Disusun Oleh:
PRAYUDI
1311140/B
Hujan asam didefinisikan sebagai segala macam hujan dengan pH di bawah 5,6. Hujan secara
alami bersifat sedikit asam (pH sedikit di bawah 6) karena adanya kandungan karbondioksida
(CO2) di udara yang larut dengan air hujan. Ini membuat air hujan memiliki bentuk sebagai
asam lemah. Hujan asam adalah suatu masalah lingkungan yang sangat serius saat ini.
Masalah ini harus benar-benar dipikirkan dan diatasi oleh semua penduduk bumi. Hujan asam
adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan turunnya asam dari lapisan
atmosfir atas ke bumi. Sebenarnya turunnya asam dari atmosfir ke bumi bukan hanya dalam
kondisi basah Tetapi juga kering. Sehingga dikenal pula dengan istilah deposisi
(penurunan/pengendapan) basah dan deposisi kering. Hujan asam disebabkan oleh terjadinya
reaksi antara air, oksigen dan zat-zat asam lainnya di atmosfer. Dengan adanya tambahan
sinar matahari dari efek rumah kaca maka akan mempercepat terjadinya reaksi antar zat-zat
tersebut.
Pada dasarnya, reaksi yang terjadi ketika peristiwa hujan asam terdiri dari tiga: 1. Reaksi
asam sulfat. Gas SO2, bersama dengan radikal hidroksil dan oksigen melalui reaksi
photokatalitik di atmosfer, akan membentuk asamnya. Berikut ini reaksi yang terjadi:
2. Reaksi Asam Nitrat. Pada siang hari, terjadi reaksi photokatalitik antara gas Nitrogen
dioksida denan radikal hidroksil. Berikut reaksinya:
Sedangkan pada malam hari terjadi reaksi antara Nitrogen dioksida dengan ozon. Berikut ini
reaksi yang terjadi:
3. Reaksi Asam Klorida. Asam klorida biasanya terbentuk di lapisan stratosfer, dimana
reaksinya melibatkan Chloroflorocarbon (CFC) dan radikal oksigen O*. Berikut ini reaksi
yang terjadi:
Pada tanah, hujan asam akan berakibat menghilangnya nutrisi yang dibutuhkan dari tanah.
Hujan asam akan mampu melarutkan mineral dalam tanah sehingga tanah tidak subur lagi.
Tumbuhan dan Hewan Akan Mati
Hujan asam yang terjadi akan melarutkan mineral dalam tanah sebelum tumbuhan dapat
menyerapnya, sehingga tumbuhan akan mati. Sedangkan pada hewan, terjadi gangguan
pencernaan ketika meminum air yang asam ini. Sehingga tumbuhan dan hewan terancam
mati.
Gangguan Kesehatan Pada Manusia
Dampak dari hujan asam telah banyak diteliti, salah satu akibatnya ialah sulphur dioxide yang
dihasilkan oleh hujan asam juga dapat bereaksi secara kimia didalam udara, dengan
terbentuknya partikel halus suphate, yang mana partikel halus ini akan mengikat dalam paruparu yang akan menyebabkan penyakit pernapasan.
Korosi Pada Logam
Hujan asam dapat mempercepat proses pengkaratan logam. Terjadinya korosi pada logam ini
menyebabkan cepat rusaknya material tersebut. Bahkan korosi pada logam ini juga
menyebabkan rusaknya monumen-monumen bersejarah.
Cara Mengatasi Hujan Asam
Usaha yang dapat dilakukan untuk mengendalikan dampak hujan asam ialah dengan
menggunakan bahan bakar yang mengandung sedikit pencermar(bahan bakar murni) dan
melakukan penghematan energi. Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan:
Kesimpulan
Hujan asam didefinisikan sebagai segala macam hujan dengan pH di bawah 5,6. Hujan secara
alami bersifat asam (pH sedikit di bawah 6) karena karbondioksida (CO2) di udara yang larut
dengan air hujan memiliki bentuk sebagai asam lemah. Hujan asam disebabkan oleh belerang
(sulfur) yang merupakan pengotor dalam bahan bakar fosil serta nitrogen di udara yang
bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Zat-zat ini berdifusi
ke atmosfer dan bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang
mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan. Hujan asam memiliki dampak tidak hanya
pada lingkungan biotik, namun juga pada lingkungan abiotik, antara lain danau, tanah,
tumbuhan dan hewan, kesehatan manusia, korosi, bangunan, dan pertanian. Usaha untuk
mengendalikan deposisi asam ialah menggunakan bahan bakar yang mengandung sedikit zat
pencemar, menghindari terbentuknya zat pencemar saar terjadinya pembakaran, menangkap
zat pencemar dari gas buangan dan penghematan energi.