATS.
Hari

Sesi I

Senin - Kamis
Jumat

Sesi II

Pukul 09.00 - 12.00

Pukul 13.30 - 16.15

WIB
WIB
Pukul 09.00 - 11.30 Pukul 14.00 - 16.15
WIB

WIB

Pra Pembukaan untuk Pasar Reguler dilakukan setiap hari bursa


pada waktu dan dengan agenda sebagai berikut:
Waktu

Agenda

Pukul 08:45 - 08:55:00 Anggota


WIB

Bursa

memasukkan

penawaran jual atau permintaan beli

Pukul

08:55:01

08:59:59 WIB

JATS melakukan proses pembentukan


harga

pra-pembukaan

transaksi yang terjadi

Sedangkan jam perdagangan Pasar Tunai adalah:


Hari
Senin - Kamis

Jam
Pukul 09.00 - 12.00 WIB

dan

alokasi

Jumat

Pukul 09.00 - 11.30 WIB

Perdagangan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai harus dalam


satuan perdagangan (round lot) efek atau kelipatanya , yaitu 500
(lima ratus) efek. Sedangkan perdagangan di Pasar Negosiasi
tidak menggunakan satuan perdagangan.
4. Ketentuan Perubahan Harga (Fraksi)
Harga

Step Value Maximum Price Step*

< Rp 500

Rp 1

Rp 20

Rp 500 sampai <Rp 5000

Rp 5

Rp 100

>= Rp 5000

Rp 25

Rp 500

*) Jenjang maksimum perubahan harga adalah 10x fraksi harga,


masih berada di bawah batas auto rejection dan tidak berlaku
pada pre-opening.
Mekanisme Perdagangan Derivatif
1. Kontrak Opsi Saham

a. Persyaratan Saham Induk

Tercatat di Bursa sekurang-kurangnya 12 bulan

Transaksi dalam 12 bulan terakhir menunjukkan:

Frekuensi transaksi per bulan >= 2.000

Intraday volatility > 0,5%

Harga saham > Rp 500,-

Kapitalisasi pasar > Rp 500 miliar

b. Ketentuan-ketentuan Umum

Pelaksanaan

perdagangan

menggunakan

fasilitas

JOTS.

Hanya dapat dilakukan oleh AB yang sudah menjadi


AK Opsi Saham KPEI

AB

wajib

terlebih

dahulu

menyetor

agunan

(Peraturan KPEI)

AB wajib membuka rekening Opsi Saham untuk


setiap nasabah

AB dikenakan sanksi suspensi wajib:

Melakukan Transaksi Saling Hapus.

Mengalihkan posisi terbuka tersebut kepada AB


lain sesuai dengan peraturan KPEI

AB suspended dapat melakukan Exercise pada


Hari Bursa yang sama dengan dikenakannya
suspensi

c. Jam Perdagangan

Sesi I 09:30 - 12:00 Waktu JOTS


Senin s/d Kamis
Sesi II 13:30 - 16:00 Waktu JOTS
Sesi I 09:30 - 11:30 Waktu JOTS
Jumat
Sesi II 14:00 - 16:00 Waktu JOTS

Exercise dan Automatic Exercise setiap Hari Bursa pukul


10:00 - 16:15 WIB

d. Weighted Moving Average (WMA)

WMA terbit setiap 15 menit dengan menggunakan


data transaksi 30 menit sebelumnya

Jadwal penerbitan WMA:

Sesi I 10:00 - 12:00 Waktu JOTS


Senin s/d Kamis
Sesi II 13:45 - 16:00 Waktu JOTS
Sesi I 10:00 - 11:30 Waktu JOTS
Jumat
Sesi II 14:15 - 16:00 Waktu JOTS

e. Pesanan Nasabah

Setiap pesanan wajib tercatat di bagian pemasaran


termasuk jenis transaksi (Short/Long), dan status
posisi pesanan (open/close)

Bentuk order: Open Short, Open Long, Close Short,


Close Long

Satuan Perdagangan & Fraksi Premium

Satuan Perdagangan 1 KOS = 10.000 Opsi Saham

Fraksi Premium Rp 1,-

2. Kontrak Berjangka Indeks Efek

a. Persyaratan Saham Induk

Tercatat di Bursa sekurang-kurangnya 3 bulan

Aktivitas transaksi di pasar reguler yaitu nilai, volume


dan frekuensi transaksi

Jumlah hari perdagangan di pasar reguler

Kapitalisasi pasar pada periode waktu tertentu

Selain mempertimbangkan kriteria likuiditas dan


kapitalisasi pasar tersebut di atas, akan dilihat juga
keadaan

keuangan

dan

prospek

pertumbuhan

perusahaan tersebut

b. Ketentuan-Ketentuan Umum

Pelaksanaan

perdagangan

menggunakan

fasilitas

FATS

Perdagangan secara Continuous Auction

Matching menggunakan Price & Time Priority

Menggunakan Marjin Awal (Initial Margin) untuk


menjamin transaksi

c. Jam Perdagangan

Sesi I 09:15 - 12:00 Waktu FATS


Senin s/d Kamis
Sesi II 13:30 - 16:15 Waktu FATS
Jumat

Sesi I 09:15 - 11:30 Waktu FATS

Sesi II 14:00 - 16:15 Waktu FATS

d. Pesanan Nasabah

Anggota Bursa hanya dapat melaksanakan pesanan


pembukaan dan perdagangan KBIE bagi nasabah
yang telah memiliki rekening KBIE

Rekening KBIE wajib memuat hak dan kewajiban


nasabah dengan Anggota Bursa, termasuk kewajiban
nasabah untuk menyediakan Margin Awal

Pesanan yang dapat dilaksanakan di Bursa oleh


Anggota Bursa hanya pesanan terbatas (limit order)
yaitu pesanan yang dilaksanakan oleh Anggota Bursa
sampai dengan batas harga yang ditetapkan oleh
nasabahnya

Setiap instruksi atas pesanan jual dan atau beli, wajib


tercatat di bagian pemasaran yang memuat data
waktu dan nomor urut pesanan, identitas nasabah,
nomor rekening nasabah, jumlah pesanan, nama
(atau

kode)

KBIE,

Harga

KBIE,

jenis

transaksi

(Short/Long), dan status posisi pesanan (Open/Close),


sebelum dimasukkan FATS

Bentuk pesanan (order) dalam perdagangan KBIE di


Bursa terdiri dari :

Order Short yaitu terdiri dari Open Short dan


Close Short;

Order Long yaitu terdiri dari Open Long dan


Close Long;

Anggota

Bursa

tidak

diperbolehkan

melakukan

transaksi diluar Bursa baik atas kepentingan nasabah


ataupun kepentingan sendiri atas KBIE
Mekanisme Perdagangan Surat Utang
Pelaksanaan perdagangan obligasi (korporasi dan Negara) serta
sukuk melalui Bursa dilakukan dengan menggunakan sistem
Fixed Income Trading System (FITS). Pengguna sistem FITS
adalah Perusahaan Efek yang sudah menjadi Anggota Bursa (AB)
dan juga menjadi Anggota Kliring KPEI. Dalam kegiatan transaksi
melalui FITS, AB bertanggung jawab terhadap seluruh transaksi
baik untuk kepentingan nasabah maupun kepentingan sendiri.
1. Jam Perdagangan

a. Pasar Reguler Outright


Merupakan

mekanisme

berkesinambungan

perdagangan

secara

anonim

secara
dengan

lelang
metode

pembentukan harga yang didasarkan atas prioritas harga


dan waktu. Penyelesaian transaksi perdagangan pada
pasar ini dilakukan pada T+2.

b. Pasar Negosiasi
Merupakan fasilitas yang memungkinkan para AB untuk
melakukan pelaporan hasil kesepakatan transaksi yang
telah

terjadi

Penyelesaian

sesame
transaksi

AB

atau

dengan

perdagangan

pada

pihak
pasar

lain.
ini

dilakukan sesuai dengan perjanjian antara pembeli dan


penjual.

Jam perdagangan dengan menggunakan sistem FITS ini


adalah:
Hari

Sesi I

Sesi II

Senin - Kamis

09.30 - 12.00 WIB

13.30 - 16.00 WIB

Jumat

09.30 - 11.30 WIB

14.00 - 16.00 WIB

2. Proses Penyelesaian Transaksi Saham


Segmen

Waktu Penyelesaian Transaksi

Pasar
Pasar Reguler

Pasar Tunai

Hari Bursa ke-3 setelah terjadinya transaksi


(T+3)
Hari

Bursa

yang

sama

dengan

terjadinya

transaksi (T+0)

Pasar Berdasarkan kesepakatan antara penjual dan


Negosiasi

pembeli

3. Proses penyelesaian Transaksi Derivatif

a. Transaksi Opsi Saham


Penyelesaian transaksi opsi saham dilakukan pada hari
bursa berikutnya setelah terjadinya transaksi (T+1).

b. Transaksi Kontrak Berjangka Indeks Efek

Harga Penyelesaian Harian (HPH)

Dihitung dari rata-rata 12 harga, terdiri dari 6


harga Indeks Efek di pasa underlying dan 6
harga KBIE di Bursa yang diperoleh dari harga
dalam 60 menit terakhir perdagangan di pasar
underlying dan di pasar reguler futures

Harga ke 1,3,5,7,9, dan 11 menggunakan


Indeks Efek terakhir di pasar underlying

Harga ke 2,4,6,8,10, dan 12 menggunakan


harga KBIE terakhir di Bursa

Apabila tidak terjadi transaksi sampe jam 15.20


WIB, maka perhitungan HPH menggunakan
previous price. Apabila terjadi transaksi antara
jam 15.20 15.35 WIB, maka transaksi terakhir
sebelum

jam

15.35

WIB

akan

digunakan

sebagai perhitungan HPH dan demikian untuk


pengambilan harga pada jam-jam berikutnya.

Apabila pada hari bursa tidak terjadi transaksi,


maka perhitungan HPH menggunakan rata-rata
harga underlying mulai jam 15.30 WIB sampai
dengan jam 16.00 WIB, sebanyak 6 harga
underlying.

Harga Penyelesaian Final (HPF)


Dihitung berdasarkan rata-rata harga Indeks Efek
dalam 30 menit terakhir pada hari perdagangan
terakhir di pasar underlying dengan mengambil
Indeks Efek setiap 5 menit untuk mendapatkan 6
angka indeks.

Penyelesaian KBEI dilakukan secara tunai dengan


cara penyerahan sejumlah uang yang merupakan
selisih dari harga KBIE yang masih terbuka dengan
harga penyelesaian, baik harga yang terjadi karena
pengalihan atau penutupan kontrak maupun harga
yang ditentukan olek KPEI.

4. Proses Penyelesaian Transaksi Surat Utang


Segmen Pasar Penyelesaian Transaksi
Reguler Hari Bursa ke-2 setelah terjadinya transaksi
Outright

Pasar Negosiasi

(T+2)
Berdasarkan kesepakatan antara penjual dan
pembeli

PERBEDAAN SAHAM DAN FUTURES


Pialang Saham
Perundang-undangan perusahaan pialang saham diatur oleh
Kementrian Keuangan dan diawasi langsung oleh Bapepam
(Badan Pengawas Pasar Modal). Sedangkan Bursa Efek Indonesia
(BEI) merupakan tempat transaksinya jual-beli saham dengan
seperangkat peraturan yang harus dipatuhi oleh para pelaku jualbeli saham. Pialang saham merupakan sarana yang digunakan
oleh penjual dan pembeli dalam melakukan transaksi jual-beli
saham.
Pialang Berjangka (Futures)
Perundang-undangan perusahaan pialang berjangka diatur oleh
Kementrian Perdagangan dan diawasi langsung oleh Bappebti
(Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi). Sedangkan
Bursa Berjangka Jakarta bertugas untuk:

Menyediakan

fasilitas

yang

cukup

untuk

terselenggarakannya transaksi Kontrak Berjangka, Kontrak


Derivatif Syariah dan Kontrak Derivatif lainnya yang
teratur, wajar, efisien, efektif dan transparan.

Menyusun rencana anggaran tahunan dan penggunaan


laba Bursa Berjangka sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan oleh dan dilaporkan kepada Bappebti.

Melakukan pengawasan pasar atas setiap transaksi Kontrak


Derivatif selain Kontrak Berjangka dan Kontrak Derivatif
Syariah

dari

Penyelenggara

Perdagangan Alternatif.

dan

Peserta

Sistem

Menyusun peraturan dan tata tertib Bursa Berjangka.

Anda mungkin juga menyukai