Organisme-organisme yang paling sering bertanggung jawab
terhadap infeksi pasca abortus adalah E.coli, Streptococcus non hemolitikus,
Streptococci
anaerob,
Staphylococcus
aureus,
Streptococcus hemolitikus, dan Clostridium perfringens. Bakteri lain
yang kadang dijumpai adalah Neisseria gonorrhoeae, Pneumococcus dan Clostridium tetani. Streptococcus pyogenes potensial berbahaya oleh karena dapat membentuk gas. Beberapa hal yang mungkin menjadi faktor resiko terjadinya abortus infeksiosa yaitu : 1. Penanganan peralatan medis yang asepsi ( kurang steril ) Hal ini dapat terjadi pada saat pasien melakukan pemeriksaan dimana pada saat pemeriksaan alat-alat yang digunakan tidak steril. 2. Beberapa infeksi kronis pernah terlibat atau sangat dicurigai sebagai penyebab abortus, diantaranya Listeria monocytogenes dan Toxoplasma 3. Sexual transmitted disease : Pada kasus ini terjadinya dimana infeksi ini terjadi akibat dari hubungan seksual sebelumnya dengan pasangan yang mungkin mengalami penyakit seksual. 4. Penggunaan IUD.