Anda di halaman 1dari 9

I.

Judul Percobaan

: Reaksi-Reaksi Kimia

Hari/Tanggal Percobaan

: Kamis, 4 Desember 2014

III.

Selesai Percobaan

: Kamis, 4 Desember 2014

IV.

Tujuan Percobaan

II.

Mengamati perubahan yang terjadi pada suatu reaksi


V.

Tinjauan Pustaka
:
Reaksi kimia adalah proses perubahan zat-zat pereaksi menjadi produk reaksi sehinggah
jumlah zat pereaksi akan semakin berkurang dan jumlah produk semakin bertambah.
Terjadinya suatu reaksi dapat dilihat dari perubahan-perubahan fisis yang terjadi yaitu
perubahan suhu, perubahan warna, pengendapan dan pembentukan gas. Reaksi beberapa
jenis larutan yang menhasilkan gas antara lain:
Logam selain (Sb, Bi, Cu, Hg, Ag, Pt, Au) jika direaksikan dengan HCl atau
H2SO4 encer akan menghasilkan gas H2 dan garam.
Contoh: Zn(s)+H2SO4(aq) ZnSO4(aq)+H2(g)
Garam-garam karbonat CaCO3, NaCO3 jika direaksikan dengan HCl atau H2SO4
akan menghasilkan garam dan gas CO2.
Contoh: CaCO3(s)+2HCl(aq) CaCl2(aq)+CO2(g)+3H2O(l)
Garam amonium jika direaksikan dengan basa kuat akan menghasilkan garam dan
gas NH3.
Contoh: NH4Cl(s)+NaOH(aq) NaCl(aq)+NH3(g)+H2O(l)
Reaksi-reaksi yang menghasilkan endapan adalah:
Larutan yang mengandung ion Ag+, Pb2+, dan Hg2+ jika direaksikan dengan
larutan yang mengandung ion Cl-, Br-, I- dan CO32- akan menghasilkan endapan.
Contoh: AgNO3(aq)+HCl(aq) AgCl(s)+HNO3(aq)
Larutan yang mengandung ion OH- jika direakskan dengan larutan yang
mengandung ion logam (selain golongan IA, Ca 2+, Ba2+ dan Sr2+) akan
menghasilkan endapan.
Contoh: CuSO4(aq)+KOH(aq) Cu(OH)2(s)+K2SO4(aq)
Teori asam-basa ada beberapa yaitu teori Arrhenius , Bronsted-lowry dan teori Lewis.
Menurut teori Arrhenius adalah dalam pelarut air asam merupakan zat yang mengandung
ion H+ dan basa adalah zat yang menghasilkan ion OH- yang saling menetralkan sesuai
reaksi H+(aq)+OH-(aq) H2O. Teori Bronsted-lowry berbeda dengan teori Arrhenius. Teori
Bronsted-lowry berbunyi bahwa asam merupakn senyawa atau partikel yang dapat
memberikan proton (H+) kepada partikel lain. Basa adalah senyawa yang dapat menerima
proton (H+) dari asam. Sedangkan menurut lewis, asam adalah partikel yang dapat
menerima pasangan elektron dari partikel lain untuk membentuk ikatan kovalen
koordinasi. Basa adalah partikel yang memberikan pasangan elektron tersebut. Asam
terdiri atas asam kuat dan asam lemah. Contoh asam kuat adalah HCl, H 2SO4, HNO3.
Contoh asam lemah adalah HCN, HF, CH3COOH. Basa terdiri atas basa kuat dan lemah.

Contoh basa kuat adalah NaOH, KOH, Ba(OH)2. Contoh basa lemah adalah NH4OH,
NH3.

Reaksi asam dengan basa bisa terjadi 3 kemungkinan yaitu:


i.

Keduanya habis bereaksi


Jika keduanya habis bereaksi maka pH hail reaksi = 7. Hal ini terjadi jika mol ion
H+ dan OH- berjumlah sama.
ii.
Asam kuat tersisa
jika asam kuat tersisa, maka larutan bersifat asam (pH<7)
iii.
Basa kuat tersisa
Jika basa kuat tersisa, maka larutan bersifat basa atau (pH>7)
Indikator asam basa
Indikator universal adalah gabungan dari beberapa indikator, ada yang berupa larutan
dan kertas serap yang kemudian dicocokan dengan table warna standart.
Indikator universal penggunaannya yaitu dengan menambahkan larutan universal
(jenis larutan) atau mencelupkan kertas serap trayek indikatornya adalah merah, orange,
kuning berarti asam, hijau netral, hijau tua, biru, biru tua adalah basa.

VI.

Cara Kerja

1. Menentukan Asam Basa


Tabung reaksi 1
1 ml HCl 0,05 M

Tabung reaksi 3
1 ml NaOH 0,05 M

Ditambahkan 1 tetes indikator


universal1 tetes indikator universal
Ditambahkan

Perubahan warna

Perubahan warna

Dicampurkan

Perubahan warna larutan

Tabung reaksi 2
1 ml CH3COOH 0,05 M

Tabung reaksi 4
1 ml NaOH 0,05 M

Ditambahkan 1 tetes indikator


universal1 tetes indikator universal
Ditambahkan

Perubahan warna

Perubahan warna

Dicampurkan

Perubahan warna larutan

2. Menentukan Endapan dari ZnSO4

1 ml ZnSO40,1 M

1 ml ZnSO40,1 M

Ditambahkan 5 tetes NaOH


0,5 M
Ditambahkan
5 tetes NH4OH 0,5 M

Warna endapan

Warna endapan

Bandingkan

3. Pembentukan Gas
a.
3 ml (NH4)2SO4 0,5 M

2 ml NaOH 0,5 M

Ditutup segera dengan sumbat berpipa pengalir


Ujung pipa kenakan pada kertas lakmus merah yang telah dibasahi air
Amati perubahan

Perubahan warna pada kertas lakmus

b.

0,2 gram sebuk CaCO3

3 ml HCl 0,5 M

Ditutup segera dengan sumbat berpipa pengalir


Ujung pipa dimasukkan ke dalam tabung yang telah berisi larutan Ba(OH)2 0,2 M

Gelembung dan endapan

4. Reaksi Persenyawaan Dari Logam Transisi

1 ml BaCl2 0,1 M

1 ml BaCl2 0,1 M

1 ml BaCl2 0,1 M

Ditambahkan 1 ml K2CrO4 0,1 M


Ditambahkan 1 ml K2CrO4
0,1 M 1 ml K2Cr2O7
Ditambahkan
0,1 M
Ditambahkan 1 ml HCl 0,5 M

Warna endapan

Warna endapan

Warna endapan

Bandingkan
Hasil

VII.

Analisis Data

VIII.

Pembahasan

Dalam percobaan pertama A, 1 mL HCl 0,05 M dimasukkan ke dalam tabung


reaksi 1, kemudian ditetesi 1 tetes larutan indikator universal dan mengalami
perubahan warna dari tak berwarna menjadi merah. Perubahan warna ini
membuktikan bahwa larutan HCl bersifat asam. Pada tabung reaksi tiga, 1 mL NaOH
0,05 M yang telah dimasukkan ditetesi 1 tetes larutan indikator universal dan terjadi
perubahan warna dari yang tak berwarna menjadi ungu. Hal ini menunjukkan bahwa
larutan NaOH bersifat basa. Kemudian, larutan pada tabung 1 dan 3 dicampurkan
sehingga terjadi perubahan warna menjadi warna hijau. Perubahan warna tersebut
menunjukkan bahwa hasil dari reaksi tersebut (NaCl) bersifat netral.
Persamaan reaksi percobaan ini sebagai berikut :
HCl (aq) + NaOH (aq)
NaCl (aq )+H2O(l)
Reaksi yang terjadi dalam percobaan ini adalah reaksi hidrolisis sempurna karena jumlah
mol antara larutan HCl dan NaOH bereaksi semua/ habis beraksi. Sehingga tidakterdapat sisa
reaktan. Oleh karena itu produk reaksi yang dihasilkan berwarna hijau yang berarti netral.
Sesuai dengan teori bahwa trayek indikator universal adalah merah, orange, kuning berarti
asam, hijau berarti netral dan hijau tua, biru ,biru tua berarti basa.
Pada percobaan pertama B, tabung reaksi 2 dan 4 menghasilkan larutan yang bersifat
basa. Pertama, tabung 2 diisi dengan 1 mL CH 3COOH 0,05 M, yang berubah warna
menjadi merah setelah ditetesi indikator universal dicampur dengan tabung 4, yang berisi
1 mL NaOH 0,05 M yang telah berubah warna menjadi ungu setelah ditetesi indikator
universal sebelumnya. Hasil reaksi dari percampuran tersebut adalah larutan yang
berwarna ungu. Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut :
CH3COOH (aq)+ NaOH (aq)
CH3COONa (aq)+ NaOH (l)
Reaksi yang terjadi adalah reaksi hidrolisis sebagian atau parsial karena basa kuat (NaOH)
tersisa dalam reaksi tersebut sehingga garam yang terbentuk bersifat basa. Oleh karena itu
perubahan warna yang terjadi adalah warna ungu yang menyatakan sifat basa larutan.
Percobaan kedua A, tabung reaksi yang berisi larutan 1 mL ZnSO4 0,1 M ditambah 5
tetes larutan NaOH 0,5 M menghasilkan endapan yang berwarna putih. Endapan putih
terssebut adalah Zn(OH)2. Hal ini terjadi karena larutan yang mengandung ion OH - (NaOH)
jika direaksikan dengan larutan yang mengandung ion logam dalam hal ini adalah logam Zn
akan membentuk endapan. Dengan persamaan reaksi sebagai berikut
ZnSO4(aq) + 2 NaOH(aq)
Zn(OH)2 (s) + Na2SO4(aq)
Pada percobaan kedua B, yakni 1 mL ZnSO 4 0,1 M dan 1 mL (NH 4)2OH 0,5 M juga
menghasilkan endapan berwarna putih. Namun dalam percobaan ini, endapan yang dihasilkan

lebih banyak dari endapan yang dihasilkan ketika ZnSO 4 direaksikan dengan NaOH. Hal ini
disebabkan karena kelarutan (NH4)2OH lebih kecil dibandingkan dengan kelarutan NaOH
sehingga endapan yang dihasilkan pun lebih banyak.
Setelah terbentuk endapan pada reaksi ZnSO4 dan NaOH, ditambahkan NaOH berlebih 180
tetes sehingga endapan tersebut larut dan larutan menjadi jernih. Sedangkan endapan hasil
reaksi dari ZnSO4 dan (NH4)2OH larut dan larutan kembali jernih terjadi pada saat
penambahan (NH4)2OH tetes ke 50. Hal ini dikarenakan endapan Zn(OH) 2 tersebut bereaksi
kembali dengan larutan basa yang menghasilkan produk berupa Zn((OH)4)2- dan Zn((NH3))2+
berfase aquos/larutan. Persamaan reaksinya adalah
Zn(OH)2(S) + NaOH(aq)
Zn((OH)4)2-(aq)+Na2+(aq)
Zn(OH)2(S)+NH3 (aq)+H2O(aq)
Zn((NH3))2+(aq) + H2O(l)
Percobaan ketiga A, tabung reaksi yang berisi 3 mL (NH 4)2SO4 0,5 M direaksikan
dengan 2mL NaOH 0,5 M setelah itu dilakukan penutupan dengan sumbat berpipa pengalir
dan ujung pipa dikenakan kertas lakmus merah yang sudah diberikan 1 tetes air. Diperoleh
hasil bahwa kertas lakmus merah tersebut berubah menjadi biru. Dikarenakan gas yang
dihasilkan dari reaksi tersebut (NH3) bersifat basa. Persamaan reaksinya :
(NH4)2SO4(aq) + 2NaOH(aq)
Na2SO4(aq) + H2O(l) + NH3(g)
Pemberian air pada kertas lakmus bertujuan untuk mengikat gas NH 3 yang dihasilkan
dalam reaksi tersebut selain itu ketika gas NH 3 bereaksi dengan air akan membentuk zat baru
berupa NH4OH yang berfase aquos . dengan persamaan
NH3 (g) + H2O (aq) (NH4)2OH (aq)
Sehingga dalam membuktikan gas yang dihasilkan bersifat basa tidak perlu membutuhkan
gas yang banyak.
Percobaan ketiga B, adalah reaksi antara 0,2 gram serbuk CaCO 3 dan 3 mL NaOH
0,5 M. Kedua zat tersebut direaksikan dalam labu Erlenmeyer yang ditutup dengan sumbat
dan dipasang pipa yang ujung pipanya dimasukkan ke dalam tabung yang berisi larutan
Ba(OH)2 sehingga dihasilkan gas berupa gelembung gas yaitu CO 2. Persamaan reaksinya
adalah :
CaCO3(S) + 2 HCl (aq)
CaCl2(aq) + H2O(l) + CO2(g)
Ba(OH)2 (aq) + CO2 (g)
BaCO3 (s)+ 2 KCl (aq)
Percobaan keempat, 3 tabung yang masing-masing berisi 1 mL BaCl 2 0,1 M. Pada
tabung 1 yang sudah berisi 1 mL BaCl 2 0,1 M tak berwarna ditambah 1 mL K 2CrO4 0,1 M
berwarna kuning menghasilkan endapan dan larutan berwarna kuning muda. Warna kuning
pada K2CrO4 sebelum reaksi disebabkan karena adanya kandungan CrO4 2-. Warna hasil
reaksi juga dipengaruhi oleh CrO4 2- karena didalam hasil tersebut masih terdapat ion CrO4 2-.
Seperti persamaan reaksi di bawah ini
BaCl2(aq) + K2CrO4(aq)

BaCrO4(s) + 2 KCl(aq)

Pada tabung 2 yang berisi 1 mL BaCl2 0,1 M tidak berwarna ditambah 1 Ml

K2Cr2O7 0,1 M berwarna jingga menghasilkan endapan dan larutan berwarna jingga (--).
Warna jingga pada K2Cr2O7 dan hasil reaksi disebabkan karena adanya Cr2O72- terbukti dari
persamaan reaksi
BaCl2(aq) + K2CrO7(aq)

BaCr2O7(s)+2 KCl

Pada tabung 3 yang berisi 1 mL BaCl2 0,1 M tidak berwarna ditambah 1 Ml

K2CrO4 0,1 M berwarna kuning menghasilkan endapan dan larutan berwarna kuning. Warna
kuning pada K2CrO4 dan hasil reaksi disebabkan karena adanya CrO42- terbukti dari
persamaan reaksi

Dalam percobaan ini kami tidak mendapatkan hasil reaksi berupa endapan BaCO 3. Padahal
seharusnya setelah CO2 terbentuk, gas tersebut akan beraksi dengan Ba(OH)2 membentuk
endapan.

IX.
X.
XI.

Kesimpulan

Jawaban Pertanyaan

Daftar Pustaka

Tim Kimia Dasar . 2014 . Petunjuk Praktikum Kimia Umum . Surabaya : Jurusan
Kimia FMIPA UNESA . hal 31
Bakri, Mustafal.2012.SPM. Jakarta: Esis.hal48
Tim Penulis Kimia Umum.2014.Kimia Umum.Surabaya : FMIPA UNESA hal
120

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai