Anda di halaman 1dari 2

>> PENDAHULUAN

Peluang pengembangan agribisnis


komoditas pisang di Kalimantan Timur masih
terbuka luas. Buah ini cocok dikonsumsi
sebagai buah meja maupun bentuk olahan
seperti kripik buah. Permintaan buah pisang
akhir akhir ini terus meningkat, terutama di
kota-kota besar seperti Sangata, Bontang dan
Samarinda sehingga mendorong petani
membudidayakan komoditas pisang secara
komersil.
Secara umum penanganan pisang setelah
panen antara lain: panen dan cara panen,
pengangkutan dari kebun ke gudang
pengumpulan, penyimpanan sementara,
penyisiran, sortasi dan grading, pengemasan
dan penyimpanan. Pada setiap tahapan
pascapanen tersebut diusahakan buah harus
bebas dari kerusakan. Kerusakan (seperti
adanya luka, goresan, lecet/memar) dapat
mempercepat penurunan kualitas buah.
Kualitas buah yang rendah tidak akan
memberikan nilai tambah bagi produsen, buah
menjadi afkir, nilai jual rendah dan bahkan
dapat menjadi tersia-siakan di pasaran.
Bercak/bintik hitam pada kulit buah pada
buah pisang merupakan kendala untuk
pemasaran. Konsumen pada umumnya
menginginkan buah pisang dengan
penampakan yang mulus dan tidak ada
kerusakan luka/memar pada kulit buah.
Informasi teknologi pembrongsongan ini
dapat digunakan sebagai bahan acuan bagi
petugas lapang (PPL), petani dan pedagang
maupun usaha kecil dan menengah dalam

Penanganan pengolahan hasil untuk


pengembangan agribisnis pisang baik untuk
pasar domestik maupun ekspor.

>> RENDAHNYA MUTU PISANG


Bintik coklat pada kulit buah pisang
merupakan salah satu penyebab penurunan
kualitas penampakan buah. Buah pisang yang
berpenampilan kulitnya berbintik hitam, akan
ditolak di pasar ekspor. Salah satu penyebab
utama bintik coklat kehitaman dan goresan
pada kulit buah pisang diakibatkan bekas
tusukan dari alat mulut (stylet) dan alat pelatak
telur (ovipositor) thrips (Chaetanaphotrips).
Hama ini menyerang bunga dan buah muda,
sehingga luka-luka yang mengakibatkan
bekas-bekas berupa bintik/bercak coklat hitam
dan goresan pada kulit buah yang telah tua.
Oleh karena itu tujuan pembrongsongan
adalah untuk pengendalian serangan
hama/penyakit (Thrips sp dan Nicolae sp),
kondisi lingkungan yang buruk serta kerusakan
mekanis lainnya.
Alat serongsong untuk pemasangan
plastik pada tandan buah terbuat dari pipa
aluminium sebagai pegangan yang dapat
disambungkan ke bingkai besi dengan
menggunakan sekrup. Bingkai dibentuk
sedemikian rupa, sehingga serongsong plastik
dapat dimasukkan ke dalam bingkai tersebut.
Pemasangan dilakukan jika pisang keluar
bunga atau jantungnya telah mulai merunduk.

>> MANFAAT
Manfaat dan penerapan teknologi
pemberongsongan pada pisang antara lain :
1. Menghasilkan penampakan kulit buah
yang mulus (tanpa bintik) dan sesuai
mutu untuk pasar terutama swalayan
dan ekspor.
2. Menghindari buah dari kerusakan
mekanis karena kondisi lingkungan yang
buruk.
3. Mencegah masuknya serangga yang
merupakan vektor penyebab penyakit
layu.
4. Menambah berat buah berkisar 5-8 %.
Pemasangan serongsong buah pisang
sebagai berikut :
a. Simpul dipasang pada salah satu ujung
tali penjerat. Sangkutkan pada cangkuk.
b. Ta l i y a n g d i s a n g k u t k a n p a d a
pencangkung ditarik mengelilingi sarung
plastik. Ujung tali dimasukkan ke dalam
simpul guna menjerat sarung plastik,
setelah dipasang di atas tandan pisang.
c. Bingkai digerakkan ke arah tandan agar
masuk ke dalam sarung plastik. Sarung
plastik dinaikkan sampai tandan masuk
ke dalam plastik.
d. Bingkai ditarik ke belakang agar sarung
plastik terlepas. Pada saat yang sama tali
penjerat di tarik agar bagian
atas
sarung plastiknya berkerut mengikat
pangkal tandan.

e. Sarung plastik biru dipasang pada


bingkai. Setelah terpasang, bagian atas
sarung plastik biru di lipat ke luar
sehingga menutup bingkai. Agar sarung
merekat, mulut sarung plastik biru
ditancapkan pada bagian bingkai yang
runcing.
f.

Ujung sarung plastik di tarik ke bawah,


saat itu juga tali penjerat di tarik untuk
memperkuat pembungkusan. Cara
penarikan tali dan alat setelah sampai
pada tandan merupakan faktor penting
yang perlu diperhatikan. Penarikan alat
dan tali pengikat harus seirama,
sehingga pembungkus plastik secara
otomatis terikat oleh tali ke tandan buah
dan alat lepas dari tali dan pembungkus
plastik.

Pemasangan plastik
pada tandan pisang

Dengan
pembrongsongan,
kulit buah mulus

Pemasangan plastik
pada alat pembrongsongan

Sumber

Tanpa pembrongsongan,
buah berbintik coklat
kehitaman

: Teknologi Pembrongsongan Pisang


Barangan. BPTP Sumut. 2009
Nomor
: 06/leaflet/bptpkaltim/2011
Penyusun : Bachrian Pebriyadi, Retno Widowati,
M. Rizal

Anda mungkin juga menyukai