Anda di halaman 1dari 16

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan
Mata pelajaran
:
Kelas/Semester :
Alokasi Waktu
:
Materi Pokok
:
Tema
:
Keadilan
Alokasi waktu
:

:SMP Islam Tugasku


PPKn
VII / 1
2 x 40 menit
Pembelajaran Norma dan Keadilan
Arti Penting Norma dalam Mewujudkan
2 x 40 menit

A. Kompetensi Inti (KI)


1.
2.

3.

4.

Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.


Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran,
gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya.
Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar (KD)


1.2 Menghargai norma-norma keadilan yang berlaku dalam kehidupan
bermasyarakat sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa.
2.2 Mematuhi norma-norma yang berlaku dalam kehidupan
bermasyarakat untuk mewujudkan keadilan.
3.2 Memahami norma-norma yang berlaku dalam kehidupan
bermasyarakat untuk mewujudkan keadilan.
4.2 Mengampanyekan perilaku sesuai norma-norma yang berlaku dalam
kehidupan
bermasyarakat untuk mewujudkan keadilan.

C. Indikator
1.2.1
1.2.1
2.2.1
2.2.2
3.2.1

Bersyukur atas keberadaan norma dalam kehidupan bermasyarakat


berbangsa dan bernegara.
Menyadari pentingnya penegakan hukum untuk kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Mendukung proses penegakan hukum.
Terlibat aktif dalam menegakkan tata tertib di sekolah.
Mendeskripsikan pengertian dan macam-macam norma.

3.2.2
3.2.3
3.2.4
3.2.5

4.4.1
4.4.2
4.4.3

Mendesripsikan macam-macam norma dalam kehidupan


bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Menunjukkan perilaku sesuai norma.
Menunjukkan macam-macam keadilan.
Menganalisis pentingnya norma hukum dalam kehidupan
bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
Menyajikan hasil telaah pengertian dan macam-macam norma.
Menyajikan hasil telaah arti penting norma dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.
Mempraktikkan perilaku menaati norma dalam lingkungan sekolah.

D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menjelaskan arti norma-norma yang berlaku dalam
kehidupan bermasyakat
2. Peserta didik dapat menjelaskan apa yang dimaksud negara hukum
3. Peserta didik dapat menunjukan garis besar fungsi norma hukum
4. Peserta didik dapat menunjukan nilai nilai keadilan dalam kehidupan di
masyarakat
5. Peserta didik dapat menunjukan hasil kebenaran setelah pelanggar
norma hukum di berikan hukuman secara ilmiah

E. Materi Pembelajaran
Model pembelajaran Inquiry learning, metode diskusi, pendekatan saintifik
mulai dari mengamati, menanya, mencari informasi, dan mengasosiasi
serta mengomunikasikan.
Arti Penting Norma dalam Mewujudkan Keadilan
Aturan dalam masyarakat memiliki arti penting bagi terciptanya ketertiban
dan masyarakat. Norma dalam masyarakat terbentuk karena ada berbagai
perbedaan individu. Sebagai mahluk individu, manusia memiliki
kepribadian, kepentingan, keinginan, tujuan hidup yang berbeda satu
dengan yang lain.
Agar segala perbedaan tersebut tidak menimbulkan perpecahan dan
ketidaktertiban dalam masyarakat, dibuatlah peraturan atau norma. Fungsi
aturan dalam masyarakat antara lain :
1. Pedoman dalam bertingkah laku. Norma memuat aturan tingkah laku
masyarakat dalam pergaulan sosial.
2. Menjaga kerukunan anggota masyarakat. Norma mengatur agar
perbedaan dalam masyarakat tidak menimbulkan kekacauan atau
ketidaktertiban.
3. Sistem pengendalian sosial. Tingkah laku anggota masyarakat diawasi
dan dikendalikan oleh aturan yang berlaku.

Dalam hidup bernegara diatur dengan norma hukum yang berbeda dengan
norma-norma lainya. Persamaannya adalah norma-norma tersebut
mengatur tata tertib dalam masyarakat, sedangkan perbedaannya terletak
pada sanksinya. Dalam kehidupan bernegara, norma hukum memiliki
peranan yang lebih besar karena mengikat dan memaksa seluruh warga
negara serta para penyelenggara negara.
Pasal 1 ayat (3) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan
bahwa Negara Indonesia adalah negara hukum. Apa yang dimaksud
dengan negara hukum?
Pelajari beberapa pendapat berikut.
1. Negara hukum adalah negara yang mendasarkan segala sesuatu, baik
tindakan maupun pembentukan lembaga negara pada hukum tertulis
atau tidak tertulis.
2. Menurut A.V. Dicey, negara hukum mengandung tiga unsur berikut ini.
a. Supremacy of law. Dalam arti tidak boleh ada kesewenang-wenangan
sehingga seseorang warga harus dihukum jika melanggar hukum.
b. Equality before of law. Setiap orang sama di depan hukum tanpa
melihat status dan, baik bagi rakyat maupun pejabat.
c. Human rights. Diakui dan dijaminnya hak-hak asasi manusia dalam
undang-undang atau keputusan pengadilan.
Jaminan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 bahwa Indonesia
sebagai negara hukum dapat ditemukan dalam UUD 1945 pasal 1 ayat (3)
dan pasal 27 ayat (1) yang Segala warga negara bersamaan kedudukannya
di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan
pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
Sebagai negara hukum, tentu bangsa Indonesia menerapkan aturan hukum
dalam pemerintahan dan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Setelah kalian memahami negara hukum, kalian juga harus
memahami, menyadari, dan hukum
tersebut.
Pada umumnya norma hukum memiliki sanksi sehingga berlakunya dapat
dipaksakan. Oleh karena itu, norma hukum lebih ditaati oleh masyarakat
daripada norma lainnya. Hukum dapat memaksa seseorang untuk menaati
tata tertib yang berlaku di dalam masyarakat dan terhadap orang yang
tidak mentaatinya diberikan sanksi yang tegas.
Norma hukum tidak dapat berjalan sendiri untuk mencapai tujuan keadilan.
Maka diperlukan alat-alat perlengkapan negara. Paksaan berlakunya norma
hukum dilakukan oleh alat-alat perlengkapan negara yang berwenang
seperti polisi, jaksa, dan hakim. Untuk menyelesaikan masalahmasalah
perdata seperti pembagian harta warisan dapat mengajukan ke pengadilan
untuk diperiksa dan diputuskan oleh hakim. Untuk mencegah dan aksi
kejahatan dan gangguan keamanan diperlukan aparat kepolisian.
Sedangkan, untuk mewakili negara melakukan tuntutan terhadap pelaku
kejahatan di sidang pengadilan dilakukan oleh aparat kejaksaan.
Secara garis besarnya fungsi norma hukum adalah sebagai berikut.
1. Fungsi hukum memberikan pengesahan (legitimasi) terhadap apa yang
berlaku dalam masyarakat.
2. Fungsi hukum sebagai alat rekayasa masyarakat.

3. Fungsi hukum sebagai sarana pembentukan masyarakat, khususnya


sarana pembangunan.
4. Fungsi hukum sebagai senjata dalam konflik sosial (Donald Albert
Rumokoy dan Frans Maramis, 2014:36:38).
Seandainya dalam masyarakat tidak ada aturan yang mengatur kehidupan
masyarakat, tentu tidak akan tertib dan timbul kekacauan di mana-mana.
Oleh karena itu, untuk menjaga ketertiban dalam kehidupan bermasyarakat,
norma hukum harus ditegakkan. Setiap pelanggaran norma hukum harus
mendapatkan sanksi agar terwujud keadilan.
Keadilan berasal dari kata dasar adil. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
diartikan sebagai (tindakan) tidak berat sebelah, sepatutnya; tidak
sewenang-wenang. Keadilan menandaskan bahwa setiap manusia tidak
boleh diperlakukan sewenang-wenang tetapi harus diperlakukan sesuai
dengan hak-haknya. Keadilan mengharuskan seseorang untuk memperoleh
sesuatu yang menjadi haknya dan diperlakukan sebagaimana mestinya.
Oleh karena itu, pelaksanaan keadilan berkaitan dengan kehidupan
bersama di lingkungan masyarakat.
Nilai-nilai keadilan harus terwujud dalam kehidupan bersama adalah
sebagai berikut.
a. Keadilan distributif, yaitu suatu hubungan keadilan antara negara
terhadap warganya, dalam arti pihak negara yang wajib memenuhi
keadilan dalam bentuk keadilan membagi, dalam bentuk kesejahteraan,
bantuan, subsidi dan kesempatan hidup bersama yang didasarkan atas
hak dan kewajiban.
b. Keadilan legal, yaitu hubungan keadilan antara warga negara terhadap
negara dan pihak warga negara wajib memenuhi keadilan dalam bentuk
mentaati peraturan perundang-undangan yang berlaku.
c. Keadilan komutatif, yaitu suatu hubungan keadilan antara warga satu
dengan yang lainnnya secara timbal balik (Kaelan, 2004 :83).
Penjatuhan hukuman bagi pelanggar norma hukum dapat dipandang
sebagai bagian dari proses koreksi dan pemasyarakatan sehingga orang
yang dihukum menjadi orang baik lagi sebelum kembali lagi ke tengah
tengah kehidupan.
Dijatuhkannya hukuman secara ilmiah mempunyai dasar pembenarannya,
yaitu untuk kepentingan sebagai berikut.
a. Pembalasan atas kesalahan.
b. Penjeraan, baik yang bersifat untuk umum ataupun untuk pelaku.
c. Rehabilitasi.
d. Menyebabkan tidak dapat lagi melakukan kesalahan.
e. Mengisolasi pelaku untuk mencegahnya melakukan lagi kesalahan yang
membahayakan orang lain (Jimly Asshiddiqie, 2015 :36-37).
Di dalam hukum pidana, hukuman itu dibagi ke dalam dua macam, yaitu
hukum pokok dan hukuman tambahan. Menurut Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana (KUHP) Pasal 10 menyatakan bahwa hukuman pokok meliputi
hukuman mati, hukuman penjara, hukuman kurungan, dan hukuman denda.
Hukuman tambahan meliputi pencabutan hak-hak tertentu, perampasan
barang-barang tertentu, dan pengumuman putusan hakim.

Hukuman bagi pelanggar norma hukum juga tidak hanya berlaku dalam
lapangan hukum pidana tetapi dapat juga mencakup hukum perdata dan
hukum tata usaha negara. Di dalam hukum perdata, hukumannya berupa
ganti rugi, sebagaimana tercantum dalam pasal 1365 Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata (KUH Perdata) yang menyatakan bahwa Tiap-tiap
perbuatan melanggar hukum yang membawa kerugian kepada orang lain,
mewajibkan orang yang karena kesalahannya menimbulkan kerugian itu,
untuk mengganti kerugian tersebut. Di dalam hukum tata usaha negara,
sanksi hukuman berupa pemecatan dari jabatan atau skorsing terhadap
seorang pegawai, pencabutan izin usaha, pencabutan izin mengemudi,
pencabutan izin terbit dan sebagainya (Pipin Syaripin,1998 :50-510).
Pemberian hukuman bagi anggota masyarakat yang melanggar hukum,
dilakukan oleh lembaga peradilan. Masyarakat tidak boleh melakukan
tindakan main hakim sendiri. Melakukan tindakan main hakim sendiri
termasuk juga perbuatan melanggar norma hukum. Pemberian hukuman
hanya dapat dilakukan setelah melalui proses persidangan di lembaga
peradilan. Dengan demikian, lembaga peradilan memegang peranan
penting dalam menciptakan keadilan di tengah-tengah pergaulan hidup
masyarakat. Melalui lembaga peradilan, anggota masyarakat yang merasa
hak-hak konstitusionalnya dilanggar dapat memperjuangkan hak-haknya
tersebut. Hal itu agar orang yang telah melanggar hak-hak orang lain
menerima hukuman yang setimpal sesuai dengan pelanggarannya .

F. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan

Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta didik untuk


mengikuti pembelajaran dengan melakukan berdoa, mengecek
kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan buku tulis,
serta sumber belajar.
Guru memberi motivasi dengan membimbing peserta didik
menyanyikan lagu daerah setempat atau permainan daerahnya.
Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab atau problem
solving mengenai norma masyarakat yang telah dipelajari
sebelumnya.
Guru menyampaikan kompetensi dasar dan indikator pencapaian
kompetensi yang akan dicapai.
Guru membimbing peserta didik melalui tanya jawab tentang
manfaat proses pembelajaran.
Guru menjelaskan materi dan kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan peserta didik.

2. Kegiatan Inti
Mengamati

Guru membimbing peserta didik berkelompok


kelompok yang dibentuk pada pertemuan pertama.

sesuai

dengan

Guru meminta peserta didik mengkaji suatu masalah


disampaikan guru tentang pelaksanaan norma dimasyarakat.

yang

Menanya

Guru membimbing peserta didik secara kelompok untuk


mengidentifikasi pertanyaan berkaitan dengan isu publik tentang
norma yang berlaku dalam masyarakat.
Guru dapat membimbing peserta didik menyusun pertanyaan agar
terarah sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi, seperti
contoh berikut ini.
a. Apa saja norma yang masih berlaku dalam masyarakat?
b. Pelaksanaan norma apa yang sering menjadi perhatian
masyarakat?
c. Bagaimana tata cara norma tersebut dalam masyarakat?
d. Siapa yang terlibat dalam pelaksanaan norma tersebut?
e. Apa sanksi apabila terjadi pelanggaran terhadap norma tersebut?
Guru memberi motivasi dan penghargaan bagi kelompok yang
menyusun pertanyaan terbanyak dan sesuai dengan indikator
pencapaian kompetensi

Mengumpulkan Informasi

Guru membimbing setiap kelompok untuk melakukan pengamatan


dari berbagai media tentang pelaksanaan norma di masyarakat.
Guru memfasilitasi peserta didik dengan sumber belajar lain seperti
buku penunjang atau internet.

Mengasosiasi

Guru membimbing peserta didik untuk mendiskusikan hubungan


atas berbagai informasi yang sudah diperoleh sebelumnya, seperti
berikut ini.
a. Hubungan berbagai norma yang berlaku.
b. Persamaan dan perbedaan berbagai norma yang berlaku.

c. Membandingkan berbagai sanksi norma yang berlaku.


Guru membimbing peserta didik secara kelompok untuk
menyimpulkan norma yang berlaku dalam masyarakat.
Guru membimbing kelompok untuk menyajikan simulasi salah
satu norma yang berlaku dalam masyarakat. Agar lebih terarah,
norma yang disimulasikan berbeda antarkelompok. Guru dapat
membimbing pembagian tema simulasi tersebut.
Guru membimbing peserta didik menyusun laporan hasil
pengamatan secara tertulis. Laporan dapat berupa display, bahan
tayang, maupun dalam bentuk kertas lembaran.

Mengomunikasikan

Guru membimbing setiap kelompok untuk menyajikan laporan dalam


bentuk pameran kelas.
Guru membimbing setiap kelompok untuk menyajikan simulasi norma
yang berlaku dalam masyarakat.
Selama simulasi, kelompok lain mengamati dan menilai penyajian
simulasi.
Setelah simulasi guru memberi kesempatan beberapa kelompok
menyampaikan hasil pengamatan terhadap pelaksanaan simulasi

3. Kegiatan Penutup

Guru melakukan refleksi dengan peserta didik atas manfaat proses


pembelajaran yang telah dilakukan dan menentukan tindakan yang
akan dilakukan berkaitan dengan norma dalam masyarakat. Mintalah
peserta didik menjawab pertanyaan- pertanyaan berikut ini.
a. Apa manfaat yang diperoleh dari mempelajari norma dalam
masyarakat bagi kalian?
b. Apa sikap yang kalian peroleh dari proses pembelajaran yang telah
dilakukan?
c. Apa manfaat yang diperoleh melalui proses pembelajaran
yang telah dilakukan?
d. Apa rencana tindak lanjut akan kalian lakukan?
e. Apa sikap yang perlu dilakukan selanjutnya?
Guru memberikan umpan balik atas proses pembelajaran dan
hasil laporan individu.
Guru menjelaskan rencana kegiatan pertemuan berikutnya

G. Penilaian Pembelajaran
1. Penilaian Kompetensi Sikap
Teknik penilaian kompetensi sikap dapat menggunakan observasi.
Penilaian dilakukan secara terus menerus selama proses pembelajaran.
Format penilaian sikap dapat menggunakan format penilaian sikap
sebagai mana diuraikan di bagian
Pedoman Pengamatan Sikap
Kelas
: ..................
Hari, Tanggal
: ..........................................
Pertemuan ke
: ......
Materi Pokok
: ..........................................................................................

No.

Nama
Pesert
a Didik

Aspek Penilaian
Mematuhi
Tata
Tertib
Sekolah

Tidak
Datang
Terlamba
t

Lapor Ketika
Meninggalka
n Kelas

Mematuh
i Aturan
Kelas

Rajin
Beribada
h

Skor penilaian menggunakan skala 1-4, yaitu sebagai bentuk.


Skor 1 apabila
Skor 2 apabila
dinilai.
Skor 3 apabila
Skor 4 apabila
dinilai.

peserta didik tidak pernah sesuai aspek sikap yang dinilai.


peserta didik kadang-kadang sesuai aspek sikap yang
peserta didik sering sesuai aspek sikap yang dinilai.
peserta didik selalu sesuai dengan aspek sikap yang

2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan


1.

Teknik penilaian kompetensi pengetahuan pada pertemuan pertama


dengan melaksanakan uji kompetensi mengenai macam-macam norma.
Soal disiapkan oleh Guru. Penskoran aktivitas diberi skor rentang 1-4,
dan nilai maksimal 100. Adapun kriteria skor diantaranya adalah sebagai
berikut.
Skor 1 jika jawaban hanya berupaya menjawab saja.
Skor 2 jika jawaban berupa mendefinisikan.
Skor 3 jika jawaban berupa mendefinisikan dan sedikit uraian.
Skor 4 jika jawaban berupa mendefinisikan dan penjelasan logis.
Nilai = Skor Perolehan 25

3. Penilaian Kompetensi Keterampilan


Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan
peserta didik dalam presentasi, kemampuan bertanya, kemampuan
menjawab pertanyaan atau mempertahankan argumentasi kelompok,
kemampuan dalam memberikan masukan/saran, serta mengapresiasi
pada saat menyampaikan hasil telaah. Lembar penilaian penyajian dan
laporan hasil telaah dapat menggunakan format di bawah ini, dengan
ketentuan aspek penilaian dan rubriknya dapat disesuaikan dengan
situasi dan kondisi serta keperluan guru.

No.

Nama
Pesert
a Didik

Kemampua
n
Bertanya

Kemampuan
Menjawab/
Berargument
asi

Memberi
Masukan/
Saran
4

Mengapresia
si
1

4 3

Keterangan : Diisi dengan tanda ( ) ceklist


Kategori Penilaian : 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang
Nilai = Skor Perolehan 50
2

Pedoman Penskoran (Rubrik)


No.

Aspek

1.

Kemampua
n
Bertanya

2.

Kemampua
n
Menjawab/
Argumentas
i

3.

4.

Penskoran
Skor
Skor
Skor
Skor

4
3
2
1

apabila
apabila
apabila
apabila

selalu bertanya.
sering bertanya.
kadang-kadang bertanya.
tidak pernah bertanya.

Skor 4 apabila materi/jawaban benar, rasional,


dan jelas.
Skor 3 apabila materi/jawaban benar, rasional,
dan tidak jelas.
Skor 2 apabila materi/jawaban benar, tidak
rasional,
dan tidak jelas.
Skor 1 apabila materi/jawaban tidak benar,
tidak rasional, dan tidak jelas.
Kemampua
Skor 4 apabila selalu memberi masukan.
n Memberi
Skor 3 apabila sering memberi masukan.
Masukan
Skor 2 apabila kadang-kadang memberi
masukan.
Skor 1 apabila tidak pernah memberi masukan.
Mengapresia Skor 4 apabila selalu memberikan pujian.
si
Skor 3 apabila sering memberikan pujian.
Skor 2 apabila kadang-kadang memberi pujian.
Skor 1 apabila tidak pernah memberi pujian.

4. Pengayaan

Kegiatan pembelajaran pengayaan diberikan kepada siswa yang telah


menguasai materi dan secara pribadi sudah mampu memahami Normanorma hukum yang ada dalam kehidupan bermasyarakat. Bentuk
pengayaan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Guru memberikan tugas untuk mempelajari lebih lanjut tentang
materi pokok dari berbagai sumber dan mencatat hal hal penting.
Selanjutnya menyajikan dalam bentuk laporan tertulis atau
membacakan didepan kelas
2. Peserta didik membantu peserta didik lain yang belum tuntas dengan
pembelajaran tutor sebaya

5. Pembelajaran Remdial

Remedial dilakasanakan untuk peserta didik yang belum menguasai


materi dan belum mampu memahami norma-norma hukum yang ada
dalam masyarakat. Kegiatan remedial dilakukan dengan mengulang
materi pembelajaran apabila peserta didik yang sudah tuntas dibawah
75%. Sedangkan apabila peserta didik yang sudah tuntas lebih dari 75%
maka kegiatan remedial dapat dilakukan dengan:
1. Mengulang materi pokok di luar jam tatap muka bagi peserta didik
yang belum tuntas

2. Memberikan penugasan kepada peserta didik yang belum tuntas


3. Memberikan kesempatan untuk melakukan tes perbaikan.
Perlu diperhatikan bahwa materi yang diulang atau dites kembali adalah
materi pokok ketrampilan yang berdasarkan analisis belum dikuasai oleh
peserta didik. Kegiatan remedial bagi kompetensi sikap dilakukan dalam
bentuk pembinan secara holistis, yang melibatkan guru bimbingan
konseling dan orang tua.

H. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran


1. Media
2. Alat/Bahan
3. Sumber Belajar

: Infocus , internet
: Laptop / FlassdisK , gambar-gambar
: Buku Paket PPKn kelas VII Kemdikbud

Jakarta, 20 Oktober
2016
Mengetahui
Kepala SMP Islam Tugasku

Guru Mata Pelajaran

Imron Rosadi, S.Ag., MM

Naufal, S.Kom

Lampiran- lampiran

Pedoman Pengamatan Sikap


Kelas
Hari, Tanggal
Pertemuan ke
Materi Pokok

: 7-B
: Kamis, 20 Oktober 2016
: 10
: Arti Penting Norma dalam

Mewujudkan Keadilan
Aspek Penilaian

No.

Nama Peserta Didik

AFRA SHAMILA AMBADAR

ALIKHA SHIFA AUDRINA H

AMANDA MOIRA ARIEBOWO

APSARI LINTANG CINTARIANI S

ARVENIO SOUHOKA

CARISSA AIDA ZAHRA

CITRA PRAMUDITA

EIBEL VALERY HALUDDIN

FATHIR FADLI ZOU

10

HANANTA SOFIARDI

11

HANI KHAIRA WIDIASTI

12

HARJUNO ABDULLAH

13

MOHAMMAD RAFII DZIKRA

14

MUHAMAD ZAKY FIRMANSYAH

15

MUHAMMAD ALWIN ISWANDI

16

MUHAMMAD SAUQI

17

NYIAYU DINDA KHAIRANI

18

RAYHAN ZUFAR RIZA

19

SALSABILA NUR AMELIA

20

SHAFINNA PUTRI SETIAGUNA

21

ZAHRA RAMADHANIA PUTRI M

Skor
Skor
Skor
Skor
Skor

Mematuhi
Tata Tertib
Sekolah

Tidak
Datang
Terlambat

Lapor
Ketika
Meningga
lkan
Kelas

Mematuhi
Aturan
Kelas

Rajin
Beribada
h

penilaian menggunakan skala 1-4, yaitu sebagai bentuk.


1 apabila peserta didik tidak pernah sesuai aspek sikap yang dinilai.
2 apabila peserta didik kadang-kadang sesuai aspek sikap yang dinilai.
3 apabila peserta didik sering sesuai aspek sikap yang dinilai.
4 apabila peserta didik selalu sesuai dengan aspek sikap yang dinilai.

Penilaian Kompetensi Pengetahuan

Kelas
Hari, Tanggal
Pertemuan ke
Materi Pokok

:
:
:
:

7-B
Kamis, 20 Oktober 2016
10

Arti

Penting

Norma

dalam

Mewujudkan

Keadilan
No.

Nama Peserta Didik

AFRA SHAMILA AMBADAR

ALIKHA SHIFA AUDRINA H

AMANDA MOIRA ARIEBOWO

APSARI LINTANG CINTARIANI S

ARVENIO SOUHOKA

CARISSA AIDA ZAHRA

CITRA PRAMUDITA

EIBEL VALERY HALUDDIN

FATHIR FADLI ZOU

10

HANANTA SOFIARDI

11

HANI KHAIRA WIDIASTI

12

HARJUNO ABDULLAH

13

MOHAMMAD RAFII DZIKRA

14

MUHAMAD ZAKY FIRMANSYAH

15

MUHAMMAD ALWIN ISWANDI

16

MUHAMMAD SAUQI

17

NYIAYU DINDA KHAIRANI

18

RAYHAN ZUFAR RIZA

19

SALSABILA NUR AMELIA

20

SHAFINNA PUTRI SETIAGUNA

21

ZAHRA RAMADHANIA PUTRI M

Skor

Nilai

Penskoran aktivitas diberi skor rentang 1-4, dan nilai maksimal 100.
Adapun kriteria skor diantaranya adalah sebagai berikut.
Skor 1 jika jawaban hanya berupaya menjawab saja.
Skor 2 jika jawaban berupa mendefinisikan.
Skor 3 jika jawaban berupa mendefinisikan dan sedikit uraian.
Skor 4 jika jawaban berupa mendefinisikan dan penjelasan logis.
Nilai = Skor Perolehan x 5
Soal Penilaian Kompetensi Pengetahuan

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!


1. Jelaskan 3 (tiga) manfaat mentaati norma bagi diri sendiri!
2. Jelaskan 3 (tiga) akibat pelanggaran terhadap norma bagi masyarakat!
3. Apa pengertian keadilan?
4. Apa arti penting hukum dalam mewujudkan keadilan?
5. Sebutkan dua contoh perilaku sesuai norma dalam kehidupan di Sekolah
Jawaban
1. Tiga manfaat mentaati norma bagi diri sendiri.
a. Membuat hidup menjadi tenang.
b. Membuat pergaulan menjadi rukun, tertib dan damai.
c. Mengendalikan tingkah laku agar sesuai dengan norma.
2. Tiga akibat pelanggaran terhadap norma bagi masyarakat.
a. Mengakibatkan perselisihan, pertengkaran atau kekacauan.
b. Melanggar hak-hak orang lain.
c. Merugikan hak atau kepentingan orang lain.
3. Keadilan adalah setiap orang harus diperlakukan sesuai dengan hak-haknya
dan tidak diperlakukan secara sewenang-wenang.
4. Arti penting hukum dalam mewujudkan keadilan.
a. Pedoman dalam bertingkah laku.
b. Menjaga kerukunan anggota masyarakat.
c. Sistem pengendalian sosial.
5. Dua contoh perilaku sesuai norma dalam kehidupan sekolah.
a. Menggunakan pakaian seragam sekolah sesuai dengan aturan yang
berlaku
b. Berkata sopan kepada guru dan karyawan sekolah

Lembar Kerja Siswa (LKS)


Kelompok
Kelas
Hari, Tanggal
Pertemuan ke
Materi Pokok

:
:
:
:
:

.................................................................................
7-B
Kamis, 20 Oktober 2016
10
Arti Penting Norma dalam Mewujudkan Keadilan

Tabel Peraturan dalam Berbagai Kehidupan

No

Aturan yang berlaku

Tujuan

Manfaat (Sendiri, Masyarakat,


Bangsa dan Negara)

Kesimpulan (arti penting)

Anda mungkin juga menyukai