Anda di halaman 1dari 3

Laporan Wartawan Tribun Medan/Feriansyah Nasution

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Padamnya listrik serentak di berbagai daerah


di Sumatera Utara memunculkan berbagai spekulasi atas kemungkinan adanya
sabotase.
Anggota DPRD Sumut Sutrisno Pangaribuan mengatakan, dari berbagai status
di media sosial yang dilihatnya, bahkan listrik tidak hanya padam di Kota Medan.
Tetapi juga hingga ke Perbaungan, Tebing Tinggi, Sibolga, Nias dan lain-lain.
"Bahkan objek vital seperti Bandara Kuala Namu juga padam.PLN selaku
pemegang hak tunggal penyedia jasa penerangan listrik tidak pernah
mengumumkan kepada publik penyebab padamnya listrik. Hal ini menimbulkan
berbagai persepsi negatif terhadap PLN," kata Sutrisno kepada TribunMedan.com via selular, Minggu (17/1/2016) malam.
Politisi PDI Perjuangan ini meminta kepada pemerintah provinsi, kabupaten/kota
melakukan koordinasi kepada PLN, Polri, TNI.
"Harus dijelaskan ke masyarakat. Jangan selalu tiba-tiba. Apakah benar hanya
karena kebakaran pabrik kayu di Belawan yang merembet ke jaringan PLN, tapi
padamnya sampai daerah di Nias sana?. Karena sudah terlalu sering
pemadaman secara tiba-tiba begini," tukas Sutrisno.
Sutrisno mengatakan, kedepan DPRD Sumut perlu ikut membahas lebih jahu
tentang kegiatan usaha penyedia tenagalistrik.
"Kita akan ulas lebih jahu berdasarkan PP Nomor 14 Tahun 2012 Tentang
Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik, dan UU Nomor 30 Tahun 2009
Tentang Ketenagalistrikan," sebutnya.
(fer/tribun-medan.com)

Senin, 23 Mei 2016 06:57 WIB - http://mdn.biz.id/n/235408/ - Dibaca: 92 kali

Gus Irawan: PLN Komit Perbaiki Layanan Nias


MedanBisnis - Medan. Ketua Komisi VII DPR-RI Gus Irawan Pasaribu mengatakan,
PT PLN sudah berkomitmen untuk memperbaiki dan meningkatkan pelayanan di Nias.
Sehingga, meskipun PT American Power Rental (APR) nantinya akan memutus kembali aliran
listrik di Nias, PLN sudah melakukan langkah antisipasi agar kasus pemadaman total selama
beberapa minggu pada beberapa waktu lalu tidak terulang.
Gus menyatakan, dirinya sudah bertemu dengan jajaran PLN. "Mereka (PLN-red) tak akan
membiarkan pemadaman itu terulang lagi," kata Gus Irawan Pasaribu dalam siaran pers yang
diterima MedanBisnis, Minggu (22/5).
Gus mengapresiasi komitmen serta langkah-langkah antisipasi yang telah dilakukan PLN
seandainya PT APR merealisasikan ancamannya tersebut.
Ancaman padamnya listrik di Nias memang kembali bergulir pekan lalu karena sengketa
pembayaran penyelesaian tunggakan uang sewa PLTD milik APR di Tanjungmorawa dan
Kualanamu sebesar Rp 40 miliar belum selesai.
Kondisi itulah yang memunculkan ancaman listrik Nias kembali bermasalah. Sebab PT APR
mengoperasikan dua mesin pembangkitnya di daerah itu.
Selain itu terkait kontrak mesin pembangkit milik PT APR yang ada di Idano dan Moawo, Nias,
PLN ingin memperpanjang kontrak hingga akhir Desember 2016 namun APR hanya bersedia
memperpanjangnya selama dua bulan atau hingga Juni saja (bulan depan).
Gus menyatakan, DPR meminta konsistensi dari PLN atas komitmen tersebut. "Ya kita minta
konsistensi PLN saja. Jangan sampai ada pemadaman massal. Karena kalaupun diancam lagi
sama APR mereka sudah siap," tegasnya.
Dia menyatakan PLN sudah menyiapkan mesin dengan total kapasitas 24 MW (megawatt) yang
tersebar di Nias. Mesin pertama mereka yang kapasitas 13 MW telah melewati uji kelayakan
dan 5 MW telah uji coba dan Mei ini sudah akan masuk ke sistem pembangkitan.
Sebenarnya, menurut Gus, kondisi ini sudah diperhitungkan sebelumnya. "Pengalaman lalu kan
telah mengajarkan kita semua. PLN masa lalu hanya mengandalkan pembangkit dari APR. Itu
yang kita tidak setuju," ujarnya.
Harusnya, kata dia, kalaupun ada sewa dari pembangkit swasta, itu dijadikan sebagai
cadangan saja bukan sebagai sumber energi utama untuk Nias. "Kan waktu kita negosiasi agar
APR mau menghidupkan pembangkit di Nias bulan lalu juga terkait kontrak," ujarnya.
Saat itu, kata Gus, APR hanya menyatakan akan mengalirkan listrik lagi sampai PLN punya

kemampuan sendiri menerangi Nias. Gus yang juga wakil ketua Fraksi Gerindra di DPR-RI
menjelaskan PLN sudah komit memperbaiki layanannya di Nias.
"Kata kuncinya Nias tak akan padam bergilir lagi. Karena mereka sudah harus menyiapkan
mesin sendiri. Jadi mereka punya pembangkitan sendiri kemudian ada pembangunan jaringan
bertegangan tinggi untuk memenuhi kebutuhan Nias secara maksimal," jelasnya.
Ketua DPD Gerindra Sumut itu juga mengatakan, sebenarnya bukan Nias saja yang harus
mendapat jaminan tersebut tapi juga seluruh daerah. "Terutama Sumut saya kira. Selama ini
Sumut sudah terlalu sering dikecewakan. Kalau masih ada pemadaman berkelanjutan laporkan
saja ke kita di Komisi VII," ungkapnya. (hisar hasibuan/ril)

Anda mungkin juga menyukai