Anda di halaman 1dari 9

TUGAS KELOMPOK

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI


Elemen dan Prosedur Sistem Informasi
Akuntansi
Dosen Pengampu : Kurniawan, SE., CMA., Ak., CA., CIBA

Disusun Oleh :

Kelompok 2

1. Bayu Kiranda Saputra

(214132091)

2. Muhammad Imron

(214132107)

3. Putri Khumairotul Ahyuni

(214132111)

Akuntansi A3 Tingkat II

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

(STIE)
WIDYA GAMA LUMAJANG
Jl. Gatot subroto no. 4 telp. (0334) 881924

2016

BAB I
PEMBAHASAN
1. Elemen dan Prosedur Sistem Infomasi Akuntansi
Sebuah sistem informasi akuntansi pada dasarnya dapat dilaksanakan
secara manual, dengan menggunakan alat bantu komputer, atau kombinasi
antara keduanya. Meskipun demikian, tugas pokok yang dilaksanakan oleh
sebuah sistem informasi akuntansi dapat dirinci sebagai berikut :
1. Mengumpulkan dan memproses data tentang kegiatan organisasi
bisnis secara efektif dan efisien.
2. Menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi pembuatan keputusan.
3. Menyelenggarakan prosedur pengendalian intern untuk menjamin
daya andal informasi yang dihasilkan dan untuk menjaga aktiva
organisasi.
Aktivitas bisnis dan informasi yang diperlukan untuk merancang dan
menerapkan SIA bagi perusahaan adalah memahami aktivitas bisnis yang
akan dilaksanakan oleh sebuah perusahaan, pendekatan ini bermanfaat
untuk mengidentifikasi jenis-jenis informasi yang dibutuhkan oleh
perusahaan.

Setelah

mengidentifikasi

informasi

yang

dibutuhkan,

selanjutnya menentukan jenis data input yang relevan dan proses yang
harus dilaksanakan untuk menghasilkan keluaran berupa informasi
tersebut.
1.1 Aktivitas Bisnis dan Informasi yang Diperlukan.
Aktivitas perusahaan dalam suatu organisasi juga dapat dipandang
dengan cara yang berbeda,yaitu dengan pendekatan siklus transaksi.Siklus
secara tradisional mengelompokkan aktivitas suatu bisnis kedalam empat
siklus akuntansi bisnis :
1. Siklus pendapatan,kejadian yang terkait dengan distribusi barang dan
jasa ke entitas lain dan pengumpulan kas yang terkait dengan
distribusi tersebut.
2. Siklus produksi,kejadian yang terkait dengan tranformasi sumber daya
menjadi barang dan jasa.
3. Siklus keuangan,dimana kejadian yang terkait dengan akuisisi dan
pengolahan dana termasuk kas.
4. Siklus pemrosesan transaksi terdiri dari satu atau lebih sistem
aplikasi.Sistem aplikasi memproses transaksi yang saling terkait secra
logis.Pada model siklus transaksi,selain keempat siklus tersebut ada
siklus kelima ayitu siklus pelaporan keuangan dimana siklus ini

mendapatkan data akuntansi dan data operasi dari siklus yang lain
serta memproses data tersebut sedemikian rupa sehingga laporan
keuangan dapat disajikan. Proses Pengendalian Internal,dimana
mengindikasikan tindakan yang diambil dalam suatu organisasi untuk
mengatur dan mengarahkan aktivitas dalam organisasi tersebut.Salah
satu tanggung jawab utama menejemen adalah stewardship.
Elemen Proses pengemdalian Internal,dimana pengendalian ini
merupakan satu proses yang dirancang untuk menyediakan keyakinan
yang rasional atas tercapainya tujuan yaitu :
1. Efektiovitas dan efisien operasi perusahaan.
2. Reliabilitas pelaporan keuangan.
3. Kesesuaian organisasi dengan aturan serta regulasi yang ada.
Pengendalian internal juga menuntut adanya pencatatan yang
memadai dalam upaya menjaga kekayaan perusahaan dan menganalisis
pelaksanaan tanggung jawab.Konsekuensinya semua catatan harus
memungkinkan

adanya

pengecekan

antara

area

pertanggung

jawaban.Tanggung jawab untuk satu transaksi yang berhubungan harus


dibagi-bagi.
Pemisahaan

fungsi-fungsi

akuntansi,dimana

penting

untuk

memastikan bahwa tidak ada individu atau depertemen yang mengelola


catatan akuntansi yang terkait dengan operasi aktivitas mereka.Satu
pendekatan yang lumrah adalah mendelegasikan fungsi akuntansi ke
controller dan fungsi keuangan ke tangan bendahara.
Fungsi Audit Internal,menyadari bahwa pentingnya dan kompleksnya
pengendalian internal yang memadai dalam organisasi yang besar telah
menyebabkan terjadinya evolusi audit internal sebagai alat pengendalian
atas semua pengendalian internal yang ada dalam organisasi.Audit internal
bertugas memonitor dan mengevaluasi kesesuaian dengan kebijakan dan
prosedur organisasi.
1.2 Prosedur pengolahan data dalam sistem informasi akuntansi
Arus dan Pemrosesan Data
Dalam sistem tradisional, data transaksi mengalir ke dalam jurnal
(baik jurnal khusus maupun jurnal umum), kemudian dibukukan ke buku
besar pembantu, dan akhir dibukukan ke buku pembantu dan akhirnya
dibukukan ke buku besar umum. Dalam sistem berdasarkan komputer, data

transaksi dimasukkan ke dari formulir dan untuk sementara disimpan di


pita magnetik atau dipiringan magnetik.
Data Base.
Data base yang menyangkut sistem buku besar umum dan pelaporan
keuangan berisikan berbagai arsip induk, arsip transaksi, dan arsip riwayat.
Disamping data keuangan mengenai status berjalan dan peristiwaperistiwa yang lalu, data base juga memuat data yang dianggarkan yang
berkaitan dengan operasi dan status masa depan yang direncanakan.
Walaupun kandungan dan juga komposisi persisnya akan berbeda untuk

setiap perusahaan arsip-arsip berikut cukup mewakili :


1. Arsip induk buku besar umum.
2. Arsip riwayat buku besar umum.
3. Arsip induk pusat tanggungjawab
4. Arsip induk anggaran
5. Arsip format lapangan keuangan
6. Arsip lembar jurnal berjalan
7. Arsip riwayat lembar jurnal.
Pengendalian Akunting
Sistem buku besar umum diharapkan menyediakan laporan-laporan
yang andal bagi berbaga macam pengguna. Maka dari itu, sistem ini harus
secara independent harus memeriksa sistem-sitem pemrosesan transaksi
komponen, secara cermat memantau rangkaian transaksi non-rutin yang
diterimanya dan secara akurat mencatat dan membukukan data dari semua
transaksi.
Pengendalian Umum
Pengendalian umum yang sesuai adalah :
1. Organisatoris, fungsi membukukan lembar jurnal ke buku besar umum
harus dipisahkan dari fungsi penyiapan dan pengesahan lembar jurnal
dan dari fungsi penyiapan neraca percobaan dari buku besar umum.
2. Dokumentasi harus berdiri setidak-tidaknya atas uraian lengkap bagan
perkiraan ditambah dengan pedoman prosedur buku besar umum.
3. Pelaksanaan operasional, yang mencakup jadwal akhir periode dan
penyiapan laporan pengendalian, harus ditetapkan secara jelas.
4. Tindakan pengamanan harus dilakukan (untuk sistem on-line) dengan
teknik-teknik seperti (a) mengharuskan petugas memasukkan kata
sandi sebelum mengakses arsip buku besar umum, (b) menggunakan
terminal khusus untuk untuk entri data lembar jurnal, (c)

menghasilkan laporan audit (log akses) yang memantau entri dan (d)

menuangkan buku besar umum ke pita magnetik pendukung.


Pengendalian intern
Dalam teori akuntansi dan organisasi, pengendalian intern atau kontrol

intern didefinisikan sebagai suatu proses, yang dipengaruhi olehsumber


daya manusia dan sistem teknologi informasi, yang dirancang untuk
membantu organisasi mencapai suatu tujuan atau objektif tertentu.
Pengendalian

intern

merupakan

suatu

cara

untuk

mengarahkan,

mengawasi, dan mengukur sumber daya suatu organisasi. Ia berperan


penting

untuk mencegah dan

melindungi

sumber

daya

mendeteksi penggelapan (fraud)


organisasi

baik

yang

dan

berwujud

(sepertimesin dan lahan) maupun tidak (seperti reputasi atau hak kekayaan
intelektual seperti merek

dagang).

Adanya

sistem

akuntansi

yang

memadai, menjadikan akuntan perusahaan dapat menyediakan informasi


keuangan

bagi

setiap

tingkatanmanajemen,

pemegang saham, kreditur dan

para

pemakai

para

pemilik

laporan

atau

keuangan

(stakeholder) lain yang dijadikan dasar pengambilan keputusan ekonomi.


Sistem tersebut dapat digunakan oleh manajemen untuk merencanakan dan
mengendalikan

operasi

perusahaan.

Lebih

rinci

lagi,

kebijakan

dan prosedur yang digunakan secara langsung dimaksudkan untuk


mencapai sasaran dan menjamin atau menyediakan laporan keuangan yang
tepat serta menjamin di taatinya atau dipatuhinya hukum dan peraturan,
hal ini disebut Pengendalian Intern, atau dengan kata lain bahwa
pengendalian intern terdiri atas kebijakan dan prosedur yang digunakan
dalam operasi perusahaan untuk menyediakan informasi keuangan yang
handal serta menjamin dipatuhinya hukum dan peraturan yang
berlaku.Pada tingkatan organisasi, tujuan pengendalian interacting dengan
keandalan laporan keuangan, umpan balik yang tepat waktu terhadap
pencapaian tujuan-tujuan operasional dan strategis, serta kepatuhan pada
hukum dan regulasi. Pada tingkatan transaksi spesifik, pengendalian intern
merujuk pada aksi yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu
(mis. memastikan pembayaran terhadap pihak ketiga dilakukan terhadap
suatu layanan yang benar-benar dilakukan). Prosedur pengedalian intern

mengurangi variasi proses dan pada gilirannya memberikan hasil yang


lebih dapat diperkirakan. Pengendalian intern merupakan unsur kunci
pada Foreign Corrupt Practices Act(FCPA) tahun 1977 dan SarbanesOxley tahun 2002 yang mengharuskan peningkatan pengendalian intern
pada perusahaan-perusahaan publik Amerika Serikat.
Elemen-elemen Pengendalian Intern
Committee of Sponsoring Organizations of the Treatway Commission
(COSO) memperkenalkan adanya lima komponen pengendalian intern
yang meliputi Lingkungan Pengendalian (Control Environment), Penilaian
Resiko (Risk Assesment), Prosedur Pengendalian (Control Procedure),
Pemantauan (Monitoring), serta Informasi dan Komunikasi (Information
and Communication).
Prosedur Pengendalian (Control Procedure).
Prosedur pengendalian ditetapkan untuk menstandarisasi proses kerja
sehingga menjamin tercapainya tujuan perusahaan dan mencegah atau
mendeteksi

terjadinya

ketidakberesan

dan

kesalahan.

Prosedur

pengendalian meliputi hal-hal sebagai berikut:


1. Personil yang kompeten, mutasi tugas dan cuti wajib.
2. Pelimpahan tanggung jawab.
3. Pemisahan tanggung jawab untuk kegiatan terkait.
4. Pemisahan fungsi akuntansi, penyimpanan aset dan operasional.
Pemantauan (Monitoring).
Pemantauan terhadap sistem pengendalian intern akan menemukan
kekurangan serta meningkatkan efektivitas pengendalian. Pengendalian
intern dapat di monitor dengan baik dengan cara penilaian khusus atau
sejalan dengan usaha manajemen. Usaha pemantauan yang terakhir dapat
dilakukan dengan cara mengamati perilaku karyawan atau tanda-tanda
peringatan

yang

diberikan

oleh

sistem

akuntansi.

Penilaian secara khusus biasanya dilakukan secara berkala saat terjadi


perubahan pokok dalam strategi manajemen senior, struktur korporasi atau
kegiatan usaha. Pada perusahaan besar, auditor internal adalah pihak yang
bertanggung jawab atas pemantauan sistem pengendalian intern. Auditor
independen juga sering melakukan penilaian atas pengendalian intern

sebagai bagian dari audit atas laporan keuangan.


Informasi dan Komunikasi (Information and Communication)

Informasi dan komunikasi merupakan elemen-elemen yang penting


dari pengendalian intern perusahaan. Informasi tentang lingkungan
pengendalian, penilaian risiko, prosedur pengendalian dan monitoring
diperlukan oleh manajemen Winnebago pedoman operasional dan
menjamin ketaatan dengan pelaporan hukum dan peraturan-peraturan yang
berlaku pada perusahaan. Informasi juga diperlukan dari pihak luar
perusahaan. Manajemen dapat menggunakan informasi jenis ini untuk
menilai standar eksternal. Hukum, peristiwa dan kondisi yang berpengaruh
pada pengambilan keputusan dan pelaporan eksternal.
Pemrosesan Transaksi (Dokumen dan Prosedur)
Salah satu fungsi dasar sebuah sistem informasi akuntansi adalah
melakukan pemrosesan data tentang transaksi perusahaan secara efisien
dan efektif. Pemrosesan transaksi terdiri atas ada 3 tahap yang dilakukan
secara berurutan :
1. Merekam data transaksi pada dokumen
2. Mencatat transaksi ke dalam jurnal
3. Memposting data dari jurnal ke dalam rekening-rekening buku besar
1.3 Dokumen transaksi
Dokumen transaksi (source documents) adalah media atau formulir
bisa berbentuk kertas atau elektronik (computer screens), yang juga
berfungsi sebagai berikut :
1. Merekam data data dan mendokumentasikan hasil dari transaksi
serta mengotorisasi transaksi dan memerintahkan kegiatan.
2. Pengendalian transaksi (ber nomor urut tercetak)
3. Menjamin kelengkapan data, tersedia informasi tercetak (preprinted
standard information) serta petunjuk pengisian dan distribusi.
1.4 Prinsip umum perencanaan dokumen
Pertimbangan umum diantaranya :
a. Pertimbangan bobot dan kualitas kertas sesuai dengan pemakaian
dokumen.
b. Formating dan ukuran standar untuk keperluan pengarsipan, penjilidan
dan pengiriman.
c. Warna kertas yang berbeda untuk tembusan dokumen agar mudah
pendistribusiannya.
d. Ringkasan tata cara pengisian dokumen.
Bagian pembukuan (atas) dokumen :
1. Nama dokumen ditempel paling atas dan dicetak tebal
2. Cantumkan nomor urut dokumen.

3. Dokumen untuk pihak eksternal nama dan alamat perusahaan


dicantumkan pada bagian atas dokumen.
Bagian isi terdiri dari :
1. Informasi yang logis dikumpulkan menjadi satu.
2. Sediakan ruang yang cukup untuk merekam data barang yang dipesan.
3. Urutan data sesuai urutan standart.
Bagian bawah dokumen berisi :
1. Sediakan ruang yang cukup untuk mencantumkan disposisi, tanda
tangan atau persetujuan.
2. Cantumkan nilai total transaksi dan menjelaskan distribusi dokumen.
1.5 Pencatatan prinsip dokumen kedalam laporan keuangan.
Laporan yang dihasilkan Fungsi kedua sistem informasi akuntansi
adalah memberikan informasi yang bermanfaat untuk pembuatan
keputusan oleh manajemen. Dalam sistem manual, informasi ini disajikan
dalam sebuah laporan, yang dikelompokkan ke dalam dua kelompok yaitu
laporan keuangan (financial statements) dan laporan manajemen
(managerial reports).
Laporan Keuangan terdiri dari :
1. Neraca saldo, keseimbangan debet dan kredit.
2. Melakukan penyesuaian, neraca saldo disesuaikan.
3. Menyusun laporan laba / rugi
4. Menutup buku untuk mengosongkan saldo rekening-rekening
pendapatan dan biaya, dan mentransfer laba atau rugi ke rekening
modal.
5. Menyusun laporan arus kas dan neraca.
Laporan Manajerial
Anggaran
- Anggaran kas
- Anggaran operasional
Laporan kinerja.
Laporan yang menyajikan angka-angka anggaran dan realisasi
pendapatan dan biaya, dan selisih keduanya.
Pencatatan pada jurnal dengan mencatat secara sistematis dan
kronologis dari transaksi transaksi finansial dengan menyebutkan
perkiraan yang akan di debet dan di kredit, dengan jumlah dan keterangan
yang berupa keterangan ringkas. Sedangkan pada buku besar digunakan
untuk meringkas data keuangan, pada buku besar pembantu digunakan
untuk menjelaskan rekening tertentu yang memerlukan perincian

kemudian melakukan pemostingan kemudian disertakan referensi posting


yang sekaligus berfungsi untuk melihat keterangan pada kolom di masing
masing rekening pembantu.
DAFTAR PUSTAKA
http://rnrian.blogspot.co.id/2012/10/sistem-informasi-akuntansi.html
https://dianunikal.wordpress.com/2014/12/24/bab-2-elemen-dan-prosedursistem-informasi-akuntansi-2/
http://akuntansi-keuangan-rochmahndo.blogspot.co.id/2014/12/elemen-danprosedur-dalam-sistem.html
http://www.slideshare.net/iyandri/element-dan-prosedur-sia

Anda mungkin juga menyukai