Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh:
Er Azmawaty
M. Dede Rosza E.
Syamsudin Ahmad
Yenda Puspita
2B
Perencanaan
merupakan
suatu
proses
mendahului
untuk
pelaksanaan,
menentukan
mengingat
kemana
harus
perencanaan
pergi
dan
mngidentifikasi persyaratan yang diperlukan dengan cara yang paling efektif dan
efisien.
Pembelajaran atau pengajaran menurut Degeng (1993:2) dan Reigeluth
(1983:279-334) adalah upaya untuk membelajarkan siswa. Dalam pengertian ini
secara impisit dalam pengajaran terdapat kegiatan memilih, menetapkan,
mengembangkan metode untuk mencapai hasil pengajaran yang diinginkan.
Pemilihan, penetapan dan pengembangan metode ini didasarkan pada kondisi
pengajaran yang ada. Kegiatan ini pada dasarnya merupakan inti dari perencanaan
pembelajaran
dilaksanakan
sebagai
upaya
pencapaian
tujuan
tersebut
dengan
memanfaatkan segala potensi dan sumber belajar yang ada. Hasil akhir dari proses
pengambilan keputusan tersebut adalah tersusunnya dokumen yang berisi tentang
hal-hal tersebut, sehingga selanjutnya dokumen tersebut dapat dijasikan sebagai
acuan dan pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Menurut pendapat Banghart dan Albert Trull (1975:4-15), tidak ada batasan
dalam merencanakan pembelajaran secara eksklusif, melainkan merencanakan
pembelajaran dapat dilihat dari 3 dimensi, yakni karakteristik merencanakan
pembelajaran
berusaha
menggambarkan
sifat-sifat
aktifitas
merencanakan
memiliki
dapat
berpengaruh,
disamping
disusun
dengan
dimensi-dimensi
itu
memungkinkan
diadakannya
perencanaan
adalah,
bahwa
perencanaan
pembelajaran
hendaknya
feasibilitas
kebetulan
dapat
dimasukkan
dalam
perencanaan
pembelajaran, namun perlu diupayakan agar sebanyak mungkin halhal tersebut dimasukkan dalam pertimbangannya. Sanjaya (2010:39)
menambahkan bahwa nilai kepastian itu bermakna bahwa dalam
perencanaan pembelajaran yang berfungsi sebagai pedoman dalam
penyelenggaraan proses pembelajaran, tidak lagi memuat alternatialternatif yang bisa dipilih, akan tetapi berisi langkah-langkah pasti
yang dapat dilakukan secara sistematis. Dengan kepastian itulah, kita
akan terhindar dari persoalan-persoalan yang mungkin muncul secara
tidak terduga.
5. Ketelitian atau
parsimoniusness.
Prinsip
utama
yang
perlu
Termasuk
didalamnya
adalah
mengadakan
badan
atau
melaksanakan
fungsi
perencanaan,
3).mengadakan
bagian
perencanaan,
2).
yang
bertugas
Menetapkan
reorganisasi
struktural
dalam
prosedur
internal
saat
atau
momen
dasar
integrasi
dari
perencanaan
masyarakat
dan
perencanaan
untuk
mencapai
suatu
sangat
diperlukan.
Dengan
demikian,
dalam
proses
pentingnya
merencanakan
pembelajaran.
Guru
perlu
harus
memperhitungkan
barbagai
kemungkinan
yang
terjadi.
yang
mempengaruhi
belajar,
termasuk
keterkaitan
siswa
untuk
belajar.
Pembelajaran
adalah
upaya
berbagai
alternatif.
Ketika
kita
merencanakan
dapat
kita
peroleh
dalam
merencanakan
proses
pembelajaran.
a. Melalui proses perencanaan pembelajaran yang matang,
kita akan terhindar dari keberhasilan yang bersifat
untung-untungan. Artinya, dengan perencanaan yang
matang dan akurat, kita akan mampu memperediksi
yang
matang
diperlukan.
Melalui
akan
dapat
membuat
berbagai
kelemahan
yang terjadi.
dihadapkan
kepada
berbagai
pilihan
efisien
untuk
dikembangkan.
Tanpa
suatu
tujuan
pembelajaran.
Melalui
proses
dapat
fungsi
prediktifnya,perencanaan
dapat
setiap
waktu
yang
diperlukan
untuk
(2010:40-45)
PEMBELAJARAN
menjelaskan bahwa berdasarkan
komponen-
pembelajaran
umum.
Dengan
demikian,
maka
harus
mencakup
aspek
penting
yang
proses
pembelajaran
adalah
sebagai
pengelola
keberhasilan
pengelolaan
pembelajaran
dan
kesiapan
kemampuan
siswa
mencapai
tujuan
pembelajaran.
REFERENSI
Bloom, B.S. 1956. Taxonomy of Educational Objectives The Classification
of Educational Goals Handbook 1: Cognitive Domain. New York :
Longman.
Commbs, Philip H. 1982. Apakah Perencanaan Pendidikan Itu. (Terjemahan)
Bhatara. Karya Aksara, Jakarta.
Degeng, I Nyoman Sudana. Buku Pegangan Teknologi Pendidikan. Pusat
Antar Universitas untuk Peningkatan dan Pengembangan Aktivitas
Instruksional Universitas Terbuka. Depdibud RI. Dirjen Dikti, Jakarta.
Frank W. Banghart & Albert Trull, Jr. 1975. Educational Planning. New
York : Collier-Macmillan Limited.
Harjanto. 1997. Perencanaan Pengajaran. Rineka Cipta, Jakarta : v + 319.
Kaufman, Roger A. 1972. Educational System Planning. New Jersey
Prentice Hall Inc.
Reigeluth, C.M. 1983. Instructional Design Theories and Models : An
Overview of Their Current Status. Hillsdale, N.J. Lawrence Erlbaum
Associates.
Sanjaya, Wina. 2010. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran.
Kencana, Jakarta : vi + 284.
Uno, Hamzah B. 2006. Konsep Dasar Perencanaan Pembelajaran. Bumi
Aksara, Jakarta : v + 158.