Bab 2 - Referat DPH
Bab 2 - Referat DPH
II.1
Faktor Risiko
A. Definisi
Kesehatan seseorang ditentukan oleh beberapa faktor,
termasuk faktor yang terbentuk sejak lahir, bertumbuh dewasa,
kehidupan sehari-hari, lingkungan kerja, dan usia. Faktor lain
yang ikut menentukan adalah lingkungan sosial dan status sosioekonomi, prilaku individu, dan penyakit dan kesehatan individu. 1
WHO
sebagai
asosiasi
yang
bergerak
pada
departemen
yang
dapat
meningkatkan
kemungkinan
ilmu
Epidemiologi.
Epidemiologi
adalah
ilmu
yang
di sebut
penyakit
kardiovaskular,
diabetes
dan
penyakit
Sosio-ekonomi
umum,
sosio-kultural,
lingkungan
o Edukasi
o Lingkungan pekerjaan
o Lingkungan pertanian dan produksi makanan
o Pengangguran
o Air dan sanitasi
o Pelayanan kesehatan
o Perumahan
- Hubungan sosial dan komunitas
- Faktor gaya hidup individual
o Umur
o Jenis Kelamin
o Herediter atau genetik
kondisi
orang-orang
pendapatan,
diantara
dan
mereka.
tingkat
didalamnya.
edukasi
Kebiasaan
pada
Seperti
menunjukkan
suatu
pekerjaan,
hubungan
lingkungan
akan
1,4
kesehatan
umum
dan
kualitas
kehidupan.
Suatu
yang paling
sering terjadi2 :
1. Kavitas gigi atau Gigi berlubang
Menurut WHO 60-90% anak usia sekolah diseluruh
dunia memiliki karies, dan hamper 100% orang dewasa
memiliki karies, dan sering kali disertai rasa sakit dan
tidak nyaman
2. Penyakit Periodontal
Pada keadaan yang parah dapat menyebabkan
kehilangan gigi, ditemukan 15-20% pada usia lanjut
diseluruh dunia
3. Kehilangan gigi akibat kerusakan
Karies dan penyakit Periodontal adalah penyebab
dari kehilangan gigi. Keadaan ini sering dialamai usia
lanjut, sekitar 30% usia lanjut tidak memiliki gigi asli
4. Kanker Rongga Mulut
Insidensi kanker mulut diketahui sekitar 10 kasus
per 100.000 orang tiap negara. Lebih sering terjadi pada
laki-laki, orang tua, dan orang-orang dengan pendidikan
Measles
dan
HIV.
Tanpa
perawatan
90%
dan
alcohol,
dan
kanker
bibir
seringkali
pola
makan
konsumsi
alkohol,
atau
stress,
diet,
dan
kebersihan,
trauma.
merokok,
Faktor-faktor
dari
itu
buruknya
kesehatan
rongga
mulut
dan
7,8
infeksi.
Tidak
hanya
itu,
merokok
akan
penggunaan
tembakau
berisiko
pada
Penggunaan
tembakau
adalah
pencegahan
Penggunaan
rokok
yang
dibarengi
dengan
mudah
terkena
kanker
daripada
yang
memperlama
proses
penyembuhan
dan
tenggorokan
dan
esophagus
yang
akan
menyebabkan
bertambahnya
kemungkinan
terkena
kanker mulut.1
3. Diet atau Pola Makan yang Tidak Sehat
Diet yang tidak baik yaitu mengkonsumsi lemak
gula dan sodium dalam jumlah besar dan sedikit
mengkonsumsi buah dan sayuran. Konsumsi berlebihan
atau nutrisi yang berlebihan dikatakan sebagai bentuk
dari malnutrisi. Nutrisi yang berlebihan menyebabkan
obesitas dan berkontribusi pada penyakit tidak menular
seperti kanker, penyakit kardiovaskular, diabetes, dan
penyakit dental karies. Membatasi asupan makanan
seperti olahan padi, lemak jenuh dan sodium serta gula
adalah pilihan paling baik.
4. Lemak
Asupan lemak diperlukan dalam tubuh kita. Lemak
mengisolasi tubuh kita, memproteksi organ-organ vital,
berperan sebagai pengantar, membantu protein dan
memulai reaksi kimia untuk mengontrol pertumbuhan,
fungsi imunitas, reproduksi, dan hal-hal lainnya dalam
metabolisme. Masalah akan muncul ketika asupan
lemak jenuh berlebihan. Lemak mengandung 9 kalori
per gram, dibandingkan dengan protein dan karbohidrat
yang hanya 4 kalori per gram. Artinya, lebih sedikit
lemak yang dibutuhkan. Tubuh membutuhkan jenis
lemak yang tepat. Terutama lemak tidak jenuh, asam
kacang
dan
alpukat
adalah
contoh
yang
adalah
karbohidrat.
Tubuh
memerlukan
digunakan
untuk
mengukur
kandungan
rendah
maka
rendah
pula
proses
dilepasnya
hormone
insulin
untuk
dengan
American
Hearth
tambahan
Association
gula
di
dalamnya.
(AHA)
menganjurkan
asupan gula tidak lebih dari 100 kalori per hari atau
setara dengan 6 sendok teh bagi wanita dan tidak lebih
dari 150 kalori atau setara dengan 9 sendok teh untuk
laki-laki. Kebiasan manusia mengkonsumsi minuman
bersoda juga sama berbahanyanya. Hal ini dikarenakan
pada satu kaleng 12 ons soda terdapat kandungan 9
hipertensi
dan
menjadi
pencetus
penyakit
Gambar 2.3 Faktor risiko gigi dan mulut dan penyakit kronik 5
WHO
(2003)
secara
jelas
megatakan
bahwa
rongga
mulut
menimbulkan
bagaimana
mempengaruhi
kondisi
keadaan
tubuh,
rongga
kita
harus
mulut
dapat
mengetahui
menyanggah
gigi.
Hal
ini
menghasilkan
penyakit
Program
WHO
tersebut
memperhatikan
peranan
penting
dalam
perkembangan
dari
kesehatan
harus
dikaji
kembali
untuk
sosiodental
mengetahui
pendekatan
untuk
menilai
faktor
kebutuhan
risiko
untuk
dan
promosi
dan
perawatannya
yang
mahal.
Penyebab
kembang
seseorang,
kebahagiaan,
penampilan,
yang
pada
sama,
dan
pendekatan
perhatian
faktor
lebih
risikonya.
seharusnya
Kunci
dari
dapat
meningkatkan
kesehatan
umum
dan
penelitian
pada
populasi
tentang
sel
untuk
bermultikasi
dan
untuk
berhenti
untuk
memproduksi
banyak
protein
yang
merupakan
menerangkan
bahwa
infeksi
kronis
seperti
banyak
kemungkinan
sel
proliferasi
untuk
sel
maka
bermutasi.
semakin
Namun
besar
proses
ini
91%
pasien
jantung
juga
mengalami
sehat,
mencurigai
dan
bahwa
berat
badan
berlebih.
periodontitis
memiliki
Beberapa
peran
ahli
dalam
penyakit
kardiovaskular
mungkin
saja
dapat
memproduksi
berbagai
respon
sel
dan
kemis.
gingivalis
menyebabkan
arteri
menjadi
kaku.
Penelitian
menemukan
bila
kesehatan
gigi
dan
mulut
buruk
memisahkan
hemoragik
(perdarahan)
storke
dari
(2000)
telah
menguji
hubungan
antara
yang
signifikan
antara
stroke
dan
penyakit
penyakit
periodontal
dan
storke
lebih
kuat
untuk
pasien
dengan
kelainan jantung
untuk
faktor
risiko
dari
gangguan
pernapasan
seperti
kondisi
tubuh
dan
salah
satu
penyebab
yang
melibatkan
lebih
dari
4.000
partisipan
diperlihatkan
keterkaitan
antara
buruknya
lebih
banyak
H.
Pylori
yaitu
bakteri
yang
dimulai
dari
mulut
seperti
membangunkan
periodontal
memperparah
komplikasi
diabetes
Periodontology).
tidak
mampu
memproduksi
atau
tidak
cukup
keadaan
dan
penyakit
rongga
mulut.
Xerostomia
dengan
xerostomia.
Diabetes
juga
rentan
pada
(CDC)
Center
penyakit
for
Diseases
periodontal
Control
mudah
and
sekali
dari
inflamasi rongga
mulut
akan
dibawah
rata-rata
seringkali
memiliki
gangguan
Infeksi
dan
inflamasi
pada
umumnya
terlihat
Meskipun
hubungan
keduanya
tidak
betul-betul
kondisi
pneumonia
dan
gangguan
pulmonary
kronik,
dimungkinkan
oleh
karena
Promosi Kesehatan
A. Definisi
Istilah dan pengertian promosi kesehatan adalah
merupakan pengembangan dari istilah pengertian yang
sudah dikenal selama ini, seperti : Pendidikan Kesehatan,
Penyuluhan Kesehatan, KIE (Komunikasi, Informasi dan
Edukasi).
Promosi
kesehatan/pendidikan
kesehatan
usaha
untuk
memfasilitasi
bentuk
kombinasi
dalam
rangka
pendidikan
kesehatan
dan
yangdirancang
perubahanperilaku
dan
untuk
memudahkan
lingkungan
yang
kondusif
kesehatan
yang
dirancang
untuk
membawa
perubahan
masyarakat
sendiri,
(perbaikan),
maupun
dalam
baik
di
organisasi
dalam
dan
merupakan
kesehatan
adalah
program-program
kesehatan
gigi
dan
mulut
adalah
usaha
untuk
dalam
memelihara
Selain
itu,
promosi
meningkatkan
untuk
dan
kesehatan
kemampuan
meningkatkan
mencapai
derajat
sebagai
masyarakat
kesehatannya.
kesehatan
yang
mengenal,
mewujudkan
aspirasinya,
dalam
periode
waktu
tertentu
yang
itu,
tujuan
perilaku
berhubungan
dengan
2,10
1. Advokasi (advocacy )
Agar pembuat kebijakan mengeluarkan peraturan
yang menguntungkan kesehatan
2. Dukungan Sosial (social support )
Agar kegiatan promosi kesehatan
mendapat
1. Sasaran Primer
Sesuai misi
pemberdayaan,
misalnya
kepala
Tokoh
dapat
digolongkan
penyuluh
tidak
langsung
menciptakan
aturan-aturan
kesehatan.
sekolompok
sasaran.
Beberapa
metode
sekaligus
kepada
sasaran
yang
jumlahnya
tulisan/poster/media
cetak
lainnya,
seperti
poster,
pemasangan
yang
akhirnya
diharapkan
dapat
berubah
adalah
alat
bantu
pendidikan.
Disebut
media
menyampaikan
kesehatan
karena
alat-alat
tersebut
digunakan
untuk
mempermudah
penerimaan
pesan-pesan
dengan mata.
G. Memperlancar komunikasi.
Jenis Media Promosi Kesehatan
Berdasarkan bentuk umum penggunaan (Notoatmodjo, 2005)
1. Bahan bacaan: Modul, buku rujukan/bacaan, folder, leaflet,
majalah, buletin, dan sebagainya.
cara
produksinya,
media
promosi
kesehatan
dikelompokkan menjadi:
A. Media cetak
Suatu media statis dan mengutamakan pesan-pesan
visual. Media cetak pada umumnya terdiri dari gambaran
sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata warna. Fungsi
utama media cetak ini adalah memberi informasi dan
menghibur.
Adapun
macam-macamnya
adalah
poster,
kegiatan untuk
membuat
perubahan-
sebelumnya,
dimana
hasil
evaluasi
tersebut
provider,
dan
kelompok-kelompok
berpengaruh
lainnya.
Langkah-langkah evaluasi yang dilakukan:
1. Menetukan standar evaluasi
Standar ini diperoleh dari tujuan dan hasil yang
diharapkan diadakannya suatu kegiatan tersebut. Kedua
standar ini selalu dirumuskan ketika kegiatan ataupun
tindakan keperawatan belum diberikan.
2. Pengkajian kegiatan
Dalam tahapan evaluasi juga dilakukan pengkajian
lagi yang lebih dipusatkan pada pengkajian objektif dan
subjektif atau objek kegiatan setelah dilakukan tindakan
promosi kesehatan.
14
1. Evaluasi Formatif
Evaluasi
formatif
ini
membantu
pengembangan
untuk
dipergunakan
sebagai
dasar
target
pengetahuan,
sasaran
dan
keterampilan,
penjajakan
sikap,
mengenai
kepercayaan
dan
sumatif
digunakan
untuk
menilai
kepada
pemerintah
dan
masyarakat
Dalam petanggungjawaban kepada pemerintah
dan masyarakat tentang hasil yang dicapai, pihak
pengembang
atau
pelaksana
program
perlu
diperlukan
untuk
mengatasi
kelemahan-
kelemahan tersebut.
II.4
Pendekatan
Faktor
Risiko
pada
Upaya
Promosi
bosan
pada
pesan-pesan
kesehatan
yang
ada.
Hal lainnya
kesehatan.
Promosi
kesehatan
konvensional
dari
pendekatan
faktor
risiko
adalah
promosi
kesehatan
dibanding pada
adalah
untuk
berfokus
pada
populasi
Kesehatan
banyak
program
pendekatan
horizontal,
kesehatan
vertikal
dengan
ke
telah
program
demikian
berpaling
dari
pendekatan
program
program
yang
tersebut
lebih
mampu
Pada
tercapainya
dasarnya
pemerataan
terdapat
dua
berdasarkan
pendekatan
peraturan
untuk
kesehatan.
kemungkinan
untuk
mengatasi
permasalahan
memfasilitasi
perubahan
prilaku.
Manfaat
besar
dari
risiko
tinggi.
kesenjagan sosial.
Dengan demikian
dapat
mengurangi
Konsep
dari
pendekatan
faktor
risiko
harus
menjelaskan
kronik.
kardiovaskular
Seperti
halnya
mempengaruhi
faktor
beberapa
risiko
penyakit
penyakit
lainnya
dengan
pendekatan
pertama.
Berikut
adalah
kebiasaan
merokok
dapat
mengubah
kebiasaan
Merokok
Merokok berhubungan dengan banyak sekali penyakit
seperti penyakit paru, mulut, tenggorokan, pancreas, ginjal dan
saluran kemih, jantung coroner dan stroke, pernapasan, diaeres,
dan ulser. Merokok adalah penyebab 30% kaknker dan kematian,
90% penyebab kanker paru. Perokok lebih sering terkena
penyakit periodontal dan penyakit rongga mulut.
Stress
Stress menyebabkan penyakitIt kardio vascular, diabetes
meilitus, dan beberapa penyakit kronik lain yang berhubungan
dengan faktor sosio-psikologis. Ada bukti yang menunjukkan
hubunga penyakit periodontal dengan kelainan TMJ.
prilaku
berhubungan
dengan
penyakit
periodontal
Beberapa
dengan
kemudian
penyakit
periodontal
menyebabkan
penyakit kardiovaskular.
Alkohol
Konsumsi alkohol meningkatkan kondisi kesehatan yang
bervariasi seperti meingkatnya tekanan darah, sirosis hato,
penyakit
kardiovaskular,
dan
kanker
mulut,
faring
dan
gangguan
mental,
gangguan
neurologis
dan
kanker
liver.
Cidera
Cidera
kemarian.
atau
kecelakaan
adalah
sebab
dari
banyak
Kebijakan Makanan
memiliki
hasil
yang
terbatas.
Pendekatan
anak.
Edukasi
kesehatan
hanyalah
satu
bagian
dari
tersebut
termasuk
mahal
biaya
penanganannya.
perkelahian,
olok-olokan,
dan
ketika
olahraga.
efek
ringan.
Program
WHO
menawarkan
Kesimpulan
Gaya hidup adalah suatu konsep yang luas
tidak hanya
model pendekatan
pada
kesehatan
gigi
dan
mulut
dan
15